Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“EJAAN DAN TANDA BACA”

DI SUSUN OLEH

NAMA : WA YUSTI
NPM : 031901122
KELAS : I(PGSD)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON
BAUBAU
2020

ii
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,yang telah
memberikan rahmat dan anugerah-nya kepada kami sehingga penulis dapat
menyusun serta menyelesaikan makalah tentang” EJAAN DAN TANDA BACA”.
Makalah ini disusun untuk melengkapi tugas BAHASA INDONESIA
dengan adanya makalah ini diharapkan dapat memberi informasi kepada para
pembaca pada umumnya dan khususnya untuk saudara-saudari yang
,membutuhkan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini memiliki banyak
kekurangan baik dari segi isi,bahasa, maupun dari segi lainya untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat memperbaiki
kesalahan serta bisa menunjang mutu dari makalah ini, sehingga makalah ini lebih
berguna bagi pembaca.

Baubau, 14 Mei 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.........................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN......................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. EJAAN ................................................................................................3
1. Pengertian Ejaan..........................................................................3
2. Fungsi Ejaan.................................................................................3
3. Ejaan Dalam Peristilahan...........................................................4
B. TANDA BACA....................................................................................6
1. Jenis Tanda Baca........................................................................6
2. Fungsi Tanda Baca.....................................................................7
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN...................................................................................13
B. SARAN.................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Belakangan ini tak sedikit orang-orang Indonesia yang tak lebih


mengerti bahasanya sendiri. Bukan berarti pada makna yang sebenarnya, akan
namun mereka tak lebih paham mengenai kaidah-kaidah dan aturan
tata bahasa yang ada di dalam Bahasa Indonesia.
            Baik kita sadari alias tidak, itulah yang terjadi. Di dalam makalah ini
pembahasannya sesuai Bahasa Indonesia itu sendiri. Ejaan merupakan kaidah
yang wajib dipatuhi oleh pengguna bahasa demi keteraturan dan keseragaman
hidup, khususnya dalam bahasa tulis. Keteraturan dalam bentuk akan
berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan makna. Ibarat sedang menyetir
kendaraan, ejaan merupakan rambu lalu lintas yang wajib dipatuhi oleh setiap
pengemudi. Jika para pengemudi mematuhi rambu itu, terciptalah lalu lintas
yang tertib, teratur, dan tak semrawut. Seperti itulah kira-
kira bentuk kekerabatan antara pengguna dengan ejaan.
            Tanda baca merupakan simbol yang tak berafiliasi dengan fonem alias
kata dan frasa dalam sebuah bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan
struktur dan organisasi sebuah tulisan, dan juga intonasi dan jeda yang
mampu diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca tak sama antara
bahasa, lokasi, waktu dan semakin berkembang. Beberapa sudut tanda baca
merupakan sebuah gaya spesifik yang karenanya tergantung pada opsi
penulis.

1
B. RUMUSAN MASALAH

Dalam makalah ini saya merumuskan beberapa masalah diantaranya


yaitu:
a. Ejaan
1. Apa yang dimaksud dengan ejaan
2. Apa fungsi ejaan
3. Ejaan dalam peristilahan
b. Tanda baca
1. Jenis-jenis tanda baca
2. Fungsi tanda baca

C. TUJUAN PENULISAN

Mengetahui dan memahami ejaan dan tanda baca serta fungsi-fungsi


dari ejaan dan tanda baca yang ada di dalam bahasa Indonesia, dan cara
penggunaanya dengan baik dan sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa
Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Ejaan

1. Pengertian ejaan
Ejaan merupakan keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan
suara ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambang-lambang itu
(pemisahan dan penggabungan dalam sebuah bahasa), dengan cara teknis
yakni dimaksud dengan ejaan merupakan penulisan huruf, penulisan kata
dan pemakaian tanda baca. Adanya hal-hal tersebut yang ada dalam
bahasa Indonesia, maka kita selalu berusaha untuk menyempurnakan
ejaan-ejaan yang kita pakai. Ini tampak jelas dari perkembangan ejaan
bahasa Indonesia yang pernah kita pakai,yaitu dari sebelum tahun 1947
maupun sesudah tahun 1972.
2. Fungsi ejaan
Dalam rangka menunjang pembakuan bahasa, baik yang
menyangkut pembakuan tata bahasa maupun kosa kata dan peristilahan,
ejaan memiliki fungsi yang cukup penting. Oleh karena itu pembakuan
ejaan perlu di beri prioritas terlebih dahulu. Dalam hubungan itu, ejaan
antara lain berfungsi sebagai :
 Landasan pembakuan tata bahasa
 Landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan
 Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa
Indonesia
Apabila pembakuan ejaan telah di laksanakan, maka pembakuan
aspek kebahasaan yang lain pun dapat di tunjang dengan keberhasilan itu,
terutama jika segenap pemakai bahasa yang bersangkutan telah menaati
segala ketentuan yanag terdapat di dalam buku pedoma.
Secara praktis ejaan memiliki fungsi untuk membantu pemahaman
pembaca di dalam mencerna informasi yang di sampaikan secara tertulis.

3
Dalam hal ini fungsi praktis itu dapat di pahami jika segala ketentuan
yang terdapat di dalam kaidah telah di terapkan dengan baik.
3. Ejaan dalam peristilahan
a. Ejaan Fonemik
Penulisan istilah pada umumnya berdasarkan ejaan fonemik;
artinya hanya satuan bunyi yang berfungsi dalam bahasa Indonesia
yang di lambangkan dengan huruf.
Misalnya :
Presiden          bukan  President
Teks                 bukan  Text
Standar            bukan    Standard
b. Ejaan Etimologi
Untuk menegaskan makna yang berbeda, istilah yang
homonim dengan kata lain dapat di tulis dengan mempertimbangkan
etimologinya, yakni sejarahnya, sehingga bentuknya berlainan
walaupun lafalnya mungkin sama.
Misalnya :
Bank    dengan           bang
Sanksi  dengan           sangsi
c. Transliterasi
Pengejaan istilah dapat juga di lakukan menurut aturan
transliterasi, yakni penggantian huruf demi huruf dari abjad yang
satu ke abjad yang lain, lepas dari bunyi lafal yang sebenarnya. Hal
itu, misalnya, di terapkan menurut aturanInternational
Organization for Standardization (ISO) pada huruf Arab
(rekomendasi ISO-R 233), Yunani (rekomendasi ISO-R 315), Kiril
(Rusia)(rekomendasi ISO-R 9) yang di alihkan ke huruf latin.
Misalnya :
Yaum ul-adha              (hari kurban)
Suksma                        (sukma)
Psyche                         (jiwa,batin)

4
d. Ejaan Nama Diri
Ejaan nama diri, termasuk merek dagang, yang di dalam
bahasa aslinya di tulis dengan huruf Latin tidak di ubah.
Misalnya :
Baekelund                   Cannizaro
Aquadag                      Daeron
e. Penyesuaian Ejaan
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia menyerap unsur
pelbagai bahasa lain, baik dari bahasa daerah maupun bahasa asing,
seperti Sanskerta, inggris, arab, dan lain-lain.
Berdasarkan taraf integrasinyaunsur serapan dalam bahasa Indonesia
dapat di bagi atas tiga golongan.
Pertama, unsur-unsur yang sudah lama terserap ke dalam
bahasa Indonesia yang tidak perlu lagi di ubah ejaannya.
Misalnya sirsa, iklan, otonomi, dongkrak, pikir, aki, dan lain-lain.
Kedua, unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam
bahasa Indonesia, sepertishuttle cock, real estate. Unsur-unsur ini di
pakai di dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pengucapannya
masih mengikuti cara asing.
Ketiga, unsur yang pengucapannya dan penulisannya di
sesuaikan dengan kaidah bahasa Indonesia. Dalam hal ini di
usahakan agar ejaan bahasa asing hanya di ubah seperlunya sehingga
bentuk Indonesianya masih dapat di bandingkan dengan bentuk
aslinya.
f. Penyesuaian Imbuhan Asing
1) Penyesuaian Awalan
Awalan asing yang bersumber dari bahasa Indo-Eropa
dapat di pertimbangkan pemakaiannya di dalam peristilahan
Indonesia setelah di sesuaikan ejaannya.
2) Penyesuaian Akhira

5
Di samping pegangan untuk penyesuaian huruf istilah
asing tersebut di atas, berikut ini di daftarkan juga akhiran-
akhiran asing serta penyesuaiannya dalam bahasa Indonesia.
Akhiran itu di serap sebagai bagian kata yang
utuh. Kata seperti standardisasi implementasi, dan objektif di
serap secara utuh di samping kata standar, implemen, dan objek.

B. TANDA BACA

Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa tulis


agar kalimat-kalimat yang kita tulis dapat di pahami orang persis seperti yang
kita maksudkan.
1. Jenis Tanda
Jenis tanda baca dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut
a.      Tanda baca titik (.)
b.      Tanda baca koma (,)
c.       Tanda baca titik koma (;)
d.      Tanda baca titik dua (:)
e.      Tanda hubung (-)
f.        Tanda pisah (–)
g.      Tanda elipsis (…)
h.      Tanda kurung ((…))
i.        Tanda tanya (?)
j.        Tanda seru (!)
k.       Tanda kurung siku ( [] )
l.        Tanda petik (“…..”)
m.    Tanda petik tunggal (‘…’)
n.      Tanda garis miring (/)
o.      Tanda apostrof (‘)

6
2. Fungsi Tanda Baca
Secara umum tanda baca berfungsi sebagai untuk menjaga
keefektifan komunikasi.Untuk memahami sebuah kalimat dengan
sempurna kita perlu memperhatikan tanda baca yang digunakan di
dalamnya. Fungsi-fungsi dari masing-masing tanda baca yang dipakai
dalam Bahasa Indonesia yaitu:
a. Tanda Baca Titik (.)
Ada beberapa kaidah dalam penggunaan tanda baca titik (.)
yaitu :
 Tanda baca titik (.) digunakan untuk mengakhiri kalimat yang
bukan yang bukan berupa kalimat tanya atau kalimat seruan.
 Tanda baca titik (.) digunakan dibelakang angka atau huruf
dalam suatu bagan, ikhtisar atau daftar. 
 Tanda baca titik (.) digunakan untuk memisahkan angka jam,
menit, dan detik yang menunjukan jangka waktu. 
 Tanda baca titik (.) digunakan diantara nama penulis, judul
tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru,
dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
 Tanda titik di pakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya.
 Tanda titik tidak di pakai di pakai untuk memisahkan bilangan
ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
 Tanda titik tidak di pakai pada akhir judul yang merupakan
kepala karangan atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
b. Tanda Baca Koma
Kaidah-kaidah penggunaan tanda baca koma (,) adalah sebagai
berikut:
 Tanda baca koma (,) digunakan di antara unsur-unsur dalam
suatu perincian atau pembilangan.

7
 Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan kalimat
setara, apabila kalimat setara berikutnya diawali kata tetapi atau
melainkan.
 Tanda baca koma (,) digunakan apabila anak kalimat
mendahului induk kalimat.
 Tanda baca koma (,) digunakan untuk memisahkan anak kalimat
jika anak kalimatnya itu mendahului induk kalimatnya.
 Tanda baca koma (,) digunakan di belakang ungkapan
penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat.
 Tanda baca koma (,) di pakai untuk memsahkan kata seperti o,
ya, wah, aduh, kasihan, dari kata yang lain yang terdapat di
dalam kalimat.
 Tanda baca koma (,) di pakai untuk memisahkan petikan
langsung dari bagian lain dalam kalimat.
 Tanda baca koma (,) di pakai di antara nama dan alamat, bagian-
bagian alamat, tempat dan tanggal, nama tempat dan wilayah
atau negeri yang di tulis berurutan.
 Tanda baca koma (,) di pakai untuk menceraikan bagian nama
yang di balik susunannya dalam daftar pustaka.
 Tanda baca koma (,) di pakai di antara nama orang dan gelar
akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari
singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
c. Tanda Baca Titik Koma (;)
Kaidah penggunaannya sebagai berikut :
 Digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis atau setara.
 Digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam
suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
d. Tanda Baca Titik Dua (:)
Kaidah penggunaannya sebagai berikut:

8
 Digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
perincian.
 Digunakan di anatara jilid atau nomor dan halaman, di antara
bab dan ayat di dalam kitab suci, di antara judul dan sub judul,
serta nama kata dan penerbit buku acuan.
 Dapat di gunakan dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
 Di gunakan di antara jilid nomor dan halaman, di antara bab
dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul suatu
karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam
karangan.
e. Tanda Hubung (-)
Kaidah penggunaannya sebagai berikut :
 Digunakan untuk merangkaikan se-dengan kata berikutnya yang
di dimulai dengan huruf capital, ke- dengan angka, angka
dengan- an, singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau
kata, dan nama jabatan rangkap.
 Digunakan untuk merangkai bahasa Indonesia dengan bahasa
asing.
 Mengandung unsur-unsur kata ulang.
 Di gunakan untuk menyambung huruf kata yang di eja satu-satu
dan bagian-bagian tanggal.
f. Tanda Pisah (–)
 Tanda pisah (–) digunakan di antara dua bilangan atau tanggal
dengan arti “sampai ke“ atau “sampai dengan”.
 Tanda pisah (–) membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan di luar bangun kalimat. 
 Tanda pisah (–) digunakan untuk menegaskan
adanya  keterangan aposisi atau keterangan yang lain sehingga
kalimat menjadi lebih jelas. 

9
g. Tanda Elipsis (…)
 Tanda ini digunakan untuk menunjukan bahwa dalam suatu
kalimat atau naskah ada bagian yang hilang.
 Di gunakan dalam kalimatyang terputus-putus.
h. Tanda Kurung ((…))
Tanda ini digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
 Digunakan untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.
 Digunakan untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang
bukan bagian integral pokok pembicaraan.
 Digunakan mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di
dalam teks dapat di hilngkan.
 Di gunakan mengapit angka atau huruf yang memerinci satu
urutan keterangan.
i. Tanda Tanya (?)
 Tanda tanya (?) digunakan pada akhir kalimat tanya, yakni
kalimat yang membutuhkan jawaban.
 Tanda tanya (?) di gunakan di dalam tanda kurung untuk
menyatakan bagian kalimat yang di sangsikan atau yang
kurang yang kurang dapat di buktikan kebenarannya.
j. Tanda Seru (!)
Tanda ini digunakan sesudah ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
k. Tanda Kurung Siku ( [] )
Tanda ini digunakan untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda kurung.
l. Tanda Petik (“…..”)
 Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri
petikan langsung.

10
 Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
 .Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
di pakai dalam kalimat.
 Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang di kenal atau
mempunyai arti khusus.
 Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat di tempatkan di
belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang di
pakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian
kalimat.
m. Tanda Petik Tunggal (‘…’)
 Tanda ini digunakan untuk mengapit makna, terjemahan, dan
penjelasan kata atau ungkapan asing.
 Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam
petikan lainnya.
n. Tanda Garis Miring (/)
 Tanda garis miring digunakan dalam menulis nomor surat,
nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang tebagi
dalam dua tahun takwim.
 Tanda garis miring di pakai sebagai pengganti
kata dan,atau, atau tiap.
o. Tanda Apostrof (‘)
Tanda ini berfunsi untuk penyingkat suatu kata yang
digunakan untuk menunjukan penghilangan bagian suatu kata atau
bagian angka tahun.
Berdasarkan uraian di atas tentang penggunaan tanda baca yang berlaku
di dalam EYD dalam Bahasa Indonesia secara garis besar prinsip-prinsip
umum pemakain tanda baca dapat diuraikan sebagai berikut:
Tanda tanya (?), tanda titik (.), tanda titk koma (;), tanda titik dua (:),
dan tanda seru (!), ditulis rapat (tanpa spasi) dengan huruf akhir dengan kata
yang mendahuluinya dan diberi spasi dengan kata yang sesudahnya.

11
Tanda petik ganda (“), tanda petik tunggal (‘), dan tanda kurung (())
masing-masing diketik rapat dengan kata, frase, atau kalimat yand diapit.
Tanda hubung (),tanda pisah (–), dan garis miring (/) masing-masing
diketik rapat dengan huruf yang mendahului dan yang mengikutinya.
Tanda hitungan, seperti: sama dengan (=), tambah (+), kurang (-), kali
(x), bagi (:), lebih kecil (<), lebih besar (>) ditulis dengan jarak satu spasi
dengan huruf yang mendahului dan mengikutinya.

12
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Setelah kita memahami apa yang telah di paparkan di atas, kita dapat
mengambil sebuah kesimpulan bahwa :
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi
ujaran dan bagaimana antarhubungan antara lambanglamabang itu(pemisahan
dan penggambungan dalam suatu bahasa), secara teknis yakni dimaksud
dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata dan pemakaian tanda
baca,.
Ejaan antara lain berfungsi sebagai :
 Landasan pembakuan tata bahasa.
 Landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan.
 Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa
Indonesia.
Tanda baca adalah tanda-tanda yang digunakan di dalam bahasa
tulis agar kalimat-kalimat yang kita tulis dapat di pahami orang persis
seperti yang kita maksudkan.
Jenis tanda baca dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut.
a. Tanda baca titik (.)
b. Tanda baca koma (,)
c.  Tanda baca titik koma (;)
d. Tanda baca titik dua (:)
e.  Tanda hubung (-)
f.   Tanda pisah (–)
g. Tanda elipsis (…)
h.  Tanda kurung ((…))
i. Tanda tanya (?)
j. Tanda seru (!)

13
k.  Tanda kurung siku ( [] )
l.  Tanda petik (“…..”)
m. Tanda petik tunggal (‘…’)
n. Tanda garis miring (/)
o. Tanda apostrof (‘)
ahasa itu tidak terlepas dari yang namanya tata ejaan dan tanda
baca. Dan ternyata ejaan dan tanda baca itu saling keterkaitan.dan ejaan itu
ternyata mengalami beberapa tahap hingga menjadi yang sempurna,
dimana yang kita gunakan saat ini.

B. KRITIK DAN SARAN

Kami sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini.


Mohon kritik dan sarannya supaya ke depan bisa lebih baik lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan dan Pedoman


Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Yrama Widya, 2004.
http://budipurnomoagung.blogspot.co.id/2013/11/fungsi-ragam-bahasa-dan-
ejaan.html?m=1.
http://huartzimucz.blogspot.co.id/2012/10/fungsi-fungsi-tanda-baca-html?m=1.
Yaqin,M. Zubad Nurul.Bahasa Indonesia Keilmuan. Malang: UIN Maliki
Press2011.

15

Anda mungkin juga menyukai