Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

EJAAN DAN PENULISAN KATA

Dosen Pengampu : A. Srimularahmah, S.Pd., M.Pd.

DIKERJAKAN OLEH :

KELOMPOK III

NUR PAISYAH (2269010313)

NURMIATI ( 2269010315)

RAHMI (2269010324)

NURFASIHA (2269010327)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE

2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT. Yang telah
memberikan rezeki dan kesehatan kepada penulis sehingga penulis mempunyai kesempatan
untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia.

Penulis menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Masih banyak kekurangan dan kesalahan yang penulis sadari ataupun yang tidak penulis
sadari. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari makalah ini, agar dimasa
yang akan datang penulis bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Namun begitu,
meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna penulis berharap agar makalah ini sedikit
banyak dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
mendukung dalam pembuatan makalah ini. Demikian sedikit kata pengantar dari penulis atas
perhatian para pembaca sekalian penulis mengucapkan terima kasih.

Watampone, 06 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.........................................................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar belakang.....................................................................................................1
B. Rumusan masalah................................................................................................1
C. Tujuan masalah...................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................2

A. Pengertian ejaan dan penulisan kata.................................................................2


B. Tulisan yang sesuai dengan kaidah yang disempurnakan...............................2
C. Penulisan kata yang sesuai dan tepat................................................................3
1. Kata dasar......................................................................................................3
2. Kata turunan..................................................................................................3
3. Bentuk ulang..................................................................................................3
4. Gabungan kata...............................................................................................3
5. Kata ganti ku, kau, mu dan nya...................................................................4
6. Kata depan ke, di, dan dari..........................................................................4
7. Kata si dan sang.............................................................................................4
8. Partikel...........................................................................................................4
9. Singkatan dan akronim.................................................................................5
a. Singkatan .................................................................................................5
b. Akronim ...................................................................................................6
10. Angka dan lambang bilangan...................................................................6-8
D. Ejaan yang berlaku pada penulisan unsur serapan....................................9-13
E. BAB III PENUTUP ..........................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................14
B. Saran ............................................................................................................15
F. DAFTAR PUSTAKA........................................................................................16

iii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dalam bahasa Indonesia, ejaan memiliki pengertian yang lebih luas,
berhubungan dengan ragam bahasa tulis. Ada berbagai macam pengertian yang
mencoba menjelaskan pengertian ejaan. Pengertian ejaan yng terdapat di dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, ejaan adalah cara atau aturan menuliskan kata- kata
dalam huruf. Sedangkan di dalam Ensiklopedia Indonesia, ejaan adalah cara menulis
kata- kata menurut disiplin ilmu bahasa. Ejaan pada dasarnya adalah aturan
melambangkan bunyi bahasa menjadi huruf, kata, ataupun kalimat. Secara umum
ejaan dapat diartikan sebagai seperangkat aturan yang mengatur penulisan bunyi
bahasa menjadi huruf, huruf menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Pada KBBI
kalimat memiliki arti sepatah kata atau sekelompok kata yang merupakan satuan yang
mengutarakan suatu pikiran atau perasaan.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Ejaan dan Penulisan Kata?
2. Memahami tulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan?
3. Bagaimana penulisan kata yang tepat dan sesuai?
4. Kaidah ejaan yang berlaku pada unsur serapan ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian ejaan dan penulisan kata
2. Untuk mengetahui tulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan yang disempurnakan
3. Untuk mengetahui bagaimana penulisan kata yang tepat dan sesuai
4. Untuk mengetahui ejaan yang berlaku pada unsur serapan
2

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Ejaan dan Penulisan Kata
Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa (kata, kalimat, dsb) dengan kaidah
tulisan (huruf) yang distandarisasikan. Penggunaan ejaan menjadi suatu acuan dalam
sebuah kaangan. Ejaan pada sebuah tulisan sangat penting digunakan ketika membuat
karangan. Sebelum membuat karangan sebaiknya mengetahui terlebih dahulu EBI dan
pembentukan istilah yang baik dan benar. Ejaan mempunyai ketentuan sesuai kaidah
untuk membuat karya ilmiah agar karya tulis tersebut mennjadi sempurna. Ejaan
merupakan kaidah yang harus dipatuhi dalam pemakaian bahasa agar tercipta
keteraturan bentuk dalam bahasa tulis. Apabila sufah teratur, maka makna yang ingin
disampaikan akan jelas dan tidak akan terjadi kesalahan dalam memahami makna
tersebut. Ejaan yang benar harus selalu dipelajari, dimengerti, dan diterapkan dalam
pelajaran bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia dapat digunakan dengan benar.
Penulisan kata terdiri dari dua kata yaitu “ penulisan” dan dan “kata”. Penulisan
adalah proses, cara, perbuatan menulis atau menulis, sedangkan kata adalah unsur
bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan
perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Penulisan kata adalah
proses atau cara menulis yang mempertimbangkan unsur bahasa yang diucapkan atau
dituliskan sebagai wujud kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam
berbahasa sesuai ejaan yang disempurnakan.
B. Tulisan yang Sesuai dengan Kaidah Ejaan yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan yang berlaku dari tahun 1972
hingga 2015 dan kembali berlaku sejak 2022. Ejaan ini menggantikan Ejaan Republik
atau Ejaan Soewandi dan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI). Menurut Juanda, Cece, dan
Nani dalam Pembinaan Bahasa Indonesia (2017:19), Ejaan Yang Disempurnakan kini
telah digunakan sebagai acuan dalam penulisan bahasa Indonesia. EYD ini telah
diberlakukan dan diresmikan pada masa pemerintahan Soeharto, tepatnya 26 Agustus
1972. Pemberlakuan pemakaian EYD diperkuat dengan keputusan Presiden Nomor 57
Tahun 1972. EYD merupakan ejaan yang berlaku pada tahun 1972. Ejaan tersebut
merupakan pengganti dari beberapa ejaan yang mendahuluinya, seperti Ejaan
Republik dan Soewandi. Ejaan ini sempat digantikan oleh EBI sejak tahun 2015
hingga edisi kelima dirilis pada Agustus 2022 yang juga merestorasi nama EYD.
3

C. Penulisan Kata yang Tepat dan Sesuai


1. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Misalnya:
Buku ini sangat tebal
Kantor pajak penuh dan sesak
2. Kata Turunan
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis dengan dasarnya.
Misalnya: dikelola, penetapan, mempermainkan.
Jika bentuk dasar berupa gabungan kata, awalan, atau akhiran ditulis
dengan serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahului
Misalnya: bertepuk tangan, garis bawahi, sebar luaskan.
Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata dan mendapat awalan
dan akhiran sekligus, unsur gabungan kata itu ditulis serangkaian.
Misalnya: menggarisbawahi, menyebarluaskan, dilipatgandakan.
Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi,
gabungan kata itu ditulis serangkai.
Misalnya: antarkota, biokimia, paripurna, prasangka, transmigrasi.
3. Bentuk Ulang

Bentuk ulang ditulis secara lengkap denggan menggunakan tanda


penghubung.

Misalnya: sayur- mayur, porak- poranda, tukar- menukar, terus- menerus.

4. Gabungan Kata
Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah
khusus, unsur- unsurnya ditulis terpisah.

Misalnya: duta besar, kereta api, kambing hitam, rumah sakit.

Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan


kesalahan pengertian dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan
pertalian unsur yang bersangkutan.
4

Misalnya: anak- istri saya, ibu- bapak kami, buku sejarah- baru.

Gabungan kata berikut ditulis serangkaian.

Misalnya: barangkali, kacamata, matahari, olahraga.

5. Kata Ganti ku, kau, mu dan nya


Kata ganti ku, kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Misalnya: apa yang kumiliki boleh kauambil.
Sedangkan ku, mu, dan nya ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya. Misalnya: Bukuku,bukumu, dan bukunya tersimpan di
perpustakaan.
6. Kata Depan ke, di, dan dari
Kata depan ke, di dan dari itu terpisah dari kata yang mengikutinya
kecuali dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai suatu kata
seperti kepada dan daripada.
Misalnya:
Kain itu ada di dalam lemari
Mari kita berangkat ke pasar
Ia datang dari Bandung kemarin
7. Kata si dan sang
Kata si dan sang ditulis berpisah dari kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Harimau itu marah sekali pada sang kancil.
Surat itu dikirimkan kepada si pengirim
8. Partikel
Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkaian dengan kata yang
mendahuluinya.

Misalnya:

Bacalah buku itu dengan teliti.

Sispakah pengarang buku itu?

Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.

Misalnya:

4
5

Jika kau pergi, aku pun ikut pergi.

Satu kali pun kau belum pernah pariwisata?

Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiapditulis terpisah dari
bagian kalimat yang mendahului dan mengikutinya.

Misalnya:

Pegawai negeri mendapat kenaikan gaji per 1 april.

Harga kain itu Rp. 50.000 per helai.

9. Singkatan dan Akronim


a. Singkatan ialah bentuk kata/kalimat yang dipendekan yang terdiri dari satu
huruf atau lebih.
1) Singkatan nama orang, nama gelar, sapaan, jabatan atau pangkat
diikuti dengan tanda titik.
Misalnya:
Muh. Yahmijn
M. Sc.
Bpk.
2) Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan,
badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri
darihuruf awal kata tulis dengan huruf capital dan tidak diikuti
dengan tanda titik.
Misalnya:
DPR
PT
KTP

3) Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu
tanda titik.
Misalnya:
dll.
dsb.
Yth.

5
6

4) Lambing kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, dan timbangan


tidak diikuti tanda titik.
Misalnya:
Na
cm
kg
b. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan
suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang
diperlakukan kata sebagai.
1) Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
yang ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Misalnya:
ABRI Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
UPI Universitas Pendidikan Indonesia
SIM Surat Izin Mengemudi
2) Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf
kapital.
Misalnya:
Akabri Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia
Kowani Kongres Wanita Indonesia
3) Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku
kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya
ditulis dengan huruf kecil.
Misalnya:
Pemilu pemilihan umum
Rudal peluru kendali
Tilang bukti pelanggaran
10. Angka dan Lambang Bilangan
a. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor.
Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.
Angka Arab : 0,1,2,3,4,5,…
Angka Romawi : I,II,III,IV,V,VI,VII,VIII,IX,X,…

6
7

b. Angka digunakan untuk menyatakan ukuran panjang, berat luas


dan isi, satuan waktu, nilai uang, dan kuantitas.
Misalnya:
5 kilogram
10 liter
10 pukul 15.00
27 orang.
c. Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah
apartemen, atau kamar pada alamat.
Misalnya:
Jalan Tanah Abang I No. 15
Hotel Indonesia, kamar 169.
d. Angka juga digunakan untuk menomori bagian karangan dan ayat
kitab suci.
Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surat Yasinn: 9
e. Penulisan lambang bilangan yang dengan huruf dilakuakn sebagai
berikut.
1) Bilangan utuh
Misalnya:
Dua belas 12
Dua puluh dua 22
Dua ratus dua puluh dua 222
2) Bilangan pecahan
Misalnya:
Tiga perempat 3/4
Tiga dua pertiga 32/3
Satu persen 1%
f. Penulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara
berikut.
Misalnya:
Pada abad XX
Sultan Hamengkubuwono ke X
7
8

g. Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran –an.


Misalnya:
Uang 5000-an
Lima uang 1000-an
h. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua
kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bbilangan
dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan.
Misalnya:
Amir nonton drama itu sampai tiga kali.
Diantara 82 anggota yang hadir, 300 orang tamu.
i. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis huruf. Jika perlu,
susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat
dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal
kalimat.
Misalnya:
Dua belas orang tewas dalam kecelakaan itu.
Pak Denis mengundang 350 orang tamu.
j. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja
sebagian supaya lebih mudah dibaca.
Misalnya:
Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 350 juta rupiah.
Penduduk Indonesia berjumlah lebih dari 150 juta orang.
k. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus
dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan
kuitansi.
Misalnya:
Kantor kami mempunyai tiga puluh orang pegawai.
Di lemari itu tersimpan 850 buku dan majalah.
l. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya
harus tepat.
Misalnya:
Saya lampirkan tanda terima uang sebesar Rp 999,75 (Sembilan
ratus Sembilan puluh Sembilan dan tujuh puluh lima perseratus
rupiah).
8
9

D. Ejaan yang Berlaku pada Penulisan Unsur Serapan


Dampak pergaulan antarbangsa menimbulkan perkembangan cakrawala
budaya, terjadi keragaman, kombinasi adat istiadat, budaya yang dibawa bangsa yang
telah maju mempengaruhi budaya yang sedang berkembang dan salah satu produk
budaya yang paling utama bersentuhan adalah bahasa.
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur dari berbagai
bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun dari bahasa asing seperti Sansekerta,
Arab, Portugis, Belanda, atau Inggris.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat
dibagi atas dua golongan besar.
1. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia, seperti: reshuffle, shuttle cock, I’exploitation de
I’homme par I’homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa
Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
2. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan
dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan agar ejaannya
hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat
dibandingkan dengan bentuk asalnya.

Kaidah ejaan yang berlaku bagi serapan itu sebagai berikut.

1. aa ( Belanda ) menjadi a
paal pal
baal bal
octaaf oktaf
A. aa tetap ae jika bervariasi e
aerobe aerob
aerodinamics aerodinamika
B. ae, jika bervariasi dengan e, menjadi e
haemoglobin hemoglobin
haematite hematite
C. ai tetap ai
trailer trailer
caisson kaison

9
10

D. au tetap au
audiogram audiogram
caustic kaustik
E. c di muka a, u, o, dan konsonan menjadi k
calomel kalomel
construction konstruksi
cubic kubik
coup kup
classification klasifikasi
crystal kristal
F. c di muka e, i, oe, dan y menjadi s
central sentral
cent sent
cybernetics sibernetika
circulation sirkulasi
cylinder silinder
coelom selom
G. cc di muka o, u, dan konsonan menjadi k
accommodation akomodasi
acculturation akultural
acclimatization aklimatisasi
accumulation akumulasi
acclamation aklamasi
H. cc di muka e dan i menjadi ks

accent aksen

accessory aksesori

vaccine vaksin

I. cch dan ch di muka a, o, dan konsonan menjadi k

saccharin sakarin

charisma karisma

10
11

cholera kolera

chromosome kromosom

technique teknik

J. ch yang lafalnya s atau sy menjadi s

echelon eselon

machine mesin

K. ch yang lafalnya c menjadi c

check cek

china cina

2. ç ( Sansekerta ) menjadi s

çabda sabda

çastra sastra

A. e tetap e

effect efek

description deskripsi

synthesis sintesis

B. ea tetap ea

idealist idealis

habeas habeas

C. ee ( Belanda ) menjadi e

stratosfeer stratosfer

system system

D. ei tetap ei

11
12

eicosane eikosan
eidetic eidetic
einsteinium einsteinium
E. eo tetap eo
stereo strereo
geometry geometri
zeolite zeolit
F. eu tetap eu
neutron neutron
eugenol eugenol
europium europium
G. f tetap f
fanatic fanatic
factor faktor
fossil fosil
H. gh menjadi g
sorghum sorgum
I. gue tetap ge
igue ige
gigue gige
J. i pada awal suku kata di muka vocal tetap i
iambus iambus
ion ion
iota iota
3. ie ( Belanda )menjadi i jika lafalnya I
politiek politik
riem rim
A. ie tetap ie jika lafalnya bukan i
variety varietas
patient pasien
efficient efisien
4. kh ( Arab ) tetap kh
khusus khusus
akhir akhir
12
13

A. ng tetap ng
contingen kontingen
congress kongres
linguistics lingustik
5. oe ( oi Yunani ) menjadi e
oestrogen estrogen
oenology enology
foetus fetus
6. oo ( Belanda ) menjadi u
cartoon kartun
proof pruf
poo

13
14

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi dalam pemakaian bahasa agar
tercipta keteraturan bentuk dalam bahasa tulis. Apabila sufah teratur, maka makna
yang ingin disampaikan akan jelas dan tidak akan terjadi kesalahan dalam memahami
makna tersebut. Ejaan yang benar harus selalu dipelajari, dimengerti, dan diterapkan
dalam pelajaran bahasa Indonesia agar bahasa Indonesia dapat digunakan dengan
benar. Penulisan adalah proses, cara, perbuatan menulis atau menulis, sedangkan kata
adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan
kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Penulisan kata
adalah proses atau cara menulis yang mempertimbangkan unsur bahasa yang
diucapkan atau dituliskan sebagai wujud kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat
digunakan dalam berbahasa sesuai ejaan yang disempurnakan.
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan yang berlaku dari tahun 1972
hingga 2015 dan kembali berlaku sejak 2022. Ejaan ini menggantikan Ejaan Republik
atau Ejaan Soewandi dan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).
Penulisan kata yang tepat dan sesuai terdiri dari kata dasar, kata turunan, bentuk
ulang, gabungan kata, kata ganti ku, kau, dan dari, kata depan ke, di, dan dari, kata
sing dan sang, partikel, singkatan dan akronim, angka dan lambang bilangan.
Berdasarkan taraf integrasinya, unsur pinjaman dalam bahasa Indonesia dapat
dibagi atas dua golongan besar.
1. Pertama, unsur pinjaman yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia, seperti: reshuffle, shuttle cock, I’exploitation de
I’homme par I’homme. Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa
Indonesia, tetapi pengucapannya masih mengikuti cara asing.
2. Kedua, unsur pinjaman yang pengucapan dan penulisannya
disesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini diusahakan
agar ejaannya hanya diubah seperlunya sehingga bentuk Indonesianya
masih dapat dibandingkan dengan bentuk asalnya.

14
15

B. SARAN
Selain untuk tugas kelompok, kami harap dengan adanya makalah ini mahasiswa
menjadi lebih mengerti mengenai ejaan dan penulisan kata serta dengan adanya makalah ini
mahasiswa dapat menambah keimanan dan ketakwaan kepada sang maha pencipta yaitu Allah
SWT. Dan adanya kritik yang diberikan dapat diperbaiki pada saat pembuatan makalah
selanjutnya.

15
16

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud.1987. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan dan


Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta:Depdikbud.

D Sunendar 2016 repositori.kemendikbud.go.id.

J Lnu. 2020. Repository.unikom.ac.id

16

Anda mungkin juga menyukai