Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

CV.PUDAK SCIENTIFIC

DISUSUN OLEH:

NAMA : SYAHLANAA SYAUQI HAFIDIEN

KELAS : XI TEKNIK PEMESINAN 2

NIS :-

KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK PERMESINAN

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 KATAPANG

Jl. Ceuri Ters. Kopo KM 13.5 Kec. Katapang, Telp / Fax (022)
58937373

Website : https://www.smkn1 ktp.net/

Email : smkn1katapang@bdg.centrin.net.id
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI

Telah disetujui dan disahkan oleh

CV. PUDAK SCIENTIFIC

Bandung, 20 Januari 2023

Menyetujui:

Pembimbing

Gunandri Resmawan S.T

NIP. 11160026
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

MENYETUJUI/MENGESAHKAN

Disetujui / Disahkan Oleh :

Kepala Kompetensi Keahlian Guru Pembimbing

.Drs. Winarko Fahmy Febi Ramdhani.M.Pd

NIP. 19651015 200012 1 002 NIP.

Mengetahui:

Kepala Sekolah SMK Negri 1 Katapang Waka Urusan Hubin

Drs. Agus Rukmantara M.M H. Milad.D.I.S.Pd.ST.M.M.Pd

NIP. 19650312 000031 003 NIP. 19670619 200012 1 001


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Subhana Wata’alla

yang senantiasa memberi limpahan Rahmat dan karunia-Nya sehingga

kami dapat menyelesaikan penyusunan hasil kegiatan Praktek Kerja

Lapangan (PKL) ini yang dilaksanakan di CV. Pudak Scientific di

Jln.Mekar Raya Kav.12 Kawasan Industry Mekar Mulya, Panyileukan,

Gedebage, Kota Bandung Jawa Barat. Adapun tujuan dari pembuatan

buku laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas setelah siswa

melaksanakan praktek di industri dan sebagai persyaratan untuk

menempuh Ujian Nasional (UN) dan Ujian Sekolah (US) tahun pelajaran

2022/2023

Praktik kerja lapangan ini merupakan salah satu hal yang wajib

ditempuh oleh setiap siswa/I Sekolah Menengah Kejuruan. Laporan

praktik kerja lapangan ini disusun sebagai pelengkap praktik kerja

lapangan yang dilaksanakan selama 4 bulan di PT. Pudak Scientific

dibawah bimbingan langsung PT. Pudak Scientific khususnya pada divisi

Coffe Roaster. Penulis selaku siswa di SMKN 1 Katapang tentunya wajib

mengikuti kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini agar dapat lulus dan

melanjutkan kejenjang selanjutnya.

.
Dengan ini kami menyadari bahwa laporan ini tidak dapat tersusun

dengan baik tanpa ada bantuan dari berbagai pihak terkait. Oleh karena

itu, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agus Rukmana M.M Selaku kepala sekolah SMK Negeri 1
Katapang.

2. Bapak H Milad Doso Ismoyo S.Pd.S.T M.MPd, Selaku wakil kepala

sekolah bagian HUBIN.

3. Bapak Drs Winarko, selaku kepala program keahlian Teknik

Pemesinan dan juga selaku pembimbing kami dalam melaksanakan

kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di sekolah.

4. Bapak Gunandri Resmawan S.T selaku pembimbing kami dalam

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di industri.

5. Bapak Fahmy Febi Ramdhani selaku pembimbing dalam pembuatan

Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)

6. Karyawan CV. Pudak Scientific, yang telah membantu kami dalam

melaksanakann kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL)

7. Bapak dan Ibu selaku orang tua kami yang senantiasa memberikan

dukungan moril maupun materil serta doanya kepada kami.

8. Teman – teman dari sekolah lain yang melaksanakan PKL Bersama di

CV. Pudak Scientific yang telah membantu kami dalam melaksanakan

PKL.

9. Dan semua pihak yang telah membantu dan memberi dorongan demi

terwujudnya penyusunan laporan ini.


Semoga dengan tersusun nya laporan ini dapat bermanfaat bagi

penyusun dan pembaca. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan

laporan ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penyusun

mengharapkan kritik dan saran yang membangun supaya penyusun

bisa menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Tak lupa penulis

mengucapkan terima kasih atas segala dukungan, arahan, bimbingan,

dan bantuan dari pidak – pihak yang terkait sehingga laporan ini dapat

tersusun dengan baik.

Katapang, Januari 2023

Penyusun,
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKL)

Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia

dalam menjalani Asian Free Trade Area (AFTA) dan Asian Free Labour

Asia (AFLA), Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN)

No.20 tahun 2003 pasal 15, menyatakan bahwa pendidikan menengah

kejuruan bertujuan untuk menyiapkan peserta didik terutama untuk

bekerja dalam bidang tertentu. Tujuan tersebut dijabarkan lagi oleh

Dikmenjur (2003) menjadi tujuan umum dan tujuan khusus, sebagai

berikut:

Tujuan umum, sebagai bagian dari sistem pendidikan

menengah kejuruan SMK bertujuan untuk :

1. Menyiapkan peserta didik agar dapat menjalani kehidupan

secara layak.

2. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik.

3. Menyiapkan peserta didik agar menjadi warga negara yang

mandiri dan bertanggung jawab.

4. Menyiapkan peserta didik agar memahami dan menghargai

keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.


Tujuan khusus, SMK bertujuan :

1. Menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja, baik secara

mandiri atau mengisi lapangan pekerjaan yang ada di dunia

usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah,

sesuai dengan bidang dan program keahlian yang diminati.

2. Membekali peserta didik agar mampu memilih karir, ulet, dan

gigih dalam bidang keahlian yang diminati.

3. Membekali peserta didik dengan Ilmu Pengetahuan dan

Teknologi (IPTEK) agar mampu mengembangkan diri sendiri

melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Sebagai upaya yang dilakukan pemerintah yaitu dengan

menciptakan sistem pendidikan yang terarah dan terpadu. Sistem

pendidikan tersebut diharapkan dapat mewujudkan manusia

Indonesia seutuhnya yang mampu mendukung pembangunan

nasional yang dinamis menuju perbaikan tingkat perekonomian

nasional yang berdasarkan atas percaya diri sendiri dan terorientasi

pada kemajuan bangsa.

Untuk mendukung pendidikan tersebut maka pemerintah

mendirikan lembaga–lembaga pendidikan umum dan kejuruan.

Lembaga–lembaga tersebut dimaksudkan sebagai tempat

pembinaan, pendidikan serta pelatihan guna menciptakan kader-

kader bangsa yang bertanggung jawab dan terampil.


Pendidikan merupakan pilar dan alat utama pembangunan

sumber daya manusia. Secara jelas berperan membentuk peserta

didik menjadi aset bangsa yang diharapkan menjadi manusia

produktif untuk menghasilkan dan menciptakan produk unggulan

industri Indonesia dalam menghadapi pasar global manusia.

Sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih adalah

andalan utama untuk menentukan suatu keunggulan. Keahlian

profesional tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan

menentukan mutu, biaya produksi dan penampilan kualitas akhir

produksi industri sekaligus menjadi faktor penentu daya saing

produk industri tersebut.

Untuk mendukung siswa dan memperoleh kemampuan dasar

tersebut maka mereka diwajibkan mengikuti kegiatan Praktik Kerja

Lapangan ini. Produksi yang dilakukan di dunia usaha dan dunia

industri yang relevan dengan program keahlian sehingga apa yang

mereka dapatkan selama proses belajar di sekolah memiliki link dan

match dengan DU/DI dan mendapat pengalaman nyata serta relevan

dengan kebutuhan kerja atau industri bila siswa tersebut sudah lulus

dari sekolah.

SMK Negeri 1 Katapang merupakan salah satu sekolah

kejuruan yang menerapkan sistem BBC selama tiga tahun yang

didirikan pemerintah sebagai sarana untuk mendidik, melatih dan

menghasilkan manusia yang siap kerja di berbagai sektor


1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan

Dengan dilaksanakananya Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini

maka diharapkan penulis dapat menambah pengalaman dalam

dunia kerja juga wawasan yang tidak diperoleh disekolah namun

diperoleh di lapangan. Selain itu diharapkan penulis dapat

memperoleh pengetahuan mengenai bagaimana kegiatan produksi

atau kegiatan marketing berjalan dalam kegiatan perusahaan.

Adapun tujuan dilaksanakannya progam Praktek Kerja

Lapangan (PKL) bertujuan untuk

1. Untuk memperkenalkan siswa pada dunia usaha

2. Menumbuhkan & meningkatkan sikap profesional yang diperlukan

siswa untuk memasuki dunia usaha

3. Meningkatkan daya kreasi dan produktivitas terhadap siswa

sebagai persiapan dalam menghadapi atau memasuki dunia

usaha yang sesungguhnya

4. Meluaskan wawasan dan Pandangan Siswa terhadap jenis-jenis

pekerjaan pada tempat dimana Siswa melaksanakan PKL.


1.3 Tujuan Penulisan Laporan

1. Untuk mengetahui perkembangan siswa selama mengikuti

praktek kerja industri.

2. Sebagai pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan

sekolah kepada para siswa sehubungan dengan pelaksanaan

prakerin.

3. Menambah perbendaharaan perpustakaan sekolah dan sebagai

pengetahuan bagi siswa angkatan selanjutnya.

4. Sebagai bukti latihan bagi siswa dalam membuat sebuah

laporan kegiatan.

5. Sebagai bukti bahwa siswa telah melakukan praktek yang

dilakukan di DU/DI (Dunia Industri).

6. Sebagai syarat mengikuti ujian nasional, Untuk memenuhi

standar Kompetensi Praktek Kerja Industri.

1.4 Pembatasan Masalah

Dalam penulisan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL),

adanya pembatasan masalah ini supaya penulis dapat menulis

laporan dari hasil Praktik Kerja Lapangan dengan lebih jelas dan

terarah, maka dari itu penulis perlu membatasi masalah dan

menggaris besari pada hal-hal yang akan dibahas pada laporan. Dan

pada laporan ini penulis terfokus pada pembahasan mengenai

“Pengeboran”.
1.5 Sistematika Laporan

Halaman Judul

Lembar Pengesahan Dari Industri CV. PUDAK SCIENTIFIC

Lembar Pengesahan Sekolah SMK Negeri 1 Katapang

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Gambar

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Praktek Kerja Industri

1.2. Tujuan Praktek Kerja Industri

1.3. Tujuan Penulisan Laporan

1.4. Pembatasan Masalah

1.5. Sistematika Laporan

BAB II Tinjauan Umum Perusahaan

2.1 Sejarah Umum CV. PUDAK SCIENTIFIC

2.2 Struktur Organisasi CV. PUDAK SCIENTIFIC

2.3 Visi dan Misi CV. PUDAK SCIENTIFIC


BAB II

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Dan Perkembangan Perusahaan

Gambar 2.1 Logo CV. Pudak Scientific

CV. Pudak Scientific ini didirikan di kota Bandung pada tahun

1978. CV. Pudak Scientific adalah perusahaan yang bergerak di

bidang alat peraga pendidikan yang berlokasi di Jl Pudak No. 4

Bandung. Nama Pudak ini sendiri diambil dari salah satu jenis bunga

yang sangat harum baunya dan umumnya tumbuh di daerah Pulau

Jawa.

Sejak awal, CV. Pudak Scientific memiliki tujuan untuk

menjadi mitra terpercaya dalam bidang alat pendidikan, CV. Pudak

Scientific melakukan pengembangan produksi dan distribusi

berbagai jenis produk alat peraga pendidikan untuk jenjang


pendidikan mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah dan

Kejuruan hingga Universitas dan lembaga pendidikan tinggi lainnya.

Gambar 2.2 Bangunan CV. Pudak Scientific

Pada tahun 1978 CV. Pudak Scientific menggunakan

bangunan seluas 600 m² yang berlokasi di Jl Pudak No. 4 Bandung,

sebagai workshop sederhana dengan fasilitas mesin bekas dan

instrumen yang terbatas.Lalu pada tahun 1980 dibentuklah divisi

kayu dan elektronika untuk mendukung pengembangan produk.

Selanjutnya pada tahun 1981 divisi gelas mulai dibentuk dengan ada

beberapa orang pengrajin gelas sebagai pekerjanya, untuk

memenuhi permintaan yang terus meningkat dari konsumen. Pada

tahun 1982 pengembangan lanjutan diadakan oleh CV. Pudak

Scientific dengan adanya divisi plastik.

Ditahun-tahun berikutnya yaitu sekitar tahun 1984 bangunan

workshop baru seluas 800m² dibangun untuk menambah kapasitas

produksi yang semakin meningkat, dengan adanya permintaan

berbagai jenis alat peraga sains untuk sekolah dasar dan sekolah

menengah. Selanjutnya pada tahun 1987 Tim Astronaut Indonesia


menunjuk CV. Pudak Scientific untuk berpartisipasi dalam desain

dan pembuatan germinator yang akan digunakan oleh DR. Pratiwi

Soedarmono untuk percobaan di luar angkasa bersama dengan

NASA.

Workshop baru seluas 1000 m2 didirikan untuk memperluas

kapasitas produksi sejalan dengan adanya permintaan alat peraga

dari Departemen Agama untuk digunakan di madrasah. Pada tahun

1990 Partisipasi pada pameran Ristek 1990 yang diselenggarakan

oleh Departemen Riset dan Teknologi di Jakarta. Menerima

penghargaan UPAKARTI 1990 dari Presiden Soeharto sebagai

pioneer dalam bidang industri alat peraga pendidikan.

Pada tahun 1991 Pendirian bangunan pabrik baru seluas

6000 m2 pada tanah seluas 20000 m2 di kawasan industri Gedebage,

Jalan Soekarno-Hatta, Bandung. Di pabrik baru proses produksi

modern dan administrasi produksi mulai diterapkan sebagai standar,

sehingga menghasilkan produk yang berkualitas.

Pada tahun 1992 kerjasama dengan perusahaan Jepang,

Iwaki Glass, sebagai pemegang lisensi merek pyrex dari Amerika.

Sejak saat itu glasswares bermutu dan kualitas ekspor dibuat di

Indonesia. Pengembangan bangunan kantor di Jl. Pudak no.4,

bangunan ini digunakan untuk ruang administrasi, ruang pamer dan

fasilitas R&D.
Pada tahun 1995 partisipasi di pameran Internasional untuk

pertama kalinya, di HANNOVER MESSE '95 di Jerman. Di pameran

ini Indonesia menjadi partner country dalam rangka Indonesia Emas

50 tahun kemerdekaan dan dihadiri oleh Presiden Soeharto.

Partisipasi pada pameran industri di Ho Chi Minh City sesuai

undangan dari pemerintah Vietnam, kunjungan delegasi kementerian

pendidikan Vietnam ke pabrik Pudak Scientific dan beberapa

sekolah menengah di Bandung. Kemudian pemerintah Vietnam

mulai memesan alat peraga dari Indonesia.

Pada tahun 1996 ekspor alat peraga buatan Pudak Scientific

untuk pertama kalinya ke Malaysia dan Vietnam. Menjadi anggota

WORLDDIDAC, yaitu asosiasi industri alat peraga pendidikan

internasional yang berkedudukan Bern, Swiss.

Pada tahun 1997 diundang oleh pemerintah Vietnam dan

Malaysia untuk turut serta dalam supply alat peraga pendidikan

sains yang dibiayai oleh World Bank. Pameran Qualification Asia

Exhibition (Q-Asia), yang berlangsung di Balai Sidang Senayan

Jakarta.

Pada tahun 1999 kerjasama dengan Politeknik Negeri

Bandung untuk riset dan pengembangan alat peraga untuk SMK.

Tahun 2000 pameran di Worlddidac Basel, Swiss. Tahun 2004

pameran di Worlddidac Zurich, Swiss.Tahun 2005 turut serta pada

pameran REBUILD IRAQ di Amman, Jordania.


Pada tahun 2006 Pudak Scientific mendapatkan Gold Award

Of Indonesia Good Design 2006 berdasarkan keputusan Dewan Juri

IGDS 2006 yang dipimpin oleh Prof. Widagdo untuk kategori

peralatan pendidikan untuk produk “Kit Materi dan Perubahannya

untuk tingkat SMP”. Dan terakhir dilanjut pada tahun 2008 Pudak

Scientific memperoleh sertifikasi Quality Management System-ISO

9001:2000 dalam lingkup "The Manufacture of Precision Metal

Parts”.

2.2. Struktur Organisasi Pudak Scientific

Marketing memiliki peran sebagai penghubung Pudak Scientific

dengan konsumennya baik untuk permintaan retail atau permintaan

tender, dalam proses transaksi tender yang masuk, konsumen akan

mengajukan permintaan melalaui marketing. Setelah adanya proses

transaksi tersebut marketing akan meneruskan informasi order ke

beberapa bagian tertentu seperti Engineering, RD dan PPIC berbentuk

purches order yang berisikan informasi mengenai jenis order, produk

dan kualitas produk.

Engineering dan RD sebagai penanggung jawab teknis dan

desain dari sebuah produk dari gambar rancangan produk hingga

material yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Gambar

rancangan produk dibuat dalam bentuk gambar teknik lengkap

dengan e-tiket yang berisikan informasi produk dari sebuah gambar.


PPIC bertugas untuk merencanakan proses produksi mulai dari

break down hingga jadwal produksi untuk setiap order atau pesanan.

Dalam proses perencanaannya PPIC terlebih dahulu menerima input

berupa informasi dari bagian Engineering dan RD dalam bentuk

gambar dan Surat Perintah Kerja (SPK). Informasi tersebuat

digunakan untuk penyusunan kebutuhan material yang dibutuhkan

baik dari segi kualitas maupun kuantitas, bagian PPIC melakukan

pengendalian inpentorik berupa keterangan bahan baku atau raw

material yang akan digunakan. PPIC melakukan penjadwalan

produksi untuk seluruh produk yang di produksi di Pudak Scientific

mulai dari jadwal estimasi, pembelian dan kedatangan bahan baku

serta jadwal dan estimasi pengerjaan produksi untuk setiap works

center hingga produk tersebut dapat di rilis untuk dikirim ke

konsumen.

Purchasing merupakan bagian yang melakukan peroses

pembelian produksi, baik bahan berupa bahan baku komponen,

bahan penolong dll. Dalam hal ini bagian purchasing menjadi

penghubung perusahaan dengan pihak eksternal (supllier).

QA (Quality Assurance) bagian perusahaan yang berfungsi

untuk menjamin mutu produk perusahaan agar selalu sesuai dengan

kebutuhan konsumen, baik yang diproduksi langsung maupun dari

pihak luar. Dalam menjamin mutu, QA (Quality Assurance)

mempunyai wewenang untuk mengapprove dan meriject produk


sesuai dengan spesifikasi Pudak Scientific yang didasari oleh sistem

penjamin mutu ISO 9001 2008. Aktivitas yang dilakukan umtuk

menjamin mutu tersebut dikenal dengan inpeksi, terdapat tiga

inpeksi yang dilakukan QA (Quality Assurance) diantaranya :

1. Incaming Quality Control

2. Inprosess Quality Control

3. Out Going Quality Control

Produksi bagian perusahaan yang berfungsi untuk memenuhi

kebutuhan konsumen secara langsung berupa jumlah produk yang

diproduksi berikut degan spesifikasi kebutuhan konsumen dalam

proses produksinya Pudak Scientific mempunyai beberapa bagian

works center diantaranya :

1. Bubut

2. Frais

3. Cat

4. Sablon

5. Injeksi Plastik

6. Otomotif

7. Kayu

8. Pon

9. Las

10. Furniture

11. Perakitan Mekanik


12. Fiber

13. Elektro

Gudang merupakan bagian perusahaan yang berfungsi untuk

penerimaan dan penyimpanan barang di Pudak Scintific. Terdapat

dua gudang yakni gudang komponen untuk penyimpanan komponen

dan produk afkir dan gudang bahan baku untuk penerimaan dan

penyimpanan bahan baku produk.

2.3. Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi Pudak Scientific ini sendiri adalah sebagai

berikut:

2.3.1. Visi

Menjadi perusahaan nasional terbesar di bidang alat

peraga pendidikan dan laboratorium dengan cakupan pasar

internasional.

2.3.2. Misi

1. Mengakomodasi semua level kebutuhan alat peraga

pendidikan dan laboratorium.

2. Menghasilkan produk yang berkualitas dengan standar

nasional maupun internasional.

3. Memperluas jaringan pemasaran baik nasional maupun

internasional.

4. Berkomitmen terhadap kepuasan pelanggan.


BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan Lingkungan Hidup

3.1.1 Pengertian K3LH

Gambar 3.1 K3LH

K3LH adalah tentang Program Kesehatan,Keselamatan

Kerja dan Lingkungan Hidup pada suatu perusahaan atau

instansi. Maksud dari pengertian K3LH adalah memahami

dan menerapkan K3LH di setiap perusahaan. Tujuan dari

program K3LH adalah menciptakan suasana kerja yang

sehat, aman dan nyaman.


3.1.2 Alasan Utama Mengapa Suatu Perusahaan

Melaksanakan K3LH

1. Diwajibkan oleh Undang undang

2. Hak Asasi Manusia

3. Mengurangi beban ekonomi para pekerja

Keuntungan dari penerapan K3LH adalah terciptanya

hasil kerja yang optimal, karena suasana kerja yang nyaman

akan menghasilkan produksi yang lebih banyak dan lebih

bermutu. Jadi program K3LH ini bisa mempengaruhi

kuantitas dan kualitas hasil produksi perusahaan yang

menerapkan program K3LH di lingkungan perusahaan.

3.1.3 Ciri-ciri perusahaan yang memperhatikan K3LH

1. Memberikan fasilitas seragam kerja dan sepatu

keselamatan.

2. Memasang atribut K3LH seperti tulisan yang

mengingatkan pekerja untuk selalu sadar akan

keselamatan, kesehatan dan kebersihan di lingkungan

perusahaan.

3. Memisahkan sampah organik dan non organik.

4. Menerapkan K3LH dalam prosedur dan sistem kerja.


3.1.4 Manfaat dari K3LH

Perusahaan akan menjadi lebih bermutu dan sistematik

untuk berkembang lebih cepat, dan pekerja menjadi lebih

aman, lebih sehat dan nyaman. Jika kenyamanan dalam

bekerja bisa terwujud, akan tercipta hubungan yang lebih

harmonis antara para pekerja dan perusahaan tempat

mereka bekerja sehingga menghasilkan produk yang

maksimal sesuai misi perusahaan.

3.1.5 Kepentingan Menerapkan K3LH

K3LH merupakan hal penting dalam setiap perusahaan.

Pertumbuhan dan pembangunan industri banyak

menimbulkan masalah terhadap manusia di setiap negara.

Contohnya adalah kecelakaan kerja, bermacam penyakit

akibat kerja, dan dampak lingkungan dari adanya industri.

K3LH merupakan hal penting bagi pekerja karena pekerja

yang menjadi penggerak industri dan posisi pekerja dalam

industri adalah yang utama dari sistem kerja, karena tanpa

adanya pekerja, tidak akan ada hasil industri. Oleh sebab itu,

agar industri bisa tumbuh dan berkembang dengan cepat

dan baik, maka sistem kerja di setiap industri harus diatur dan

dirancang dengan memperhatikan K3LH.


3.1.6 Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib

digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan resiko kerja untuk

menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di

sekelilingnya. Oleh karena itu, APD sangat diperlukan

sehingga perusahaan menyediakan perlengkapan

perlindungan diri tersebut untuk semua karyawannya, berikut

macam-macam APD yaitu :

1. Baju Keselamatan

Tujuan dari memakai pakaian kerja adalah

sebagai pelindung badan dari pengaruh yang kurang

baik bagi tubuh atau memungkinkan untuk melukai

badan pekerja. Pakaian ini biasanya memiliki warna

cerah seperti orange dan hijau pupus agar mudah

terlihat.
Gambar 3.1 Baju keselamatan

2. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)

Sepatu Pelindung ini berfungsi untuk

melindungi kaki dari benturan atau tertimpa benda

berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau

dingin, uap panas, bahan kimia berbahaya ataupun

permukaan licin.

Gambar 3.2 Sepatu Pelindung

3. Kacamata Pengaman

Pada pekerjaan pengelasan maupun pekerjaan

permesinan perlu menggunakan pelindung mata dari

percikan api ataupun serpihan dari besi yang mengalami

proses pengerjaan pemesinan.


Gambar 3.3 Kacamata pengaman

4. Sarung Tangan Safety

Sarung tangan biasanya terbuat dari bahan nitrile, bahan

ini memperkecil gaya gesekan dan membuat tahan terhadap

abrasi. Abrasi yang dimaksud adalah benda permesinan

yang memiliki permukaan tajam atau permukaan yang dapat

melukai tangan pekerjanya.


Gambar 3.4 Sarung Tangan Pengaman

5. Masker

Berfungsi untuk melindungi pekerja dari debu, kotoran,

serbuk besi maupun serbuk besi.

Gambar 3.5 Masker

3.2 Teori Kikir

3.2.1 Pengertian Kikir

Kikir adalah alat perkakas tangan yang berguna untuk

pengikisan benda kerja. Kegunaan kikir pada pekerjaan

penyayatan untuk meratakan dan menghaluskan suatu


bidang, membuat rata dan menyiku antara bidang satu

dengan bidang lainnya, membuat rata dan sejajar, membuat

bidang-bidang berbentuk dan sebagainya.

3.2.2 Teknik Menggunakan Kikir

Tangkai kikir harus dipegang dengan tangan kanan

dengan ibu jari berada di atas tangkai kikir, sedangkan jari

telunjuk mengikuti panjang tangkai kikir. Untuk

pengikiran/pekerjaan yang berat, maka tangan kiri (telapak

tangan) diletakkan pada ujung kikir dengan jari-jari tangan

menjepit ujung kikir.

3.2.1 Macam macam Kikir

a. Kikir Plat

Kikir jenis plat atau gepeng memiliki bentuk kotak dan

pipih. Kikir ini cocok untuk meratakan permukaan

benda kerja supaya bidang benda kerja sejajar tegak

lurus. Jenis gigi kasar atau biasa disebut bastard

berguna menghaluskan atau mengikis pada tahapawal.


Gambar 3.6 Kikir Plat

b. Kikir Segi Empat

Kikir segi empat (square), fungsinya membuat rata

dan menyiku antara bidang satu dengan bidang

lainnya.

Gambar 3.7 Kikir Segi Empat

c. Kikir Segitiga

Kikir segitiga (Treangle) bentuknya segitiga, segitiga

kikir pada bagian ujungnya mengecil. Fungsinya untuk

meratakan dan menghaluskan bidang berbentuk sudut

60 atau lebih besar.


Gambar 3.8 Kikir Segitiga

d. Kikir Setengah Lingkaran

Kikir setengah bulat (half round), fungsinya untuk

menghaluskan,meratakan danmembuat bidang cekung.

Gambar 3.9 Kikir Setengah Lingkaran

e. Kikir Bulat

Kikir bulat (round) bentuk bulatnya pada ujungnya

makin mengecil. Fungsinya untuk menghaluskan dan

menambah diameter bidang bulat.


Gambar 3.10 Kikir Bulat

3.8 Teori snei

3.8.1 Pengertian Snei

Senai merupakan alat untuk membuat ulir luar (baut)


secara manual.

3.8.2 Prinsip kerja

Pada prinsipnya alat perkakas snei harus lebih keras dari


pada bahan yang akan dibuat ulirnya, sama seperti pada
prinsip alat potong lainnya, penggunaan gagang baik padatap
maupun pada snei akan lebih baik dibandingkan dengan
menggunakan kunci pas, tetapi ini pun harus hati hati karena
ketika memutarkan tekanan menjadi tidak simetris yang
menyebabkan alat bisa pecah / rusak, berbeda dengan
menggunakan gagang T tekanan yang dapat diberikan cukup
stabil pada bagian tengah gagang dan menjaga ketepatan
pekerjaan.

3.8.3 Jenis Snei

• Snei pejal
Snei jenis ini berbentuk segi enam atau bulat. Untuk
memudahkan dalam penguliran awal maka pada snei jenis
ini tidak seluruh mata potongnya sama besar, tetapi sedikit
tirus pada bagian mata pemotong awal. Dengan demikian
benda kerja dapat masuk ke dalam snei sedikit mudah.

Gambar 3.11 Snei Pejal

• Snei Bercelah
Snei jenis ini banyak digunakan untuk pembuatan ulir
luar, karena ia memiliki kelebihan dari pada snei pejal.
Kelebihan tersebut antara lain besar diameternya dapat
diperbesar dan diperkecil sampai ukuran standarnya.
Dengan demikian pada waktu penguliran pendahuluan
diameternya diperbesar dan pada waktu finishing
diameternya dikembalikan pada ukuran standarnya.
Pengaturan tersebut dengan menggunakan baut penyetel.
Gambar 3.12 Snei Bercelah

Anda mungkin juga menyukai