Disusun oleh:
Nama : Anisa Putri Susiani
NIM : 031199266
Prodi : Ilmu Hukum
Semester : 6 (enam)
UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
SEMARANG
2021.1
P U T U S A N
No.Reg : 143/Pid.B/2021/PN. YGY.
Terdakwa di tahan dan berada dalam Rumah Tahanan Negara berdasarkan Surat
Perintah/Penetapan oleh ;
- Oleh penyidik sejak 3 April 2021;
- Perpanjangan oleh Polres Yogyakarta 5 April 2021 sampai 60 hari kedepan.
Telah memperhatikan barang-barang bukti dan segala sesuatu yang terjadi di depan
persidangan dengan seksama;
KESATU :
- Bahwa terdakwa Nurma Andika Fauzi pada hari Selasa tanggal 23 Maret 2021 sekira
pukul 16.30 WIB atau setidak-tidaknya dalam bulan Maret 2021, bertempat di pelataran
samping Wisma Sermo yang terletak di Pedukuhan Kedungtangkil Kelurahan
Karangsari Kecamatan Pengasih Kota Yogyakarta, atau setidak-tidaknya disuatu tempat
yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta, dengan sengaja dan
dengan direncanakan menghilangkan jiwa orang lain yang bernama Desi Sri Diantari.
- Bahwa terdakwa Nurma Andika Fauzi pada hari Jumat tanggal 02 April 2021 sekira
pukul 17.30 WIB atau setidak-tidaknya dalam tahun 2021, bertempat di kompleks
wisata Pantai Glagah yang terletak di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo Kota
Yogyakarta, atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Yogyakarta, dengan sengaja dan dengan direncanakan
menghilangkan jiwa orang lain yang bernama Takdir Sunariati.
Perbuatan terdakwa diancam dengan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP.
DAN
KEDUA :
Bahwa terdakwa Nurma Andika Fauzi pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut pada
dakwaan Kesatu diatas, dengan secara tanpa hak dan melawan hukum mengambil paksa
barang orang lain yang mengakibatkan orang mati.
Perbuatan terdakwa diancam dengan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 365 ayat 3
KUHP.
Menimbang, bahwa Terdakwa oleh Penuntut Umum, telah didakwa dengan surat
dakwaan yang disusun secara kumulatif Pertama sebagaimana diatur dan diancam dalam
Pasal 338 KUHP. Atau Kedua diatur dan diancam dalam Pasal 365 ayat 3 KUHP;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa oleh penuntut Umum, telah didakwa
dengan surat dakwaan yang disusun secara kumulatif, yaitu suatu tehnik penyusunan surat
dakwaan yang menjabarkan beberapa Tindak Pidana sekaligus, ke semua dakwaan harus
dibuktikan satu demi satu. Dakwaan yang tidak terbukti harus dinyatakan secara tegas dan
dituntut pembebasan dari dakwaan tersebut., berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di
persidangan;
Menimbang, bahwa hal pokok yang harus dipertimbangkan dalam perkara ini adalah
bahwa akibat adanya tindak pidana ini, ternyata telah mengakibatkan dua orang yang
bernama Desi Sri Diantari dan Takdir Sunariati meninggal dunia, karena perampasan yang
disertai kekerasan. Oleh karena itu maka kini Majelis Hakim akan mempertimbangkan
terlebih dahulu dakwaan, sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 338 dengan unsur-
unsur sebagai berikut :
- Barang siapa
- dengan sengaja merampas nyawa orang lain.
Menimbang, bahwa dengan demikian yang perlu dibuktikan terlebih dahulu dalam
tindak pidana perampasan dengan kekerasaan adalah adanya suatu kesengajaan dalam
perbuatan Terdakwa tersebut;
Menimbang, bahwa dalam ilmu pengetahuan hukum pidana tentang unsur dengan
sengaja, dikenal dua teori untuk menentukan adanya unsure dengan sengaja, yaitu Teori
kehendak (wills theorie) yang diajarkan Von Hippel, dan teori pengetahuan atau
membayangkan (voorstilings theorie) dari Frank, yang menurut Prof. Moelyatno, S.H.
berdasarkan teori tersebut yang sangat memuaskan adalah dalam kehandak dengan
sendirinya diliputi pengetahuan (gambaran), dimana apabila seseorang menghendaki
sesuatu dengan sendirinya diliputi pengetahuan (gambaran), artinya seseorang untuk
menghendaki sesuatu lebih dahulu sudah harus mempunyai pengetahuan tentang sesuatu
itu, lagipula kehendak merupakan arah, maksud, halmana berhubungan dengan motif
(disarikan dari Varia Peradilan No12 Tahun 1998, IKAHI, Jakarta, Halaman 86);
Menimbang, bahwa yang perlu diperhatikan dalam masalah ini adalah Majelis
hakim didalam menjatuhkan putusan terhadap diri Terdakwa tersebut diatas, senantiasa
berpegang teguh pada ketentuan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam KUHP
maupun KUHAP, sehingga dalam pemeriksaan atas Terdakwa Majelis Hakim senantiasa
berpedoman pada sistem pembuktian yang digariskan dalam pasal 183 KUHAP, yaitu
sistem Negatif menurut UU (Negatif Wettelijk), artinya Majelis Hakim tidak boleh
menjatuhkan pidana kepada seseorang, hanya didasarkan pada satu alat bukti saja, tetapi
sesuai dengan azas pemeriksaan Hukum Acara Perkara Biasa (Vordering), sekurang-
kurangnya harus dengan dua alat bukti yang sah, oleh karena itulah menjadi penting
diperhatikan alat-alat bukti yang ditentukan dalam Pasal 184 KUHAP, sehingga nantinya
dapat ditentukan bagaimanakah nilai alat-alat bukti tersebut masing-masing, sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 185 s/d Pasal 189 KUHAP;
Menimbang, bahwa oleh karena itulah kini akan dipertimbangkan secara khusus
nilai keterangan para saksi dan Terdakwa dan ataupun alat-alat bukti yang lain, sesuai
sistem pembuktian yang telah diuraikan di bagian awal putusan ini, sehingga dapat
disimpulkan apakah benar telah terjadi peristiwa tindak pidana, dan Terdakwa telah
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana tersebut;
Menimbang, bahwa suatu putusan harus mencerminkan moral justice, legal justice
dan social justice maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, kiranya
hukuman yang dijatuhkan sebagaimana dalam amar putusan ini telah sesuai dengan rasa
keadilan dan diharapkan dapat menyadarkan terdakwa atas perbuatannya;
Memperhatikan, Pasal 338 KUHP, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman serta peraturan perundang-undangan
lain yang bersangkutan;
M E N G A D I L I
1. Menyatakan terdakwa Nurma Andika Fauzi bin Tris Junaedi tersebut di atas,
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pencurian
dengan Kekerasan sebagaimana dalam dakwaan tersebut;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama selama 15 tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan
perintah terdakwa tetap ditahan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 unit sepeda motor
- 2 unit handphone
- uang tunai Rp, 500.000,00-
- 1 tas kulit berwarna putih
- dompet
- perhiasan
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp.1.000,00
(seribu rupiah);
Panitera Pengganti,