Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Sri Rahayu.M.Pd

Di Susunan oleh :

Kelompok V Kelas IB

1. YUSRINA WISDAN JULAIKA : 062401S23082


2. FIDIATUN : 062401S23016
3. LUSIA MARSELA DENSI BILI : 062401S23028

AKBID HARAPAN BUNDA

TAHUN AJARAN 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Segala puji hanya bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala, Tuhan semesta alam,
yang dengan rahmat-Nya, kami dapat menyusun makalah ini ini guna memenuhi
tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Indonesia, dengan judul ”EJAAN
YANG DISEMPURNAKAN” Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam, utusan Allah yang membawa
petunjuk, cahaya, dan rahmat bagi seluruh umat manusia.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak sehingga makalah ini dapat terelesaikan.makalah ini sepenuhnya
masih jauh dari sempurna di karenakan terbatasnya pengalaman yang kami miliki
Oleh karena itu, Kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan
kritik yang membangung dari berbagai pihak.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah mendukung


dan mendorong kami dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua yang membacanya.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bima, 21 Maret 2024


Penyusun,

Kelompok V

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................iii

BAB I..............................................................................................................................1

PENDAHULUAN..........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................1

1.3 Tujuan Masalah........................................................................................................1

BAB II.............................................................................................................................2

PEMBAHASAN............................................................................................................2

2.1 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).........................................................................2

2.2 Cara Penggunaan EYD Yang Benar........................................................................2

BAB III...........................................................................................................................6

PENUTUP......................................................................................................................6

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................6

3.2 Saran.........................................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang
Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus
dimiliki seseorang. Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan
penyampaian pesan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya
(Suparno dan M.Yunus, dalam Khundaru dan Slamet, 2014: 151). Salah satu
hal yang penting diperhatikan ketika menulis adalah ejaan. Ejaan adalah
keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi ujaran dan bagaimana
antarhubungan antara lambang-lambang itu (pemisah dan penggabungannya
dalam suatu bahasa).

Menurut Chaer (dalam Matuges, 2016: 9) ejaan adalah konvensi grafis,


perjanjian di antara anggota masyarakat pemakai suatu bahasa untuk
menuliskan bahasanya yang berupa perlambangan fonem dan huruf saja, tetapi
juga mengatur cara penulisan kata dan penulisan kalimat beserta dengan tanda-
tanda bacanya.

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) memiliki peran yang cukup besar


dalam mengatur etika berbahasa secara tertulis, diharapkan hal ini dapat
disampaikan serta dipahami secara komprehensif dan terarah. Diharapkan juga
aturan EYD ini dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga proses
penggunaan tata bahasa Indonesia dapat digunakan secara baik dan benar.

1.2Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan EYD?
1.2.2 Bagaimana cara penggunaan EYD yang benar pada penulisan huruf dan
penulisan kata?

1.3Tujuan Masalah
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan EYD
1.3.2 Untuk mengetahui cara penggunaan EYD yang benar pada penulisan
huruf dan penulisan kata

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)


2.1.1Pengertian

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis. Keteraturan
bentuk akan memberikan dampak pada ketepatan dan kejelasan makna.

Ejaan yang Disempurnakan adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku


sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan
Republik. EYD memberikan aturan-aturan dasar tentang bunyi kata, kalimat,
dan penggunakan tanda baca. Kehadiran EYD ini merupakan satu upaya untuk
menstandarkan bahasa Indonesia secara baik dan benar (Waridah, 2013: 1).

2.2 Cara Penggunaan EYD Yang Benar


2.2.1 Penulisan Huruf
 Huruf Kapital
1. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat.
Misalnya: Dia membaca buku
2. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan agama, Tuhan, dan kitab suci; termasuk kata ganti
untuk Tuhan.
Misalnya: Allah, Quran, Sang Pencipta, Alkitab
3. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti dengan nama orang.
Misalnya: Haji Agus Salim, Mahaputra Yamin
4. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Misalnya: bangsa Indonesia, bahasa Jepang
5. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari
raya, dan peristiwa sejarah.

2
Misalnya: bulan September, hari Natal.
6. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang
sempuma yang terdapat pada nama badan, lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, serta dokumen resmi.
Misalnya: Perserikatan Bangsa Bangsa, Undang-Undang
 Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.
Misalnya: Majalah Bahasa dan Kesusatraan
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata
Misalnya: Dia bukan menipu tapi ditipu
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah
atau ungkapan asing.
Misalnya: Politik divide et impera pernah merajalela di negeri ini.

Catatan: Dalam tulisan tangan atau ketikan, huruf atau kata yang akan dicetak
miring diberi satu garis di bawahnya

2.2.1Penulisan Kata
 Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis seningkai dengan kata
dasarnya. Misalnya: bergerigi, terhapus
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan atau akhiran dialis
serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahului.
Misalnya: Bertanda tangan, tanda tangani
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan
akhiran sekaligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkai
Misalnya: memberitahukan, ditandatangani, melipatgandakan
 Gabungan Kata
a. Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah.
Misalnya: duta besar, kerja sama, kambing hitam, mata kuliah

3
b. Gabungan kata berikut ditulis serangkai karena hubungannya sudah
sangat padu sehingga tidak dirasakan lagi sebagai dua kata.
Misalnya: apabila, bagaimana, beasiswa, kilometer
 Partikel
1. Partikel -lah dan -kah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Misalnya: Bacalah peraturan ini sampai tuntas.
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Misalnya: Apa pun yang dikatakannya, aku tetap tak percaya.
Catatan:
Kelompok yang dianggap padu berikut ini ditulis serangkai,
yaitu adapun, andaipun, bagaimanapun, biarpun, kalaupun,
kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, sungguhpun,
walaupun
3. Partikel per yang berarti 'demi' dan 'tiap ditulis terpisah dari
bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.
Misalnya:
- Mereka masuk kelas satu per satu. ('satu demi satu')
- Harga kain itu Rp 8.000,00 per meter ('tiap meter")
 Singkatan dan Akronim
1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu
huruf atau lebih. Adapun aturan penulisannya adalah sebagai
berikut.
a. Setiap menyingkat satu kata, dipakai satu tanda titik, bila
dua kata dipakai dua titik, bila tiga/lebih kata dipakai satu
tanda titik.
Misalnya: - nomor disingkat no.
- atas nama disingkat a.n.
- dan kawan-kawan disingkat dkk.
c. Penulisan lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang tidak di ikuti titik.
Misalnya: - Au aurum - cm centimeter

4
2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal kata
atau gabungan suku kata dari deret kata yang disingkat. Akronim
dibaca diperlakukan sebagai kata. Ada tiga ketentuan dalam
penulisan akronim
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari
deret kata yang disingkat, seluruhnya ditulis dengan huruf
kapital.
Misalnya: - FMIPA (Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam)
b. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf,
suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret
kata yang disingkat, seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya: - rudal peluru kendali
- iptek ilmu pengetahuan dan teknologi
 Angka dan Lambang Bilangan
1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan nomor.
Misalnya: - Angka Latin : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

- Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X

2. Angka digunakan untuk menggunakan ukuran panjang, berat,


luas, dan isi, satuan waktu, nilai uang, dan kuantitas.
Misalnya: 19 meter, Pukul 15.30, 5 jam, Rp 10.000,00
3. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika
perlu, susunan kalimat diubah sehingga susunan yang tidak dapat
dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal
kalimat.
Misalnya: : - Lima puluh orang tewas akibat bencana alam itu.
Bukan: 50 orang tewas akibat bencana itu.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan
lambang-lambang bunyi ujaran dan bagaimana interrelasi antara lambang-
lambang itu (pemisahannya, penggabungannya) dalam suatu bahasa. Ejaan
yang disempurnakan bertujuan untuk dapat berkomunikasi dengan bahasa
indonesia yang baik dan benar. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam EYD,
seperti penulisan huruf dan penulisan kata.

3.2 Saran
Dari tugas makalah ini, banyak hal yang dapat kita pelajari. Seperti
halnya yang sudah kami harapkan dan sampaikan pada kata pengantar tugas
makalah ini, yaitu semoga dengan terselesaikannya makalah ini dapat
menambah wawasan kita dan pemahaman kita mengenai pengguanaan tanda
baca yang baik dan benar yang tentu saja sesuai dengan EYD.

6
DAFTAR PUSTAKA

Hilaliyah, Hilda. "Bahasa Indonesia: Mata kuliah pengembangan kepribadian di


perguruan tinggi." Faktor: Jurnal Ilmiah Kependidikan 2.1 (2017): 55-61.

Kurniawan, Irwan. EYD Ejaan yang Disempurnakan. Nuansa Cendekia, 2023.

Pandini, Intan. "Analisis kesalahan penggunaan ejaan yang disempurnakan pada


karangan narasi siswa kelas XI SMAN 5 Model Palu." Bahasa dan
Sastra 5.4 (2020).

Turistiani, Trinil Dwi. "Fitur kesalahan penggunaan ejaan yang disempurnakan


dalam makalah mahasiswa." Paramasastra: Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra
Dan Pembelajarannya 1.1 (2014).

2014. Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku Dilengkapi Ejaan yang
Disempurnakan. Bandung: Ruang Kata.

Waridah, Ernawati. EYD dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan. Ruang Kata, 2015.

Anda mungkin juga menyukai