Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKERIN

“MERANCANG JARINGAN NIRKABEL DENGAN


ACCESS POINT DAN ROUTERBOARD
CISCO PACKET TRACER DI DINAS PENDIDIKAN”

NAMA:KRISDEY SIMANULLANG
KELAS:XII TKJ
NISN:0046294933

SMKN 1 DOLOKSANGGUL
Daftar Isi

LEMBAR
PENGESAHAN……………………………………………………………
…………….i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………
…………………ii
BAB I
PENDAHULUAN…………………………………………………………
…………………iii
A.Latar
Belakang……………………………………………………………………
……………….1
B.Rumusan
Masalah……………………………………………………………………
………….2
C. Maksud& Tujuan…………….
…………………………………………………………………..3
D.
Manfaat……………………………………………………………………
………………………….4
1. bagi siswa dan
siswi…………………………………………………………………………
…..4
2. bagi instansi tempat Praktik Kerja
Lapangan…………………………………………4
BAB II PROFIL
INSTANSI……………………………………………………………………
……….iv
A. Sejarah berdiri Instansi Dinas
Pendidikan……………………………………………..5
B. Struktur Organisasi Instansi Dinas
Pendidikan………………………………………5
C. Visi & Misi
Instansi……………………………………………………………………
……………5
D.Motto
Instansi……………………………………………………………………
…………………..5
D. Sub ruangan
Instansi……………………………………………………………………
………..5
1.1 Tugas dan Fungsi dari
subbidang……………………………………….
…………………………………………………………5
a.Bidang
PTK…………………………………………………………………………
……………………5
b.Bidang
DIKDAS……………………………………………………………………
……………………5
c.Bidang Tata
Usaha………………………………………………………………………
……………5
d.Bidang
Keuangan…………………………………………………………………
…………………..5
1.2 Tugas dan Fungsi dari
Jabatan………………………………………………………………5
BAB III
Pembahasan………………………………………………………………
…………………..v
1.1 Landasan
Teori…………………………………………………………………………
………….6
1.2 Rancangan
Jaringan……………………………………………………………………
………..6
BAB IV Laporan
Kegiatan……………………………………………………………………
………vi
A.Pelaksanaan
Kegiatan……………………………………………………………………
………..7
B.Hasil
Pelaksanaan………………………………………………………………
…………………….7
C.Faktor Pendukung &
Penghambat………………………………………………………..7
BAB V
Penutup……………………………………………………………………
………………….vii
A.Simpulan…………………………………………………………………
…………………………….8
B.
Saran………………………………………………………………………
…………………………….8
C.
Kesan………………………………………………………………………
…………………………….8
D. Daftar
Pustaka……………………………………………………………………
………………….8

KATA PENGANTAR
Segala puji Syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa Sehingga
penulis dapat menyusun laporan Praktek Kerja Instansi
(PRAKERIN) Tahun ajaran 2022/2023. Sehingga penulis
mendapat pengalaman kerja lapangan dari pihak baik secara
langsung maupun secara tidak langsung dari kegiatan prakerin
ini.
Pembuatan Laporan Kegiatan Prakerin ini merupakan salah satu
kegiatan mengikuti ujian Kompetensi Keahlian dan untuk bukti
bahwa penulis telah menyelesaikan prakerin di instansi Dinas
Pendidikan. Berkat bantuan dan dukungan dari belah
pihak,sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan dengan
baik.Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1.Bapak Drs. Jonny Gultom,selaku kepala pimpinan Dinas
Pendidikan
2.Bapak Andry Dolok Purba,S.H selaku seksi Etika dan Disiplin
sekaligus pembimbing prakerin di Bidang PTK(Pendidik dan
Tenaga Kependidikan)
3.Bapak Hotman Manurung,M.Pd selaku kepala sekolah SMKN 1
Doloksanggul
4.Ibu Rusliana Sihombing,S.Kom selaku Ketua Pembimbing
Prakerin SMKN 1 Doloksanggul
5.Segenap Anggota dewan guru SMKN 1 Doloksanggul
6.Segenap Anggota pegawai dan staf Dinas Pendidikan
7.Rekan rekan sesama prakerin di Dinas Pendidikan
8.Dan kepada orangtua yang telah memberikan bantuan dan
dukungan untuk proses pembuatan Laporan Prakerin ini dengan
baik.

Doloksanggul,11 Juli 2022


Penulis

BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Pendidikan Sistem Ganda yaitu pendidikan yang
melibatkan kegiatan lapangan yangdiselenggarakan oleh pendidikan
formal oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kegiatan lapangan
inidisebut dengan PRAKERIN (Praktik Kerja Instansi). Program ini
diselenggarakan mengembangkan kemampuan siswa yang sesuai
dengan kompetensi keahliannya
Sistem ini dapat mengembangkan potensi siswa dalam sebuah pelatihan
yang dilaksanakan di Dunia Usaha maupun Dunia Instansi dengan
kompetensi keahlian yang dimilikinya masing-masing. Maka,
SMK juga menambah bekal untuk masa mendatang guna
memasuki dunia kerja yang semakinbanyak dan ketat dalam
persaingannya saat ini.Zaman yang modern ini banyak lagi pesat
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,banyak
peralatan baru yang diciptakan untuk menunjang banyaknya
guna produksi dan jasa yang dapatmenimbulkan perubahan yang
mendasar untuk mendapatkan pekerjaan. Sehingga tenaga kerja
dituntutbukan hanya kemampuan teknis belaka, tetapi juga
harus lebih fleksibel dan berwawasan lebih luas dan didukung
keterampilan yang berkompeten.Dalam upaya untuk mewujudkan
visi dan misinya SMK melaksanakan berbagai kegiatan demimenjadikan
siswa dan siswi yang siap memasuki dunia kerja dan
dunia instansi (DU/DI), tentunya hal itu tidak dapat diraih
dengan mudah, tidak hanya dengan belajar berbagai teori yang
berada di sekolah,namun seorang siswa harus belajar mengenai
bagaimana lingkungan yang berada di dunia kerja dantentunya
bagaimana pekerjaaan yang akan dihadapinya nanti selepas
lulus dari sekolah.PRAKERIN diadakan untuk melatih skill siswa.
Dimana siswa itu bisa memanfaatkan skill itudengan sesuai
jurusannya, dengan kemampuan mendasar yang dimiliki siswa,
sehingga siswa dapatberpengalaman bagaikan apa yang disebut
kerja yang sebenarnya. Sehingga, siswa dapatmempratikkan
dan mengaplikasikan semua ilmu kejuruannya di instansi
maupun perusahaan.
Agar pelaksanaan PRAKERIN dapat berjalan dengan baik maka,
SMK harus bekerjasama lebih erat dengan dunia kerja, bukan hanya
sebagai tempat pelaksanaan praktik keahlian profesi semata tetapi
diharapkan sertanya dalam melaksanakan evaluasi pelaksanaan
Praktik Kerja Industri.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas,penulis merumuskan
masalah tersebut.
Perumusan masalah dalam laporan PKL ini adalah:
1.Adanya keterbatasan ilmu yang didapat di instansi terkait
kompetensi keahlian
2.Ruang lingkup yang minim dalam merancang jaringan
3.Aplikasi yang digunakan dalam operasi komputer terlibat
dengan kebutuhan kantor seperti;Microsoft Word,Excel,google
meet,gmail,google chrome,Adobe Acrobat DC(men-scan
dokumen penting).
4.Pengimplementasian teori yang telah diajarkan disekolah
dalam instansi hanya sedikit.
1.a Bagaimana membantu pihak PTK dalam pengolahan data
data guru?
2.b Bagaimana membantu pihakPTK dalam mencari informasi
data data guru?
C.Tujuan Praktik Kerja Instansi atau Industri

Tujuan Praktek Kerja Instansi (Prakerin) di harapkan dapat


menambah wawasandan pengetahuan yang berharga, dan
memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang
adadi lapangan. Selain itu juga untuk meningkatkan
pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang profesional
dalam lapangan kerja antara lain struktur
organisasi, jenjang karir dan teknik, juga untuk mencapai Visi da
n Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1
Doloksanggul.Maka itu, melalui salah satu program yang telah
ditentukan oleh pihak sekolah,siswa-siswi yang telah duduk di
bangku kelas XI (sebelas) diwajibkan untuk melaksanakan
Praktek Kerja Industri (Prakerin) selama kurang dari 2 bulan di
instansi.Adapun tujuan dari penulisan laporan ialah sebagai
berikut:
1.Sebagai bukti telah mengikuti prakerin dan syarat mengikuti
ujian tertulis
2.Agar para siswa mampu
memahami,memantapkan,mempelajari,mengembangkan,
Dan menerapkan ilmu yang telah dipelajari disekolah di instansi
3.Memberi gambaran tentang konsep pelajaran dan pehaman
dari sekolah yang sesuai keahlian untuk melaksanakan praktek
kerja instansi juga menerapkan ilmu tersebut sejauh mana
pengetahuan atau kemampuan dalam mengikuti praktek kerja.
4.Mengumpulkan data yang berguna untuk kepentingan sekolah
juga bagi penulis serta dapat menunjang peningkatan
pengetahuan siswa tingkat selanjutnya

D.Manfaat
1.Bagi siswa dan siswi
Beberapa manfaat yang didapatkan oleh siswa-siswi yaitu:
1.1 Untuk memperluas pengetahuan peserta didik tentang dunia
industri atau instansi
1.2 Mendorong siswa mengembangkan dan mengemukakan
pikiran dan pendapat serta mampu menuangkan dalam
bentuk tulisan yang sistematis
1.3 Mengaplikasikan ilmu yang dapat disekolah dan disekolah
yang sesungguhnya
1.4 Melatih peserta didik agar terampil dalam
menyusun,menguraikan,dan menyimpulkan pengalaman
kerja yang didapat dari instansi ataupun industri ke dalam
bentuk laporan
1.5 Meningkatkan wawasan,pemikiran,dan kreativitas siswa
dalam penulisan yang bersifat objektif dan ilmiah.

2.Bagi instansi tempat praktik kerja


2.1 a. Sebagai sarana untuk menjembatani antara instansi
dengan lembaga pendidikan untuk bekerja sama lebih lanjut
baik bersifat akademik maupun non akademik.
2.2 b. Hasil laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi mengenai
situasi umum tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan.
BAB II PROFIL INSTANSI
A.Sejarah berdirinya Dinas Pendidikan

Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Dinas Pendidikan


telah menjadi sejarah yang tak terlupakan bagi Indonesia. Keberadaan Dinas
Pendidikan sudah ada sejak Belanda melakukan penjajahan di tanah air ini. Dengan
kata lain, pada masa sulit tersebut, para founder Indonesia yang jasanya tidak
terkira bagi bangsa ini, ternyata sudah mengadakan proses pendidikan meski
dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Saat itu, warga Indonesia tetap semangat
belajar meski berada di tengahtengah berkecamuknya peperangan, maka
bermunculan para cendekiawan keturunan yang sukarela mengajarkan rakyat
Indonesia untuk bisa membaca dan menulis. Pada saat itulah, muncul perkumpulan
yang dinamakan Tiga Serangkai yang terdiri dari para cendikiawan Indonesia. Dari
tahun ke tahun bangsa Indonesia banyak yang dapat menulis serta membaca
sehingga pada 20 Oktober 1928, lahirlah Sumpah Pemuda yang diprakarsai oleh
pemuda-pemuda Indonesia. Sejak saat itu, pendidikan dilakukan terang-terangan
dan tidak ada lagi rasa takut untuk menuntut ilmu, dengan Sumpah Pemuda
Indonesia bertekad untuk bersatu melawan penjajah dimuka bumi ini. Ringkas
cerita, Indonesia berhasil menjadi negera yang merdeka pada 17 Agustus 1945
yang mendapatkan sambutan dari seluruh Indonesia. Pada saat 8

 9 yang sama, berdiri pula Dinas Nasional yang saat ini bernama Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, kemudian masalah pendidikan di Indonesia perlahan
menemukan darahnya yang sempat tersendat oleh tekanan penjajah. Terkait dengan
sejarah Dinas Pendidikan Nasional, selanjutnya terjadi perkembangan pada Saat
itu, Pemerintah Indoneia mengeluarkan sebuah Peraturan Pemerintah No. 65 tahun
1981 yang isinya menerapkan bahwa sebagian urusan pendidikan yang ada di
Indonesia ini, diserahkan kepada pemerintah yang ada di daerah. Saat itu, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan dipelopori oleh sosok Dr. Moch Yamin. Selanjutnya,
pada 1989 pemerintah kembali mengeluarkan Peraturan No. 11 Tahun 1989 yang
berisi penyerahan sebagian urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan
kebudayaan kepada pemerintah daerah. Kemudian disusul pada 1990 dengan
keluarnya Perda No. 3 Tahun 1990 yang membahas tentang dibentuknya dinas dan
juga cabang dinas pendidikan dan kebudayaan. Kemudian disusul dengan
kebijakan pada tahun 2001 tentang Otonomi Daerah sehingga masalah pendidikan
di sebuah daerah menjadi tanggung jawab daerah masing-masing meski memang
harus tetap melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan Nasional di pusa

B.Struktur Organisasi Dinas Pendidikan

KEPALA DINAS SEKRETARIAT

SUBBAGIAN UMUM
SUBBAGIAN
DAN KEPEGAWAIAN PERENCANAAN DAN
KEUANGAN

______________________________________________
________________
____
BIDANG BIDANG PEMBINA
BIDANG
PEMBINAAN PEMBINAAN KETENAGAAN
PAUD DAN PENDIDIKAN
SEKSI
PENDIDIKAN DASAR
SEKSI PENDIDIKAN PENDAYAGUNAAN
NON FORMAL SD
SEKSI PEMBINAAAN
PAUD SEKSI SEKSI
SEKSI PEMBINAAN PENDIDIKAN PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN NON SMP KARIR
FORMAL
SEKSI SARANA
SEKSI SARANA DAN
DAN SEKSI DISIPLIN DAN
PRASARANA
PRASARANA ETIKA PROFESI

SATUAN
KELOMPOK PENDIDIKAN UPT
PENDIDIKAN
JABATAN
FUNGSIONAL
C.VISI & MISI DINAS PENDIDIKAN
1.1 VISI: TERWUJUDNYA PELAYANAN DINAS
PENDIDIKAN YANG PRIMA
1.2 MISI:
1.Meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dan
tenga kependidikan
2.Transparasi dan akuntabilitas dalam
penyelenggaraan pelayanan
3.Meningkatkan SDM dan motivasi kinerja aparatur
4.Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan
prasarana pelayanan

1.3 MOTTO: SENYUM,SAPA,CERMAT


1.1 TUGAS DAN FUNGSI SUB RUANGAN INSTANSI
Ruangan instansi tersebut mempunyai tugas dan fungsi yang
berbeda pada setiap bidang.Adapun ruangan itu terbagi atas
empat bidang yaitu:

a. Bidang PTK
PTK adalah singkatan dari pendidik dan Tenaga
Kependidikan yang mempunyai tugas merencanakan,
mengkoordinasikan, membina, mengawasi dan
mengendalikan serta mengevaluasi dibidang Tenaga
Pendidik, bidang Tenaga Kependidikan, bidang
Pembinaan dan Peningkatan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan.Fungsi dari bidang PTK ialah sebagai berikut:

1. Penyusunan bahan perumusan dan koordinasi pelaksanaan


kebijakan dibidang pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Non Formal;
2. Penyusunan bahan kebijakan dibidang pembinaan pendidik
dan tenaga kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah
Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Non
Formal;
3. Penyusunan bahan rencana kebutuhan pendidik dan tenaga
kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Non Formal;
4. Penyusunan bahan pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Non Formal;
5. Penyusunan bahan rekomendasi pemindahan pendidik dan
tenaga kependidikan dalam kabupaten/kota;
6. Penyusunan bahan pemantauan dan evaluasi dibidang
pembinaan pendidik dan tenaga kependidikan Pendidikan
Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama
dan Pendidikan Non Formal;
7. Pelaporan dibidang pembinaan pendidik dan tenaga
kependidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Sekolah Dasar,
Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Non Formal;
8. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

b.Bidang DIKDAS

Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) mempunyai tugas


melaksanakan perumusan kebijakan teknis, penyelenggaraan
pelaksanaan kebijakan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan
urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan
tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah bidang
pendidikan dasar.

Bidang Pendidikan Dasar dalam melaksanakan tugas


sebagaimana dimaksud di atas menyelenggarakan fungsi:
 pelaksanaan perumusan penyusunan kebijakan teknis bidang
pendidikan dasar yang meliputi manajemen pendidikan,
kurikulum, perizinan pendidikan serta bahasa dan sastra;
 pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan urusan pemerintahan
bidang pendidikan dasar yang meliputi manajemen pendidikan,
kurikulum, perizinan pendidikan serta bahasa dan sastra;
 pelaksanaan evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan
pemerintahan bidang pendidikan dasar yang meliputi
manajemen pendidikan, kurikulum, perizinan pendidikan serta
bahasa dan sastra;
 pelaksanaan administrasi Dinas dalam penyelenggaraan
kebijakan teknis pendidikan dasar yang meliputi manajemen
pendidikan, kurikulum, perizinan pendidikan serta bahasa dan
sastra; dan
 pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai tugas dan fungsinya.
Bidang Pendidikan Dasar, terdiri dari:
1. Seksi Kurikulum dan Penjaminan Mutu;
2. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Dasar;
3. Seksi Kelembagaan dan Sarana Prasarana Sekolah Menengah
Pertama.

C. BIDANG TATA USAHA


Tata usaha sekolah adalah kegiatan
administrasi pendidikan yang mengelola pencatatan,
pengumpulan, penyimpanan data, dan dokumen yang
dapat dipergunakan untuk membantu pimpinan dalam
pengambilan keputusan, urusan surat menyurat serta
laporan mengenai kegiatan sekolah tersebut.
tata usaha memiliki tiga peranan pokok yaitu: 

Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif


untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi
Menyediakan keterangan-keterangan bagi pucuk
pimpinan organisasi itu untuk membuat keputusan atau
melakukan tindakan yang tepat
Membantu kelancaran perkembangan organisasi sebagai
suatu keseluruhan

Dalam menjalankan tugasnya, tata usaha


menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

1. Pelayanan informasi
2. Pelaksanaan urusan keuangan
3. Koordinasi penyusunan rencana, evaluasi program dan
anggaran, serta laporan
4. Penyusunan organisasi dan tata laksana
5. Pengelolaan urusan kepegawaian
6. Penyusunan peraturan
7. dan pelaksanaan urusan ketatausahaan, rumah tangga,
perlengakapan, dan pengelolaan barang milik
organisasi/instansi
D. BIDANG KEUANGAN

Bidang keuangan adalah sub bagian yang membidangi keuangan


yang mengoperasi
Segala dana untuk membantu menunjang kemajuan sekolah.
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

1. Menyusun bahan koordinasi dan menyusun anggaran


keuangan;
2. Melakukan pengelolaan dan pembinaan administrasi
keuangan;
3. Melakukan evaluasi anggaran dan penggunaan keuangan;
4. Menyusun laporan keuangan;
5. Menyusun bahan koordinasi dibidang keuangan;
6. Menyusun bahan koordinasi pelaksanaan tugas bidang –
bidang dan UPT dilingkungan Dinas dibidang keuangan;
7. Melakukan evaluasi dan menyusun laporan; dan
8. Melakukan tugas – tugas kedinasan lain yang diberikan
oleh Sekretaris.

Melalui kegiatan manajemen keuangan dan pembiayaan,


kebutuhan pendanaan, pembiayaan kegiatan dan
anggaran lembaga pendidikan dapat direncanakan,
diupayakan pengadaannya, dibukukan secara transparan,
digunakan untuk membiayai pelaksanaan program
lembaga pendidikan secara efektif dan efisien, sekaligus
dipertanggungjawabkan untuk memberikan rasa puas
pada pihak-pihak yang mendonasikan uang untuk
kegiatan lembaga pendidikan. Uraian ini sekaligus
memperkuat Untuk itu tujuan manajemen keuangan dan
pembiayaan lembaga pendidikan adalah: 1. Meningkatkan
penggalian sumber biaya lembaga pendidikan 2.
Menciptakan pengendalian yang tepat sumber keuangan
organisasi pendidikan
Adapun Tugas dan fungsi Jabatan masing-masing adalah:
1. Kepala Dinas:
a. memimpin dan mengordinasikan pelaksanaan tugas
dan fungsi Dinas Pendidikan ;
b. mengordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi
Sekretariat, Bidang dan UPT Dinas Pendidikan serta
kelompok jabatan fungsional;
c. mengembangkan dan melaksanakan koordinasi,
kerjasama dan kemitraan dengan SKPD/UKPD, instansi
pemerintah, swasta dan/atau pihak ketiga lainnya
dalamrangka memperlancar pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Pendidikan;
d. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati;
e. melaporkan dan mempertanggungjawabkan
pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Pendidikan .
2. Sekretariat : a. Sekretariat merupakan unit kerja Dinas
Pendidikan sebagai unsur staf dalam pelaksanaan
administrasi dinas yang dipimpin oleh Sekretaris yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas;
b. Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan pelayanan
teknis dan administrasi serta koordinasi pelaksanaan
tugas dan fungsi Dinas Pendidikan .
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), Sekretariat menyelenggarakan fungsi:
1) pengordinasian penyusunan kebijakan, rencana
strategis, program, kegiatan, dan anggaran serta tugas
pembantuan di bidang pendidikan;
2) pengelolaan kepegawaian Dinas Pendidikan;
3) pengelolaan data dan informasi di bidang pendidikan;
4) pengordinasian dan pelaksanaan kerjasama di bidang
pendidikan;
5) pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas
Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
6) pengordinasian penyusunan laporan keuangan di
bidang pendidikan;
7) penyelenggaraan ketatausahaan, rumah tangga,
bahan rancangan peraturan perundang-undangan di
bidang pendidikan, serta hubungan masyarakat;
8) pengelolaan keuangan Dinas Pendidikan;
9) pengordinasian pelaksanaan tindak lanjut atas laporan
hasil pemeriksaan;
10) pengelolaan perlengkapan Dinas Pendidikan diluar
prasarana dan sarana pendidikan;
11) pengordinasian penyusunan laporan asset Dinas
Pendidikan;
12) pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh kepala
Dinas Pendidikan.
2.1. Subbagian Umum dan Kepegawaian a. Subbagian
Umum dan Kepegawaian merupakan satuan pelaksana
sekretariat dalam pelaksanaan ketatausahaan,
perlengkapan, kerumahtanggaan, kepegawaian, arsip,
dan dokumentasi Dinas Pendidikan yang dipimpin oleh
seorang Kepala Subbagian yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Dinas. b.
Subbagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas
melaksanakan ketatausahaan, rumah tangga,
perlengkapan, arsip, dokumentasi, dan kepegawaian
Dinas Pendidikan. c. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Subbagian Umum
dan Kepegawaian melaksanakan uraian tugas sebagai
berikut :
1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis,
rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan
anggaran Dinas Pendidikan sesuai dengan lingkup
tugasnya;
2. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas
Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. melaksanakan kegiatan surat-menyurat, perlengkapan,
kebersihan, keindahan, ketertiban, ketentraman,
keamanan, kearsipan, dan dokumentasi serta
keprotokoleran;
4. melaksanakan kegiatan perencanaan, pengembangan,
pembinaan, dan kesejahteraan kepegawaian;
5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris
dinas;
6. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas.
2.2. Subbagian Perencanaan dan Keuangan
a. Subbagian Perencanaan dan Keuangan merupakan satuan
pelaksana sekretariat dalam pelaksanaan pengordinasian
penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran, administrasi
keuangan, pengelola barang milik/kekayaan negara serta sarana
yang dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Sekretaris Dinas.
(1) Subbagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai tugas
pengordinasian penyusunan Renstra, RKA, DPA, penyusunan
laporan keuangan, LAKIP, LPPD Dinas Pendidikan .
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), Subbagian Perencanaan dan Keuangan melaksanakan
rincian
a. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana
kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran Dinas
Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas
Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. menghimpun bahan penyusunan rencana strategis, rencana
kegiatan dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran
Dinas Pendidikan;
d. mengordinasikan penyusunan rencana strategis, rencana
kegiatan dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran
Dinas Pendidikan;
e. melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan
evaluasi penyerapan anggaran Dinas Pendidikan;
f. mempersiapkan pengajuan surat permohonan membayar,
surat permohonan penyediaan dana, dan surat pencairan dana
Dinas Pendidikan;
g. menghimpun bahan penyusunan laporan keuangan Dinas
Pendidikan;
h. menyusun laporan keuangan Dinas Pendidikan;
i. mengordinasikan pelaksanaan tugas bendahara Dinas
Pendidikan;
j. menghimpun bahan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah Dinas Pendidikan;
k. menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
Dinas Pendidikan;
i. menghimpun bahan penyusunan laporan penyelenggaran
pemerintahan daerah Dinas Pendidikan;
m. menyusun laporan penyelenggaran pemerintahan daerah
Dinas Pendidikan ;
n. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh sekretaris dinas;
o. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas Subbagian
Perencanaan dan Keuangan.
3. Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal
a. Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal
merupakan unit kerja Dinas Pendidikan sebagai unsur lini dalam
pelaksanaan pembinaan pendidikan anak usia dini dan
pendidikan non formal yang dipimpin oleh Kepala Bidang yang
berkedudukan di bawah dan bertanggunjawab kepada Kepala
Dinas.
b. Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
tugas melaksanakan kegiatan pembinaan pendidikan anak usia
dini dan pendidikan non formal.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal
menyelenggarakan fungsi:
1. penyusunan bahan rencana strategis, rencana kerja dan
anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran Dinas
Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas
Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. penyusunan kebijakan PAUD dan pendidikan non formal;
4. pelaksanaan kebijakan PAUD dan pendidikan non formal;
5. pelaksanaan monitoring, pengendalian dan evaluasi
kebijakan PAUD dan pendidikan non formal;
6. penyusunan kebutuhan prasarana dan sarana PAUD dan
pendidikan non formal;
7. pengawasan penyelenggaraan PAUD dan pendidikan non
formal;
8. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas;
9. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas bidang Pembinaan
PAUD dan Pendidikan Non Formal.
3.1. Seksi Pembinaan PAUD
a. Seksi Pembinaan PAUD merupakan satuan pelaksana bidang
Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal dalam
pelaksanaan kegiatan pembinaan PAUD yang dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan PAUD dan
Pendidikan Non Formal.
b. Seksi Pembinaan PAUD mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pembinaan PAUD. c. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Pembinaan PAUD
melaksanakan rincian tugas sebagai berikut :
1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana
kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran
bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal sesuai dengan lingkup
tugasnya;
2. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran bidang PAUD
dan Pendidikan Non Formal sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. melaksanakan kegiatan penyusunan bahan kebijakan PAUD;
4. melaksanakan kegiatan kebijakan PAUD;
5. mempersiapkan bahan pemberian rekomendasi pendirian
atau penutupan satuan pendidikan PAUD;
6. melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan
evaluasi kebijakan PAUD;
7. melaksanakan kegiatan pengawasan penyelenggaraan PAUD;
8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
9. melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas Seksi
Pembinaan PAUD.
3.2. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal
a. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal merupakan satuan
pelaksana bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal
dalampelaksanaan kegiatan pembinaan Pendidikan Non Formal
yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pendidikan PAUD dan Pendidikan Non Formal.
b. Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan pembinaan Pendidikan Non Formal.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Seksi Pembinaan Pendidikan Non Formal melaksanakan
rincian tugas sebagai berikut :
1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana
kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran
bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal sesuai dengan lingkup
tugasnya;
2. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran bidang PAUD
dan Pendidikan Non Formal sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. melaksanakan kegiatan penyusunan bahan kebijakan
Pendidikan Non Formal;
4. melaksanakan kegiatan kebijakan Pendidikan Non Formal;
5. mempersiapkan bahan pemberian rekomendasi pendirian
atau penutupan satuan pendidikan non formal;
6. melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan
evaluasi kebijakan Pendidikan Non Formal;
7. melaksanakan kegiatan pengawasan penyelenggaraan
Pendidikan Non Formal;
8. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
9. melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas Seksi
Pembinaan Pendidikan Non Formal.
3.3. Seksi Sarana dan Prasarana
a. Seksi Prasarana dan Sarana merupakan satuan pelaksana
bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal dalam
pelaksanaan kegiatan penyediaan Prasarana dan Sarana
penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal yang
dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang
Pendidikan PAUD dan Pendidikan Non Formal.
b. Seksi Prasarana dan Sarana mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penyediaan prasarana dan sarana penyelenggaraan
PAUD dan Pendidikan Non Formal; c. Untuk melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi Prasarana dan
Sarana melaksanakan rincian tugas sebagai berikut :
1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana
kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran
bidang PAUD dan Pendidikan Non Formal sesuai dengan lingkup
tugasnya;
2. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran bidang PAUD
dan Pendidikan Non Formal sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. menghimpun permohonan kebutuhan prasarana dan sarana
penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
4. melaksanakan analisa terhadap permohonan kebutuhan
prasarana dan sarana penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan
Non Formal;
5. menyusun kebutuhan prasarana dan sarana penyelenggaraan
PAUD dan Pendidikan Non Formal;
6. melaksanakan proses penyediaan kebutuhan prasarana dan
sarana penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
7. melakukan penyimpanan prasarana dan sarana
penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
8. melaksanakan distribusi prasarana dan sarana
penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
9. melaksanakan proses penghapusan prasarana dan sarana
penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
10. melaksanakan pencatatan, pembukuan dan pelaporan
prasarana dan sarana penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan
Non Formal;
11. melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan
evaluasi ketersediaan dan kelaikan prasarana dan sarana
penyelenggaraan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
12. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal;
13. melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas Seksi
Prasarana dan Sarana.
4. Bidang Pendidikan Dasar
a. Bidang Pendidikan Dasar merupakan unit kerja Dinas
Pendidikan sebagai unsur lini dalam pelaksanaan pembinaan
pendidikan Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang
dipimpin oleh Kepala Bidang yang berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
b. Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
tugas melaksanakan penyelenggaraan pendidikan dasar.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Bidang Pendidikan Dasar menyelenggarakan fungsi:
1. penyusunan bahan rencana strategis, rencana kerja dan
anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran Dinas
Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
2. pelaksanaan dokumen pelaksanaan anggaran Dinas
Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya;
3. penyusunan kebijakan penyelenggaraan pendidikan dasar;
4. pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pendidikan dasar;
5. penyelenggaraan satuan pendidikan dasar;
6. pelaksanaan monitoring, pengendalian dan evaluasi kebijakan
penyelenggaraan pendidikan dasar;
7. penyusunan kebutuhan prasarana dan sarana
penyelenggaraan pendidikan dasar;
8. pengawasan penyelenggaraan pendidikan dasar;
9. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas;
10. pelaporan dan pertanggungjawaban tugas Bidang
Pendidikan Dasar.
4.1. Seksi Pendidikan Sekolah Dasar
a. Seksi Pendidikan Sekolah Dasar merupakan satuan pelaksana
bidang Pendidikan Dasar dalam pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar yang dipimpin oleh
seorang Kepala Seksi yang berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan Dasar.
b. Seksi Pendidikan Sekolah Dasar mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pendidikan sekolah
dasar.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Seksi Pendidikan Sekolah Dasar melaksanakan rincian tugas
sebagai berikut : 1. menyusun bahan penyusunan rencana
strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran bidang Pendidikan Dasar sesuai dengan
lingkup tugasnya; 2. melaksanakan dokumen pelaksanaan
anggaran bidang Pendidikan Dasar sesuai dengan lingkup
tugasnya; 3. melaksanakan kegiatan penyusunan bahan
kebijakan penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar; 4.
melaksanakan kegiatan kebijakan penyelenggaraan pendidikan
sekolah dasar; 5. menyelenggarakan satuan pendidikan sekolah
dasar; 6. mempersiapkan bahan pemberian rekomendasi
pendirian atau penutupan satuan pendidikan sekolah dasar; 7.
melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi
kebijakan penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar; 8.
melaksanakan kegiatan pengawasan penyelenggaraan
pendidikan sekolah dasar; 9. melaksanakan tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Bidang Pendidikan Dasar; dan 10.
melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas Seksi
Pendidikan Sekolah Dasar.
4.2. Seksi Pendidikan SMP
a. Seksi Pendidikan SMP merupakan satuan pelaksana bidang
Pendidikan Dasar dalam pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan
pendidikan sekolah dasar yang dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Pendidikan Dasar.
b. Seksi Pendidikan SMP mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penyelenggaraan pendidikan sekolah menengah
pertama.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Seksi Pendidikan SMP melaksanakan rincian tugas sebagai
berikut : 1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis,
rencana kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan
anggaran bidang Pendidikan Dasar sesuai dengan lingkup
tugasnya; 2. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran
bidang Pendidikan Dasar sesuai dengan lingkup tugasnya; 3.
melaksanakan kegiatan penyusunan bahan kebijakan
penyelenggaraan pendidikan sekolah menengah pertama; 4.
melaksanakan kegiatan kebijakan penyelenggaraan pendidikan
sekolah menengah pertama; 5. menyelenggarakan satuan
pendidikan sekolah menengah pertama; 6. mempersiapkan
bahan pemberian rekomendasi pendirian atau penutupan
satuan pendidikan sekolah menengah pertama; 7.
melaksanakan kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi
kebijakan penyelenggaraan pendidikan sekolah menengah
pertama; 8. melaksanakan kegiatan pengawasan
penyelenggaraan pendidikan sekolah menengah pertama;
9. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pendidikan Dasar; dan 10. melaporkan dan
mempertanggungjawabkan tugas Seksi Pendidikan SMP.

4.3. Seksi Prasarana dan Sarana


a. Seksi Prasarana dan Sarana merupakan satuan pelaksana
bidang Pendidikan Dasar dalam pelaksanaan kegiatan
penyediaan Prasarana dan Sarana penyelenggaraan pendidikan
dasar yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Pendidikan Dasar.
b. Seksi Prasarana dan Sarana mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penyediaan prasarana dan sarana penyelenggaraan
pendidikan dasar.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Seksi Prasarana dan Sarana melaksanakan rincian tugas
sebagai berikut : 1. menyusun bahan penyusunan rencana
strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran bidang Pendidikan Dasar sesuai dengan
lingkup tugasnya; 2. melaksanakan dokumen pelaksanaan
anggaran bidang Pendidikan Dasar sesuai dengan lingkup
tugasnya; 3. menghimpun permohonan kebutuhan prasarana
dan sarana penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 4. melaksanakan
analisa terhadap permohonan kebutuhan prasarana dan sarana
penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 5. menyusun kebutuhan
prasarana dan sarana penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 6.
melaksanakan proses penyediaan kebutuhan prasarana dan
sarana penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 7. melakukan
penyimpanan prasarana dan sarana penyelenggaraan
Pendidikan Dasar; 8. melaksanakan distribusi prasarana dan
sarana penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 9. melaksanakan
proses penghapusan prasarana dan sarana penyelenggaraan
Pendidikan Dasar; 10. melaksanakan pencatatan, pembukuan
dan pelaporan prasarana dan sarana penyelenggaraan
Pendidikan Dasar; 11. melaksanakan kegiatan monitoring,
pengendalian dan evaluasi ketersediaan dan kelaikan prasarana
dan sarana penyelenggaraan Pendidikan Dasar; 12.
melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang
Pembinaa Pendidikan Dasar; dan 13. melaporkan dan
mempertanggungjawabkan tugas Seksi Prasarana dan Sarana.
5. Bidang Ketenagaan
a. Bidang Ketenagaan merupakan unit kerja Dinas Pendidikan
sebagai unsur lini dalam pelaksanaan pengembangan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan yang dipimpin oleh Kepala
Bidang yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas.
b. Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempunyai
tugas melaksanakan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Bidang Ketenagaan menyelenggarakan fungsi: 1.
penyusunan bahan rencana strategis, rencana kerja dan
anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran Dinas
Pendidikan sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. pelaksanaan
dokumen pelaksanaan anggaran Dinas Pendidikan sesuai
dengan lingkup tugasnya; 3. penyusunan analisa kebutuhan
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 4. penyusunan
kebijakan pengembangan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 5. pelaksanaan kebijakan pengembangan tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan; 6. pelaksanaan kegiatan
pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 7. pelaksanaan monitoring, pengendalian dan
evaluasi kebijakan pendayagunaan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 8. pengawasan disiplin dan etika tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan; 9. pelaksanaan evaluasi kompetensi
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 10. penyusunan peta
pendayagunaan, penugasan dan kompetensi tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan; 11. pelaksanaan tugas lain yang
diberikan oleh Kepala Dinas; dan 12. pelaporan dan
pertanggungjawaban tugas Bidang Ketenagaan.
5.1. Seksi Pendayagunaan
a. Seksi Pendayagunaan merupakan satuan pelaksana bidang
Ketenagaan dalam penyusunan rencana kebutuhan, orientasi
dan penempatan tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan
pada satuan pendidikan yang dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Bidang Ketenagaan.
b. Seksi Pendayagunaan mempunyai tugas menyusun rencana
kebutuhan, orientasi dan penempatan tenaga pendidikan dan
tenaga kependidikan pada satuan pendidikan. c. Untuk
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Seksi
Pendayagunaan melaksanakan rincian tugas sebagai berikut : 1.
menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana kerja
dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran bidang
Ketenagaan sesuai dengan lingkup tugasnya; 2. melaksanakan
dokumen pelaksanaan anggaran bidang Ketenagaan sesuai
dengan lingkup tugasnya; 3. menyusun standar kompetensi
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 4. menyusun bahan
analisa jabatan dan beban kerja tenaga pendidikan dan tenaga
kependidikan; 5. menyusun peta jabatan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan; 6. menyusun dan mengajukan kebutuhan
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 7. melaksanakan
kegiatan orientasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 8.
memproses penempatan dan penugasan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan pada satuan pendidikan; 9. melaksanakan
kegiatan monitoring, pengendalian dan evaluasi penempatan,
penugasan dan pendayagunaan tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 10. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh
Kepala Bidang Ketenagaan; dan 11. melaporkan dan
mempertanggungjawabkan tugas Seksi Pendayagunaan.
5.2. Seksi Pengembangan Karir
a. Seksi Pengembangan Karir merupakan satuan pelaksana
bidang Ketenagaan dalam pengembangan kompetensi, pangkat
dan karir tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan pada
satuan pendidikan yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Ketenagaan.
b. Seksi Pengembangan Karir mempunyai tugas menyusun
rencana pengembangan kompetensi, pangkat dan karir tenaga
pendidikan dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan.
Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan
2016-2021
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Seksi Pengembangan Karir melaksanakan rincian tugas
sebagai berikut : 1. menyusun bahan penyusunan rencana
strategis, rencana kerja dan anggaran serta dokumen
pelaksanaan anggaran bidang Ketenagaan sesuai dengan lingkup
tugasnya; 2. melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran
bidang Ketenagaan sesuai dengan lingkup tugasnya; 3.
menyusun kebijakan pengembangan karir tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan; 4. melaksanakan kebijakan
pengembangan karir tenaga pendidik dan tenaga kependidikan;
5. melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi
kompetensi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 6.
menyusun kebutuhan kegiatan pengembangan kompetensi
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 7. melaksanakan
kegiatan pengembangan kompetensi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan; 8. melaksanakan monitoring,
pengendalian dan evaluasi profesi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 9. melaksanakan penilaian awal angka kredit
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 10. melaksanakan
tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketenagaan; dan
11. melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas Seksi
Pengembangan Karir.
5.3. Seksi Pembinaan Disiplin dan Etika Profesi
a. Seksi Pembinaan Disiplin dan Etika Profesi merupakan satuan
pelaksana bidang Ketenagaan dalam pembinaan disiplin dan
etika profesi tenaga pendidikan dan tenaga kependidikan pada
satuan pendidikan yang dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Bidang Ketenagaan.
b. Seksi Pembinaan Disiplin dan Etika Profesi mempunyai tugas
menyusun rencana pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga
pendidikan dan tenaga kependidikan pada satuan pendidikan.
c. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), Seksi Pembinaan Disiplin dan Etika Profesi melaksanakan
rincian tugas sebagai berikut :
1. menyusun bahan penyusunan rencana strategis, rencana
kerja dan anggaran serta dokumen pelaksanaan anggaran
bidang Ketenagaan sesuai dengan lingkup tugasnya; 2.
melaksanakan dokumen pelaksanaan anggaran bidang
Ketenagaan sesuai dengan lingkup tugasnya; 3. menyusun
kebijakan pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga pendidik
dan tenaga kependidikan; 4. melaksanakan kebijakan
pembinaan disiplin dan etika profesi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 5. melaksanakan monitoring, pengendalian dan
evaluasi disiplin dan etika profesi tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan; 6. melaksanakan kegiatan pengembangan disiplin
dan etika profesi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan; 7.
memproses pelanggaran disiplin dan etika profesi oleh tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan; 8. melaksanakan tugas lain
yang diberikan oleh Kepala Bidang Ketenagaan; dan 9.
melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas Seksi
Pembinaan Disiplin dan Etika Profesi.
6. UPT Dinas Pendidikan a. Satuan pendidikan PAUD, Non
Formal, Sekolah Dasar, dan Sekolah Menengah Pertama milik
Pemerintah Daerah merupakan unit pelaksana teknis Dinas
Pendidikan dipimpin oleh seorang Kepala UPT dengan sebutan
Kepala Sekolah yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas diangkat dari guru yang diberikan
tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah b. Ketentuan lebih
lanjut mengenai satuan pendidikan sebagai UPT Dinas
Pendidikan diatur dengan Peraturan Bupati.
7. Kelompok Jabatan Fungsional
a. Dinas Pendidikan memiliki kelompok jabatan fungsional guru
dan jabatan fungsional lainnya sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
b. Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dipimpin oleh Ketua Kelompok Jabatan Fungsional yang
dipilih dari pejabat fungsional dan diajukan pengangkatannya
kepada Kepala Dinas.
c. Pejabat fungsional yang dapat dipilih dan diajukan untuk
diangkat sebagai Ketua Kelompok Jabatan Fungsional
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), sekurang- kurangnya
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. mempunyai etos kerja yang baik; 2. tidak pernah melanggar
disiplin dan etika profesi; 3. mempunyai Sasaran Kinerja Pegawai
dengan nilai rata-rata baik selama 2 (dua) tahun terakhir; 4.
dihormati dikalangan pejabat fungsional Dinas Pendidikan; 5.
memberikan sikap keteladanan; dan 6. dapat menjadi perekat
dikalangan fungsional Dinas Pendidikan. d. Ketua Kelompok
Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
ayat (3) diangkat untuk masa kerja 3 (tiga) tahun dan dapat
dipilih dan diangkat kembali hanya untuk 1 (satu) kali masa kerja
berikutnya, dan diberikan insentif bulanan sesuai kemampuan
keuangan daerah. e. Ketentuan lebihlanjut mengenai Kelompok
Jabatan Fungsional Dinas Pendidikan diatur dengan Peraturan
Bupati.
BAB III PEMBAHASAN

1.1 LANDASAN TEORI


a. Pengertian Komputer

gambar 1.1 komputer


Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data
menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer
semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang
perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau
tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan
kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi
hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika,
tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak
berhubungan dengan matematika.

b.Pengertian Kabel UTP

Definisi kabel UTP adalah suatu jenis kabel yang dapat dipakai
untuk membuat jaringan komputer, berupa kabel yang di bagian
dalamnya berisikan 4 pasang kabel. Kabel Twisted Pair Cable ini
terbagi kedalam 2 jenis diantaranya, Shielded dan Unshielded.
Shielded adalah jenis dari kabel UTP yang memiliki selubung
pembungkus, sedangkan unshielded adalah jenis yang tidak
mempunyai selubung pembungkus. Untuk koneksinya kabel
jenis ini memakai konektor RJ-45 atau RJ-11.
1.Susunan Kabel Straight
a.Ujung konektor 1: Putih hijau, Hijau, Putih oranye, Biru, Putih biru,
Oranye, Putih cokelat, Cokelat.
2.Susunan Kabel crossover

b. Susunan Warna Kabel Cross

1. Putih orange.
2. Orange.
3. Putih hijau.
4. Biru.
5. Putih biru.
6. Hijau.
7. Putih coklat.
8. coklat.

C.Pengertian Router
Router adalah perangkat yang memungkinkan beberapa
perangkat bisa terhubung ke internet. Selain itu,
Fungsi router yang lainnya adalah mengelola lalu lintas antar
jaringan dengan meneruskan paket data ke alamat IP yang
dituju.

D.Pengertian Cisco Packet Tracer

Cisco Packet Tracer merupakan simulasi jaringan yang


disediakan oleh perusahaan Cisco agar setiap orang dapat
belajar membangun sebuah jaringan tanpa harus membeli
perangkat jaringan tersebut, mengingat harganya yang dapat
dibilang mahal.

1.2 RANCANGAN JARINGAN


a. ALAT DAN BAHAN
1. cisco packet tracer
2.6 buah pc
3.3 router
4.kabel router
b.LANGKAH LANGKAH MEMBUAT JARINGAN
1. Buka aplikasi cisco

2.Rancang jaringan seperti di bawah ini

3.Hubungkan perangkat tersebut dengan kabel straight


4.Kemudian masukkan IP Address masing masing pcklik
pcpilih desktop

 pc1:192.172.1.2
 pc2: 192.172.1.3
 pc3: 192.172.1.4
 pc4: 192.172.2.5
 pc5: 192.172. 2.6
 pc6: 192.172. 2.7
 pc7: 192.172.3.8
 pc8: 192.172. 3.9
 pc9: 192.172. 3.10
 pc10: 192.172.4.11
 pc11: 192.172.4.12

5.klik router1matikan tombol nyapilih modul NM-


4Edragnyalakan tombolnya.Demikian juga dengan
router2
6.masukkan gateway router1:192.172.1.1 pada
fa0/0kemudian alamat fa0/1:192.172.3.1 dan subnet
mask:255.255.255.0

7. masukkan gateway router2:192.172.2.1 pada


fa0/0kemudian alamat fa0/1:192.172.4.1 dan subnet
mask:255.255.255.0

9. lalu isi alamat eth1/0:10.10.10.10.1subnet


mask:255.0.0.0klik on
10.isi alamat eth1/1:20.20.20subnet
mask:255.0.0.0klik on

11.tahap berikutnya klik router1pilih RIPmasukkan


network router1:
 192.172.1.0add
 192.172.4.0add
 10.10.10.0add

12. tahap yang sama klik router2pilih RIPmasukkan


network router2:
 192.172.2.0add
 192.172.4.0 add
 20.20.20.0 add

13. langkah selanjutnya ping pc1-pc3ping gateway


fa0/0 dan eth1/0enter dan sampai seterusnya
14.langkah terakhir klik ikon simple PDUarahkan
router-PCdan hasilnya akan successfull

Anda mungkin juga menyukai