Anda di halaman 1dari 9

Nama : Alfi Amalia Khairani

Kelas : A
NIM : P0122010
Tanggal : 18 November 2022

Resume Insight Kepribadian I Pertemuan Ketigabelas

McCrae dan Costa


A. Biografi
Robert Roger McCrae lahir pada tanggal 28 April 1949 bertempat di Maryǿille,
McCrae merupakan anak dari pasangan Andrew McCrae dan Eloise Elaine McCrae. Saat
masa kuliah McCrae memutuskan mempelajari filsafat di Universitas Negeri Michigan.
Setelah menyelesaikan gelar sarjananya McCrae melanjutkan ke pascasarjana dan
mengambil jurusan psikologi di Uniǿersitas Boston. Di tahun 1975, dalam program PhD-
nya yang sudah berjalan selama 4 tahun. Ia dikirim oleh penasihatnya sebagai asisten
peneliti dengan James Fozard dan psikolog perkembangan dewasa di Normative Aging’s
Study di Klinik Rawat Jalan Periklanan Veteran di Boston. McCrae dirujuk ke psikolog
kepribadian lain yang berada di Boston yaitu Paul T.Costa Jr. di fakultas Universitas
Massachuselts oleh Fozard.
Paul T. Costa Jr. lahir 16 September 1942 di Franklin, NeȀ Hampshire, putra Paul
T. Costa, Sr. dan Esther Vasil Costa. Costa mendapatkan gelar sarjana dalam bidang
psikologi di Uniǿersitas Clark pada tahun 1964 dan gelar master di tahun 1968 serta PhD
di tahun 1970 di bidang pembangunan manusia dari Uniǿersity of Chicago. Costa bekerja
sama dengan Salǿatore R. Maddi dan menerbitkan buku tentang kepribadian humanistik
(Maddi & Costa, 1972). Setelah mendapat gelar PhD ia mengajar di Harǿard dan di tahun
1973 dan 1978 di Uniǿersity of Massachusetts Boston. Di tahun 1978 Costa bekerja di
National Institute of Aging’s Gerontology Research Center sebagai kepala bagian stres
dan koping.
Setelah program PhD-nya telah diselesaikan pada tahun 1976, McCrae
dipekerjakan sebagai direktur dan penyelidik utama untuk Smoking and Personality Grant
oleh Costa. Mereka kemudian direkrut oleh National Institute on Aging’s Gerontology
Research Center. Selama bekerja sama tersebut mereka menghasilkan 200 artikel
penelitian dan bab dalam buku yang mereka tulis bersama, serta sejumlah buku, termasuk
Emerging Lives, Enduring Disposition (1984), Personality in Adulthood: A Five-Factor
Theory Perspective, 2nd ed. (2003), dan Revised NEO Personality Inventory (1992).

B. Definisi dan Struktur Kepribadian


• Menurut Allport (dalam Suryabrata, 2002)
1. Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem
psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam menyesuaikan diri
terhadap lingkungan.
2. “Personality is something and does something”.
• Menurut McCrae dan Costa, kepribadian manusia disusun atas lima faktor.
Mereka tidak menggunakan klasifikasi tersebut untuk hal yang dapat diuji,
melainkan dengan teknik analisis faktor untuk menguji stabilitas dan struktur
kepribadian. Awalnya hanya ada dua faktor, yaitu Neuroticism atau Neurotisme
(N) dan Extraversion atau Ekstraversi (E), lalu ditambah lagi dengan Oppenness
atau Keterbukaan (O). Studi terbaru dari inventori NEO-PI oleh McCrae dan Costa
pada tahun 1985 menambahkan dua dimensi terakhir yaitu Agreeableness atau
Keramahan (A) dan Conscientiousness atau Kesadaran (C).
• Kepribadian bersifat bipolar dan mengikuti distribusi lonceng. Kebanyakan orang
memiliki skor di sekitar nilai puncak Sedikit yang memiliki skor ekstrem.
• Studi tentang trait pertama kali dimulai oleh Allport dan Oddbert pada 1930 dan
dilanjutkan oleh Cattell pada 1940 serta oleh Tupes, Christal, dan Norman pada
1960. Pada masa ini Costa dan McCrae fokus pada 2 dimensi utama yaitu neurotis
dan ektraversi. Kemudian, menemukan faktor ketiga yang disebut keterbukaan
terhadap pengalaman.
• McCrae dan Costa setuju dengan Eysenck bahwa ciri-ciri kepribadian adalah
bipolar dan mengikuti distribusi berbentuk lonceng. Artinya, kebanyakan orang
mendapat skor dekat dengan tengah setiap sifat, dengan hanya beberapa orang
yang mencetak nilai ekstrem. Neurotisme (N) dan ekstraversi (E) adalah dua ciri
kepribadian terkuat dan paling umum.
• McCrae dan Costa Five-Factor Model Personality
Skor Tinggi Skor Rendah

Ekstraversi Penuh kasih sayang Reserved

Suka bergaul Penyendiri

Tukang bicara Pendiam

Menyenangkan Sober

Aktif Pasif

Penuh Semangat Unfeeling

Neurotisisme Cemas Tenang

Mengasihani diri sendiri Senang terhadap diri


sendiri

Temperamental Even-tempered

Sadar diri Nyaman

Emosional Tidak emosional

Rentan/sensitif Kuat/keras

Keterbukaan Kreatif Tidak kreatif

Imajinatif Realistis

Suka variasi Suka keteraturan

Penasaran Tidak penasaran

Liberal Konservatif

Kesesuaian Hati yang lembut Kejam

Terpercaya Mencurigakan

Dermawan Pelit

Penurut Kritis

Baik hati Antagonis

Kesadaran Teliti Lalai

Pekerja keras Malas

Terorganisir Tidak terorganisir

Tepat waktu Terlambat

Ambisius Tidak punya tujuan

Tekun Gampang menyerah


• Teori lima faktor awalnya hanya meliputi taksonomi, klasifikasi dalam trait
kepribadian yang basic. Selama 25 tahun Costa dan McCrae menjadi yang terdepan
dalam penelitian kepribadian kontemporer, kemudian Five-Factor Model
(taksonomi) berubah menjadi Five-Factor Theory (FFT).
• Unit-unit dalam lima faktor

• Komponen Inti Kepribadian


1. Kecenderungan Dasar
Sudah dijelaskan oleh McCrae dan Costa (1996) kecenderungan
dasar adalah salah satu komponen dasar kepribadian, seiring dengan
karakteristik adaptasi, konsep diri, dasar biologis, biografi objektif, dan
pengaruh eksternal. Dari versi teori mereka sebelumnya kecenderungan
dasar tidak hanya dipengaruhi oleh lima pribadi yang stabil tetapi juga
termasuk kemampuan kognitif bakat artistik, orientasi seksual, dan proses
psikologis yang mendasari penguasaan bahasa.
2. Adaptasi Karakteristik
Adaptasi Karakteristik merupakan struktur kepribadian yang
terbentuk karena lingkungan sekitar. Berbeda dengan kecenderungan dasar
yang stabil, adaptasi karakteristik lebih fleksibel. Adaptasi karakteristik
tentunya dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti keterampilan kebiasaan,
sikap, dan hubungan yang dihasilkan dari interaksi individu dengan
lingkungannya.
3. Konsep Diri
McCrae dan Costa (1996) menulis bahwa “terdiri dari pengetahuan,
pandangan, dan evaluasi diri, mulai dari berbagai fakta sejarah pribadi
hingga identitas yang memberikan rasa tujuan dan koherensi pada
kehidupan”.
• Komponen Sekunder
1. Dasar Biologis
Gen, Hormon, dan Struktur otak memberikan pengaruh yang cukup
besar kepada struktur kepribadian individu. Peran biologis tentu
mengeliminasi peran lingkungan dalam pengaruh pembentukan
kepribadian, tetapi tidak juga menghilangkan lingkungan dalam
pembentukan kepribadian.
2. Biografi Objektif

Didefinisikan sebagai "segala sesuatu yang dilakukan,


dipikirkan, ataudirasakan seseorang sepanjang hidupnya" (McCrae
& Costa, 2003). Dalam biografi objektif memfokuskan pada apa
yang telah dilalui individu (objektif) dari pada pandangan mereka
terhadap pengalaman mereka dalam kehidupan (subjektif).

3. Pengaruh Eksternal

Manusia terus terletak di situasi fisik yang berbeda, serta hal


tersebut memberikan pengaruh terhadap karakter manusia. Metode
dalam kitamerespon peluang serta tuntutan dari konteks ialah suatu
yang dibahas dalam pengaruh eksternal. Bagi McCrae serta Costa,
respon-respon tersebutmerupakan ciri dari menyesuaikan diri serta
interaksi mereka dengan pengaruh eksternal.
C. Penelitian Terkait, Asumsi Dasar, Work Life Balance
• Sifat telah dikaitkan dengan hasil penting seperti kesehatan fisik, kesejahteraan, dan
akademik sukses. Sifat juga dikaitkan dengan hasil sehari-hari yang lebih umum
seperti suasana hati
1. Sifat dan akademik: diukur dengan nilai tes standar dan IPK.
2. Sifat dan emosi: sifat juga dapat mempengaruhi suasana hati. Menjadi
tinggi dalam ekstraversi adalah menjadi menyenangkan, sedangkan menjadi
tinggi pada neurotisisme adalah menjadi cemas.
• Asumsi dari kecenderungan dasar memiliki empat asumsi yaitu individualitas, asal,
perkembangan, dan struktur. Berikut penjelasan dari keempat asumsi dasar tersebut
:

1. Asumsi individualitas menekankan bahwa orang dewasa


mempunyai rangkaian sifat yang unik, dan setiap orang
menunjukkan kombinasi unik atas pola sifatnya.

2. Asumsi asal mempunyai pendirian yang jelas meskipun cukup


kontroversial, yaitu lingkungan keluarga tidak mempunyai peran
dalam pembentukan asumsi dasar.

3. Asumsi perkembangan menganggap bahwa sifat berkembang dan


berubah selama masa kanak-kanak, namun mulai melambat pada
masa remaja, serta perubahan dalam kepribadian berhenti sama
sekali dari awal hingga pertengahan masa dewasa.

4. Asumsi struktur menyatakan bahwa sifat memiliki organisasi


hierarkis dari yang sempit dan spesifik menuju ke yang lebih luas
dan umum.

• Work-Life Balance adalah sebuah situasi dimana karyawan dapat mengatur


waktu dan energi mereka antara pekerjaan dan aspek penting lain dari
kehidupan pribadi mereka, seperti waktu untuk keluarga, teman, partisipasi
masyarakat, spiritualitas, pengembangan diri/pribadi, perawatan diri, dan
kegiatan pribadi lainnya, di samping tuntutan tempat kerja.
• Menurut McDonald dan Bradley (2005) keseimbangan antara kehidupan
pribadi dan pekerjaan dapat diukur diukur dengan 3 faktor yaitu :
1. Keseimbangan Waktu
2. Keseimbangan Keterlibatan
3. Keseimbangan Kepuasan
Dari ketiga faktor diatas ada beberapa indikator yang mendukung
variabeltersebut, yaitu:
1. Pengelolaan waktu
2. Keterlibatan di berbagai aktivitas di dalam dan diluar pekerjaan
3. Pemenuhan harapan keluarga dan rekan kerja
4. Kepuasan terhadap diri sendiri

D. Kritik Terhadap Teori Sifat dan Faktor

• Teori sifat dan faktor dari Eysenck dan Costa dan McCrae adalah contoh
dari pendekatan empiris yang ketat untuk penyelidikan kepribadian. Teori-
teori ini adalah dibangun dengan mengumpulkan data sebanyak mungkin
pada sejumlah orang, mengkorelasikan skor, menganalisis faktor matriks
korelasi, dan menerapkan signifikansi psikologis untuk faktor-faktor yang
dihasilkan. Pendekatan psikometri, lebih tepatnya dari penilaian klinis
adalah landasan teori sifat dan faktor. Namun demikian, seperti teori lain,
teori sifat dan faktor harus dinilai dengan enam kriteria yang berguna.
Bebarapa dasar kritik terhadap teori McCrae dan Costa :

1. Apakah teori sifat dan faktor menghasilkan penelitian?

2. Apakah teori sifat dan faktor dapat dipalsukan?

3. Teori sifat dan faktor dinilai tinggi pada kemampuan mereka untuk
mengatur pengetahuan.

4. Teori yang berguna memiliki kekuatan untuk memandu tindakan


para praktisi.
5. Apakah teori sifat dan faktor secara internal konsisten?

6. Hemat, mereduksi sejumlah besar variabel menjadi sesedikit


mungkin.

Anda mungkin juga menyukai