Dalam setiap masyarakat ada suatu jenis kekuasaan yang tidak bisa
disebut natural atau teologis. Ditinjau dari asal-usulnya, kekuasaan
natural berasal dari hak-hak natural, seperti hak orang tua terhadap anak-
anak; sedangkan kekuasaan teologis, berasal dari pengutusan Ilahi dalam
konteks iman. Sekarang kalau kita berfikir tentang kekuasaan negara, dari
manakah para pejabat pemerintahan itu memperoleh kekuasaannya?
Mungkin bisa dijawab dengan mengatakan, "dari prestasi pribadi". Ada
orang-orang pandai dan berbakat memimpin yang dalam perjalanan
kariernya akhirnya sampai menjadi seorang penguasa. Tetapi masih bisa
ditanyakan, "kekuasaan" yang ia capai atau jabatan sosial yang mampu ia
masuki itu asal-usulnya dari mana? Kita harus menjawab dari rakyat
banyak atau dari himpunan manusia yang memberi kepercayaan kepada
seseorang untuk menduduki jabatan pimpinan. Ditinjau dari asal-usulnya,
maka setiap kekuasaan dalam masyarakat adalah dari rakyat. Jenis
kekuasaan ini disebut kekuasaan demokratis.