Anda di halaman 1dari 12

PUTUSAN

Nomor : 1/Pid.Sus/2022/PN Tpg

Pengadilan Negeri Tanjungpinang yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara


pidana dengan acara pemeriksaan biasapada peradilan tingkat pertama, telah menjatuhkan
putusan sebagai berikut dalam perkara terdakwa :

Nama Lengkap : Widodo


Tempat Lahir : Dabo Singkep – Kepulauan Riau
Umur / Tanggal Lahir : 30 Tahun / 20 September 1992
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Alamat : Jl. Kencana, No. 13 RT 002/RW 001
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SD (tidak Tamat)
Terdakwa dalam perkara ini didampingi oleh Penasihat hukum berdasarkan
penetapan penunjukkan Hakim yaitu saudara MUHAMMAD AFDHALUS SHALAH, S.H pada
POSBAKUMADIN (Pos Bantuan Hukum Advokat Indonesia Pengadilan Negeri Tanjungpinang
secara cuma-cuma oleh Pengadilan untuk mendampingi terdakwa;
Terdakwa ditangkap pada tanggal 8 September 2022
1. Penyidik tanggal 9 September 2022, No.SP-Han/1/IX/2022/Satreskrim, sejak tanggal 9
September 2022 s/d 28 September 2022;
2. Perpanjangan Penuntut Umum tanggal 28 September, No.2/L.10.14/Eoh.1/09/2022, sejak
tanggal 29 September 2022 s/d 18 Oktober 2022;
3. Perpanjangan Penuntut Umum, No.3/L.10.14/Eoh.1/09/2022, sejak tanggal 16 Oktober 2022
s/d 4 September 2022;
4. Hakim PN Tpg, tanggal 20 Oktober 2022 No. 1/Pid.Sus/2022/PN Tpg, Sejak tanggal 21
Oktober 2022 s/d 19 Desember 2022;
Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca surat-surat berupa:
- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Tanjungpinang, tertanggal 20 Oktober 2022 No.
1/Pen.Pid.Sus/2022/PN Tpg tentang penunjukan Majelis Hakim yang memeriksa perkara
tersebut;
- Penetapan Ketua Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bangkalan No. 1/Pid.Sus/2022/PN Tpg
tanggal 20 Oktober 2022 tentang Penetapan hari siding pemeriksaan perkara tersebut;
- Surat Pelimpahan Berkas Perkara dari Jaksa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Lingga tanggal 20 Oktober 2022 Nomor : 04/L.10.14/Eoh.2/10/2022 dengan beserta Surat
Dakwaan tanggal 16 Oktober 2022 nomor reg perkara : PDM-01/Dbs/Eoh.2/10/2022
Telah mendengar keterangan saksi-saksi dan terdakwa dipersidangan.
Telah melihat dan memeriksa barang bukti maupun bukti surat yang diajukan
dipersidangan.
Telah mendengar tuntutan / requisitoir dari Penuntut Umum tanggal 21 November
2022 Eoh.2/10/2022 nomor reg perkara : PDM-01/Dbs/Eoh.2/10/2022 yang pada pokoknya
menuntut supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bangkalan yang memeriksa dan mengadili
perkara ini memutusakan :
1. Menyatakan terdakwa WIDODO bersalah melakukan pidana “PEMBUNUHAN DAN
MELAKUKAN KEKERASAN UNTUK MELAKUKAN PERSETUBUHAN” sebagaimana di
atur dan diancam pidana dalam pasal 338 KUHP Jo Pasal 285 KUHP sebagaimana
diuraikan dalam Dakwaan;
2. Menjatuhkan pidana terdahap terdakwa WIDODO berupa pidana penjara selama 14 (Empat
Belas) tahun dikurangi selama Terdakwa WIDODO berada dalam tahanan.
3. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) unit Handphone ODONG-ODONG PRO, warna Neptune Blue, dengan nomor
IMei 1 : 869071040064579, IMei 2 : 869071040064561.
- 1 (satu) keping papan ukuran 20 cm x 60 cm
Dirampas untuk dimusnahkan.
4. Menetapkan agar terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah)
Telah mendengar Pembelaan/Pledoii dari Terdakwa secara lisan dipersidangan
juga mohon kepadaMajelis Hakim untuk meringankan hukuman karena Terdakwa mempunyai
tanggungan keluarga dan menyesali perbuatannya.
Menimbang, bahwa terhadap Pembelaan/Pledoi dari Terdakwa, Jaksa Penuntut
Umum menyatakan tetap pada tuntutannya semula, sedangkan Terdakwa menyatakan tetap
pada permohonan dan Pembelaan/Pledoi-nya.
Menimbang, bahwa terdakwa oleh Penuntut Umum telah didakwa melakukan tidan
pidana sebagai berikut :
DAKWAAN :
TUNGGAL
Bahwa ia terdakwa Widodo pada hari Kamis tanggal 8 September 2022 sekitar pukul 16.00 WIB
atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan September 2022 bertempat di Pantai
Sergang Desa Sungai Panas Kec.Singkep Kab.Lingga atau setidak-tidaknya di tempat lain
yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Tanjungpinang atau setidak-
tidaknya di suatu tempat di mana Pengadilan Negeri Tanjung Pinang berwenang memeriksa
dan mengadili perkara “Melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan dengan
sengaja dan tidak dengan rencana terlebih dahulu memperkosa dan merampas nyawa orang
lain, perbuatan tersebut dilakukan oleh terdakwa” dengan cara sebagai berikut :
----------- Bahwa bermula pada hari Kamis tanggal 8 September 2022 Sekira pukul 15:00 WIB
terdakwa menelpon Korban Ani untuk duduk menikmati waktu sore di pantai desa Sergang,
Desa Sungai Panas Kac. Singkep Kab. Lingga. Sekira pukul 16:00 terdakwa menjemput korban
di rumah orang tua korban yang beralamat di Desa Pesisir RT 002 / RW 002, Korban ada
menanyakan “Mau Kemana Kita Bang?” terdakwa Menjawab “Kita ke pantai sergang, duduk
sore, ada yang ingin abang bicarakan sama ani”, Sesampai di pantai sergang, terdakwa dan
korban duduk di satu pohon di pantai sergang, yang dimana pantai tersebut memang sepi.
Terdakwa juga membeli minuman dan makan ringan yang akan dimakan di pantai sergang
tersebut, selang beberapa menit, korban bertanya “apa yang akan abang bicarakan kepada ani
bang?”, terdakwa menjawab “abang sudah lama jatuh cinta kepada ani, abang berharap ani
bisa menjadi kekasih abang dan mejadi belahan hidup abang”, setelah mendengarkan
keterangan terdakwa, korban sedikit mundur dan mengatakan “sudah ani jelaskan bang, ani
tidak bisa menerima cinta abang krn ani menganggap abang sebagai teman dekat saja tidak
lebih dari itu”, terdakwa gelap mata melayangkan tamparan ke pipi korban, yang
mengakibatkan korban pingsan seketika. Karena panik terdakwa mencoba membangunkan
korban, tetapi korban tidak sadarkan diri, setelalah beberapa saat melihat tubuh korban, timbul
niat jahat dari terdakwa untuk melakukan pemerkosaan terhadap korban yang sudah hilang
kesadaran di bawah pohon pantai sergang tersebut, ketika melakukan aksi bejat memperkosa
korban, korban sadar dan berteriak, terdakwa dengan sigap mendekapkan tangan kanan ke
mulut korban sehingga dan tangan kiri ke leher korban, yang mengakibatkan korban meninggal
dunia. Setelah korban tidak bernyawa, terdakwa menggali pasir untuk menutupi mayat korban.
Selanjutnya terdakwa pulang kerumahnya, Keesokan harinya tanggal 9 September 2022 mayat
korban ditemukan oleh nelayan sekitar dan terdakwa ditangkap oleh polisi di kediaman
terdakwa. Sesuai dengan hasil Visum Et Repertum Nomor : 123/222Ner/2022 tanggal 09
September yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Buana Siregar selaku Dokter Pemerintah
pada RSUD Dabo Singkep dari hasil pemeriksaan Alm Ani
Berkesimpulan bahwa :
I. Pemeriksaan luar :
1. Jenazah dibawa ke rumah sakit umum daerah dabo singkep menggunakan kantong
jenazah dengan kondisi mayat kedua tangan dan kaki terikat dengan lali tampar warna
biru, dalam keadaan kondisi dingin kaku, dengan menggunakan pakaian atas berwarna
putih, tanpa menggunakan pakaian bawah;
2. Jenazah seorang perempuan dengan usia dua puluh tujuh tahun, tinggi badan seratus
lima puluh lima sentimeter, berat badan lima puluh kilogram dengan kondisi mayat kaku,
warna kulit kuning kepucatan, lebam mayat pada tubuh bagian leher;
3. Kepala : Rambut lurus, tulang tengkorak tidak ada kekerasan;
4. Leher : Kulit dan daging leher lebam bekas cekikan;
5. Dada : tidak ada bekas kekerasan;
6. Perut : tidak ada bekas kekerasan;
7. Anggota gerak atas : tidak ada bekas kekerasan;
8. Anggota gerak bawah : tidak ada bekas kekerasan;
9. Kelamin : Robekan pada selaput dara disemua sisi dan sudah sampai kedasar.
10. Dubur : tidak ada bekas kekerasan;
II. Pemeriksaan dalam :
1. Rongga Kepala : tidak ada bekas kekerasan;
2. Rongga leher : adanya tekanan pada kerongkongan dalam sehingga menyempitnya
saluran pernafasan;
3. Rongga dada : Jantung dan paru-paru membengkak karena kekurangan oksigen
4. Rongga perut : Organ perut berwarna kehitam hitaman proses pembusukan lanjut;
Kesimpulan : Sebab kematian korban kekurangan suplai oksigen mengakibatkan kehabisan
nafas.
--------Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
338 KUHP Jo Pasal 285 KUHP.------------------------------------------------------------------------------------

Menimbang, bahwa atas dakwaan tesebut terdakwa menyatakan mengerti dan tidak
mengajukan eksepsi atau keberatan;
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya tersebut, Penuntut umum
telah mengajukan saksi-saksi yang di bawah sumpah/janji didepan persidangan memberikan
keterangan sebagai berikut :
KETERANGAN SAKSI-SAKSI
1. Orang Tua Korban, Lahir di Senayu, tanggal 23 Juni 1974, umur 48 tahun, Agama : Islam,
Pekerjaan : Wiraswasta, Kewarganegaraan : Indonesia, Jenis Kelamin : Laki-laki, Pendidikan
Terakhir : SMA (Tidak Tamat), Alamat tempat tinggal : Desa Pesisir RT 002 / RW 002, No Hp
: 081372120674, yang pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Saksi menerangkan bahwa terjadinya peristiwa tindak pidana pemerkosaan dan
pembunuhan pada hari Kamis Tanggal 08 September 2022 di pantai Sergang, Desa
Sungai Panas Kac. Singkep Kab. Lingga.
- Saksi menerangkan bahwa Korban Ani adalah anak perempuan pertama dari dua
bersaudara dengan istri saksi yang bernama Azizah.
- Saksi menerangkan bahwa sekitar pukul 16.00 WIB hari Kamis tanggal 08 September
2022, korban meminta izin kepada saksi untuk keluar bersama temannya terdakwa
Widodo untuk jalan-jalan sore ke pantai Sergang, Desa Sungai Panas Kac. Singkep Kab.
Lingga.
- Saksi menerangkan sampai malam hari sekira pukul 20.00 WIB, korban belum pulang
kerumah, dan handphone korban dalam keadaan tidak aktif ketika saksi mencoba
berkomunikasi dengan korban untuk menyakan posisi korban.
- Saksi menerangkan sampai jam 00.00 WIB dini hari Jum’at saksi bersama istri saksi
mencari ke pantai Serganng Desa Sungai Panas Kac. Singkep Kab. Lingga, tetapi tidak
menemukan keberadaan korban. Saksi dan istri saksi berinisiatif ke polsek terdekat untuk
melaporkan kehilangan korban.
- Saksi menerangkan bahwa benar diperlihatkan kepada saksi foto-foto dari mayat yang
ditemukan, bahwa mayat tersebut merupakan putri mererka yang bernama Ani.
Atas Keterangan Saksi Tersebut, Terdakwa menyatakan tidak keberatan dengan keterangan
saksi tersebut.

2. Pak x-man (nelayan), Lahir di Singsek, tanggal 03 Januari 1968, umur 54 tahun, Agama :
Islam, Pekerjaan : Nelayan, Kewarganegaraan : Indonesia, Jenis Kelamin : Laki-laki,
Pendidikan Terakhir : SMP (Tidak Tamat), Alamat tempat tinggal : Desa Sngai Panas RT
001 / RW 002, No Hp : 081372030168, yang pokoknya menerangkan sebagai berikut :
- Saksi menerangkan bahwa hari Jum’at tanggal 09 September 2022 Sekira pukul 06:00
WIB telah menemukan Satu mayat wanita yang terkubur pasir ketika saksi akan
mendorong sampan (perahu kecil yang maksimal muatan 3 orang) ke tepian pantai.
- Saksi menerangkan saksi merasa curiga dengan gundukan pasir kira-kira berjarak 3
meter dari sampan saksi yang sebelumnya pada hari Kamis tanggal 08 September 2022
saksi tidak melihat gundukan pasir tersebut.
- Saksi menerangkan ketika mendekati pasir tersebut saksi berinisiatif untuk menggali
dengan menggunakan pendayung sampai, ketika baru 3 kali galian saksi menyetuh
sesuatu setelah dibersihkan sedikit menggunakan pendayung sampan, saksi melihat kaki
seseorang.
- Saksi menerangkan setelah melihat Kaki sesorang tersebut, saksi langsung bergerak ke
rumah Pak Y-man sebagai Ketua RT 001, Selanjutnya Pak Y-man bersama saksi
melaporkan ke Pak Polisi Z-man sebagai Babinkamtibnas Desa Sergang.
- Saksi menerangkan bersama dengan Pak Y-man dan pak Polisi Z-man beserta beberapa
warga saksi menggali gundungan pasir tersebut dan menemukan mayat seorang wanita
yang kemudian di ketahui bernama Ani.
Atas Keterangan Saksi Tersebut, Terdakwa menyatakan tidak keberatan dengan keterangan
saksi tersebut.

3. Pak Y-man (Ketua RT 001 Desa Sungai Panas) Lahir di Singsek, tanggal 17 maret 1980,
umur 42 tahun, Agama : Islam, Pekerjaan : Nelayan, Kewarganegaraan : Indonesia, Jenis
Kelamin : Laki-laki, Pendidikan Terakhir : SMP (Tamat), Alamat tempat tinggal : Desa Sngai
Panas RT 001 / RW 002, No Hp : 081372030168, yang pokoknya menerangkan sebagai
berikut :
- Saksi menerangkan bahwa telah menemukan mayat seorang wanita hari Jum’at sekira
pukul 06:20 WIB di pantai Sergang, Desa Sungai Panas Kac. Singkep Kab. Lingga.
- Saksi menerangkan bahwa saksi mendapat informasi dari Pak X-man bahwa Pak X-men
menemukan kaki manusia di dalam gundukan pasir yang berjarah lebih kurang 3 meter
dari sampan pak X-man.
- Saksi Bersama pak X-man, Pak Polisi Z-man langsung ke lokasi yang di informasi kan
oleh pak X-man, dilanjutkan dengan menggali gundukan pasir yang di informasikan pak
X-man.
- Saksi menerangkan menemukan mayat wanita yang kemudian diketahui bernama Ani.
Atas Keterangan Saksi Tersebut, Terdakwa menyatakan tidak keberatan dengan keterangan
saksi tersebut.

4. Pak Polisi z-man (Babinkamtibnas Desa Sergang), Pangkat Brigadir Satu NRP 94121194,
Jabatan selaku Babinkamtibnas Desa Sungai Panas Kec. Singkep Kab. Lingga.
- Saksi menerangkan bahwa telah ditemukan mayat seorang wanita di gundukan pasir
pantai sergang desa sungai panas kec. Singkep Kab. Lingga
- Saksi menerangkan bahwa pada dini hari Jum’at tanggal 09 September 2022 sekira pukul
00.02 WIB saksi mendapat informasi dari What App Grop Polres Kab Lingga bahwa telah
hilang satu orang wanita bernama Ani, terakhir informasi tersebut menerangkan bahwa
Wanita bernama Ani tersebut berada di Pantai Sergang Desa Sungai Panas, Kec
Singkep, Kab Lingga, yang mana daerah tersebut merupakan daerah tugas Saksi
- Saksi menerangkan Saksi bersama Pak Y-man, Pak X-man beserta beberapa warga
langsung menuju lokasi penemuan mayat yang di infomasikan oleh pak X-man
- Saksi menerangkan setelah selesainya penggalian mayat dan indenfifikasi secara cepat
saksi yakin bahwa mayat yang di temukan adalah mayat seorang wanita yang bernama
Ani yang sebelumnya saksi telah mendapat kan informasi tersebut dari What app Grop
Polres Lingga. Selanjutnya sakti berkoordinasi dengan polsek terdekat lalu membawa
mayat wanita tersebut ke RSUD Dabo Singkep.
Atas Keterangan Saksi Tersebut, Terdakwa menyatakan tidak keberatan dengan keterangan
saksi tersebut.

Menimbang, bahwa dipersidangan juga telah didengar keterangan Terdakwa yang


pada pokoknya menerangkan :
- Bahwa keterangan Terdakwa di BAP Penyidik POLRI adalah semua benar dan tidak ada
perubahan
- Bahwa benar Terdakwa melakukan tindak pidana Pemerkosaan dan Pembunuhan padah
hari Kamis tanggal 08 September 2022 sekira pukul 16.00 WIB di pantai sergang, Desa
Sungai Panas, Kec. Singkep, Kabupaten Lingga.
- Bahwa benar bahwa Terdakwa menerangkan bermula pada hari Kamis tanggal 8 September
2022 Sekira pukul 15:00 WIB terdakwa menelpon Korban Ani untuk duduk menikmati waktu
sore di pantai Sergang, Desa Sungai Panas Kec. Singkep Kab. Lingga. Sekira pukul 16:00
terdakwa menjemput korban di rumah orang tua korban yang beralamat di Desa Pesisir RT
002 / RW 002, Korban ada menanyakan “Mau Kemana Kita Bang?” terdakwa Menjawab
“Kita ke pantai sergang, duduk sore, ada yang ingin abang bicarakan sama ani”, Sesampai di
pantai sergang, terdakwa dan korban duduk di satu pohon di pantai sergang, yang dimana
pantai tersebut memang sepi. Terdakwa juga membeli minuman dan makan ringan yang
akan dimakan di pantai sergang tersebut, selang beberapa menit, korban bertanya “apa
yang akan abang bicarakan kepada ani bang?”, terdakwa menjawab “abang sudah lama
jatuh cinta kepada ani, abang berharap ani bisa menjadi kekasih abang dan mejadi belahan
hidup abang”, setelah mendengarkan keterangan terdakwa, korban sedikit mundur dan
mengatakan “sudah ani jelaskan bang, ani tidak bisa menerima cinta abang krn ani
menganggap abang sebagai teman dekat saja tidak lebih dari itu”, terdakwa gelap mata
melayangkan tamparan ke pipi korban, yang mengakibatkan korban pingsan seketika.
Karena panik terdakwa mencoba membangunkan korban, tetapi korban tidak sadarkan diri,
setelalah beberapa saat melihat tubuh korban, timbul niat jahat dari terdakwa untuk
melakukan pemerkosaan terhadap korban yang sudah hilang kesadaran di bawah pohon
pantai sergang tersebut, ketika melakukan aksi bejat memperkosa korban, korban sadar dan
berteriak, terdakwa dengan sigap mendekapkan tangan kanan ke mulut korban sehingga
dan tangan kiri ke leher korban, yang mengakibatkan korban meninggal dunia.
- Bahwa benar Terdakwa menerangkan Setelah korban tidak bernyawa, terdakwa
menggunakan sebuah papan untuk menggali pasir untuk menutupi mayat korban.
Menimbang, bahwa dipersidangan juga telah didengar keterangan Ahli dan
dibacakan bukti surat Visum Et Repertum
dr. Buana Siregar, lahir di Binjai, Sumatera Utara, Tanggal 14 Desember 1984, Umur 37 Tahun,
Agama : Islam, Pekerjaan : Dokter, Kewarganegaraan : Indoneisa, Pendidikan Terakhir : S2
Kedokteraan Spesialis Bedah, Tempat tinggal : Perumahan Dinas RSUD Dabo Singkep, yang
pada pokoknya saksi menerangkan sebagai berikut :
Berdasarkan Surat hasil Visum Et Repertum Nomor : 123/222Ner/2022 tanggal 09 September
2022 Hasil pemeriksaan Mayat Wanita dengan Identitas bernama Ani Berkesimpulan bahwa :
I. Pemeriksaan luar :
1. Jenazah dibawa ke rumah sakit umum daerah dabo singkep menggunakan kantong
jenazah dengan kondisi mayat kedua tangan dan kaki terikat dengan lali tampar warna
biru, dalam keadaan kondisi dingin kaku, dengan menggunakan pakaian atas berwarna
putih, tanpa menggunakan pakaian bawah;
2. Jenazah seorang perempuan dengan usia dua puluh tujuh tahun, tinggi badan seratus
lima puluh lima sentimeter, berat badan lima puluh kilogram dengan kondisi mayat kaku,
warna kulit kuning kepucatan, lebam mayat pada tubuh bagian leher;
3. Kepala : Rambut lurus, tulang tengkorak tidak ada kekerasan;
4. Leher : Kulit dan daging leher lebam bekas cekikan;
5. Dada : tidak ada bekas kekerasan;
6. Perut : tidak ada bekas kekerasan;
7. Anggota gerak atas : tidak ada bekas kekerasan;
8. Anggota gerak bawah : tidak ada bekas kekerasan;
9. Kelamin : Robekan pada selaput dara disemua sisi dan sudah sampai kedasar.
10. Dubur : tidak ada bekas kekerasan;
II. Pemeriksaan dalam :
1. Rongga Kepala : tidak ada bekas kekerasan;
2. Rongga leher : adanya tekanan pada kerongkongan dalam sehingga menyempitnya
saluran pernafasan;
3. Rongga dada : Jantung dan paru-paru membengkak karena kekurangan oksigen
4. Rongga perut : Organ perut berwarna kehitam hitaman proses pembusukan lanjut;
Kesimpulan : Sebab kematian korban kekurangan suplai oksigen mengakibatkan kehabisan
nafas.

Menimbang bahwa berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan tersebut,


selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan Dakwaan Penuntut Umum apakah terbukti
dan terpenuhi oleh perbuatan terdakwa.
Menimbang bahwa untuk menyatakan seseorang telah melakukan suatu tindak
pidana, maka perbuatan orang tesebut haruslah memenuhi unsur-unsur dari tindak pidana yang
didakwakan kepadanya.
Menimbang bahwa terdakwa didakwa oleh jaksa penuntut umum dengan dakwaan
tunggal melanggar pasal 338 KUHP Jo Pasal 285 KUHP, maka majelis hakim akan terlebih
dahulu mempertimbangkan pasal 338 KUHP yang unsur-unsurnya sebagai :
1. Barang Siapa;
2. Dengan Sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu;
3. Merampas nyawa orang lain.

Ad.1. Barang Siapa


Menimbang, bahwa mengenai unsur “Barang Siapa”, Majelis Hakim berpendapat
unsur tersebut menunjuk kepada Subyek Hukum dari Straafbaar Feit dalam hal ini manusia
pribadi (Natuurlijke Persoon) selaku pendukung hak dan kewajiban dan bukan sebagai Badan
Hukum yang didakwa melakukan suatu perbuatan pidana sebagaimana yang dimaksud dalam
Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum.
Menimbang, bahwa Majelis Hakim berpendapat mengenai istilah barang siapa
sebagai unsur ketentuan pidana, maka yang harus dipertimbangkan cukup apakah orang yang
dihadapkan dipersidangan ini telah nyata dan sesuai dengan yang disebut dalam dakwaan dari
Jaksa Penuntut Umum
Menimbang, bahwa selama persidangan telah dihadapkan Terdakwa : WIDODO
yang merupakan Subyek Hukum tersebut. Jika hal tersebut dikaitkan dengan fakta-fakta hukum
yang terungkap dipersidangan dan adanya kecocokan antara identitas Terdakwa dengan
identitas sebagaimana tersebut dalam Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum bahwa dialah
yang dimaksud oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Dakwaannya serta hal tersebut telah
dibenarkan Terdakwa dan berdasarkan keterangan saksi-saksi yang lain tidak terdapat
sangkalan Terdakwa adalah Subyek atau pelaku dari tindak pidana ini, sehingga dalam perkara
ini tidak terdapat kesalahan orang (error in persona) yang diajukan ke muka Persidangan.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis
berkeyakinan unsur pertama yaitu Barang Siapa telah terpenuhi

Ad.2. Dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu


Menimbang, bahwa mengenai apa yang dimaksud dengan istilah sengaja atau
kesengajaan Mr.W.P.J.Pompe dalam bukunya Handboek van het Nederlands Strafrecht
mengatakan mengenai hal ini terdapat dua macam teori, yaitu pertama disebut teori kehendak
(wilstheorie) dan kedua teori pengetahuan (voorstellingstheorie). Menurut teori kehendak yang
dapat diliputi kesengajaan itu hanyalah apa yang dikehendaki oleh pembuatnya pada saat
melakukan perbuatan itu, sedangkan menurut teori pengetahuan yang dipentingkan adalah apa
yang dibayangkan atau diketahui oleh pembuatnya pada saat melakukan perbuatan itu.
Bahwa dalam ajaran hukum pidana, teori pengetahuan lebih memuaskan karena
dalam “kehendak” dengan sendirinya telah mencakup “pengetahuan” mengenai sebab untuk
menghendaki sesuatu. Dalam membuktikan adanya kesengajaan menurut teori pengetahuan,
hal-hal yang perlu dibuktikan pada terdakwa hanyalah sekitar pertanyaan-pertanyaan mengenai
apakah ia mengetahui, menginsyafi atau mengerti perbuatan yang dilakukannya maupun
akibatnya serta keadaan yang menyertainya.
Menimbang, bahwa menurut SIMONS Kesengajaan itu adalah merupakan
kehendak (de wil), ditujukan kepada perwujudan dari suatu tindakan yang dilarang atau
diharuskan oleh undang-undang. Menurut Teori Kehendak menyatakan bahwa apabila
seseorang melakukan perbuatan, maka bukanlah hanya perbuatan itu saja yang
dikehendakinya, tetapi juga akibat dari perbuatan itu, karena akibat itulah yang dikehendakinya
yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tersebut. Bahwa perbuatan yang dikehendaki
dan akibat yang dikehendaki Terdakwa adalah matinya korban atau merampas nyawa orang
lain, yang dapat dilihat dari alat yang digunakan serta sasaran pada bagian fital tubuh manusia
yang berakibat fatal yaitu matinya orang.
Menimbang, bahwa dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tidak terdapat
pengertian atau definisi mengenai apa yang dimaksudkan dengan “sengaja atau opzet”, definisi
sengaja (opzet) itu sendiri dapat diperoleh dalam Memorie van Toelichting (M.V.T) atau
penjelasan-penjelasan KUHP;
Menimbang, bahwa didalam MVT diterangkan bahwa yang dimaksud dengan opzet
adalah Willens enn Wetens yang berarti bahwa seseorang yang melakukan suatu perbuatan
dengan sengaja harus menghendaki (willens) perbuatan itu serta harus menginsyafi/mengerti
(wetens) akan akibat dari perbuatan tersebut, jadi ia menghendaki apa yang akan ia perbuat
dan harus mengerti pula apa yang diperbuat berserta akan akibatnya. Selanjutnya dalam
perkembangan ilmu pengetahuan hukum pidana, maka kesengajaan itu berkembang terdiri dari
sengaja sebagai maksud (opzet als oogmerk), sengaja sebagai akibat (opzet bij
zekerheidsbewungstzijn), dan sengaja sebagai kemungkinan (opzet bij mogelijkheids
bewustzijn / dolus eventualis)
Menimbang, bahwa mengenai dengan kesengajaan dalam pasal ini adalah
adanyakehendak dari pelaku tindak pidana untuk menghilangkan jiwa seseorang atau
dengankata lain hilangnya jiwa dari orang yang dimaksud menjadi tujuannya. Jadi dengan
sengaja dalam perkara aquo berarti mempunyai maksud atau niat maupun tujuan
untukmenghilangkan jiwa seseorang.
Menimbang, bahwa guna membuktikan unsur dengan sengaja, haruslah dilihat dari
perbuatan-perbuatan nyata pelaku di dalam melakukan tindak pidananya, yang dalam hal ini
adalah perbuatan-perbuatan terdakwa yang bertujuan untukmenghilangkan nyawa orang lain
dari beberapa hal sebagai berikut :
1. Sasaran, dimana terdakwa mencekik korban Ani selanjutnya medekapkan tangan kanan kiri
ke mulut korban
2. Saat perbuatan dilakukan, dimana korban Ani sedang diperkosa oleh terdakwa, sehingga
memungkinkan perbuatan tersebut dapat dilakukan dengan mudah dan tanpa ada
perlawanan dari korban.
3. Adanya perbuatan lanjutan, bahwa setelah para korban meninggal dunia selanjutnya tubuh
korban ditutup dengan pasir dipinggir pantai.
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut diatas Majelis Hakim
berpendapat bahwa dalam diri terdakwa dan para pelaku lainnya telah ada maksud, kehendak
atau niat terhadap perbuatannya dan terdakwa mengetahui akibat dari perbuatannya tersebut
yaitu matinya korban Ani, oleh karena itu unsur dengan sengaja telah terpenuhi.

Ad.3. Merampas nyawa orang lain


Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangkan yang diperoleh dari
keterangan saksi-saksi serta keterangan terdakwa Widodo bahwa pada hari Kamis tanggal 08
September 2022 sekira pukul 16.00 wib di di pantai Sergang, Desa Sungai Panas Kac. Singkep
Kab. Lingga telah menghilangkan nyawa korban Ani dengan cara terdakwa mendekapkan
tangan kanan dan tangan kiri menekan/mencekik leher korban dimana posisi terdakwa dalam
keadaan jongkok dengan paha Ani sedangkan Ani dalam posisi terbaring di pasir pantai. saat
terdakwa sedang menyetubuhi korban, korban sadar dan korban kaget dengan keadaan
terdakwa Widodo, sebelum korban sempat berteriak, terdakwa Widodo langsung mendekapkan
tangan kanan terdakwa ke mulu korban, karena ada perlawan dari korban, terdakwa
menekan/mencekik leher korban menggunakan tangan kiri terdakwa, mengakibatkan korban
meninggal lemas kehabisan nafas. Oleh karena itu unsur “merampas nyawa orang lain” telah
terpenuhi.

Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya semua unsur-unsur dari 338 KUHP


tersebut, maka Majelis berpendapat dan sependapat dengan Penuntut Umum dalam tuntutan
pidananya bahwa dakwaan Penuntut Umum pada dakwaan Tunggal telah dapat dibuktikan
secara sah menurut hukum dan meyakinkan ;
Menimbang, bahwa perbuatan terdakwa yang telah terbukti tersebut menurut
undang-undang adalah kejahatan ;
Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan terdakwa telah terbukti secara sah
menurut hukum dan meyakinkan, maka kepada terdakwa harus dinyatakan bersalah dan
karena itu sudah sepantasnya pula dijatuhi pidana yang setimpal dengan kesalahannya, karena
sepanjang pemeriksaan dipersidangan pada waktu terdakwa melakukan perbuatan tersebut
dalam keadaan sehat jasmani dan rohani serta tidak ditemukan adanya alasan pemaaf dan
pembenar yang dapat membebaskan dan atau melepaskan terdakwa dari segala tuntutan
hukum atas perbuatan dan kesalahannya itu ;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis menetapkan pidana kepada terdakwa, maka
terlebih dahulu akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang meringankan pidana
bagi terdakwa yaitu sebagai berikut :
Hal-hal yang memberatkan :
 Perbuatan terdakwa telah meresahkan masyarakat..
 Perbuatan terdakwa mengakibatkan hilangnya nyawa korban

Hal-hal yang meringankan :


 Terdakwa sopan dan mengakui perbuatannya.

Menimbang, bahwa mengenai barang bukti yang diajukan ke persidangan yaitu :


 1 (satu) unit Handphone ODONG-ODONG PRO, warna Neptune Blue, dengan nomor IMei
1 : 869071040064579, IMei 2 : 869071040064561.
 1 (satu) keping papan ukuran 20 cm x 60 cm
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi
pidana, maka sesuai dengan ketentuan pasal 222 ayat (1) KUHAP, kepada
terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan ditentukan
dalam amar putusan ini ;
Mengingat pasal 338 KUHP serta peraturan lainnya yang bersangkutan

MENGADILI
1. Menyatakan terdakwa WIDODO bersalah melakukan pidana “PEMBUNUHAN DAN
MELAKUKAN KEKERASAN UNTUK MELAKUKAN PERSETUBUHAN” sebagaimana di
atur dan diancam pidana dalam pasal 338 KUHP Jo Pasal 285 KUHP sebagaimana
diuraikan dalam Dakwaan;
2. Menjatuhkan pidana terdahap terdakwa WIDODO berupa pidana penjara selama 14 (Empat
Belas) tahun dikurangi selama Terdakwa WIDODO berada dalam tahanan.
3. Menyatakan barang bukti berupa :
- 1 (satu) unit Handphone ODONG-ODONG PRO, warna Neptune Blue, dengan nomor
IMei 1 : 869071040064579, IMei 2 : 869071040064561.
- 1 (satu) keping papan ukuran 20 cm x 60 cm
Dirampas untuk dimusnahkan.
4. Menetapkan agar terdakwa dibebani biaya perkara sebesar Rp.5.000,- (lima ribu rupiah)

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan


Negeri Tanjungpinang pada hari : Jum’at tanggal 4 November 2022 oleh kami : VINNA
LESTARI, SH. sebagai Hakim Ketua Majelis, SATRI DARNI, SH.MH. dan NURFASIDAH
SH.MHum. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari itu juga
dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Majelis Hakim dengan didampingi masing-
masing Hakim Anggota tersebut yang dibantu oleh IRDANITA, SH. selaku Panitera Pengganti
pada Pengadilan Negeri Tanjungpinang serta dihadiri oleh FIRMAN SAPUTRA, SH. selaku
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Lingga dan terdakwa.

Hakim-Hakim Anggota Hakim Ketua Majelis

SATRI DARNI, SH.MH VINNA LESTARI, SH.

NURFASIDAH SH.MHum
Panitera Pengganti
IRDANITA, SH

Anda mungkin juga menyukai