Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

EJAAN

Dosen pembimbing: Iva Milatul Chanifah, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 4

1. Melindha Aprillia (072210064)


2. Ayu Dina Ockuriyah (072210050)
3. Ananda Sevtia Mayangsari (072210045)
4. Muhammad Asrori (072210067)
5. Illiyin Salsabila Ramadhanti (072210059)
6. Anisah Khoiriyah (072210047)

PRODI AKUNTASI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang materi ejaan ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai rekonsiliasi bank. Kami juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya.

Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang


kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah ini diwaktu yang akan datang.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................2
C. Batasan Masalah.................................................................................2
D. Tujuan Penulisan................................................................................2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................3

A. Pengertian Ejaan.................................................................................3
B. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia..............................................4
C. Perkembangan Ejaan dalam Bahasa Indonesia...................................4

BAB III. PEMBAHASAN..............................................................................6

A. Ejaan van Ophusyen ..........................................................................6


B. Ejaan Republik ...................................................................................6
C. Ejaan Pembaharuan............................................................................7
D. Ejaan Malindo ....................................................................................7
E. Ejaan Baru (Ejaan LBK).....................................................................7
F. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)...................................................8
G. Pedoman Umun Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)............................8

BAB IV. PENUTUP.......................................................................................9

A. Kesimpulan.........................................................................................9
B. Kritik dan Saran..................................................................................9
C. Daftar Pusaka....................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ejaan merupakan hal yang sangat penting di dalam pemakaian


bahasa terutama dalam ragam bahasa tulis. Yang dimaksudkan dengan
ejaan sendiri adalah hal-hal yang mencakup penulisan huruf, penulisan
kata, penulisan angka dan lambang bilangan serta penggunaa tanda baca.
Oleh karena itu, kita memerlukan ejaan untuk membantu memperjelas
komunikasi yang disampaikan secara tertulis

Pada konsep yang dinamis Ejaan yang berlaku di Indonesia


mengalami beberapa perubahan dan perkembangan. Sejarah umum
perkembangana Ejaan di Indonesia menghasilkan 7 macam yang telah
dikelompokan berdasarkan nama Ejaan meliputi : (1) Ejaan van
Ophuijsen, (2) Ejaan Republik, (3) Ejaan Pembaharuan, (4) Ejaan
Melindo, (5) Ejaan Baru, (6) EYD, dan baru kemudian (7) PUEBI yang
diresmikan sampai sekarang ini.

Dalam hubungannnya dengan pembakuan bahasa, ejaan


mempunyai fungsi yang penting yaitu sebagai landasan pembakuan tata
bahasa, kosa kata dan peristilahan, serta sebgai alat penyaring masuknya
unsur-unsur bahasa lain kedalam bahasa indonesia. Mengingat pentingnya
fungsi itu pembakuan ejaan perlu dicapai terlebih dahulu agar dapat
menunjang pembakuan aspek-aspek kebahasaan lain. Namun, bukan
berarti kita harus menggunakan bahasa indonesia sesuai dengan ejaan
melaikan kita boleh menggunakan bahasa yang tidak baku/bahasa
percakapan yang tidak formal. Karena sebenarnya penggunaan bahasa
pada dasarnya digunakan sesuai dengan situasi pemakaian.

1
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ejaan?
2. Apa fungsi Ejaan ?
3. Bagaimana perkembangan Ejaan di Indonesia?

3. Batasan Masalah
Batasan masalah dipaparkan dengan maksud untuk mengindari
kesalahpahaman dan kekaburan pengertian serta memberikan gambaran
mengenai ruang lingkup dalam penulisan, meliputi: Pengertian Ejaan,
Fungsi Ejaan dalam bahasa Indonesia dan perkembangan Ejaan dalam
Indonesia

4. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1. Menjelaskan arti dari Ejaan
2. Menjelaskan fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia
3. Menjelaskan perkembangan Ejaan dalam Bahasa Indonesia

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Ejaan merupakan pengaturan penulisan kata /kalimat dengan
memperhatikan penggunaan tanda baca dan huruf. Sedangkan menurut
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (2016), “Ejaan adalah
kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi (kata dan kalimat) dalam bentuk
tulisan (huruf-huruf ) serta penggunaan tanda baca”. Dapat disimpulkan
bahwa pengertian ejaan adalah aturan penulisan dan pelafalan bunyi
bahasa menjadi bentuk huruf, kata, dan kalimat serta penggunaan tanda
baca yang benar.

B. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia


Fungsi ejaan yang utama adalah untuk menunjang pembakuan tata
bahasa Indonesia baik kaitannya dengan kosa kata maupun dengan
peristilahan.

Dalam rangka menunjang pembakuan bahasa, baik yang


menyangkut pembakuan tata bahasa maupun kosa kata dan peristilahan,
ejaan mempunyai fungsi yang cukup penting. Oleh karena itu, ejaan,
antara lain, berfungsi sebagai :
1. Sebagai landasan pembakuan tata bahasa
2. Sebagai landasan pembakuan kosa kata
3. Sebagai alat penyaring dari masuknya unsur-unsur bahasa lain
baik secara kosa kata maupun istilah ke dalam Bahasa Indonesia

3
Disamping ketiga fungsi yang telah disebutkan di atas, ejaan
sebenaranya juga mempunyai fungsi yang lain. Secara praktis, ejaan
berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam mencerna
informasi yang disampaikan secara tertulis. Dalam hal ini fungsi praktis
itu dapat dicapai jika segala ketentuan yang terdapat didalam kaidah telah
diterapkan dengan baik.

C. Perkembangan Ejaan dalam Bahasa Indonesia


Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Ejaan Bahasa Indonesia
yang telah kita kenal ternyata mengalami beberapa kali perubahan.
Perubahan-perubahan yang terjadi adalah mempunyai tujuan untuk
penyempurnaan. Ejaan baku yang digunakan saat ini adalah ejaan Bahasa
Indonesia yang mengalami perubahan dari masa-ke masa di mulai dari
ejaan Van Ophuijsen, Ejaan Soewandi, Ejaan yang disempurnakan hingga
Ejaan Bahasa Indonesia. Penulisan Ejaan mengalami perubahan yang di
mulai dari Ejaan Van Ophuysen ini masih merupakan Ejaan yang pertama
kali berlaku dalam Kongres Bahasa Indonesia I, 1983, di Solo. Ejaan Van
Ophuysen ini merupakan Ejaan yang pertama kali berlaku dalam Bahasa
Indonesia yang ketika itu masih bernama Bahasa Melayu. Setelah perubahan
Ejaan yang ini yang dikenal dengan Ejaan Soewandi, muncul lah reaksi setelah
pemulihan kedaulatan (1949) yang melahirkan ide yang muncul dalam
Kongres Bahasa Indonesia II di Medan (1954). Waktu itu pejabat mentri
pendidikan dan kebudayan adalah Mr. Muh. Yamin yang memutuskan :
(1) Ejaan sedapat – dapatnya menggambarkan satu fonem dengan satu
huruf (2) Penetapan hendaknya di lakukan oleh suatu badan yang
kompeten
(3) Ejaan itu hendaknya praktis tetapi ilmiah. Pada tanggal 19 maret 1947
Ejaan soewandi di resmikan menggantikaan Ejaan Van Ophuijen. Ejaan
baru itu oleh masyarakat diberikan julukan Ejaan Republik
Ejaan yang di sempurnakan (EYD) adalah Ejaan Bahasa Indonesia
yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan Ejaan sebelumnya

4
Ejaan Republik atau Ejaan Soewendi. pada tanggal 16 Agustus 1972
Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakain Ejaan Bahasa
Indonesia. Peresmian Ejaan baru itu berdasarkan putusan Presiden No. 57,
Tahun 1972. Dan mulai tahun 2015 digunakan Ejaaan Bahasa Indonesia
untuk menggantikan EYD. Namun, pada tahun 26 November 2015 yang
lalu , EYD sudah diganti menjadi Pedoman Umum Bhasa Indonesia
(PUEBI).

5
BAB III

PEMBAHASAN

Ejaan bahasa Indonesia telah beberapa kali mengalami perunbahan.


Perubahan itu seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dengan demikian perubahan itu selalu menuju arah
kesempurnaan. Ejaan bahasa Indonesia telah mengalami tahapan
perkembangan, yaitu :

A. Ejaan Van Ophusyen

Ejaan Van Ophusyen atau yang juga dikenal dengan ejaan Balai
Pustaka dipergunakan sejak 1901 hingga bulan Maret 1947. Disebut Ejaan
Van Ophusyen karena ejaan itu meupakaan hasil karya dari Ch. A . Van
Ophusyen yang dibantu oleh Engku Nawawi. Ejaan ini dimuat dalam
Kitab Logat Melayu. Disebut dengan Ejaan Balai Pustakan karena pada
waktu itu Balai Pustaka merupakan suatu lembaga yang terkait dan
berperan aktif serta cukup berjasa dalam sejarah perkembangan bahasa
Indonesia.

B. Ejaan Republik

Ejaan Republik adalah ketentuan ejaan dalam bahasa Indonesia


yang berlaku sejak 17 Maret 1947. Ejaan ini disebut juga dengan edjaan
Soewandi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala itu. Ejaan ini
mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuijsen yang mulai
berlaku sejak tahun 1901.3 Pengajaran dan Kebudayaan Republik
Indonesia adalah Mr. Suwandi, maka ejaan tersebut dikenal pula atau
dinamakan juga dengan Ejaan Suwandi. Ejaan Repulik ini merupakan
suatu usaha perwujudan dari Kongres Bahasa

6
C. Ejaan Pembaharuan

Ejaan pemabahruan merupakan suatu ejaan yang direncanakan


untuk memperbaharui Ejaan Republik. Penyusunan itu dilakukan oleh
Panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia. Konsep Ejaan Pembaharuan
yang telah berhasil disusun itu dikenal sebuah nama yang diambil dari dua
nama tokoh yang pernah mengetuai panitian ejaan itu. Yaitu Profesor
Prijono dan E. Katoppo. Pada tahun 1957 panitia dilanjutkan itu berhasil
merumuskan patokan-patokan

D. Ejaan Melindo

Ejaan Melindo (Melayu- Indonesia), merupakan suatu hasil


perumusan ejaan. Melayu dan Indonesia pada tahun 1959. Perumusan
Ejaan Melindo ini diawali dengan diselenggarakannya Kongres Bahasa
Indonesia yang kedua pada tahun 1945, di Medan, Sumatera Utara. Bentuk
rumusan Ejaan Melindo adalah merupakan bentuk penyempurnaan dari
ejaan sebelumnya. Tetapi Ejaan Melindo ini belum sempat dipergunakan,
karena pada masa-masa itu terjadi konfrontasi antara negara kita Republik
Indonesia dengan pihak Malaysia.

E. Ejaan Baru (Ejaan LBK)

Ejaan baru pada dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang


telah dirintis oleh panitia Ejaan Malindo. Para pelaksananya pun di
samping terdiri dari panitia Ejaan LBK, juga dari panitia ejaan dari
Malaysia. Panitia itu berhasil merumuskan suatu konsep ejaan yang
kemudian diberi nama Ejaan Baru. Panitia itu bekerja atas dasar surat

7
keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan no.062/67,tanggal 19
september 1967.

F. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Pada waktu pidato kenegaraan untuk memperingati Hari Ulang


Tahun Kemerdakan Republik Indonesia yang ke XXVII, tanggal 17
Agustus 1972 diresmikanlah pemakaikan ejaan baru untuk bahasa
Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia. Dengan Keputusan Presiden
No. 57 tahun 1972, ejaan tersebut dikenal dengan nama Ejaan Bahasa
Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan tersebut merupakan hasil
yang dicapai oleh kerja panitia ejaan bahasa Indonesia yang telah dibentuk
pada tahun 1966. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan ini
merupakan penyederhanaan serta penyempurnaan dari pada Ejaan
Suwandi atau ejaan Republik yang dipakai sejak dipakai sejak bulan Maret
1947.

G. Pedomaan umum ejaan bahasa indonesia

Adalah ejaan bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 2015


berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia. Ejaan ini menggantikan Ejaan yang Disempurnakan.Ejaan
merupakan tata cara penulisan huruf, kata, dan kalimat sesuai dengan
standardisasi yang telah. Ejaan sebagai pedoman berbahasa yang saat ini
digunakan sebagai tolak ukur, tercipta tidak luput dari hasil kesepakatan
bersama oleh seluruh komponen bangsa.

8
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Ejaan merupakan hal-hal yang mencakup penulisan huruf,
penulisan kata, termasuk singkanan, akronim, dan lambang bilangan, serta
penggunaan tanda baca. Selain itu juga tentang pelafalan dan peraturan
dalam penyerapan unsur asing

Fungsi ejaan antara lain :

 Sebagai landasan pembakuan tata bahasa


 Sebagai landasan pembakuan kosa kata dan peristilahan
 Sebagai alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain
ke dalam bahasa Indonesia

Sedangkan perkembangan sejarah Bahasa Indonesia dibagi dalam


beberapa periode yaitu : (1) Ejaan van Ophuijsen, (2) Ejaan Republik, (3)
Ejaan Pembaharuan, (4) Ejaan Melindo, (5) Ejaan Baru, (6) EYD, dan
baru kemudian (7) PUEBI yang diresmikan sampai sekarang ini.

B. Saran

Tentunya dalam penyususan makalah ini terdapat kekurangan dan


kesalahan maka dari itu, diharapkan kepada para pembaca agar

9
memberikan perbaikan yang semestinya demi kesempurnaan makalah ini.
Maka dari itu, bagi pembaca dalam menggunakan bahasa Indonesia
hendaknya sesuai dengan kaidah ejaan yang telah ditentukan yaitu sesuai
dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Juga
diharapkan kepada para pembaca untuk mencari referensi lain agar dapat
menambah wawasan.

DAFTAR PUSAKA

 https://blog.unnes.ac.id/griyabahasa/2019/01/15/perkembangan-ejaan/
 https://duniakampus7.blogspot.com/2014/03/pengertian-ejaan-bahasa-
indonesia.html

10

Anda mungkin juga menyukai