Anda di halaman 1dari 20

IDENTITAS

NASIONAL
Oleh :
Gufran AH. S.Pd.,M.Si
PENGERTIAN
Identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai
dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan sendiri,
kelompok sendiri, komonitas sendiri, atau Negara sendiri.
Mengacu kepada pengertian ini, identitas tidak terbatas
pada individu semata tetapi berlaku pula pada suatu
kelompok.
Sedangkan kata nasional merupakan identitas yang
melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang
diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik pisik seperti budaya,
agama dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan,
cita-cita, dan tujuan.
PENGERTIAN IDENTITAS
NASIONAL
Identitas nasional adalah suatu ciri yang dimiliki
suatu bangsa, secara fisiologi yang membedakan
bangsa tersebut dengan bangsa yang lainnya.
Berdasarkan pengertian tersebut maka setiap bangsa
di dunia ini akan memiliki identitas sendiri-sendiri
sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter
dari bangsa tersebut. Demikian pula dengan hal ini
sangat ditentukan oleh proses bagaimana bangsa
tersebut terbentuk secara historis.
PARAMETER IDENTITAS
NASIONAL
Pengertian dari Parameter Identitas nasional ialah suatu
ukuruan atau parameter yang dapat digunakan untuk
menyatakan sesuatu adalah menjadi cirri khas suatu bangsa.
Sesuatu yang diukur adalah unsur dari identitas nasional bangsa
tersebut seperti kebudayaandari bangsa itu sendiri
menyanngkut norma, bahasa, adat istiadat, teknologi dan lain-
lain. Dalam hal parameter identitas nasional terbentuk secara
alami berdasarkan letak wilayah atau geografisnya. Sehingga
membuat suatu ciri khas dari identitas tersebut.
UNSUR-UNSUR PEMBENTUK
IDENTITAS
1. Suku bangsa
adalah golongan sosial yang khusus yang
bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama
coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin.
Di Indonesia terdapat banyak sekali suku bangsa atau
kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg
bangsa.
Lanjutan..

2. Agama
bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang
agamis. Agama-agama yan tumbuh dan berkembang di nusantara
adalah agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kong
Hu Cu. Agama Kong H Cu pada masa orde baru tidak diakui
sebagai agama resmi negara. Namun sejak pemerintahan presiden
Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan
Lanjutan..

3. Kebudayaan
adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk social yang
isinya adalah perangkat-perangkat atau model-model
pengetahuan yang secara kolektif digunakan oleh pendukung-
pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan
yang dihadapi dan digunakan sebagi rujukan dan pedoman
untuk bertindak (dalam bentuk kelakuan dan benda-benda
kebudayaan) sesuai dengan lingkungan yang dihadapi.
Lanjutan..

4. Bahasa
Merupakan unsur pendukung Identitas Nasonal yang lain.
Bahsa dipahami sebagai system perlambang yang secara arbiter
dientuk atas unsure-unsur ucapan manusia dan yang digunakan
sebgai sarana berinteraksi antar manusia.
MASYARAKAT MADANI
Masyarakat madani diprediski sebagai masyarakat yang berkembang
sesuai dengan potensi budaya, adat istiadat, dan agama. Demikian
pula, bangsa Indonesia pada era reformasi ini diarahkan untuk
menuju masyarakat madani, untuk itu kehidupan manusia Indonesia
akan mengalami perubahan yang fundamental yang tentu akan
berbeda dengan kehidupan masayakat pada era orde baru. Kenapa,
karena dalam masyarakat madani yang dicita-citakan, dikatakan
akan memungkinkan "terwujudnya kemandirian masyarakat,
terwujudnya nilai-nilai tertentu dalam kehidupan masyarakat,
terutama keadilan, persamaan, kebebasan dan kemajemukan
(pluraliseme)" , serta taqwa, jujur, dan taat hokum (Bandingkan
dengan Masykuri Abdillah, 1999:4).
 Konsep masyarakat madani merupakan tuntutan baru yang
memerlukan berbagai torobosan di dalam berpikir, penyusunan
konsep, serta tindakan-tindakan. Dengan kata lain, dalam
menghadapi perubahan masyarakat dan zaman, “diperlukan
suatu paradigma baru di dalam menghadapi tuntutan-tuntutan
yang baru, demikian kata filsuf Kuhn. Karena menurut Kuhn,
apabila tantangan-tantangan baru tersebut dihadapi dengan
menggunakan paradigma lama, maka segala usaha yang
dijalankan akan memenuhi kegagalan".
Sejarah Masyarakat Madani
Jika dicari akar sejarahnya, maka dapat dilihat bahwa dalam
masyarakat Yunani Kuno masalah ini sudah mengemuka.
Rahardjo (1997) menyatakan bahwa istilah civil society
sudah ada sejak zaman sebelum Masehi. Orang yang pertama
kali mencetuskan istilah civil society ialah Cicero (106-43
SM), sebagai orator Yunani kuno. Civil society menurut
Cicero ialah suatu komunitas memiliki kode hokum sendiri.
Dengan konsep civility (kewargaan) dan urbanity (budaya
kota), maka kota dipahami bukan hanya sekedar konsentrasi
penduduk, melainkan juga sebagai pusat peradaban dan
kebudayaan.
Karakteristik dan Ciri-ciri
Masyarakat Madani
1. Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok ekslusif
kedalam masyarakat melalui kontrak sosial dan aliansi sosial.
2. Menyebarnya kekuasaan sehingga kepentingan-kepentingan yang
mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatan-
kekuatan alternatif.
3. Dilengkapinya program-program pembangunan yang didominasi oleh
negara dengan program-program pembangunan yang berbasis
masyarakat.
4. Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara karena
keanggotaan organisasi-organisasi volunter mampu memberikan
masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan pemerintah.
5. Tumbuhkembangnya kreatifitas yang pada mulanya terhambat oleh
rejim-rejim totaliter.
Lanjutan..
6. Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust)
sehingga individu-individu mengakui keterkaitannya dengan
orang lain dan tidak mementingkan diri sendiri.
7. Adanya pembebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-
lembaga sosial dengan berbagai ragam perspektif.
8. Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah
masyarakat yang beragama, yang mengakui adanya Tuhan
dan menempatkan hukum Tuhan sebagai landasan yang
mengatur kehidupan sosial.
9. Damai, artinya masing-masing elemen masyarakat, baik
secara individu maupun secara kelompok menghormati
pihak lain secara adil.
10. Tolong menolong tanpa mencampuri urusan internal
individu lain yang dapat mengurangi kebebasannya.
Lanjutan..
11. Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain
yang telah diberikan oleh Allah sebagai kebebasan manusia
dan tidak merasa terganggu oleh aktivitas pihak lain yang
berbeda tersebut.
12. Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial.
13. Berperadaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut
memiliki kecintaan terhadap ilmu pengetahuan dan
memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan untuk umat
manusia.
14. Berakhlak mulia.
PRAYARAT MASYARAKAT
MADANI
1. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan kelompok
dalam masyarakat.
2. Berkembangnya modal manusia (human capital) dan modal sosial
(socail capital) yang kondusif bagi terbentuknya kemampuan
melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinya kepercayaan dan
relasi sosial antar kelompok.
3. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan;
dengan kata lain terbukanya akses terhadap berbagai pelayanan
sosial.
4. Adanya hak, kemampuan dan kesempatan bagi masyarakat dan
lembaga-lembaga swadayauntuk terlibat dalam berbagai forum
dimana isu-isu kepentingan bersama dan kebijakan publik dapat
dikembangkan.
Lanjutan..
5. Adanya kohesifitas antar kelompok dalam masyarakat serta
tumbuhnya sikap saling menghargai perbedaan antar budaya
dan kepercayaan.
6. Terselenggaranya sistem pemerintahan yang memungkinkan
lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan sosial berjalan secara
produktif dan berkeadilan sosial.
7. Adanya jaminan, kepastian dan kepercayaan antara jaringan-
jaringan kemasyarakatan yang memungkinkan terjalinnya
hubungan dan komunikasi antar mereka secara teratur,
terbuka dan terpercaya.
Institusi Penegakan Masyarakat
Madani
 Institusi Masyarakat madani adalah institusi
(lembaga) yang dibentuk atas dasar motivasi dan
kesadaran penuh dari diri individu, kelompok, dan
masyarakat tanpa ada instruksi (perintah), baik
yang bersifat resmi (formal) dari pemerintah
(negara) maupun dari individu, kelompok dan
masyarakat tertentu. Landasan pembentukan
lembaga ini adalah idealisme perubahan kearah
kehidupan yang independen dan mandiri.
Lanjutan..

1. Institusi (lembaga) Sosial, seperti:


a) Lembaga Sosial.
b) Masyarakat (LSM) dan partai politik.
c) Organisasi kepemudaan, seperti KNPI, HMI, PMII,
KAMMI.
d) Organisasi kemahasiswaan.
e) Organisasi kemasyarakatan, seperti
MKGR, Kosgoro, SOKSI, dll.
Lanjutan..

2. Institusi (lembaga) Keagamaan


Institusi ini adalah institusi yang dibentuk dan
dikembangkan oleh masyarakat, untuk melakukan
pengelolaan, dan pengendalian program-program bagi
pengembangan keagamaan.
Bentuk institusi ini meliputi, antara lain:
a) Institusi (lembaga) Keagamaan dalam Islam, seperti
NU, Muhammadiyah, MUI, ICM, dll.
b) Institusi (lembaga) Keagamaan Kristen, seperti PGI.
c) Institusi (lembaga) Keagamaan Budha, seperti Walubi.
d) Institusi (lembaga) Keagamaan Hindu, seperti Parsida
Hindu Darma.
e) Institusi (lembaga) Keagamaan Katholik, seperti KWI.
Lanjutan..

3. Institusi (lembaga) Paguyuban


Institusi ini adalah institusi yang dibentuk
dan dikembangkan oleh masyarakat untuk
melakukan pengelolaan dan pengendalian
program-program bagi peningkatan kekerabatan
/kekeluargaan, yang berdasarkan daerah atau suku
bangsa yang sama.

Anda mungkin juga menyukai