Anda di halaman 1dari 8

Contoh Surat Dakwaan Tunggal.

KEJAKSAAN NEGERI ..................


UNTUK KEADILAN.

SURAT DAKWAAN
No Reg: .................

A. IDENTITAS TERDAKWA:
1. Nama lengkap : Singo Gidalan, S.H bin H. Suratan.
2. Tempat lahir : Malang.
3. Umur/Tanggal lahir: 30 tahun / 03-03-1964
4. Jenis kelamin : laki-laki.
5. Kebangsaan : Indonesia.
6. Tempat tinggal : Jl. Bungkaran 79, Singosari - Malang.
7. Pekerjaan : Tidak bekerja (mahasiswa S 2).
8. Agama : Islam.
9. Pendidikan : SI Hukum.

A. PENAHANAN:
- Tidak ditahan.

C. DAKWAAN.
Bahwa ia terdakwa SINGO GIDALAN, S.H bin H. SURATAN pada hari dan tanggal yang tidak dapat
ditentukan lagi dengan pasti dalam bulan Juni tahun 2004 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2004 pukul 10.00
pagi atau sekitar waktu itu atau masih dalam waktu jam kerja kantor, di ruang tunggu dosen kampus Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya di Jalan MT Haryono 169 Malang atau di suatu tempat yang lain di kota Malang
yang masih termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Malang telah dengan sengaja menyerang
kehormatan atau nama baik seseorang ialah saksi Joko Upilan, S.H., M.H dengan menuduhkan sesuatu hal
dengan mengatakan bahwa saksi Joko Upilan, S.H.,M.H telah berselingkuh dan berzina dengan seorang
mahasiswinya bernama Norita Ngirit yang maksudnya terang supaya tuduhan itu diketahui umum, yang
peristiwa pencemaran mana terjadinya sebagaimana diurai dibawah ini.
Ketika saksi Joko Upilan, S.H.,M.H sedang berada di ruang tunggu dosen hendak memberi kuliah di
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Malang yang sedang berbincang-bincang dengan saksi Gde Congor,
S.H , saksi Mohead Itam, S.H., dan saksi Norita Ngirit, tiba-tiba terdakwa masuk ke ruang tunggu dosen dan
langsung mendekat saksi Joko Upilan, SH.,MH dan mengucapkan kata-kata kepadanya sambil mengacung-
acungkan jari telunjuk tangan kanannya menunjuk-nunjuk kepada saksi Joko Upilan, S.H., M.H sebagai berikut
”Ooh – ooh ini dia dosen cabul terkenal yang berpacaran dengan mahasiswinya, dan merusak susila,
berselingkuh dan berzina dengan mahasiswi bimbingannya” yang isi ucapan mana maksudnya terang agar
diketahui umum, karena tuduhan itu diucapkan secara terbuka dihadapan dan didengar oleh orang banyak yang
sedang berada ditempat ruang tunggu dosen Fakultas Hukum Universitas Brawijaya itu termasuk saksi-saksi
Gde Congor, S.H, saksi Mohead Itam, S.H dan saksi Norita Ngirit, sehingga saksi Joko Upilan, S.H.,M.H
merasa malu dan marah karena nama baiknya dan kehormatannya merasa diserang oleh terdakwa Singo
Gidalan, S.H bin H. Suratan dengan ucapannya tersebut.
Perbuatan terdakwa tersebut diatur dan diancam pidana sesuai dengan Pasal 310 ayat (1) KUHP.
Malang, 23 Pebruari 2005.
Jaksa Penuntut Umum,

ttd

(TUKULAN IMAN, S.H)


Jaksa Muda NIP: 123.456.789.

Contoh Surat Dakwaan Bentuk Alternatif.


KEJAKSAAN NEGERI .....................
UNTUK KEADILAN.

SURAT DAKWAAN
No Reg:

A. IDENTITAS TERDAKWA:
1. Nama lengkakap :
2. Tempat lahir :
3. Umur/Tanggal lahir:
4. Jenis kelamin :
5. Kebangsaan :
6. Tempat tinggal :
7. Pekerjaan :
8. Agama :

B. PENAHANAN:
- Sejak penyidikan tidak ditahan.

C. DAKWAAN.
Bahwa ia terdakwa BEGAWAN bin IBNUWAHYONO pada hari dan tanggal yang tidak dapat ditentukan
lagi secara pasti dalam bulan Januari 2005 atau setidak-tidaknya dalam bulan Januari sampai dengan bulan
Maret tahun 2005 sekitar pukul 10.00 wib pagi di ruang kuliah kampus Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya di Jalan MT Haryono 169 Malang atau di suatu tempat yang lain di kota Malang yang masih
termasuk di dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Malang telah mengambil barang yang sebagian atau
seluruhnya milik orang lain yakni berupa uang sebanyak Rp 1 juta (satu juta rupiah) setidak-tidaknya lebih dari
Rp 250,- (dua ratus lima puluh rupiah) dan sebuah dompet milik saksi MALIKUL ADIL atau setidak-tidaknya
bukan milik terdakwa yang uang sejmulah Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) ada di dalam dompet milik saksi
Malikul Adil yang tertinggal atau terjatuh ketika saksi mengikuti kuliah hukum pidana dengan maksud untuk
memiliki secara melawan hukum uang isi dompet sebesar Rp 1 juta (satu juta rupiah) beserta dompet tersebut
Sehingga saksi MALIKUL ADIL menderita kerugian sebesar Rp 1.000.000,- ditambah Rp 100.000,- harga
dompet sehingga seluruhnya berjumlah Rp 1.100.000,- (satu juta seratus ribu rupiah).
ATAU
Ia terdakwa BEGAWAN bin IBNUWAHYONO pada waktu dan tempat sebagaimana diurai tersebut
diatas dengan sengaja dan melawan hukum telah memiliki barang yang seluruhnya atau sebagian milik orang
lain yakni berupa uang sejumlah Rp 1 juta (satu juta rupiah) atau setidak-tidaknya lebih dari Rp 250,- (dua ratus
lima puluh rupiah) yang ada di dalam dompet milik saksi MALIKUL ADIL atau setidak-tidaknya bukan milik
terdakwa yang ada dalam kekuasannya bukan karena kejahatan, yang semula tertinggal atau terjatuh di ruang
kuliah kampus Fakultas Hukum Universitas Brawijaya di Jl MT Haryono 169, Kota Malang yang kemudian
ditemukan dan diambil oleh terdakwa, namun setelah diminta dengan cara baik-baik dan akan diberikan uang
jasa sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) - ditolak oleh terdakwa dengan alasan ia terdakwa tidak
menemukan dan mengambil dompet tersebut. Namun banyak teman-teman kuliahnya menyatakan bahwa
terdakwa telah menemukan dan mengambil dompet dan isinya uang sejumlah tersebut diatas. Kemudian uang
itu digunakannya untuk kepentingan pribadinya sendiri sehingga habis, dan karena itu menimbulkan kerugian
pada saksi MALIKUL ADIL sebesar Rp 1 juta rupiah ditambah Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah) harga
dompet tersebut, sehingga kerugian saksi MALIKUL ADIL berjumlah Rp 1.100.000,- (satu juta seratus ribu
rupiah) atau setidak-tidaknya lebih dari Rp 250,- (dua ratus lima pulh rupiah).
Perbuatan sebagaimana diurai tersebut diatas melanggar ketentuan Pasal 362 atau 372 KUHP.

Malang, 1 September 2005.


Jaksa Penuntut Umum,

ttd

(MALUMKAN SYUAP, S.H)


Jaksa Muda NIP: 937.900.003

Contoh Surat Dakwaan Primer-Subsider.


KEJAKSAAN NEGERI ..................
UNTUK KEADILAN

SURAT DAKWAAN
No. Reg.: . . . . . . . . . .

A. IDENTITAS TERDAKWA:
1. Nama lengkap : Heran Sokamuda, S.H.
2. Tempat lahir : Nusakambangan (Jawa Tengah);
3. Tanggal lahir/Umur: 1 Janauari 1959, 45 tahun.
4. Jenis Kelamin : Laki-laki;
5. Kebangsaan : Indonesia;
6. Tempat tinggal : Jl. Periuk Nasi 5, Malang.
7. Pekerjaan : Direktur Utama PT Mangkuwadon;
8. Agama : Islam;
9. Pendidikan : SI Hukum.

B. PENAHANAN.
1. Penyidik tanggal 1 Juli 204 s/d 20 Juli 2004.
2. Diperpanjang JPU: 21 Juli s/d 19 Agustus 2004.
3. Oleh JPU tanggal 20 Agustus s/ 30 Agustus 2004.
4. Diperpanjang PN sejak 31 Agustus 2004.

C. DAKWAAN:

DAKWAAN PRIMER.
Bahwa ia terdakwa Heran Sokamuda, SH. pada hari yang tidak lagi dapat dipastikan sekitar pukul 22.00
WIB atau setidak-tidaknya waktu antara pukul 20.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB – tanggal 23 Juni 2004 atau
setidak-tidaknya pada tanggal yang lain dalam bulan Juni – Juli 2004 di rumah tempat kediaman terdakwa di
jalan Periuk Nasi 5, Malang atau disuatu tempat yang lain yang masih termasuk dalam daerah hukum
Pengadilan Negeri Malang telah dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seseorang yakni saksi
Mona Moratin untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul, yang peristiwa memaksa dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan berbuat cabul mana dilakukan dan terjadinya sebagaimana diuraikan
dibawah ini.
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana diuraikan tersebut diatas, ketika terdakwa ke kamar mandi
hendak buang air kecil, terdakwa melihat pintu kamar saksi Mona Moratin yang terbuka. Saksi ingin
mengetahui apa yang terjadi di kamar saksi, karena itu saksi menuju kamar saksi, dan dari pintu terdakwa
melihat saksi Mona Moratin sedang tertidur pulas dengan kedua pahanya terbuka, sedangkan rok pakaiannya
tersingkap keatas menutupi dadanya. Melihat keadaan saksi Mona Moratin yang demikian rupa – timbul dan
bangkitlah nafsu birahi terdakwa, dan timbullah kehendaknya untuk menyetubuhi saksi. Untuk melaksanakan
kehendaknya itu, kemudian dia masuk kekamar saksi dan cepat naik keatas tempat tidur, dan secara perlahan-
lahan membuka celana dalam saksi sampai terlepas. Kemudian saksi berteriak, dan tiba-tiba diam setelah
terdakwa menutup mulut saksi dan meminta agar saksi tidak berteriak dan mengatakan bahwa terdakwa tidak
akan menyakiti saksi.
Selanjutnya terdakwa meminta saksi agar memijat-mijat punggungnya. Karena saksi takut dan sungkan
akhirnya memenuhi permintaan terdakwa. Tidak lama kemudian terdakwa mengajak saksi Mona Moratin untuk
bersetubuh, namun ditolak oleh saksi. Tiba-tiba terdakwa menarik tubuh saksi dan merebahkannya di atas kasur
yang selanjutnya terdakwa menindihi tubuh saksi tanpa persetujuan saksi dan berusaha memasukkan kemaluan
terdakwa yang dalam keadaan tegang dan keras kedalam kemaluan saksi, namun saksi mempertahankan
kehormatannya dengan menutupi kemaluannya dengan kedua belah telapak tangannya kuat-kuat, dan karenanya
kemaluan terdakwa tidak dapat masuk kedalam lubang kemaluan saksi. Terdakwa menusuk-nusukkan dan
menempelkan ujung kemaluannya dan menggosok-gosokanya ke paha saksi, sampai kemudian terdakwa puas
dengan mengeluarkan air maninya.
Perbuatan sebagaimana tersebut diatas, telah sesuai dengan Pasal 289 KUHP.

DAKWAAN SUBSIDER:
Bahwa ia terdakwa Heran Sokamuda, SH pada hari yang tidak lagi dapat ditentukan secara pasti sekitar
pukul 22.00 WIB atau waktu antara pukul 20.00 sampai dengan pukul 24.00 WIB pada tanggal 23 Juni 2004
atau waktu yang lain masih dalam bulan Juni – Juli 2004, di rumah tinggalnya di jalan Periuk Nasi 5 Malang,
atau disuatu tempat yang lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Malang telah
dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa seorang perempuan yakni saksi Mona Moratin bersetubuh
dengan terdakwa diluar perkawinan, namun persetubuhan tidak berhasil karena saksi Mona Moratin
mempertahankan kehomatannya dengan menutupi kuat-kuat kemaluannya dengan kedua belah telapak
tangannya, sampai terdakwa mengeluarkan air mani. Terjadinya peristiwa tersebut, selengkapnya sebagaimana
diurai berikut ini.
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, semula ketika terdakwa menuju ke kamar
mandi yang melewati kamar saksi Mona Moratin - melihat kamar saksi yang terbuka. Terdakwa ingin
mengetahui apa yang terjadi, maka ia menuju kekamar saksi dan dari pintu yang terbuka terdakwa melihat saksi
Mona Moratin sedang tertidur pulas diatas kasur dengan rok yang dipakainya tersingkap menutupi dadanya dan
kelihatan kedua belah pahanya. Terdakwa melihat keadaan saksi Mona Moratin yang demikian, maka timbul
dan bangkit napsu syahwat dan timbul pula kehendaknya untuk bersetubuh dengan saksi Mona Moratin
tersebut.
Bahwa untuk melaksanakan kehendaknya bersetubuh dengan saksi Mona Moratin itu, maka selanjutnya
terdakwa masuk kamar saksi dan menguncinya dan menyimpan anak kuncinya. Kemudian terdakwa melepas
sarung yang dipakainya dan naik ketempat tidur saksi, dan terdakwa membuka celana dalam saksi dengan
menariknya kebawah secara perlahan-lahan sampai lepas. Namun kemudian saksi Mona Moratin terbangun dan
sadar dari tidurnya, dan melihat majikannya berada disampingnya. Saksi Mona Moratin kemudian berteriak,
yang selanjutnya mulut saksi ditutup dengan tangan oleh terdakwa, sambil mengatakan “nduk jangan berteriak
bapak tidak akan menyakitimu”. Saksi Mona Moratin kemudian diam, yang selanjutnya terdakwa minta agar
saksi Mona Moratin memijat-mijat punggung terdakwa. Walaupun semula saksi enggan memenuhi permintaan
terdakwa, karena saksi Mona Moratin merasa takut dan sungkan pada majikannya, maka ia terpaksa memijat-
mijat punggung terdakwa. Karena niat semula terdakwa sebenarnya adalah bersetubuh, maka terdakwa
meminta dan mengajak saksi Mona Moratin untuk bersetubuh dengan terdakwa, tetapi ditolak oleh saksi.
Karena saksi menolak untuk bersetubuh, maka terdakwa dengan kekuatan tubuhnya memeluk saksi Mona
Moratin dan merebahkan tubuh saksi keatas kasur dan selanjutnya dengan cepat terdakwa menindihi tubuh saksi
dengan kuat-kuat, yang selanjutnya terdakwa dengan segala usaha memasukkan kemaluannya yang sudah
tegang dan keras ke dalam kemaluan saksi, namun saksi Mona Moratin mempertahankan kehormatannya
sekuat-kuatnya dengan cara menutup kemaluannya dengan kedua belah telapak tangannya, sehingga terdakwa
tidak berhasil memasukan kemaluannya kedalam kemaluan saksi, sampai kemudian terdakwa mengeluarkan air
mani.
Terdakwa tidak sampai berhasil menyetubuhi saksi Mona Moratin semata-mata bukan dari kehendaknya
sendiri, melainkan karena saksi Mona Moratin mempertahankan kehomatannya dengan menutupi kuat-kuat
kemaluannya dengan kedua belah telapak tangannya, sampai terdakwa mengeluarkan air mani.
Perbuatan terdakwa tersebut telah sesuai dengan Pasal 285 juncto 53 KUHP.

DAKWAAN LEBIH SUBSIDER


Bahwa ia terdakwa Heran Sokamuda, S.H pada hari yang tidak lagi dapat ditentukan secara pasti pukul
22.00 WIB atau sekitar waktu itu tanggal 23 Juni 2004 atau tanggal yang lain namun masih dalam bulan Juni –
Juli 2004 di rumah terdakwa Jl. Periuk Nasi 5, Malang atau disuatu tempat lain yang masih berada dalam
daerah hukum Pengadilan Negeri Malang telah melakukan perbuatan cabul dengan anaknya, anak tirinya, anak
angkatnya, anak dibawah pengawasannya yang belum dewasa, atau dengan orang yang belum dewasa yang
pemeliharaannya, pendidikannya atau penjagaannya diserahkan kepadaanya ataupun dengan bujangnya atau
bawahannya yang belum dewasa yakni saksi Mona Moratin, yang perbuatan cabul mana dilakukan dan
terjadinya adalah sebagaimana diurai dibawah ini.
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, terdakwa ketika hendak pergi kekamar mandi
melihat pintu kamar tidur saksi Mona Moratin pembantu rumah tangganya atau bawahannya yang belum
dewasa terbuka, dan terdakwa ingin melihat apa yang terjadi. Kemudian terdakwa menuju kamar saksi Mona
Moratin, dan terdakwa melihat saksi sedang tertidur pulas dengan kelihatan pahanya terbuka, karena rok yang
dipakainya tersingkap keatas menutupi dadanya. Melihat keadaan itu timbulah nafsu birahi terdakwa dan ingin
bersetubuh dengan saksi Mona Moratin.
Bahwa kemudian terdakwa melepas sarungnya dan naik ketempat tidur saksi dan dengan perlahan
membuka celana dalam yang dipakainya sampai terlepas, dan pada saat itu saksi terbangun dan menjerit, yang
kemudian dihentikan oleh terdakwa dengan cara menutup mulut saksi dan melarang saksi menjerit dengan
mengatakan bahwa “nduk, jangan berteriak, bapak tidak akan menyakitmu”. Kemudian terdakwa meminta saksi
memijat-mijat terdakwa, dan karena rasa takut dan sungkan, saksi lalu memenuhi permintaan terdakwa. Tetapi
tidak lama kemudian terdakwa mengajak saksi besetubuh dengan dijanjikan akan diberi uang sebesar Rp
200.000,- namun ditolak oleh saksi. Karena ditolak saksi, maka terdakwa memeluk saksi dan merebahkannya
diatas kasur yang kemudian terdakwa menindih tubuh saksi yang selanjutnya berusaha untuk memasukkan
kemaluannya yang sudah keras kedalam kemaluan saksi. Namun saksi berusaha mencegah dengan menutupi
kemaluannya dengan kedua telapak tangannya, sehingga tidak berhasil masuk, dan ahirnya terdakwa
mengeluarkan air mani.
Perbuatan terdakwa telah sesuai dengan dan diancam pidana dalam Pasal 294 ayat (1) KUHP.

DAKWAAN LEBIH-LEBIH SUBSIDER.


Bahwa ia terdakwa Heran Sokamuda, S.H pada hari yang tidak dapat ditentukan lagi secara pasti pukul
22.00 WIB atau sekitar waktu itu tanggal 23 Juni 2004 atau tanggal yang lain masih dalam bulan Juni – Juli
2004 di rumah terdakwa Jl. Periuk Nasi 5, Malang atau disuatu tempat lain di Malang yang masih berada di
dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Malang terdakwa telah dengan memberi atau menjanjikan uang atau
barang, menyalahgunakan perbawa yang timbul dari hubungan keadaan, atau dengan penyesatan sengaja
menggerakkan seseorang yang belum dewasa dan baik tingkah lakunya yakni saksi Mona Moratin umur 18
tahun untuk melakukan atau membiarkan dilakukan perbuatan cabul dengan terdakwa, padahal tentang belum
cukup umurnya itu diketahui terdakwa atau selayaknya harus di duganya tentang belum kedewasaan saksi Mona
Moratin tersebut, yang perbuatan dan kejadian mana selengkapnya diurai seperti dibawah ini.
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, ketika hendak ke kamar mandi, terdakwa
melihat pintu kamar tidur saksi terbuka, dan untuk mengetahui apa yang terjadi di kamar itu ia kemudian
menuju kamar saksi tersebut, dan dari pintu yang terbuka terdakwa melihat saksi tertidur pulas dengan kedua
pahanya terbuka – karena rok yang dipakainya tersingkap keatas. Melihat pemandangan itu, timbulah nafsu
syahwat terdakwa dan kehendak untuk menyetubuhi saksi.
Bahwa untuk memenuhi kehendaknya itu terdakwa kemudian masuk ke kamar saksi dan naik ke tempat
tidurnya dan dengan perlahan-lahan membuka celana dalam saksi sehingga lepas, yang pada saat itu saksi
terbangun dan berteriak. Namun dicegah oleh terdakwa dengan menutup mulut terdakwa dengan tangan, sambil
mengatakan “nduk jangan berteriak, bapak tidak akan menyakitimu”, saksi pun menurut. Kemudian terdakwa
minta agar saksi memijat-mijat punggung terdakwa. Karena takut dan sungkan pada majikannya, saksi pun
memenuhi permintaan terdakwa.
Bahwa tidak lama kemudian terdakwa mengajak saksi bersetubuh dengan menjanjikan akan memberi
saksi uang sebesar Rp 200.000,- Namun saksi menolak. Karena saksi menolak, maka terdakwa memeluk saksi
dan merebahkannya diatas kasur yang selanjutnya terdakwa menindihi tubuh saksi dengan berusaha
memasukkan kemaluan terdakwa yang sudah tegang kedalam kemaluan saksi. Namun saksi berusaha
menghalanginya dengan menutupi kemaluannya dengan kedua belah telapak tangannya, sehingga tidak berhasil
masuk, dan malahan terdakwa mengeluarkan air mani. Setelah perbuatan cabul itu dilakukan terdakwa,
kemudian ia memberi saksi Mona Moratin uang Rp 50.000 (lima puluh ribu rupiah).
Bahwa saksi Mona Moratin tersebut adalah pembantu rumah tangga atau bawahan terdakwa yang belum
dewasa dan baik tingkah lakunya yang kebelum dewasaan saksi diketahuinya atau seharusnya dapat diduga oleh
terdakwa.
Perbuatan terdakwa tersebut telah sesuai dan melanggar Pasal 293 ayat (1) KUHP.
Malang, 15 Januari 2005.
Jaksa Penuntut Umum,

ttd

(SUBURIMAN, SH)
Jaksa Muda NIP: 012345678
Contoh Surat Dakwaan Kumulatif
KEJAKSAAN NEGERI ..................
UNTUK KEADILAN

SURAT DAKWAAN
Reg. No....................

A. IDENTITAS TERDAKWA
1. Nama lengkap : .................................
2. Tempat dan tanggal lahir:...... ...........................
3. Umur : ..................................
4. Jenis kelamin : ..................................
5. Kebangsaan : ..................................
6. Pekerjaan : ..................................
7. Pendidikan : ...................................
8. Agama : ...................................
9. Tempat tinggal : ...................................

B. PENAHANAN:
 Oleh Penyidik sejak tanggal: ..............................
 Diperpanjang JPU sejak: ......................................
 Oleh JPU sejak: ........................................
 Diperpanjang PN Malang sejak: ............................

C. DAKWAAN:
KESATU:
Bahwa Ia terdakwa Ny. Irena Pongah binti Jembol pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan lagi
dalam bulan Juli – Agustus 2004 sekitar pukul 12.00 WIB atau antara pukul 0.6.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB
di lobi gedung kuliah Fakultas Hukum Universitas Brawijaya Jl Mayjen MT Haryono 169, Malang atau di tempat
lain yang masih termasuk daerah hukum Pengadilan Negeri Malang, telah melakukan penganiayaan terhadap saksi
Nona Pingkal, yang penganiayaan mana terjadinya sebagaimana diuraikan berikut ini.
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana yang disebutkan diatas, terdakwa datang ke kampus Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya dengan maksud untuk menemui suaminya yakni Dr. H.M Makbul Sirik, S.H, dosen
Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, dan tiba-tiba terdakwa melihat suaminya itu sedang duduk di bangku di lobi
gedung kuliah berdua – berdampingan dengan saski Nona Pingkal – mahasiswi Fakultas Hukum Universitas
Brawijaya yang selama ini dicurigai terdakwa telah menjalin selingkuh dengan suaminya. Dengan melihat
pemandangan itu terdakwa timbul rasa cemburu pada saksi Nona Pingkal dan rasa curiga dan amarah kepada
suaminya, dan didorong oleh perasaan seperti itu terdakwa segera menghampiri Nona Pingkal, dan setelah dekat -
dengan cepat terdakwa sengaja menampar muka Nona Pingkal satu kali dengan tangan kanannya dan dari hidung
Nona Pingkal mengeluarkan darah segar dari hidungnya yang mengakibatkan Nona Pingkal merasa sakit pada
hidung dan mukanya.
Perbuatan tersebut telah sesuai dengan Pasal 351 ayat (1) KUHP.
KEDUA:
Bahwa Ia terdakwa Ny. Irena Pongah binti Jembol pada hari Selasa tanggal 9 Pebruari 2004 atau hari dan
tanggal lain yang dalam bulan Februari tahun 2004 atau setidak-tidaknya masih antara bulan Januari sampai Maret
tahun 2004 sekitar pukul 00.10.00 WIB atau setidak-tidaknya antara pukul 00.8.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB di
rumah saksi Ny. Rika Maluluah di Jl. Ikan Asin 11, RT 12 RW 19 Kelurahan Pisang Anom Kecamatan Sukun
Kota Malang atau suatu tempat lain yang masih masuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Malang dengan
maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau
kedudukan (hoedanigheid) palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain
yakni saksi Ny. Rika Maluluah untuk menyerahkan sesuatu benda kepadanya, atau supaya memberi hutang ataupun
menghapuskan piutang, dimana saksi Ny. Rika Maluluah ditawari oleh terdakwa untuk membeli sebuah kalung
emas seberat 50 gram yang dikatakan olehnya adalah kalung emas 24 karat dengan harga murah karena terdakwa
sedang memerlukan uang, yang ternyata kemudian kalung emas palsu. Adapun perbuatan dalam peristiwa penipuan
ini selengkapnya diuraikan sebagai dibawah ini.
Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas, terdakwa telah datang bertamu ke rumah saksi Ny.
Rika Maluluah yang sebelumnya telah saling mengenal. Pada mulanya sebagai basa basi terdakwa mengatakan
datang untuk sengaja menyampaikan Tahu Kediri oleh-oleh suaminya yang pulang kampung. Namun kemudian
terdakwa menawarkan kepada saksi sebuah kalung yang dikatakan saksi adalah kalung emas murni 24 karat seberat
50 gram yang dua tahun lalu dibelinya di Jakarta seharga Rp 5,2 juta dengan menunjukkan sebuah kwitansi dari toko
perhiasan Kilau Kemilau bertanggal Jakarta 2 Januari 2002. Terdakwa juga mengatakan bahwa karena suaminya
tersangkut hutang yang harus segera dibayarnya, maka terdakwa terpaksa menjual kalung emas tersebut dengan
harga yang murah, yakni ditawarkan dengan harga Rp 3,5 juta saja., dan dapat dibayar sepuluh kali, namun
terdakwa minta terlebih dulu porsekot Rp 1 juta , karena uang itu harus segera dibayarkan dulu kepada orang yang
menagih suaminya itu. Karena saksi percaya dengan apa yang dikatakan terdakwa, maka saksi tertarik untuk
membeli kalung itu, namun saksi menawar dengan harga Rp 3 juta, dan penawaran itu disetujui saksi. Dengan
demikian terjadilah transaksi jual beli kalung emas tersebut dengan uang muka Rp 1 juta dan sisanya akan dicicil 10
(sepuluh) kali selama 10 bulan, yang uang muka mana pada saat itu oleh saksi diserahkan pada terdakwa dan
diterima terdakwa. Kemudian terdakwa menyerahkan kalung tersebut beserta surat/kwitansinya kepada saksi.
Bahwa sehari kemudian, saksi membertitahukan kepada suaminya perihal pembelian kalung tersebut. Setelah
suaminya memperhatikan kalung tersebut, timbul kecurigaaan bahwa kalung itu palsu. Untuk memastikan maka
dua hari kemudian saksi mengujinya di Toko Berlian Kayu Manis Pecinan Malang, dan ternyata kalung emas itu
adalah palsu yang tidak berharga. Perbuatan terdakwa tersebut telah menimbulkan kerugian sebesar Rp 1 juta pada
saksi Ny. Rika Maluluah.
Perbuatan tersebut telah sesuai dan melanggar Pasal 378 KUHP.

Malang 20 Oktober 2004.


Jaksa Penuntut Umum,
ttd

(M. MUKAAN BADAK, SH.)


Jaksa Muda Nrp: 987654321

Anda mungkin juga menyukai