NIM : 2110501058
PRODI : DIII SISTEM INFORMASI
KELAS : B
NAMA DOSEN : SUHAIDI, M.Pdi.
1.
Istilah masyarakat madani tidak terlepas dari inisiasi Nabi Muhammad SAW dalam
mendirikan pemerintahan yang sangat demokratis di kota Madinah. Pada waktu itu
penduduk kota Madinah hidup rukun, damai, adil, sejahtera dan toleran walaupun
mereka berbeda agama, suku, dan kepercayaan. Anda jelaskan! (Bobot 10 %)
a. Tiga perbedaan mendasar antara masyarakat madani dengan civil society.
b. Lima karakteristik masyarakat madani yang harus dijadikan acuan oleh para
pemimpin negara di dunia ini.
c. Mengapa pemerintahan di kota Madinah dapat berjalan dengan adil, demokratis dan
toleran.
JAWABAN:
Dilihat dari latar belakang munculnya konsep, civil society muncul dari latar
belakang yang beragam dari situasi masyarakat yang terancam kacau akibat
menguatnya individualisme dan tajamnya benturan kepentingan. Sementara
masyarakat madani, situasi konflik yang terjadi antar suku di Madinah, krisis
moral dan spiritual masa itu sangat melatar belakangi munculnya konsep
masyarakat madani. Ini merupakan kesamaan antara kedua konsep tersebut
yang sama-sama berakar dari konflik dalam masyarakat. Perbedaannya pada
keberadaan dan fungsi negara. Dalam konsep masyarakat madani, institusi
negara yang dibentuk masih sederhana, dan kinerja masyarakat dinilai lebih
penting daripada kinerja negara.
b)
Keadilan Sosial
Keadilan sosial atau disebut juga social justice adalah sebuah
keseimbangan dan juga pembagian yang proporsional antara hak serta
kewajiban suatu warga negara dan negara itu sendiri. Dimana hal itu meliputi
aspek kehidupan. Artinya, warga negara mempunyai hak serta kewajiban atas
negaranya. Begitu juga negara, mereka juga mempunyai hak serta kewajiban
atas warganya. Hak dan kewajiban tersebut mempunyai porsi yang seimbang.
Sehingga akan menghasilkan output yang seimbang juga. Kemajemukan atau
keberagaman tentu akan terjadi di dalam masyarakat. Terlebih di dalam suatu
negara yang memiliki berjuta warga negara. Dimana mereka berasal dari
berbagai kelompok yang berbeda-beda.
Jadi, yang dimaksud dengan pluralisme yaitu suatu sikap menerima dan
mengakui secara tulis bahwa masyarakat yang ada di sebuah negara itu
bersifat majemuk atau beragam. Hal ini bisa menjadi faktor terwujudnya
masyarakat yang multikultural. Mulai dari kebudayaan, nilai, adat istiadat,
norma, dan juga bahasa, suku agama, serat etnis. Sebagai anggota masyarakat
madani, seperti halnya masyarakat Indonesia. Kita memiliki beragam bahasa,
suku, agama, budaya, etnis, dan lainnya. Tentu sikap pluralisme harus kita
miliki dan juga berkeyakinan bahwa sebuah kemajemukan akan memberikan
nilai positif yang berasal dari Tuhan.
Partisipasi Sosial
Untuk menjalin hubungan serta kerjasama antara kelompok maupun
individu, kita perlu berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Hal ini bertujuan
untuk mencapai dan mewujudkan tujuan tertentu. Dengan adanya partisipasi
sosial yang bersih, maka itu adalah awal dari terciptanya masyarakat madani.
Hal tersebut dapat terjadi jika ada nuansa yang bisa membuat hak serta
kewajiban individu terjaga dengan sangat baik. Itu artinya, masyarakat madani
perlu menyeimbangkan antara hak serta kewajibannya. Sehingga akan tercipta
keadilan sosial seperti yang sudah disebutkan di atas.
demokrasi
toleransi
kemajemukan (pheralism)
keadilan sosial
JAWABAN:
a) Sebagai mahasiswa perlu mengetahui apa itu yang dimaksud dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi:
Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Pendidikan kata yang sudah tidak asing lagi bagi telinga orang
Indonesia, karena dalam meraih suatu pengetahuan diperlukannya
pendidikan. Sebelum memasuki ke dunia perguruan tinggi para siswa harus
melewati fase-fase 3 Pendidikan terlebih dahulu, seperti Pendidikan di SD –
SMA. Pendidikan adalah hal yang prioritas bagi negara untuk membangun
mahasiswa yang cerdas dan berkualitas. Dengan adanya pendidikan
didalam 3 pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, diharapkan untuk para
mahasiswa menggali ilmunya serta potensi didalam dirinya untuk
mengimplementasi pendidikan yang ia dapat ke dalam kehiudpan sehari-
hari.
Penelitian
Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses
investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang
bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-
fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang
lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum,
serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut.
Sungguh tidak mungkin untuk mahasiswa datang menghadiri kuliah terus
mengisi absensi dan mendengarkan materi kuliah dari dosen tanpa ada rasa
pengetahuan untuk meneliti bahwa materi atau teori yang disampaikan oleh
dosen itu benar terbukti. Untuk itulah adanya pilar penelitian atau sering
disebut dengan riset yang diharapkannya setiap mahasiswa untuk
melakukan penelitian agar ilmu yang didapatnya tidak hanya disimpan saja,
lalu dengan dilakukannya penelitian bisa juga menjadi sebuah solusi dari
pemecahan kasus di lingkungan sekitar masyarakat atau pun berguna ke
ranah dunia pendidikan maupun ke masyarakat Internasional. Serta dalam
hal ini setiap mahasiswa selalu di lombakan di ajang PIMNAS atau Pekan
Ilmiah Mahasiswa Nasional, di dalam ajang ini mahasiswa
mempresentasikan hasil karya penelitiannya di ajang bergengsi se-
Nasional.
Suatu penelitian atau riset yang baik akan menghasilkan suatu Inovasi
atau Produk baru yang langsung dipakai oleh industri serta berguna untuk
lingkungan masyarakat, paten, dan di publikasi di jurnal Internasional.
Begitu banyak manfaat yang akan didapat jika mahasiswa melakukan riset
atau penelitian, diantaranya sebagai ajang untuk mengembangkan dirinya
sendiri yang artinya bagi mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang
didapatnya guna untuk mengembangkan atau memperluas serta diharapkan
mahasiswa untuk menjadi sosok yang berpikir kreatif serta inovatif. Selain
itu dilakukannya penelitian sebagai ajang pengabdian kepada masyarakat
Penelitian merupakan cara bagi institusi pendidikan untuk mengabdi pada
masyarakat dengan menganalisa dan memberikan solusi bagi masalah-
masalah yang ada di masyarakat. Serta manfaat yang terakhir tentunya
untuk menaikkan reputasi kampus tercintanya sendiri, dengan adanya
mahasiswa melakukan penelitian dan mendapatkan prestasi akan
menaikkan reputasi nama kampusnya, membuat para calon-calon
mahasiswa baru tertarik akan kampus tersebut. Unsur Tridharma kedua ini
sangatlah penting. Perguruan tinggi tanpa adanya penelitian akan dianggap
sebagai perguruan tinggi yang tidak produktif dan tertinggal.
Pengabdian masyarakat
Menurut undang–undang tentang pendidikan tinggi, pengabdian
kepada masyarakat adalah kegiatan akademika yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena mahasiswa merupakan perantara
atau penghubung antara masyarakat dengan pemerintahan. Mahasiswa
memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah,
mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil
terhadap rakyat, dan membela kepentingan rakyat dengan menjunjung
tinggi moral, etika, dan nilai-nilai luhur pendidikan. Di dalam pengabdian
masyarakat pun dapat berupa sebuah sosialisasi, bakti sosial, mengajar ke
sekolah-sekolah di pedesaan seperti Sekolah Binaan, serta acara-acara lain
yang berguna untuk masyarakat. Di dalam kehidupan perkuliahan pun ada
istilah yang namanya Kuliah Kerja Nyata atau yang sering disingkat dengan
KKN, yang merupakan salah satu bentuk pengabdian ke masyarakat
langsung oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral
pada waktu dan daerah tertentu. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di
Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan
KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma
perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.
d)
Dalam UU No. 20 Tahun 2003, mencerdaskan kehidupan bangsa masuk sebagai
fungsi pendidikan dan yang menjadi tujuan adalah berkembangnya potensi peserta
didik. Kutipan bunyi rumusan tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 Tahun
2003: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bentuk usaha terarah untuk mendapatkan sebuah hasil
dengan menggunakan mesin kecerdasan sebagai daya ungkit prestasi kerja.
Kemampuan seseorang untuk bisa menggeser titik tumpu sehingga
menghasilkan output yang lebih besar dengan input yang sama, tergantung
kemampuanya memaksimalkan 4 jenis mesin kecerdasan manusia. Ke-empat
mesin kecerdasan itu adalah mesin Sensing, mesin Thinking, mesin Intuiting,
mesin Feeling dan mesin Instinct.
Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas bentuk usaha terarah dalam mendapatkan sebuah hasil dengan
menggunakan kesucian hati sebagai manifestasi kemuliaan dirinya.
Seorang pekerja ikhlas tidak mengeluarkan sedikit pun energi negatif saat dia
bekerja, dia tidak pernah mengeluh, tidak membicarakan keburukan orang lain,
atasan, atau perusahaan.
Jika kita lihat penampakannya, seorang pekerja ikhlas selalu ceria wajahnya
bahkan bercahaya, badanya tidak pernah membungkuk lesu dan dari dirinya selalu
terpancar epos. Semua rekan kerjanya menjadi bersemangat jika berada dekat dia,
seakan-akan mendapatkan supply energi baru. Seorang pekerja ikhlas pendek
angan-angannya, tetapi tinggi cita-citanya. Seorang bekerja ikhlas sebagai
aktualisasi kemuliaan dirinya. Kegemarannya adalah membantu orang lain dan
memperbanyak tabungan eposnya.
3. Dalam perkembangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0 yang sedemikian cepat,
sebagai agent of change maka perlu mempersiapkan diri agar memiliki skill di bawah ini.
Berikan penjelasan anda jika skill di bawah ini dikaitkan dengan Islam!. (Bobot 10 %)
a. Critical thinking
b. Collaborative
c. Creative
JAWABAN:
a) Berpikir kritis adalah proses suatu kejadian dengan beberapa evaluasi beberapa
pertimbangan kesimpulan akan menjadi sesuatu yang diambil ketika penentuan
semua faktor yang menjadi pendukungnya digunakan menentukan suatu putusan
yang tepat. Ciritical thinking, yaitu berpikir secara langsung yang tertuju pada
suatu fokus. Disini berpikir kritis akan menghasilkan konstruksi individu sebagai
subjek, sehingga dalam psikologi pendidikan bahwa berpikir kritis adalah proses
mental individu yang berpijak pada psikologi kognitif manusia, merupakan
proses mental yang terus menerus dan bukan kegiatan yang bersifat mekanistik
semata. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial,
dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan. Berpikir kritis menurut
Alqur’an berarti memikirkan akan kebesaran Allah SWT. Di setiap siang dan
malam, umat Muslim dianjurkan untuk selalu mengingat kebesaran Allah SWT
dan takut akan siksaan-Nya. Berpikir kritis juga bisa dimaknai sebagai
pendekatan diri kepada Allah SWT berdasarkan hati. Sebab, akal manusia dapat
berpikir secara luas, namun tetap memiliki keterbatsan mengenai kekuasaan
Allah SWT.
Praktik sikap kritis seorang muslim perlu dibedakan saat menyikapi perintah
dan menyikapi petunjuk pelaksanaan dari perintah itu sendiri:
Pertama, perlu dipahami adanya perbedaan antara perintah mengerjakan
sesuatu yang sifatnya memang telah tertera secara jelas pada Al-Quran &
Sunnah (hal ini disebut juga dengan syariat) dan perintah melakukan
amalan yang didasari oleh proses kajian ulama atas hukum dan konteks
masyarakat yang berlaku (hal ini disebut juga dengan fiqih).
Sikap kritis seorang muslim terhadap syariat adalah dalam bentuk mencari
hikmah, bukan mempertanyakan syariat itu sendiri diperintahkan.
Sementara itu, bentuk sikap kritis terhadap fiqih, dapat ditujukan untuk
menyempurnakan proses argumentatif para ulama dalam menentukan
petunjuk pelaksanaan sebuah amalan.
Menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang itu baru namanya
kreativitas, jangan hanya berguna bagi diri sendiri, tetapi harus juga berguna buat
orang lain. Islam sangat menganjurkan hal itu, karena dalam islam membantu
sesame adalah sebuah kewajiban. Karena apagunanya hidup di dunia kalau tidak
bermanfaat bagi orang lain.
SOAL KASUS/ANALISIS
JAWABAN:
a)
Perubahan dalam bidang politik-pertahanan, misalnya, disebutkan bahwa:
Setidaknya ada empat perang besar yang terjadi di antara keduanya, yaitu:
(1) perang Sumir, ‘Aus menang atas Khazraj
(2) perang Ka’b, Khazraj menang atas ‘Aus
(3) perang Hathib, Khazraj menang atas ‘Aus
(4) sebagai puncaknya perang Bu’ats, ‘Aus menang atas Khazraj pada tahun 617
M. Namun setelah Rasulullah hijrah (622 M), kedua musuh bebuyutan ini
berangsur-angsur damai. Bahkan mereka sendiri yang sangat merindukan
perdamaian, namun selama itu tidak ada yang menyatukan.
Dalam konteks ini, Piagam Madinah tidak bisa dilepaskan dari strategi
Rasulullah mendamaikan kedua suku tersebut, sekaligus menyatukan semua
penduduk Madinah, baik pendatang maupun penduduk setempat, baik muslim
maupun non-muslim, setelah sebelumnya beliau berhasil mempersaudarakan kaum
Muhajirin dengan Anshar. Bersamaan dengan tahun hijrahnya, Rasulullah
mendeklarasikan Piagam Madinah sebagai tata hubungan antar kelompok
masyarakat yang hidup di Madinah. Melalui Piagam Madinah ini, Rasulullah SAW
telah memperkenalkan konsep perlindungan negara yang didasari oleh wawasan
kerukunan dan perdamaian. Melalui piagam ini, Rasulullah juga berupaya
menegaskan konsep kebebasan beragama, tanggung jawab, saling menjaga hak
masing-masing setiap warga negara. Karena itu, istilah masyarakat madani yang
dikenal sekarang ini erat kaitannya dengan sejarah kehidupan Rasulullah di
Madinah, di samping istilah itu juga memiliki makna ideal dalam kehidupan
berbangsa dan beragama untuk mewujudkan masyarakat yang toleran, rukun, dan
akomodatif terhadap perebedaan.
c) Pertama, soal keadilan. Keadilan adalah proses sekaligus tujuan dan cita-cita. Adil
atau keadilan menunjuk pada sikap tengah, lurus, dan tidak memihak kepada siapa
pun, kecuali pada kebenaran. Dalam konteks hukum, adil bermakna menghukum
siapa pun yang salah, tanpa berpihak, dan tanpa pandang bulu. Keadilan menuntut
dan menempatkan manusia sama di depan hukum. Di sini prinsip equal before the
law tak boleh hanya dipidatokan, tapi dilaksanakan, seperti Rasulullah SAW telah
membuktikannya.
Kedua, soal penegakan hukum (law enforcement). Penegakan hukum terkait pula
dengan keadilan di atas. Demi keadilan, hukum harus ditegakkan secara jujur dan
adil. Penetapan hukum secara tidak adil, korupsi, dan penuh kecurangan, seperti
kerap terjadi, semua itu jelas melukai dan mencederai rasa keadilan masyarakat.
Penegakan hukum tak boleh seperti pedang, hanya tajam ke bawah, tetapi tumpul
ke atas. Inilah yang diperingatkan oleh Allah dan Rasul.
Ketiga, soal kehancuran masyarakat. Bila soal keadilan dan penegakan hukum
diabaikan oleh para pemangku kekuasaan, kehancuran pasti terjadi. Tidak bisa
tidak! Ini adalah ketentuan atau hukum Allah (sunatullah) yang berlaku secara
universal.
2) Setiap ajaran agama pada dasarnya mengajarkan umatnya untuk senantiasa hidup dalam
kerukunan dan perdamaian, saling menghargai dan saling toleransi antar sesama tanpa
membedakan agama dan paham untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan dan
kebhinnekaan. Islam melarang dan menolak adanya perilaku anarkis, radikal, persekusi,
penyebaran hoaks, dan anti pemerintahan yang sah. Tugas anda! (Bobot 35 %)
JAWABAN:
a)
Anarkis adalah kondisi masyarakat tanpa figur seorang pemimpin dan
tanpa otoritas pemerintah. Anarkis atau Paham Anarkisme adalah sebuah
paham pemikiran yang mempercayai bahwa kebebasan dari otoritas
pemerintah adalah hal yang paling utama. Selain itu, mereka peecaya
bahwa segala bentuk pemerintahan pada akhirnya hanya akan
menciptakan sebuah ketertindasan. Paham ini sering disangkut pautkan
dengan kekerasan. Padahal, tidak ada sangkut pautnya antara Anarkisme
dan kekerasan. Mereka hanya ingin sebuah kebebesan tanpa belenggu
aturan dari pemerintah. Meski tanpa peraturan, kehidupan akan terus
berjalan dengan harmonis. Hal ini dikarenakan mereka hanya ingin
kebebasan dari otoritas pemerintahan, dan masih memiliki batasan - batasan
dalam bertingkah laku.
Radikalisme juga terbagi menjadi tiga makna yang berbeda. Makna yang
pertama, radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik.
Kedua, radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan
perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau
drastis, dan ketiga, radikalisme adalah sikap ekstrem dalam aliran politik.
radikalisme terbagi menjadi tiga makna yang berbeda. Makna yang
pertama, radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik.
Kedua, radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan
perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau
drastis, dan ketiga, radikalisme adalah sikap ekstrem dalam aliran politik.
Persekusi adalah perampasan secara sengaja dan kejam terhadap hak dasar
dan berhubungan dengan meniadakan identitas kelompok yang merupakan
pelanggaran hukum internasional. Persekusi sebagai suatu tindakan
memburu orang lain atau golongan tertentu yang dilakukan suatu pihak
secara sewenang-wenang dan sistematis juga luas, jadi beda dengan main
hakim sendiri yang bersikap perlakuan tidak adil atau kejam dalam jangka
waktu lama karena ras, agama, atau kepercayaan politik.
Anti pemerintah yang sah (Makar) adalah perbuatan atau usaha untuk
menjatuhkan pemerintah yang sah. Tujuannya untuk membuat pemerintah
tidak dapat menjalankan fungsi dan tugasnya menurut undang-undang.
Adapun pengertian lalin yaitu suatu perbuatan dalam bentuk penyerangan
atau perlawanan terhadap pemerintah yang sah dengan maksud untuk
menjatuhkan pemerintahan atau menentang kebijaksanaan yang sudah
menjadi ketetapan dengan melawan hukum, baik melalui kekuatan senjata
maupun dengan cara lainnya.
Islam tidak membenarkan tindakan persekusi dant tetap ditolak oleh Islam
apapun jenis dan kesalahan yang dilakukan, karena Islam mengedepankan
tata krama dan akhlak, walaupun seseorang itu salah tetapi dia tetap manusia.
Kita tidak boleh main hakim sendiri, dan tidak boleh mengganggap kita yang
paling benar juga tidak boleh emosi.