Anda di halaman 1dari 5

Nama Mahasiswa : Tirsa Theresia Clara Tuerah

NIM : 20101100
Mata Kuliah : Manajemen Pemilihan Karir
Kelas :C
Dosen Pengampu : Dina Mariana Siregar, S.Pd., M.Psi

Teori the Big Five Personality (Teori Kepribadian Model Lima Besar)

Big Five Personality atau Teori Kepribadian Lima Besar merupakan pendekatan dalam
ilmu Psikologi kepribadian yang menjelaskan kepribadian manusia melalui trait yang disusun dari
lima buah kepribadian yang terbentuk dengan analisis-analisis factor yang ada.

Teori ini dapat memperhatikan kepribadian dari seseorang. Teori ini juga sering digunakan
perusahaan-perusahaan untuk menentukan pekerjaan mana yang cocok untuk seseorang.
Penempatan pekerjaan yang sesuai dengan sifat kepribadiannya akan menguntungkan bagi pihak
perusahaan sehingga mengurangi kerugian yang diakibatkan aktivitas pekerja tersebut.
Kepribadian Big Five adalah lima dimensi besar kepribadian berdasarkan Allport dan Cattell.
Allport dan Cattell beranggapan bahwa manusia tersusun dalam lima trait, tetapi hanya ada satu
dimensi yang mendominasi.
Tokoh-tokoh yang mengemukakan teori Big Five Personality !

1. Lewis R Goldberg

Merupakan seorang psikologis kepribadian yang berasal dari Amerika dan juga merupakan
emeritus di Universitas Oregon.Goldberg sudah menerbitkan 100 artikel bahkan lebih mengenai
artikel kepribadian. Menurutnya, manusia dapat dibedakan menurut karakter, kepribadiannya yang
dimiliki oleh masing-masingnya, sikap, pola pikir, dan faktor-faktor lainnya yang berpengaruh
dilingkungannya.

2. Paul T. Costa, JR.

Paul menerima gelar sarjana Psikologinya dari Universitas Clark serta gelar doktornya di
Universitas Chiago, dari tahun 1985 hingga 2009. Merupakan kepala laboratorium kepribadian
dan minat kepenelitiannya adalah peneliti kepribadian, termasuk Alzheimer hingga
pengembangan dewasa.
3. Robert R. McCrae

Pada tahun 1949, Robert menjadi psikologi keperibadian yang penelitiannya menyangkut
tentang deprogram intamural. Bidang minat dan penelitiannya adalah struktur kepribadian,
pengaruh ciri kepribadian pada kesehatan mental dan kesejahtraan.

4. Gordon Allport

Merupakan dokter dalam bidang psikologi, beliau menerima gelar sarjana pada tahun 1919
di Universitas Harvard pada bidang ekonomi dan filsafat. Menurut Allport, kepribadian merupakan
organisasi yang dinamis mulai dari sistem psikofosik pada individu yang turut membantu dalam
menentukan cara-cara uniknya pada saat menyesuaikan diri dengan lingkungan.

5. Raymond Bernard Cattell


Cattel meraih gelar sarjananya di jurusan psikologi pada tahun 1929, cattel menggunakan
metode ini untuk mengukur struktur kepribadian seseorang.

Model Teori Big Five Personality !


Terdapat beberapa model dari Big Five personality yang diutarakan oleh Allport dan Catell,
salah satu pencetus teori ini, diantaranya:

1. Openness
adalah orang yang imajinatif, kreatif, dan artistik. Kata openness mengacu pada
kemampuan untuk bertoleransi, kapasitas untuk menyerap informasi, fokus.Seseorang
dengan openness yang tinggi memiliki pemikiran yang imajinatif. Sementara orang
dengan openness yang rendah juga menggambarkan orang yang cupet, konservatif, dan
tidak suka perubahan
2. Conscientiousness (Sifat Berhati-hati).
Dimensi kepribadian ini menilai seseorang tersebut di organisasi, baik dalam hal ketekunan
hingga motivasinya dalam mencapai tujuan yang ada. Individu dengan sifat kepribadian
Conscientiousness biasanya lebih cenderung berhati-hati ketika melakukan sesuatu hal
atau melakukan sesuatu dengan penuh pertimbangan. Selain itu, individu dengan
kepribadian ini juga memiliki sikap disiplin yang tinggi serta dapat dipercaya. Karakter
positif pada kepribadian ini adalah bisa diandalkan, dapat bertanggung jawab, tekun, serta
memiliki orientasi pada pencapaian. Sifat kebalikan dari kepribadian ini adalah cenderung
tidak bertanggung jawab, selalu terburu-buru, tidak dapat diandalkan dalam pekerjaan,
serta cenderung kurang teratur.
3. Extraversion
Kepribadian extraversion sangat erat kaitannya dengan kenyamanan seseorang ketika
berinteraksi dengan orang-orang lain disekitarnya. Sifat positif dari kepribadian ini adalah
senang dan mudah dalam bergaul, bersosialisasi serta mampu hidup berkelompok dan
tegas. Sebaliknya kebalikan dari kepribadian ini adalah Introversion, seperti pemalu,
penyendiri, pendiam, dan penakut.
4. Agreebleness
Kepribadian ini biasanya menilai apakah individu tersebut memiliki orientasi dengan
kontinum nilai lemah lembut hingga sikap antagonis. Agreebleness biasanya cenderung
untuk patuh dengan individu lainnya. Selain itu, individu dengan kepribadian ini juga
seringkali menghindari konflik. Sifat positif dari kepribadian ini adalah dapat bekerja sama
(koorperatif), bersifat baik, hangat, penuh kepercayaan, serta suka membantu. Sifat
sebaliknya dari kepribadian ini adalah tidak mudah dalam bersepakat dengan orang lain,
dingin, suka menentang, dan tidak ramah.
5. Neuroticism (Neurotisme)
Kepribadian neuroticism merupakan kepribadian yang mana mampu untuk menilai
kemampuan seseorang pada saat menahan stress atau tekanan. Kepribadian ini menilai dari
kestabilan serta ketidakstabilan emosi pada individu, apakah individu tersebut mudah
stress, memiliki ide-ide yang tidak realistis, ataupun memiliki coping response yang
maladaptif. Sifat positif dari karakter ini adalah memiliki stabilitas pada emosional
(Emotional Stability), sehingga dapat menghadapi masalah papaun dengan emosi yang
elbih stabil, percaya diri, serta pendirian teguh. Sedangkan sisi negatif dari karakater ini
adalah mudah depresi, gugup, mudah berubah pikiran, serta tidak percaya diri.

Analisis:

Teori Big Five Personality merupakan teori yang menilai kepribadian manusia dilihat dari 5
dimensi yaitu extroversion, agreeableness, conscientiousness, neuroticism, dan openness. Masing-
masing dimensi ini memiliki ciri khas kepribadian dari seseorang. Didalamnya memiliki trait-
traitnya masing-masing tetapi hanya satu yang paling mendominasi. Teori ini di cetuskan oleh
beberapa ahli tetapi yang paling terkenal adalah Gordon Allport dan Raymond Bernard Cattell.
Dalam dunia kerja sendiri, Teori ini juga sering digunakan perusahaan-perusahaan untuk
menentukan pekerjaan mana yang cocok untuk seseorang. Penempatan pekerjaan yang sesuai
dengan sifat kepribadiannya akan menguntungkan bagi pihak perusahaan sehingga mengurangi
kerugian yang diakibatkan aktivitas pekerja tersebut

Anda mungkin juga menyukai