Anda di halaman 1dari 17

NAMA : WARYADI

NIM : 2110501058
PRODI : DIII SISTEM INFORMASI
KELAS : B
NAMA DOSEN : SUHAIDI, M.Pdi.

UAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

1.
Istilah masyarakat madani tidak terlepas dari inisiasi Nabi Muhammad SAW dalam
mendirikan pemerintahan yang sangat demokratis di kota Madinah. Pada waktu itu
penduduk kota Madinah hidup rukun, damai, adil, sejahtera dan toleran walaupun
mereka berbeda agama, suku, dan kepercayaan. Anda jelaskan! (Bobot 10 %)
a. Tiga perbedaan mendasar antara masyarakat madani dengan civil society.
b. Lima karakteristik masyarakat madani yang harus dijadikan acuan oleh para
pemimpin negara di dunia ini.
c. Mengapa pemerintahan di kota Madinah dapat berjalan dengan adil, demokratis dan
toleran.

JAWABAN:

a) Perbedaan masyarakat madani dengan civil society yaitu:


 Dari segi watak dasar, kedua konsep tersebut mempunyai keperbedaan sifat
yaitu bedanya, sifat keterbukaan dan dinamika makna madani jauh lebih luas
ketimbang civil society, sementara watak non-utopis civil society lebih
menonjol karena umumnya ia terbentuk dari realitas empirik, sementara
masyarakat madani tidak sepenuhnya empirik karena mengandung muatan-
muatan normatif yang terderivasi dari ajaran agama.

 Dilihat dari latar belakang munculnya konsep, civil society muncul dari latar
belakang yang beragam dari situasi masyarakat yang terancam kacau akibat
menguatnya individualisme dan tajamnya benturan kepentingan. Sementara
masyarakat madani, situasi konflik yang terjadi antar suku di Madinah, krisis
moral dan spiritual masa itu sangat melatar belakangi munculnya konsep
masyarakat madani. Ini merupakan kesamaan antara kedua konsep tersebut
yang sama-sama berakar dari konflik dalam masyarakat. Perbedaannya pada
keberadaan dan fungsi negara. Dalam konsep masyarakat madani, institusi
negara yang dibentuk masih sederhana, dan kinerja masyarakat dinilai lebih
penting daripada kinerja negara.

 Hubungannya dengan Agama, civil society merupakan konsep sekuler yang


dalam perjalanannya mendapat sentuhan dan legitimasi agama. Sedangkan
masyarakt madani adalah konsep normatif keagamaan yang dalam prakteknya
dicoba diobjektivikasikan dalam realitas empirik. Perbedaan menurut Unsur
perekat kesatuan, civil society adalah kewarganegaraan. Sedangkan perekat
masyakarat madani cukup beragam, bisa kesamaan agama, kesamaan generasi,
kesamaan karakter etik, kesamaan bangsa dan sebagainya. Hanya saja,
dimensi agama lebih dominan mewarnainya.

b)
 Keadilan Sosial
Keadilan sosial atau disebut juga social justice adalah sebuah
keseimbangan dan juga pembagian yang proporsional antara hak serta
kewajiban suatu warga negara dan negara itu sendiri. Dimana hal itu meliputi
aspek kehidupan. Artinya, warga negara mempunyai hak serta kewajiban atas
negaranya. Begitu juga negara, mereka juga mempunyai hak serta kewajiban
atas warganya. Hak dan kewajiban tersebut mempunyai porsi yang seimbang.
Sehingga akan menghasilkan output yang seimbang juga. Kemajemukan atau
keberagaman tentu akan terjadi di dalam masyarakat. Terlebih di dalam suatu
negara yang memiliki berjuta warga negara. Dimana mereka berasal dari
berbagai kelompok yang berbeda-beda.
Jadi, yang dimaksud dengan pluralisme yaitu suatu sikap menerima dan
mengakui secara tulis bahwa masyarakat yang ada di sebuah negara itu
bersifat majemuk atau beragam. Hal ini bisa menjadi faktor terwujudnya
masyarakat yang multikultural. Mulai dari kebudayaan, nilai, adat istiadat,
norma, dan juga bahasa, suku agama, serat etnis. Sebagai anggota masyarakat
madani, seperti halnya masyarakat Indonesia. Kita memiliki beragam bahasa,
suku, agama, budaya, etnis, dan lainnya. Tentu sikap pluralisme harus kita
miliki dan juga berkeyakinan bahwa sebuah kemajemukan akan memberikan
nilai positif yang berasal dari Tuhan.

 Memprioritaskan Kesederajatan serta Transparansi


Ciri selanjutnya yaitu masyarakat madani menilai bahwa status mereka
itu semuanya sama. Entah itu perempuan maupun laki-laki. Keterbukaan atau
transparansi itu artinya mereka akan menjalani kehidupan dengan sikap yang
jujur dan tidak memerlukan adanya hal-hal yang harus ditutupi. Sehingga hal
tersebut akan menumbuhkan rasa saling percaya antara satu anggota dengan
anggota yang lain. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat ini memiliki
nuansa yang demokratis. Dimana demokratisasi mereka dapat diciptakan
dengan adanya Lembaga Swadaya Masyarakat, partai politik, pers yang bebas,
dan juga toleransi.

Kemudian terkait toleransi yang sudah disinggung di atas, mempunyai arti


yaitu kesediaan tiap individu dalam menerima berbagai pandangan, sikap, dan
juga perbedaan politik. Toleransi yang seperti itu adalah sebuah sikap yang
dikembangkan di dalam masyarakat madani. Itu adalah sebagai bentuk dari
rasa saling menghargai dan juga menghormati antar sesama. Baik itu
kelompok maupun individu yang memiliki pendapat serta sikap yang berbeda.

 Ruang Publik yang Bebas


Ruang publik yang bebas ini merupakan wilayah yang memungkinkan
masyarakat untuk mempunyai hak serta kewajiban warga negara. Dimana
mereka memiliki akses penuh dalam berbagai kegiatan politik, berserikat dan
juga bekerjasama, menyampaikan pendapat yang berbeda, dan juga berkumpul
serta mendapatkan informasi secara luas.
 Supremasi Hukum
Supremasi hukum artinya kekuasaan tertinggi di dalam hukum yang
berarti bahwa ada jaminan terciptanya keadilan yang bisa diwujudkan. Hal ini
bisa terjadi apabila sebuah negara menempatkan hukum sebagai kekuasaan
tertinggi .Perlu digaris bawahi, bahwa keadilan yang dimaksud dapat terwujud
jika hukum yang ada diberlakukan secara netral. Ini artinya, tidak ada
pengecualian untuk mendapatkan suatu kebenaran atas nama hukum.

 Partisipasi Sosial
Untuk menjalin hubungan serta kerjasama antara kelompok maupun
individu, kita perlu berpartisipasi dalam lingkungan sosial. Hal ini bertujuan
untuk mencapai dan mewujudkan tujuan tertentu. Dengan adanya partisipasi
sosial yang bersih, maka itu adalah awal dari terciptanya masyarakat madani.
Hal tersebut dapat terjadi jika ada nuansa yang bisa membuat hak serta
kewajiban individu terjaga dengan sangat baik. Itu artinya, masyarakat madani
perlu menyeimbangkan antara hak serta kewajibannya. Sehingga akan tercipta
keadilan sosial seperti yang sudah disebutkan di atas.

c) Karena masyarakat madani adalah masyarakat berperadaban yang memiliki


kebebasan untuk merefleksikan kreatifitas dan dinamikannya secara egaliter dan
kompetitif, memiliki etos kerja, mandiri, sejahtera dalam suasana berkeadilan
dilandasi oleh iman dan taqwa menuju cita kehidupan yang telah disepakati serta di
atur oleh norma hukum. Perwujudan masyarakat madani ditandai dengan karakteristik
masyarakat madani yaitu:

 wilayah publik yang bebas

 demokrasi

 toleransi

 kemajemukan (pheralism)

 keadilan sosial

Masyarakat madani memiliki peran signifikan dalam memelopori dan


mendorong masyarakat lebih baik, tatanan negara baik pemerintahan maupun warga
negaranya yang menerapkan ajaran-ajaran al-Qur‘an dalam kehidupan, dimana
pemerintahnya menjalankan kewajibannya dan menunaikan hak-hak rakyatnya serta
menjunjung tinggi prinsip-prinsip keimanan, kemanusiaan, persatuan,
permusyawaratan dan keadilan, serta masyarakatnya menjadi masyarakat yang
beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan sekaligus nilai-nilai ketuhanan,
menonjolkan dimensi material sekaligus dimensi spiritual yang dibangun di atas pilar
agama serta maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Apabila hal ini
terealisasi, maka akan terwujudlah negara yang makmur dan sejahtera.
2. Budaya akademik dan etos kerja yang baik adalah cita dan citra masyarakat kampus
(masyarakat ilmiah) terdiri dari dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan yang
merupakan agent of change ke arah yang lebih baik. Anda jelaskan! (Bobot 10 %)
a. Tiga pondasi dasar aktifitas masyarakat ilmiah (masyarakat kampus) sebagai ujung
tombak perubahan yang diinginkan Tridharma Perguruan Tinggi.
b. Dua prinsip dasar budaya akademik menurut UU. No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (SISKDIKNAS).
c. Bentuk nyata etos kerja, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas

JAWABAN:

a) Sebagai mahasiswa perlu mengetahui apa itu yang dimaksud dengan Tri Dharma
Perguruan Tinggi:

 Pendidikan
Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan
kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi
berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering
terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara
otodidak. Pendidikan kata yang sudah tidak asing lagi bagi telinga orang
Indonesia, karena dalam meraih suatu pengetahuan diperlukannya
pendidikan. Sebelum memasuki ke dunia perguruan tinggi para siswa harus
melewati fase-fase 3 Pendidikan terlebih dahulu, seperti Pendidikan di SD –
SMA. Pendidikan adalah hal yang prioritas bagi negara untuk membangun
mahasiswa yang cerdas dan berkualitas. Dengan adanya pendidikan
didalam 3 pilar Tri Dharma Perguruan Tinggi, diharapkan untuk para
mahasiswa menggali ilmunya serta potensi didalam dirinya untuk
mengimplementasi pendidikan yang ia dapat ke dalam kehiudpan sehari-
hari.

 Penelitian
Riset atau penelitian sering dideskripsikan sebagai suatu proses
investigasi yang dilakukan dengan aktif, tekun, dan sistematis, yang
bertujuan untuk menemukan, menginterpretasikan, dan merevisi fakta-
fakta. Penyelidikan intelektual ini menghasilkan suatu pengetahuan yang
lebih mendalam mengenai suatu peristiwa, tingkah laku, teori, dan hukum,
serta membuka peluang bagi penerapan praktis dari pengetahuan tersebut.
Sungguh tidak mungkin untuk mahasiswa datang menghadiri kuliah terus
mengisi absensi dan mendengarkan materi kuliah dari dosen tanpa ada rasa
pengetahuan untuk meneliti bahwa materi atau teori yang disampaikan oleh
dosen itu benar terbukti. Untuk itulah adanya pilar penelitian atau sering
disebut dengan riset yang diharapkannya setiap mahasiswa untuk
melakukan penelitian agar ilmu yang didapatnya tidak hanya disimpan saja,
lalu dengan dilakukannya penelitian bisa juga menjadi sebuah solusi dari
pemecahan kasus di lingkungan sekitar masyarakat atau pun berguna ke
ranah dunia pendidikan maupun ke masyarakat Internasional. Serta dalam
hal ini setiap mahasiswa selalu di lombakan di ajang PIMNAS atau Pekan
Ilmiah Mahasiswa  Nasional, di dalam ajang ini mahasiswa
mempresentasikan hasil karya penelitiannya di ajang bergengsi se-
Nasional.

Suatu penelitian atau riset yang baik akan menghasilkan suatu Inovasi
atau Produk baru yang langsung dipakai oleh industri serta berguna untuk
lingkungan masyarakat, paten, dan di publikasi di jurnal Internasional.
Begitu banyak manfaat yang akan didapat jika mahasiswa melakukan riset
atau penelitian, diantaranya sebagai ajang untuk mengembangkan dirinya
sendiri yang artinya bagi mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang
didapatnya guna untuk mengembangkan atau memperluas serta diharapkan
mahasiswa untuk menjadi sosok yang berpikir kreatif serta inovatif. Selain
itu dilakukannya penelitian sebagai ajang pengabdian kepada masyarakat
Penelitian merupakan cara bagi institusi pendidikan untuk mengabdi pada
masyarakat dengan menganalisa dan memberikan solusi bagi masalah-
masalah yang ada di masyarakat. Serta manfaat yang terakhir tentunya
untuk menaikkan reputasi kampus tercintanya sendiri, dengan adanya
mahasiswa melakukan penelitian dan mendapatkan prestasi akan
menaikkan reputasi nama kampusnya, membuat para calon-calon
mahasiswa baru tertarik akan kampus tersebut. Unsur Tridharma kedua ini
sangatlah penting. Perguruan tinggi tanpa adanya penelitian akan dianggap
sebagai perguruan tinggi yang tidak produktif dan tertinggal.

 Pengabdian masyarakat
Menurut undang–undang tentang pendidikan tinggi, pengabdian
kepada masyarakat adalah kegiatan akademika yang memanfaatkan ilmu
pengetahuan dan teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena mahasiswa merupakan perantara
atau penghubung antara masyarakat dengan pemerintahan. Mahasiswa
memiliki hak untuk menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah,
mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintah yang dianggap tidak adil
terhadap rakyat, dan membela kepentingan rakyat dengan menjunjung
tinggi moral, etika, dan nilai-nilai luhur pendidikan. Di dalam pengabdian
masyarakat pun dapat berupa sebuah sosialisasi, bakti sosial, mengajar ke
sekolah-sekolah di pedesaan seperti Sekolah Binaan, serta acara-acara lain
yang berguna untuk masyarakat. Di dalam kehidupan perkuliahan pun ada
istilah yang namanya Kuliah Kerja Nyata atau yang sering disingkat dengan
KKN, yang merupakan salah satu bentuk pengabdian ke masyarakat
langsung oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral
pada waktu dan daerah tertentu. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi di
Indonesia telah mewajibkan setiap perguruan tinggi untuk melaksanakan
KKN sebagai kegiatan intrakurikuler yang memadukan tri dharma
perguruan tinggi yaitu: pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
masyarakat.

Pola pikir yang kritiis diperlukan bagi mahasiswa untuk melakukan


pengabdian masyarakat. Dapat kita simpulkan bahwa ketiga unsur Tri
Dharma Perguruan Tinggi saling berkaitan di dalam kehidupan mahasiswa.
Mahasiswa datang menghadiri perkuliahan dan mendapat materi ataupun
teori lalu dilakukannya penelitian yang akan berguna untuk ke dalam
kehidupan sosial di masyarakat, ataupula ilmu dari pendidikan yang
didapatnya di sebar ke lingkungan masyarakat melalui suatu kegiatan
Kuliah Kerja Nyata (KKN). Maka dari itu jika salah satu dari tiga pilar Tri
Dharma Perguruan Tinggi hilang atau tidak dijalankan maka unsur-unsur
lain mungkin juga tidak bisa berjalan dengan lancar.

d)
Dalam UU No. 20 Tahun 2003, mencerdaskan kehidupan bangsa masuk sebagai
fungsi pendidikan dan yang menjadi tujuan adalah berkembangnya potensi peserta
didik. Kutipan bunyi rumusan tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 Tahun
2003: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.

Prinsip-prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional di Indonesai sendiri diatur


dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB III pasal 4 yang menyebutkan bahwa prinsip penyelenggaraan pendidikan
nasional antara lain adalah sebagai berikut:

1. Pendidikan diselenggarakan secara demokratis berkeadilan serta tidak


diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan,
nilai kultural dan kemajemukan bangsa
2. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu kesatuan yang sistemik dengan sistem
terbuka dan multimakna
3. Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat
4. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan
dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
5. Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis
dan berhitung bagi segenap warga masyarakat
6. Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
layanan pendidikan
Pada poin 1 menunjukkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan. Pendidikan tidak hanya diperuntukkan untuk golongan tertentu saja,
namun setiap warga negara dapat memperoleh pendidikan dengan memperhatikan
beberapa nilai yaitu hak asasi, agama, kultural dan kemajemukan. Terlihak bahwa
pendidikan sangat menentang tehadap hal yang berhubungan dengan membeda-
bedakan atau mengkotak-kotakan masyarakat. Baik suku manapun, agama apapun,
warna kulit apapun berhak memperoleh pendidikan dengan baik. Pendidikan harus
dilaksanakan berdasarkan suatu sistem tertentu, dimana sistem yang dipakai tidak
dirahasiakan. Pendidikan juga dilaksanakan agar dapat menyatu dengan budaya yang
ada dalam masyarakat. Pendidikan seharusnya terus menerus dilakukan seumur hidup
baik melalui pendidikan formal maupun non-formal.
c)
 Kerja Keras
Kerja keras adalah bentuk usaha yang terarah dalam mendapatkan sebuah hasil,
dengan menggunakan energi sendiri sebagai input (modal kerja). Seorang pekerja
keras mengandalkan energi dirinya sebagai modal kerja. Oleh sebab itu, seorang
pekerja keras akan tampak lebih sehat, bugar, gesit, tangkas, cekatan, berbinar-
binar, dan terlihat lebih optimis. Dia membutuhkan semua itu untuk dapat
menghasilkan output kerja yang maksimal.

 Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bentuk usaha terarah untuk mendapatkan sebuah hasil
dengan menggunakan mesin kecerdasan sebagai daya ungkit prestasi kerja.
Kemampuan seseorang untuk bisa menggeser titik tumpu sehingga
menghasilkan output yang lebih besar dengan input yang sama, tergantung
kemampuanya memaksimalkan 4 jenis mesin kecerdasan manusia. Ke-empat
mesin kecerdasan itu adalah mesin Sensing, mesin Thinking, mesin Intuiting,
mesin Feeling dan mesin Instinct.

Penguasaan terhadap mesin kecerdasan Sensing akan membantu Anda untuk


memperbaiki eksekusi Anda. Penguasaan terhadap mesin Thinking akan membantu
Anda untuk mengefektifkan sistem kerja Anda. Penguasaan mesin
kecerdasan Intuiting akan membantu Anda untuk mengkapitalisasi sumber daya
(aset) yang Anda miliki. Sedangkan, penguasaan terhadap mesin
kecerdasan Feeling akan membantu Anda untuk menjalin hubungan dan membina
tim kerja Anda sehingga mereka akan bekerja dengan optimal. Khusus mesin
kecerdasan Instinct akan menjadi penengah, jembatan, dan peramu dari empat
mesin kecerdasan lainnya.

 Kerja Ikhlas
Kerja ikhlas bentuk usaha terarah dalam mendapatkan sebuah hasil dengan
menggunakan kesucian hati sebagai manifestasi kemuliaan dirinya.
Seorang pekerja ikhlas tidak mengeluarkan sedikit pun energi negatif saat dia
bekerja, dia tidak pernah mengeluh, tidak membicarakan keburukan orang lain,
atasan, atau perusahaan.

Jika kita lihat penampakannya, seorang pekerja ikhlas selalu ceria wajahnya
bahkan bercahaya, badanya tidak pernah membungkuk lesu dan dari dirinya selalu
terpancar epos. Semua rekan kerjanya menjadi bersemangat jika berada dekat dia,
seakan-akan mendapatkan supply energi baru. Seorang pekerja ikhlas pendek
angan-angannya, tetapi tinggi cita-citanya. Seorang bekerja ikhlas sebagai
aktualisasi kemuliaan dirinya. Kegemarannya adalah membantu orang lain dan
memperbanyak tabungan eposnya.
3. Dalam perkembangan revolusi industri 4.0 dan society 5.0 yang sedemikian cepat,
sebagai agent of change maka perlu mempersiapkan diri agar memiliki skill di bawah ini.
Berikan penjelasan anda jika skill di bawah ini dikaitkan dengan Islam!. (Bobot 10 %)
a. Critical thinking
b. Collaborative
c. Creative

JAWABAN:

a) Berpikir kritis adalah proses suatu kejadian dengan beberapa evaluasi beberapa
pertimbangan kesimpulan akan menjadi sesuatu yang diambil ketika penentuan
semua faktor yang menjadi pendukungnya digunakan menentukan suatu putusan
yang tepat. Ciritical thinking, yaitu berpikir secara langsung yang tertuju pada
suatu fokus. Disini berpikir kritis akan menghasilkan konstruksi individu sebagai
subjek, sehingga dalam psikologi pendidikan bahwa berpikir kritis adalah proses
mental individu yang berpijak pada psikologi kognitif manusia, merupakan
proses mental yang terus menerus dan bukan kegiatan yang bersifat mekanistik
semata. Kemampuan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat esensial,
dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan. Berpikir kritis menurut
Alqur’an berarti memikirkan akan kebesaran Allah SWT. Di setiap siang dan
malam, umat Muslim dianjurkan untuk selalu mengingat kebesaran Allah SWT
dan takut akan siksaan-Nya. Berpikir kritis juga bisa dimaknai sebagai
pendekatan diri kepada Allah SWT berdasarkan hati. Sebab, akal manusia dapat
berpikir secara luas, namun tetap memiliki keterbatsan mengenai kekuasaan
Allah SWT.

Membentuk Sumber Daya Manusia (SDM) di masyarakat, semestinya dimulai


dengan memacu atau menerapkan potensi-potensi dasar ini. Potensi-potensi dasar
ini merupakan anugerah oleh Allah SWT. kepada manusia, karena manusia pada
dasarnya mendapat perc ke-Esa-an Allah SWT. Setiap manusia diciptakan oleh
Allah SWT. unik dan hanya satu-satunya. Setiap manusia adalah produk eksklusif
yang memiliki keunikan individual-. Allah SWT. memiliki kehendak yang ekslusif
kepada manusia, yang berbeda antara satu manusia dengan lainnya. Oleh karena
itu, setiap manusia dituntut menemukan potensi-potensi dirinya dan meningkatkan
potensi diri dalam kenyataan demi kemaslahatan masyarakat.

Praktik sikap kritis seorang muslim perlu dibedakan saat menyikapi perintah
dan menyikapi petunjuk pelaksanaan dari perintah itu sendiri:
 Pertama, perlu dipahami adanya perbedaan antara perintah mengerjakan
sesuatu yang sifatnya memang telah tertera secara jelas pada Al-Quran &
Sunnah (hal ini disebut juga dengan syariat) dan perintah melakukan
amalan yang didasari oleh proses kajian ulama atas hukum dan konteks
masyarakat yang berlaku (hal ini disebut juga dengan fiqih).
 Sikap kritis seorang muslim terhadap syariat adalah dalam bentuk mencari
hikmah, bukan mempertanyakan syariat itu sendiri diperintahkan.
 Sementara itu, bentuk sikap kritis terhadap fiqih, dapat ditujukan untuk
menyempurnakan proses argumentatif para ulama dalam menentukan
petunjuk pelaksanaan sebuah amalan.

b) ketrampilan kerjasama (collaboration) adalah kerja sama antara satu pihak


dengan pihak lainnya untuk memperoleh manfaat dan keuntungan satu sama lain.
Sikap ini akan menjadi salah satu penguat silaturahmi antar sesama. Karena
sepanjang waktu mereka akan saling berkomunikasi dan mengenal satu-sama
lain. Dibutuhkan pemahaman dan penghargaan pada keahlian, kompetensi serta
karakter orang lain. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan
kolaborasi yang tertinggi dapat diraih ketika kolaborasi itu melibatkan orang-
orang dengan beragam gaya kerja, nilai-nilai, budaya, pendidikan dan latar
belakang pekerjaan yang berlainan. Orang-orang tersebut akan menghadirkan
pemikiran yang benar-benar berbeda dan akibatnya suatu persoalan akan
ditangani dari berbagai segi. Akan tetapi, agar kolaborasi di level ini bisa berjalan
efektif, dibutuhkan kepercayaan dan rasa saling menghormati.
Islam memerintahkan umatnya untuk bergotong-royong dan saling menolong
khususnya dalam hal mengerjakan laku kebaikan. Sebagai makhluk sosial,
muslim secara tegas mendapatkan dasar pengajaran dan tuntunan akan
pentingnya nilai kerjasama (tidak hanya untuk menjaga keberlangsungan ajaran
Islam itu sendiri melainkan juga untuk penguatan kebaikan Bersama. Islam juga
memerintahkan umatnya untuk saling bekerja sama dalam meraih tujuan yang
baik. tidak kata pekerjaan berat jika dikerjakan secara bersama -sama. Seperti
pepatah mengatakan berat sama dipikul, ringan sama dijinjing yang artinya suka
duka, baik buruk akan dihadapi bersama. Itulah keistimewaan dari kerja sama.
Segala sesuatu akan dirasakan bersama-sama.

c) Islam juga tidak menghalangi umatnya untuk berkreasi dan ber-inovasi


sepanjang kreatifitas tersebut tidak menyalahi hukum agama dan tidak
menyimpang dari wilayah peribadatan, hukum dan rukun yang wajib. Islam
merestui dan terbuka terhadap bentuk-bentuk ekspresi kreatif dan inovasi dalam
wilayah peradaban dan kehidupan bermasyarakat selama diniatkan untuk
kebaikan, memperhalus budi, dan untuk  peningkatan dan perbaikan kualitas
hidup serta kesehatan kita semua. Bahkan sejak lama kita telah terbiasa
menyaksikan berbagai ekspresi kreatif umat Islam dalam berkesenian dan ber-
inovasi, diantaranya melalui karya kaligrafi, puisi, arsitektur Islam maupun
penyelenggaraan ajang Musik Festivaldi berbagai negara (negara Islam) termasuk
di Eropa yang salah satu tujuannya adalah untuk Syiar/dakwah Islamiyah. Sebuah
usaha yang berhasil biasanya melibatkan pemikiran dan kreativitas. Dengan
demikian, maka agama Islam sangat mendukung dan mendorong pengembangan
kreativitas umatnya. Dan tentunya, hal inilah yang dimaksudkan dengan
kreativitas dalam perspektif Islam.

Menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang itu baru namanya
kreativitas, jangan hanya berguna bagi diri sendiri, tetapi harus juga berguna buat
orang lain. Islam sangat menganjurkan hal itu, karena dalam islam membantu
sesame adalah sebuah kewajiban. Karena apagunanya hidup di dunia kalau tidak
bermanfaat bagi orang lain.
SOAL KASUS/ANALISIS

1. Pemerintahan yang dipimpin Nabi Muhammad SAW di kota Madinah membawa


perubahan yang signifikan bagi penduduk Madinah, kondisi semula masyarakat Madinah
yang jahiliyah, heterogen baik suku dan agama berubah menjadi masyarakat beradab,
rukun, damai, adil, sejahtera dalam semua sektor kehidupannya dalam waktu 10 tahun
setara dengan dua kali pilkada dan pilpres di Indonesia. Tugas anda! (Bobot 35 %)
a. Perubahan apa saja yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW terhadap pejabat
pemerintah, pembuat undang-undang (legislatif) dan para hakim guna terciptanya
pemerintahan yang bersih dan adil.
b. Apa nama dan isi kontitusi yang dijadikan landasan menjalankan pemerintahan di
kota Madinah oleh Nabi Muhammad SAW.
c. Bentuk komitmen dan konsisten Nabi Muhammad SAW terhadap tegaknya
pemerintahan yang berkeadilan.

JAWABAN:

a)
Perubahan dalam bidang politik-pertahanan, misalnya, disebutkan bahwa:

1. Seluruh kaum Muslimin dan Yahudi yang tergabung dalam perjanjian,


dikategorikan sebagai satu umat dan wajib berjuang bersama-sama dalam
menciptakan keamanan nasional dan bela negara bila sewaktu-waktu ada
serangan musuh dari luar.
2. Semua kaum Muslimin dengan berbagai latar belakang suku, seperti suku
Quraisy, bani Auf, Saidah, al-Hars, Jusyam, an-Najjar, Amr bin Auf,
dihimbau untuk tetap kompak bekerja sama, seperti halnya dalam
membayar diat dan membebaskan tawanan.
3. Sesama muslim dan juga Yahudi yang tergabung dalam perjanjian tidak
diperbolehkan membuat persekutuan baru tanpa seizin pemerintahan
Rasulullah.
4. Sesama kaum Muslimin dan Yahudi berada dalam satu barisan
menentang orang-orang zalim dan berbuat kerusakan.
5. Madinah adalah kota suci sehingga diharamkan berperang dan
pertumpahan darah, kecuali kepada mereka yang melakukan
pelanggaran, mengancam stabilitas negara, dan mengoyak kerukunan
beragama.

Dalam hal kebebasan beragama, perlindungan, dan kesetaraan di mata hukum,


misalnya, disebutkan bahwa:
1. Siapa pun yang berbuat zalim dan jahat, baik dari kalangan Muslimin
maupun Yahudi, tidak boleh dilindungi oleh siapa pun, bahkan harus
ditentang bersama-sama.
2. Kaum Muslimin dilarang main hakim sendiri dan bersekongkol dengan
pihak lawan.
3. Selama tidak melakukan pelanggaran, kelompok Yahudi dan sekutu-
sekutunya berhak atas perlindungan, pertolongan, dan jaminan negara.
4. Baik kaum Muslimin maupun kaum Yahudi bersama sekutunya diberi
kebebasan untuk menjalankan agama masing-masing.
5. Jika pendukung piagam diajak berdamai, dan semua pihak yang terlibat
perjanjian memenuhi

b) Piagam Madinah yang juga dikenal dengan istilah Perjanjian Madinah,


Dustur Madinah, dan Shahifah Al-Madinah, merupakan kesepakatan damai
sekaligus draf perundang-undangan yang mengatur kemajemukan komunitas dan
berbagai sektor kehidupan Madinah, mulai dari urusan politik, sosial, hukum,
ekonomi, hak asasi manusia, kesetaraan, kebebasan beragama, pertahanan,
keamanan, dan perdamaian. Dan Rasulullah-lah yang memperkenalkan sekaligus
melaksanakan draft kebijakan itu bersama seluruh warga Madinah yang sepekat
dengan isi perjanjian tersebut.

Disebut juga kesepakatan damai karena seluruh perwakilan kelompok di


Madinah turut menandatangani perjanjian itu, termasuk kelompok Yahudi bani
Qainuqa, bani Nadhir, dan bani Quraizhah. Bahkan, Nabi sempat mengangkat
sekretarisnya dari orang Yahudi agar mudah mengkirim dan membaca surat
berbahasa Ibrani dan Asiria. Namun karena berkhianat dan bersekongkol dengan
musuh, akhirnya sekretaris itu diganti Zaid bin Tsabit. Ini tandanya, Rasulullah
memberikan kesempatan yang sama kepada warganya, tanpa melihat latar
belakang keyakinannya, selama dia kompeten dan dapat dipercaya.

Melaui piagam inilah Rasulullah SAW memperkenalkan sistem kehidupan


yang harmonis dan damai bagi masyarakat Madinah yang majemuk nan plural.
Di sana, Rasulullah SAW meletakkan dasar kehidupan yang kuat bagi
pembentukan masyarakat baru, yaitu masyarakat madani yang rukun dan damai.
Masyarakat itu setidaknya berasal dari 3 kelompok yang berbeda, yakni muslim
dari kalangan Muhajirin dan Anshar sebagai kelompok mayoritas, non-muslim
dari suku Aus dan Khazraj yang belum masuk Islam sebagai kelompok
minoritas, dan kelompok Yahudi. Beberapa alasan Rasulullah SAW menyusun
draf kesepakatan berupa Piagam Madinah,:
 Madinah merupakan wilayah yang dihuni kelompok masyarakat yang
heterogen.
 penduduk Madinah pra-Islam dikenal sebagai kelompok yang akrab dengan
peperangan dan konflik, terutama yang dilakukan oleh dua suku besar Aus
dan Khazraj. Keduanya bersama sekutu masing-masing dari kelompok
Yahudi, yakni bani Quraizhah dan bani Nadhir, berseteru tanpa henti. Konon,
bani Quraizhah sebagai sekutu suku Aus, sedangkan Bani Nadhir sebagai
suku Khazraj

Setidaknya ada empat perang besar yang terjadi di antara keduanya, yaitu:
(1) perang Sumir, ‘Aus menang atas Khazraj
(2) perang Ka’b, Khazraj menang atas ‘Aus
(3) perang Hathib, Khazraj menang atas ‘Aus
(4) sebagai puncaknya perang Bu’ats, ‘Aus menang atas Khazraj pada tahun 617
M. Namun setelah Rasulullah hijrah (622 M), kedua musuh bebuyutan ini
berangsur-angsur damai. Bahkan mereka sendiri yang sangat merindukan
perdamaian, namun selama itu tidak ada yang menyatukan.
Dalam konteks ini, Piagam Madinah tidak bisa dilepaskan dari strategi
Rasulullah mendamaikan kedua suku tersebut, sekaligus menyatukan semua
penduduk Madinah, baik pendatang maupun penduduk setempat, baik muslim
maupun non-muslim, setelah sebelumnya beliau berhasil mempersaudarakan kaum
Muhajirin dengan Anshar. Bersamaan dengan tahun hijrahnya, Rasulullah
mendeklarasikan Piagam Madinah sebagai tata hubungan antar kelompok
masyarakat yang hidup di Madinah. Melalui Piagam Madinah ini, Rasulullah SAW
telah memperkenalkan konsep perlindungan negara yang didasari oleh wawasan
kerukunan dan perdamaian. Melalui piagam ini, Rasulullah juga berupaya
menegaskan konsep kebebasan beragama, tanggung jawab, saling menjaga hak
masing-masing setiap warga negara. Karena itu, istilah masyarakat madani yang
dikenal sekarang ini erat kaitannya dengan sejarah kehidupan Rasulullah di
Madinah, di samping istilah itu juga memiliki makna ideal dalam kehidupan
berbangsa dan beragama untuk mewujudkan masyarakat yang toleran, rukun, dan
akomodatif terhadap perebedaan.

Tujuan dari Piagam Madinah merupakan peraturan yang dirancang untuk


persatuan umat, pertahanan nasional, kebebasan dan kerukunan beragama. Kaum
Muslimin dan kaum Yahudi bersama sekutu-sekutunya bersama-sama untuk
bertanggung jawab dan mewujudkan keutuhan dan kedaulatan negara. Kaum
Yahudi juga sekutu-sekutunya dianggap sebagai bagian dari kaum Muslimin
selama mereka tidak melanggar dan menentang pemerintahan. Ini artinya, untuk
menciptakan bangsa yang berdaulat dibutuhkan masyarakat yang kuat, kompak,
dan taat terhadap pemerintahan. Ini pula yang diterapkan Rasulullah, tidak hanya
kepada kaum Muslimin tetapi kepada yang non-muslim. Selain itu, keadilan
Rasulullah dalam perjanjian itu juga terlihat dalam memperlakukan seluruh
penduduk Madinah tanpa diskriminatif. Kesetaraan dalam hukum, juga dapat
ditunjukkannya dengan tidak menganakemaskan kaum Muslimin, atau
menganaktirikan yang non-muslim. Siapa pun yang zalim dan khianat dihukum
sesuai peraturan yang berlaku.

c) Pertama, soal keadilan. Keadilan adalah proses sekaligus tujuan dan cita-cita. Adil
atau keadilan menunjuk pada sikap tengah, lurus, dan tidak memihak kepada siapa
pun, kecuali pada kebenaran. Dalam konteks hukum, adil bermakna menghukum
siapa pun yang salah, tanpa berpihak, dan tanpa pandang bulu. Keadilan menuntut
dan menempatkan manusia sama di depan hukum. Di sini prinsip equal before the
law tak boleh hanya dipidatokan, tapi dilaksanakan, seperti Rasulullah SAW telah
membuktikannya.

Kedua, soal penegakan hukum (law enforcement). Penegakan hukum terkait pula
dengan keadilan di atas. Demi keadilan, hukum harus ditegakkan secara jujur dan
adil. Penetapan hukum secara tidak adil, korupsi, dan penuh kecurangan, seperti
kerap terjadi, semua itu jelas melukai dan mencederai rasa keadilan masyarakat.
Penegakan hukum tak boleh seperti pedang, hanya tajam ke bawah, tetapi tumpul
ke atas. Inilah yang diperingatkan oleh Allah dan Rasul.

Ketiga, soal kehancuran masyarakat. Bila soal keadilan dan penegakan hukum
diabaikan oleh para pemangku kekuasaan, kehancuran pasti terjadi. Tidak bisa
tidak! Ini adalah ketentuan atau hukum Allah (sunatullah) yang berlaku secara
universal.
2) Setiap ajaran agama pada dasarnya mengajarkan umatnya untuk senantiasa hidup dalam
kerukunan dan perdamaian, saling menghargai dan saling toleransi antar sesama tanpa
membedakan agama dan paham untuk mempertahankan kesatuan dan persatuan dan
kebhinnekaan. Islam melarang dan menolak adanya perilaku anarkis, radikal, persekusi,
penyebaran hoaks, dan anti pemerintahan yang sah. Tugas anda! (Bobot 35 %)

1. Jelaskan pengertian anarkis, radikal, persekusi, penyebaran hoaks, dan anti


pemerintahan yang sah.
2. Apa pendapat anda tentang “Islam agama radikal” dan apa saran anda
terhadap masyarakat, pejabat, pemerintah agar radikalisme tidak dikaitkan
dengan Islam.
3. Mengapa Islam menolak bentuk perbuatan dan perilaku di atas serta apa
bahayanya terhadap negara, bangsa (masyarakat) dan agama.

JAWABAN:

a)
 Anarkis  adalah kondisi masyarakat tanpa figur seorang pemimpin dan
tanpa otoritas pemerintah. Anarkis atau Paham Anarkisme adalah sebuah
paham pemikiran yang mempercayai bahwa kebebasan dari otoritas
pemerintah adalah hal yang paling utama. Selain itu, mereka peecaya
bahwa segala bentuk pemerintahan pada akhirnya hanya akan
menciptakan sebuah ketertindasan. Paham ini sering disangkut pautkan
dengan kekerasan. Padahal, tidak ada  sangkut pautnya antara Anarkisme
dan kekerasan. Mereka hanya ingin sebuah kebebesan tanpa belenggu
aturan dari pemerintah. Meski tanpa peraturan, kehidupan akan terus
berjalan dengan harmonis. Hal ini dikarenakan mereka hanya ingin
kebebasan dari otoritas pemerintahan, dan masih memiliki batasan - batasan
dalam bertingkah laku.

 Radikalisme adalah paham yang bisa memengaruhi kondisi sosial politik


suatu negara. Radikalisme kini sangat erat kaitannya dengan konsep
ekstremisme dan terorisme. Radikalisme adalah istilah yang penting
diketahui siapapun. Konsep radikalisme juga berkembang dalam ranah
sosial dan politik. Dalam ranah ini radikalisme adalah suatu paham yang
menghendaki adanya perubahan, pergantian, dan penjebolan terhadap suatu
sistem masyarakat sampai ke akarnya.

Radikalisme juga terbagi menjadi tiga makna yang berbeda. Makna yang
pertama, radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik.
Kedua, radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan
perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau
drastis, dan ketiga, radikalisme adalah sikap ekstrem dalam aliran politik.
radikalisme terbagi menjadi tiga makna yang berbeda. Makna yang
pertama, radikalisme adalah paham atau aliran yang radikal dalam politik.
Kedua, radikalisme adalah paham atau aliran yang menginginkan
perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau
drastis, dan ketiga, radikalisme adalah sikap ekstrem dalam aliran politik.

 Persekusi adalah perampasan secara sengaja dan kejam terhadap hak dasar
dan berhubungan dengan meniadakan identitas kelompok yang merupakan
pelanggaran hukum internasional. Persekusi sebagai suatu tindakan
memburu orang lain atau golongan tertentu yang dilakukan suatu pihak
secara sewenang-wenang dan sistematis juga luas, jadi beda dengan main
hakim sendiri yang bersikap perlakuan tidak adil atau kejam dalam jangka
waktu lama karena ras, agama, atau kepercayaan politik.

 Penyebaran hoaks adalah sebuah informasi yang direkayasa. Informasi


tersebut dibuat untuk menutup-nutupi informasi yang sebenarnya. Selain
itu, hoaks juga merupakan upaya untuk memutar balikan fakta. Fakta
tersebut akan diganti dengan informasi-informasi yang meyakinkan tetapi
tidak dapat diverifikasi kebenarannya atau juga hoaks adalah sebuah
informasi yang direkayasa. Informasi tersebut dibuat untuk menutup-nutupi
informasi yang sebenarnya. Selain itu, hoaks juga merupakan upaya untuk
memutar balikan fakta. Fakta tersebut akan diganti dengan informasi-
informasi yang meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya.

 Anti pemerintah yang sah (Makar) adalah perbuatan atau usaha untuk
menjatuhkan pemerintah yang sah. Tujuannya untuk membuat pemerintah
tidak dapat menjalankan fungsi dan tugasnya menurut undang-undang.
Adapun pengertian lalin yaitu suatu perbuatan dalam bentuk penyerangan
atau perlawanan terhadap pemerintah yang sah dengan maksud untuk
menjatuhkan pemerintahan atau menentang kebijaksanaan yang sudah
menjadi ketetapan dengan melawan hukum, baik melalui kekuatan senjata
maupun dengan cara lainnya.

b) Menurut saya, Radikalisme dan terorisme sesungguhnya adalah fitnah


terhadap Islam dan umat. Karena jika ada terorisme maka Islam dapat
mendapatkan stigma yang buruk di masyarakat, dan korban terorisme
seringkali adalah umat Islam sendiri. radikalisme sesungguhnya terjadi pada
pihak-pihak yang tidak mengamalkan agama secara benar, justru mengikuti
cara-cara setan. Sedikitnya terdapat tiga indikator radikalisme, yakni:
melakukan politisasi agama, memiliki pemahaman agama yang tidak utuh.
Radikalisme itu sendiri terkait dengan pemahaman, sikap, dan tindakan
politik yang bernuansa agama. Ketika sudah menjadi tindakan maka
radikalisme menjadi terorisme. Radikalisme itu sendiri terkait dengan
pemahaman, sikap, dan tindakan politik yang bernuansa agama. Ketika sudah
menjadi tindakan maka radikalisme menjadi terorisme. Radikalisme dan
terorisme bukan monopoli agama tertentu seperti Islam saja, namun ada di
semua agama dan bahkan setiap individu. Setiap manusia punya potensi utk
menjadi radikal, ketika potensi itu bertemu dengan lingkungan yg
mendukung, maka radikalisme biasanya menjadi terorisme

Saran untuk pemerintah supaya tidak terus menyudutkan atau dikaitkan


dengan islam yaitu dengan memperkenalkan ilmu paham radikalisme dan
tindak terorisme dengan baik dan benar, meminimallisir kesenjangan sosial
yang dapat memicu munculnya pemahaman radikallisme dan tindak
terorisme, dan menjaga persatuan dan kesatuan juga bisa dilakukan sebagai
upaya untuk mencegah pemahaman radikalisme dan tindak terorisme
dikalangan masyarakat, terlebih di tingkat negara.

c) Islam melarang anarkis karena seorang muslim yang sesungguhnya


memiliki sifat santun lagi penyayang, mereka punya hati dan perasaan untuk
tidak menggunakan kedua tangan dan lisannya mengganggu orang lain.
Islam mengajarkan umatnya untuk mengasihi dan mencintai seluruh makhluk
ciptaan Tuhan, baik kepada sesama manusia, tumbuh-tumbuhan maupun
hewan. slam melarang berbuat anarkis dan destruktif terhadap orang lain
yang seakidah maupun yang berbeda agama. Terhadap orang yang berbeda
agama Islam begitu menghormati keyakinan masing-masing Islam agama
yang rahmatan lil alamin, membawa kedamaian dan keselamatan dunia dan
akhirat, bukan agama teror yang menakutkan orang. Islam sangat membenci
perbuatan anarikis, dan aktifitas tersebut bukan cerminan seorang Muslim
yang baik. Bukanlah kita disebut Muslim yang baik jika tidak mampu
menahan diri melakukan kezaliman terhadap orang lain.
Islam melarang radikalisme karena membahayakan stabilitas dan
keamanan negara. Pada akhirnya, radikalisme ini menyebabkan peperangan
yang justru menimbulkan rasa tidak aman. Pada taraf terendah, radikalisme
sampai mengganggu keharmonisan dan kerukunan masyarakat. Islam yang
sebenarnya itu agama yang penuh kasih sayang, tidak kaku serta peduli
terhadap sesama, bukan seperti terorisme yang tidak mau menerima
perbedaan. Terorisme memang banyak timbul dan lahir dari Islam, tetapi
disini perlu digaris bawahi bahwa Islam yang mereka anut merupakan Islam
yang tidak benar paham dan alirannya. Mereka melakukan jihad dengan
menghalalkan segala cara, sedangkan Islam yang benar yaitu melakukan
jihad dengan baik yaitu tidak memusnahkan budaya atau horistik masyarakat,
tetapi justru akan membawa budaya dan mengarahkannya ke jalan Islam
sehingga masyarakat akan menerima Islam dengan baik tanpa menggunakan
kekerasan dan Islam akan diterima dengan baik dalam masyarakat.

Islam tidak membenarkan tindakan persekusi dant tetap ditolak oleh Islam
apapun jenis dan kesalahan yang dilakukan, karena Islam mengedepankan
tata krama dan akhlak, walaupun seseorang itu salah tetapi dia tetap manusia.
Kita tidak boleh main hakim sendiri, dan tidak boleh mengganggap kita yang
paling benar juga tidak boleh emosi.

Islam melarang penyebaran hoaks karena merugikan masyarakat, karena


berita-berita hoak berisi kebohongan dan fitnah yang sangat besar, memecah
belah public baik mengatas namakan kepentingan politik mapun organisasi
agama tertentu dan mempengaruhi opini Publik, hoax akan menjdi
profokator untuk memundurkan masyarakat. Berita-berita hoax sengaja
dibuat untuk kepentingan salah satu pihak, sehingga bisa mengakibatkan adu
domba sesama umat. Dengan berbagai dampak negatif yang ditimbulkan
akibat akibat adanya berita yang tidak diketahui keenaranya (bohong)
tersebut maka masyarakat awam yang akan sangat dirugikan. Upaya untuk
meminimalkan tentu sangat diharapkan agar  masyarakat kembali sadar dan
lebih berhati hati.
Islam melarang anti pemerintahan yang sah karena Dalam pandangan
hukum tata negara Islam, makar dikategorikan sebagai kejahatan luar biasa
yang dilakukan oleh sekelompok orang yang sudah tidak taat lagi kepada
pemimpinyang sah. Karena memang dipandang sebagai suatu kejahatan yang
serius. Kejahatan tindakan makar lebih banyak menimbulkan masalah dan
kerugian yang besar dari pada mendatangkan manfaatnya. dan sebagai sanksi
untuk pelaku makar, hukum pidana Islam tegas memberi hukuman mati jika
syarat-syarat makar telah terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai