(KKL)
INSTANSI
(1930103121)
2022
1
KATA PENGANTAR
2
selama melaksanakan Praktek Kuliah Kerja Lapangan di
Ombudsman Palembang baik dengan cara memberikan
transfortasi ilmu, informasi, fasilitas dan lain sebagainya.
Terimakasih kepada :
M. Iqbal Renaldy
3
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN PENGESAHAN............................................ ii
KATA PENGANTAR........................................................ iii
DAFTAR ISI....................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang KKL Fakultas Syari’ah dan
Hukum............................................................. 1
B..Rencana Kegiatan............................................ 2
C..Sasaran Kegiatan............................................. 3
D. Tujuan............................................................. 3
E..Manfaat........................................................... 4
LAMPIRAN........................................................................ 23
4
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah mata kuliah wajib
yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa fakultas syari’ah dan
hukum dengan memuat substansi kegiatan yang sifatnya praktik
kerja di instansi/ lembaga, yang bertujuan untuk memberikan
pengalaman kerja dalam bidang tertentu berkaitan dengan
rencana keahlian mahasiswa. Dengan mengamati di lapangan
untuk mengembangkan wawasan mahasiswa secara akademik
yang di gali dari sumber realita dinamika kehidupan masyarakat.
Selama diperkuliahan Mahasiswa banyak bersentuhan
dengan teori-teori syari’ah islam yang dibungkus delam sebuah
materi hukum. Dan teori yang di pelajari diperkuliahan tidak
selalu sejalan dengan dinamika yang ada di dalam masyarakat.
Oleh karena itu, diadakannya Paraktik Kuliah Lapangan ini
merupakan usaha menyempurnakan pengalaman yang diperlukan
mahasiswa sehinngga menjadi kompetensi bagi mahasisswa
dalam meraih profesi dibidang tersebut.
Kuliah Kerja Lapangan (KKL) merupakan proses
pengaflikasian semua materi-materi yang didapat dari perguruan
tinggi, yang mana dari kesemuaannya itu telah dipelajari secara
teori melalui bimbingan para dosen pada bidangnya masing-
masing sesuai dengan mata kuliah yang diajarkannya di kelas dan
5
waktu yang telah ditentukan secara profesional, kemudian dari
teori-teori tersebut dipraktekkan di lapangan melaui bimbingan
salah satu dosen yang bertanggung jawab.
Untuk melaksanakan kegiatan program KKL ini, mahasiswa
langsung ditempatkan di institusi-istitusi yang ditentukan oleh
pihak Universitas, sehingga mahasiswa lebih mempersiapkan diri
agar kegiatan tersebut berjalan dengan lancar. Kegiatan KKL ini
dibantu dan dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL)
masing-masing setiap kelompok.
B. Rencana Kegiatan
Pola rencana kegiatan pada Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
yang dilakukan di Ombudsman Palembang adalah dengan
observasi, analisa, berdiskusi, melaksanakan, evaluasi dan
menyusun laporan. Adapun langkah realisasinya adalah :
1. Mahasiswa mengikuti tutorial / penyampaian materi
tentang Ombudsman yang meliputi tugas dan wewenang
Ombudsman , tugas pokok dan teknis di Ombudsman.
2. Mahasiswa melaksanakan langsung investigasi sesuai
dengan yang telah di arahkan oleh pihak Ombudsman
Palembang.
C. Sasaran Kegiatan
Sasaran yang ingin dicapai dalam kuliah kerja lapangan
adalah:
6
1. Menciptakan pribadi calon sarjana Universitas Islam
Negeri Raden Fatah Palembang yang memiliki
seperangkat ilmu pengetahuan, nilai, sikap yang
kompetitif, berkepribadian unggul, berakhlak mulia,
mandiri, produktif, kreatif, inovasi dan tidak mudah putus
asa.
2. Menciptakan calon sarjana Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang yang propesional menguasai
materi pelajaran secara luas dan mendalami baik secara
teori maupun praktek, sehingga mempermudah dalam
menghadapai dan memecahkan masalah.
3. Menciptakan calon sarjana Universitas Islam Negeri
Raden Fatah Palembang yang menguasai seperangkat
ilmu pengetahuan tentang apa yang ada di Ombudsman.
4. Memberikan pengalaman dan keterampilan pada
mahasiswa sebagai kader pembangunan, sehingga setelah
jadi sarjana kelak sanggup ditempatkan dimana saja.
D. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kegiatan
Kerja Lapangan dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
a.Tujuan Umum
Melalui pelaksanaan kegiatan Kerja Lapangan ini
Mahasiswa diharapakan memperoleh tambahan wawasan tentang
kondisi nyata praktek penyelenggaraan administrasi dan
7
manajemen peradilan khususnya di Ombudsman Palembang
sebagai tempat lokasi magang sehingga dapat memotivasi,
mempersiapkan Mahasiswa untuk menghadapi dunia kerja yang
sebenarnya dan mental ahli hukum yang handal dibidangnya.
b. Tujuan Khusus
1. Menambah wawasan bagi mahasiswa dalam
berinvestigasi di Ombudsman
2. Memberikan pengetahuan dan pengalaman bagi
mahasiswa terhadap fungsi dan kewenangan
Ombudsman serta kinerjanya.
3. Mahasiswa dapat mengaplikasikan secara langsung
apa yang telah diperoleh di bangku kuliah sebagai
wujud yang nyata.
E. Manfaat
Bagi Mahasiswa :
Melalui kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang, antara lain:
8
yang telah didapat di bangku perkuliahan maupun di
kuliah Kerja Lapangan (KKL) dalam dunia kerja
3. Dapat memberikan hasil kerja yang baik dalam jumlah
yang optimal melalui pelaksanaan kerja yang efektif dan
efisien.
Bagi Lembaga :
Lembaga (tempat mahasiswa melakukan Praktek
Kuliah Lapangan) dapat membantu mentransformasikan
ilmu kepada mahasiswa dengan beberapa permasalahan
yang ditangani lembaga. Berikut juga tidak menutup
kemungkinan lembaga mendapat bantuan tenaga lapangan
9
yang dapat membantu lembaga dalam bekerja
menjalankan tugas.
1. Mahasiswa dapat mengetahui tentang kinerja Ombudsman
Palembang mencakup tugas dan wewenangnya.
2. Mahasiswa dapat mengetahui lebih jelas proses
berinvestigasi di Ombudsman Palembang.
10
BAB II
KEADAAN UMUM
A. Sejarah Ombudsman
Sejarah perkembangan Ombudsman di dunia berawal dari negara
Swedia pada tahun 1809, terinspirasi dari gagasan Khalifah Umar bin
Khatab (634-644 M) yang membentukQodhi al Quadhaat dengan tugas
khusus melindungi warga masyarakat dari tindakan sewenang-wenang
dan penyalahgunaan kekuasaan oleh penyelenggara pemerintah. Kini
hampir semua negara yang menamakan dirinya Negara Hukum dan
Negara Demokrasi telah membentuk lembaga Ombudsman,Beckman
danUggla (2016) mencatat sepanjang tahun 1983-2010 keberadaan
Ombudsman meningkat 5 kali lipat di seluruh dunia sebagai instrumen
perlindungan hak-hak dasar warga negara.
Di Indonesia, Ombudsman baru dibentuk atas inisiasi Presiden RI
ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tanggal 10 Maret 2000
melalui Keputusan Presiden No. 44 Tahun 2000 tentang Komisi
Ombudsman Nasional sebagai cikal bakal lembaga Ombudsman di
Indonesia, kemudian posisi Ombudsman dipertegas sebagai lembaga
negara independen(state auxiliary agency) pengawas pelayanan publik
berdasarkan Undang-undang Nomor 37 Tahun 2008 tentang
Ombudsman Republik Indonesia.
Gagasan pembentukan lembaga Ombudsman sebagai respon
terhadap tuntutan rakyat yang tertuang dalam Agenda Reformasi Tahun
1998, yaitu untuk melindungi hak-hak warga negara (Pasal 1 dan 2
Keppres No. 44/2000) dan pencegahan korupsi (TAP MPR No.
11
VIII/MPR/2003), sebagaimana pendapat Beckman dan Uggla (2016)
menegaskan Ombudsman berperan untuk menjamin institusi publik dan
birokrasi mematuhi hukum dan regulasi, serta menjadi wakil (ombud)
dalam membela hak dan kepentingan warga negara berhadapan dengan
institusi publik lainnya.
Sudah dua dekade Ombudsman RI berperan sebagai lembaga
pemberi pengaruh(Magistrature of Influence) mengawal pelayanan
publik, juga telah banyak memberi pengaruh positif terhadap upaya
peningkatan kualitas pelayanan publik di republik ini, seperti tak ada
gading yang tak retak, tentunya masih jauh dari sempurna. Oleh karena
efektivitas Ombudsman sebagai Magistrature of Influence sangat
ditentukan oleh kesadaran yang tinggi dari institusi publik dan birokrasi
sebagai pelayan masyarakat dalam kultur pemerintahan yang baik(good
governance).
12
B. Struktur Organisasi
14
C. Keadaan Lingkungan Fisik dan Sosial
Gambar 1.1
Bagian Depan Ombudsman Palembang
15
Gambar 1.2
Pembukaan Magang KKL
Mahasiswa UIN Raden Fatah di PTUN
16
D. Visi dan Misi
Visi :
“Lembaga Pengawas yang Efektif, Dipercaya, dan Berkeadilan
guna Mewujudkan Pelayanan Publik yang Berkualitas”
Misi :
1. Mewujudkan Profesionalisme Fungsi Pengawasan Penyelenggaraan
Pelayanan Publik
2. Mewujudkan Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik
Terhadap Hasil Pengawasan Ombudsman
3. Mewujudkan Pelayanan Publik yang Inklusif Bagi Seluruh Rakyat
Indonesia
17
BAB III
18
magang sesuai kelompok masing-
masing. (2 hari jadwal magang bagi
setiap kelompok)
3 Rabu 07 Pergantian jadwal magang.
September 2022
4 Kamis 08 Materi
September 2022
7 Selasa 13 Materi
September 2022
9 Kamis 15 Materi
September 2022
19
11 Senin,19 Pergantian jadwal magang
September 2022
12 Selasa,20 Materi
September 2022
Kamis,22 Materi
September 2022
Jumat,23 Materi
September 2022
Senin,26 Materi
September 2022
Selasa,27 Investigasi
September 2022
Rabu,28 Investigasi
September 2022
Kamis,29 Invertigasi
September 2022
20
Senin,03 Penutupan jadwal KKL yang
September 2022 dilakukan oleh pihak Ombudsman
Palembang serta Dosen Pembimbing
untuk pelepasan Mahasiswa KKL UIN
Raden Fatah Palembang.
B. Hasil
Hasil kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini yaitu berhasil
mempelajari Ombudsman lebih dalam dan berhasil melakukan
investigasi tertutup yang dilakukan mahasiswa/i di Kantor
Pelayanan Publik Kota Palembang :
1. Capil
2. Pengadilan Agama
3. Polrestabes
4. RSMH
5. Puskesmas
21
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kuliah kerja Lapangan merupakan ajang mahasiswa
untuk mempraktekkan teori yang telah mereka dapat di
bangku perkuliahan serta menyelaraskannya dengan praktek
yang ada pada instansi yang menjadi objek observasi praktek
kerja lapangan itu sendiri. Instansi yang dipilih juga harus
sesuai dengan bidang mahasiswa.Tentu sangat berbeda antara
praktek kerja lapangan dengan kuliah umum atau
penyampaian teori yang metodenya hanya menggunakan
metode ceramah.Tentu terdapat ketidakpuasan dari
mahasiswa apabila teori itu hanya disampaikan atau diadakan
tanya jawab saja. Langsung terjun ke lapangan merupakan
fungsi diadakannya praktek kuliah lapangan agar mahasiswa
sebagai subjeknya dapat langsung memahami situasi dan
kondisi di instansi tersebut. Menjadi praktisi hukum yang
mengetahui situasi dan kondisi di tempat kerjanya adalah
salah satu tujuan mahasiswa hukum, hal tersebut perlu
ditunjang dengan pengalaman dan pengetahuan yang
mumpuni.
22
Dengan berakhirnya pelaksanaan kegiatan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL), maka berdasarkan hasil dari analisa,
penulis dapat menyimpulkan bahwa pelaksanaan Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) di Pengadilan Tata-Tata Usaha
Negara (PTUN) Palembang, masyarakat yang memiliki
kemampuan dan mengembangkan serta memperkaya ilmu
pengetahuan dalam bidang perkara dan kepanitraan. Dengan
adanya Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Penulis banyak
mendapat ilmu serta pengalaman tentang bidang perkara dan
kepaniteraan, mulai dari masuknya berkas perkara, tata cara
persidangan dan berakhirnya persidangan tersebut.
B. Saran
23
Lampiran
Gambar 2.1
Pembukaan Magang
Gambar 2.2
Mendengarkan Penjelasan insan Ombudsman
Gambar 2.3
Mendengarkan Penjelasan Materi
24
Gambar 2.4
Penutupan
25