Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PSIKOLOGI KEPRIBADIAN
TEORI SIFAT DAN FAKTOR MCCRAE DAN ROBERT COSTA
DOSEN PENGAMPU: WINA DIANA SARI S.Psi., M.B.A

DISUSUN OLEH:
ALFA RAZI NPM. 228110293
AQIILA NAADIRA NPM. 228110305
GALANG HASONANGAN NPM. 228110304

PROGRAM STUDI ILMU PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2023
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makalah ini akan membahas tentang teori kepribadian Big Five atau dikenal
juga dengan teori lima faktor yang dikembangkan oleh McCrae dan Costa. Teori
ini menjadi salah satu teori kepribadian yang paling diterima dan diakui oleh para
ahli psikologi dan banyak digunakan dalam berbagai penelitian di bidang
psikologi.

Teori Big Five mengidentifikasi lima dimensi utama yang digunakan untuk
menggambarkan kepribadian seseorang, yaitu neurotisisme, ekstraversi,
keterbukaan, keramahan, dan akurasi atau ketelitian. Setiap dimensi ini memiliki
karakteristik yang unik dan dapat memberikan gambaran yang akurat tentang
kepribadian individu.

Makalah ini akan membahas secara rinci tentang teori Big Five, termasuk
penjelasan tentang masing-masing dimensi dan karakteristik yang terkait dengan
kepribadian individu. Selain itu, makalah ini juga akan membahas penggunaan
teori Big Five dalam berbagai bidang, seperti seleksi karyawan, pengembangan
karir, dan psikoterapi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman
yang lebih baik tentang teori Big Five dan manfaatnya bagi kehidupan sehari-hari.
1.1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Teori Sifat dan Faktor McCrae dan Costa


Tahun 1975, McCrae bertemu dengan Paul T. Costa ketika McCrae dikirim
sebagai staf senior dan Paul T.Costa sebagai kepala bagian stres dan coping di
National Institute on Aging’sGerontology Research Center. Ide Big Five Factor
berawal ketika menginvestigasi pertanyaan mengenai struktur kepribadian
dengan banyak jumlah data orang dewasa yang valid dan jumlah yang besar
sebagai penelitian tentang sifat atau trait memiliki peranan yang pentingsebagai
tonggak sejarah dalam struktur kepribadian.
Teori tersebut dinamai sebagai Big 5 Factor, penjelasannya sebagai di bawah
berikut:
1) Extraversion dicirikan dengan efek positif seperti memiliki antusiasme
yang tinggi, senang bergaul, memiliki emosi yang positif, energik, tertarik
dengan banyak hal, ambisius, workaholic juga ramah terhadap orang lain.
Mereka juga diangga psebagai orang-orang yang ramah, fun-loving,
affectionate, dan talkative. Ekstraversi rendah dicirikan individu tidak peduli,
penyendiri, pendiam, serius, dan tidak berperasaan.
2) Agreeableness Individu dengan tipe kepribadian agreeableness mempercayai
orang lain dan jarang mencurigai niat yang tersembunyi. Individu yang
agreeableness cenderung tidak mementingkan diri sendiri, sebagaimana yang
tercermin dalam kebijaksanaan serta keinginan mereka untuk membantu
orang lain (Altruism). Individu yang agreeableness pada dasarnya lembut dan
mau mengalah demi orang lain. Individu yang agreeableness menunjukkan
kerendahan hati (modesty) dalam menilai kemampuan dirinya. Skor yang
rendah pada faktor ini mungkin menunjukkan kecenderungan naristik.
3) Conscientiousness Conscientiousness menggambarkan seseorang yang
cendrung teratur, berhati-hati, dapat diandalkan, bertanggung jawab , pekerja
keras, tepat waktu, dan mampu bertahan. Sebaliknya, seorang dengan skor
rendah pada dimensi ini cenderung ceroboh, tidak dapat diandalkan,
berantakan, pemalas serta tidak memiliki tujuan.
4) Neuroticsm menggambarkan seseorang yang cenderung gugup, sensitif
tegang, mudah cemas, temperamental, mengasihi diri sendiri, sangat sadar
akan dirinya sendiri, emosional dan rentan terhadap gangguan yang
berhubungan dengan stres. Sebaliknya, seorang dengan skor rendah dalam
dimensi ini cenderung santai, tenang , tidak tempramental, puas terhadap
dirinya sendiri dan tidak emosional
5) Openness to Experience menggambarkan seseorang yang cenderung terlihat
imajinatif, kreatif, menyenangkan, artistik, penuh rasa penasaran, terbuka dan
lebih memilih variasi. Orang dengan skor rendah pada dimensi ini umumnya
dangkal, membosankan atau sederhana konvensional, rendah hati,
konservatif, dan tidak terlalu penasaran terhadap sesuatu.

2.2 Kepribadian Sehat dan Tidak Sehat Menurut Teori McCrae dan Costa
Menurut teori yang dikembangkan oleh McCrae dan R.Costa yaitu teori Big
5 Factor ada beberapa faktor yang bisa dikatakan sebagai kepribadian yang sehat
dan tidak sehat, Berikut adalah ciri ciri maupun faktor kepribadian yang sehat dan
tidak sehat menurut teori Kepribadian dari McCrae dan Costa:
Kepribadian sehat:
1) Neurotisisme rendah: mampu mengatasi stres dan tekanan dengan baik serta
memiliki kemampuan untuk beradaptasi pada perubahan yang terjadi dalam
kehidupan.
2) Ekstroversion yang seimbang: memiliki keberanian dan antusiasme yang
sehat, serta memiliki hubungan sosial yang baik dengan orang lain.
3) Keterbukaan: memiliki rasa ingin tahu dan terbuka terhadap pengalaman
baru dan ide-ide yang berbeda.
4) Kesopanan (Agreeableness): memiliki kemampuan untuk memahami dan
berempati dengan orang lain, serta mampu menjalin hubungan interpersonal
yang sehat.
5) Kepatuhan (Conscientiousness): memiliki sikap bertanggung jawab dan
disiplin, serta dapat mengatur diri dengan baik.
Kepribadian Tidak Sehat:
1) Neurotisisme tinggi: cenderung mudah khawatir, cemas, dan sulit mengatasi
stres yang terjadi, dapat mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi
atau kecemasan.
2) Ekstroversion ekstrem: cenderung mencari perhatian dan terlalu
mengandalkan orang lain, serta kurang mampu mengendalikan impuls dan
emosi.
3) Keterbukaan ekstrem: dapat menjadi terlalu impulsif dan tidak memiliki
kontrol diri, serta kurang memperhatikan konsekuensi dari tindakan mereka.
4) Ketidak-patuan (Non-compliance) tinggi: cenderung melanggar aturan dan
norma-norma sosial, serta dapat mengalami masalah dalam beradaptasi
dengan lingkungan sosialnya.
5) Kepatuhan rendah: cenderung tidak memiliki disiplin dan tanggung jawab,
serta kurang mampu untuk menyelesaikan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan.

2.3 Pengaplikasian Teori McCrae dan Costa


Teori McCrae dan Costa dapat digunakan untuk membantu karyawan
memahami karakteristik kepribadian mereka dan mengembangkan karir yang
sesuai dengan karakteristik tersebut. Pengetahuan tentang karakteristik
kepribadian karyawan juga dapat membantu perusahaan dalam memilih pelatihan
dan pengembangan karir yang tepat untuk karyawan.

2.4 Permaslahan Non-klinis Berdasarkan Teori Sifat dan Faktor McCrae dan
Costa
Teori ini dapat di gunakan dalam masalah Interpersonal. Teori ini dapat
membantu menjelaskan mengapa beberapa orang cenderung lebih mudah bergaul
dan terbuka dengan orang lain, sementara yang lain cenderung lebih tertutup dan
kurang suka bergaul. Karakteristik kepribadian seperti ekstroversi dan kesopanan
dapat memainkan peran dalam hal ini.
Dalam teori ini di jelaskan bahwa ekstroversi yang sehat adalah ekstroversi
yang seimbang dan fleksibel, yang terlihat dalam kemampuan seseorang untuk
menyesuaikan diri dengan situasi yang berbeda dan menunjukkan keseimbangan
antara kebutuhan sosial dan kebutuhan pribadi. seseorang yang memiliki
ekstroversi yang tidak sehat cenderung menunjukkan perilaku yang tidak
seimbang dan kurang fleksibel. Sebagai contoh, mereka mungkin cenderung
terlalu banyak bicara, mencari perhatian, atau mengambil risiko tanpa
mempertimbangkan konsekuensinya.
Oleh karena itu, dalam Teori McCrae dan Costa, ekstroversi yang sehat
adalah yang seimbang dan fleksibel, dan dapat dianggap sebagai kekuatan yang
dapat membantu seseorang membangun hubungan sosial yang positif dan
mendukung. Namun, jika tidak seimbang dan kurang fleksibel, ekstroversi dapat
menjadi masalah yang mempengaruhi kesehatan mental dan sosial seseorang.

2.5 Korelasi Teori Sifat dan Faktor antara McCrae dan costa, Eysenck, dan
Cattel
Teori McCrae dan Costa tentang Model Lima Faktor Kepribadian (Big Five
Personality Traits) memiliki korelasi dengan teori kepribadian lainnya seperti
Teori Eysenck dan Teori Cattell.
Secara khusus, Teori Eysenck membagi kepribadian menjadi tiga dimensi:
ekstroversi, neurotisisme, dan psikotisme. Ekstroversi dalam Teori Eysenck mirip
dengan dimensi ekstroversi dalam Teori McCrae dan Costa, yang mencakup sifat-
sifat seperti antusiasme, energi, dan keberanian sosial. Namun, Teori Eysenck
menempatkan neurotisisme sebagai dimensi kedua, yang mencakup kecemasan,
ketidakstabilan emosional, dan rentan terhadap stres. Sedangkan dalam Teori
McCrae dan Costa, dimensi kedua adalah neurotisisme, yang mencakup sifat-sifat
seperti kecemasan, kekhawatiran, dan impulsivitas.
Sementara itu, Teori Cattell mengidentifikasi 16 faktor kepribadian yang
saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Beberapa faktor tersebut
memiliki korelasi dengan dimensi dalam Teori McCrae dan Costa. Sebagai
contoh, faktor kestabilan emosional dalam Teori Cattell berkorelasi dengan
dimensi neurotisisme dalam Teori McCrae dan Costa.
DAFTAR PUSTAKA

Sari, D. K., & Suryani, E. (2017). Teori Big Five: Konsep, Karakteristik, dan
Aplikasinya dalam Kehidupan Sehari-hari. Jurnal Psikologi Pendidikan dan
Konseling: Jurnal Kajian Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Konseling.

Anda mungkin juga menyukai