Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN MAGANG

KEJAKSAAN NEGERI SOLOK SELATAN

DOSEN PEMBIMBING

NUR NASRINA, SE. M. Si

DISUSUN OLEH :
NAMA : BAYU NOFRIESTA P

NIM : 12020712495

PROGRAM STUDI
ILMU HUKUM FAKULTAS
SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN
SYARIF KASIM RIAU
T.P 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum.wr.wb
Segala Puji bagi Allah yang Maha Esa atas Rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat
menyelesaikan dan mempersembahkan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini sesuai
dengan kemampuan penulis dalam waktu yang sudah ditentukan. Shalawat serta salam semoga
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, Keluarga, dan para sahabatnya.

Dalam proses penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini penulis banyak
mengalami berbagai kendala, namun berkat kerja sama dengan unsur terkait, akhirnya penulisan
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini dapat diselesaikan dengan baik. Dan juga penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing Bapak Rahman
Alwi, M.Ag. dan seluruh pegawai dan staf Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Riau serta semua
pihak-pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam membuat laporan ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL )

Dalam kesempatan pada penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
Yang terhormat Ayahanda Mujiono dan Ibunda Ponikem yang memberikan semangat dan
motivasi dengan penuh cinta dan kasih sayang yang takhenti-hentinya kepada penulis. Dan juga
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Hairunas, M.Ag selaku Rektor Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau.
2. Bapak Dr. Zulkifli M.Ag selaku Dekan Fakultas Syariah dan Hukum
3. Bapak Asril, SH, MH selaku Ketua Jurusan Ilmu Hukum.
4. Ibuk Nur Nasrina, SE. M. Si selaku Dosen Pembimbing yang telah mengarahkan
penulis dalam menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) ini.
5. Kepala Kejaksaan Negeri Solok Selatan
6. Pegawai dan Staff Kejaksaan Negeri Solok Selatan

i
Penulis berharap semoga budi baik yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan
yang setimpal dari Allah SWT.Terakhir di harapkan agar laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
ini bermanfaat bagi para pembacanya, Amin.

Pekanbaru, Maret 2021

ELLA AGUSTIN
NIM. 11820722260

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG PENULISAN LAPORAN..................................................1
B. TUJUAN PENULISAN LAPORAN.......................................................................2
C. MANFAAT PENULISAN LAPORAN..................................................................3
D. STRUKTUR UNIT PKL (PRAKTIK KERJA LAPANGAN)................................4
BAB II GAMBARAN UMUM UNIT KERJA TEMPAT PKL.....................................5
A. TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN............................5
B. BAGIAN / UNIT KERJA TEMPAT PELAKSANAAN PKL...............................5
C. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA TEMPAT PKL.................................16
D. DESKRIPSI UMUM TENTANG RUANG LINGKUP TEMPAT PKL................16
1. ARTI LAMBANG KEJAKSAAN..............................................................16
2. SEJARAH KEJAKSAAN...........................................................................17
3. VISI DAN MISI KEJAKSAAN TINGGI RIAU........................................24
4. TUGAS DAN FUNGSI KEJAKSAAN TINGGI RIAU.............................25
BAB III PEMBAHASAN..................................................................................................27
A. DELEGASI TUGAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN.........................................27
B. KOORDINASI TUGAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN...................................27
C. PENYELESAIAN TUGAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN..............................28
BAB IV PENUTUP............................................................................................................29
A. KESIMPULAN.......................................................................................................29
B. SARAN....................................................................................................................29
DIARI KERJA MAHASISWA PKL...............................................................................31
LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG PENULISAN LAPORAN


Pendidikan memiliki peran penting dalam membentuk keterampilan dan kecakapan
seseorang untuk memasuki dunia kerja. Ilmu yang diperoleh di Perguruan Tinggi hanya
terbatas pada teori dan praktek dalam skala kecil. Agar mahasiswa/i siap menghadapi
dunia kerja yang semakin keras, maka mahasiswa/i perlu melakukan pelatihan kerja atau
praktek kerja lapangan secara langsung pada instansi atau lembaga yang relevan dengan
program pendidikan yang di ambilnya. Sehingga setelah lepas dari ikatan akademik di
Perguruan Tinggi yang besangkutan, mahasiswa/i dapat mengaplikasikan ilmu dan
pengalaman yang di peroleh selama masa pendidikan di Perguruan Tinggi dan masa
pelatihan kerja untuk menerapkan di dunia kerja.
Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum sebagai suatu instansi pendidikan, dituntun untuk
turut mendukung dan mempercepat pendidikan dengan ilmu serta pengalaman dengan
keterampilan yang telah dimiliki tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk membimbing dan
melatih mahasiswa. Dalam Program Studi ilmu Hukum Pelatihan Kerja atau Praktek
Kerja Lapangan (PKL) merupakan upaya untuk membekali mahasiswa dengan
kemampuan praktis, sehingga memiliki kemampuan professional baik secara teoritis
maupun praktis dibidang hukum.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu bagian dan
pelaksanaan kegiatan perkuliahan di UIN Suska Riau, yang merupakan salah satu mata
kuliah wajib yang dilaksanakan pada setiap akhir semester 4 Program Studi Ilmu Hukum
(IH), karena hal ini menjadi syarat kelulusan di Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum yang
mempersiapkan tenaga kerja dan usaha, untuk itulah kemudian dijadikan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) atau Magang sebagai program studi yang disamakan dengan mata
kuliah lainnya.
Maka dari itu, hasil dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan
mahasiswa dapat memperoleh keluasan wacana, aplikasi, dan praktik dari teori yang
pernah diterima di bangku perkuliahan. Agar nantinya dapat menjadi sarana latihan kerja
bagi mahasiswa di masa yang akan datang.

1
B. TUJUAN PENULISAN LAPORAN
Setiap kegiatan yang dilakukan termasuk dalam Praktik Kerja Lapangan ini tentu
memiliki Tujuan terutama dalam menyelesaikan Laporan ini. Tujuan utama dari
penulisan laporan ini ialah guna menyelesaikan tugas akhir dari Praktik Kerja Lapangan
tersebut beserta memperoleh nilai dan sertifikat sebagaimana yang telah disampaikan
oleh Dekan Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum.
Adapun tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini yaitu :
a. Bagi Peserta PKL
1. Untuk meningkatkan kualitas akademik agar lebih siap menghadapi
dunia kerja.
2. Untuk meningkatkan sense of crisis sebagai bagian dari label mahasiswa
sebagai agent of change.
3. Mahasiswa untuk mandiri dan bekerja sama dengan orang lain di
lapangan.
4. Sebagai langkah awal observasi dan mencari data untuk mepersiapkan
tugas akhir sehingga bisa mempercepat kelulusan.
b. Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum
1. Menjadi wadah aktualisasi kerjasama dengan berbagai perusahaan/instansi
pemerintah.
2. Meningkatkan kapabilitas dosen-dosen agar peka terhadap isu-isu actual
dan factual yang terjadi di lapangan.
3. Menambah ruang diskusi dengan stakeholder instansi pemerintah tentang
permasalahan baru yang belum tercakup di tataran teroritis.
c. Bagi Instansi Tempat PKL
1. Menciptakan ruang discus and share dengan akademisi terkait
permasalahan baru yang terjadi di ranah praktik.
2. Mendapatkan bantuan SDM yang berkualitas dari tenaga mahasiswa
sehingga dapat membantu penyelesaian tugas dan masalah-masalah yang
dihadapi.

2
C. MANFAAT PENULISAN LAPORAN
Setelah menyelesaikan tujuan dari Praktik Kerja Lapangan ini, kami sebagai peserta
magang menemukan beberapa manfaat yang kami anggap penting untuk di cantumkan
baik itu bagi kami sendiri dan juga bagi Kejaksaan Tinggi Riau pada umumnya. Adapun
manfaat itu kami bagi kepada dua sub yaitu:
a. Manfaat bagi mahasiswa Praktik Kerja Lapangan
1. Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan ini, kami mampu mengenali
sebagaimana pastinya dunia pekerjaan yang kami pelajari di bangku
perkuliahan.
2. Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan ini, kami juga bisa mengetahui
bagaimana penerapan teori-teori yang termaktub dalam buku-buku yang kami
baca dan pelajari di bangku perkuliahan, sehingga keilmuan mahasiswa tidak
hanya terbatas ilustrasi teori semata.
3. Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan ini, kami dapat berinteraksi secara
langsung dengan Bapak Kajati Riau, Kepala Sub Bagian Pembinaan, Kepala
Seksi Pidana Umum, Kepala Seksi Pidana Khusus, Kepala Seksi Intelijen,
Kepala Seksi Barang Bukti, Kepala Seksi Perdata dan TUN, Para Pegawai, dan
bahkan juga dengan Para Jaksa di Kejaksaan Tinggi Riau.
4. Dengan adanya Praktik Kerja Lapangan ini, Mahasiswa mampu mendampingi,
mengarahkan, dan memberikan solusi bagi masyarakat yang hendak
menyelesaikan urusan di Kantor Kejaksaan Tinggi Riau.

b. Manfaat bagi pegawai Kejaksaan Tinggi Riau

1. Dengan adanya mahasiswa Praktik Kerja Lapangan ini, setidaknya mampu


memberikan arahan dan sumbangsih ilmu pengetahuan kepada para mahasiswa
dan kelak akan menjadi ladang amal bagi para pegawai.

2. Dengan adanya mahasiswa Praktik Kerja Lapangan ini, mampu meringankan


pekerjaan para pegawai Kejaksaan Tinggi Riau.

3. Dengan adanya mahasiswa Praktik Kerja Lapangan ini, bisa memberikan


sumbangsih pemikiran, masukan dan perbaikan teori- teori yang belum di

3
praktikkan dalam Kejaksaan Tinggi Riau.

D. STRUKTUR UNIT PKL (PRAKTIK KERJA LAPANGAN)

Dosen Pembimbing : Rahman Alwi, M.Ag

NIP : 11970062 1199803 1 003

Penanggung Jawab : Rizal Syah Nyaman

NIP : 19690108 199303 1 001


Mahasiswa/i PKL : Ella Agustin

4
BAB II
GAMBARAN UMUM UNIT KERJA TEMPAT PKL

A. TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan selama lebih kurang
1 (satu) bulan setengah yaitu terhitung mulai tanggal 01 Februari 2022 sampai dengan 15
Maret 2022. Dan waktu kerjanya hari Senin-Jum’at jam 08.00 s/d jam 16.00 WIB.
Kegiatan PKL ini digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan, keterampilan,
dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja. Dan bertempat di Kantor
Kejaksaan Tinggi Riau. Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Kejaksaan Tinggi Riau, Jalan Jendral Sudirman, No. 233, Sumahilang, kec. Pekanbaru
kota, Kota Pekanbaru, Riau, 28156. Telp : (0761) 23846, Situs Resmi ; http://kejati-
riau.kejaksaan.go.id

B. BAGIAN / UNIT KERJA TEMPAT PELAKSANAAN PKL


1. SUB BAGIAN PEMBINAAN
Sub bagian Pembinaan mempunyai tugas melakukan perencanaan
program kerja dan anggaran, pengelolaan ketatausahaan kepegawaian, kesejahteraan
pegawaian, keuangan, perlengkapan, organisasi dan tata laksana, pengelolaan teknis
atas barang milik negara, pengelolaan data dan statistik kriminal, pelaksanaan
evaluasi dan penguatan program reformasi birokrasi serta pemberian dukungan
pelayanan teknis dan administrasi bagi seluruh satuan kerja di Lingkungan
Kejaksaan Tinggi Riau yang bersangkutan dalam rangka memperlancar pelaksanaan
tugas.
 Dalam melaksanakan tugas, Sub bagian Pembinaan menyelenggarakan
fungsi :
a. Melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi serta membina kerja sama
seluruh satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Tinggi di bidang administrasi
b. Melakukan pembinaan organisasi dan tata laksana urusan ketatausahaan dan
mengelola keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan milik negara yang menjadi

5
tanggung jawabnya
c. Melakukan pembinaan dan peningkatan kemampuan, keterampilan dan
integritas kepribadian aparat Kejaksaan di daerah hukumnya
d. Melaksanakan pengelolaan data dan statistik kriminal serta penerapan dan
pengembangan teknologi informasi di Lingkungan Kejaksaan Tinggi
e. Pelaksanaan program reformasi birokrasi.

 Subbagian Pembinaan terdiri atas:


1) Urusan Kepegawaian
Urusan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan
kepegawaian, peningkatan integritas dan kepribadian serta kesejahteraan
pegawai.
2) Urusan Keuangan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak

Urusan Keuangan dan Penerimaan Negara Bukan Pajak


mempunyai tugas melakukan urusan keuangan dan pengelolaan Penerimaan
Negara Bukan Pajak.
3) Urusan Perlengkapan
Urusan Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan
perlengkapan dan kerumahtanggaan.
4) Urusan Tata Usaha dan Perpustakaan
Urusan Tata Usaha dan Perpustakaan mempunyai tugas
melakukan urusan ketatausahaan, perpustakaan dan dokumentasi hukum.
5) Urusan Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi Urusan Data
Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi mempunyai tugas melakukan
urusan pengelolaan data statistic kriminal dan penerapan dan pengembangan
tehnologi informasi.

2. SEKSI INTELIJEN

Seksi Intelijen mempunyai tugas melaksanakan penyiapan


perumusan rencana dan program kerja serta laporan pelaksanaannya, perencanaan,

6
pengkajian, pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan
teknis, kegiatan intelijen, operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan
pemerintahan dan pembangunan, administrasi intelijen, dan pemberian dukungan
teknis secara intelijen kepada bidang lain, perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan
pemetaan, perencanaan, pengelolaan dan pelaporan teknologi informasi, dan
pelaporan kegiatan bidang penerangan hukum, penyusunan, penyajian,
pendistribusian, dan pengarsipan laporan berkala, laporan insidentil, perkiraan
keadaan intelijen, hasil pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan
intelijen dan operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan
pembangunan proyek yang bersifat strategis. Dan pelaporan bank data intelijen dan
pengamanan informasi, pengendalian penyelenggaraan administrasi intelijen,
pemeliharaan perangkat intelijen dan pelaksanaan koordinasi atau kerja sama dengan
pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan organisasi, pemberian
bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi intelijen, dan penyiapan
bahan evaluasi kinerja fungsional Sandiman yang berkaitan dengan bidang ideologi,
politik, pertahanan, keamanan, sosial, budaya, kemasyarakatan, ekonomi, keuangan,
pengamanan pembangunan strategis, teknologi intelijen, produksi intelijen, dan
penerangan hukum.
 Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Intelijen menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja serta laporan
pelaksanaannya;
2. Perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian,
pelaporan pelaksanaan kebijakan pelaksanaan, penilaian dan teknis, kegiatan
intelijen, operasi intelijen, administrasi intelijen, pengawalan dan
pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek yang bersifat strategis
baik nasional maupun daerah di daerah hukumnya serta penerangan hukum
guna menghasilkan data dan informasi sebagai bahan masukan bagi pimpinan untuk
perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan;
3. Pengendalian dan penilaian terhadap pelaksanaan kebijakan teknis, kegiatan
intelijen, operasi intelijen, administrasi intelijen, pengawalan dan
pengamanan pemerintahan dan pembangunan proyek yang bersifat strategis

7
baik nasional maupun daerah, serta penerangan hukum yang dilaksanakan
oleh Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
4. Perencanaan dan pelaksanaan pemetaan potensi ancaman, gangguan,
hambatan dan tantangan di bidang ideologi, politik dan pertahanan
keamanan, sosial, budaya dan kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan serta
pengamanan pembangunan strategis berdasarkan data dan informasi yang
berasal dari satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Tinggi dan cabang
Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya;
5. Perencanaan, pelaksanaan, pengadministrasian, pengendalian dan pelaporan
pemberian dukungan teknis secara intelijen kepada bidang lain di daerah
hukumnya berdasarkan prinsip koordinasi;
6. Perencanaan, pengelolaan, dan pemeliharaan peralatan intelijen;
7. Penyusunan, penyajian dan pendistribusian serta pengarsipan laporan berkala
dan laporan insidentil;
8. Penyusunan, penyajian dan pendistribusian perkiraan keadaan intelijen di
bidang ideologi, politik dan pertahanan keamanan, sosial, budaya
kemasyarakatan, ekonomi dan keuangan, serta pengamanan pembangunan
strategis;
9. Pengadministrasian, pendistribusian dan pengarsipan produk intelijen baik
yang berasal dari satuan kerja di Lingkungan Kejaksaan Tinggi maupun
cabang Kejaksaan Tinggi di daerah hukumnya;
10. Penyiapan bahan evaluasi dan pelaporan serta pendistribusian hasil
pelaksanaan rencana kerja dan program kerja, kegiatan intelijen dan operasi
intelijen serta administrasi intelijen baik yang dilaksanakan oleh satuan kerja
di Lingkungan Kejaksaan Tinggi maupun cabang Kejaksaan Tinggi di daerah
hukumnya;
11. Pengelolaan bank data intelijen dan pengendalian penyelenggaraan
administrasi intelijen baik yang dilaksanakan oleh satuan kerja di
Lingkungan Kejaksaan Tinggi maupun cabang Kejaksaan Tinggi;
12. Penyiapan bahan analisa kebutuhan pengembangan sumber daya manusia
intelijen dan teknologi intelijen;

8
13. Perencanaan dan pelaksanaan koordinasi danjatau kerja sama dengan
pemerintah daerah, Badan Usaha Milik Daerah, instansi, dan organisasi
lainnya;
14. Pemberian bimbingan dan pembinaan teknis intelijen dan administrasi
intelijen kepada Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukumnya
15. Pemeliharaan peralatan intelijen

16. Penyiapan bahan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja fungsional


sandiman.
 Subseksi Intelijen terdiri dari :
1) Subseksi Ideologi
Politik, Pertahanan Keamanan, Sosial, Budaya, dan Kemasyarakatan,
yang selanjutnya disebut Subseksi A, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja serta laporan
pelaksanaannya, perencanaan, pengkajian, pelaksanaan, pengadministrasian,
pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan teknis, kegiatan intelijen,
operasi intelijen, administrasi intelijen, dan pemberian dukungan teknis
secara intelijen kepada bidang lain.
2) Subseksi Ekonomi, Keuangan dan Pengamanan Pembangunan Strategis
Subseksi Ekonomi, Keuangan, dan Pengamanan Pembangunan
Strategis yang selanjutnya disebut Subseksi B, mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja serta
laporan pelaksanaannya, perencanaan, pengkajian, pengadministrasian,
pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan teknis, kegiatan intelijen,
operasi intelijen, pengawalan dan pengamanan pemerintahan dan
pembangunan, administrasi intelijen, dan pemberian dukungan teknis secara
intelijen kepada bidang lain.

3) Subseksi Teknologi Informasi, Produksi Intelijen, dan Penerangan


hukum
Subseksi Teknologi Informasi, Produksi Intelijen, dan Penerangan
Hukum, yang selanjutnya disebut Subseksi C, mempunyai tugas

9
melaksanakan penyiapan bahan perumusan rencana dan program kerja serta
laporan pelaksanaannya, perencanaan, pengkajian, pelaksanaan,
pengadministrasian, pengendalian, penilaian dan pelaporan kebijakan teknis,
kegiatan intelijen, operasi intelijen, administrasi intelijen, dan pemberian
dukungan teknis secara intelijen kepada bidang lain.

3. SEKSI TINDAK PIDANA UMUM


Seksi Tindak Pidana Umum mempunyai tugas melaksanakan dan mengendalikan
penanganan perkara tindak pidana umum yang meliputi prapenuntutan, pemeriksaan
tambahan, penuntutan, penetapan hakim dan putusan pengadilan, pengawasan
terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana pengawasan, pengawasan terhadap
pelaksanaan putusan lepas bersyarat dan tindakan hukum lainnya.
 Dalam melaksanakan tugas, Seksi Tindak Pidana Umum
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja

2. Analisis dan penyiapan pertim bangan hukum penanganan perkara tindak


pidana umum Pelaksanaan dan pengendalian penanganan perkara tahap
prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan, pelaksanaan penetapan
hakim dan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap,
eksaminasi serta pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, pidana
pengawasan, pengawasan terhadap pelaksanaan keputusan pembebasan
bersyarat dan kebijakan dan serta tindakan hukum lainnya
3. Penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam penanganan perkara
tindak pidana umum
4. Pengelolaan dan penyajian data dan informasi
5. Penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis penanganan perkara tindak pidana
umum di daerah hukumnya
6. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan penyusunan laporan
penanganan perkara tindak pidana umum.
 Seksi Tindak Pidana Umum terdiri dari :
1) Subseksi PraPenuntutan

10
Subseksi Prapenuntutan mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan penyusunan rencana dan program kerja, analisis dan pemberian
pertimbangan hukum, pelaksanaan penanganan perkara, koordinasi dan kerja
sama, pengelolaan, penyajian data dan informasi, pemberian bimbingan
teknis, pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan penanganan perkara
tindak pidana terhadap orang dan harta benda pada tahap prapenuntutan.

2) Subseksi Penuntutan
Subseksi Penuntutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana dan program kerja, analisis dan pemberian
pertimbangan hukum, pelaksanaan penanganan perkara, koordinasi dan kerja
sama, pengelolaan, penyajian data dan informasi, pemberian bimbingan
teknis, pemantauan, evaluasi, dan penyusunan laporan penanganan perkara
tindak pidana terhadap orang dan harta benda pada tahap penuntutan.
3) Subseksi Eksekusi dan Eksaminasi
Subseksi Eksekusi dan Eksaminasi mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja, analisis dan
pemberian pertimbangan hukum, koordinasi dan kerja sama, pengelolaan,
penyajian data dan informasi, pemberian bimbingan teknis, pemantauan,
evaluasi, dan penyusunan laporan penanganan perkara tindak pidana
terhadap orang dan harta benda tahap eksekusi dan eksaminasi.

4. SEKSI TINDAK PIDANA KHUSUS


Seksi Tindak Pidana Khusus mempunyai tugas melakukan
pengelolaan laporan dan pengaduan masyarakat, penyelidikan, penyidikan, pelacakan
aset dan pengelolaan barang bukti, prapenuntutan, pemeriksaan tambahan,
praperadilan, penuntutan dan persidangan, perlawanan, upaya hukum, pelaksanaan
penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum
tetap, pengawasan terhadap pelaksanaan pemidanaan bersyarat, putusan pidana
pengawasan, keputusan lepas bersyarat, dan eksaminasi dalam penanganan perkara
tindak pidana khusus di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi.

11
 Dalam melaksanakan tugas, Seksi Tindak Pidana Khusus
menyelenggarakan fungsi:

1. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja

2. Pelaksanaan penegakan hukum di bidang tindak pidana khusus di Kejaksaan


Tinggi

3. Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang tindak pidana


khusus di Kejaksaan Tinggi

4. Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam


negeri maupun di luar negeri di Kejaksaan Tinggi

5. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang


tindak pidana khusus di Kejaksaan Tinggi.

 Seksi Bidang Tindak Pidana Khusus terdiri atas :

1) Subseksi Penyidikan

Subseksi Penyidikan melakukan penyiapan bahan penyusunan


program dan rencana kerja, penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis
dan administrasi, penyiapan pelaksanaan dan pengendalian, pemberian
bimbingan teknis, penyampaian pertimbangan, pendapat dan saran,
koordinasi dan kerja sama, pengelolaan data dan penyajian informasi,
pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan dalam rangka
pengelolaan laporan dan pengaduan masyarakat, penyelidikan dan
penyidikan serta pelacakan aset dan pengelolaan barang bukti perkara tindak
pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang di wilayah hukum
Kejaksaan Tinggi.

2) Subseksi Penuntutan

Subseksi Penuntutan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan


penyusunan program dan rencana kerja, penyiapan bahan perumusan
kebijakan teknis dan administrasi, penyiapan pelaksanaan dan pengendalian,

12
pemberian bimbingan teknis, penyampan pertimbangan, pendapat dan saran,
koordinasi dan kerja sama, pengelolaan data dan penyapan informasi
pemantauan dan evaluasi serta penyusunan laporan pelaksanaan tindakan
prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, praperadilan, penuntutan dan
persidangan, perlawanan, pelaksanaan penetapan hakim, upaya hukum biasa
dalam penanganan perkara tindak pidana korupsi dan tindak pidana
pencucian uang, tindak pidana perpajakan dan tindak pidana pencucian uang,
serta tindak pidana kepabeanan, cukai, dan tindak pidana pencucian uang di
wilayah hukum Kejaksaan Tinggi.

3) Subseksi Upaya Hukum Luar Biasa dan Eksekusi

Subseksi Upaya Hukum Luar Biasa dan Eksekusi mempunyai tugas


melakukan penyiapan bahan penyusunan program dan rencana kerja,
penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis dan administrasi, penyiapan
pelaksanaan dan pengendalian, pemberian bimbingan teknis, penyampaian
pertimbangan, pendapat dan saran, koordinasi dan kerja sama, pengelolaan
data dan penyajian informasi, pemantauan dan evaluasi serta penyusunan
laporan pelaksanaan putusan pengadilan yang telah mempunym kekuatan
hukum tetap, pengawasan terhadap pelaksanaan pidana bersyarat, putusan
pidana pengawasan dan lepas bersyarat, upaya hukum luar biasa,
permohonan grasi, amnesti dan abolisi dalam penanganan perkara tindak
pidana korupsi dan tindak pidana pencucian uang, tindak pidana perpajakan
dan tindak pidana pencucian uang, serta tindak pidana kepabeanan, cukai,
dan tindak pidana pencucian uang di wilayah hukum Kejaksaan Tinggi.

5. SEKSI PERDATA dan TATA USAHA NEGARA


Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara mempunyai tugas dan fungsi Kejaksaan
dalam bidang perdata dan tata usaha negara di daerah hukumnya. Dalam
melaksanakan tugas, Seksi Perdata dan Tata Usaha Negara menyelenggarakan fungsi :

1) Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja

13
2) Pelaksanaan penegakan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan
tindakan hukum lain, serta pelayanan hukum di bidang perdata dan tata usaha
Negara

3) Koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan di bidang perdata dan tata


usaha Negara

4) Pelaksanaan hubungan kerja dengan instansi atau lembaga baik di dalam negeri
maupun di luar negeri

5) Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan penegakan hukum,


bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain, serta
pelayanan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara.

 Seksi Perdata Dan Tata Usaha Negara terdiri atas :

1) Subseksi Perdata

Subseksi Perdata mempunyai tugas melaksanakan pemberian bantuan


hukum di bidang perdata dan forum arbitrase, serta penegakan hukum.

2) Subseksi Tata Usaha Negara

Subseksi Tata Usaha Negara mempunyai tugas melaksanakan


pemberian jasa hukum di bidang tata usaha negara.

3) Subseksi Pertimbangan Hukum

Subseksi Pertimbangan Hukum mempunyai tugas melaksanakan


pemberian pertimbangan hukum, tindakan hukum lain, dan pelayanan hukum
di bidang perdata

6. SEKSI PENGELOLAAN BARANG BUKTI dan BARANG RAMPASAN


Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan mempunyai tugas
melakukan pengelolaan barang bukti dan barang rampasan yang berasal dari tindak
pidana umum dan pidana khusus.
 Dalam melaksanakan tugas, Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang

14
Rampasan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program kerja
b. Analisis dan penyiapan pertimbangan hukum pengelolaan barang bukti dan
barang rampasan
c. Pengelolaan barang bukti dan barang rampasan meliputi pencatatan, penelitian
barang bukti, penyimpanan dan pengklasifikasian barang bukti, penitipan,
pemeliharaan, pengamanan, penyediaan dan pengembalian barang bukti
sebelum dan setelah sidang serta penyelesaian barang rampasan
d. Penyiapan pelaksanaan koordinasi dan kerja sama dalam pengelolaan barang
buki dan barang rampasan
e. Pengelolaan dan penyajian data dan informasi Pelaksanaan pemantauan,
evaluasi dan penyusunan laporan pengelolaan barang bukti dan barang
rampasan
 Seksi Pengelolaan Barang Bukti dan Barang Rampasan terdiri atas :
1) Subseksi Barang Bukti
Mempunyai tugas melakukan pencatatan benda sitaan dan barang
bukti pada register, buku register pembantu, label dan kartu barang bukti,
sistem manaJemen elektronik, penyediaan data, penelitian barang bukti,
penyimpanan dan pengklasifikasian atau pengelompokan barang bukti,
penitipan pemeliharaan barang bukti, melakukan kontrol barang bukti secara
berkala, penyediaan dan pengembalian barang bukti sebelum dan setelah
sidang, serta laporan dan pengarsipan terkait pengelolaan benda sitaan dan
barang bukti tindak pidana umum dan tindak pidana khusus pada tahap
penyidikan, dan penuntutan.
2) Subseksi Barang Rampasan
Mempunyai tugas pencatatan barang rampasan pada register, buku
register pembantu, sistem manajemen elektronik, penyediaan data,
pencocokan dan pengiden tifikasian fisik barang rampasan sesum dengan
dokumen pendukung, menyiapkan administrasi barang rampasan,
mengklasifikasikan atau mengelompokkan barang rampasan, menyediakan
dokumen pendukung atas fisik barang rampasan, perencanaan dan

15
penyelesaian barang rampasan, tindakan hukum dalam penyelesaian barang
rampasan serta laporan dan pengarsipan terkait pengelolaan barang rampasan
tindak pidana umum dan tindak pidana khusus pada tahap eksekusi.

C. STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA TEMPAT PKL

D. DESKRIPSI UMUM TENTANG RUANG LINGKUP TEMPAT PKL


1. Arti Lambang Kejaksaan

a. Logo dan Maknanya


1) Bintang bersudut tiga

16
Bintang adalah salah satu benda alam ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
yang tinggi letaknya dan memancarkan cahaya abadi. Sedangkan
jumlah tiga buah merupakan pantulan dari Trapsila Adhyaksa sebagai
landasan kejiwaan warga Adyaksa yang harus dihayati dan diamalkan.
2) Pedang
Senjata pedang melambangkan kebenaran, senjata untuk membasmi
kemungkaran/kebathilan dan kejahatan.
3) Timbangan
Timbangan adalah lambang keadilan, keadilan yang diperoleh melalui
keseimbangan antara suratan dan siratan rasa.
4) Padi dan Kapas
Padi dan kapas melambangkan kesejahteraan dan kemakmuran yang menjadi
dambaan masyarakat.
b. Seloka ”Satya Adi Wicaksana”

Merupakan Trapsila Adhyaksa yang menjadi landasan jiwa dan


raihan cita-cita setiap warga Adhyaksa dan mempunyai arti serta makna:
 Satya : Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tuhan
Yang Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga maupun kepada
sesama manusia.
 Adi : kesempurnaan dalam bertugas dan yang berunsur utama,
bertanggungjawab baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap
keluarga dan terhadap sesama manusia.
 Wicaksana : Bijaksana dalam tutur-kata dan tingkah laku, khususnya
dalam penerapan kekuasaan dan kewenangannya.

c. Makna tata warna

 Warna kuning diartikan luhur, keluhuran makna yang dikandung dalam


gambar/lukisan, keluhuran yang dijadikan cita-cita.
 Warna hijau diberi arti tekun, ketekunan yang menjadi landasan
pengejaran/pengraihan cita-cita.

2. Sejarah Kejaksaan
17
a. Sebelum Reformasi
Istilah Kejaksaan sebenarnya sudah ada sejak lama di Indonesia. Pada
zaman kerajaan Hindu-Jawa di Jawa Timur, yaitu pada masa Kerajaan Majapahit,
istilah dhyaksa, adhyaksa, dan dharmadhyaksa sudah mengacu pada posisi dan
jabatan tertentu di kerajaan. Istilah-istilah ini berasal dari bahasa kuno, yakni dari
kata-kata yang sama dalam Bahasa Sansekerta.
Seorang peneliti Belanda, W.F. Stutterheim mengatakan bahwa dhyaksa
adalah pejabat negara di zaman Kerajaan Majapahit, tepatnya di saat Prabu
Hayam Wuruk tengah berkuasa (1350-1389 M). Dhyaksa adalah hakim yang
diberi tugas untuk menangani masalah peradilan dalam sidang pengadilan. Para
dhyaksa ini dipimpin oleh seorang adhyaksa, yakni hakim tertinggi yang
memimpin dan mengawasi para dhyaksa tadi.Kesimpulan ini didukung peneliti
lainnya yakni H.H. Juynboll, yang mengatakan bahwa adhyaksa adalah pengawas
(opzichter) atau hakim tertinggi (oppenrrechter). Krom dan Van Vollenhoven,
juga seorang peneliti Belanda, bahkan menyebut bahwa patih terkenal dari
Majapahit yakni Gajah Mada, juga adalah seorang adhyaksa.
Pada masa pendudukan Belanda, badan yang ada relevansinya dengan jaksa
dan Kejaksaan antara lain adalah Openbaar Ministerie. Lembaga ini yang
menitahkan pegawai-pegawainya berperan sebagai Magistraat dan Officier van
Justitie di dalam sidang Landraad (Pengadilan Negeri), Jurisdictie Geschillen
(Pengadilan Justisi ) dan Hooggerechtshof (Mahkamah Agung ) dibawah perintah
langsung dari Residen / Asisten Residen.
Hanya saja, pada prakteknya, fungsi tersebut lebih cenderung sebagai
perpanjangan tangan Belanda belaka. Dengan kata lain, jaksa dan Kejaksaan pada
masa penjajahan belanda mengemban misi terselubung yakni antara lain:
1. Mempertahankan segala peraturan Negara
2. Melakukan penuntutan segala tindak pidana
3. Melaksanakan putusan pengadilan pidana yang berwenang
Fungsi sebagai alat penguasa itu akan sangat kentara,
khususnya dalam menerapkan delik-delik yang berkaitan dengan hatzaai artikelen
yang terdapat dalam Wetboek van Strafrecht (WvS).

18
Peranan Kejaksaan sebagai satu-satunya lembaga penuntut
secara resmi difungsikan pertama kali oleh Undang-Undang pemerintah zaman
pendudukan tentara Jepang No. 1/1942, yang kemudian diganti oleh Osamu Seirei
No.3/1942, No.2/1944 dan No.49/1944. Eksistensi kejaksaan itu berada pada
semua jenjang pengadilan, yakni sejak Saikoo Hoooin (pengadilan agung),
Koootooo Hooin (pengadilan tinggi) dan Tihooo Hooin (pengadilan negeri). Pada
masa itu, secara resmi digariskan bahwa Kejaksaan memiliki kekuasaan untuk:
1. Mencari (menyidik) kejahatan dan pelanggaran
2. Menuntut Perkara
3. Menjalankan putusan pengadilan dalam perkara kriminal.
4. Mengurus pekerjaan lain yang wajib dilakukan menurut hukum.

Begitu Indonesia merdeka, fungsi seperti itu tetap dipertahankan dalam


Negara Republik Indonesia. Hal itu ditegaskan dalam Pasal II Aturan Peralihan
UUD 1945, yang diperjelas oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun
1945. Isinya mengamanatkan bahwa sebelum Negara R.I. membentuk badan-
badan dan peraturan negaranya sendiri sesuai dengan ketentuan Undang-Undang
Dasar, maka segala badan dan peraturan yang ada masih langsung berlaku.Karena
itulah, secara yuridis formal, Kejaksaan R.I. telah ada sejak kemerdekaan
Indonesia diproklamasikan, yakni tanggal 17 Agustus 1945. Dua hari setelahnya,
yakni tanggal 19 Agustus 1945, dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) diputuskan kedudukan Kejaksaan dalam struktur Negara
Republik Indonesia, yakni dalam lingkungan Departemen Kehakiman.

Kejaksaan RI terus mengalami berbagai perkembangan dan dinamika


secara terus menerus sesuai dengan kurun waktu dan perubahan sistem
pemerintahan. Sejak awal eksistensinya, hingga kini Kejaksaan Republik
Indonesia telah mengalami 22 periode kepemimpinan Jaksa Agung. Seiring
dengan perjalanan sejarah ketatanegaraan Indonesia, kedudukan pimpinan,
organisasi, serta tata cara kerja Kejaksaan RI, juga juga mengalami berbagai
perubahan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi masyarakat, serta bentuk
negara dan sistem pemerintahan.

19
Menyangkut Undang-Undang tentang Kejaksaan, perubahan mendasar
pertama berawal tanggal 30 Juni 1961, saat pemerintah mengesahkan Undang-
Undang Nomor 15 tahun 1961 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Kejaksaan
RI. Undang-Undang ini menegaskan Kejaksaan sebagai alat negara penegak
hukum yang bertugas sebagai penuntut umum (pasal 1), penyelenggaraan tugas
departemen Kejaksaan dilakukan Menteri / Jaksa Agung (Pasal 5) dan susunan
organisasi yang diatur oleh Keputusan Presiden. Terkait kedudukan, tugas dan
wewenang Kejaksaan dalam rangka sebagai alat revolusi dan penempatan
kejaksaan dalam struktur organisasi departemen, disahkan Undang-Undang
Nomor 16 tahun 1961 tentang Pembentukan Kejaksaan Tingg.

Pada masa Orde Baru ada perkembangan baru yang menyangkut


Kejaksaan RI sesuai dengan perubahan dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun
1961 kepada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1991, tentang Kejaksaan Republik
Indonesia. Perkembangan itu juga mencakup perubahan mendasar pada susunan
organisasi serta tata cara institusi Kejaksaan yang didasarkan pada adanya
Keputusan Presiden No. 55 tahun 1991 tertanggal 20 November 1991.
b. Masa Reformasi

Masa Reformasi hadir ditengah gencarnya berbagai sorotan terhadap


pemerintah Indonesia serta lembaga penegak hukum yang ada, khususnya dalam
penanganan Tindak Pidana Korupsi. Karena itulah, memasuki masa reformasi
Undang-undang tentang Kejaksaan juga mengalami perubahan, yakni dengan
diundangkannya Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2004 untuk menggantikan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1991. Kehadiran undang-undang ini disambut
gembira banyak pihak lantaran dianggap sebagai peneguhan eksistensi Kejaksaan
yang merdeka dan bebas dari pengaruh kekuasaan pemerintah, maupun pihak
lainnya.

Dalam Undang-Undang No.16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI,


Pasal 2 ayat (1) ditegaskan bahwa “Kejaksaan R.I. adalah lembaga pemerintah
yang melaksanakan kekuasaan negara dalam bidang penuntutan serta kewenangan
lain berdasarkan undang-undang”. Kejaksaan sebagai pengendali proses perkara

20
(Dominus Litis), mempunyai kedudukan sentral dalam penegakan hukum, karena
hanya institusi Kejaksaan yang dapat menentukan apakah suatu kasus dapat
diajukan ke Pengadilan atau tidak berdasarkan alat bukti yang sah menurut
Hukum Acara Pidana. Disamping sebagai penyandang Dominus Litis, Kejaksaan
juga merupakan satu-satunya instansi pelaksana putusan pidana (executive
ambtenaar). Karena itulah, Undang-Undang Kejaksaan yang baru ini dipandang
lebih kuat dalam menetapkan kedudukan dan peran Kejaksaan RI sebagai
lembaga negara pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang
penuntutan.
Mengacu pada UU tersebut, maka pelaksanaan kekuasaan negara yang
diemban oleh Kejaksaan, harus dilaksanakan secara merdeka. Penegasan ini
tertuang dalam Pasal 2 ayat (2) UU No. 16 Tahun 2004, bahwa Kejaksaan adalah
lembaga pemerintah yang melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan
secara merdeka. Artinya, bahwa dalam melaksanakan fungsi, tugas dan
wewenangnya terlepas dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan pengaruh
kekuasaan lainnya. Ketentuan ini bertujuan melindungi profesi jaksa dalam
melaksanakan tugas profesionalnya.UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
R.I. juga telah mengatur tugas dan wewenang Kejaksaan sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 30, yaitu :
(1) Di bidang pidana, Kejaksaan mempunyai tugas dan wewenang:
a) Melakukan penuntutan;
b) Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap;
c) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan bersyarat;

d) Melaksanakan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan


undang-undang;
e) Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang dalam
pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
(2) Di bidang perdata dan tata usaha negara, Kejaksaan dengan kuasa khusus

21
dapat bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan atas nama negara
atau pemerintah
(3) Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, Kejaksaan turut
menyelenggarakan kegiatan:
a) Peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
b) Pengamanan kebijakan penegakan hukum;
c) Pengamanan peredaran barang cetakan;
d) Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat
dan negara;
e) Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama;
f) Penelitian dan pengembangan hukum statistik kriminal.

Selain itu, Pasal 31 UU No. 16 Tahun 2004 menegaskan bahwa


Kejaksaan dapat meminta kepada hakim untuk menetapkan seorang terdakwa di
rumah sakit atau tempat perawatan jiwa, atau tempat lain yang layak karena
bersangkutan tidak mampu berdiri sendiri atau disebabkan oleh hal-hal yang
dapat membahyakan orang lain, lingkungan atau dirinya sendiri. Pasal 32
Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 tersebut menetapkan bahwa di samping
tugas dan wewenang tersebut dalam undang-undang ini, Kejaksaan dapat diserahi
tugas dan wewenang lain berdasarkan undang-undang. Selanjutnya Pasal 33
mengatur bahwa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Kejaksaan
membina hubungan kerjasama dengan badan penegak hukum dan keadilan serta
badan negara atau instansi lainnya. Kemudian Pasal 34 menetapkan bahwa
Kejaksaan dapat memberikan pertimbangan dalam bidang hukum kepada instalasi
pemerintah lainnya.
Pada masa reformasi pula Kejaksaan mendapat bantuan dengan hadirnya
berbagai lembaga baru untuk berbagi peran dan tanggungjawab. Kehadiran
lembaga-lembaga baru dengan tanggungjawab yang spesifik ini mestinya
dipandang positif sebagai mitra Kejaksaan dalam memerangi korupsi.
Sebelumnya, upaya penegakan hukum yang dilakukan terhadap tindak pidana
korupsi, sering mengalami kendala. Hal itu tidak saja dialami oleh Kejaksaan,
namun juga oleh Kepolisian RI serta badan-badan lainnya. Kendala tersebut

22
antara lain:
a) Modus operandi yang tergolong canggih
b) Pelaku mendapat perlindungan dari korps, atasan, atau teman-temannya
c) Objeknya rumit (compilicated), misalnya karena berkaitan dengan
berbagai peraturan
d) Sulitnya menghimpun berbagai bukti permulaan
e) Manajemen sumber daya manusia
f) Perbedaan persepsi dan interprestasi (di kalangan lembaga penegak
hukum yang ada)
g) Sarana dan prasarana yang belum memadai
h) Teror psikis dan fisik, ancaman, pemberitaan negatif, bahkan
penculikan serta pembakaran rumah penegak hukum

Upaya pemberantasan korupsi sudah dilakukan sejak dulu dengan


pembentukan berbagai lembaga. Kendati begitu, pemerintah tetap mendapat
sorotan dari waktu ke waktu sejak rezim Orde Lama. Undang- Undang Tindak
Pidana Korupsi yang lama yaitu UU No. 31 Tahun 1971, dianggap kurang bergigi
sehingga diganti dengan UU No. 31 Tahun 1999. Dalam UU ini diatur
pembuktian terbalik bagi pelaku korupsi dan juga pemberlakuan sanksi yang lebih
berat, bahkan hukuman mati bagi koruptor. Belakangan UU ini juga dipandang
lemah dan menyebabkan lolosnya para koruptor karena tidak adanya Aturan
Peralihan dalam UU tersebut. Polemik tentang kewenangan jaksa dan polisi
dalam melakukan penyidikan kasus korupsi juga tidak bisa diselesaikan oleh UU
ini.
Akhirnya, UU No. 30 Tahun 2002 dalam penjelasannya secara tegas
menyatakan bahwa penegakan hukum dan pemberantasan korupsi yang dilakukan
secara konvensional selama ini terbukti mengalami berbagai hambatan. Untuk itu,
diperlukan metode penegakan hukum luar biasa melalui pembentukan sebuah
badan negara yang mempunyai kewenangan luas, independen, serta bebas dari
kekuasaan manapun dalam melakukan pemberantasan korupsi, mengingat korupsi
sudah dikategorikan sebagai extraordinary crime .

23
Karena itu, UU No. 30 Tahun 2002 mengamanatkan pembentukan
pengadilan Tindak Pidana Korupsi yang bertugas dan berwenang memeriksa dan
memutus tindak pidana korupsi. Sementara untuk penuntutannya, diajukan oleh
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK) yang terdiri dari Ketua dan
4 Wakil Ketua yang masing- masing membawahi empat bidang, yakni
Pencegahan, Penindakan, Informasi dan Data, Pengawasan internal dan
Pengaduan masyarakat.
Dari ke empat bidang itu, bidang penindakan bertugas melakukan
penyidikan dan penuntutan. Tenaga penyidiknya diambil dari Kepolisian dan
Kejaksaan RI. Sementara khusus untuk penuntutan, tenaga yang diambil adalah
pejabat fungsional Kejaksaan. Hadirnya KPK menandai perubahan fundamental
dalam hukum acara pidana, antara lain di bidang penyidikan.

3. VISI DANMISI KEJAKSAAN TINGGI RIAU

VISI KEJAKSAAN TINGGI RIAU

Menjadi lembaga penegak hukum yang modern, berintegritas, profesional dan

akuntabel dalam mewujudkan supremasi hukum di Indonesia.

MISI KEJAKSAAN TINGGI RIAU

1. Meningkatkan pelaksanaan fungsi Kejaksaan Tinggi Riau dalam pelaksanaan


tugas dan wewenang, baik dalam segi kualitas dan kuantitas penanganan
perkara seluruh tindak pidana penanganan perkara perdataan Tata Usaha
Negara, serta nilai-nilai kepatuhan dalam rangka penegakan hukum.
2. Mewujudkan peran Kejaksaan Tinggi Riau dalam hubungan internasional,
kerjasama hukum, dan penyelesaian perkara lintas negara.
3. Mewujudkan aparatur Kejaksaan Tinggi Riau yang modern, berintegritas,
profesional dan akuntable guna menunjang kelancaran pelaksanaan tugas
pokok.
4. Melaksanakan pemahaman dan penataan kembali struktur organisasi
Kejaksaan Tinggi Riau, pembenahan informasi manajemen terutama

24
mengimplementasikan program quickwins agar dapat segera diakses
masyarakat, penyusunan cetak biru (blue print) pembangunan aparatur
Kejaksaan Tinggi Riau jangka menengah dan jangka panjang tahun 2025,
menertibkan dan menata kembali manajemen keuangan, akan peningkatan
sarana dan prasarana serta optimalisasi penerapan Teknologi Informasi (TI).
5. Meningkatkan Reformasi Birokrasi dan Tata kelola Kejaksaan Tinggi Riau
yang bersih dan bebas Kkn melalui reformasi mental dalam pelaksanaan tugas
dan wewenang

4. TUGAS DAN FUNGSI KEJAKSAAN TINGGI RIAU


Tugas Kejaksaan Tinggi adalah melaksanakan tugas dan wewenang serta
fungsi Kejaksaan di daerah hukum Kejaksaan Tinggi yang bersangkutan sesuai
dengan peraturan perundangan-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh
Jaksa serta tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh Jaksa Agung. Dalam
melaksanakan tugas tersebut, Kejaksaan Tinggi menjalankan fungsi:
1. Perumusan kebijaksanaan pelaksanaan dan kebijaksanaan teknis pemberian
bimbingan dan pembinaan serta pemberian perijinan sesuai dengan bidang
tugasnya berdasarkan peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang
ditetapkan oleh Jaksa Agung;
2. Penyelengaraan dan pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana,
pembinaan manajemen, administrasi, organisasi dan tatalaksanaan serta
pengelolaan atas milik negara menjadi tanggung jawabnya;
3. Pelaksanaan penegakan hukum baik preventif maupun yang berintikan keadilan
di bidang pidana;
4. Pelaksanaan pemberian bantuan di bidang intelijen yustisial, di bidang
ketertiban dan ketentraman umum, pemberian bantuan,pertimbangan,
pelayanan dan penegaakan hukum di bidang perdata dan tata usaha negara serta
tindakan hukum dan tugas lain, untuk menjamin kepastian hukum,
kewibawaanm pemerintah dan penyelamatan kekayaan negara, berdasarkan
peraturan perundang-undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan Jaksa
Agung;

25
5. Penempatan seorang tersangka atau terdakwa di rumah sakit atau tempat
perawatan jiwa atau tempat lain yang layak berdasarkan penetapan Hakim
karena tidak mampu berdiri sendiri atau disebabkan hal - hal yang dapat
membahayakan orang lain, lingkungan atau dirinya sendiri;
6. Pemberian pertimbangan hukum kepada instansi pemerintah, penyusunan
peraturan perundang-undangan serta peningkatan kesadaran hukum
masyarakat;
7. Koordinasi, pemberian bimbingan dan petunjuk teknis serta pengawasan, baik
di dalam maupun dengan instansi terkait atas pelaksanaan tugas dan fungsinya
berdasarkan peraturan perundang- undangan dan kebijaksanaan yang ditetapkan
oleh Jaksa Agung.

26
BAB III
PEMBAHASAN

A. DELEGASI TUGAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Selama menjalani praktik Kerja Lapangan (PKL) di Kejaksaan Tinggi Riau,
Kami di berikan arahan dan bimbingan demi kelancaran prosesi Praktik Kerja
Lapangan yang pada hakikatnya meminta kami untuk mengetahui gambaran secara
konkrit tentang dunia pekerjaan yang sebenarnya.Setelah pemberian arahan dan
bimbingan, kami ditempatkan di berbagai posisi secara bergiliran dan mengemban
tugas sebagaimana yang kami rincikan dalam laporan ini :
1. Pengenalan tentang tata ruangan di Kejaksaan TinggiRiau
Dalam hal ini kami diberitahukan tentang gedung di Kejaksaan Tinggi Riau
ini. Di gedung ini ada ruangan Entrance, Tahanan, dan Panel pada LT. 1,
Kemudian ada ruangan Lobby dan Bidang Intelejen pada LT. 2, ruangan Bidang
Tindak Pidana Umum di LT. 3, ruangan Bapak KAJATI dan WAKAJATI di LT.
4, ruangan Bidang Tindak Pidana Khusus di LT. 5, ruangan Bidang Pembinaan di
LT. 6, ruangan Bodang Perdata dan TUN di LT. 7, dan ruangan Bidang
Pengawasan di LT. 8.

2. Penempatan pada Bidang Tindak Pidana Umum.

Dalam hal ini kami di ajarkan untuk menerima berkas yang diajukan ke
Kejaksaan, dan juga menginput data untuk diteruskan ke Kaur TU, dan kemudian
diteruskan ke Bapak Kajati.
Dalam pelaksanaan tugas ini kami di awasi dan di didik dengan tekun oleh
para pegawai dan juga dalam memberikan arahan kepada para pengunjung
Kejaksaan Tinggi Riau.

B. KOORDINASI TUGAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Selama kami menjalani prosesi Praktik Kerja Lapangan, tentu kami tidak
bekerja secara individual, melainkan saling berhubungan satu dengan yang lainnya
sehingga terciptanya keserataan pengetahuan tentang informasi - informasi yang di

27
harapkan dari prosesi Praktik Kerja Lapangan ini.
Seluruh mahasiswa PKL dituntut faham akan apa yang diarahkan oleh
pegawai-pegawai yang ada di Kejaksaan Tinggi Riau tersebut. Terlebih dengan
kepemimpinan yang tegas dari Bapak Ketua Kejaksaan Tinggi Riau.

C. PENYELESAIAN TUGAS PRAKTIK KERJA LAPANGAN


Selama kami menjalani tugas yang di amanahkan, setidaknya lebih dari 100
penerimaan surat dan berkas yang telah kami terima dan input. Begitu pula dengan
membantu para staff dalam menyelesaikan masalah administrasi Kejaksaan Tinggi
Riau ini mulai tanggal 01 Februari 2022 sampai dengan 15 Maret 2022.

28
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kegiatan PKL adalah agenda rutin Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN
SUSKA RIAU yang memiliki fungsi pengaplikasian teori kuliah dibenturkan dengan
realita lapangan sesuai dengan kompetensi Fakultas Syari’ah dan Hukum dalam lapangan
kerja idealnya.
Secara sederhana tujuan penulisan Laporan Umum Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ini adalah sebagai rangkuman semua kegiatan dan aktivitas yang
dilakukan dalam masa Praktek Kerja Lapangan (PKL) tersebut. Dan manfaat penulisan
laporan Umum ini adalah sebagai arsip dan dapat membangun kreatifitas mahasiswa.
Namun, dibalik tujuan dan manfaat yang sederhana tersebut, sangat banyak hal-hal yang
didapatkan mahasiswa selama masa Praktek Kerja Lapangan (PKL) tersebut yang belum
pernah dijumpai mahasiswa selama dalam masa perkuliahan. Yang kesemuanya itu
sangat bermanfaat dan berharga untuk mahasiswa kelak dalam menghadapi dunia kerja
yang sebenarnya.
Penulis menyadari dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) ini telah menambah ilmu dan pengetahuan serta penulis jadi mampu mengatur
waktu, menjadi lebih disiplin dan Loyalitas dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Peran aktif peserta Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) sangat diperlukan dan
menentukan kesuksesan peserta selama PKL berlangsung. Kesuksesan peserta dalam
PKL akan membantu kesiapan mahasiswa memasuki dunia kerja berdasarkan kompetensi
yang dimiliki karena telah memahami dunia kerjanya.

B. SARAN
Kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan oleh Fakultas Syariah
UIN SUSKA RIAU selama 1 bulan setengah ini cukup membantu mahasiswa dalam
mengenal kinerja Kejaksan Tinggi Riau. Namun ada beberapa hal sebagai bahan evaluasi
dan saran untuk pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selanjutnya, antara lain :

29
Hendaknya koordinasi antara Dosen Pembimbing dengan Mahasiwa PKL lebih
ditingkatkan agar PKL dapat terlaksana dengan lancar. Program PKL adalah bentuk
kerja sama yang sangat menguntungkanbagi mahasiswa ILMU HUKUM pada
khususnya. Peserta PKL sangat senang akan sambutan dan apresiasi dari pihak Kejaksaan
Tinggi Riau, serta respon positif dari seluruh staf dan pejabat Kejaksaan Tinggi Riau.
Sehingga keterbukaan tangan dari pihak Kejaksaan Tinggi Riau ini sangat kami harapkan
untuk kegiatan PKL yang selanjutnya.

30
DIARI KERJA MAHASISWI PKL
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SUSKA
RIAU

Nama / NIM : Ella Agustin / 11820722260


Pembimbing : Rahman Alwi, M.Ag.
Instruktur : Nerita Idaman, A.md.
Tempat PKL : Kejaksaan Tinggi Riau
Tanggal : 02 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I SAKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 Ja K ✓
8.00 m masuk ejaksan
W kan t
IB. tor inggi riau
2 0 Pe K A M ✓
8.00 - ngantaran ejaksan sisten ahasisw a
10.00 mahasiswa tinggi riau Tindak magang
Wmagang oleh Pidana
IB.
dosen Umum
pembimbing
3 1 P K K M ✓
0.00- aryawan
engenalan ejaksan ahasisw a
1
bidang pidana tinggi riau magang
1.30
umum dan
W
IB. bidang Sekre
Tindak Pidana
Um
um
4 1 IS K ✓
2.00- HOMA
ejaksan
1

31
tinggi riau
3.30
W
IB.
5 1 Sha K Mahasiswa ✓
5.30- lat Ashar dan Magang
ejaksaan
16.00 Jam Pulang
WIB. tinggi riau

Tanggal : 03 Februari 2022


J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00
am masuk ejaksan
W
kantor tinggi
IB.
r
iau
2 0 M K I M ✓
nstruktur
8.00 - enulis surat ejaksaa n ahasiswa
10.00 masuk tinggi magang
W d r
IB. an keluar iau
3 1 I K ✓
2.00- SHOMA ejaksaa
1 n
3.30
tinggi
W
riau
IB.
4 1 M K M ✓
3.30-
enulis surat ejaksaa n ahasiswa
1
masuk tinggi magang
5.30
d r
W
an keluar iau
IB.
5 1 S K M ✓

32
5.30- halat Ashar ejaksaa ahasiswa
magang
1 d n
6.00 an jam tinggi riau
pulang kantor

33
Tanggal : 04 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I SAKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00
am masuk ejaksan
W
kantor tinggi riau
IB.
2 0 M K K M ✓
aryawan
8.00 - engantar ejaksaan ahasisw a
10.00 berkas ke tinggi riau magang
Wperbidang di
IB.
pidum
3 1 M K K M ✓
0.00- aryawan
enulis surat ejaksaan ahasisw a
1
masuk dan tinggi riau magang
1.30
keluar
W
IB.
4 1 I K ✓
2.00-
SHOMA ejaksaan
1
tinggi riau
3.30
W
IB.
5 1 S K M ✓
5.30-
halat Ashar ejaksaan ahasisw a
1
dan pulang tinggi riau magang
6.00
Wkantor
IB

34
Tanggal : 07 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I SAKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00
am masuk ejaksan
W
kantor tinggi riau
IB.
2 0 M K K M ✓
aryawan
8.00 - engantar ejaksaan ahasisw a
10.00 berkas ke tinggi riau magang
Wperbidang di
IB.
pidum
3 1 M K K M ✓
0.00- aryawan
enulis surat ejaksaan ahasisw a
1
masuk dan tinggi riau magang
1.30
keluar
W
IB.
4 1 I K ✓
2.00-
SHOMA ejaksaan
1
tinggi riau
3.30
W
IB.
5 1 S K M ✓
5.30-
halat Ashar ejaksaan ahasisw a
1
dan pulang tinggi riau magang
6.00
Wkantor
IB

35
Tanggal : 08 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 Ja K ✓
8.00 m masuk ejaksan
W kan t
IB. tor inggi riau
2 0 M K M ✓
8.00 - engantar ejaksan ahasisw a
10.00 Surat dan tinggi riau magang
WMeminta
IB.
Nomor Surat
Ke sekre
Wa
kajati
3 1 I K ✓
2.00- ejaksaan
SHOMA
1 t
3.30 inggi riau
W
IB.
4 1 Re K M ✓
3.30- gistrasi ejaksan ahasisw
1 Sur t a
5.30 at Masuk inggi riau
magang
W dan
IB. Keluar Di
Sek
retariat
P
idum
5 1 Sha K M ✓
5.30- lat Ashar ejaksan ahasisw
1 t a
dan
6.00 inggi riau
jam pulang magang
WIB.
kan
tor

36
37
Tanggal : 09 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I SAKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00
am masuk ejaksan
W
kantor tinggi riau
IB.
2 0 M K K M ✓
aryawan
8.00 - engantar ejaksaan ahasisw a
10.00 berkas ke tinggi riau magang
Wperbidang di
IB.
pidum
3 1 M K K M ✓
0.00- aryawan
enulis surat ejaksaan ahasisw a
1
masuk dan tinggi riau magang
1.30
keluar
W
IB.
4 1 I K ✓
2.00-
SHOMA ejaksaan
1
tinggi riau
3.30
W
IB.
5 1 S K M ✓
5.30-
halat Ashar ejaksaan ahasisw a
1
dan pulang tinggi riau magang
6.00
Wkantor
IB

38
Tanggal : 10 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I SAKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00
am masuk ejaksan
W
kantor tinggi riau
IB.
2 0 M K K M ✓
aryawan
8.00 - engantar ejaksaan ahasisw a
10.00 berkas ke tinggi riau magang
Wperbidang di
IB.
pidum
3 1 M K K M ✓
0.00- aryawan
enulis surat ejaksaan ahasisw a
1
masuk dan tinggi riau magang
1.30
keluar
W
IB.
4 1 I K ✓
2.00-
SHOMA ejaksaan
1
tinggi riau
3.30
W
IB.
5 1 S K M ✓
5.30-
halat Ashar ejaksaan ahasisw a
1
dan pulang tinggi riau magang
6.00
Wkantor
IB

39
Tanggal : 11 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 Ja K ✓
8.00 m masuk ejaksan
W kan t
IB. tor inggi riau
2 0 M K M ✓
8.00 - engantar ejaksan ahasisw a
10.00 Surat dan tinggi riau magang
WMeminta
IB.
Nomor Surat
Ke sekre
Wa
kajati
3 1 I K ✓
2.00- ejaksaan
SHOMA
1 t
3.30 inggi riau
W
IB.
4 1 Re K M ✓
3.30- gistrasi ejaksan ahasisw
1 Sur t a
5.30 at Masuk inggi riau
magang
W dan
IB. Keluar Di
Sek
retariat
P
idum
5 1 Sha K M ✓
5.30- lat Ashar ejaksan ahasisw
1 t a
dan
6.00 inggi riau
jam pulang magang
WIB.
kan
tor

40
41
Tangal : 14 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 am masuk ejaksaan
W k t
IB. antor inggi riau
2 0 M K M ✓
8.00 - engambil ejaksaan ahasiswa
1 N t m
0.00 omor surat inggi riau agang
W d
IB. i SEKRE
W
akajati
3 1 I K ✓
2.00- SHOMA ejaksaan
1 t
3.30 inggi riau
W
IB.
4 1 M K M ✓
3.30- emfotoko ejaksaan ahasisw
1 p t a
5.30 i berkas inggi riau magang
W t
IB. ersangka
5 1 S K M ✓
5.30- halat Ashar ejaksaan ahasisw a
magang
1 d t
6.00 an jam inggi riau
W p
IB. ulang
k
antor

42
Tanggal : 15 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 ejaksaa
am masuk
W n
kantor
IB.
tinggi
riau
2 0 Men K M ✓
8.00 - gantar surat ejaksaa ahasisw
1 ke n a
0.00 Setiap tinggi magang
W Bida r
IB. ng Di iau
Pida
na Umum
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaa
1 n
3.30 tinggi
W r
IB. iau
4 1 Regi K M ✓
3.30- strasi Surat ejaksaa ahasisw
1 Mas n a
5.30 uk dan tinggi magang
W Kelu r
IB. ar Di iau
Sekr
etariat
Pidu
m
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaa ahasisw a
magang
1 dan n
6.00 jam pulang tinggi
W kant r
IB. or iau

43
44
Tanggal : 16 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 am masuk ejaksaan
W k t
IB. antor inggi riau
2 0 M K M ✓
8.00 - engambil ejaksaan ahasiswa
1 N t m
0.00 omor surat inggi riau agang
W d
IB. i SEKRE
W
akajati
3 1 I K ✓
2.00- SHOMA ejaksaan
1 t
3.30 inggi riau
W
IB.
4 1 M K M ✓
3.30- emfotoko ejaksaan ahasisw
1 p t a
5.30 i berkas inggi riau magang
W t
IB. ersangka
5 1 S K M ✓
5.30- halat Ashar ejaksaan ahasisw a
magang
1 d t
6.00 an jam inggi riau
W p
IB. ulang
k
antor

45
Tanggal : 17 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 ejaksaa
am masuk
W n
kantor
IB.
tinggi
riau
2 0 Men K M ✓
8.00 - gantar surat ejaksaa ahasisw
1 ke n a
0.00 Setiap tinggi magang
W Bida r
IB. ng Di iau
Pida
na Umum
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaa
1 n
3.30 tinggi
W r
IB. iau
4 1 Regi K M ✓
3.30- strasi Surat ejaksaa ahasisw
1 Mas n a
5.30 uk dan tinggi magang
W Kelu r
IB. ar Di iau
Sekr
etariat
Pidu
m
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaa ahasisw a
magang
1 dan n
6.00 jam pulang tinggi
W kant r
IB. or iau

46
47
Tanggal : 18 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 ejaksaa
am masuk
W n
kantor
IB.
tinggi
riau
2 0 Pene K M ✓
8.00 - rimaan ejaksaa ahasisw
1 berk n a
0.00 as dari tinggi magang
W SEK r
IB. RE Pidum iau
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaa
1 n
3.30 tinggi
W r
IB. iau
4 1 Men K M ✓
3.30- gambil Cap ejaksaa ahasisw
1 surat n a
5.30 di tinggi magang
W Wak r
IB. ajati iau
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaa ahasisw a
magang
1 dan n
6.00 jam pulang tinggi
W kant r
IB. or iau

48
Tanggal : 21 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 am masuk ejaksaan
W k t
IB. antor inggi riau
2 0 M K M ✓
8.00 - engambil ejaksaan ahasiswa
1 N t m
0.00 omor surat inggi riau agang
W d
IB. i SEKRE
W
akajati
3 1 I K ✓
2.00- SHOMA ejaksaan
1 t
3.30 inggi riau
W
IB.
4 1 M K M ✓
3.30- emfotoko ejaksaan ahasisw
1 p t a
5.30 i berkas inggi riau magang
W t
IB. ersangka
5 1 S K M ✓
5.30- halat Ashar ejaksaan ahasisw a
magang
1 d t
6.00 an jam inggi riau
W p
IB. ulang
k
antor

49
Tanggal : 22 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 ejaksaa
am masuk
W n
kantor
IB.
tinggi
riau
2 0 Men K M ✓
8.00 - gantar surat ejaksaa ahasisw
1 ke n a
0.00 Setiap tinggi magang
W Bida r
IB. ng Di iau
Pida
na Umum
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaa
1 n
3.30 tinggi
W r
IB. iau
4 1 Regi K M ✓
3.30- strasi Surat ejaksaa ahasisw
1 Mas n a
5.30 uk dan tinggi magang
W Kelu r
IB. ar Di iau
Sekr
etariat
Pidu
m
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaa ahasisw a
magang
1 dan n
6.00 jam pulang tinggi
W kant r
IB. or iau

50
51
Tanggal : 23 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I SAKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00
am masuk ejaksan
W
kantor tinggi riau
IB.
2 0 M K K M ✓
aryawan
8.00 - engantar ejaksaan ahasisw a
10.00 berkas ke tinggi riau magang
Wperbidang di
IB.
pidum
3 1 M K K M ✓
0.00- aryawan
enulis surat ejaksaan ahasisw a
1
masuk dan tinggi riau magang
1.30
keluar
W
IB.
4 1 I K ✓
2.00-
SHOMA ejaksaan
1
tinggi riau
3.30
W
IB.
5 1 S K M ✓
5.30-
halat Ashar ejaksaan ahasisw a
1
dan pulang tinggi riau magang
6.00
Wkantor
IB

52
Tanggal : 24 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 am masuk ejaksaan
W k t
IB. antor inggi riau
2 0 M K M ✓
8.00 - engambil ejaksaan ahasiswa
1 N t m
0.00 omor surat inggi riau agang
W d
IB. i SEKRE
W
akajati
3 1 I K ✓
2.00- SHOMA ejaksaan
1 t
3.30 inggi riau
W
IB.
4 1 M K M ✓
3.30- emfotoko ejaksaan ahasisw
1 p t a
5.30 i berkas inggi riau magang
W t
IB. ersangka
5 1 S K M ✓
5.30- halat Ashar ejaksaan ahasisw a
magang
1 d t
6.00 an jam inggi riau
W p
IB. ulang
k
antor

53
Tanggal : 25 Februari 2022
J PEL
N W ENIS T I SAKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00
am masuk ejaksan
W
kantor tinggi riau
IB.
2 0 M K K M ✓
aryawan
8.00 - engantar ejaksaan ahasisw a
10.00 berkas ke tinggi riau magang
Wperbidang di
IB.
pidum
3 1 M K K M ✓
0.00- aryawan
enulis surat ejaksaan ahasisw a
1
masuk dan tinggi riau magang
1.30
keluar
W
IB.
4 1 I K ✓
2.00-
SHOMA ejaksaan
1
tinggi riau
3.30
W
IB.
5 1 S K M ✓
5.30-
halat Ashar ejaksaan ahasisw a
1
dan pulang tinggi riau magang
6.00
Wkantor
IB

54
Tanggal : 01 Maret 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 ejaksaa
am masuk
W n
kantor
IB.
tinggi
riau
2 0 Men K M ✓
8.00 - gantar surat ejaksaa ahasisw
1 ke n a
0.00 Setiap tinggi magang
W Bida r
IB. ng Di iau
Pida
na Umum
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaa
1 n
3.30 tinggi
W r
IB. iau
4 1 Regi K M ✓
3.30- strasi Surat ejaksaa ahasisw
1 Mas n a
5.30 uk dan tinggi magang
W Kelu r
IB. ar Di iau
Sekr
etariat
Pidu
m
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaa ahasisw a
magang
1 dan n
6.00 jam pulang tinggi
W kant r
IB. or iau

55
56
Tanggal : 02 Maret 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 ejaksaa
am masuk
W n
kantor
IB.
tinggi
riau
2 0 Men K M ✓
8.00 - gantar surat ejaksaa ahasisw
1 ke n a
0.00 Setiap tinggi magang
W Bida r
IB. ng Di iau
Pida
na Umum
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaa
1 n
3.30 tinggi
W r
IB. iau
4 1 Regi K M ✓
3.30- strasi Surat ejaksaa ahasisw
1 Mas n a
5.30 uk dan tinggi magang
W Kelu r
IB. ar Di iau
Sekr
etariat
Pidu
m
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaa ahasisw a
magang
1 dan n
6.00 jam pulang tinggi
W kant r
IB. or iau

57
58
Tanggal : 04 Maret 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 ejaksaa
am masuk
W n
kantor
IB.
tinggi
riau
2 0 Men K M ✓
8.00 - gantar surat ejaksaa ahasisw
1 ke n a
0.00 Setiap tinggi magang
W Bida r
IB. ng Di iau
Pida
na Umum
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaa
1 n
3.30 tinggi
W r
IB. iau
4 1 Regi K M ✓
3.30- strasi Surat ejaksaa ahasisw
1 Mas n a
5.30 uk dan tinggi magang
W Kelu r
IB. ar Di iau
Sekr
etariat
Pidu
m
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaa ahasisw a
magang
1 dan n
6.00 jam pulang tinggi
W kant r
IB. or iau

59
60
Tanggal : 07 Maret 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 am masuk ejaksaan
W k t
IB. antor inggi riau
2 0 M K M ✓
8.00 - engambil ejaksaan ahasiswa
1 N t m
0.00 omor surat inggi riau agang
W d
IB. i SEKRE
W
akajati
3 1 I K ✓
2.00- SHOMA ejaksaan
1 t
3.30 inggi riau
W
IB.
4 1 M K M ✓
3.30- emfotoko ejaksaan ahasisw
1 p t a
5.30 i berkas inggi riau magang
W t
IB. ersangka
5 1 S K M ✓
5.30- halat Ashar ejaksaan ahasisw a
magang
1 d t
6.00 an jam inggi riau
W p
IB. ulang
k
antor

61
Tanggal : 08 Maret 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 ejaksaa
am masuk
W n
kantor
IB.
tinggi
riau
2 0 Men K M ✓
8.00 - gantar surat ejaksaa ahasisw
1 ke n a
0.00 Setiap tinggi magang
W Bida r
IB. ng Di iau
Pida
na Umum
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaa
1 n
3.30 tinggi
W r
IB. iau
4 1 Regi K M ✓
3.30- strasi Surat ejaksaa ahasisw
1 Mas n a
5.30 uk dan tinggi magang
W Kelu r
IB. ar Di iau
Sekr
etariat
Pidu
m
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaa ahasisw a
magang
1 dan n
6.00 jam pulang tinggi
W kant r
IB. or iau

62
63
Tanggal : 09 Maret 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 am masuk ejaksaan
W k t
IB. antor inggi riau
2 0 M K M ✓
8.00 - engambil ejaksaan ahasiswa
1 N t m
0.00 omor surat inggi riau agang
W d
IB. i SEKRE
W
akajati
3 1 I K ✓
2.00- SHOMA ejaksaan
1 t
3.30 inggi riau
W
IB.
4 1 M K M ✓
3.30- emfotoko ejaksaan ahasisw
1 p t a
5.30 i berkas inggi riau magang
W t
IB. ersangka
5 1 S K M ✓
5.30- halat Ashar ejaksaan ahasisw a
magang
1 d t
6.00 an jam inggi riau
W p
IB. ulang
k
antor

64
Tanggal : 10 Maret 2022
J PEL
N W ENIS T I SAKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 Jam K ✓
8.00 masuk ejaksaan
W kant t
IB. or inggi riau
2 0 Men K M ✓
8.00 - gcap dan ejaksaan ahasisw
1 men t a
0.00 gambil inggi riau magang
W nom
IB. or surat di
Wak
ajati
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaan
1 t
3.30 inggi riau
W
IB.
4 1 Regi K M ✓
3.30- strasi Surat ejaksaan ahasisw
1 Mas t a
5.30 uk dan inggi riau magang
W Kelu
IB. ar Di
Sekr
etariat
Pidu
m
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaan ahasisw a
magang
1 dan t
6.00 jam pulang inggi riau
W kant
IB. or

65
Tanggal : 11 Maret 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 ejaksaa
am masuk
W n
kantor
IB.
tinggi
riau
2 0 Men K M ✓
8.00 - gantar surat ejaksaa ahasisw
1 ke n a
0.00 Setiap tinggi magang
W Bida r
IB. ng Di iau
Pida
na Umum
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaa
1 n
3.30 tinggi
W r
IB. iau
4 1 Regi K M ✓
3.30- strasi Surat ejaksaa ahasisw
1 Mas n a
5.30 uk dan tinggi magang
W Kelu r
IB. ar Di iau
Sekr
etariat
Pidu
m
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaa ahasisw a
magang
1 dan n
6.00 jam pulang tinggi
W kant r
IB. or iau

66
67
Tanggal : 14 Maret 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 ejaksaa
am masuk
W n
kantor
IB.
tinggi
riau
2 0 Men K M ✓
8.00 - gantar surat ejaksaa ahasisw
1 ke n a
0.00 Setiap tinggi magang
W Bida r
IB. ng Di iau
Pida
na Umum
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaa
1 n
3.30 tinggi
W r
IB. iau
4 1 Regi K M ✓
3.30- strasi Surat ejaksaa ahasisw
1 Mas n a
5.30 uk dan tinggi magang
W Kelu r
IB. ar Di iau
Sekr
etariat
Pidu
m
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaa ahasisw a
magang
1 dan n
6.00 jam pulang tinggi
W kant r
IB. or iau

68
69
Tanggal : 15 Maret 2022
J PEL
N W ENIS T I S AKSANAAN
O AKTU EMPAT NISIATIF ASARAN S B
K
DH LM
EGIATAN
1 0 J K ✓
8.00 ejaksaa
am masuk
W n
kantor
IB.
tinggi
riau
2 0 Penj K M ✓
8.00 - emputan ejaksaa ahasisw
1Mahasiswa n a
0.00 Magang oleh tinggi magang
W Dosen r
IB. Pembimbing iau
3 1 ISH K ✓
2.00- OMA ejaksaa
1 n
3.30 tinggi
W r
IB. iau
4 1 Men K M ✓
3.30- gantar surat ejaksaa ahasisw
1 ke n a
5.30 Setiap tinggi magang
W Bida r
IB. ng Di iau
Pida
na Umum
5 1 Shal K M ✓
5.30- at Ashar ejaksaa ahasisw a
magang
1 dan n
6.00 jam pulang tinggi
W kant r
IB. or iau

70

Anda mungkin juga menyukai