Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 4

Draft Putusan Hakim Tingkat Pertama

Mata Kuliah Praktik Pengalaman Beracara

Disusun oleh:
Nama : Anisa Putri Susiani
NIM : 031199266
Prodi : Ilmu Hukum
Semester : 6 (enam)

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS HUKUM, ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ)
SEMARANG
2021.1
P U T U S A N
No.Reg : 143/Pid.B/2021/PN. YGY.

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN


YANG MAHA ESA

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta yang memeriksa dan mengadili


perkara- perkara pidana, pada peradilan tingkat pertama, dengan pemeriksaan acara biasa,
telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara TERDAKWA :

Nama Lengkap : NURMA ANDIKA FAUZI bin


TRIS JUNAEDI
Tempat Lahir : Yogyakarta
Umur/Tanggal Lahir : 22 tahun / 15 Januari 1999
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Ds. Tawangsari, RT 08 RW 11, Pengasih,
Yogyakarta
Agama ; Islam
Pekerjaan : Buruh

Terdakwa di tahan dan berada dalam Rumah Tahanan Negara berdasarkan Surat
Perintah/Penetapan oleh ;
- Oleh penyidik sejak 3 April 2021;
- Perpanjangan oleh Polres Yogyakarta 5 April 2021 sampai 60 hari kedepan.

Di persidangan Terdakwa yang didampingi oleh Penasihat Hukumnya MARK


LEONARDO OBRA, S.H, dan ARYA RAHARDIAN, S.H Advokat / Penasihat Hukum
pada Kantor Pengacara Mark Leonardo Obra, SH dan Rekan, berkantor di Jl. Mojo
No.24C, Baciro, Kec. Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta
55225, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 23 April 2021.

Pengadilan Negeri tersebut:


Telah membaca keseluruhan berkas perkara No. 145/Pid.B/2021/PN.YGY atas diri
terdakwa NURMA ANDIKA FAUZI bin TRIS JUNAEDI beserta lampiran-lampirannya;
Telah mendengar keterangan saksi-saksi maupun terdakwa;

Telah memperhatikan barang-barang bukti dan segala sesuatu yang terjadi di depan
persidangan dengan seksama;

Telah mempelajari Requisitor Jaksa Penuntut Umum No.Reg.Perk : PDM-


24/YOGYA/04/12 tanggal 16 April 2021 yang pada pokoknya menuntut sebagai berikut:
1. Menyatakan terdakwa NURMA ANDIKA FAUZI bin TRIS JUNAEDI telah
bersalah terbukti melakukan tindak Pidana "Pencurian dengan Kekerasan"
sebagaimana diatur dalam Pasal 338 dan Pasal 365 KUHP tersebut dalam dakwaan.
2. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa NURMA ANDIKA FAUZI bin TRIS
JUNAEDI dengan pidana penjara selama 15 Tahun dikurangi selama terdakwa
berada dalam tahanan dengan perintah terdakwa tetap ditahan.
3. Menyatakan Barang bukti :
-1 unit sepeda motor
-2 unit handphone
-uang tunai Rp, 500.000,00-
-1 tas kulit berwarna putih
-dompet
-perhiasan
4. Menetapkan supaya terdakwa tetap dalam tahanan.
5. Menetapkan agar terdakwa dibebani membayar biaya perkara sebesar Rp. 1000,-
(seribu Rupiah).

Telah mempelajari pembelaan Penasehat hukum Terdakwa yang pada pokoknya


mohon agar Majelis Hakim menjatuhkan Putusan :
1. Menyatakan menurut hukum menerima pembelaan atas nama terdakwa Nurma
Andika Fauzi
2. Menyatakan dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kesatu dan Kedua adalah tidak
terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum.
3. Menyatakan menurut hukum menerima membebaskan (vrijspraak) terdakwa dari
semua tuntuan hukum (Ontslaag van Rechvevolging).
4. Menyatakan merehabilitasi dan atau memulihkan nama terdakwa akibat
didudukanya terdakwa sebagai terdakwa dalam perkara ini.
5. Menyatakan biaya perkara ditanggung oleh Negara.

Telah memperhatikan tanggapan Penuntut Umum atas pembelaan Penasehat Hukum


Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada tuntutannya semula, demikian pula duplik
Penasehat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya tetap pada pembelaannya semula;

Menimbang, bahwa Terdakwa oleh Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri


Semarang, dengan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No.Reg.Perk : PDM-
48/YOGYA/04/21 tanggal 10 April 2021 sebagai berikut:

KESATU :
- Bahwa terdakwa Nurma Andika Fauzi pada hari Selasa tanggal 23 Maret 2021 sekira
pukul 16.30 WIB atau setidak-tidaknya dalam bulan Maret 2021, bertempat di pelataran
samping Wisma Sermo yang terletak di Pedukuhan Kedungtangkil Kelurahan
Karangsari Kecamatan Pengasih Kota Yogyakarta, atau setidak-tidaknya disuatu tempat
yang termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Yogyakarta, dengan sengaja dan
dengan direncanakan menghilangkan jiwa orang lain yang bernama Desi Sri Diantari.

Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :


Bahwa pada hari Selasa sekira jam 11.00 WIB terdakwa mengajak korban dengan
menggunakan sepeda motor merk Honda Vario warna hitam dengan nomor Polisi AB 3070
QA keliling kota, sesampai di sekitar kawasan Wisma Sermo yang terletak di Pedukuhan
Kedungtangkil Kelurahan Karangsari Kecamatan Pengasih Kota Yogyakarta terdakwa
mengajak turun korban dari sepeda motor kemudian memberikan korban minuman bersoda
yang dicampur tiga butir obat sakit kepala. Setelah korban mengalami kejang-kejang,
terdakwa membenturkan kepala korban ke lantai hingga meninggal dunia. Akibat perbuatan
terdakwa tersebut korban menderita luka dan meninggal dunia sebagaimana terurai dari
hasil visum at repertum yang dikeluarkan oleh dokter Fajar Isnaini, dokter pada RS
Bhayangkara Polda DIY Nomor : VER-012/RS BHAYANGKARA
POLDA/YOGYAKARTA tanggal 30 Maret 2021 yang antara lain menyebutkan korban
mengalami pendarahan pada otak kecil dan luka memar pada puncak kepala sisi kanan yang
mengakibatkan kematiannya.

- Bahwa terdakwa Nurma Andika Fauzi pada hari Jumat tanggal 02 April 2021 sekira
pukul 17.30 WIB atau setidak-tidaknya dalam tahun 2021, bertempat di kompleks
wisata Pantai Glagah yang terletak di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo Kota
Yogyakarta, atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Yogyakarta, dengan sengaja dan dengan direncanakan
menghilangkan jiwa orang lain yang bernama Takdir Sunariati.

Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :


Bahwa pada hari Jumat sekira jam 15.00 WIB terdakwa sebelumnya mengirimkan pesan
kepada korban via WhatsApp dengan tujuan untuk mengajak korban bertemu dan
berkeliling kota, sesampainya di sekitar Dermaga Desa Wisata Glagah yang terletak di
Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo Kota Yogyakarta, kemudian terdakwa
menghabisi nyawa korban dengan cara yang sama yaitu memberikan korban minuman
bersoda yang dicampur tiga butir obat sakit kepala. Setelah korban mengalami kejang-
kejang, terdakwa membenturkan kepala korban ke lantai hingga meninggal dunia. Akibat
perbuatan terdakwa tersebut korban menderita luka dibagian kepala, penekanan pusat
pernapasan dan meninggal dunia.

Perbuatan terdakwa diancam dengan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 338 KUHP.

DAN
KEDUA :
Bahwa terdakwa Nurma Andika Fauzi pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut pada
dakwaan Kesatu diatas, dengan secara tanpa hak dan melawan hukum mengambil paksa
barang orang lain yang mengakibatkan orang mati.

Perbuatan tersebut dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut :


Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut pada dakwaan Kesatu diatas, setelah
menghabisi kedua nyawa korbannya, terdakwa merampas barang-barang milik korbannya
seperti sepeda motor, perhiasan, ponsel, dompet yang menyimpan identitas korban.

Perbuatan terdakwa diancam dengan pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 365 ayat 3
KUHP.

Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya oleh Penuntut Umum di


persidangan telah didengar keterangan saksi-saksi dibawah sumpah pada pokoknya
memberikan sebagai berikut :

1. Saksi Sartini Anjassari binti SUPRIYADI dibawah sumpah pada pokoknya


menerangkan sebagai berikut :
- Saksi menerangkan bahwa dirinya tidak ada hubungan, namun mengenali
terdakwa.
- Saksi menerangkan bahwa korban berpamitan dengan mengirimkan pesan via
WhatsApp sebelum korban bertemu dengan terdakwa.
- Saksi menerangkan bahwa korban menemui terdakwa pada hari Jumat 02 April
2021 sekitar pukul 15.00.
- Bahwa benar saksi tidak tahu tujuan mengapa korban menemui terdakwa.
- Bahwa benar saksi mengetahui korban mengenal terdakwa melalui sosial media.
- Bahwa benar saksi mengakui korban adalah sahabatnya.

Atas pernyataan saksi terdakwa tidak keberatan


2. Saksi Deni Indrawan bersama dengan Bima Wahyu, dibawah sumpah pada pokoknya
menerangkan sebagai berikut:
- Saksi menerangkan bahwa dirinya tidak mengenal dan tidak ada hubungan
dengan terdsakwa.
- Bahwa benar saksi tidak mengetahui siapa yg melakukan pencurian dengan
kekerasan tersebut.
- Bahwa benar saksi menemukan korban tergeletak di Dermaga Desa Wisata
Glagah yang terletak di Kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo Kota
Yogyakarta sekitar pukul 20.00.
- Bahwa benar saksi tidak melihat langsung kejadian yang dilakukan terdakwa
terhadap korban.
- Bahwa benar setelah dikantor polisi saksi dipertemukan dengan terdakwa dan
tetap tidak mengenali terdakwa tetapi sesuai dengan ciri-ciri yang disebutkan
Polisi.

Atas pernyataan saksi terdakwa tidak keberatan.

Menimbang, bahwa Penuntut Umum membacakan Visum et Repertum Nomor :


VER-012/RS BHAYANGKARA POLDA/YOGYAKARTA tanggal 30 Maret 2021 yang
dibuat RS Bhayangkara Polda DIY, atas diri korban Desi Sri Diantari yang
menyimpulkan :
“Ditemukan tanda-tanda kekerasan sehingga korban mengalami pendarahan
pada otak kecil dan luka memar pada puncak kepala sisi kanan serta dua buah
luka memar pada telapak tangan kanan luka memar pada puncak kepala sisi.
Sebab kematian pembengkakan pada jaringan otak besar, otak kecil.
Pendarahan pada bilik otak belakang“.

Menimbang, bahwa Terdakwa telah memberikan keterangan yang pada pokoknya


adalah sebagai berikut :
- Bahwa benar terdakwa menerangkan bahwa telah melakukan Tindak Pidana
Pencurian disertai Pembunuhan pada hari Jumat tanggal 02 April 2021 sekitar pukul
17.30 di Dermaga Desa Wisata Glagah yang terletak di Kecamatan Temon
Kabupaten Kulon Progo Kota Yogyakarta.
- Bahwa benar terdakwa mempunyai niat melakukan pencurian tersebut.
- Bahwa benar terdakwa awalnya mengajak korban untuk keliling kota menggunakan
sepeda motor milik korban.
- Bahwa benar terdakwa memberi korban minuman bersoda yang sudah dicampur tiga
butir obat sakit kepala.
- Bahwa benar terdakwa melakukan kekerasan kepada korban setelah korban
mengalami kejang-kejang akibat minuman yang diberi oleh terdakwa.
- Bahwa benar setelah korban tidak berdaya, terdakwa mengambil semua harta benda
korban dan langsung meninggalkan tempat kejadian dengan sepeda motor milik
korban merk Honda Vario warna hitam dengan nomor Polisi AB 3070.
- Bahwa benar yg telah diambil terdakwa berupa 2 unit handphone, uang tunai Rp,
500.000,00-, 1 tas kulit berwarna putih, 1 dompet, dan perhiasan.
- Bahwa benar Barang bukti yang disebutkan diatas telah dijual sebagian oleh
terdakwa.

Menimbang, bahwa apakah dengan fakta-fakta yuridis tersebut di atas, Terdakwa


sudah dapat dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan
tindak pidana sesuai dengan pasal-pasal tindak pidana yang didakwakan kepadanya,
tentunya harus dipertimbangkan dakwaan dari Penuntut Umum sebagaimana tersebut;

Menimbang, bahwa Terdakwa oleh Penuntut Umum, telah didakwa dengan surat
dakwaan yang disusun secara kumulatif Pertama sebagaimana diatur dan diancam dalam
Pasal 338 KUHP. Atau Kedua diatur dan diancam dalam Pasal 365 ayat 3 KUHP;

Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa oleh penuntut Umum, telah didakwa
dengan surat dakwaan yang disusun secara kumulatif, yaitu suatu tehnik penyusunan surat
dakwaan yang menjabarkan beberapa Tindak Pidana sekaligus, ke semua dakwaan harus
dibuktikan satu demi satu. Dakwaan yang tidak terbukti harus dinyatakan secara tegas dan
dituntut pembebasan dari dakwaan tersebut., berdasarkan fakta-fakta yang terungkap di
persidangan;

Menimbang, bahwa hal pokok yang harus dipertimbangkan dalam perkara ini adalah
bahwa akibat adanya tindak pidana ini, ternyata telah mengakibatkan dua orang yang
bernama Desi Sri Diantari dan Takdir Sunariati meninggal dunia, karena perampasan yang
disertai kekerasan. Oleh karena itu maka kini Majelis Hakim akan mempertimbangkan
terlebih dahulu dakwaan, sebagaimana diatur dan diancam dalam Pasal 338 dengan unsur-
unsur sebagai berikut :
- Barang siapa
- dengan sengaja merampas nyawa orang lain.

Dan Pasal 365 dengan unsur-unsur sebagai berikut :


- Pencurian
- disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman kekerasan,
- perbuatan mengakibatkan kematian.

Menimbang, bahwa dengan demikian yang perlu dibuktikan terlebih dahulu dalam
tindak pidana perampasan dengan kekerasaan adalah adanya suatu kesengajaan dalam
perbuatan Terdakwa tersebut;

Menimbang, bahwa suatu kesengajaan tentunya berhubungan dengan sikap bathin


seseorang yang didakwa melakukan suatu tindak pidana, dan Majelis Hakim menyadari
tidaklah mudah untuk menentukan sikap bathin seseorang atau membuktikan adanya
unsure kesengajaan dalam perbuatan seseorang yang didakwa melakukan suatu tindak
pidana, atau ringkasnya apakah kesengajaan itu benar-benar ada pada diri sipelaku, lebih-
lebih bagaimanakah keadaan bathinnya pada waktu orang tersebut melakukan tindak
pidana, oleh karena itulah sikap bathinnya tersebut, harus disimpulkan dari keadaan lahir
yang tampak dari luar, dengan cara Majelis Hakim harus mengobjektifkan adanya unsur
kesengajaan tersebut, dengan berpedoman pada teori ilmu pengetahuan hukum, untuk
sampai pada suatu kesimpulan apakah perbuatan Terdakwa merupakan suatu sebab
ataukah akibat dari suatu peristiwa pidana yang mesti dialaminya;

Menimbang, bahwa dalam ilmu pengetahuan hukum pidana tentang unsur dengan
sengaja, dikenal dua teori untuk menentukan adanya unsure dengan sengaja, yaitu Teori
kehendak (wills theorie) yang diajarkan Von Hippel, dan teori pengetahuan atau
membayangkan (voorstilings theorie) dari Frank, yang menurut Prof. Moelyatno, S.H.
berdasarkan teori tersebut yang sangat memuaskan adalah dalam kehandak dengan
sendirinya diliputi pengetahuan (gambaran), dimana apabila seseorang menghendaki
sesuatu dengan sendirinya diliputi pengetahuan (gambaran), artinya seseorang untuk
menghendaki sesuatu lebih dahulu sudah harus mempunyai pengetahuan tentang sesuatu
itu, lagipula kehendak merupakan arah, maksud, halmana berhubungan dengan motif
(disarikan dari Varia Peradilan No12 Tahun 1998, IKAHI, Jakarta, Halaman 86);
Menimbang, bahwa yang perlu diperhatikan dalam masalah ini adalah Majelis
hakim didalam menjatuhkan putusan terhadap diri Terdakwa tersebut diatas, senantiasa
berpegang teguh pada ketentuan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam KUHP
maupun KUHAP, sehingga dalam pemeriksaan atas Terdakwa Majelis Hakim senantiasa
berpedoman pada sistem pembuktian yang digariskan dalam pasal 183 KUHAP, yaitu
sistem Negatif menurut UU (Negatif Wettelijk), artinya Majelis Hakim tidak boleh
menjatuhkan pidana kepada seseorang, hanya didasarkan pada satu alat bukti saja, tetapi
sesuai dengan azas pemeriksaan Hukum Acara Perkara Biasa (Vordering), sekurang-
kurangnya harus dengan dua alat bukti yang sah, oleh karena itulah menjadi penting
diperhatikan alat-alat bukti yang ditentukan dalam Pasal 184 KUHAP, sehingga nantinya
dapat ditentukan bagaimanakah nilai alat-alat bukti tersebut masing-masing, sebagaimana
ditentukan dalam Pasal 185 s/d Pasal 189 KUHAP;

Menimbang, bahwa pertimbangan-pertimbangan tersebut diperlukan, agar dapat


diperoleh suatu keyakinan apakah benar suatu tindak pidana telah terjadi, dan apakah benar
bahwa Terdakwa lah yang terbukti secara sah dan meyakinkan yang melakukannya;

Menimbang, bahwa oleh karena itulah kini akan dipertimbangkan secara khusus
nilai keterangan para saksi dan Terdakwa dan ataupun alat-alat bukti yang lain, sesuai
sistem pembuktian yang telah diuraikan di bagian awal putusan ini, sehingga dapat
disimpulkan apakah benar telah terjadi peristiwa tindak pidana, dan Terdakwa telah
terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana tersebut;

Menimbang bahwa, karena terdakwa dijatuhi pidana berdasarkan ketentuan Pasal


338 KUHP dan Pasal 365 ayat 3 KUHP, terdakwa juga dibebankan untuk membayar biaya
perkara yang besarnya akan di tentukan dalam amar putusan perkara ini yang besarnya akan
di tentukan dalam amar putusan ini;

Menimbang, bahwa untuk menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa, maka perlu


dipertimbangkan terlebih dahulu keadaan yang memberatkan dan yang meringankan
Terdakwa :
Keadaan yang memberatkan :
- Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat
- Terdakwa pernah melakukan tindak pidana, yaitu tindak pidana ringan maupun
tindak pidana berat
Keadaan yang meringankan :
- Terdakwa mengakui terus terang perbuatannya dan tidak mempersulit jalannya
persidangan.
- Terdakwa diharapkan dapat merubah perilakunya dikemudian hari.

Menimbang, bahwa suatu putusan harus mencerminkan moral justice, legal justice
dan social justice maka berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, kiranya
hukuman yang dijatuhkan sebagaimana dalam amar putusan ini telah sesuai dengan rasa
keadilan dan diharapkan dapat menyadarkan terdakwa atas perbuatannya;
Memperhatikan, Pasal 338 KUHP, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana, Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, Undang-Undang
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman serta peraturan perundang-undangan
lain yang bersangkutan;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan terdakwa Nurma Andika Fauzi bin Tris Junaedi tersebut di atas,
terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Pencurian
dengan Kekerasan sebagaimana dalam dakwaan tersebut;
2. Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara
selama selama 15 tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan dengan
perintah terdakwa tetap ditahan;
3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
4. Menetapkan Terdakwa tetap ditahan;
5. Menetapkan barang bukti berupa:
- 1 unit sepeda motor
- 2 unit handphone
- uang tunai Rp, 500.000,00-
- 1 tas kulit berwarna putih
- dompet
- perhiasan
6. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sejumlah Rp.1.000,00
(seribu rupiah);

Demikianlah diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan


Negeri Yogyakarta, pada hari Selasa, tanggal 01 Mei 2021, oleh Addjie Massaied, SH,
sebagai Hakim Ketua, Dodi Adimaulana, SH.MH dan Mellisya Wan, SH.MH, masing-
masing sebagai Hakim Anggota, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
hari Selasa tanggal 08 Mei 2021 oleh Hakim Ketua tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-
hakim anggota tersebut, dibantu oleh Repli Pancadila, S.H. Panitera Pengganti pada
Pengadilan Negeri Kuningan, serta dihadiri oleh Dian Vega, SH.MHum Jaksa Penuntut
Umum, Terdakwa dan Penasihat Hukumnya;
Hakim – Hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

DODI ADIMAULANA, SH.MH ADDJIE MASSAIED, SH

MELLISYA WAN, SH.MH

Panitera Pengganti,

REPLI PANCADILA, S.H.

Anda mungkin juga menyukai