Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH

PENULISAN KATA

DOSEN PENGAMPUH : NURUL HIDAYAH, SE., MM

DI SUSUN OLEH :

NAMA : LISRATUL HIDAYAH

NIM : 230360005

JURUSAN : AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS ABDUL AZIS LAMADJIDO

PALU 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT. Karena berkat dan rahmat
karunianya saya dapat menyelesaikan makalah dengan judul “penulisan kata” ini
dengan tepat waktu.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Ibu Nurul Hidayah, SE., MM pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang pengucapan
kalimat yang baik dan benar.

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Bahasa
Indonesia karena telah memberikan tugas ini sehingga saya dapat menambah
pengetahuan dan wawasan.

Saya menyadari bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat saya butuhkan dan saya
nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan
manfaat bagi saya pribadi dan pembaca
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................i

DAFTAR ISI ..................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah ................................................................................1
C. Tujuan ..................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................2

A. Penulisan Kata ......................................................................................2


B. Jenis – jenis penulisan kata ..................................................................2
1. Kata Dasar .......................................................................................2
2. Kata Berhimbun ..............................................................................2
3. Kata Ulang ......................................................................................3
4. Gabungan Kata ................................................................................3
5. Kata Depan Di, Ke, dan Dari ..........................................................3
6. Partikel ............................................................................................3
7. Singkatan .........................................................................................4
8. Akronim ..........................................................................................4
9. Angka dan Lambang Bilangan ........................................................5

BAB III PENUTUP ........................................................................................6

A. Kesimpulan..........................................................................................6
B. Saran .....................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................7


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan seharusnya kita


menggunakannyadalam kegiatan sehari – hari. Selain itu menggunakan bahasa
indonesia harus dengan baik
dan benar, bukan dicampur adukkan dengan bahasa daerah, bahasa asing dan baha
sa “gaul“. Dalamhal ini media berpengaruh kuat kepada masyarakat dalam
berbahasa. Tetapi pada kenyataannya,media justru menampilkan atau menulis
berita yang cenderung menggunakan bahasa Indonesiadicampur Bahasa gaul
bahkan Bahasa asing.

Dewasa ini penulisan kata dan pemakaian bahasa Indonesia semakin hari
semakin kacau,dan belum ada lembaga pemerintahan dan masyarakat yang
memberikan perhatian terhadapmasalah ini. Apabila penulisan kata dan
penggunaan bahasa Indonesia kian hari terus tergeser oleh bahasa asing
atau bahasa daerah, maka posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalakan
terlupakan oleh masyarakat Indonesia.

Mengapa terjadi hal seperti itu?. Hal seperti itu terjadi karena masyarakat
tidak
tahu bagaimana penulisan kata yang tepat, serta mereka tidak tahu apa tujuan dari
penggunaan katadasar dan imbuhan. Apakah kalimat dengan penulisan
kata yang tepat sudah tidak diperlukandalam Bahasa Indonesia?

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian penulisan kata
2. Pedoman umum atau jenis-jenis penulisan kata

C. Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian dari penulisan kata
2. Agar mengetahui jenis-jenis dari penulisan kata
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian penulisan kata

Penulisan kata terdiri dari dua kata yaitu “penulisan” dan “kata”. Penulisan
adalah proses atau cara perbuatan menulis. Sedangkan kata adalah unsur bahasa
yang diucapkan atau dituliskan yang merupaka perwujudan kesatuan perasaan dan
pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.

Dari pengertian perkata diatas, dapat disimpulkan bahwa penulisan kata


adalah proses cara menulis yang mempertimbangkan unsur bahasa yang diucpkan
atau dituliskan sebagai wujud kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat
digunakan dalam berbahasa sesuai ejaan yang disempurnakan

B. Pedoman umum penulisan kata

Menurut buku pedoman mata kuliah pembangunan kepribadian bahasa


indonesia, mengatakan bahwa penulisan kata itu dikelompokkan menjadi 11 jenis
akan tetapi di makalah ini saya akan menjelaskan 9 jenis saja, yaitu :

1. Kata Dasar

Kata dasar merupakan kata yang berupa kata dasar yang ditulis terpisah dari unsur
yang lain.

Contohnya : Bapak minum kopi

2. Kata Berimbuhan

Kata berimbuhan merupakan unsur bahasa yang ditambahkan pada awalan dan
akhiran, atau sisipan dalam kata untuk memberikan arti tambahan atau merubah
makna kata dasar.

Contohnya : menambal, mencuri

a) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata Pendapat imbuhan (awalan atau
akhiran), ditulis serangkai dengan kata yang
langsung mengikutiataumendahuluinya.

Contoh : bertahan-tahan, berpuasdiri

b) Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat imbuhan


(awalandan akhiran sekaligus) unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.

Contoh : perkembangbiakan, keputusasaan.


c) Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai sebagai
kombinasi, gabungan kata dituli sserangkai.

Contoh : geologi, tataniaga, geofisika.

3. Kata Ulang

Kata ulang atau reduplikasi merupakan kata yang mengalami perulangan


baik sebagian maupun seluruh wujud kata dasar selanjutnya dapat diuraikan
secara terperinci sesuai dengan ketentuan yang berlaku, seperti bentuk dan
makna reduplikasi.

Contohnya : cumi – cumi, kupu – kupu dan lain sebagainya.

4. Gabungan kata

Gabungan kata merupakan kata yang digabungkan antara bentuk terikat dan
kata dasar.

Contohnya : rumah sakit, meja makan

a. Gabungan kata yang biasa disebut kata majemuk, termasuk istilah


khusus, unsur-unsurnya ditulis terpisah. Contoh : duta besar, orang tua, ibu
kota, sepak bola.

b. Gabungan kata yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian,


dapat ditulis dengan menggunakan tanda hubung. Contoh : anak – istri saya.

c. Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata ditulis serangkai.


Contoh : tanggungjawab, tigaserangkai, kerjabakti.

5. Kata depan Di, Ke, Dan Dari

Kata depan merupakan jenis kata yang terletak didepan kategori lainnya.
Terkadang dalam penulisannya sering terbalik dengan awalan, khususnya
untuk kata “di” dan “ke”. Berbeda dengan kata awalan yang penulisan “di”
dan “ke” ditulis serangkai atau digabung dengan kata beruikutnya, biasanya
merupakan kata kerja.

Contoh 1 : “Ke mana sajakah kamu seharian ini?”

Contoh 2 : “Dia sudah menunggumu Diatas”

Contoh 3 : “Aku habis pergi Dari rumah teman untuk mengerjakan tugas”

6. Partikel

Partikel merupakan kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan tidak
mempunyai arti leksikal.
a.Partike –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Contoh : bacalah bukuini!, siapakah pelaku penikaman minggu lalu?

b.Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Contoh : apa pun yang terjadi aku siap mengerjakannya

c.Partikel per ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya atau
mengikutinya.Contoh : hari hallowen dirayakan per 31 oktober.

7. Singkatan

Bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih.

a.Singkatan nama orang, gelar, jabatan, diikuti dengan tanda titik.

Contoh : Dr. Ir. HARYADI atau Dr. Ir. Haryadi, dr. USMAN atau dr. Usman.

b.Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau


organisasi, dan dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital dan tidak menggunakan tanda titik.

Contoh : MA (Mahkamah Agung), KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)

c.Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.

Contoh : dst., dll., dkk.

d.Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang
tidak di ikuti tanda titik.

Contoh : Na (Natrium), ons, L (Liter), m, kg, USD.

8. Akronim

Singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun
gabungan hurufdan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata

a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh : PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), UN (United Nations).

b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan
suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.

Contoh : UNHALU (Universitas Haluleo), UNICEF (United Nations International


Children Education Fund).
c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata,
ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis
dengan huruf kecil.

Contoh : panwaslu

9. Angka dan Lambang Bilangan

Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor dan untuk
menyatakan ukuran panjang, berat, danisi.

a. Penulisan lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika beberapa lambang bilangan
dipakai secara berurutan, seperti perincian.

Contoh : lima belas, tujuh puluh, 1945-an.

b. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.

Contoh : Dua, Belasan, Puluhan.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam penulisan makalah ini salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah
penulisankata maupun kalimat yang tepat. Dengan penulisan kata yang tepat maka
pembaca tidak akanmengalami salah tafsir terhadap kata dasar yang telah diberi
imbuhan dan isi dari tulisan tersebutdapat tersalurkan kepada pembaca, sehingga
tujuan penulis dapat tersampaikan ke pembaca.
B. Saran
Bahasa Indonesia tidak akan tetap terjaga apabila tidak diadakan pusat bahasa
balai bahasa serta tempat pelatihan dan pengajaran tentang tata bahasa. Maka pem
belajaran bahasadisetiap kampus dan pada setiap jenjang pendidikan nyata
diperlukan karena akan membantumemelihara kesucian dan keaslian bahasa, agar
selalu tehindar dari kontaminasi budaya bahasa asing.
DAFTAR PUSTAKA

Ramli, lili. 2011. “Bahasa Indonesia Resensi buku”http://liliramli.guru-


indonesia.net/artikel_detail-30652.html. Diakses 11 oktober 2012

Departemen pendidikan dan kebudayaan. Edisi ketiga. “kamus besar bahasa


indonesia”. Balai pustaka. Dibaca 3 januari 2013

Jahrir, andi sahtiani. 2012. Mata kuliah pengembangan kepribadian bahasa


indonesia. Skripsi. Universitas negeri makassar.

Anda mungkin juga menyukai