Keuntungan Yang Dilakukan Oleh
Keuntungan Yang Dilakukan Oleh
Kepada Yth.
Dirkrimsus Polda Kalsel
Di tempat
Dengan hormat,
Selaku vendor pemasok Batubara ke PT. Salsabila Putri Borneo bertempat di Kabupaten Tanah Bumbu,
Batulicin, Kalimantan Selatan disebut sebagai Pelapor.
Bersama ini melaporkan atau mengadukan perbuatan Penggelapan Dana Kerjasama dan Pembagian
Keuntungan yang dilakukan oleh :
2. Bahwasanya pada tanggal 1 Oktober 2019 sdr. Muhammad Fadil Bersama sdr. Saleem Ather
melakukan perjanjian kerjasama yang sudah dinotariskan oleh notaris Pang Andreas Pangestu
di Jl. Raya Batulicin RT/RW. 015/003 Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu juga langsung
disaksikan perwakilan pihak pelapor yakni sdr, Hafidz Arrafi Sungkar dan sdr. Masud Parvej
3. Bahwasanya pada tanggal 26 Desember 2019 sdr. Muhammad Fadil telah melakukan
penggelapan modal dan dana kerjasama sebesar Rp. 939.429.419. (Sembilan ratus tiga puluh
Sembilan juta empat ratus dua puluh Sembilan ribu empat ratus Sembilan belas rupiah) setelah
pencairan penjualan Batubara ke PT. Smart Tbk. Refenery Tarjun melalui pengambilan dana
di Bank Mandiri cabang Batulicin. Setelah di Cross Check sdr. Masud Parvej yang merupakan
perwakilan pihak pelapor dan namanya juga tercantum untuk setiap pengambilan dana
kerjasama di bank, terbukti sdr. Muhammad Fadil selaku terlapor membawa dana tersebut
tanpa sepengetahuan sdr. Masud Parvej.
4. Bahwasanya pada tanggal 27 Desember 2019 perwakilan pihak pelapor yakni sdr. Hafidz
Arrafi Sungkar mencari keberadaan sdr. Muhammad Fadil, namun yang bersangkutan tidak
bisa dihubungi melalui telepon seluler dan pesan Whatsapp. Maka dari itu perwakilan pihak
pelapor mencoba menghubungi ayah dari terlapor dan melakukan pertemuan untuk
mengklarifikasi hal tersebut, namun pada pertemuan itu ayah dari pihak terlapor tersebut tidak
mau memberitahukan keberadaan sdr. Muhammad Fadil.
5. Bahwasanya pada tanggal 30 Desember 2019 perwakilan pihak pelapor mencoba kembali
melakukan itikad baik dengan menghubungi keluarga terlapor melalui pesan whatsaap namun
yang bersangkutan tidak mampu memberi kejelasan terkait perihal keberadaan sdr.
Muhammad Fadil dan justru memberikan respon yang kurang sopan terhadap perwakilan
pihak pelapor.
6. Bahwasanya pada tanggal 6 Januari 2020 perwakilan pihak pelapor mencoba kembali
mencaritahu keberadaan sdr. Muhammad Fadil dan terus melakukan komunikasi kepada ayah
terlapor namun kembali pihak pelapor tak mendapat jawaban tersebut.
7. Bahwasanya pada tanggal 7 Januari 2020 perwakilan pihak pelapor kembali mempertanyakan
perihal uang modal dan kerjasama kepada ayah terlapor namun lagi-lagi tidak ada respon postif
dari pihak keluarga terlapor. Maka dari itu pihak pelapor menutup komunikasi kepada pihak
terlapor.
8. Bahwasanya atas kejadian tersebut sampai saat ini tidak ada itikad baik dari terlapor untuk
menyelesaikan uang modal dan kerjasama yang telah digelapkan. Pelapor dirugikan senilai Rp.
939.429.419. (Sembilan ratus tiga puluh Sembilan juta empat ratus dua puluh Sembilan ribu
empat ratus Sembilan belas rupiah) akibat dari perbuatan terlapor menggelapkan dana tersebut.
PEMBUKTIAN
a. Pelapor memiliki tiga (3) orang saksi yakni:
1. Pang Andreas Pangestu (saksi 1)
Saksi 1 adalah notaris yang merupakan pembuat akta perjanjian kerja sama antara pihak
pelapor dan terlapor, yang sudah di notariskan pada tanggal 1 Oktober 2019 di Jl. Raya
Batulicin RT/RW. 015/003 Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu.
PENILAIAN HUKUM
Sebagai pelapor hal ini dianggap sebagai pelanggaran kerjasama kedua belah pihak yang tertuang
dengan perjanjian yang sudah dinotariskan dalam
- Pasal 3 “Para pihak berjanji dan beritikad baik, jujur dan saling tidak merugikan”.
- Pasal 9 “Pihak kesatu berkewajiban membuat pembukuan yang teratur dan rapi terhadap
proyek ini dan pihak kedua berhak pula untuk melihat serta meminta keterangan-keterangan
tentang pembukuan tersebut dari pihak kedua
- Pasal 12 “Apabila dalam melaksanakan proyek tersebut diatas tidak berjalan sebagaimana
mestinya atau mengalami kerugian maka kerugian tersebut ditanggung oleh para pihak
berdasarkan perbandingan yang sama besarnya, sedangkan dana operasional yang telah
diberikan oleh pihak kedua kepada pihak kesatu harus dikembalikan pihak kesatu seluruhnya
kepada pihak kedua.
Pasal 372 KUHP menyatakan “Barang siapa dengan sengaja menguasai secara melawan hukum
sesuatu benda yang seharusnya atau sebagian merupakan kepunyaan orang lain yang berada padanya
bukan karena kejahatan. Karena bersalah melakukan penggelapan, dipidana dengan pidana penjara
selama-lamanya 4 (empat) tahun atau dengan pidana denda setinggi-tinggi Rp. 900.000.000,- (Sembilan
ratus juta rupiah)”.
Pasal 374 KUHP menyatakan : “Penggelapan yang dilakukan orang yang penguasanya terhadap barang
disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencarian atau karena mendapatkan upah untuk itu,
diancam dengan pidan penjara lima (5) Tahun”.
Pasal 375 KUHP “Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang karena terpaksa diberi barang untuk
disimpan, atau yang dilakukan olehwali pengumpul, pengurus atau pelaksana surat wasiat, pengurus
Lembaga social atau Yayasan, terhadap barang sesuatu yang dikuasai selaku demikian, diancam dengan
pidana penjara paling lama enam (6) Tahun”.
Berdasarkan ketentuan tersebut diatas, apa yang dilakukan oleh terlapor merupakan tindakan
penggelapan dana modal dan kerjasama milik pihak pelapor guna kepentingan pribadi terlapor.
Sementara itu, kerja sama yang dijalin pelapor sebagai vendor pemasok Batubara ke PT. Salsabila Putri
Borneo bertempat di Kabupaten Tanah Bumbu, Batulicin, Kalimantan Selatan merasa dirugikan dan
telah mencederai kepercayaan bisnis yang telah diberikan kepada terlapor. Karena itu tindakan hukum
merupakan langkah yang tepat untuk mengembalikan kepercayaan pelapor akan prinsip kerjasama yang
baik.
Demikian laporan atau pengaduan ini saya ajukan dengan sebenarnya, semoga dapat ditindak lanjuti.
Atas perhatian dan kerjasaman yang baik dari Bapak, saya ucapkan terimakasih.
Hormat saya,
Pelapor
Saleem Ather