Anda di halaman 1dari 18

KONFLIK &

NEGOSIASI
Definisi Koflik
Konflik merupakan semua bentuk benturan, tabrakan,
ketidaksesuaian, pertentangan, perkelahian, oposisi
dan interaksi yang antagonistis bertentangan. Apabila
sistem komunikasi dan informasi tidak menemui
sasaran, maka dapat menimbulkan kesalahpahaman
dan saling tidak mengerti akan satu sama lainnya.
JENIS JENIS KONFLIK

Konflik Intrapersonal Konflik Interpersonal Konflik Konflik antar individu-


individu dan kelompok- kelompok.
Konflik intrapersonal adalah konflik Konflik Interpersonal adalah
seseorang dengan dirinya sendiri. pertentangan antar seseorang dengan Hal ini seringkali berhubungan dengan
Konflik terjadi bila pada waktu yang orang lain karena pertentangan cara individu menghadapi tekanan-
sama seseorang memiliki dua kepentingan atau keinginan. tekanan untuk mencapai konformitas,
keinginan yang tidak mungkin yang ditekankan kepada mereka oleh
dipenuhi sekaligus kelompok kerja mereka.
JENIS JENIS KONFLIK

Konflik antara kelompok dalam


organisasi yang sama. Konflik antara organisasi.

Konflik ini merupakan tipe konflik konflik ini biasanya disebut dengan persaingan.Konflik ini
yang banyak terjadi di dalam berdasarkan pengalaman ternyata telah menyebabkan timbulnya
organisasi- organisasi.Konflik antar lini pengembangan produk-produk baru, teknologi baru dan servis
dan staf, pekerja dan pekerja – baru, harga lebih rendah dan pemanfaatan sumber daya secara
manajemen merupakan dua macam lebih efisien.
bidang konflik antar kelompok.
LOKUS
KONFLIK
LOKUS KONFLIK INI BISA TERJADI DIMANA SAJA, BISA TERJADI
DI ANTAR INDIVIDU, TEAMWORK, ANTAR INTERNAL ORGANISASI
MAUPUN EKSTERNAL ORGANISASI. SEMAKIN LUAS LOKUS
KONFLIK, SEMAKIN KOMPLEK PERMASALAHANNYA DAN
SEMAKIN SULIT MENCARI SOLUSINYA

LOKUS DARI SUATU KONFLIK MELIPUTI :


1) ANTAR INDIVIDU;
2) INTERNAL TIM WORK;
3) INTERNAL ORGANISASI; DAN
4) EKSTERNAL ANTAR ORGANISASI.
KETIDAKCOCOKAN POTENSIAL
Langkah pertama dalam proses komunikasi adalah adanya kondisi yang menciptakan kesempatan untuk munculnya

PROSES KONFLIK konflik itu. Kondisi itu tidak perlu langsung mengarah ke konflik, kondisi yang juga dapat dipandang pihak. sebagai
kasus atau sumber konflik telah dimampatkan ke dalam tiga kategori umum: komunikasi, struktur dan variabel pribadi.

Personalisasi
Jika kondisi-kondisi yang disebut dalam Tahap I mempengaruhi secara negatif sesuatu yang diperhatikan oleh satu
pihak, maka potensi untuk oposisi atau ketidakcocokan menjadi teraktualkan konsekuens dalam tahap kedua.
Kondisi anteseden hanya dapat mendorong ke konflik bila satu pihak atau lebih dipengaruhi oleh dan sadar akan
adanya, konflik itu.
Tahap II kinerja kelo penting karena di situlah persoalan konflik cenderung didefinisikan.

Maksud
KETIDAKCOCOKAN Maksud merupakan keputusan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu.
1 Dapat diidentifikasikan lima maksud penanganan konflik: bersaing (tegas dan tidak kooperatif), berkolaborasi (tegas
dan kooperatif), menghindari (tidak tegas dan tidak kooperatif), mengakomodasi (kooperatif dan tidak tegas) dan
berkompromi (tengah-tengah dalam hal ketegasan dan kekooperatifan).
PERSONALISASI
2 Perilaku
Perilaku konflik ini biasanya secara terang-terangan berupaya untuk melaksanakan maksud-maksud setiap pihak. Tetapi
perilaku-perilaku ini mempunyai suatu kualitas rangsangan yang terpisah dari maksud. Sebagai hasil perhitungan atau
MAKSUD tindakan yang tidak terampil, kadangkala perilaku terang terangan menyimpang dari maksud Personalisasi maksud
3 yang orsinil.

Hasil
PERILAKU Jalinan aksi-reaksi antara pihak pihak yang berkonflik menghasilkan konsekuensi. Hasil ini dapat fungsional, dalam arti
4 konflik itu menghasilkan suatu perbaikan kinerja kelompok, atau disfungsional dalam arti merintangi kinerja
kelompok.
HASIL
5
KOMUNIKASI YANG
TERBUKA

Presentasi adalah alat komunikasi sebagai media penyampaian


peragaan, kuliah, ceramah, dan laporan. Presentasi biasanya
disampaikan di hadapan audiens. Beragam kegunaan menjadikan
presentasi alat penyampai dan pengajaran yang ampuh.
RASA
TANGGUNG JAWAB

Presentasi adalah alat peragaan, kuliah, Presentasi adalah alat peragaan, kuliah,
ceramah, dan laporan. Beragam ceramah, dan laporan. Beragam
kegunaan menjadikan presentasi alat kegunaan menjadikan presentasi alat
penyampai dan pengajaran yang penyampai dan pengajaran yang
ampuh. ampuh.
DELEGASI
TUGAS

Presentasi adalah alat peragaan, kuliah, ceramah, dan laporan.


Beragam kegunaan menjadikan presentasi alat penyampai dan
pengajaran yang ampuh.
Keterampilan untuk
Kerja Sama Tim yang
Efektif
FAKTOR PENYEBAB KONFLIK

• Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap


manusia adalah individu yang unik.
• Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang
berbeda.
• Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
METODE PENANGANAN 1) Mengidentifikasi masalah. Dilakukannya metode ini bertujuan untuk
mengetahui pokok dari permasalahnya agar tidak keliru dalam
KONFLIK penanganannya.
2) Menentukan tujuan yang hendak dicapai. Setelah masalahnya
terpecahkan baru melakukan metode ini. Tujuan tersebut dapat bersifat
Menurut Martoyo (2000) metode-metode penanganan
kualitatif maupun kuantitatif.
konflik antara lain:
3) Menentukan kreteria keberhasilan. Untuk menilai keberhasilan
pencapaian tujuan.
4) Menjabarkan alternatif-alternaif tindakan. Beberapa alternatif
pemecah masalah konflik perlu dirumuskan dalam rangka mencari
pemecahan yang terbaik.
5) Memilih alternatif terbaik. Dalam pemilihan aternatif terbaik ini
dipilih yang paling tepat agar semua tujuan penanganan konflik dapat
tercapai.
6) Percobaan dan penyempurnaan. Setelah alternatif terbaik dipilih
perlu beberapa percobaan, bila dirasa kurang tepat maka akan
disempurnakan lagi.
7) Pelakasaan. Setelah dilakukan penyempurnan-penyempurnan yang
matang maka diharapkan konflik bisa diatasi dengan baik dan benar
Negosiasi atau perundingan adalah proses mencapai
keputusan bersama melalui diskusi dan tawar
menawar, agar mencapai kesepakatan bersama dan
berkenaan tindakan apa yang akan dilakukan di masa
mendatang.
Seseorang berunding untuk menyelesaikan
perselisihan, mengubah perjanjian atau syarat-syarat,
atau menilai komoditi atau jasa, atau permasalahan
yang lain.
Agar perundingan berhasil, masingmasing pihak harus
NEGOISASI sungguh-sungguh menginginkan persetujuan yang
dapat ditindaklanjuti, dan sebagai perjanjian jangka
panjang.
CIRI - CIRI NEGOISASI
a. Melibatkan dua pihak, pihak penjual dan pihak
pembeli

b. Adanya kesamaan tema masalah yang


dinegosiasikan

c. Kedua belah pihak menjalin kerja sama

d. Adanya kesamaan tujuan kedua belah pihak

e. Untuk mengkonkritkan masalah yang masih


abstrak
PROSES NEGOSIASI
Ada Lima tahapan pada proses Negosiasi, yaitu ;
• Persiapan dan Perencanaan. Tahapan pertama ini dilakukan untuk mengetahui hakikat dari konflik tersebut, alur dari konflik
tersebut sehingga harus melakukan negosiasi, tujuan dari negosiasi dilakukan, orang-orang yang terlibat dalam konflik, dan
persepsi orang-orang yang terlibat dengan konflik tersebut.
• Ketentuan aturan-aturan dasar. Tahap selanjutnya yaitu menentukan aturan-aturan dan prosedur dengan pihak lawan mengenai
siapa saja yang melakukan negosiasi, waktu dan tempat melakukan negosiasi, batasan-batasan mengenai persoalan yang
akan dibahas, dan prosedur khusus apa jika negosiasi menemui jalan buntu.
• Penjelasan dan pembenaran. Pada tahap selanjutnya, yang harus dilakukan adalah semua pihak untuk memaparkan,
menerangkan, mengklarifikasi, mempertahankan dan menjustifikasi tuntutan awal, pada fase ini juga mungkin perlu
untuk memberikan segala dokumentasi kepada pihak lain yang akan mebantu mendukung posisi kita.
• Tawar-menawar dan pemecahan masalah. Pada tahap ini hakikatnya dari proses negosiasi yang terletak pada tindakan
memberi dan menerima dengan baik apa yang sesungguhnya guna mencari suatu kesepakatan.
• Penutupan dan implementasi. Pada tahap ini merupakan tahap terakhir dalam proses negosiasi, yaitu memformalkan
kesepakatan yang telah dicapai dan menyusun prosedur-prosedur yang diperlukan untuk mengimplementasikannya dan
mengawasi pelaksanaannya.
ISU - ISU DALAM NEGOSIASI
Menurut Luthan Fred (2005) terdapat empat isu
kontemporer dalam negosiasi, antara lain peran suasana hati
dan sifat-sifat kepribadian, perbedaan gender dalam
negosiasi, efek perbedaan kultur terhadap gaya
bernegosiasi, dan pemakaian pihak ketiga untuk membantu
menyelesaikan perbedaan.
CONTOH KASUS
KONFLIK SAAT MENGERJAKAN TUGAS

KONFLIK DI TEMPAT KERJA SEPERTI INI BIASANYA TERJADI JIKA KETIKA DUA ORANG KARYAWAN ATAU LEBIH
BERTEMU DALAM SATU PENGERJAAN TASK ATAU PROYEK.
SEHARUSNYA, SETIAP ANGGOTA YANG TERLIBAT PERLU AKTIF MELAKUKAN KOORDINASI SATU SAMA LAIN.
JADI, SETIAP ANGGOTA BISA BERKONTRIBUSI DAN DAPAT MENYELESAIKAN TANGGUNG JAWABNYA. KONFLIK
SEMACAM INI MUNGKIN TERJADI KARENA ADA ANGGOTA YANG SILAP DALAM PENGERJAAN ATAU
PENGUMPULAN TUGASNYA.
KEMUNGKINAN LAINNYA, KELOMPOK ITU TIDAK MELAKUKAN KOORDINASI TUGAS DENGAN BAIK

PENYELESAIAN

APABILA MENGHADAPI KONFLIK SEMACAM INI, BISA DENGAN MENGAJUKAN KEPADA PIMPINAN UNTUK
MENDELEGASIKAN TUGAS SECARA RINCI PADA MASING-MASING ANGGOTA.
JIKA SEMUA ANGGOTA YANG TERLIBAT LEVEL-NYA SETARA, CARI TAHU SIAPA YANG DIBERI MANDAT SEBAGAI
KOORDINATOR. KALAU TIDAK ADA, MUNGKIN BISA JUGA BERINISIATIF UNTUK MENGHIMPUN ORANG-ORANG
YANG TERLIBAT.
DAFTAR PUSTAKA
WINARDI. 1994. MANAJEMEN KONFLIK (KONFLIK PERUBAHAN DAN PENGEMBANGA). BANDUNG: MANDAR
MAJU.
Robbins, Stephen P. 1994. Teori Organisasi: Struktur, Desain, dan Aplikasi, Edisi Ketiga. Jakarta: Arcan.
Halim Chandra Chan, “Manajemen Konflik Dalam Perencanaan Suksesi Pada Perusahaan Keluarga PT. Mitra Indah Lestari”,
Universitas Kristen Petra: Jurnal Agora, Vol. 7, No. 1, 2019
https://www.indonesiana.id/read/153079/manajemen-konflik
Fisher, Simon, dkk. 2001. Mengelola Konflik: Keterampilan dan Strategi Untuk Bertindak. Jakarta: The British Counsil, Indonesia.
Robbins, S.P. 2001.Organizational Behavior (Alih Bahasa Tim Indeks Gramedia). Jilid 1.
New Jersey. Prentice Hall International.
Robbins, S.P. 2001.Organizational Behavior (Alih Bahasa Tim Indeks Gramedia). Jilid 2.
New Jersey. Prentice Hall International.
Baguley, Phil.2003.Teach Yourself Negotiating. Lincolnwood, Ill.:McGraw-Hill
Prijosaksono, Aribowo Roy Sembel. Negosiasi. The Indonesia Learning Institute, Indonesia. 1999

Anda mungkin juga menyukai