Bertolak dari pengalaman-pengalaman sedemikian itu, kita bisa melihat terjadinya hal
yang istimewa bagi keselamatan manusia. Rahasia bagi orang-orang yang mampu memaknai
penderitaan dan tabah dalam penderitaan adalah mendengarkan suara Allah. Bagi pengikut
Yesus, kalimat “Dengarkanlah Dia” (Mat 17:5) menjadi jawaban rahasia menjalani kehidupan
ini. Kebahagiaan dan ketabahan menjalani hidup akan menjadi nyata, bila kita mau
mendengarkan Dia. Iman, harapan dan kasih akan Yesus Kristus menjadi pilar utama yang
menyokong sikap setia kepada Allah. Dengan begitu, setiap pengorbanan yang dilakukan
berdasarkan iman, akan mendapatkan arti dan nilai dalam kesatuan dengan penderitaan Yesus
sendiri.
Masa Prapaskah ini menjadi kesempatan yang sangat baik bagi kita semua untuk
merenungkan dan menghayati kembali arti kasih karunia itu. Dengan menghidupinya
kembali, kita diajak untuk menjadi orang yang berani keluar dari kedirian kita untuk masuk
dalam perjumpaan dengan dunia kita dan membawa penebusan Kristus ke dalamnya. Itulah
yang menjadi tanda keberanian iman kita di masa sekarang ini.
Marilah berdoa:
Ya Bapa, semoga kami semakin menyadari akan makna penderitaan baik yang
dialami Kristus pun apa yang menjadi bagian hidup kami. Amin.