Anda di halaman 1dari 14

Dosen Pengampu : Andi Batara Indra, M.pd.

Mata Kuliah : Bahasa Indonesia

TATA TULIS & EJAAN BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3

Zainur Roziqin (2202030014)


Miftahul Jannah (2202030024)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM PALOPO
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

 Segala puji hanya milik Allah Subhanahuwata’ala yang telah memberikan nikmat berupa
kesehatan dan kemampuan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Shalawat serta Salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam. Kepada para sahabatnya para Tabi’in, tabi’ut Tabi’innya
dan semoga kepada kita selaku ummatnya mendapatkan syafa’atuludzma di Yaumil Jaza,
Aamiin.

           Sebelumnya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Bapak Andi Batara Indra,
M.pd. selaku dosen yang telah memberikan kami kesempatan menjelaskan mengenai Tata
Tulis dan Ejaan Bahasa Indonesia terkhusus pada materi Penulisan Kata Serapan, Partikel,
Singkatan dan Akronim, Angka dan Bilangan, serta Penulisan Kata Ganti dan Kata
Sandang.

Dalam makalah ini terdapat beberapa pelajaran penting yang wajib diketahui oleh kami
khususnya bagi kami mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Arab. Adapun materi kami pada
makalah kali ini membahas salah satu ilmu dari mata kuliah Bahasa Indonesia. Kami selaku
penulis memohon maaf apabila terdapat kesalahan baik dalam segi penulisan maupun dalam segi
redaksi, Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan.

Palopo, 3 Oktober 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

SAMPUL HALAMAN........................................................................................................1

KATA PENGANTAR ........................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

A. Penulisan unsur serapan.................................................................................................4


B. Partikel...........................................................................................................................5
C. Singkatan dan Akronim.................................................................................................5
D. Angka dan Bilangan......................................................................................................7
E. Penulisan kata ganti dan kata sandang...........................................................................8
PENUTUP.....................................................................................................................12
Daftar pustaka...............................................................................................................12

3
A. Penulisan Unsur Serapan
Penulisan unsur serapan merupakan kata yang berasal dari bahasa daerah maupun
bahasa asing dalam ejaan, ucapan, dan tulisannya yang disesuaikan sedemikian rupa.
Contohnya:
-(Dari bahasa belanda) Chocolate = coklat = makanan
-(Dari bahasa inggris) Access = akses = jalan masuk
Penulisan unsur serapan biasanya masih menggunakan bahasa asing, namun tetap
dipakai dalam konteks Bahasa Indonesia seperti bus (kendaraan angkutan umum) yang
merupakan kata serapan dari Bahasa Inggris. Unsur asing tersebut sudah diserap dan
disesuaikan kedalam Bahasa Indonesia, sehingga sering digunakan dalam bahasa sehari-
hari. Seiring berkembangnya zaman Bahasa Indonesia menyerap berbagai unsur asing
agar lebih singkat dan mudah dipahami
Untuk lebih memahami penulisan kata serapan, anda perlu memahami bagaimana
proses tersebut terjadi.
1. Adaptasi
Unsur serapan satu ini terbentuk karena terjadinya proses adaptasi yang dilakukan
bahasa Indonesia dengan bahasa asing. Contohnya Maksimal yang merupakan kata
serapan dari Maximal.
2. Kreasi
Secara garis besar, proses kreasi ini menggunakan sistem terjemahan untuk
melakukan serapannya. Hanya saja, bentuk fisik yang diterapkan tidak harus sama.
Misalnya ketika terdapat dua kata asing yang terdiri dari dua kata atau lebih, maka unsur
serapannya bisa saja berbentuk satu kata. Contohnya adalah spare part yang berubah
menjadi suku cadang
3. Terjemahan
Sesuai dengan namanya penulisan unsur serapan ini menggunakan konsep arti
dari bahasa asing itu sendiri. Setelah diartikan, bahan tersebut akan disesuaikan dengan
kaedah penulisan Indonesia. Contohnya adalah uji coba yang diambil dari bahasa asing
try out.
4. Adopsi
Proses adopsi akan menyerap bahasa asing untuk disusun kembali dalam bahasa
Indonesia dengan cara mengambil keselurhan arti, namun penulisannya sering kali
berbeda, misalnya kata sembahyang dalam bahasa Indonesia menjadi sholat dalam
bahasa arab. Mayoritas masyarakat Indonesia yang beragama muslim membuat bahasa
arab menjadi salah satu bahasa asing yang diserap menjadi bahasa indonesia, seperti
sabr (sabar), ruh (roh), kafir (kafir),dll.

4
B. PARTIKEL
Partikel atau kata tugas adalah kelas kata yang hanya memiliki arti gramatikal dan
tidak mempunyai arti leksikal. Sederhananya, Partikel merupakan sebuah penegas apabila
diikuti atau mengikuti kata lainnya. Kata yang beriringan dengan partikel biasanya
digunakan untuk menegaskan suatu pernyataan. Bentuk dari partikel sangatlah ringkas
dan singkat, serta memiliki fungsi sebagai penampil unsur yang diiringinya.

Kata tugas dikelompokkan menjadi enam, yaitu:


1. Preposisi (kata depan); nomina, misalnya dari,dengan,di,ke.
Contohnya : “Kemarin saya pergi ke pasar.”

2. Konjungsi (kata sambung); kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan
bahasa yang sederajat (antarkata, antarfrasa, antarkalusa, antarkalimat) misalnya dan,
atau, serta.
Contohnya : “Aku suka membaca dan menulis.”

3. Interjeksi (Kata Seru): kata yang mengungkapkan seruan perasaan, misalnya


ah,aduh
Contohnya: “Ah, sakit sekali kakiku!”

4. Artikel (Kata Sandang): Kata yang tidak memiliki arti tapi menjelaskan nomina,
misalnya si, sang, kaum.
Contohnya : “Buaya hendak menggigit kaki si kancil.”

5. Penegas yaitu –kah, -lah, -tah, -pun.


Contohnya : “Buanglah sampah pada tempatnya!”

6. Fatis yaitu kategori kata yang hanya memiliki fungsi sosial dan tidak memiliki fungsi
penyampaian informasi. Misalnya ah, deh, dong, ding, halo, kan, kek, kok, -lah, lho,
sih, toh, nah.
Contohnya : “Halo, Nama saya Fulan.”

5
C. SINGKATAN DAN AKRONIM
1. Singkatan
Menurut buku Master Bahasa Indonesia oleh Ainia Prihantini, singkatan
merupakan bentuk yang dipendekkan dan terdiri atas satu huruf atau lebih.

Jenis-jenis singkatan
Macam-macam singkatan menurut Prihantini buku Master Bahasa Indonesia adalah
sebagai berikut :

 Singkatan nama seseorang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat.


Misalnya:
 Muh. Yamin
 Linda Dwi S. W.
 S. Pd.
 Singkatan untuk nama resmi lembaga pemerintah, badan, organisasi, dan
nama dokumen resmi. Misalnya :
 UUD (Undang-Undang Dasar)
 PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)
 Singkatan kata dalam pembuatan catatan rapat atau kuliah. Misalnya :
 Kpd. (kepada)
 Jml. (jumlah)
 Singkatan Umum. Misalnya :
 s.d. (sampai dengan)
 a.n. (atas nama)
 Singkatan untuk menunjukkan satuan ukuran, timbangan, lambang kimia, dan
mata uang. Misalnya :
 Rp500 (lima ratus rupiah)
 Kg (kilogram)

2. Akronim
Dalam buku Master Bahasa Indonesia oleh Ainia Prihantini, akronim merupakann
singkatan berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau gabungan huruf
dan satu kata dari deret kata.

Jenis-jenis Akronim
Dalam PUEBI & Sastra Indonesia oleh Redaksi Cemerlang, berikut jenis dan contoh
pembentukan akronim :

6
 Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal di setiap kata. Misalnya :
 BIN (Badan Intelijen Negara)
 LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
 Akronim nama diri berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan satu
kata. Misalnya :
 Jatim (Jawa Timur)
 Bulog (Badan Urusan Logistik)
 Akronim bukan nama diri. Misalnya :
 Pemilu (Pemilihan Umum)
 Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat)

D. ANGKA DAN BILANGAN


Angka merupakan lambang bilangan, sedangkan bilangan dapat dinyatakan dengan
angka atau kata. Penulisan angka dan bilangan dalam bahasa Indonesia harus
diperhatikan. Penggunaan dan penulisannya juga tergantung konteks kalimatnya. Dalam
buku Standar Aturan Bahasa Penulisan yang Baik dan Benar (EYD) Ejaan Yang
Disempurnakan (2015) oleh Rudiyant, angka Romawi atau Arab dalam tulisan Bahasa
Indonesia sebagai lambang bilangan atau nomor.

Aturan penulisan angka dan kalimat dalam Bahasa Indonesia


Menurut PUEBI daring, aturan penulisan angka dan bilangan dalam sebuah kalimat
dibagi menjadi 12, yaitu :
 Dinyatakan dengan satu atau dua kata, misalnya :
“Hari ini aku sudah makan nasi empat kali.”
Kata ‘empat’ ditulis menggunakan huruf, karena termasuk bilangan yang bisa
dinyatakan dengan satu kata.

 Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Misalnya :


“Dua orang pria itu terlihat mencurigakan.”
Kata ‘dua’ ditulis dalam bentuk kata karena terletak di awal kalimat.

 Menunjukkan bilangan besar. Misalnya :


“Harga mobil mewah itu mencapai 780 juta rupiah.”
Kata ‘780 juta rupiah’, sebagian ditulis dengan huruf supaya mudah membacanya.

 Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi, waktu, dan nilai
uang. Misalnya :

7
9,8 sentimeter

 Memberi penomoran alamat, misalnya :


“Jalan Megah II No. 12”

 Menomori karangan atau kitab suci, misalnya :


“Surah Yasin : 19”

 Penulisan bilangan dan huruf, misalnya :


“enam belas (16)”

 Penulisan bilangan tingkat, misalnya :


“Abad XX, bisa ditulis dengan abad ke-20, atau abad kedua puluh.”

 Angka dengan akhiran –an, misalnya :


“Tahun 2000-an”

 Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus, misalnya :


“Telah diterima uang sebanyak Rp5.500.000 (lima juta lima ratus ribu rupiah) untuk
pembayaran cicilan sepeda motor.”

 Penulisan bilangan yang dilambangkan bilangan dan huruf, misalnya :


“Bukti pembayaran barang seharga Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) di atas harus
di lampirkan pada laporan.”

 Bilangan pada unsur geografi, misalnya:


“Rajaampat, Tigaraksa”

E. PENULISAN KATA GANTI DAN KATA SANDANG


1. Penulisan kata gata ganti
a). Pengertian kata ganti

8
Dalam Bahasa Indonesia penulisan kata ganti merupakan hal yang harus diperhatikan
penulisannya. Aturan mengenai penulisan kata ganti, tercantum dalam PUEBI ( Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia).
Menurut Aninditya Sri Nugraheni dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi
Berbasis Pembelajaran Aktif (2017), ada beberapa jenis kata ganti dalam Bahasa Indonesia.
Ada yang digunakan secara lengkap, namun ada pula yang dipendekkan.
Kata Ganti merupakan salah satu jenis kata yang berfungsi untuk menggantikan kata
benda atau orang tertentu yang tidak disebut secara langsung. Pengguna kata ganti
dimaksudkan agar suatu kalimat disampaikan secara lebih efektif dan tidak bertele-tele.
b). Ciri-ciri kata ganti
a. Pronomina atau kata ganti biasanya terdapat pada posisi subjek dan objek, akan tetapi
tidak menutup kemungkinan pada posisi predikat.
b). Acuan pronomina atau kata ganti tidak tetap atau berpindah-pindah tergantug pada
siapa yang dibicarakan.
c). Pronomina atau kata ganti menyesuaikan konteks kalimat.
c). Jenis Kata Ganti
a. Kata Ganti Orang
a. Kata ganti orang pertama tunggal, contohnya Saya dan Aku.
(Aku bekerja keras untuk meraih cita-cita)
b. Kata ganti orang pertama jamak, contohnya kami dan kita.
(Kami tidak pernah datang terlambat ke kampus)
c. Kata ganti orang kedua tunggal, contohnya kamu, anda, kau.
(Kamu tidak perlu membeli semua barang yang sedang diskon)
d. Kata ganti orang kedua jamak, contohnya kalian
(Kalian bisa membeli buku ini)
e. Kata ganti orang ketiga tunggal, contohnya Dia dan Beliau.
(Beliau adalah pendiri perusahaan ini)
f. Kata ganti orang ketiga jamak, contohnya Mereka.
(Mereka berkumpul di cafe untuk mengerjakan makalah Bahasa Indonesia)

a. Kata Ganti penanya


Kata ganti penanya berfungsi untuk menanyakan benda, waktu, keadaan, tempat,
jumlah, dan sebagainya.
a. Kata ganti penanya, Apa.
( Apa yang dimaksud dematologi ?)
b. Kata ganti penanya, Kapan.
( Kapan kejadian itu terjadi ?)
c. Kata ganti penanya, Mengapa.
(Mengapa Gunung Krakatau bisa meletus ?)
d. Kata ganti penanya, Siapa.
(Siapakah yang mengambil polpen saya ?)
e. Kata ganti penanya, Dimana.

9
(Dimana kamu membeli tas itu ?)
f. Kata ganti penanya, Bagaimana.
(Bagaimana kejadian itu bisa terjadi ?)

- Kata ganti pemilik/kepunyaan


Kata ganti pemilik/kepunyaan atau biasa disebut Pronomina posesiva merupakan
kata ganti untuk menyatakan suatu pengganti kepemilikan.
a. Kata ganti pemilik/kepunyaan, -Ku.
(Buku-ku berjumlah sepuluh)
b. Kata ganti pemilik/kepunyaan, -mu.
(Buku-mu berjumlah sepuluh)
c. Kata ganti pemilik/kepunyaan, -nya.
(Buku-nya berjumlah sepuluh)
d. Kata ganti pemilik/kepunyaan, Kami.
(Buku kami berjumlah sepuluh)
e. Kata ganti pemilik/kepunyaan, Mereka.
(Buku mereka berjumlah sepuluh)

- Kata ganti penghubung (Pronomina relativa)


Kata ganti penghubung digunakan sebagai penghubung antara induk kalimat dan
anak kalimat. Misalnya : Pakaian yang sudah dibeli tak dapat dikembalikan kembali.

- Kata ganti penunjuk


Kata ganti penunjuk digunakan sebagai penunjuk lokasi atau suatu benda
disebut sebagai kata ganti penunjuk atau pronomina demonstrativa.
a. Kata ganti penunjuk tempat, Sana.
(Di sana diadakan acara Aqiqahan)
b. Kata ganti penunjuk tempat, Sini.
(Kemarin Rina dan Wina datang kesini)
c. Kata ganti penunjuk tempat, Situ.
(Hati-hati disitu ada paku!)
d. Kata ganti penunjuk tempat,begini dan begitu.
(Apakah dengan begitu semua masalah akan selesai ?)
(Jadi, begini caramu menyelesaikan masalah ?)

- Kata ganti tak tentu


Kata ganti tak tentu adalah kata ganti yang menunjukkan informasi yang tidak
jelas.

10
Misalnya : Tunggulah disini, aku akan membawakan sesuatu untukmu.

2. KATA SANDANG
a) Pengertian kata sandang
Kata sandang adalah kata yang tidak mempunyai arti atau makna khusus. Sandang
hanya menjelaskan nomina atau kata benda yang merupakan penjelas dari kata benda yang
ada didepannya. Hal ini berarti bahwa arti dari kata sandang ini tergantung dari kata yang
ada didepannya. Kata sandang ini juga diartikan sebagai pengiring dari kata-kata tertentu,
sehingga apabila kata sandang ini selaras dengan kata depan yang diikuti maka akan
memberikan makna atau penjelasan yang jelas.
b) Fungsi dari kata sandang
Berikut fungsi dari kata sandang yang perlu diketahui :
1. Untuk membedakan adanya suatu kata ataupun frasa
2. Untuk membentuk kata ganti benda ataupun kata orang
c) Jenis-jenis kata sandang
1. Kata sandang tunggal
Kata sandang tunggal digunakan untuk memberikan arti dari seseorang ataupun
sesuatu hal yang tunggal setelahnya. Berikut ini yang termasuk dalam kata sandang
tunggal, di antaranya:
 Sang, dipanggil untuk panggilan seseorang, benda mati ataupun makhluk hidup lainnya
yang berguna untuk meninggikan martabat atau juga untuk sindiran.
Misalnya : (Sang ratu mendukung keputusan putrinya untuk pergi merantau)
 Sri, digunakan untuk manusia yang memiliki gelar atau kedudukan yang lebih tinggi
Misalnya : (Sri Baginda Raja memerintahkan pemuda untuk mengikuti sayembara
memanah)
 Hang, digunakan dalam karya sastra lama untuk menyebut atau menghormati seseorang

Misalnya : (Sungguh amat berjasa sosok Hang Jebat, keberaniannya membela kaum
melayu.
 Dang, digunakan dalam karya sastra lama seperti hang namun untuk penyebutan pada
perempuan
Misalnya : ( Hampir semua orang dikampung itu mengagumi keteguhan hati Dang Siti)
 Hyang, digunakan untuk menyebut dewa dewi
Misalnya : ( Sang Hyang Widhi Wasa akan menjawab semua do’a kita, kata Mpu
Pandita)
2. Kata sandang Jamak
 Para mahasiswa berdemo di depan istana presiden menuntut penurunan harga

BBM

11
 Umat Islam merupakan penganut terbesar di Indonesia

 Kaum Luth diazab karena pengingkarannya kepada Allah Ta’ala

 Perilaku menyimpang Kaum Soddom mendapatkan Azab Allah SWT

 Para hadirin dipersilahkan untuk duduk kembali.

PENUTUP

Penulis sadar bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat beberapa kesalahan. Namun dengan
kerendahan hati kami memohon kepada para pembaca agar memberikan kritikan dan saran yang baik

12
kepada kami agar dapat membangun kesempurnaan dalam penulisan makalah kami. Atas Saran dan
kritik yang baik kami ucapkan banyak terimakasih.

DaftarPustaka

13
https://id.m.wiktionary.org/wiki/Kategori:id:Partikel#:~:text=Partikel%20atau%20kata%20tugas
.%20adalah,secara%20lepas%20atau%20berdiri%20sendiri
https://amp.kompas.com/skola/read/2021/08/09/130000969/aturan-penulisan-angka-dan-
bilangan-dalam-kalimat
https://kids.grid.id/read/473275585/apa-itu-kata-partikel-inilah-pengertian-dan-contoh-
kalimatnya
https://m.kumparan.com/kabar-harian/pengertian-singkatan-dan-akronim-beserta-contohnya-
1wsV3SP80sX

14

Anda mungkin juga menyukai