Anda di halaman 1dari 3

KELOMPOK 2 :

1. Naufal Fattah (141220181)


2. Juita Faradiana (141220182)
3. M. Rafif (141220183)
4. Alen Rammang (141220284)
5. Retno Mularsih (141220185)

KASUS :

Penggelapan Surat Perusahaan dan BPKB Kendaraan


https://bali.antaranews.com
Denpasar (ANTARA) - Terdakwa Ni Desak Putu Suarningsih, pelaku penggelapan surat
berharga milik perusahaan beserta tiga unit BPKB mobil milik perusahaan di PT Karya
Andal Sejati, Denpasar Timur, dituntut hukuman 4,5 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut
Umum.
"Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana penggelapan dalam pekerjaan yang diatur
dalam Pasal 374 KUHP," kata Jaksa Penuntut Umum Putu Oka Surya Atmaja di Denpasar,
Kamis.
Jaksa menilai perbuatan terdakwa mengakibatkan kerugian yang tergolong besar yang
merugikan perusahaan korban, tidak adanya perdamaian antara terdakwa dan saksi korban
dan terdakwa berbelit-belit memberikan keterangan dalam persidangan.
Mendengar tuntutan jaksa itu, sidang dilanjutkan dengan agenda pembacaan putusan pada
sidang pekan depan.
Penangkapan tersangka dilakukan pada 27 September 2018, Pukul 10.00 WITA, ditempatnya
bekerja PT Karya Andal Sejati, Jalan Akasia Ujung Nomor 22 Kesiman, Denpasar Timur
karena mengadaikan dua buah BPKB mobil truck dan satu buah BPKB mobil Honda CRV
warna silver, yang dilaporan oleh I Made Sujana selaku direktur operasional dan keuangan
PT Karya Andal Sejati (KAS).
Sebelum ditangkap, terdakwa menyuruh saksi Nyoman Sri Wahyu selaku akunting
perusahaan itu untuk mengambil dan mengumpulkan seluruh dokumen perusahaan.
Setalah itu, membawa dokumen penting perusahaan ke rumahnya dan mengadaikan dua buah
BPKB truk milik PT KAS yang digadaikan di Koperasi Ema Duta Mandiri sebesar Rp205
juta. Sedangkan BPKB mobil Honda CRV digadaikan tersangka sebesar Rp50 juta di
Koperasi Dana dengan alamat Jalan Danau Tondano Nomor 1 Sanur, Denpasar Selatan.
Kemudian, saat Direktur Utama PT KAS, R.A.Y Retno Wahyuningtyas melakukan audit
keuangan perusahaan, ternyata diketahui dokumen penting milik perusahaan sudah tidak ada
pada tempatnya.
Saat korban menagih surat berharga itu kepada terdakwa, justeru tidak direspon bahkan
terdakwa melarikan diri dari rumahnya saat dicari korban. Akibat perbuatan terdakwa ini,
korban R.AY Retno Wahyuningtyas mengalami kerugian 4,3 miliar.

PEMBAHASAN :
Melanggar pasal :
 Pasal 374 KUHP

“Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaannya terhadap barang


disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapat
upah untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun.”

 Pasal 372 KUHP


“Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang sesuatu yang
seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang ada dalam
kekuasaannya bukan karena kejahatan diancam karena penggelapan, dengan pidana
penjara paling lama 4 tahun atau pidana denda paling banyak Rp900 ribu.”

KESIMPULAN :
Terdakwa Ni Desak Putu Suarningsih, pelaku penggelapan surat berharga milik
perusahaan beserta tiga unit BPKB mobil milik perusahaan di PT Karya Andal Sejati,
Denpasar Timur, dituntut hukuman 4,5 tahun penjara oleh Jaksa Penuntut Umum. Terdakwa
bersalah melakukan tindak pidana penggelapan dalam pekerjaan. Terdakwa terbukti
membawa dokumen penting perusahaan ke rumahnya dan mengadaikan dua buah BPKB truk
milik PT KAS yang digadaikan di Koperasi Ema Duta Mandiri sebesar Rp205 juta.
Sedangkan BPKB mobil Honda CRV digadaikan tersangka sebesar Rp50 juta di Koperasi
Dana dengan alamat Jalan Danau Tondano Nomor 1 Sanur, Denpasar Selatan. Dalam kasus
ini, tersangka melanggar Pasal 374 KUHP dan Pasal 372 KUHP

REKOMENDASI KELOMPOK :
Perusahaan dapat membuat kebijakan yang jelas terkait pengendalian dokumen-
dokumen penting seperti surat perusahaan dan BPKB kendaraan, serta sistem pengendalian
yang ketat dalam mengamankan dokumen tersebut. Hal ini akan membantu mencegah
terjadinya penggelapan atau pemalsuan dokumen yang merugikan perusahaan.
Selain itu, Perusahaan juga dapat meningkatkan kesadaran dan edukasi bagi karyawan
mengenai pentingnya menjaga integritas dan etika dalam dunia bisnis dan keuangan.
Pendidikan ini dapat membantu karyawan memahami dampak negatif dari tindakan seperti
penggelapan dokumen atau kecurangan, serta mendorong mereka untuk menjalankan bisnis
dengan integritas.
Yang terakhir, Perusahaan dapat memperkuat pengawasan dalam mengendalikan
dokumen-dokumen penting seperti surat perusahaan dan BPKB kendaraan. Hal ini dapat
dilakukan dengan mengalokasikan tugas pengawasan pada orang yang tepat dan
melaksanakan pemeriksaan yang lebih ketat dan teratur.

Anda mungkin juga menyukai