Anda di halaman 1dari 15

RAGAM DAN LARAS BAHASA

MAKALAH

Disusun Oleh :
Nadine Putri Yusella / 231010200133
Vita maya marisa / 231010200075
Ossy Rosalinda / 231010201107

Kelas :
01HUKK001 / V.244

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat


Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul "Ragam dan Laras bahasa*.
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa
Indonesia, Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari
teman-teman serta materi dari internet sebagai referensi tersusunnva makalah ini.
Penulis menvadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna,
untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
guna sempurnanya makalah ini. Penulis berharap semoga makalah in dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Ditempat, Oktober 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .....................................................................................


DAFTAR ISI ..........................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...........................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
C. Tujuan ........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ragam Bahasa .........................................................
B. Jenis Ragam Bahasa .................................................................
C. Faktor Penyebab Timbulnya Ragam Bahasa..............................
D. Pengertian Laras Bahasa ...........................................................
E. Ciri-Ciri Laras Bahasa ................................................................
F. Jenis-Jenis Laras ......................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................
B. Saran..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang
berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,
kawan pembicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara
(Bachman, 1990).
Menurut Dendy Sugono (1999:9), bahwa sehubungan dengan
pemakaian Bahasa Indonesia, timbul dua masala pokok, yaitu masalah
penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi resmi, seperti di
sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku.
Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita
tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

B. Rumusan Masalah
1. Pengertian ragam dan laras bahasa
2. Jenis-jenis dan fungsi ragam dan laras Bahasa
3. Faktor penyebab ragam Bahasa

C. Tujuan
Seiring perkembangan zaman maka terjadi perkembangan ragam dan laras
bahasa pada Masyarakat, sehingga memacu penggunaan Bahasa tidak baku pada
situasi resmi. Oleh karena itu, penyusun mengangkat judul ragam dan laras bahasa.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ragam dan Laras Bahasa

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ragam bahasa adalah


variasi bahasa menurut pemakaiannya, topik yang dibicarakan, hubungan
pembicara dan teman bicara, dan medium pembicaraannya.

Pengertian ragam bahasa menurut para ahli, diantaranya adalah :


1. Bachman, 1990
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-
beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, orang yang dibicarakan, seta menurut medium pembicara. yang biasa
digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah, di dalam suasana
resmi, atau di dalam surat menyurat resmi disebut ragam bahasa baku atau
ragam bahasa resmi.
2. Dendy Sugono, 1999
Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah
pokok, yaitu masalah pengunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi
resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan
bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman,
di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
3. Fishman Ed, 1968
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak
tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa
baku agar dapat menjadi anutan bag masyarakat pengguna bahasa
Indonesia.
4. Alwi, 1998
Istilah lain yang digunakan selain ragam bahasa baku adalah ragam bahasa
standar, semi standar dan nonstandar. Bahasa ragam standar memiliki sifat
kemantapan berupa kaidah dan aturan tetap. Akan tetapi, kemantapan itu
tidak bersifat kaku.
B. Jenis Ragam Bahasa
Setiap bahasa memiliki ciri atau persamaan bunyi, bentuk, tata bahasa,
tata kalimat, dan makna. Namun karena berbagai faktor yang ada dalam
masyarakat pemakai bahasa itu, seperti usia, pendidikan, agama, bidang
kegiatan dan pekerjaan serta latar belakang budaya daerah, bahasa tersebut
menjadi tidak seragam. Berikut 7 jenis ragam bahasa, diantaranya :

a. Ragam Bahasa Berdasarkan Sudut Pandang Penutur


1) Ragam Idiolek
Ragam idiolek termasuk ragam bahasa yang bersifat perseorangan.
Ragam idiolek berkenaan dengan warna nada atau warna suara, pilihan
kata, gaya bahasa, dan struktur kalimat, yang paling dominan dalam
ragam idiolek adalah warna nada atau warna suara.

2) Ragam Dialek
Ragam dialek termasuk ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok
anggota masyarakat dari suatu daerah tertentu. Ciri bahasa dapat dilihat
dari daftar kosakata dan pelafalan. Misalnya ragam dialek Jakarta, dialek
Banyumas, dialek Bali, dialek Manado, dialek Minang, dialek Banjarmasin,
dan lain lain.

3) Ragam Sosiolek
Ragam sosiolek termasuk ragam bahasa yang digunakan oleh
sekelompok anggota masyarakat dari kelompok sosial tertentu. Ciri yang
dapat dilihat ragam ini adalah daftar kosakata dan pemilihannya. Misalnya
ragam bahasa golongan terpelajar akan berbeda dengan ragam bahasa
yang tidak terpelajar.

4) Ragam Fungsiolek
Ragam fungsiolek termasuk ragam bahasa yang digunakan dalam
kegiatan suatu bidang tertentu. Kegiatan tersebut meliputi kegiatan ilmiah,
jurnalistik, sastra, hukum, matematika, dan militer. Misalnya ragam bahasa
ilmiah dan ragam bahasa sastra. Ragam bahasa ilmiah bersifat logis dan
tepat, sedangkan ragam bahasa sastra dipenuhi dengan kiasan dan
ungkapan.

b. Ragam Bahasa Berdasarkan Situasi


1) Ragam Baku
bahasa baku termasuk ragam bahasa yang digunakan dalam situasi
formal atau situasi resmi. Ciri ragam bahasa baku adalah ketaatan
pengguna terhadap aturan tata bahasa dan ejaan. misalnya dalam bidang
fonologi, morfologi, sintaksis, maupun kosakata. Ragam baku digunakan
dalam situasi resmi, seperti dalam undang-undang, surat-menyurat resmi,
rapat resmi, dan lain-lain.

2) Ragam Nonbaku
Ragam bahasa nonbaku termasuk ragam bahasa yang digunakan dalam
situasi informal atau situasi tidak resmi. Ciri ragam bahasa nonbaku
adalah ketidaktaatan pengguna bahasa pada kaidah dan aturan
berbahasa Indonesia yang benar. dalam ragam bahasa nonbaku kaidah-
kaidah tata bahasa tidak digunakan secara konsisten dan bahkan
seringkali dilanggar.

c. Ragam Bahasa Berdasarkan Sarana Penyampaian


1) Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan termasuk ragam bahasa yang digunakan secara
lisan. Dalam ragam bahasa lisan, seringkali dibantu oleh gerakan anggota
tubuh, seperti dibantu dengan mimik dan intonasi ucapan.

2) Ragam Tulis
Ragam tulis merupakan ragam bahasa yang menggunakan simbol-simbol
tertulis sebagai sarana penyampaiannya. Penggunaan ragam tulis disertai
dengan penggunaan huruf, angka, dan tanda baca. Misalnya menulis
cerpen, novel, puisi, makalah, penelitian, undang-undang, dan lain-lain
C. Faktor Penyebab Timbulnya Ragam Bahasa
1. Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda,
seperti wilayah Jawa dan Papua dan beberapa wilayah Indonesia lainnya.
Seperti contoh di atas jawa dan papua mempunyai perbedaan yang cukup
kontras, iIntonasi orang papa saat berbicara akan terkesan sangat tegas
dengan nada-nada yang sedikit di tekankan pada saat berbicara. Hal in
berbeda dengan jawa, meskipun di jawa terdapat bahasa jawa yang halus
dan juga kasar.
2. Faktor Sejarah
Setiap daerah pasti memiliki kebiasaan dan bahasa yang berbeda-beda yang
sudah dibawakan ole nenek moyang. Perbedaan tersebut terbawa hingga
sekarang dan menjadikan bahasa tersebut tetap tumbuh dan terjaga.
3. Faktor Perbedaan Demografi
Demografi adalah ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia
Meliputi di dalamnya ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta
bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran,
kematian, migrasi, serta penuaan.
D. Fungsi Ragam dan Laras Bahasa
Fungsi ragam bahasa diantaranya yaitu :
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar resmi di sekolah dan universitas.
3. Bahasa resmi tingkat nasional dalam kepentingan perencanaan dan
pelaksanaan pembangunan Indonesia
4. Bahasa resmi kebudayaan dalam pengembangan kebudayaan, ilmu,
teknologi dan komunikasi di Indonesia.

Sedangkan fungi laras bahasa adalah sebagai berikut :


1. Sebagai alat ekspresi diri
2. Sebagai alat komunikasi
3. Sebagai alat integrasi social
4. Sebagai alat kontrol sosial

E. Pengertian Laras Bahasa


Laras Bahasa adalah ragam bahasa yang digunakan untuk suatu tujuan
tau pada konteks sosial tertentu. Banyak sekali laras bahasa yang dapat
didentifikasi tanpa batasan yang jelas di antara mereka.
Definisi dan kategorisasi laras bahasa antara para ahli linguistik antara lain
1. Ure dan Ellis (1977)
Menganggap laras bahasa sebagai pola bahasa yang lazim digunakan
mengikut keadaan tertentu. Hal ini bermakna, sesuatu situasi akan
menentukan bentuk bahasa yang digunakan oleh pengguna bahasa itu dan
pemilihannya berdasarkan konvensi sosial masing-masing.
2. Reid (1956)
Menyatakan seorang penutur dalam situasi berbeda-beda akan
menggunakan laras mengikut situasi sosial yang berlainan iaitu istilah teknik
untuk menyatakan perlakuan bahasa (linguistic behavior) seseorang individu.
3. Halliday (1968)
Menyebut bahawa laras sebagai variasi bahasa yang berlainan berdasarkan
fungsi. Laras akan sentiasa berubah mengikut situasi. Dia telah membuat
penjenisan laras kepada tiga kategori yaitu tajuk wacana (field of discourse),
cara penyampaian wacana (mode of discourse) dan gaya wacana (style of
discourse).
4. Joos (1961)
Beliau membagi lima laras bahasa menurut derajat keformalannya, yaitu :
a. Ragam beku digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit
memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan,
dan upacara pernikahan formal (resmi)
b. Ragam resmi digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato
resmi, rapat resmi. dan jurnal ilmiah.consultative (konsultatif)
c. Ragam konsultatif digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada
transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah
dan di pasar.
d. Ragam santai digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan
oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
e. Ragam akrab digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang
sangat akrab dan intim.
F. Ciri-Ciri Laras Bahasa
Menurut Nik Safiah Karim (1989), kajian terhadap laras bahasa perlu
mempertimbangkan du faktor yang utama yaitu ciri keperihalan peristiwa bahasa
dan ciri linguistik yang wujud. Ciri keperihalan pula dibahagikan kepada dua
aspek utama, yaitu situasi luaran dan situasi persekitaran.

Situasi luaran adalah latar belakang sosial dan kebudayaan sesuatu


masyarakat bahasa yang merangkumi struktur sosial dan keseluruhan cara hidup
yang menentukan perlakuan setiap anggota masyarakat. Contohnya, apabila kita
mengkaji laras bahasa masyarakat Melayu lama, kita perlu mengaitkan dengan
situasi istana, stratifikasi sosial, tradisi sastra lisan dan aspek-aspek lain anggota
masyarakat zaman itu.

Situasi persekitaran pula meliputi aspek-aspek yang terlibat secara


langsung dalam penggunaan bahasa. Terdapat empat situasi persekitaran yang
menyebabkan wujudnya bahasa yang berlainan atau laras. Situasi yang
dimaksudkan ialah cara penyampaian, perhubungan sosial dan peribadi, bahan
yang diperkatakan, dan fungsi-fungsi sosial perlakuan bahasa.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terjadi karena pemakaian bahasa.·
Berdasarkan media pengantarnya ragam bahasa dibagi :
1. Ragam Lisan
2. Ragam Tulis

Berdasarkan Bidang Pemakaian ragam bahasa dapat dibagi :


1. Ragam Bahasa Jurnalistik
2. Ragam Bahasa Ilmiah
3. Ragam Bahasa sastra

Berdasarkan situasi pemakainya ragam bahasa dapat dibagi :


1. Ragam Fomal
2. Ragam Semi Formal
3. Ragam Non Formal

Laras bahasa adalah kesusaian bahasa yang dipakai dengan fungsi pemakaian
bahasa.Laras bahasa dapat digolongkan menjadi dua golongan besar, yaitu:
1. Laras Bahasa Biasa
2. Laras Bahasa Khusus

Macam-macam laras bahasa antara lain sebagai berikut :


1. Laras Bahasa Media Masa
2. Laras Bahasa Rencana
3. Laras Bahasa Undang-undang
4. Laras Bahasa Agama
5. Laras Bahasa Sukuan
6. Laras Bahasa Ekonomi
7. Laras Bahasa Akademik
8. Laras Bahasa Ilmiah9. Laras Bahasa Sastra10. Laras Bahasa Jurnalistik
11. Laras Bahasa Hukum
12. Laras Bahasa Kedokteran
13. Laras Bahasa Perniagaan
14. Laras Bahasa Media

Secara umum fungsi ragam dan laras bahasa terbagi menjadi beberapa bagian,
antara lain :
1. Sebagai Alat Ekspresi Diri
2. Sebagai Alat Komunikasi
3. Sebagai Alat Integrasi Dan Adaptasi Sosial
4. Sebagai Alat Kontrol Sosial

Bahasa yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan
sesuaidengan situasi pemakainya serta tidak menyimpang dari kaidah yang telah
dibakukan.
B. Saran
Kita sebagai warga negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,
hendaklah mempelajari dan memperdalam pemahaman kita mengenai Bahasa
Nasional kita sendiri. jangan hanya bangga ketika kita mampu mengiuasai bahasa
asing, tapi berbangga dirilah ketika kita mampu mengunakan bahasa indonesia
dengan baik dan benar. gunakanlah ragam dan laras bahasa pada tempat dan
situasi yang tepat, sehingga dapat mengurangi terjadinya keslah fahaman di dalam
komunikasi yang dapat memicu timbulnya konflik. Pada masa sekarang ini bahasa
indonesia sudah banyak mengalami perubahan, banyak generasi zaman sekarang
yang lebih mengenal istilah-istilah asing dibandingkan dengan istilah-istilah bahasa
indonesia. Ingatlah bahwa Bangsa yang hebat adalah Bangsa yang bangga dengan
kebudayaannya
DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamudin. 2013. Komposisi Bahas Indonesia untuk Mahasiswa


Nnonjurusanbahasa.

Jakarta. Diksi Insan Mulia.Arifin, E. Zaenal dan S. Amran Tasai. 2010. Cermat
Berbahasa Indonesia untuk PerguruanTinggi. Jakarta. Akademika Pressindo.

Anda mungkin juga menyukai