BAB I
PENDAHULUAN
1
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
untuk mendefinisikan kepribadian yang telah membantu generasi
selanjutnya memahami tentang kepribadian.
Meskipun tidak ada definisi tunggal tentang kepribadian yang
diterima oleh semua ahli psikologi kepribadian, definisi berikut dapat
merangkum teori-teori kepribadian yang pernah ada. Kepribadian
secara umum adalah pola sifat dan karakteristik khas yang relatif
permanen yang mempengaruhi konsistensi dan keunikan perilaku
individu. Sifat atau traits menyebabkan adanya perbedaan individu
dalam perilaku, konsistensi perilaku dari waktu ke waktu, dan
stabilitas perilaku pada situasi yang berbeda-beda. Sifat dapat bersifat
unik, dimiliki oleh beberapa kelompok, atau seluruh spesies, tetapi
polanya berbeda pada setiap individu, Hal ini menyebabkan masing-
masing invididu meski dalam beberapa cara sama dengan yang lain,
memiliki kepribadian yang unik. Karateristik adalah kualitas-kualitas
yang khas dari seorang individu yang mencakup atribut-atribut seperti
temperamen (emosi), fisik, dan intelegensi.
Definisi tersebut mengandaikan beberapa unsur yang membentuk
kepribadian:
a. Genetik
Kebanyakan orang percaya bahwa kepribadian manusia dipengaruhi
oleh faktor genetik atau hereditas. Beberapa teori kepribadian
mengakui bahwa karakter kepribadian individu dipengaruhi oleh
hereditas. Hereditas bahkan dianggap memiliki pengaruh yang besar
dalam menentukan kepribadian individu. Thomas Bouchard, Jr
misalnya menemukan dari hasil penelitiannya bahwa orang yang
kembar memiliki kepribadian yang sama bahkan saat mereka tidak
saling berkontak. Telegen dkk (1988) menemukan bahwa faktor
genetik merupakan variabel yang paling berpengaruh dalam
menentukan kepribadian seseorang. Para penganut teori traits
seperti Cattel, Eyssenk, dkk memercayai bahwa kepribadian
manusia dipengaruhi oleh faktor genetik. Psikologi evolusioner juga
menekankan peranan yang besar dari faktor genetik terhadap
kepribadian individu dan menambahkan pentingnya adaptasi dalam
penjelasan mereka tentang kepribadian
b. Traits
Beberapa teoritikus kepribadian percaya bahwa yang membuat
individu-individu berbeda dengan yang lain adalah sifat atau traits
yang dimilikinya. Sebagian traits dipelajari (makanan kesukaan),
dan sebagian lagi bersifat genetik. Sebagian memiliki pengaruh yang
besar dalam hidup individu (misalnya intelegensi), sebagian
pengaruhnya kecil (seperti: pakaian yang disukai). Traits bersifat
2
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
relatif konstan sepanjang hidup individu, karena itu perilaku
individu cenderung konsisten sepanjang waktu dan pada situasi
yang sama. Tokoh-tokoh yang termasuk dalam pendekatan traits
adalah Gordon Allport, Cattel dan Eyssenck.
c. Unsur Sosiokultural
Faktor sosial budaya juga mempengaruhi kepribadian seseorang.
Ketika kita diminta mengisi identitas diri kita, biasanya kita akan
mengisi asal daerah, negara, agama, dan suku kita. Peran yang kita
jalankan dalam kehidupan membentuk kepribadian kita. Apa yang
dianggap normal dan tidak normal pada lingkup yang luas
ditentukan oleh bagaimana seseorang berperilaku sesuai harapan
masyarakat. Unsur sosial budaya lain yang menentukan kepribadian
adalah status sosial ekonomi keluarga seseorang, luasnya keluarga,
urutan kelahiran, identitas etnis, agama, negara asal, dan tingkat
pendidikan.
d. Proses belajar
Pertentangan mengenai faktor nature (alamiah) atau nurture
(pengaruh lingkungan, proses belajar) dalam teori kepribadian
sudah lama berlangsung. Para ahli yang menekankan peranan
faktor genetik terhadap pembentukan kepribadian merupakan
kelompok yang mendukung aspek nature atau nativisme dari
kepribadian. Mereka yang menekankan proses belajar dalam
menjelaskan kepribadian tergolong dalam kelompok nurture atau
empiricism. Menurut penganut teori belajar, perbedaan antara orang
yang sukses dan yang tidak sukses terletak pada pola imbalan dan
hukuman yang dialami dalam proses belajar bukan pada faktor
genetik. Berdasarkan teori ini, individu dapat mengontrol
perkembangan kepribadiannya dengan mengontrol lingkungan yang
memberikan imbalan dan hukuman. Intinya, menurut teori ini
kepribadian dapat dibentuk melalui proses belajar. Paham yang
serupa juga dianut oleh mereka yang meyakini bahwa kepribadian
dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya. Keduanya menerima
peranan lingkungan dalam pembentukan kepribadian
(environmentalism). Keduanya memercayai bahwa kepribadian
dibentuk oleh pengalaman hidup individu.
3
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
terkontrol dalam beberapa kondisi hidup tertentu, namun
bagaimana manusia menilai, menafsirkan, dan merespon kondisi-
kondisi tersebut merupakan masalah pilihan pribadi. Manusialah
yang memaknai setiap peristiwa hidupnya. Individu manusia adalah
orang yang memegang kontrol atas hidupnya sendiri dan
bertanggung jawab terhadap model pribadi yang seperti apa yang
akan dimilikinya. Tokoh-tokoh dengan aliran pemikiran eksistensial-
humanistik adalah Kelly, Rogers, Maslow, Rollo May.
f. Mekanisme ketidaksadaran
Teori yang menekankan peran penting ketidaksadaran terhadap
kepribadian individu berbeda dengan konsep eksistensial-
humanistik. Penganut teori ini menemukan penyebab-penyebab tak
sadar dari perilaku. Karena penyebab utama perilaku adalah
dimensi ketidaksadaran dan yang berasal dari masa kanak-kanak,
pencariannya menjadi rumit. Sarana yang rumit pula dibutuhkan
untuk menemukannya seperti lewat analisis mimpi dan simbol.
g. Proses kognitif
Proses kognitif juga merupakan unsur penting dalam teori
kepribadian. Proses tersebut menentukan bagaimana informasi dari
lingkungan diterima, disimpan, ditransformasi, dan dimanfaatkan
oleh individu manusia. Teori-teori yang menekankan peran penting
proses kognitif secara khusus tertarik pada perilaku yang dikontrol
sendiri dan berfokus pada pentingnya imbalan-diri atau hukuman
yang dibuat oleh individu sendiri. Imbalan dan hukuman diberikan
sendiri oleh individu tergantung pada tercapai-tidaknya tujuan yang
ditetapkan individu. Imbalan dan hukuman dari sumber lain bukan
menjadi fokus utama penganut teori kepribadian yang menjunjung
tinggi proses kognitif. Teori yang berorientasi proses kognitif
menekankan pentingnya pengalaman saat ini dan tujuan di masa
depan dalam menentukan perilaku manusia. Tokoh-tokoh dalam
kelompok teori ini adalah Bandura dan Mischel, serta Kelly.
2. Definisi Teori
Teori yang dimaksudkan di sini adalah teori ilmiah. Teori dalam
ilmu pengetahuan merupakan sarana yang digunakan untuk
menghasilkan penelitian dan mengatur pengamatan-pengamatan. Teori
ilmiah adalah serangkaian asumsi yang saling berkaitan yang
memungkinkan para ilmuwan untuk menggunakan penalaran deduktif
logis untuk merumuskan hipotesis yang dapat diuji kebenarannya.
Definisi ini mengandung beberapa unsur:
4
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
a. serangkaian asumsi: teori tidak hanya mengandung satu asumsi
tapi beberapa asumsi agar menjadi teori yang adekuat.
b. Asumsi-asumsi itu saling berkaitan: asumsi yang tidak berkaitan
tidak akan membantu untuk membuat hipotesis yang bermakna dan
tidak memiliki konsistensi internal.
c. Asumsi: teori merupakan kumpulan asumsi yang belum merupakan
fakta. Asumsi dibutuhkan untuk membantu para ilmuwan
melakukan penelitian. Hasil penelitian membangun dan membentuk
kembali teori yang asli.
d. penalaran deduktif logis: digunakan oleh peneliti untuk
merumuskan hipotesis. Rumusan-rumusan teori harus dinyatakan
dengan presisi yang memadai dan konsistensi logis untuk
memungkinkan ilmuwan merumuskan hipotesis yang jelas.
e. dapat diuji: hipotesis harus dapat diuji. Hipotesis tidak harus segera
diuji tetapi harus dipastikan bahwa ada kemungkinan bagi ilmuwan
untuk melakukan pengujian dengan sarana yang memadai.
5
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
komprehensif. Teori harus siap menangani atau membuat prediksi
tentang berbagai macam tingkah laku manusia. Kenyataannya teori-
teori kepribadian memang belum sepenuhnya memenuhi syarat-syarat
tersebut. Sebagian teori kepribadian kurang eksplisit. Teori-teori
tersebut kurang menampakkan asumsi-asumsi atau dasar aksiomatik
dari teori-teori itu. Meski belum sempurna status formalnya, namun
teori-teori kepribadian tetap dapat dipakai karena sekurang-kurangnya
teori-teori tersebut mencerminkan sekumpulan asumsi tentang
tingkah laku yang secara garis besar membatasi macam-macam
penelitian yang penting terkait kepribadian manusia. Teori-teori
kepribadian memiliki kapasitas untuk menghasilkan ide-ide,
mendorong rasa ingin tahu, menimbulkan keragu-raguan dan
keyakinan, sehingga telah membuahkan banyak penelitian yang
berguna.
6
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
hanyalah yang dipengaruhi oleh stimulus eksternal yang bisa
dimanipulasi dan dikontrol oleh peneliti. Pada masa ini tentunya tidak
ada tempat dalam pendekatan psikologi yang bersifat eksperimental
bagi topik yang kompleks dan multidimensional seperti kepribadian.
Ilmu psikologi yang baru dengan demikian tidak memberi tempat bagi
studi-studi kepribadian.
7
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
bawah sadar yang kerapkali mendorong kita untuk bertindak dalam
cara yang tak dapat dikontrol?
8
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
Studi tentang kepribadian sebagai satu bidang psikologi yang
khusus dimulai pada akhir tahun 1930an dalam tradisi psikologi
Amerika, terutama melalui karya dari Gordon Allport, dari Universitas
Harvard. Bukunya Personality: A Psychological Interpretation, secara
umum dianggap sebagai permulaan studi tentang kepribadian. Setelah
itu mulai bermunculan banyak buku, jurnal, penelitian, dan mata
kuliah yang secara khusus membahas tentang kepribadian. Aktivitas-
aktivitas ini mengindikasikan adanya pengakuan yang sedang
bertumbuh bahwa beberapa area dari teori-teori psikoanalisis dan
neopsikoanalisis dapat dimasukkan dalam psikologi. Para psikolog
akademis percaya bahwa studi ilmiah tentang kepribadian sangat
mungkin dikembangkan.
Sejak akhir tahun 1930an, pelbagai aliran teori kepribadian
dengan pendekatan yang berbeda-beda bermunculan. Selain aliran
psikoanalisis dan behaviorisme, aliran-aliran lain tentang kepribadian
juga akan dibahas dalam kuliah psikologi kepribadian ini, di antaranya
aliran neoanalisis, psikologi kognitif dan teori sosial-kognitif, psikologi
traits, dan teori eksistential-humanis.
C. Teori-teori Kepribadian
Catatan kuliah psikologi kepribadian membahas 5 (6) perspektif utama
dalam psikologi kepribadian yang akan dijelaskan dalam 6 bab dan
diawali dengan penjelasan mengenai definisi kepribadian.
9
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
BAB II
TEORI-TEORI PSIKODINAMIKA
A. Psikoanalisa Freud
Freud menganggap kepribadian sebagai suatu sistem energy,
layaknya mesin uap. Menurutnya, dorongan-dorongan insting
menghasilkan energy psikis, yang memperkuat pikiran dan secara
menetap menekannya untuk nanti dilepaskan baik secara langsung
maupun tidak langsung. Sebagai contoh, energy yang dibangun dari
dorongan seksual dapat dilepaskan secara langsung dalam bentuk
aktivitas seksual atau secara tidak langsung melalui perilaku yang
berbeda seperti fantasi seksual, berkebun, atau melukis.
Peristiwa-peristiwa mental dapat bersifat sadar, prasadar, atau di
bawah sadar. Pikiran sadar berisi peristiwa-peristiwa mental yang
disadari saat ini. Pikiran pra sadar berisi ingatan-ingatan, perasaan,
pikiran, dan gambaran-gambaran yang tidak kita sadari pada saat
tertentu tetapi kita dapat mengingat kembali dengan mudah, seperti
nomor telpon teman atau kenangan hari ulang tahun kita. Karena dua
lapisan pikiran ini isinya dapat kita sadari, kita mungkin melihatnya
sebagai bagian yang menonjol atau penting. Tetapi menurut Freud, area
ini merupakan bagian yang paling kecil dalam hal ukuran maupun
kepentingan dibandingkan dengan pikiran bawah sadar manusia. Pikiran
bawah sadar itu berisi dunia yang dinamis dari harapan-harapan,
perasaan, dan impuls-impuls yang berada di luar jangkauan kesadaran
kita. Freud mengatakan bahwa dunia kesadaran kita seperti gunung es
di tengah laut, yang muncul hanya 1/7 bagian saja dan sisanya
merupakan bagian alam bawah sadar.
Freud menemukan teorinya tentang kepribadian berdasarkan
pengalamannya menangani pasien yang menderita gangguan hysteria
10
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
konversi yang ditandai dengan gejala-gejala fisik seperti paralisis dan
kebutaan tanpa penyebab fisik yang jelas. Freud yakin bahwa gejala-
gejala ini berkaitan dengan kenangan-kenangan dan perasaan-perasaan
yang ditekan atau berusaha untuk tidak disadari. Penemuan ini
membuat Freud yakin bahwa bagian pikiran bawah sadar memiliki
pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku manusia. Untuk
mengeluarkan pikiran-pikiran bawah sadar itu Freud mencoba beberapa
teknik seperti hypnosis, asosiasi bebas, dan analisa mimpi.
B. Neoanalisa
Pandangan Freud sangat revolusioner sehingga menuai berbagai
kritik termasuk dari para pengikutnya sendiri. Kelompok murid dan
teman yang mengkritik teori psikoanalisa Freud disebut tokoh-tokoh
neoanalitik. Aliran neoanalitik adalah para psikoanalis yang tidak setuju
dengan beberapa aspek dari pemikiran Freud dan mengembangkan teori
mereka sendiri. Mereka adalah Alfred Adler, Karen Horney, Erik Erikson,
dan Carl Jung. Mereka percaya bahwa Freud mengabaikan faktor sosial
dan budaya dalam perkembangkan kepribadian manusia. Menurut
mereka Freud terlalu menekankan dorongan seksual kekanak-kanakan.
Hal kedua yang dikritik oleh para tokoh ini adalah bahwa Freud terlalu
menekankan peristiwa-peristiwa masa kanak-kanak sebagai penentu
kepribadian orang dewasa. Memang mereka sependapat bahwa
pengalaman masa kanak-kanak penting bagi perkembangan kepribadian,
namun beberapa tokoh seperti Erikson yakin bahwa perkembangan
kepribadian berlangsung melalui rentang kehidupan individu, yang
dipengaruhi oleh bagaimana mereka menghadapi tantangan-tantangan
yang khas di setiap fase perkembangan hidupnya.
Alfred Adler menolak pandangan Freud bahwa perilaku manusia
dimotivasi oleh insting dan dorongan seksual dan agresif yang di bawah
sejak lahir. Adler yakin bahwa manusia secara genetic adalah makhluk
sosial yang dimotivasi oleh minat sosial, yaitu kehendak untuk
meningkatkan kesejahteraan orang lain. Manusia peduli terhadap orang
lain, bekerja sama dengan orang lain, dan menempatkan kesejahteraan
sosial bersama di atas keinginan-keinginan pribadi. Sebaliknya Freud
cenderung memandang manusia sebagai binatang buas yang dikurung
dalam penjara peradaban. Pandangan Adler berangkat dari pengalaman
masa lalunya mengatasi sakit dan kecelakaan di masa kecilnya, sehingga
Adler berpendapat bahwa motivasi umum manusia adalah berjuang
untuk memperoleh superioritas, yang mendorong manusia untuk
mengalahkan kelemahan baik yang nyata atau yang dibayangkan dalam
diri mereka sendiri (kompleks inferioritas) dan berjuang untuk menjadi
makin kompoten dalam hidupnya.
11
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
Seperti Adler, Carl Jung adalah teman Freud dan rekan kerja sebelum
dia berpisah dari Freud dan mengembangkan teorinya sendiri. Jung
memperluas pandangan Freud tentang alam bawah sadar dalam arah
yang unik. Misalnya, dia percaya bahwa manusia memiliki tidak hanya
ketidaksadaran personal tetapi juga ketidaksadaran kolektif yang berisi
memori-memori yang terakumulasi sepanjang seluruh sejarah umat
manusia. Ingatan-ingatan termanisfestasi dalam arketipe-arketipe, yaitu
kecenderungan bawaan untuk menafsrikan pengalaman-pengalaman
dalam cara-cara yang khas. Arketipe terungkap dalam symbol-simbol,
mitos-mitos, dan kepercayaan-kepercayaan yang muncul di pelbagai
kebudayaan, seperti gambaran tentang seorang dewa, kekuatan iblis,
pahlawan, ibu yang baik, dan pencarian kesatuan atau kesempurnaan
diri. Ide-ide Jung memiliki beberapa kesamaan dengan kaum evolusioner
yang menekankan proses kognitif yang bersifat bawaan.
KUIS
1. Jelaskan apa itu Psikologi atau Teori Kepribadian !
2. Jelaskan letak psikologi kepribadian dalam ilmu psikologi!
3. Jelaskan inti pandangan dari Teori Psikodinamika tentang Kepribadian!
4. Jelaskan apa yang menjadi kritik dari penganut neo analitik terhadap
psikoanalisa Freud.
12
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
BAB III
TEORI BEHAVIORISME
13
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
respon yang disertai konsekuensi-konsekuensi yang menyenangkan
akan cenderung diulang. Sebaliknya jika respon tidak disertai
konsekuensi yang menyenangkan cenderung tidak akan berulang.
Proses belajar dengan demikian menjadi kunci untuk memahami
bagaimana lingkungan membentuk perilaku.
Behaviorisme baru: Suatu aliran pemikiran yang menekankan kontrol
lingkungan terhadap perilaku melalui proses belajar.
Aliran ini berkembang tahun 1913 dengan tokoh penting John B.
Watson (1878-1958). Watson mengkritik pandangan aliran
strukturalisme dan fungsionalisme, serta psikoanalisa yang berfokus
pada unsur internal manusia yang tak dapat diamati. Menurut
Watson, Psikologi sebagai ilmu haruslah menjadikan perilaku yang
dapat diamati sebagai pokok kajian studinya bukan kesadaran yang
sifatnya tak dapat diamati.
Psikologi Watson berfokus hanya pada perilaku yang dapat diamati,
pada bagaimana individu merespons stimulus eksternal. Watson
meletakan dasar ilmiah pada psikologi dengan menggunakan
pendekatan ilmu alam, yaitu melalui penelitian eksperimental dan
perhitungan yang tepat pada variable stimulus dan respons. Psikologi
behaviorisme menjadi popular di tahun 20an dan terus bertahan
selama lebih dari 60 tahun. Teori behavioris Watson tidak memberi
tempat pada kekuatan kesadaran dan ketidaksadaran karena tidak
dapat dilihat, dimanipulasi, dan diukur. Watson percaya bahwa
apapun yang dapat terjadi dalam diri organisme, baik manusia
ataupun hewan, di antara kehadiran stimulus dan kemunculan
respons tidak penting dalam ilmu pengetahuan. Kenapa? Karena
ilmuwan tidak dapat melakukan eksperimen terhadap kondisi
internal yang tidak dapat diamati. Oleh karena itu dalam pendekatan
behaviorisme, proses-proses internal diabaikan seperti kecemasan,
dorongan-dorongan, motif-motif, kebutuhan, dan mekanisme
defensive.
Tokoh yang paling berpengaruh dalam aliran behaviorisme adalah
B.F. Skinner. Skinner mengkritik gaya pemikiran psikodinamika yang
sangat spekulatif dalam penelitiannya. Skinner berusaha
meminimalisir spekulasi dalam teori kepribadian dan fokus pada
perilaku yang dapat diamati. Meski demikian, dia tidak mengklaim
bahwa perilaku yang dapat diamati dibatasi hanya pada kejadian-
kejadian eksternal. Perilaku-perilaku privat seperti berpikir,
mengingat, dan mengantisipasi, semuanya merupakan perilaku yang
dapat diamati oleh yang mengalaminya sendiri. Skinner disebut
sebagai penganut behaviorisme yang radikal, sering disebut
determinis dan enviromentalis. Dia mengabaikan aspek-aspek lain
dalam perilaku yakni konstrak-konstrak hipotetis seperti, ego, traits,
dorongan-dorongan, kebutuhan, rasa lapar, dll. Dia menolak
pandangan tentang adanya pengaruh kehendak bebas dalam
14
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
perilaku. Perilaku manusia tidak berasal dari tindakan kehendak,
tetapi seperti fenomena yang dapat diamati lainnya, perilaku
ditentukan secara hukum dan dapat dipelajari secara ilmiah.
Pendekatan behaviorisme terhadap kepribadian diwakili oleh karya
dari B.F. Skinner, yang meneruskan pendekatan Watson, menolak
kekuatan dan proses-proses internal sebagai sesuatu yang tidak
relevan dalam ilmu psikologi. Skinner berusaha memahami
kepribadian melalui penelitian laboratorium dengan menggunakan
tikus dan merpati daripada meneliti dalam seting klinis dengan
pasien-pasien seperti yang dibuat Freud. Meski demikian ide-idenya
banyak dipakai dalam lingkup klinis, melalui penerapan teknik
modifikasi perilaku.
Bagi kaum behavioris, kepribadian adalah suatu akumulasi dari
respons yang dipelajari terhadap stimulus-stimulus yang bervariasi.
Kepribadian mengacu pada apa yang dapat diamati dan dimanipulasi
atau diubah secara objektif.
15
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
BAB IV
TEORI PEMBELAJARAN SOSIAL
16
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
mengantisipasi dan menghargai atau menyukai konsekuensi dari
perilaku yang kita amati. Kita dapat mengatur dan menuntun
perilaku kita dengan memvisualisasikan konsekuensi-
konsekuensinya, sekalipun kita belum pernah mengalaminya sendiri.
Menurut Bandura, tidak ada hubungan langsung antara stimulus
dan respons atau antara perilaku dan penguat, sebagaimana
dikatakan oleh Skinner. Bandura percaya bahwa proses kognitif
memediasi keduanya.
Meskipun membuat suatu pendekatan baru, namun teori Bandura
dianggap sebagai bagian dari aliran Behaviorisme yang menekankan
bahwa perilaku manusia terbentuk karena proses belajar. Teori
behaviorisme Bandura memang kurang ekstrim dibandingkan
Skinner. Dia menekankan observasi terhadap orang lain sebagai
sarana belajar, dan Bandura juga menganggap belajar dimediasi oleh
proses kognitif. Teorinya didasarkan pada penelitian laboratorium
yang dilakukan dengan teliti terhadap orang normal dalam interaksi
sosial bukan terhadap tikus dalam kandang seperti Skinner atau
individu abnormal di atas sofa seperti Freud.
Kuis
1. Jelaskan inti ajaran dari kaum behaviorisme dan kritiknya terhadap
pendekatan psikodinamika, strukturalisme, dan fungsionalisme.
2. Jelaskan perbedaan penekanan teori Watson dan Skinner.
3. Jelaskan kekhasan teori behaviorisme Albert Bandura.
4. Menurut anda pendekatan mana yang paling sesuai dengan
pengalaman anda terkait teori kepribadian, Psikodinamika atau
Behaviorisme? Jelaskan jawaban anda.
17
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
BAB V
TEORI KOGNITIF
18
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
mereka mendukung teori, maka teorinya dipertahankan, jika tidak ditolak
atau dimodifikasi dan diuji kembali.
Seperti seorang ilmuwan, semua manusia membentuk teorinya, yang
disebut konstrak personal, dengan mana individu manusia mencoba untuk
menafsirkan dan mengontrol kejadian-kejaddian dalam hidupnya. Kelly
mengusulkan bahwa cara untuk memahami kepribadian seseorang adalah
dengan menguji konstrak personalnya.
Kuis
1. Jelaskan inti ajaran perspektif kognitif menurut Kelly.
2. Jelaskan perbedaan teori Kelly dan Albert Bandura sebagai penganut
teori social-cognitive theory.
3. Jelaskan perbedaan teori kognitif Kelly dan aliran kognitif lainnya.
19
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
BAB VI
TEORI HUMANISTIK DAN EKSISTENSIALISME
A. TEORI HUMANISTIK
20
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
potensi-potensi dari dalam diri yang positif akan muncul dan berkembang.
Kaum humanis menekankan pentingnya kebebasan dan tanggung jawab,
pertumbuhan pribadi, dan harga diri yang positif. Mereka percaya bahwa
makna hidup manusia tergantung pada manusia itu sendiri.
Carl Rogers mengembangkan studi ilmiah tentang psikoterapi dan
membuat pengaruh psikologi humanistic meluas. Metode terapinya dikenal
dengan client-centered therapy atau terapi yang berpusat pada klien.
Aliran humanistic yang berfokus pada aktualisasi diri dan
pertumbuhan diri menjadi cikal bakal munculnya psikologi positif yang saat
ini paling berpengaruh. Psikologi positif menekankan studi tentang
kekuatan-kekuatan positif manusia, pemenuhan diri, dan kehidupan yang
optimal.
B. TEORI EKSISTENSIALISME
1. Apa itu psikologi eksistensialisme
• Aliran eksistensialisme dilatarbelakangi oleh filsafat eksistensial
(Sartre, Heidegger, Kickergaard, Bubber). Psikologi eksistensial: ilmu
pengetahuan empiris tentang eksistensi manusia yang menggunakan
metode analisis fenomenologis. Fokus pembahasan kaum
eksistensialis adalah makna hidup manusia.
• Teori kepribadian eksistensialisme dipengaruhi terutama oleh
pandangan Martin Heidegger (dan Soren Kierkegaard) tentang Dasein
atau ada-dalam-dunia. Individu adalah ada-dalam-dunia. Self tidak
ada tanpa dunia, dan dunia tidak mungkin ada tanpa orang yang
mempersepsikannya.
• Bagi kaum eksistensialis, upaya manusia dalam memahami dunia
mereka adalah hal yang penting. Kepribadian manusia dibentuk dari
cara manusia berada dalam dunia.
• Psikologi eksistensial menggunakan metode sendiri yaitu
fenomenologi, dan menolak teori kausalitas, positivisme,
determinisme, materialisme.
• Psikologi eksistensial mengganti konsep kausalitas dengan motivasi.
Motivasi mengandaikan pemahaman tentang hubungan sebab akibat.
Prinsip motivasi dan pemahaman merupakan prinsip-prinsip operatif
dalam analisis eksistensial perilaku
• Psikologi eksistensial menolak paham dualisme Descartes, pemisahan
subjek dan objek. Eksistensial mempertahankan kesatuan individu
dalam dunia.
• Psikologi eksistensial meyakini bahwa kebenaran hanya dapat dicapai
oleh orang yang sama sekali terbuka pada dunia.
21
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
• Individu tidak dipadang sebagai benda yang dapat diatur atau
dikontrol. Manusia adalah kebebasan, ia bertanggung jawab terhadap
eksistensi dirinya.
22
Psikologi Kepribadian/JCS 2020
individu. Batasnya bisa sempit dan mengerut atau lebar dan meluas.
Ada lebih dari satu rancangan-dunia
Bodying Forth (penubuhan keluar): keterbukaan manusia terhadap
dunia diekpresikan oleh keterbukaan badaniah, dan bagaimana
manusia menggunakan tubuhnya terhadap dunia. Badan tidak
terbatas pada apa yang ada dalam kulit, tetapi meluas sepanjang
hubungan individu dengan dunia.
Alienasi diri: Mengacu pada keterasingan seseorang dari beberapa
aspek kodratinya. Banyak orang mengalami kecemasan dan rasa
putus asa karena terasing dari diri dan dunianya. Mereka tidak
memiliki gambaran yang jelas ttg dirinya dan merasa terisolasi dari
dunia dan yang tampak jauh dan asing. Mereka tidak punya sense of
dasein, kesatuan diri dan dunia. Alienasi menyebabkan kesepian,
kekosongan, dan putus asa. Alienasi dapat terjadi terhadap
alam/dunia (umwelt), orang lain (Mitwelt), dan diri sendiri (Eigenwelt).
Nothingness/non-being: Selain menyadari eksistensinya sebagai
being dalam dunia, atau diri sebagai suatu yang hidup dan
berkembang, manusia juga menyadari ancaman not being atau non
being atau nothingness. Manusia menyadari kematiannya sebagai
suatu aspek vital dan jelas dalam hidupnya. Hidup manusia ada
dalam dikotomi: di satu pihak manusia mencari kepenuhan hidup
tetapi pada waktu yang sama manusia menyadari bahwa dia harus
mati.
3. Tokoh-tokoh Eksistensialisme
Ludwig Binswanger, Medard Boss, Rollo May, Viktor Frankl.
23