11 Juli 2023
Perihal : Penyampaian Pendapat Hukum Terhadap Dugaan Kasus Tindak Pidana Penganiayaan
yang Dilakukan oleh Bapak Budianto Chandra.
Dengan Hormat,
Andi Alif Akbar yang beralamat di Perumahan Graha Praja Blok D9 No 6, Manggala, Makassar.
FAKTA HUKUM
Dalam memberikan pendapat Hukum ini, kami memiliki pemahaman atas kasus ini sebagai
berikut:
1. Semua salinan dokumen yang diberikan kepada kami sesuai dengan aslinya.
2. Semua dokumen tersebut di terbitkan dan diberikan oleh pihak yang berwenang.
3. Semua tanda tangan yang terdapat dalam Dokumen yang diberikan kepada kami sesuai
dengan kebenarannya.
4. Bahwa semua posisi kasus yang tergambarkan jelas pada pendapat Hukum ini di uraikan
sesuai dengan kebenaran dan faktanya.
5. Bahwa benar semua kejdian yang ada pada posisi kasus ini jelas, nyata dan tidak
mengada-ada.
1. Bahwa pada tanggal 14 juni 2022 terdapat surat dari kantor pos yang diterima oleh
terlapor (Budianto), dimana surat tersebut diduga berasal dari pihak pelapor ( dr
Meilani).
2. Bahwa terdapat Ancaman-ancaman, makian-makian yang dilakukan oleh kedua belah
pihak sehingga menimbulkan konflik diantara mereka.
3. Bahwa pada tanggal 1 April 2023 pelapor meneriaki dan mengejek istri Terlapor Ibu
Ervian Purnama Ke dalam rumah dengan berbagai macam makian dan ancaman.
4. Bahwa setelah mendengar informasi dari istrinya bapak Budianto langsung pulang
kerumah dan mendengar penjelasan dari istrinya secara langsung , sehingga tersulut
emosi bapak Budianto mengambil benda terdekat (sajam) dan menyeberang ke
kediaman Pelapor.
5. Bahwa Terlapor pada saat itu menyeberang ke kediaman pelapor dan mengayunkan
sajam tersebut dan menyebabkan kerusakan pada pagar di depan kediaman pelapor,
serta menebas benda yang terdapat disana yang terpental mengenai dagu sebelah
kanan pelapor.
6. Bahwa keesokan Harinya terlapor di jemput oleh polisi dari polsek Wajo, dan dilakukan
pemeriksaan, dan dari pemeriksaan tersebut polisi memutuskan bahwa sebaiknya
kedua belah pihak menempuh jalur damai.
7. Bahwa pada tanggal 2 April 2023 terjadilah proses penandatanganan surat perjanjian
bersama dan perjanjian Damai.
8. Bahwa pada tanggal 3 April 2023 berdasarkan keterangan polisi setempat pelapor
kembali ke polsek Wajo dengan alasan masih terdapat luka yang belum dirawat, namun
pihak kepolisian memulangkan terlapor dengan dalih perkara telah selesai dan
merupakan rentetan yang lalu.
9. Bahwa pertikaian masih berlanjut sehingga pihak Kelurahan setempat juga membuat
surat pernyataan damai untuk kedua belah pihak pada tanggal 6 April 2023.
10. Bahwa pada tanggal 23 Mei 2023 terlapor memperoleh surat undangan klarifikasi oleh
UPTD PPA kota Makassar dan Terlapor menghadiri undangan tersebut pada tanggal 25
Mei 2023.
11. Bahwa Pada tanggal 20 juni 2023 terlapor di panggil mellaui telfon oleh AIPDA Muh.
Rusli, S.H.,M.H. terkait adanya laporan atas nama Budianto Chandra Oleh dr Meilani
Chandra pad Polres Pelabuhan Makassar, sehingga secara Informal menghadiri dan
memberikan klarifikasi secara lisan, dan terlapor memperoleh informasi bahwa pelapor
telah melaporkan dugaan tindak pidana penganiayaan atas terlapor dengan dasar hasil
visum Rs Bhayangkara.
12. Bahwa Pada tanggal 5 Juli 2023 terlapor telah mendapatkan surat undangan klarifikasi
untuk hadir pada tanggal 7 Juli 2023 namun pada saat tiba di polres pelabuhan
Makassar, penyidik tidak di tempat.
PERMASALAHAN HUKUM
1. Apakah proses pemanggilan Terlapor oleh pihak Kepolisian sudah sesuai dengan syarat
dan ketentuan berlaku?
2. Bagaimana fungsi serta kedudukan atas surat perjanjian Damai yang telah di sepakati
sebelumnya?
3. Aturan apa saja yang mengatur mengenai dugaan tindak pidana penganiayaan?
ANALISIS HUKUM
PENDAPAT HUKUM
1. Bahwa pemanggilan Terlapor dalam hal ini BC sudah sesuai dengan kewenangan
penyidik hanya saja terdapat kesalahan teknis pada proses pemanggilan yang dimana
terlapor diberikan surat undangan Klarifikasi yang di terima 2 hari sebelum waktu
pemanggilan yang dimana seharusnya terlapor menerima surat tersebut 3 hari
sebelumnya terlebih pada saat Terlapor menghadiri undangan Klarifikasi Penyidik tidak
hadir pada saat itu.
2. Bahwa surat perdamaian yang telah dibuat sebelumnya oleh kedua belah pihak dapat
dijadikan bahan referensi oleh penyidik untuk mempertimbangkan apakah perkara ini
dapat di lanjut atau tidak. Dikarenakan objek perkaranya sama hanya saja lokasi
pelaporannya berbeda.
3. Bahwa dalam perkara ini dapat di anggap penganiayaan hanya saja dikategorikan tindak
pidana penganiayaan ringan berdasarkan pasal 352 ayat (1), dengan dalih luka yang
diterima bukan karena kesengajaan dari pihak Terlapor saat sedang tersulut emosi.
REKOMENDASI
Klien diharapkan menghadiri setiap Kegiatan berupa undangan Klarifikasi oleh pihak yang
berwenang, untuk memberikan keterangan sebagaimana mestinya serta menguraikan apa saja
faktor yang mengakibatkan perkara ini bisa terjadi guna memberikan pemahaman para Aparat
penegak Hukum untuk dapat memproses perkara ini secara Objektif.