BAB I
PENDAHULUAN
Kasus Pencurian yang akan penulis analisa ini, digolongkan pada pemeriksaan biasa.
Hal tersebut dilakukan karena kasus tersebut telah memenuhi unsur –unsur
pemeriksaan biasa yaitu :
1. Perkara kejahatan tidak mudah untuk pemeriksaannya
1
Hukum Acara Pidana
2
Hukum Acara Pidana
BAB II
PEMBAHASAN
3
Hukum Acara Pidana
No 2 Komplek perumahan Kopo Elok Kota Bandung yang masih terdapat pada arena
Pengadilan Negri Bandung, Terdakwa telah mengambil barang milik orang lain dengan
maksud untuk dimiliki dengan cara melawan hukum dengan memanjat, merusak dengan
memakai anak kunci palsu, perintah palsu, dan jabatan palsu, terdakwa masuk ke mesjid
melalui kubah mesjid dengan menggunakan tangga dengan membawa satu buah alat
pahat dan satu potong alat kayu. Kegiatan terdakwa diantaranya mencongkel pintu,
dengan menggunakan pahat sehingga menyebabkan pintu tersebut rusak. Sehingga pada
akhirnya terdakwa mempunyai dua niat selain mencuri uang mesjid dan mencuri tape
ampli, terdakwa juga ingin mencuri pengeras suara. Akan tetapi, sebelum mencuri
terdakwa diketahui oleh penjaga mesjid yang bernama Abun Benyamin kemudian
ditangkap. Terdakwa dikenakan pasal 363 ayat 1 ke-5 Jo pasal 53 ayat 1 KUH Pidana,
keterangan subsidair sama dengan keterangan primair.
B. Perihal Pemeriksaan
Berdasarkan surat penetapan hakim Pengadilan Negri Bandung tanggal 24 Februari 2004
dan surat acara pelimpahan pekara acara pemeriksaan biasa kepala kejaksaan negri
Bandung No; 211/0. 2. 10/E.P/02/2004 tanggal 17 Februari 2004 terdakwa :
Nama : Iyus Rusyana bin Maman
Tempat tanggal lahir : Cianjur 5 Februari 1980
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Buruh Bangunan
Pendidikan : Sekolah Dasar
dihadapkan ke depan persidangan dengan dakwaan sebagai berikut yang meliputi primair
dan subsidair.
Dalam persidangan tersebut dilengkapi pula dengan keterangan saksi dari saudara
Abun Benyamin dan saudara Ee Surahmat yang berada di bawah sumpah menyampaikan
keterangan.
4
Hukum Acara Pidana
5
Hukum Acara Pidana
1. Penahanan yang dilakukan oleh penyidik di rutan Polsekta Babakan Ciparay sejak
tanggal 18 Desember 2003 sampai tanggal 6 Januari 2004,
2. Perpanjangan penahanan kepala kejaksaan negri Bandung sejak tanggal 7 Januari
2004 sampai tanggal 15 Februari 2004
3. Sejak saat itu ditahan sampai sekarang
Menuntut :
1. Menyatakan terdakwa Iyus Rusyana melakukan tindak pidana pencurian,
sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum dalam dakwaan subsideir
melanggar pasal 363 ayat (1) ke-5 Jo pasal 53 ayat (1) KUH Pidana;
2. Menjatuhkan pidana dengan penjara selama enam bulan dikurangi masa
tahanan sementara;
3. Menyatakan barang bukti berupa satu buah pahat dan satu potong kayu dan
dirampas untuk dimusnahkan;
4. Menetapkan agar terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 1000,00.
Demikian tuntutan pidana dibacakan dan diserahkan pada sidang hari Senin pada tanggal
15 Maret 2004.
6
Hukum Acara Pidana
BAB III
ANALISA KASUS
Dalam menganalis kasus ini penulis melihat bahwa penerapan hukum yang terjadi
dalam kasus pencurian ini tergolong cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari pemberian
hukuman yang tidak bertentangan dengan pasal-pasal yang dilanggar oleh terpidana.
Akan tetapi, penulis mengharapkan agar masa hukuman terpidana ditambah. Hal ini
didasarkan pada tempat kejadian perkara yang merupakan tempat ibadah yang notabene
merupakan simbol dari satu agama di Indonesia. Menurut penulis hal tersebut dapat
memberatkan terdakwa karena dengan perbuatan terdakwa telah menimbulkan keresahan
masyarakat khususnya masyarakat Islam yang ada di Indonesia. Dengan demikian
terdakwa telah melanggar salah satu prinsip hukum KUHAP yaitu asas Keseimbangan
yang mengakibatkan tidak tercapainya perlindungan terhadap kepentingan dan ketertiban
masyarakat. Hal diatas menjadi dasar pemikiran penulis untuk memberatkan terdakwa.
Akan tetapi, penulis juga dapat memahami pengambilan keputusan oleh Hakim
yang hanya menjatuhkan hukuman pidana 5 bulan penjara dikurangi masa hukuman lebih
sedikit dari pada tuntutan jaksa penuntut umum. Hal ini disebabkan oleh kondisi ekonomi
keluarga terdakwa yang memprihatinkan, dan juga mengingat terdakwa adalah satu-
satunya pencari nafkah di keluarganya.
Selain itu, masa penahanan yang dijalani terdakwa telah sesuai dengan aturan
yang berlaku dalam prinsip pembatasan penahanan yang termuat dalam Pasal 19 ayat (1)
KUHAP.
Dalam melakukan proses peradilan terhadap kasus ini telah sesuai dengan asas
peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan.
Dengan demikian, menimbang hal-hal tersebut diatas maka penulis menilai bahwa
penerapan hukum pada kasus ini sudah cukup baik.