PERSONALITY
Personality atau kepribadian ini merupakan faktor kuat yang menentukan hasil dari
pekerjaan individu.
Measuring Personality
Penentu Kepribadian, perdebatan atas faktor apa yang menjadi penentu kepribadian ini
dikerucutkan atas 2 hal, yaitu kepribadian ditentukan oleh keturunan atau kepribadian
ditentukan oleh lingkungan.
Heredity atau faktor keturunan ini menunjukkan kepada faktor yang ditentukan oleh
hasil pembuahan yang nantinya akan dipengaruhi oleh gen yang terdapat dalam
kromosom. Bagaimana perawakan fisik, bentuk wajah, jenis kelamin, lain-lain itu
secara keseluruhan atau pun sebagian dipengaruhi oleh faktor keturunan.
o Penelitian terbaru dari kepribadian ini mencoba untuk mengidentifikasi
karakteristik-karakteristik yang menggambarkan perilaku individu, termasuk
di dalamnya kemalasan, keloyalan, kerajinan, dan lain-lain.
o Ketika seseorang secara sering memperlihatkan atau menunjukkan
karakteristik-karakteristik ini, dan karakteristik ini bertahan lama sampai
beberapa waktu dan di situasi tertentu, maka karakteristik ini disebut sebagai
sifat kepribadian.
Bagaimana Big Five Traits ini Memprediksi Perilaku Seseorang di Tempat Bekerja?
The Dark Triad, Big Five Traits yang telah dijelaskan di atas merupakan socially
desirable, atau secara sosial diinginkan oleh semua orang. Maksudnya, kita semua pasti ingin
jika mendapat score atau nilai yang tinggi dalam setiap sifat. Namun, sebaliknya, ada
beberapa sifat yang dikatakan sebagai undesirable traits, atau sifat yang tidak diinginkan,
yang sebenarnya ada di dalam diri kita dalam kadar yang bervariasi. Dan sifat-sifat ini juga
memiliki pengaruh terhadap organizational behavior:
Intinya adalah kesimpulan yang diambil oleh pribadi seseorang tentang kapabilitas dan
kemampuan diri mereka sendiri. Orang dengan CSE yang positif akan merasa percaya diri
dan merasa dirinya kompeten, sebaliknya, orang yang CSEnya negative maka akan merasa
tidak kompeten dan ragu akan kapabilitasnya sendiri
Self-Monitoring
Proactive Personality
Sudah didiskusikan kalau. Ada banyak personality traits yang akan mempengaruhi
pekerjaan. Namun bagaimana personality memberi efek pada orang orang yang tidak bekerja.
Studi bahwa para pencari kerja karena hati nurani mereka. Efektivitas positif juga penting
bagi orang orang pengangguran yang ingin melamar pekerjaan.
1. Clarity
Sejauh mana isyarat tentang tugas kerja dan tanggung jawab bersifat jelas. Pekerjaan
yang clarity atau kejelasannya tinggi membentuk situasi yang kuat
2. Consistency
sejauh mana isyarat tentang tugas dan tanggung jawab kerja kompatibel satu sama lain
3. Constraints
Sejauh mana orang bisa bertindak bebas dan dibatasi oleh paksaan dari luar control
mereka
4. Consequences
Sejauh mana aksi atau keputusan yang dilakukan mempengaruhi anggota organisasi,
supplier, klien, dll.
Trait activation theory memprediksi bahwa beberapa situasi, event, atau intervensi
mengaktifkan sifat lebih dari yang lain. Dengan TAT ini kita bisa lebih mudah melihat
pekerjaan seperti apa yang cocok untuk seseorang. Contohnya saat perusahaan menetapkan
kompensasi yang berbasis komisi maka akan memotivasi karyawannya untuk menjadi kreatif
VALUES
Adalah kepercayaan bahwa mode perilaku tertentu atau kondisi akhir keberadaan secara
pribadi atau sosial lebih disukai daripada mode perilaku yang berlawanan atau sebaliknya
atau kondisi akhir keberadaan
Saat kita mengurutkan value dalam intensity maka kita akan mendapatkan value system
orang tersebut. Kita semua memiliki value kita sendiri seperti kebebasan, kesenangan, self
respect, kejujuran, kesetaraan dan ketaatan
Bagaimana caranya kita mengatur nilai ?, satu studi menunjukkan kalau nilai bisa dibagi
menjadi dua kategori yaitu terminal dan instrumental.
1. Terminal values
Mengacu pada goals yang ingin dicapai seseorang semasa hidupnya
Contoh : kesuksesan ekonomi, kebebasan, kesehatan, hidup makmur
2. Instrumental values
Efek dari telah tercapainya terminal values
Contoh : disiplin, kebaikan, orientasi pada tujuan
Generational Values
Dulu, personality menjadi acuan para manajer untuk mencocokan individu pada
pekerjaan yang tepat. Sekarang sudah berkembang menjadi bagaimana personality dan nilai
cocok pada organisasi. Jaman sekarang manajer melihat kemampuan seseorang menangani
situasi yang berubah secara cepat. Dibandingkan dengan kemampuan seseorang mengerjakan
pekerjaan tertentu
Person-Job Fit
Usaha untuk menyocokkan syarat kerja dan karakteristik personality di deskripsikan oleh
John Holland’s personality-job fit theory. Ini adalah salah satu teori yang akurat dan
digunakan secara internasional
Lebih penting saat seseorang cocok pada kebudayaan perusahaan daripada karakteristik
dari pekerjaan tertentu
Meskipun person-job dan person-organization fit adalah dimensi yang paling menonjol.
Terdapat juga dimensi yang lain, yaitu person group fit dan person supervisor fit
1. Person-group fit
Penting dalam team setting, dimana interaksi antar team secara signifikan mempengaruhi
hasil kerja
2. Person-supervisor fit
Menjadi area penting dalam penelitian karena jika ini tidak baik dapat mengarah pada
penurunan performa
Cultural Value
Tidak seperti personality yang dibawa dari lahir, nilai atau value dibentuk dan turun
temurun dari generasi ke generasi dan dibedakan berdasarakan kultur
Hofstede’s Framework
Pendekatan untuk menganalisa variasi kultur di temukan oleh Geert Hofstede pada akhir
tahun 1970. Ada lima dimensi nilai dalam kultur nasional :
1. Power distance
sejauh mana orang-orang di suatu negara menerima kekuasaan yang dimana lembaga-
lembaga dan organisasi-organisasi dalam distribusi yang tidak merata
2. Individualism vs collectivisme
Sejauh mana orang orang lebih bertindak secara individu dibandingkan sebagai
kelompok dan percaya hak individu adalah hak diatas segalanya. Collectivisme
adalah menekankan kerangka sosial yang ketat di mana orang mengharapkan orang
lain dalam kelompok di mana mereka menjadi bagian untuk menjaga dan melindungi
mereka
3. Masculinity vs Feminity
Maskulinitas mengacu pada peran tradisional yang maskulin seperti pencapaian,
kekuatan, control dan menentang kesetaraan gender. Sedangkan feminimity
memperlakukan wanita setara dengan pria
4. Uncertainty avoidance
Orang orang dengan ketidak yakinan dan ambiguitas yang tinggi
5. Long term vs short term orientation
Long term adalah kultur orang orang yang melihat jauh ke masa depan, sedangkan
short term adalah orang orang yang menghargai masa sekarang
Dimulai pada tahun 1993, The Global Leadership and Organizational Behaviour
Effectiveness (GLOBE) adalah investigasi yang dilakukan secara cross cultural dari kultur
nasional. Sebenarnya dimensinya sama dengan Hofstede namun ada beberapa dimensi
tambahan seperti Humane orientation yaitu sejauh mana society memberi penghargaan pada
sikap antusias, generous dan baik terhadap sesame dan performance orientation yaitu sejauh
mana society mendorong dan memberi penghargaan pada anggota grup atas performa yang
mereka kerjakan
Sebenarnya keduanya sama sama baik, namun karena Hofstede lebih lama berada dan
lebih diakui maka kami menekankan untuk menggunakan Hofstede
Summary