Jawab : Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan atau berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa Indonesia memang banyak ragamnya. Hal Ini karena Bahasa Indonesia sangat luas pemakaiannya dan bermacam- macam ragam penuturnya. Oleh karena itu, penutur harus mampu memilih ragam bahasa yang sesuai dengan dengan keperluannya,apapun latar belakangnya. Dalam pembahasan bahasa Indonesia ada yang disebut ragam bahasa. Dalam hal ini ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Akibatnya muncul berbagai variasi bahasa Indonesia. Seperti contohnya adalah ketika kita berbicara kepada fisikawan maka terdapat kata-kata yang jarang didengar contohnya destruksi, interferensi dan lainnya. Atau ketika kita berbicara dengan pengamat ekonomi maka kita akan mendengar kata inflasi, kuartal, resesi dan semacamnya. Penggunaan kata-kata tersebut termasuk ke dalam ragam dari bahasa Indonesia. Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang ini banyak masyarakat yang mengalami perubahan. Bahasa pun juga mengalami perubahan. Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu yang disebut ragam standar. Ragam bahasa yang oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik mempunyai prestise tinggi, yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah karangan teknis, perundang undangan, di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi seperti surat dinas disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.
2. Mengapa muncul ragam bahasa Indonesia?
Jawab: Ada beberapa faktor sebagai penyebab timbulnya ragam bahasa yang ada di Indonesia, yakni seperti di bawah ini, 1. Faktor Budaya Budaya sangat berpengaruh dengan adanya berbagai ragam Bahasa Indonesia. Dimana setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda, seperti di wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah Indonesia lainnya. 2. Faktor Sejarah Setiap daerah mempunyai kebiasaan (adat istiadat) dan bahasa nenek moyang sendiri-sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan daerah lainnya sehingga menyebabkan munculnya berbagai macam Bahasa Indonesia. 3. Faktor Perbedaan Demografi Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di daerah pantai, pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan intonasi volume suara yang besar dan tingi. Berbeda dengan daerah pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar disebabkan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil. 4. Faktor perkembangann zaman Selain Faktor tersebut ragam bahasa juga terjadi karena perkembangan zaman, di samping perbedaan cara penyampaiannya atau logat bahasanya. Adapun munculnya ragam Bahasa Indonesia dikarenakan faktor perkembangann zaman dipengaruhi oleh Pendidikan dan kemajuan teknologi. 5. Faktor status sosial Kelas sosial (social class) mengacu pada golongan masyarakat yang mempunyai kesamaan tertentu dalam bidang kemasyarakatan seperti ekonomi, pekerjaan, pendidikan, kedudukan dan kasta. Misalnya si A adalah seorang bapak di keluarganya, yang juga berstatus sosial sebagai guru. Jika dia guru di sekolah negeri , dia juga masuk ke dalam kelas pegawai negeri. Jika dia seorang sarjana, dia bisa masuk kelas sosial golongan “terdidik” 6. Faktor waktu/situasi berbahasa Ragam bahasa terjadi karena faktor situasi berbahasa. Bahasa dapat berubah karena situasi tertentu. Misalnya dalam situasi formal, bahasa yang digunakan akan menjadi Bahasa yang formal, dan sopan. Berbeda bila bahasa digunakan dalam situasi non formal misalnya ketika berbincang dengan teman sebaya, atau teman sekelompoknya.
3. Apa sajakah ragam bahasa Indonesia itu? Jelaskan secukupnya!
Jawab: 1. Ragam Bahasa Menurut Daerah Ragam daerah sejak lama dikenal dengan nama logat atau dialek. Bahasa yang luas wilayah pemakaiannya selalu mengenal logat. Masing-masing logat dapat dipahami secara timbal balik oleh penuturnya, sekurang-kurangnya oleh penutur logat yang daerahnya berdampingan. Jika di dalam wilayah pemakaiannya, individu atau sekelompok orang tidak mudah berhubungan, misalnya karena tempat keadiamannya dipisahkan oleh pegunungan, selat, atau laut, maka lambat laun tiap logat dapat mengalami perkembangan sendiri-sendiri yang selanjutnya semakin sulit dimengerti oleh penutur ragam lainnya. Pada saat itu, ragam-ragam bahasa tumbuh menjadi bahasa yang berbeda. 2. Ragam Bahasa Menurut Pendidikan Formal Ragam bahasa Indonesia menurut pendidikan formal, menunjukkan perbedaan yang jelas antara kaum yang berpendidikan formal dan yang tidak. Tata bunyi bahasa Indonesia golongan penutur yang kedua itu berbeda dengan fonologi kaum terpelajar. Bunyi /f/ dan gugus konsonan akhir /-ks/, misalnya, sering tidak terdapat dalam ujaran orang yang tidak bersekolah atau hanya berpendidikan rendah. 3. Ragam Bahasa Menurut Sikap Penutur Ragam bahasa menurut sikap penutur mencakup sejumlah corak Bahasa Indonesia yang masing-masing, pada asasnya, tersedia bagi tiap pemakai bahasa. Ragam ini, yang dapat disebut langgam atau gaya, pemilihannya bergantung pada sikap penutur atau penulis terhadap orang yang diajak berbicara atau pembacanya. Sikapnya itu dipengaruhi, antara lain, oleh usia dan kedudukan orang yang disapa, tingkat keakraban antarpenutur, pokok persoalan yang hendak disampaikan, dan tujuan penyampaian informasinya. Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi dua, sebagai berikut : 1. Ragam Dialek Ragam dialek/daerah adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bangsawan di tempat tertentu. Dalam istilah lama disebut dengan logat. Contohnya logat bahasa Indonesia orang Jawa tampak dalam pelafalan /b/ pada posisi awal nama-nama kota, seperti mBandung. mBayuwangi, atau realisai pelafalan kata seperti pendidi’an, tabra'an, kenai’an, gera'an. Logat daerah yang paling kentara, yakni dari segi tata bunyinya. 2. Ragam Terpelajar Tingkat pendidikan penutur bahasa Indonesia juga mewamai penggunaan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan tampak jelas perbedaannya dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari haliusa asing. 4. Ragam Bahasa Menurut Jenis Pemakaiannya Menurut jenis pemakaiannya, ragam bahasa dapat dirinci menjadi tiga macam, yaitu: 1. Berdasarkan pokok persoalannya Berdasarkan pokok persoalannya, ragam bahasa dibedakan menjadi ragam bahasa undang-undang, ragam bahasa jurnalistik, ragam Bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra, dan ragam bahasa sehari-hari. 2. Berdasarkan media pembicaraan yang digunakan Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan menjadi ragam lisan (ragam bahasa cakapan, ragam bahasa pidato, ragam bahasa kuliah, dan ragam bahasa panggung), ragam tulis (ragam bahasa teknis, ragam Bahasa undang-undang, ragam bahasa catatan, dan ragam bahasa surat). 3. Berdasarkan hubungan antarpembicara. Ragam bahasa menurut hubungan antarpembicara dibedakan menjadi ragam bahasa resmi, ragam bahasa santai, ragam bahasa akrab, ragam baku dan ragam tak baku. Dalam situasi resmi, yang menuntut pemakaian ragam baku, tercermin dalam situasi berikut ini: Komunikasi resmi, yakni dalam surat menyurat resmi, surat-menyurat dinas, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi- instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi, perundang-undangan. Wacana teknis, yakni dalam laporan resmi dan karya ilmiah. Pembicaraan di depan umum, yakni dalam ceramah, kuliah, khotbah. Pembicaraan dengan orang yang dihormati. 5. Ragam Bahasa Dilihat dari Cara Berkomunikasi Macam-macam ragam bahasa dilihat dari cara berkomunikasi dibagi menjadi dua, yaitu seperti dibawah ini: 1. Ragam Lisan Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap (organ of speech). Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata bahasa. kosakata, dan lafal dalam pengucapannya. Dalam hal ini dengan memperhatikan hal-hal tersebut, pembicara dapat mengatur tinggi rendah suara atau tekanan yang dikeluarkan, mimik/ekspresi muka yang ditunjukkan, serta gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide sang pembicara. 2. Ragam Tulis Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam bahasa tulis, kita harus memperhatikan beberapa hal seperti tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan pemilihan kosakata, dalam hal ini kita dituntut untuk tepat dalam pemilihan unsur tata bahasa seperti bentuk kata, susunan kalimat, pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan juga penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide kita. Catatan: Menambahkan jawaban kelompok 5 pada pertanyaan nomor 2 Daftar Pustaka
Putrayasa, I Gusti Nungrah Ketut. 2018. Ragam Bahasa Indonesia. Bali : Universitas Udayana
Umar, Azhar. 2017. Kedudukan, Fungsi, dan Ragam Bahasa Indonesia . Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Maryadi. 2015. Ragam Bahasa Indonesia. Bengkulu : Universitas Muhammadiyah