pertemuan 11
BIMBINGAN KONSELING
Kriteria pertama
• Bukti psikometri bagi keberadaan
faktor harus disusun.
• Yang terkait dengan kriteria ini
adalah faktor harus bisa
diandalkan dan direplikasi.
• Penelitian lain dari labolatorium
lain, harus juga menemukan suatu
faktor, dan para peneliti ini harus
mengidentifikasi secara konsisten
ekstraversi, neurotisme, dan
psikotisme Eysenck.
Lanjutan ..
Kriteria kedua,
• Faktor juga harus memiliki sifat
warisan dan cocok dengan model
genetik yang ada.
• Kriteria ini mengeliminasi
karakteristik yang dipelajari, seperti
kemampuan untuk meniru pandangan
pribadi yang terkenal atau keyakinan
agama atau politik tertentu.
Lanjutan ..
Kriteria ketiga,
• Faktor harus masuk akal dari
sudut pandang teoretis.
• Eysenck menggunakan metode
deduktif untuk melakukan
penelitiannya, dimulai dari teori
dan kemudian mengumpulkan
data yang secara logis konsisten
dengan teori tersebut.
Lanjutan..
Kriteria keempat,
• Kriteria terakhir bagi eksistensi sebuah
faktor adalah faktor harus memiliki
relevansi sosial
• artinya harus bisa dibuktikan bahwa faktor-
faktor yang diperoleh secara matematis
memiliki kaitan (meski tidak selalu kausal).
• Dengan variabel-variabel yang relevan
secara sosial seperti ketagihan pada obat-
obatan, kecerobohan untuk melukai tanpa
sengaja, performa menakjubkan dalam
olahraga, perilaku psikotik, kriminalitas,
dan sebagainya.
STRUKTUR KEPRIBADIAN
Hierarki Faktor-Faktor Pengorganisasian Perilaku
• Kepribadian sebagai organisasi tingkah-laku oleh Eysenck dipandang
memiliki empat tingkatan hierarkis, berturut-turut dari hierarki yang
tinggi ke hierarki yang rendah: tipe-traits-habit-respon spesifik.
Hirarki tertinggi :
• Tipe/ Supertraits, kumpulan dari trait,
yang mewadahi kombinasi trait dalam
suatu dimensi yang luas.
• Tipe, kumpulan dari trait, yang mewadahi
kombinasi trait dalam suatu dimensi yang
luas.
Hirarki kedua :
• Trait, kumpulan kecenderungan kegiatan,
koleksi respon yg saling berkaitan atau
mempunyai persamaan tertentu. Ini
adalah disposisi kepribadian yg penting
dan permanen.
• Lanjutan
Hirarki ketiga :
• Habit / Kebiasaan tingkah laku
atau berfikir, kumpulan respon
spesifik, tingkah-laku/ pikiran
yang muncul kembali untuk
merespon kejadian yg mirip.
Hirarki terendah :
• Respon spesifik, tingkah laku
yang secara aktual dapat diamati,
yang berfungsi sebagai respon
terhadap suatu kejadian.
Teori Sifat dan Faktor
3 Sifat
Ekstraversi Introversi
Menghargai hubungan
dengan orang lain
Neurotisme Stabilitas
Bereaksi berlebihan secara
emosional.
Ex : cemas, OCD, histeria
Psikotik Superego
Egosentris, dingin, tidak
mudah menyesuaikan diri,
impulsif, antisosial, agresif,
curiga, kejam
DIMENSI KEPRIBADIAN HANS J EYSENCK
1. Ekstraversi dan introversi
2. Neurotisisme
3. Psikotisme
• Psikotisme
• Awalnya, teori Eysenck tentang
kepribadian didasarkan hanya kepada
dua dimensi kepribadian-ekstraversi dan
neurotisme.
• Setelah beberapa tahun menganggap
psikotisme (P) sebagai faktor
kepribadian sendiri, Eysenck akhirnya
menaikannya ke posisi yang sama
dengan E dan N (Eysenck & Eysenck,
1976).
• Seperti ekstraversi dan neurotisme, P
adalah faktor yang bersifat bipolar,
dimana psikotisme berada di satu
kutubnya dan superego di kutub yg lain.
Lanjutan ..
• Skor P yg tinggi seringkali berbentuk egosentrisme, dingin,
tidak bersahabat, implusif, kejam, agresif, penuh curiga,
psikopat, dan anti sosial.
• Pribadi yang rendah psikotismennya (mengarah kepada
superego) cenderung altrustik, berjiwa sosial, empatik, penuh
perhatian, kooperatif, bersahabat, dan kontrovensional.