Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, perusahaan harus memiliki


kemampuan untuk membedakan produk yang dihasilkan dalam persaingan untuk
mendapatkan keunggulan bersaing. Produk yang dihasilkan harus memiliki
karakteristik kunci dalam merebut konsumen sehingga menjadi produk yang spesial.

Bagi perusahaan yang sudah mencapai tingkat pertumbuhan dan kemakmuran,


maka dituntut untuk dapat mempertahankan kondisi tersebut dengan menciptakan
keunggulan bersaing. Konsep keunggulan bersaing yang digambarkan oleh Porter
(1993) sebagai inti sari dari strategi bersaing. Menurut Porter ada strategi bersaing
yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing ada
tiga, yaitu :

1. Strategi inovasi, yaitu digunakan untuk mengembangkan produk atau


jasa yang berbeda dari para pesaing;
2. Srategi penurunan biaya, yaitu menekankan pada usaha untuk menjadi
produsen dengan penawaran harga produk yang rendah;
3. Strategi peningkatan mutu, yaitu lebih mengutamakan pada
penawaran produk atau jasa yang lebih berkualitas, meskipun
produknya sama dengan pesaing.

Keunggulan kompetitif adalah keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan


dimana keunggulannya dipergunakan untuk berkompetisi dan bersaing dengan
perusahaan lainnya untuk meningkatkan value (nilai) perusahaan baik dalam hal
peningkatan laba maupun citra perusahaan. Contohnya perusahaan – perusahaan
telekomunikasi berusaha untuk mendapatkan konsumen sebanyak – banyaknya
dengan cara berkompetisi sesuai dengan keunggulan yang dimilikinya.

1
Dalam upaya mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus menghadapi
tantangan bahkan tekanan – tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu
pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumber daya yang ada bisa
melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui
pemanfaatan kemajuan teknologi informasi. Strategi bersaing merupakan upaya
mencari posisi bersaing yang menguntungkan dalam suatu industri. Strategi bersaing
bertujuan membina posisi yang menguntungkan dan kuat dalam melawan kekuatan
yang menentukan persaingan dalam industri.

Strategi kompetitif lainnya adalah dengan cara investasi di bidang teknologi


informasi yang memungkinkan perusahaan untuk membangun kemampuan teknologi
informasi strategis sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dalam
beberapa kasus, hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan berinvestasi dalam sistem
informasi berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi proses bisnis internal.
Kemudian, dengan berbekal platform teknologi strategis, perusahaan dapat
memanfaatkan investasi di bidang teknologi informasi dengan mengembangkan
produk dan layanan baru yang tidak akan mungkin berhasil tanpa dukungan teknologi
informasi yang kuat. Contohnya saat ini yang penting adalah pengembangan lebih
lanjut jaringan intranet perusahaan dan ekstranet, yang memungkinkan mereka untuk
meningkatkan efek dari investasi sebelumnya di bidang internet browser, PC, server,
dan client / server jaringan.

Keunggulan bersaing yang sudah dicapai suatu perusahaan harus


dipertahankan, untuk menjadikan keunggulan bersaing tersebut menjadi keunggulan
bersaing yang berkelanjutan. Menurut Barney dan Wright (1998), ada empat kondisi
yang harus dipenuhi sebelum suatu sumber daya dapat disebut sebagai keunggulan
bersaing yang berkelanjutan :

1. Merupakan sumber daya perusahaan yang sangat berharga (valueable),


terutama dalam kaitannya dengan kemampuan untuk memanfaatkan
kesempatan dan atau menetralisasi ancaman dari lingkungan perusahaan;

2
2. Relatif sulit untuk dikembangkan, sehingga menjadi langka di lingkungan
kompetitif;
3. Sangat sulit untuk ditiru atau diimitasi;
4. Tidak dapat dengan mudah digantikan / subtitute oleh produk lainnya yang
signifikan
Beberapa penelitian membuktikan sumber daya dan kapabilitas perusahaan
merupakan sumber keunggulan bersaing berkelanjutan. Hanya sumber daya dan
kapabilitas yang memiliki kriteria valuable, rare, in-imitable, non-substitutable,
exploited by company (VRISE) yang dapat menjadi sumber keunggulan bersaing
berkelanjutan.
a. Valuable berarti sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki memungkinkan
perusahaan menerapkan strategi yang dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi organisasi;
b. Rare artinya sumber daya dan kapabilitas tersebut jarang dimiliki oleh para
pesaing;
c. In-imitable artinya sumber daya dan kapabilitas sulit ditiru oleh pesaing
atau memerlukan biaya sangat besar atau waktu yang lama untuk meniru;
d. Non-substitutable yakni sumber daya dan kapabilitas yang dimiliki sulit
digantikan dengan sumber daya atau kapabilitas lain. Misalnya pola
hubungan antara Bank BRI dengan para nasabah usaha mikro sulit diganti
dengan pola e-banking.
Selain itu perusahaan harus mampu memanfaatkan dan memelihara sumber
daya dan kapabilitas yang menjadi sumber keunggulan bersaing (exploited by
company).

3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Keunggulan Kompetitif

Menurut Danang Sunyoto (2015:1) keunggulan bersaing merupakan posisi


unik yang dikembangkan perusahaan dalam menghadapi para pesaing, dan mungkin
perusahaan dapat mengungguli mereka secara konsisten. Dengan demikian,
keunggulan bersaing hanya dicapai dengan mengembangkan produk dengan sangat
spesial dan lebih menguntungkan dibandingkan dengan para pesaing.

Anda mungkin juga menyukai