Anda di halaman 1dari 10

RAGAM BAHASA INDONESIA

Oleh
Dhenisa Maharani Putri

INSTITUT BISNIS MUHAMMADIYAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA BERBASIS
KARYA ILMIAH 2021
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................1


A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................2
C. Tujuan ..............................................................................................................2
D. Manfaat ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................3
A. Pengertian Ragam Bahasa .............................................................................3
B. Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa ...........................................................3
C. Jenis-jenis Ragam Bahasa ..............................................................................4
D. Ragam Bahasa Dilihat Dar Topik Pembicaraannya ...................................5
E. Definisi Berbahasa Indonesia Yang Baik dan Benar...................................8
BAB III PENUTUP .....................................................................................................8
A. Simpulan ..........................................................................................................8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi, yang bersifat arbiter, yang digunakan oleh
suatu masyarkat untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi. Pendapat yang
disampaikan Chaer Wibowo menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem simbol bunyi yang
bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbiter dan konvensional,
yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan
perasaan dan pikiran.
Dalam mengungkapkan bahasa, manusia menggunakan berbagai macam ragam dan
variasi yang disesuaikan dengan situasi di mana pembicaraan itu dilakukan. Bahasa yang
dipakai untuk berbicara dengan orang tua, anak-anak, teman sejawat, dan pemimpin sekolah
sangat berbeda penggunaanya. Kita melihat bahwa bahasa itu mempunyai keragaman jenis
dan bervariasi karena bahasa dipakai oleh kelompok atau individu yang berbeda sifatnya.
Bahasa indonesia adalah bahasa nasional. serta, masyarakat indonesia sejak dahulu sebelum
belanda menjajah indonesia. Namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-
aturan yang benar. Salah satunya adalah penggunaan bahasa indonesia itu sendiri yang tidak
sesuai dengan ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Oleh karena itu,
pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa indonesia secara
menyeluruh.

Hampir setiap saat kita mendengar anjuran “gunakanlah bahasa Indonesia yang baik
dan benar”. Bahkan sebagau seorang guru, sering pula mengatakan siswa untuk
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Berbahasa Indonesia yang baik adalah berbahasa Indonesia yang sesuai dengan
tempat- tempat terjadinya kontak berbahasa, sesuai dengan siapa lawan bicara, dan sesuai
dengan topik pembicaraan. Yang perlu diperhatikan dalam berbahasa Indonesia yang baik
adalah pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis
pemakaian.
Adapun berbahasa Indonesia yang benar adalah berbahasa Indonesia sesuai dengan
kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia, atau pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah
yang dibakukan atau yang dianggap baku itilah yang merupakan berbahasa yang benar dan
betul.
Jadi terkadang kita menggunakan bahasa-bahasa yang baik, atau tepat, tetapi tidak
termasuk bahasa yang benar. Maka anjuran agar kita “berbahasa Indonesia dengan baik dan
benar” dapat diartikan pemakaiannya ragam bahasa yang serasi dengan sasaranya dan yang di
samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul.

iii
B. Rumusan Masalah

Berdasarka latar belakang di atas, rumusan masalah tulisan ini adalah sebagai berikut,

1. Apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa?


2. Apakah penyebab terjadinya ragam bahasa?
3. Apa sajakah jenis-jenis ragam bahasa?
4. Apa definisi berbahasa Indonesia yang baik dan benar?
C. Tujuan

Adapun tujuan tulisan ini adalah sebagai berikut,


1. Untuk mengetahui pemhertian ragam bahasa.
2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya ragam bahasa.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis ragam bahasa.
4. Untuk menegetahui penggunaan berbahasa Indonesia yang baik dan benar

D. Manfaat

Manfaat tulisan ini ada dua, yaitu manfaa teoritis dan praktis.

1. Manfaat Teoritis
Secara Teoritis tulisan ini bermanfaat sebagai sumber informasi mengenai berbagai
macam ragam bahasa yang muncul di kalangan masyarakat indonesia. Di samping itu, kita
juga dapat mengetahui berbagai jenis ragam bahasa yang ada. Masyarakat juga dapat
menegetahui informasi dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
2. Manfaat Praktis
Tulisan ini bermanfaat bagi semua kalangan masyarakat, informasi ini dapat digunakan
sebagai pedoman dalam berkomunikasi melalui variasi bahasa atau ragam bahasa yang dapat
digunakan dalam penggunaan berbahasa Indonesia yang baik dan benar di lingkungan
masyarakat,

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ragam Bahasa


Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda, menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan,
serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai
ragam yang baik, yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan
teknis, per undang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi
(seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
Menurut medium pembicara ( Bachman, 1990 ) “seiring dengan perkembangan zaman ,
sekarang ini masyarakat mengalami perubahan”. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa
yang dipakai sesuai keperluanya. Dalam hal ini tidak menurangi fungsi dari bahasa sebagai
alat komunikasi yang efisien. Adapun pengertian ragam bahasa menurut beberapa ahli, yaitu
sebagai berikut.

1. Ragam bahasa menurut Dendy Sugono (1999 )


Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu
masalah penggunaan bahasa baku dan takbaku. Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di
kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa bagu . Sebaliknya di situasi tak
resmi seperti di rumah, di taman, dan di pasar kita tidak di tuntut untuk menggunakan bahasa
baku.
2. Ragam bahas amenurut Fishman ed ( 1968 )
Suatu ragam bahasa, junrnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk
menggunkakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat penjadi panutan bagi
masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah kaidah
tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan ( situasi
pembicaraan ), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.
3. Ragam bahasa menurut Suwito ( 1992 )
Mendefinisikan ragam bahasa merupakan variasi menurut pemakaiannya yang berbeda-
beda, menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, menurut
medium pembicara.

B. Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa


Penyebab terjadinya ragam bahasa karena kebutuhan penggunaan bahasa untuk
berkomunikasi dan bekerjasama sesuai dengan situasi dan fungsi dalam kontak sosialnya.
Setiap penutur bahasa, hidup dalam latar belakang dan tata cara pergaulan yang berbeda-beda
1. Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda, seperti di
wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah Indonesia lainya.
2. Faktor Sejarah
Setiap daerah mempunyai kebiasaan ( adat istiadat ) dan bahasa nenek moyang sendiri-
sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan daerah lainya.
3. Faktor Perbedaan Demografi

v
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di derah pantai,
pegunungan yang biasanya cenderung menggunakan bahasa yang singkat dan jelas dan
dengan intonasi volume suara yang besar dan tinggi. Berbeda dengan daerah pemukiman
padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar disebabkan lokasinya
yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang lebih kecil.

Selain Faktor- faktor tesebut ragam bahasa juga terjadi karena perkembangan zaman, di
samping perbedaan cara penyampaiannya atau logat bahasanya.

C. Jenis-jenis Rgam Bahasa


1. Ragam Bahasa dilihat dari cara penuturan
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi empat. Yaitu, sebagai
berikut.
1) Ragam Dialek
Ragam dialek/daerah adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bangsawan di
tempat tertentu (lihat kridalaksana 1993;42). Dalam istilah lama disebut dengan logat, Logat
yang paling menonjol yang mudah diamati ialah lafal. Logat bahasa oarang Jawa tampak
dalam pelafalan /b/ pada posisi awal nama-nama kota, seperti, mBandung, mBanyuwangi,
atau pelafalan seperti, pendidi’an, tabra’an. Logat daerah yang paling kentara yaitu dari
bunyinya. Ciri-ciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang pendeknya
bunyi bahasa membangun aksen yang berbeda-beda.
2) Ragam Terpelajar
Tingkat pendidikan penutur bahasa juga mewarnai penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa
indonesia yang di gunakan kelompok penutur berpendidikan tampak jelas perbedaanya
dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan. Contoh sebagai
berikut.

Tidak Terpelajar
terpelajar

Pidio Video

Pilem Film

Komplek Kompleks

pitamin vitamin

3) Ragam Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti pertemuan-
pertemuan, dan perundang-undangan. Ciri-ciri bahasa resmi adalah sebagai berikut.
 Menggunakan imbuhan secara lengkap
 Menggunakan EYD

vi
 Menggunakan nada bicara ( intonasi ) cederung datar/rendah
 Menggunakan diksi yang baku
4) Ragam Tidak resmi
Ragam bahasa tidak resmi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi tidak
resmi/keseharian.
Ragam bahasa resmi dan tidak resmi di tentukan oleh tingkat keformalannya
Semakin rendah tingkat keformalannya, maka semakin rendah bahasa yang digunakan.

2. Ragam Bahasa Dilihat Dari Cara Berkomunikasi


1) Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap. Dalam ragam
bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti bahasa, kosakata, dan lafal
dalam pengucapannya. Hal-hal tesebut dapat menunjukan ekspresi dan gerak tubuh/ isyarat
untuk mengungkapkan ide sang pembicara.
Contoh ragam lisan meliputi hal-hal berikut.
 Ragam bahasa cakapan.
 Ragam bahasa pidato.
 Ragam bahasa kuliah.
 Ragam bahasa panggung.
Ciri-ciri ragam bahasa lisan, meliputi hal-hal berikut
 Memerlukan kehadiran orang lain.
 Unsur gramatikal tidak dijelaskan secara lengkap.
 Terikat ruang dan waktu.
 Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

2. Ragam tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang di hasilkan memanfaatkan tulisan dengan huruf
sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis, kita harus memperhatikan beberapa hal
seperti tata cara penulisan ( ejaan ).
Contoh ragam lisan meliputi hal-hal berikut.
 Ragam bahasa teknis.
 Ragam bahasa undang-undang.
 Ragam bahasa catatan.
 Ragam bahasa surat.

Ciri-ciri ragam bahasa meliputi hal hal berikut.


 Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
 Adanya unsur gramatikal ( hubungan antar unsur-unsur bahasa dalam
satuan yang lebih besar) yang dinyatakan secara lengkap.
 Dipengaruhi tanda baca dan ejaan.
D. Ragam Bahasa Dilihat dari Topik Pembicaraan
1. Ragam Sosial

vii
Ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan atas
kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Masalnya ,
ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang yang akrab dapat
dikatakan sebagai ragam sosial.

2. Ragam Fungsional
Ragam fungsional (profesinonal) adalah ragam bahasa yang dikaitan dengan profesi,
lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainya. Ragam fungsioanal juga dikaitkan
dengan keresmian keadaan penggunaanya. Ragam fungsional dapat menjadi bahasa negara
dan bahasa teknis keprofesian, seperti bahasa dalam lingkungan keilmuan/teknologi,
kedokteran, dan keagamaan.

3. Ragam Jurnalistik
Bahasa jurnalistik adalah ragam bahas yang dipergunakan oleh dunia pesuratkabaran
(media masa cetak). Dalam hal ini termasuk media massa audio (radio), audio visual
(televisi), dan multimedia (internet). Ragam bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam
bahasa yang dibentuk oleh spesifikasi materi yang disampaikanya. Ragam khusus jurnalistik
termasuk dalam ragam bahasa ringkas.
4. Ragam Sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur, konotatif, kreatif, dan
inovatif. Bahasa sastra ialah bahasa sastra yang dipakai untuk menyampaikan emosi
(perasaan) dan pikiran. Dalam hal ini istimewa karena kekuatanya efeknya pada
pendengar/pembaca dan istimewa cara penuturanya. Untuk memperbesar efek penuturanya
dikerahkan segala kemampuan yang ada pada bahasa, Arti, bunyi, asosiasi, irama, tekanan,
suara, panjang pendek suara, persesuain bunyi kata, sajak, asonansi, posisi kata, ulangan
kata/kalimat dimana perlu dikerahkan untuk mempertinggi efek.

5. Ragam Politik dan Hukum


Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata dan
mengatur kehidupan masyarakat. Dengan sendirinya penguasa merupakan salah satu sumber
penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang besar dalam pengembangan bahasa di
masyarakat.
Salah satu ciri khas bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang panjang dan luas.
Terkadang sangat sulit menggunakan kalimat yang pendek dalam bahasa hukum karena
dalam bahasa hukum kejelasan norma-norma dan aturan terkadang membutuhkan penjelasan
yang panjang lebar, jelas kriterianyam keadaan, serta situasi yang dimaksud.
6. Ragam ilmiah
Bahasa ilmiah adalah bahasa yang digunakan dalam menulis karya ilmiah, bahasa
Indonesia yang dimaksud adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang
baik dan benar, baik dalam tulisan maupun penulisan.

E. Penggunaan Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar

viii
Berbahasa indonesia dengan baik dan benar dapat diartikan pemakaian ragam bahasa
yang serasi dengan sasaranya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul.
Ungkapan “bahasa indonesia yang baik dan beanr” mengacu kepada ragam bahasa yang
sekaligus memenuhi persyaratan, kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang di ucapkan
bahasa yang baku.
Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis
terkait dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal
penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Kendala yang harus
dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa
seperti interferensi(campur tangan), integrasi(pembauran yang menjadi satukesatuan),
campur kode(campuran dari bahasa ke bahasa lain), alih kode(penggunaan variasi
bahasa), dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi.
Hal ini menyebabkan bahasa yang di gunakan menjadi tidak baik. Misalnya dalam
pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku. Contoh :
1. Apa kamu ingin menyapu rumah bagian belakang?
2. Apa yang saat ini kamu lakukan?
Misalkan ketika dalam dialog antara seorang guru dengan seorang siswa,
Bu Guru : Rafi apakah kamu sudah menegrjakan PR?
Rafi : Sudah saya kerjakan BU
Bu Guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
Rafi : Terima kasih BU
Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar, pemakaian ragam baku akan menimbulkan
kegeliaan, keheranan, atau kecurigaan
- Berapa ibu mau menjual tauge ini?
- Apakah bang becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah Abang dan berapa
ongkosnya?
Untuk situasi di atas, kalimat ini yang lebih tepat.
- Berapa nih Bu, tauge ya?
- Ke Pasar Tanah Abang, bang, berapa?

Misalkan perbedaan dari bahasa indonesia yang benar dengan bahasa gaul
Bahasa Bahasa Gaul
Indonesia
Aku, saya Gue
Kamu Elo
Di masa depan Kapan-kapan
Apakah benar? Emangnya
bener?
Tidak peduli Emang gue
pikirin

Dari contoh diatas perbedaan antara bahasa yang baku dan non baku dapat dilihat dari
pengucapan dan dari tata cara penulisanya. Bahasa Indonesia baik dan benar merupakan

ix
bahasa yang mudah dipahami, bentuk bahasa baku yang sah agar secara luas masyarakat
indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa Nasional.

BAB III
PENUTUP
F. Simpulan
Ragam Bahasa adalah Bahasa merupakan sistem lambang bunyi, yang bersifat arbiter,
yang digunakan oleh suatu masyarkat untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasi. bahasa merupakan sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi
(dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat
berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Ragam bahasa ini memiliki berbagai macam jenis yang dibedakan berdasarkan tiga hal
yaitu cara berkomunikasi, cara penuturan, dan topik pembicaraan. Dilihat dari cara
berkomunikasi, ragam bahasa dibedakan menjadi dua yaitu lisan dan tulis. Dalam hal ini
penggunaan ragam lisan lebih baik karena seseorang dapat langsung mengekspresikan apa
yang ingin diungkapkan daripada menggunakan tulisan. Dilihat dari cara penuturanya, ragam
bahasa dibedakan menjadi ragam dialek, terpelajar, resmi, dan tidak resmi. Dilihat dari topik
pembicaraan, ragam bahasa dibedakan menjadi ragam sosial, ragam fungsional, ragam
jurnalistik, ragam sastra, dan ragam politik dan hukum.
Bahasa yang baik adalah bahasa Indonesia yang pemakaianya sesuai dengan situasi dan
kondisi dengan memperhatikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasaranya. Cara
menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menggunakan
bahasa yang baku ssuai dengan kaidah ejaan atau ejaan yang disempurnakan.

Anda mungkin juga menyukai