BAHASA INDONESIA
“RAGAM BAHASA, EJAAN BAHASA INDONESIA &
KARAKTERISTIK BAHASA”
Dosen Pengampu
Zira Fatmahira, M.Pd
DISUSUN OLEH:
DITA MAWARNI
(21441044)
Saya mengucapkan terimakasih kepada ibu Zira Fatmahira selaku dosen matakuliah
Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas makalah ini.
Saya menyadari bahwa sepenuhnya makalah ini masih jauh dari kata sempurnah.Oleh
karena itu,Kritik dan saran saya harapkan untuk menyempurnakan makalah ini,dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi orang banyak.Terima Kasih
Penyusun
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.........................................................................................I
Daftar Isi..................................................................................................II
BAB I.PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................1
1.3 Tujuan .........................................................................................1
BAB II.PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ragam Bahasa........................................................2
2.2 Macam-macam Ragam Bahasa................................................2
2.3 Pengertian Ejaan.......................................................................4
2.4 Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia...............................................4
2.5 Karakteristik Bahasa ................................................................7
BAB III.PENUTUP
3.1 Kesimpulan...........................................................................9
3.2 Saran.....................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................10
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh hampir semua
masyarakat Indonesia.Akan tetapi, tidak semua masyarakat Indonesia menggunakan tata
cara yang benar dalam berbahasa.
Bahasa Indonesia memiliki ragam bahasa yang tidak sedikit jumlahnya.Ragam
bahasa ialah bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda.Ragam bahasa terdiri dari ragam
Bahasa berdasarkan wakturnya, ragam bahasa berdasarkan medianya, dan ragam bahasa
berdasarkan pesan komunikasinya.
Adapun ejaan dalam bahasa Indonesia yang dari dulu hingga sampai sekarang ini
yaitu disebut dengan EBI(Ejaan Bahasa Indonesia).Dan ada pula karaktersitik Bahasa.
4. Apa Karakteristiknya?
1.3 Tujuan
1.Untuk mengetahui pengertian dari ragam Bahasa
2. Untuk mengetahiu macam-macam ragam Bahasa
3. Untuk mengetahui sejarah Ejaan Bahasa Indonesia
4. Untuk mengetahui karakteristik Bahasa
1
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa
Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak
baku. Dalam situasi remi, seperti
di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan
bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar,
kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
3
kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah,kompleks,vitamin,
video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan
mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga
terjadi dalam
Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun
dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Berdasarkan sejarah
perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu :
Ejaan ini digunakan untuk menuliskan kata-kata Melayu menurut model yang dimengerti
oleh orang Belanda, yaitu menggunakan huruf Latin dan bunyi yang mirip dengan tuturan
Belanda, antara lain:
2. Komahamzah (k) ditulis dengan tanda (’) pada akhir kata misalnya bapa’, ta’
3. Jika pada suatu kata berakhir dengan huruf (a) mendapat akhiran (i), maka di atas akhiran
itu diberi tanda trema (”)
6
a. Dirangkai menjadi satu, misalnya (hoeloebalang, apabila)
Huruf hidup yang diberi titik dua diatasnya seperti ä, ë, ï dan ö, menandai bahwa huruf
tersebut dibaca sebagai satu suku kata, bukan dipotong, sama seperti ejaan Bahasa Belanda
sampai saat ini.Kebanyakan catatan tertulis Bahasa Melayu pada masa itu menggunakan
huruf Arab yang dikenal sebagai tulisan Jawi.
3. Koma ‘ain dan koma hamzah dihilangkan. Koma hamzah ditulis dengan (k) misalnya kata’
menjadi katak.
5
4. Huruf (e) keras dan (e) lemah ditulis tidak menggunakan tanda khusus, misalnya ejaan,
seekor, dsb
a. Berlari-larian
b. Berlari2-an
a. Tata laksana
b. Tata-laksana
c. Tatalaksana
7. Kata yang berasal dari bahasa asing yang tidak menggunakan (e) lemah (pepet) dalam
Bahasa Indonesia ditulis tidak menggunakan (e) lemah, misalnya: (putra) bukan (putera),
(praktek) bukan (peraktek).
Pada Pada tanggal 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia meresmikan pemakaian
Ejaan yang disempurnakan. Peresmian ejaan baru itu berdasarkan Putusan Presiden No.
57,Tahun 1972. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarkan buku kecil yang
berjudul Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan, sebagai patokan pemakaian
ejaan itu.
Karena penuntun itu perlu dilengkapi, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, yang dibentuk oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dengan surat putusannya tanggal 12 Oktober 1972, No. 156/P/1972 (Amran Halim, Ketua),
menyusun buku Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan yang berupa
pemaparan kaidah ejaan yang lebih luas.
Nah sejak tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Ejaan ini
menggantikan Ejaan yang Disempurnakan.
6
Ejaan Van Ejaan Republik/ Ejaan Yang
Ophuijsen Disempuurnakan (EYD)
Ejaan Soewandi
(1901-1947) (mulai 16 Agustus 1972)
(1947-1972)
Choesoes Chusus Khusus
Djoem’at Djum’at Jumat
Ja’ni Jakni Yakni
Pajoeng Pajung Payung
Tjoetjoe Tjutju Cucu
Soenji Sunji Sunyi
Dengan demikian terdapat banyak lambing atau huruf yang dipergunakan untuk
menyatakan bunyi-bunyi bahasa itu.
2. Ejaan fonemas adalah ejaan yang berusaha menyatakan setiap fonem dengan satu
lambing atau satu huruf, sehingga jumlah lambing yang diperlukan tidak terlalu
banyak jika dibandingkan dengan jumlah lambing dalam ejaan fonetis (Barus
Sanggup, 2013)
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ragam Bahasa ialah variasi bahasa menurut pemakaiannya, yang berbeda-beda,topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,serta orang yang
dibicarakan,. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa
tulis.Pada ragam bahasa tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa
Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah
Disempurnakan(EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga
negara Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik
serta bertutur kata sopan ,
3.2 Saran
Sudah menjadi kewajiban kita sebagai mahasiswa/i untuk selalu mengingatkan
kepada masyarakat guna dapat menggunakan kaidah tata bahasa Indonesia yang
baik dan benar . Karena bagaimanapun bahasa memiliki peran yang sangat
penting dalam proses pembangunan karakter masyarakat.Dengan mempelajari
ejaan,maka proses pembelajaran,pemahaman, dan penulisan bahasa Indonesia
akan menjadi lebih mudah.
9
DAPTAR PUSTAKA
Effendi, S. 1995.
Panduan Berbahasa Indonesia
Dengan Baik dan Benar
. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Sabariyanto, Dirgo.1999
. Kebakuan dan Ketidakbakuan Kalimat dalam Bahasa
Indonesia
. Yogyakarta: Mitra Gama Widya.
https://winarialubis.files.wordpress.com/2020/10/modul-1-karakteristik-bahasa.
10