" Melihat sangat sedikit perasaan yang orang tua saya berikan
terhadap saya, dan juga ketika mereka bercerai, itu adalah emosi
yang saya balas. "
Dia juga tumbuh dengan adanya sedikit disiplin orang tua dan
beberapa kontrol ketat atas perilakunya. pengabaian jinak ini
dicontohkan oleh dua insiden.
s
k pe nt in g un tukm em ah am i teo ri sifa
t dalam analisis faktor tida
n a
A unak an analisis faktor, sese orang mula i den gan m elaku kan p e
Untuk men gg
n khu sus terh adap ba nyak in dividu . Pen gama tan ini kem udian dik
ngamata
uantifikasi dalam beberapa cara.
Contohnya:
k 's
n c ory
ys e h e
E r T
cto
Fa Teori kepribadian Eysenck memiliki
Komponen Biologis & Psikometris yang kuat.
Eysenck berargumen bahwa:
Bukti psikometrik, faktor harus reliabel dan bisa direplikasikan.
Faktor harus mempunyai sifat kewarisan dan sesuaidengan model
genetik yang sudah ada sebelumnya.
Faktor harus memiliki relevansi sosial.
Hierarki Organisasi Perilaku
4 Types atau Superfactor, suatu tipe yang tersiri atas beberapa sifat
yang saling berkaitan.
1. Ekstraversi (E)
2. Neurotisme (N)
3. Psikotik (P)
Ekstraversi - Intraversi
Neurotisme - Stabilitas
Psikotik - Superego
Ekstraversi - Introversi
Skor tinggi dalam neurotisme mengindikasikan emosional secara berlebihan, dan susah
untuk kembali stabil ke kondisi normal setelah masa emosinya berakhir. Skor rendahh
cenderung memiliki stabilitas pada emosi.
Model diathesis-stress: ada beberapa orang yang rentan mengalami gangguan karena
suda ada genetik sebelumnya atau ada kelemahan tertentu yang membuat orang
tersebut rentan terhadap gangguan. Pedisoposisi (diathesis) ini berinteraksi dengan
stress, maka akan menimbulkan gangguan neurotik.