Di Susunan oleh :
Kelompok V Kelas IB
i
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan semesta alam,
yang dengan rahmat-Nya, kami dapat menyusun makalah ini ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Indonesia, dengan judul ”EJAAN
YANG DISEMPURNAKAN” Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, utusan Allah yang membawa
petunjuk, cahaya, dan rahmat bagi seluruh umat manusia.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak sehingga makalah ini dapat terelesaikan.makalah ini sepenuhnya
masih jauh dari sempurna di karenakan terbatasnya pengalaman yang kami miliki
Oleh karena itu, Kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangung dari berbagai pihak.
Kelompok V
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I..............................................................................................................................1
PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II.............................................................................................................................2
PEMBAHASAN............................................................................................................2
BAB III...........................................................................................................................6
PENUTUP......................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan..............................................................................................................6
3.2 Saran.........................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus
dimiliki seseorang. Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan
penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya
(Suparno dan M.Yunus, dalam Khundaru dan Slamet, 2014: 151). Salah satu
hal yang penting diperhatikan ketika menulis adalah ejaan. Ejaan adalah
keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana
antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisah dan penggabungannya
dalam suatu bahasa).
1.2Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan EYD?
1.2.2 Bagaimana cara penggunaan EYD yang benar pada penulisan huruf dan
penulisan kata?
1.3Tujuan Masalah
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan EYD
1.3.2 Untuk mengetahui cara penggunaan EYD yang benar pada penulisan
huruf dan penulisan kata
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan
bentuk akan memberikan dampak pada ketepatan dan kejelasan makna.
2
Misalnya: bulan September, hari Natal.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempuma yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya: Perserikatan Bangsa Bangsa, Undang-Undang
Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya: Majalah Bahasa dan Kesusatraan
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata
Misalnya: Dia bukan menipu tapi ditipu
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah
atau ungkapan asing.
Misalnya: Politik divide et impera pernah merajalela di negeri ini.
Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak
miring diberi satu garis di bawahnya
2.2.1Penulisan Kata
Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis seningkai dengan kata
dasarnya. Misalnya: bergerigi, terhapus
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran dialis
serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahului.
Misalnya: Bertanda tangan, tanda tangani
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan
akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai
Misalnya: memberitahukan, ditandatangani, melipatgandakan
Gabungan Kata
a. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya: duta besar, kerja sama, kambing hitam, mata kuliah
3
b. Gabungan kata berikut ditulis serangkai karena hubungannya sudah
sangat padu sehingga tidak dirasakan lagi sebagai dua kata.
Misalnya: apabila, bagaimana, beasiswa, kilometer
Partikel
1. Partikel -lah dan -kah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya: Bacalah peraturan ini sampai tuntas.
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya: Apa pun yang dikatakannya, aku tetap tak percaya.
Catatan:
Kelompok yang dianggap padu berikut ini ditulis serangkai,
yaitu adapun, andaipun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun,
kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun,
walaupun
3. Partikel per yang berarti 'demi' dan 'tiap ditulis terpisah dari
bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.
Misalnya:
- Mereka masuk kelas satu per satu. ('satu demi satu')
- Harga kain itu Rp 8.000,00 per meter ('tiap meter")
Singkatan dan Akronim
1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu
huruf atau lebih. Adapun aturan penulisannya adalah sebagai
berikut.
a. Setiap menyingkat satu kata, dipakai satu tanda titik, bila
dua kata dipakai dua titik, bila tiga/lebih kata dipakai satu
tanda titik.
Misalnya: - nomor disingkat no.
- atas nama disingkat a.n.
- dan kawan-kawan disingkat dkk.
c. Penulisan lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang tidak di ikuti titik.
Misalnya: - Au aurum - cm centimeter
4
2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal kata
atau gabungan suku kata dari deret kata yang disingkat. Akronim
dibaca diperlakukan sebagai kata. Ada tiga ketentuan dalam
penulisan akronim
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari
deret kata yang disingkat, seluruhnya ditulis dengan huruf
kapital.
Misalnya: - FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam)
b. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,
suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata yang disingkat, seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya: - rudal peluru kendali
- iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
Angka dan Lambang Bilangan
1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan nomor.
Misalnya: - Angka Latin : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan
lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana interrelasi antara lambang-
lambang itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa. Ejaan
yang disempurnakan bertujuan untuk dapat berkomunikasi dengan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam EYD,
seperti penulisan huruf dan penulisan kata.
3.2 Saran
Dari tugas makalah ini, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti
halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas
makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat
menambah wawasan kita dan pemahaman kita mengenai pengguanaan tanda
baca yang baik dan benar yang tentu saja sesuai dengan EYD.
6
DAFTAR PUSTAKA
2014. Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku Dilengkapi Ejaan yang
Disempurnakan. Bandung: Ruang Kata.