Anda di halaman 1dari 24

REVISI MAKALAH BAHASA INDONESIA

RAGAM BAHASA

Disusun oleh kelompok 3:

1. Mohamad Abdul Azis C10123052


2. Kezia Tatianna Felicia C10123041
3. Fadhilla C10123044
4. Ni Made Rai Angelia C10123050
5. Nurul Aulia Rachma C10123036

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional serta bahasa negara bangsa
Indonesia. Bahasa ini sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh
sebelum Belanda menjajah Indonesia. Namun tidak semua orang menggunakan
tata cara atau aturan-aturan yang benar. Salah satunya adalah penggunaan bahasa
Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan ejaan ataupun Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Oleh karena itu, pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting
untuk mempelajari bahasa Indonesia secara menyeluruh. Sehingga, bisa
diterapkan dan digunakan dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai
bangsa Indonesia tidak akan hilang.

Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah
dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Hal ini menjadi latar belakang
penting dalam mempelajari ragam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia perlu
dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Dalam hal ini tidak hanya pelajar dan
mahasiswa saja, tetapi juga semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa ini.
Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang disebut ragam bahasa. Di sini
ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda.

Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi digunakan dalam berbagai


keperluan dan akan berbeda-beda sesuai dengan situasi dan kondisi.
Keanekaragaman penggunaan bahasa Indonesia inilah yang dinamakan ragam
bahasa. Ragam bahasa Indonesia terbentuk karena pengaruh latar belakang
budaya, sejarah, dan letak geografis. Faktor-faktor ini mempengaruhi variasi
bahasa yang ada dalam masyarakat.

1
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas. rumusan masalah tulisan ini adalah
sebagai berikut:

1. Apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa?


2. Apakah penyebab terjadinya ragam bahasa?
3. Apa sajakah jenis-jenis ragam bahasa?

C. Tujuan
Adapun tujuan tulisan ini adalah seperti di bawah ini.

1. Untuk mengetahui pengertian ragam bahasa.


2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya ragam bahasa.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis ragam bahasa.

2
II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ragam Bahasa


Bahasa adalah salah satu aspek paling penting dalam kehidupan manusia.
Bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga mencerminkan identitas
budaya dan sosial individu serta kelompok. Sehingga bahasa dapat diartikan
sebagai alat komunikasi yang terorganisasi dalam bentuk satuan-satuan, seperti
kata, kelompok kata, klausa, dan kalimat yang diungkapkan baik secara lisan
maupun tulis.

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-


beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara. orang yang dibicarakan. serta menurut medium pembicara. Seiring dengan
perkembangan zaman, sekarang ini masyarakat mengalami perubahan sehingga
bahasa pun mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa
yang dipakai sesuai keperluannya.

Adapun pengertian ragam bahasa menurut beberapa ahli, yaitu sebagai


berikut:

 Ragam bahasa menurut Bachman (1999) Ragam bahasa adalah variasi


bahasa menurut pemakaian yang berbeda-beda, menurut topik yang
dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara. orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
 Ragam bahasa menurut Sugono (1999) Sehubungan dengan pemakaian
bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan
bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi resmi seperti di sekolah, di
kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku.
Sebaliknya, dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, atau di
pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
 Ragam bahasa menurut Fishman (1968) Suatu ragam bahasa, terutama
ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk
menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi

3
panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam hal ini yang
perlu diperhatikan adalah kaidah tentang norma yang berlaku dan
berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan),
pelaku bicara, dan topik pembicaraan.

B. Penyebab Adanya Ragam Bahasa


Ragam bahasa timbul seiring dengan munculnya perubahan di dalam
masyarakat. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai
keperluamya. Oleh karena banyaknya variasi, agar tidak mengurangi fungsi
bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme
untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu, dalam hal ini
disebut ragam standar. Ada beberapa faktor sebagai penyebab timbulnya ragam
bahasa yang ada di Indonesia, yakni seperti di bawah ini:

a) Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang
berbeda, seperti di wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah
Indonesia lainnya.
b) Faktor Sejarah
Setiap daerah mempunyai kebiasaan (adat istiadat) dan bahasa nenek
moyang sendiri-sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan
daerah lainnya.
c) Faktor Perbedaan Geografi
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di daerah
pantai, pegunungan yang biasanya cenderung menggunakan bahasa yang
singkat jelas dengan intonasi volume suara yang besar dan tinggi. Berbeda
dengan daerah pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa
lisan yang panjang lebar disebabkan lokasinya yang saling berdekatan
dengan intonasi volume suara yang kecil. Selain faktor tersebut ragam
bahasa juga terjadi karena perkembangan zaman, di samping perbedaan
cara penyampaiannya atau logat bahasanya.

4
C. Jenis-jenis Ragam Bahasa
Ragam bahasa Indonesia adalah variasi kata-kata berdasarkan pemakaian,
topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, lawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta medium pembicara. Berikut adalah jenis-jenis
ragambahasa Indonesia:

1. Ragam Bahasa Dilihat dari Cara Penuturan


Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi empat
yaitu, sebagai berikut:

a. Ragam Dialek
Ragam dialek/daerah adalah variasi bahasa yang dipakai oleh
kelompok bangsawan di tempat tertentu. Dalam istilah lama disebut
dengan logat. Logat yang paling menonjol yang mudah diamati. ialah
lafal. Logat bahasa Indonesia orang Jawa tampak dalam pelafalan /b/ pada
posisi awal nama-nama kota, seperti mBandung. mBanyuwangi, atau
realisai pelafalan kata seperti pendidi’an, tabra'an, kenai’an, gera'an. Logat
daerah yang paling kentara, yakni dari segi tata bunyinya. Logat Indonesia
yang dilafalkan oleh orang Tapanuli dapat dikenali, misalnya karena
tekanan kata yang amat jelas. Logat Indonesia orang Bali dan Jawa, yakni
pada pelafalan bunyi /t/ dan /d/-nya. Ciri-ciri khas yang meliputi tekanan.
turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa membangun
aksen yang berbeda-beda.
Contoh ragam dialek:
1) Ragam dialek Jawa
a) Dialek Indramayu
b) Dialek Malang
c) Dialek Banyumasan

2) Ragam dialek Sunda:


a) Dialek Batak Toba
b) Dialek Batak Karo

5
3) Ragam dialek Kaili
a) Dialek Kulavi-Lindu
b) Dialek Tavaelia
c) Dialek Ledo

Ragam dialek adalah variasi bahasa yang dipengaruhi oleh geografi,


budaya, dan kelompok sosial yang berbicara dalam dialek tersebut. Terkadang,
ragam dialek juga bisa dilihat dari penggunanya, yaitu orang yang menggunakan
dialek tertentu. Dalam konteks pengguna, beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi ragam dialek meliputi:

a) Wilayah Geografis: Orang yang tinggal di wilayah tertentu


cenderung menggunakan dialek atau aksen regional yang berbeda.
Contohnya, orang yang tinggal di Jawa Timur mungkin memiliki
dialek yang berbeda dari orang yang tinggal di Jawa Tengah.
b) Kelompok Sosial: Orang dari kelompok sosial atau etnis tertentu
juga mungkin menggunakan dialek yang khas. Misalnya, orang
Jawa dan orang Batak di Indonesia mungkin memiliki dialek yang
berbeda.
c) Latar Belakang Budaya: Faktor-faktor budaya seperti agama,
tradisi, dan sejarah juga dapat memengaruhi penggunaan dialek.
Misalnya, bahasa Arab yang digunakan oleh Muslim memiliki
dialek yang berbeda dengan bahasa Arab yang digunakan di
negara-negara non-Muslim.
d) Pendidikan: Tingkat pendidikan juga dapat mempengaruhi
penggunaan dialek. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih
tinggi cenderung menggunakan ragam bahasa yang lebih baku dan
formal.
e) Pekerjaan dan Profesi: Beberapa profesi atau pekerjaan tertentu
juga memiliki dialek khusus. Misalnya, bahasa yang digunakan
oleh seorang petani mungkin berbeda dari bahasa yang digunakan
oleh seorang dokter.

6
f) Gaya Berbicara: Beberapa orang mungkin memilih untuk
menggunakan dialek tertentu sebagai bagian dari gaya berbicara
atau identitas mereka, bahkan jika mereka memiliki pilihan untuk
menggunakan ragam bahasa yang lebih baku.

Ragam dialek, dilihat dari penggunaannya, berkaitan dengan cara orang


menggunakan dialek atau aksen tertentu dalam berbicara atau menulis. Berikut
adalah beberapa faktor yang mempengaruhi ragam dialek berdasarkan
penggunaannya:

a) Orang Tertentu atau Kelompok Sosial: Orang atau kelompok sosial


tertentu mungkin menggunakan dialek atau aksen tertentu secara
konsisten. Contohnya, kelompok etnis atau komunitas tertentu
mungkin cenderung menggunakan dialek mereka sendiri dalam
komunikasi sehari-hari.
b) Kesadaran dan Identitas: Seseorang dapat memilih untuk
menggunakan dialek tertentu sebagai ekspresi identitas mereka.
Misalnya, seseorang yang bangga dengan akar budaya atau
regionalnya mungkin akan menggunakan dialek atau aksen yang
mencerminkan latar belakang tersebut.
c) Konteks dan Lingkungan: Penggunaan dialek dapat sangat
dipengaruhi oleh konteks dan lingkungan komunikasi. Misalnya,
dalam situasi informal di antara teman-teman atau keluarga,
seseorang mungkin lebih cenderung menggunakan dialek atau
aksen tertentu, sementara dalam konteks formal atau profesional,
mereka mungkin menggunakan ragam bahasa yang lebih baku.
d) Pengaruh Media dan Budaya Populer: Terkadang, media dan
budaya populer dapat memengaruhi penggunaan dialek. Misalnya,
ketika karakter dalam film atau acara televisi berbicara dengan
dialek tertentu, hal ini dapat mempengaruhi bagaimana orang
menggunakan dialek tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

7
e) Pendidikan dan Pengetahuan Bahasa: Tingkat pendidikan dan
pengetahuan bahasa seseorang juga dapat mempengaruhi
penggunaan dialek. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih
tinggi mungkin lebih cenderung menggunakan ragam bahasa yang
lebih baku dan formal.
f) Interaksi Sosial: Interaksi dengan orang-orang dari berbagai latar
belakang budaya dan bahasa dapat memengaruhi penggunaan
dialek. Seseorang mungkin mengadopsi beberapa elemen dari
dialek lain melalui interaksi sosial.

b. Ragam Terpelajar
Tingkat pendidikan penutur bahasa Indonesia juga mewarnai
penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh
kelompok penutur berpendidikan tampak jelas perbedaannya dengan yang
digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan, terutama
dalam pelafalan kata yang berasal dari haliusa asing. Seperti contoh dalam
tabel berikut.

Tidak terpelajar Terpelajar


nopember november
asesoris aksesoris
apotik apotek
bis Bus
napas nafas

c. Ragam Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi.
seperti pertemuan-pertemuan, peraturan-peraturan, dan perundangan-
undangan.

8
Contohnya:
Resmi: Saya sudah menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut.
Tidak resmi: saya udah ngerjain pr itu.

Resmi: Saya hendak mengajak Anin untuk berangkat sekolah


bersama.
Tidak resmi: saya mau ngajak Anin berangkat sekolah.

Resmi: Ardi tidak sengaja menginjak pecahan gelas sehingga


kakinya terluka
Tidak resmi: Ardi ga sengaja nginjak pecahan gelas jadi kakinya
luka

Ciri-ciri ragam bahasa resmi adalah sebagai berikut:


a) Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten.
Contoh:
Saya belajar Bahasa Indonesia setiap hari.
Dia akan pergi ke kampus nanti sore.
Mereka sedang memasak di dapur.

Dalam contoh-contoh di atas, unsur gramatikal seperti subjek, predikat,


objek, waktu, dan aspek tenses digunakan secara eksplisit sesuai dengan tata
bahasa bahasa Indonesia. Ini membantu untuk membuat kalimat yang jelas dan
mudah dipahami.

b) Menggunakan imbuhan secara lengkap.


1. Kata imbuhan di awal (prefiks)
imbuhan yaitu me-, ber-, pe-, per-, te-, ter-, ke-. Kata
imbuhan ini selalu terletak di awal kata dasar, sehingga
menimbulkan makna baru.
Contoh:
Sekar menari bersama dengan rekan satu sanggar.

9
Tina menanam sayur kangkung di kebun.
Budi mulai mengetik laporan untuk tugas makalah.

2. Kata imbuhan di akhir (sufiks)


imbuhan kata dasar di akhir, yakni -an, -kan, -nya, -I, -
man/-wan/-wati, -kah.
Contoh:
Adit mendapatkan juara di Olimpiade Sains.
Marliana selalu siap snack untuk jajan bulanan.
Minuman dengan rasa stroberi memang selalu segar.

3. Kata imbuhan di tengah (Infiks)


Infiks ini juga menggunakan huruf konsonan dan vocal
seperti -em, -el, -in, -er, serta -eh.
Contoh:
Peningkatan kinerja karyawan perlu dilakukan setiap
perusahaan.
Tubuh Iqbal gemetar karena gugup.
Telapak kaki Tini luka karena tidak mengenakan sandal.

4. Kata imbuhan di awal dan akhir (Konfiks)


setiap katanya merupakan gabungan dari kata imbuhan
awalan (prefiks) dan kata imbuhan akhir (sufiks). seperti
per-an, ber-an, di-I, peng-an, ke-an, memper-I, me-kan.
Contoh:
Olive memilih pekerjaan ini demi keluarganya.
Saling memahami menjadi kunci hubungan yang
harmonis.
Penghasilan besar ataupun kecil harus disyukuri.

10
c) Menggunakan kata ganti resmi.
Saya (kata ganti orang pertama tunggal): Digunakan untuk
merujuk pada diri sendiri. Ini adalah kata ganti orang pertama
yang paling umum.
Contoh: Saya akan pergi ke toko.
Saya akan mengembalikan buku ke perpustakaan.
Saya sudah makan.

Kamu (kata ganti orang kedua tunggal): Digunakan untuk


merujuk pada seseorang yang sedang diajak berbicara atau
diajak bicara.
Contoh: Kamu sudah makan?
Kamu darimana?
Kamu sudah membaca buku yang aku berikan?

Kalian (kata ganti orang kedua jamak): Digunakan untuk


merujuk pada lebih dari satu orang yang sedang diajak
berbicara atau diajak bicara.
Contoh: Kalian harus bekerja sama dalam proyek ini.
Kalian harus menurut pada pimpinan.
Kalian harus membaca buku itu.

d) Menggunakan kata baku.


Anda (kata ganti orang kedua tunggal): Digunakan untuk
merujuk pada seseorang yang sedang diajak berbicara atau
diajak bicara.
Contoh: Apakah anda telah menyelesaikan laporan?
Bisakah anda membantu saya?
Dapatkah anda membayangkan tsunami akan terjadi?

Beliau (kata ganti orang ketiga tunggal, bentuk hormat):


Digunakan untuk merujuk pada seseorang yang sudah disebut

11
sebelumnya atau orang ketiga yang sedang dibicarakan dengan
hormat.
Contoh: Beliau adalah seorang pemimpin yang bijaksana.
Beliau ini sangatlah cerdik.
Beliau semasa hidupnya selalu berbuat baik.

Kami (kata ganti orang pertama jamak): Digunakan untuk


merujuk pada diri sendiri dan satu atau lebih orang lain dalam
kelompok yang sama.
Contoh: Kami telah menyelesaikan laporan tersebut.
Kami sudah berusaha sebisa mungkin.
Kami memiliki keinginan yang tinggi.

e) Menggunakan EYD.
Ejaan yang Benar: Rencana pengembangan bisnis harus
disusun dengan baik, agar perusahaan dapat berkembang.

Penggunaan Kapitalisasi yang Tepat: Kementerian Pendidikan


akan meluncurkan program pendidikan baru.

Penggunaan Kata Ganti yang Baku: Mereka telah


menyelesaikan proyek dengan sukses.

Penulisan Nama yang Benar: Ketua Rapat adalah Bapak Amir.

d. Ragam Tidak Resmi


Ragam tidak resmi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam
situasi tidak resmi, seperti dalam pergaulan, atau percakapan pribadi. Ciri-
ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam bahasa resmi. Ragam
bahasa resmi atau tidak resmi ditentukan oleh tingkat keformalan bahasa
yang digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan suatu bahasa, berarti
semakin resmi bahasa yang digunakan. Sebaliknya, semakin rendah

12
tingkat keformalannya, semakin rendah tingkat kebakuan bahasa yang
digunakan.
Contohnya sebagai berikut:
a) Ejaan yang Lebih Santai: Gw bener-bener seneng liburan kemaren.
b) Penyusunan Kalimat yang Lebih Lepas: Abis itu, gue langsung
cabut dari situ deh.
c) Penggunaan Singkatan: BTW, udah ada kabar dari Dicky belum?
d) Penggunaan Bahasa Gaul: Yang udah Matematikanya spill di grup
kelas YGY (ya guys ya).

2. Ragam Bahasa Dilihat Dari Cara Berkomunikasi


Macam-macam ragam bahasa dilihat dari cara berkomunikasi
dibagi menjadi tiga, yaitu seperti dibawah ini:

a. Ragam Lisan
Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan
oleh alat ucap (organ of speech). Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus
memperhatikan beberapa hal seperti tata bahasa. kosakata, dan lafal dalam
pengucapannya. Dalam hal ini dengan memperhatikan hal-hal tersebut,
pembicara dapat mengatur tinggi rendah suara atau tekanan yang
dikeluarkan, mimik/ekspresi muka yang ditunjukkan, serta gerak tangan
atau isyarat untuk mengungkapkan ide sang pembicara.

Ciri-ciri ragam bahasa lisan. yakni seperti dibawah ini:


a) Memerlukan kehadiran orang lain.
b) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap.
c) Terikat ruang dan waktu.
d) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

13
Contoh ragam lisan, yakni meliputi hal-hal berikut ini:
a) Ragam bahasa cakapan.
Contoh kata: cihuy, ambyar, enggak dan adem.
b) Ragam bahasa pidato.
Contoh kata: Hadirin sekalian…
c) Ragam bahasa kuliah.
Contohnya:
1) Istilah-istilah teknis dalam bidang studi tertentu, misalnya
interest, laba, modal, deviden, surplus, dsb yang terdapat
dalam ekonomi.
2) Frasa-frasa yang sering digunakan dalam presentasi, seperti
"sebagai yang telah disebutkan sebelumnya" atau "sebagai
kesimpulan".
3) Singkatan-singkatan atau akronim yang digunakan dalam
bidang studi tertentu, seperti "DNA" dalam biologi atau
kedokteran.

d) Ragam bahasa panggung.


Contohnya:
1) Dialog antar karakter dalam sebuah pertunjukkan
2) Bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau
tema dalam pertunjukan, seperti "Cinta adalah kekuatan
yang paling kuat di dunia" atau "Kita harus selalu berjuang
untuk kebenaran."
3) Bahasa yang digunakan untuk menyampaikan emosi atau
perasaan karakter, seperti "Aku sangat sedih karena
kehilanganmu" atau "Aku sangat marah karena
perlakuanmu yang tidak adil."

14
Kelebihan ragam bahasa lisan. yakni sebagai berikut.

a) Dapat disesuaikan dengan situasi.


b) Faktor efisiensi yaitu, melakukan pekerjaan dengan tepat dan
mampu menjalankan tugas dengan cermat, dan berdaya guna.
c) Faktor kejelasan yaitu, pemilihan kata, kalimat dan penggunaan
struktur kalimat yang sederhana, jelas dan mudah dipahami dan
juga menggunakan bahasa yang sesuai dengan konteks atau situasi
yang terjadi.
d) Faktor kecepatan yaitu, bisa langsung tersampaikan kepada lawan
bicara pada saat itu juga, tidak melewati perantara. Misalnya kalau
secara tulis maka perantaranya kertas.
e) Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas
pengertian bahasa yang dituturkan oleh penutur.
f) Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan serta
penafsiran dari informasi audit, visual dan kognitif sang penutur.

Kelemahan ragam bahasa lisan, yakni seperti di bawah ini.

a) Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan


terdapat frasa-frasa sederhana.
b) Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.
c) Tidak semua orang bisa melafalkan bahasa lisan dengan benar.
d) Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal.

b. Ragam Tulis

Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan


tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis, kita harus
memperhatikan beberapa hal seperti tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek
tata bahasa dan pemilihan kosakata, dalam hal ini kita dituntut untuk tepat dalam
pemilihan unsur tata bahasa seperti bentuk kata, susunan kalimat, pilihan kata,
kebenaran penggunaan ejaan, dan juga penggunaan tanda baca dalam
mengungkapkan ide kita.

15
Ciri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:

a) Tidak memerlukan kehadiran orang lain.


b) Adanya unsur gramatikal (hubungan antar unsur-unsur bahasa dalam
satuan yang lebih besar) yang dinyatakan secara lengkap.
c) Tidak terikat oleh ruang dan waktu.
d) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

Contoh ragam tulis, yakni meliputi hal-hal di bawah ini:

1) Ragam bahasa teknis yaitu, ragam bahasa yang dilakukan mengenai teknis
atau cara penulisan yang dicontohkan misalnya laporan penelitian,
makalah, tesis dan lain-lain.
2) Ragam bahasa undang-undang yaitu, gaya bahasa yang dipergunakan
dalam suatu peraturan perundang-undangan, sehingga ia merupakan
bahasa Indonesia yang tunduk pada kaidah-kaidah bahasa Indonesia, akan
tetapi di dalamnya terkandung ciri-ciri khusus yaitu, adanya sifat
keresmian dan kejelasan makna
3) Ragam bahasa catatan
Contoh: “saya akan kerja pr Matematika.”
“Tanggal 5 Desember saya akan ke dokter”
“Saya akan rapat tanggal 12 Juli.”
4) Ragam bahasa surat yaitu, bahasa formal atau baku, dan bahasa non formal
atau non baku.
Contoh: Ragam Bahasa Surat Resmi Pemerintah
"Kepada Yth. [Nama Penerima],
Sehubungan dengan undang-undang yang baru diterapkan, kami ingin
memberitahu Anda tentang perubahan dalam prosedur perpajakan yang
akan memengaruhi bisnis Anda. Kami akan menyelenggarakan seminar
pada tanggal 10 Desember 2023 untuk memberikan informasi lebih lanjut.
Hormat kami,
[Nama Instansi Pemerintah]"

16
Kelebihan ragam bahasa tulis, yakni sebagai berikut:

a) Informasi yang disajikan bisa dipilih oleh sang penulis untuk dikemas
menjadi media atau materi yang lebih menarik dan menyenangkan.
b) Umumnya memiliki kedekatan antara budaya dengan kehidupan
masyarakatnya.
c) Sebagai sarana untuk memperkaya kosakata.
d) Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud/tujuan, memberikan
informasi, serta dapat mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu
meningkatkan wawasan si pembaca.

Kelemahan ragam bahasa tulis, yakni sebagai berikut:

a) Alat atau sarana yang dapat memperjelas pengertian seperti bahasa lisan
tidak ada. Akibatnya, bahasa tulis pun harus disusun lebih sempurna.
b) Tidak mampu menyajikan berita secara lugas dan jujur.
c) Hal yang tidak ada dalam bahasa tulis pun tidak dapat diperjelas.

3. Ragam Bahasa Dilihat dari Topik Pembicaraan


Ragam bahasa Indonesia dilihat dari topik pembicaraan terdiri dari
beberapa jenis, yaitu:

a. Ragam Sosial
Ragam sosial, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan
kaidahnya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial
yang lebih kecil dalam masyarakat. Misalnya, ragam bahasa yang
digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang yang akrab dapat
dikatakan sebagai ragam sosial. Selain itu, ragam sosial berhubungan pula
dengan tinggi atau rendahnya status kemasyarakatan lingkungan sosial
yang bersangkutan.

17
Contoh:
1) Ragam Sosial dalam Diskusi Ilmiah:
Ketika berbicara tentang topik ilmiah atau akademis, orang
cenderung menggunakan istilah teknis dan bahasa formal.
"Pemahaman kuantum mekanika dalam teori fisika modern
sangat penting untuk menjelaskan fenomena subatom."
2) Ragam Sosial dalam Pembicaraan Sehari-hari:
Dalam percakapan sehari-hari, orang sering berbicara tentang
topik yang lebih umum dan menggunakan bahasa yang lebih
sederhana. "Kemarin cuaca sangat cerah. Kami pergi piknik ke
taman."
3) Ragam Sosial dalam Pembicaraan tentang Olahraga:
Ketika berbicara tentang olahraga, orang dapat menggunakan
istilah olahraga tertentu dan bahasa yang khas untuk topik ini.
"Tim sepak bola tersebut berhasil mencetak gol kemenangan di
menit akhir pertandingan."

b. Ragam Fungsional
Ragam fungsional (profesional) adalah ragam bahasa yang
dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan
tertentu lainnya. Ragam fungsional juga dikaitkan dengan keresmian
keadaan penggunaannya. Ragam fungsional dapat menjadi bahasa negara
dan bahasa teknis keprofesian, seperti bahasa dalam lingkungan
keilmuan/teknologi, kedokteran, dan keagamaan.
Contoh:
1) Ragam Fungsional dalam Meminta Informasi
Saat seseorang ingin meminta informasi atau klarifikasi, mereka
menggunakan bahasa yang ramah dan sopan. "Permisi, bisa
Anda memberi tahu saya di mana kantor pos terdekat berada?"
2) Ragam Fungsional dalam Memberikan Instruksi:

18
Ketika memberikan instruksi atau petunjuk, bahasa yang
digunakan harus jelas dan tegas. "Tolong ikuti langkah-langkah
ini dengan hati-hati: langkah pertama, klik tautan di bawah ini."
3) Ragam Fungsional dalam Menjelaskan Konsep
Saat menjelaskan konsep atau teori, orang menggunakan bahasa
yang lebih formal dan teknis untuk memastikan pemahaman
yang tepat. "Prinsip dasar termodinamika adalah hukum pertama
yang menyatakan bahwa energi dalam sistem selalu tetap."

c. Ragam Jurnalistik
Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh
dunia persuratkabaran. Dalam perkembangan lebih lanjut, bahasa
jurnalistik adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media massa.
Dalam hal ini termasuk media massa audio (radio), audio visual (televisi),
dan multimedia (internet). Ragam bahasa jurnalistik adalah salah satu
ragam bahasa yang dibentuk oleh spesifikasi materi yang disampaikannya.
Ragam khusus jurnalistik termasuk dalam ragam bahasa ringkas.
Contoh:
1) Ragam Jurnalistik dalam Berita Politik
Penulisan berita politik sering kali menggunakan gaya yang
netral dan obyektif. Wartawan berusaha untuk memberikan
informasi yang akurat tentang peristiwa politik. "Presiden
Mengumumkan Rencana Pengeluaran Anggaran Tahun Depan."
2) Ragam Jurnalistik dalam Berita Kejahatan
Berita kejahatan biasanya disusun untuk memberikan detail
tentang kejadian, sumber informasi, dan investigasi polisi.
"Perampokan Bank Terjadi di Pusat Kota, Polisi Mencari
Pelaku."
3) Ragam Jurnalistik dalam Berita Kesehatan

19
Berita kesehatan berfokus pada fakta medis dan penyampaian
informasi kesehatan yang relevan. "Kasus Flu Musiman
Meningkat, Dinas Kesehatan Mendorong Vaksinasi."

d. Ragam Sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur,
konotatif, kreatif, dan inovatif. Bahasa sastra ialah bahasa yang dipakai
untuk menyampaikan emosi (perasaan) dan pikiran, fantasi dan lukisan,
angan-angan, penghayatan lahir dan batin, peristiwa dan khayalan dengan
bentuk istimewa. Dalam hal ini istimewa karena kekuatan efeknya pada
pendengar/pembaca dan istimewa cara penuturannya. Bahasa dalam ragam
sastra ini digunakan sebagai bahan kesenian, di samping sebagai alat
komunikasi. Untuk memperbesar efek penuturan dikerahkan segala
kemampuan yang ada pada bahasa. Arti, bunyi, asosiasi, irama, tekanan,
suara, panjang pendek suara, persesuaian bunyi kata, sajak, asonansi,
posisi kata, ulangan kata/kalimat di mana perlu dikerahkan untuk
mempertinggi efek. Misalnya, bahasa dalam sajak jelas bedanya dengan
bahasa dalam karangan umum. Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah,
ragam bahasa sastra banyak mengunakan kalimat yang tidak efektif.
Penggambaran yang sejelas - jelasnya melalui rangkaian kata bermakna
konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa sastra. Hal ini dilakukan agar
tercipta pencitraan di dalam imajinasi pembaca.
Contoh:
1) Ragam Sastra dalam Puisi Romantis
"Dalam cinta, bintang-bintang menyala, matahari bersinar, dan
hati kita bergelora."
2) Ragam Sastra dalam Puisi Politik
"Dalam bayangan tirani, kita berjuang untuk kebebasan dan
hak asasi manusia."
3) Ragam Sastra dalam Drama Tragis

20
"Romeo dan Juliet adalah kisah cinta tragis yang diakhiri
dengan kematian tragis keduanya."

e. Ragam Politik dan Hukum


Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam
rangka menata dan mengatur kehidupan masyarakat. Dengan sendirinya
penguasa merupakan salah satu sumber penutur bahasa yang mempunyai
pengaruh yang besar dalam pengembangan bahasa di masyarakat. Salah
satu ciri khas bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang panjang
dengan pola kalimat luas. Dalam hal ini diakui bahwa bahasa hukum
Indonesia tidak terlalu memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa Indonesia
dalam strukturnya. Hal ini disebabkan hukum Indonesia pada umumnya
didasarkan pada hukum yang ditulis pada zaman penjajahan Belanda dan
ditulis dalam bahasa Belanda. Namun, terkadang sangat sulit
menggunakan kalimat yang pendek dalam bahasa hukum karena dalam
bahasa hukum kejelasan norma-norma dan aturan terkadang membutuhkan
penjelasan yang panjang lebar, jelas kriterianya, keadaan, serta situasi
yang dimaksud.
Contoh:
1) Ragam Hukum dalam Perdebatan Hukum
"Menurut Pasal 5 UU Nomor 123, tindakan tersebut dapat
dianggap sebagai pelanggaran hukum."
2) Ragam Hukum dalam Persidangan
"Tuntutan melawan terdakwa adalah pelanggaran Pasal 456
dalam KUHP."
3) Ragam Hukum dalam Perjanjian Kontrak
"Pihak pertama setuju untuk memberikan pelayanan sesuai
dengan ketentuan dalam Pasal 3.2 perjanjian ini."

21
III
SIMPULAN

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda


beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa
ini timbul karena latar belakang budaya, sejarah, ataupun letak geografis.
Akibatnya muncul berbagai variasi bahasa Indonesia. Ragam bahasa ini memiliki
berbagai macam jenis yang dibedakan berdasarkan tiga hal yaitu cara
berkomunikasi, cara penuturan, dan topik pembicaraan. Dilihat dari cara
berkomunikasi, ragam bahasa dibedakan menjadi dua yaitu lisan dan tulis. Dalam
hal ini penggunaan ragam lisan lebih baik karena seseorang dapat langsung
mengekspresikan apa yang ingin diungkapkan daripada menggunakan tulisan.
Dilihat dari cara penuturan, ragam bahasa dibedakan menjadi ragam dialek,
terpelajar, resmi, dan tidak resmi. Dilihat dari topik pembicaraan, ragam bahasa
dibedakan menjadi ragam sosial. ragam fungsional, ragam jurnalistik. ragam
sastra, ragam politik dan hukum.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://wordpress.com/2015/10/27/tulisan-ragam-bahasa

https://irfanisprayudhi.wordpress.com/2013/09/30/arti-fungsi-dan-ragam-bahasa

http://www.berbagaireviews.com/2017/04/ragam-bahasa-pengertian-dan-jenis-
jenis.html

http://rivansuhandika25.blogspot.co.id/2012/10/penyebab-timbulnya-ragam-
bahasa.html

http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/17956/1/
d54a798dd7ad3011f11487712ec9573f.pdf

https://plus.kapanlagi.com/contoh-kata-berimbuhan-dalam-kalimat-lengkap-
dengan-pola-penggunaanya-7cdfe3.html

https://www.sonora.id/read/423682332/30-contoh-kata-berimbuhan-dalam-
kalimat-lengkap-dengan-aturannya?page=all

23

Anda mungkin juga menyukai