Anda di halaman 1dari 6

PUTUSANSELA

Nomor 01/Pid.B/2021/PN.PKU

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Negeri Labuha yang mengadili perkara pidana dengan acara pemeriksaan biasa dalam tingkat
pertama, telah menjatuhkan putusan sela sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

1. Nama lengkap : MUHAMMAD HAFIDZ

2. Tempat lahir : PEKANBARU

3. Umur/tanggal lahir : 26 Tahun / 20 Maret 1996

4. Jenis kelamin : Laki-Laki

5. Kebangsaan : Indonesia

6. Tempat tinggal : Desa Palas

7. Agama : Islam

8. Pekerjaan : Wiraswasta

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negara oleh:

1. Penyidik sejak tanggal 26 September sampaidengan tanggal 15 Oktober 2021;

2. Perpanjangan Penuntut Umum sejak tanggal 16 Oktober sampai dengan tanggal 24 November 2021;

3. Penuntut Umum sejak tanggal 25 November sampai dengan 14 Desember 2021;

4. Oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 21 Desember 2021 sampai dengan 19 Januari 2022;

5. Perpanjangan oleh Ketua Pengadilan Negeri sejak tanggal 20 Januari 2022 sampai dengan 20 Maret
2022;

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum HERO LEO DIMASGY, SH.,MH, HENGKY IRAWAN, SH.,MH,
MUSLIM, SH.,MH para Advokat dan Penasihat Hukum pada Kantor Hukum Bacan Law Firm beralamat di
berdasarkan Jalan Damai, Kec. Rumbai, Kota Pekanbaru berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 16
Oktober 2021.

Pengadilan Negeri tersebut;

Setelah membaca:

- Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Pekanbaru Nomor 01/B/2021/PN. PKU tanggal 25 Desember 2021
tentang penunjukan Majelis Hakim;
- Penetapan Panitera Pengadilan Negeri Labuha Nomor 01/Pid.B/2021/PN.PKU tanggal 26 Desember
2021;

- Penetapan Majelis Hakim Nomor 01/B/2021/PN. PKU tanggal 26 Desember 2021 tentang penetapan
hari sidang;

- Berkas perkara dan surat-surat lain yang bersangkutan;

Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum;

Setelah mendengar pembacaan keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa dan pendapat dari Penuntut
Umum;

Menimbang, bahwa Terdakwa diajukan ke persidangan oleh Penuntut Umum didakwa berdasarkan
surat dakwaan sebagai berikut:

----- Bahwa ia terdakwa MUHAMMAD HAFIDZ, pada hari Kamis tanggal 24 sekira pukul 17.30 WIB, atau

setidak-tidaknya pada waktu lain dalam bulan September tahun 2020, bertempat di Sungai Siak, Desa
Palas, Rumbai, Pekanbaru atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Pekanbaru, telah dengan kekerasan atau ancaman kekerasan memaksa
seorang wanita yang bukan isterinya / di luar perkawinan bersetubuh / melakukan persetubuhan
dengan dirinya , yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagaimana berikut :-----------------

- Bahwa pada waktu dan tempat tersebut di atas, terdakwa Muhammad Hafidz selesai memancing dan
berjalan kaki ingin pulang ke rumahnya melewati Pinggir Sungai Siak.

- Bahwa terdakwa Muhammad Hafidz melihat dan mengetahui ada saudara korban Nining Febri Yelfiza
yang sedang mengambil air di Sungai siak.

- Bahwa terdakwa, memanfaatkan keadaan yang sedang sepi pada saat itu dan kemudian terdakwa pun
melakukan aksinya.

- Bahwa terdakwa kemudian menghampiri korban dari arah belakang, dan langsung memeluk korban.

- Bahwa terdakwa melakukan aksinya dengan memaksa dan membuat korban tidak berdaya.

- Bahwa kurang lebih setengah jam setengah melakukan aksinya pada korban, tiba-tiba melintaslah
seorang wanita yang berjalan kaki kebetulan melewati jalan tersebut.

- Bahwa wanita yang melintas itu bernama Nilma Henni (saksi) yang sedang berjalan kaki, dan melihat
terdakwa sedang melakukan pemerkosaan terhadap korban.

- Bahwa saksi langsung berteriak meminta terdakwa menghentikan perbuataannya.

- Bahwa terdakwa Muhammad Hafidz kaget, dan langsung pergi melarikan diri. Dengan meninggalkan
barang-barang milik terdakwa berupa 1 (satu) helai kaos bola warna hitam dan 1 (satu) pasang sendal
jepit.
- Bahwa saksi Nilma Henni sempat lari mengejar terdakwa, namun karena terdakwa berlari terlalu
kencang, saksi tidak dapat menangkap terdakwa.

- Bahwa pada saat itu, saksi langsung balik ke Pinggir Sungai Siak, dan menolong korban dan
mengantarkannya ke rumah dengan berjalan kaki.

- Bahwa pada sesampainya saksi Nilma Henni dan korban Nining Febri Yelfiza di rumah korban, saksi
dan korban langsung menceritakan apa yang terjadi kepada Ibu korban Rusy Rahma Sari.

----- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 285 KUHP.

Menimbang, bahwa atas dakwaan dari Penuntut Umum tersebut Penasihat Hukum Terdakwa telah
mengajukan keberatan sebagai berikut:

-----------Bahwa Surat Dakwaan Obscuur Libel (Dakwaan Kabur)

Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b dan ayat (3) KUHAP, diatur surat dakwaan
Jaksa Penuntut Umum haruslah memenuhi syarat-syarat antara lain:

a. Syarat formal yaitu bahwa surat dakwaan harus menyebutkan identitas lengkap Terdakwa/Tersangka
serta bahwa surat dakwaan harus diberi tanggal dan ditandatangani oleh Jaksa Penuntut Umum.

b. Syarat materiil bahwa surat dakwaan harus memuat dan menyebutkan waktu, tempat delik
dilakukan. Kemudian surat dakwaan haruslah disusun secara cermat, jelas dan lengkap tentang tindak
pidana yang didakwakan.

Surat dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b batal
demi hukum.

Dalam eksepsi kami ini, yang kami ajukan keberatan adalah menyangkut isi Surat Dakwaan Jaksa
Penuntut Umum, oleh karena itu berkaitan dengan persyaratan materiil sebagaimana diharuskan Pasal
143 ayat (2) huruf b dan ayat (3 ) KUHAP, khususnya yang mensyaratkan bahwa dakwaan haruslah
disusun secara cermat, jelas dan lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan. Berkenaan dengan
maksud ketentuan pasal 143 ayat (2) huruf b dan ayat (3) KUHAP maka perkenankan kami untuk
menyampaikan Nota Keberatan dan Eksepsi, karena Jaksa Penuntut Umum kami anggap tidak cermat,
jelas dan lengkap dalam membuat surat dakwaan karena Jaksa Penuntut Umum tidak mengurai
kronologis peristiwa hukum yang sebenarnya.

Bahwa yang harus majelis hakim ketahui bahwa terdakwa adalah seorang wiraswasta yang sehari-hari.
Bahwa apa yang disampaikan oleh penuntut umum bahwa terdakwa selesai memancing dan melintasi
pinggir sungai siak, melihat korban dan memanfaatkan keadaan yang sepi pada waktu itu untuk
melakukan pemerkosaan terhadap korban.

Penuntut umum tidak menerangkan bagaimana sehingga kejadian tersebut bisa terjadi dan bagaimana
sehingga korban bisa diperkosa oleh terdakwa. Penuntut umum juga tidak menjelaskan apakah
perbuatan tersebut memang sesuai dengan Pasal 285 KUHP yang menjadi dasar hukum penuntut umum
mendakwa Terdakwa yaitu dengan ancaman kekerasan memaksa korban untuk bersetubuh dengannya,
ataukah apakah Terdakwa ingin melakukan hal tersebut dan korban pun tidak menolak, sehingga dalam
hal ini bisa dikatakan dilakukan hal tersebut atas dasar suka samasuka.

Bahwa karena dakwaan jaksa penuntut umum yang tidak cermat, jelas dan lengkap dalam membuat
surat dakwaan karena Jaksa Penuntut Umum tidak menguraikan kronologis secara lengkap, maka sudah
sepatutnya surat dakwaan jaksa penuntut dapat dikategorikan sebagai dakwaan yang bersifat kabur dan
tidak jelas (OBSCUUR LIBEL).

Berdasarkan berbagai Fakta yang telah diuraikan oleh Penasehat Hukum dari terdakwa MUHAMMAD
HAFIDZ menyimpulkan bahwa Eksepsi Penasehat Hukum adalah permohonan berdasarkan fakta dan
kebenaran dan kami penasihat hukum terdakwa mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri
Pekanbaru yang Terhormat untuk mengambil putusan sebagai berikut :

1. Menerima Eksepsi Dari Penasehat Hukum Terdakwa MUHAMMAD HAFIDZ;

2. Menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum Nomor Reg. Perkara: 01/Pid.B/2021/PN.PKU Batal Demi
Hukum;;

3. Memerintahkan agar Terdakwa Dilepas Dari Tahanan Negara Segera Setelah Putusan Diucapkan;

4. Mengembalikan Harkat Martabat dan Nama Baik MUHAMMAD HAFIDZ; Membebankan Biaya Perkara
pada Negara

Menimbang, bahwa atas keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut, Penuntut Umum telah
mengajukan pendapat yang pada pokoknya tetap pada dakwaannya;

Menimbang, bahwa terhadap keberatan tersebut, Majelis Hakim mempertimbangkan sebagai berikut:

-------------Setelah kami analisa dengan cermat dan seksama keberatan dari Saudara Penasehat Hukum
Terdakwa tersebut, maka menurut pendapat kami, Saudara Penasehat Hukum seharusnya lebih cermat
dalam membaca dakwaan Penuntut Umum. Hal ini penting karena dalam membaca suatu dakwaan
haruslah dibaca secara keseluruhan. Suatu dakwaan pada dasarnya terdiri dari 3 (tiga) bagian:

- Pertama uraian unsur perbuatan;

- Kedua, uraian perbuatan;

- Ketiga, pasal yang didakwakan kepada terdakwa.

----------Dalam surat dakwaan yang di dakwakan oleh Penuntut Umum, Saudara Penasehat Hukum
harusnya tidak hanya melihat bagian pertama yang berupa uraian unsur perbuatan, namun Saudara
Penasehat Hukum seharusnya juga melihat bagian ketiga dari sebuah dakwaan itu yaitu pasal apa yang
kami dakwakan terhadap terdakwa dan juga uraian perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa. Pembuat
Undang-Undang tidak menjelaskan apa yang dimaksud uraian secara cermat, jelas dan lengkap sehingga
menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda, sehingga menjadi alasan bagi Penasehat Hukum untuk
mengajukan keberatan dan meminta kepada hakim agar surat dakwaan tidak dapat diterima atau batal
demi hukum atau setidak-tidaknya dapat dibatalkan, berdasarkan Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP,
dimana hal tersebut adalah suatu kesimpulan yang tidak benar dan harus dibantah karena dasar/alasan
yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum Terdakwa hanya didasarkan pada kesimpulan yang rigid
dengan cara membaca dan mengutip Surat Dakwaan secara parsial tanpa membaca keseluruhan uraian
fakta perbuatan yang diuraikan dalam Surat Dakwaan.

----------Sehingga apabila Saudara Penasehat Hukum tidak dapat memahami dakwaan kami yang telah
sangat jelas dan terang tersebut maka kami tidak dapat bertanggung jawab terhadap hal tersebut.
Mungkin Saudara Penasehat Hukum perlu lebih cermat membaca suatu surat dakwaan.

---------Bahwa berdasarkan uraian kami tersebut diatas maka terbukti bahwa semua materi yang termuat
dalam Nota Keberatan (eksepsi) Penasehat Hukum Terdakwa atas Surat Dakwaan kami Jaksa Penuntut
Umum, materi tersebut harus dikesampingkan dan tidak perlu untuk dipertimbangkan, dengan demikian
kesimpulan Penasehat Hukum Terdakwa yang menyatakan bahwa, “Apa yang didakwakan oleh Sdr.
Jaksa Penuntut Umum tidak jelas atau kurang lengkap dan karena itu jelas kabur dan patut dinyatakan
batal menurut hukum dan tidak sesuai dengan yang dikehendaki oleh Pasal 143 KUHAP dan boleh dikata
tidak benar dan obscuur libel karena itu layak surat dakwaan tersebut tidak layak dan dinyatakan batal “
adalah tidak benar atau salah.

---------Berdasarkan uraian-uraian kami tersebut, jelas sekali bahwa surat dakwaan sebagaimana
didakwakan kepada terdakwa telah memenuhi ketentuan Pasal 143 Ayat (2) butir a dan b KUHAP yang
cukup cermat, jelas dan lengkap, dan disusun setelah memperhatikan keterangan para saksi korban dan
korban itu sendiri.

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka keberatanPenasihat Hukum


Terdakwa ini haruslah dinyatakan tidak diterima;

Menimbang, bahwa oleh karena keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tidak diterimamaka
pemeriksaan perkara ini harus dilanjutkan;

Menimbang, bahwa oleh karena putusan ini mengenai keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa
terhadap surat dakwaan Penuntut Umum, maka perhitungan mengenai biaya perkara ini ditangguhkan
sampai dengan putusan akhir;

Memperhatikan, Pasal 156 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara
Pidana serta peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan;

MENGADILI :

1. Menyatakan keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa tersebut tidak diterima;

2. Memerintahkan Penuntut Umum untuk melanjutkan pemeriksaan perkara Nomor 01/Pid.B/2021/PN.


PKU atas nama Terdakwa MUHAMMAD HAIDZ tersebut di atas;

3. Menangguhkan biaya perkara sampai dengan putusan akhir;

Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Negeri Pekanbaru, pada
hari Senin, tanggal 3 Januari 2022, oleh VITONALDI AZMI, SH.,M.H., selaku Hakim Ketua, dan BAYU
NOFRIESTA PRASETIA, SH.,MH dan ANNISYA NUR, SH.,MH, masing - masing sebagai Hakim Anggota,
yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Senin tanggal 3 Januari oleh Hakim Ketua
dengan didampingi para Hakim Anggota tersebut, dengan dibantu oleh DEVANI NINDI PUTRI,SH,
Panitera pada Pengadilan Negeri Pekanbaru, serta dihadiri oleh TIARA PADILA, SH.,MH, FADILLA
HARISMA, SH.,MH dan HALIM FERDANA, SH.,MH, Penuntut Umum dan Terdakwa didampingi Penasihat
Hukumnya.

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua,

BAYU NOFRIESTA PRASETIA, SH.,MH VITONALDI AZMI, SH.,MH.

ANNISYA NUR, SH.,MH

Panitera

DEVANI NINDI PUTRI, SH

Anda mungkin juga menyukai