( PRAKERIN )
Disusun Oleh :
Kelas : XI TKJ 1
LEMBAR PENGESAH................................................................................... 2
DAFTAR ISI..................................................................................................... 3
KATA PENGANTAR...................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................... 26
KATA PENGANTAR
Penulis
Nur Wahyuni
NIS :
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
2. Adanya masukan, seperti kritik dan saran yang positif dan konstruktif dari
siswa maupun sekolah (SMK) untuk perkembangan DUDI.
LANDASAN TEORI
Masa Reformasi
Pada awal masa reformasi, tugas dan fungsi Departemen
Penerangan tidak banyak berubah. Kelembagaan penerangan
dipertahankan mulai dari tingkat pusat sampai provinsi dengan nama
kantor wilayah departemen penerangan dan biro humas provinsi.
Pasca pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, terjadi reposisi terhadap perangkat daerah
sesuai kepentingan daerah. Kantor penerangan di bawah koordinasi
pemerintah provinsi, kabupaten dan kota.
Sesuai dengan Kepres 153 Tahun 1999 dibentuk Badan
Informasi dan Komunikasi Nasional (BIKN) di tingkat pusat, sedang
di tingkat provinsi; kabupaten dan kota. Setahun setelah pembubaran
Departemen Penerangan, dibentuk Lembaga Informasi Nasional
(LIN), yang kemudian diubah lagi statusnya menjadi Kementerian
Negara Komunikasi dan Informasi (KemenegKominfo).
Selanjutnya, tugas layanan informasi publik diserahkan kepada
Menteri Negara Komunikasi dan Informasi. Sedang BIKN berubah
menjadi Lembaga Informasi Nasional dan bertanggung jawab kepada
Menteri Komunikasi dan Informasi.
Sejak tahun 2005, terjadi perubahan dari Kementerian Negara
Komunikasi dan Informasi menjadi Departemen Komunikasi dan
Informatika. Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005,
dilakukan integrasi Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi;
Lembaga Informasi Nasional, dan Direktorat Jenderal Pos dan
Telekomunikasi.
Salah satu fungsi penting Departemen Kominfo yang berkaitan
dengan informasi adalah penyebarluasan informasi nasional dengan
menciptakan keterbukaan akses informasi dan membangun serta
mengembangkan infrastruktur telekomunikasi guna kepentingan
seluruh warga negara.
Akhir tahun 2010 lalu, lembaga Kementerian Komunikasi dan
Informatika menyempurnakan penataan organisasi. Paradigma baru
kebijakan komunikasi menempatkan informasi sebagai bagian
kebutuhan keseharian masyarakat. Fungsi informasi dikembangkan
pada nilai tambah ekonomi, bukan sekadar ‘penerangan’, namun lebih
dukungan komunikasi strategis untuk membangun integrasi nasional
dengan baik.
Transformasi Digital
Dinamika teknologi informasi dan perkembangan ekonomi
digital membuat Kementerian Komunikasi dan Informatika fokus
untuk melakukan percepatan pemerataan infrastruktur digital berupa
akses telekomunikasi dan jaringan internet. Selain terjadi perubahan
nomenklatur, pada akhir tahun 2006, Kementerian Kominfo
menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor:
1006/KMK.05/2006 tentang Penetapan Balai Telekomunikasi dan
Informatika Perdesaan (BTIP).
Seiring dengan pesatnya perkembangan di bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dan tuntutan akan ketersediaan
layanan TIK di seluruh lapisan masyarakat, maka BTIP
bertransformasi menjadi Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan
Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) pada tanggal 19 November
2010. Sejak Agustus 2017, Menteri Komunikasi dan Informatika
mencanangkan nama baru bagi BP3TI menjadi BAKTI. Lembaga itu
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan pembiayaan Kewajiban
Pelayanan Universal dan penyediaan infrastruktur dan layanan
telekomunikasi dan informatika.
Tugas dan fungsi utama Kementerian Komunikasi dan
Informatika adalah merumuskan kebijakan nasional, kebijakan
pelaksanaan, dan kebijakan teknis di bidang komunikasi dan
informatika yang meliputi pos, telekomunikasi, penyiaran, teknologi
informasi dan komunikasi, layanan multimedia dan desiminasi
informasi.
2.2 Struktur organisasi perusahaan
2.3 Bidang Usaha
- IP Address
Versi-versi IP Address
1. IPv4
Ini merupakan versi IP Address yang sudah dipakai sejak internet mulai
dimanfaatkan secara komersial. Versi IPv4 ini juga menjadi versi paling banyak
digunakan. Bisa jadi, saat ini kita sedang memakainya.
IPv4 memiliki panjang angka 32 bit dan terdiri dari 4 oktet. Kumpulan
angka masing-masing menjadi representasi desimal dari delapan digit (bit)
angka biner.
Satu baris yang terdiri dari delapan angka disebut juga sebagai oktet.
Setiap oktet bernilai maksimal 255. Oleh sebab itu, alamat IPv4 ini memiliki
rentang dari 0.0.0.0 sampai 255.255.255.255. Dengan rentang itu, IPv4 bisa
menampung hampir 4,3 miliar IP Address.
2. IPv6
Saat ini, versi IPv6 address belum digunakan meluas, tetapi IPv6
diciptakan dsebabkan kapasitas IPv6 mempunyai panjang angka 128 bit dan
terdiri dari delapan kumpulan angka dan huruf yang dipisahkan dengan titik
dua. Masing-masing kumpulan angka dan huruf itu adalah representasi desimal
dari angka 16 biner.
1. IP Public
2. Privat
1. Dinamis
2. Statis
Langkah-langkah Subnetting
-Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask.
1. Penempatan Router
Jadi ada 2 kabel yang digunakan di sini, yang pertama adalah untuk
menghubungkan antara modem internet dengan router WIifi, yang kedua adalah
antara router Wifi dengan perangkat PC atau Laptop.
Kabel dari modem umumnya akan dihubungkan pada port WAN yang
ada di router Wifi (lokasinya umumnya terpisah sendiri), dan kabel dari router
ke perangkat akan dihubungkan melalui salah satu port LAN yang tersedia pada
router.
3. Konfigurasi Router
Untuk tahap selanjutnya ini anda perlu mengatur router supaya dapat
terkoneksi dengan modem internet milik ISP yang ada di rumah atau di kantor
anda.
Pengaturan ini akan berbeda-beda untuk setiap ISP, dan bisa anda
tanyakan kepada mereka, tapi pada umumnya di sini sudah tidak perlu
dilakukan pengaturan apa-apa lagi kecuali kalau router anda tidak bisa
membaca settingan secara otomatis.
4. Konfigurasi SSID
Kemudian pilih hotspot yang sesuai dengan nama SSID yang tadi kamu
buat, kemudian masukkan password sesuai dengan yang kamu isi pada kolom
Pre-Shared Key, dan tunggu sampai koneksi berhasil tersambung.
1. Login Winbox
- Mode : ap bridge (point to multi point) pilih ap bridge agar bias lebih dari
satu client yang terkoneksi ke SSID wifi nya.
- Band :2GHz-B/G, band ini lebih stabil dan kompatibel dengan semua
device,dan disesuaikan sama persis.
- Channel width : 20MHz, optional
- Frequency :2417,sesuaikan agar tidak bentrok dengan frequency yang
kita gunakan melalui access point lain.
- SSID : Doviventuraz’s wifi,nama ini yang akan muncul ketika di scan di
handphone atau laptop.
- Security profile : password,kita harus menyeting nya terlebih dahulu.
- Kalau sudah selesai klik Apply dan OK untuk menyimpan perubahan
konfigurasi ih dahulu di bagian security profile.
2.Menambahkan Password
7. Sampai di tahap ini cara setting wifi access point di mikrotik sudah
selesai,dengan konfigurasi standart seperti ini kita sudah berhasil membangun
jaringan wifi dengan router board mikrotik.
1. Masuk software Cisco Packet Tracer kemudian pilih "guest login" di pojok
kanan bawah.
2. Setelah masuk, cari perangkat-perangkat yang dibutuhkan kira-kira seperti
ini.
3. Setelah itu kita hubungkan perangakat dengan kabel, cari menu connections
(ikon listrik) setelah masuk pilih jenis kabel kemudian hubungkan.
4. Jika antara kabel dan perangkat ada titik hijau tandanya jaringan sudah
terhubung.
5. Untuk mengecek jaringan sudah terhubung atau belum, klik salah satu
komputer kemudian pilih "Desktop", pilih "Static" dan setting IP Address.
6. Jika sudah ping IP yang sudah di setting tadi, jika sudah terhubung maka
akan muncul Reply seperti ini.
2. Langkah kedua
Pada langkah ini adalah untuk menghubungkan komputer / laptop dengan
printer sharing.
BAB IV
Selain itu, untuk mengikuti ujian nasional, sangat penting bagi seorang
siswa untuk melakukan Prakerin. Dengan mengikuti kegiatan tersebut maka
mereka akan lebih mudah dalam mendapatkan pembelajaran serta pengalaman
yang lebih banyak khususnya dalam dunia kerja secara langsung.