DISUSUN OLEH:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang mana telah
makalah yang berjudul “Kaidah Penulisan Kata ( Dasar, Turunan, Gabung, Kata
Depan, Angka Dan Lambang Bilangan, Akronim Dan Singkatan” dapat selesai
seperti waktu yang telah direncanakan. Tersusunnya makalah ini tentunya tidak
lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan secara materil dan
Tak ada gading yang tak retak kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
makalah selanjutnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER.............................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................2
A. Pengertian Penulisan kata...................................................................2
B. Pedoman Umum Penulisan Kata........................................................2
BAB III PENUTUP..........................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................10
B. Saran...................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan seharusnya kita
menggunakannya dalam kegiatan sehari – hari. Selain itu menggunakan bahasa
Indonesia harus dengan baik dan benar, bukan dicampur adukkan dengan bahasa
daerah, bahasa asing dan bahasa “gaul“. Dalam hal ini media berpengaruh kuat
kepada masyarakat dalam berbahasa. Tetapi pada kenyataannya, media justru
menampilkan atau menulis berita yang cenderung menggunakan bahasa Indonesia
dicampur Bahasa gaul bahkan Bahasa asing.
Dewasa ini penulisan kata dan pemakaian bahasa Indonesia semakin hari
semakin kacau, dan belum ada lembaga pemerintahan dan masyarakat yang
memberikan perhatian terhadap masalah ini. Apabila penulisan kata dan
penggunaan bahasai indonesia kian hari terus tergeser oleh bahasa asing atau
bahasa daerah, maka posisi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional akan
terlupakan oleh masyarakat Indonesia. Mengapa terjadi hal seperti itu?. Hal
seperrti itu terjadi karena masyarakat tidak tahu bagaimana penulisan kata yang
tepat, serta mereka tidak tahu apa tujuan dari penggunaan kata dasar dan imbuhan.
Apakah kalimat dengan penulisan yang tepat sudah tidak diperlukan dalam bahasa
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penulisan kata
2. Bagimana edoman umum atau jenis-jenis penulisan kata
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi penulisan kata
2. Untuk mengetahu pedoman umum atau jenis-jenis penulisan kata
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penulisan Kata
Penulisan kata terdiri dari dua kata yaitu “penulisan” dan “kata”. Penulisan
adalah proses, cara, perbuatan menulis atau menulis, sedangkan kata adalah unsur
bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan
perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa.(Kamus Besar
Bahasa Indonesia:edisi 3).
Dari pengertian perkata diatas, dapat disimpulkan bahwa penulisan kata
adalah proses atau cara menulis yang mepertimbangkan unsur bahasa yang
diucapkan atau dituliskan sebagai ejaan yang di sesumpurnakan
B. Pedoman Umum Penulisan Kata
Sistem penulisan kata terbagi atas kata dasar, kata turunan, gabungan kata,
kata depan, singkatan dan akronim, kata bilangan. Untuk lebih jelasnya akan
diuraikan dibawah ini.
1. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya:
Buku itu sangat menarik.
2. Kata Turunan
1). a. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk
dasarnya mislanya : ber-jalan, di-permainkan
b. Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan
pada bentuk singkata n atau kata dasar yang bukan bahasa Indonesia.
Misalnya: mem-PHK-kan, di-PTUN-kan
2
3. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran
sekaligus,unsur gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya: dilipatgandakan. menggarisbawahi
Catatan:
(1). Jika bentuk terikat diikuti oleh kata yang huruf awalnya huruf kapital, tanda
hubung (-) digunakan di antara kedua unsur itu.
Misalnya: non-Indonesia, pan-Afrikanisme
(2). Jika kata maha sebagai unsur gabungan merujuk kepada Tuhan yang diikuti
oleh kata berimbuhan, gabungan itu ditulis terpisah dan unsur-unsurnya
dimulai dengan huruf kapital.
Misalnya: Marilah kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih,
Kita berdoa kepada Tuhan Yang Maha Pengampun
(3). Jika Kata maha, sebagai unsur gabungan, merujuk kepada Tuhan dan diikuti
oleh kata dasar, kecuali kata esa, gabungan itu ditulis serangkai.
Misalnya: Tuhan Yang Mahakuasa menentukan arah hidup kita.
Mudah mudahan Tuhan Yang Maha Esa melindungi kita.
(4) Bentuk bentuk terikat dari bahasa asing yang diserap ke dalam bahasa
Indonesia, seperti: pro, kontra, dan anti, dapat digunakan sebagai bentuk
dasar.
Misalnya: Sikap masyarakat yang pro lebih banyak daripada yang kontra.
Mereka memperlihatkan sikap anti terhadap kejahatan.
(5) Kata tak sebagai unsur gabungan dalam peristilahan ditulis serangkai
dengan bentuk dasar yang mengikutinya, tetapi ditulis terpisah jika diikuti
oleh bentuk berimbuhan.
Misalnya: tak laik terbang, tak tembus cahaya
3
3. Gabungan Kata
1). Unsur unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah.
Misalnya:
duta besar, model linear, kambing hitam, orang tua.
2). Gabungan kata yang dapat menimbulkan kesalahan pengertian dapat ditulis
dengan menambahkan tanda hubung di antara unsur-unsurnya untuk
menegaskan pertalian unsur yang bersangkutan.
Misalnya: anak-istri Ali, anak istri-Ali
Ibu-bapak kami, ibu bapak-kami
3). Gabungan kata yang di rasakan sudah padu benar di tulis serangkai.
Misalanya: acapkali, darmasiswa, puspawarna.
Adakalanya, darmawisata, radioaktif
4. Kata Depan
Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya,
kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata,
seperti kepada dan daripada.
Misalnya: Bermalam sajalah di sini, Di mana dia sekarang?
Catatan:
Kata-kata yang dicetak miring di dalam kalimat seperti di bawah ini
ditulis serangkai.
Misalnya: Kami percaya sepenuhnya kepadanya.
Dia lebih tua daripada saya.
4
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas gabungan huruf awal
kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik.
Misalanya: DPR ( Dewan Perwakilan Rakyat)
PBB (Persrikatan Bangsa Bangsa)
7
Catatan:
8
(2) Angka romawi digunakan untuk menyatakan penomoran bab (dalam
terbitan atau produk perundang-undangan) dan nomor jalan.
(3) Angka Romawi kecil digunakan untuk penomoran halaman
sebelum Bab I dalam naskah dan buku.
BAB III
9
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penulisan makalah ini salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah
penulisan kata maupun kalimat yang tepat. Dengan penulisan kata yang tepat
maka pembaca tidak akanmengalami salah tafsir terhadap kata dasar yang telah
diberi imbuhan dan isi dari tulisan tersebutdapat tersalurkan kepada pembaca,
sehingga tujuan penulis dapat tersampaikan ke pembaca.
B. Saran
Bahasa Indonesia tidak akan tetap terjaga apabila tidak diadakan pusat
bahasa dan balai bahasa serta tempat pelatihan dan pengajaran tentang tata bahas.
Maka pembelajaran bahasa disetiap kampus dan pada setiap jenjang pendidikan
nyata diperlukan karena akan membantu memelihara kesucian dan keaslian
bahasa, agar selalu tehindar dari kontaminasi budaya bahasa asing.
DAFTAR PUSTAKA
10
Ramli, Lili. 2011. “Bahasa Indonesia Resensi Buku” http:// Liliramli.guru-
indonesia.net/artikel detail 30652. Html.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Edisi ketiga.“ Kamus Beslar Bahasa
Indonesia”. Balai Pustaka.
11