Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KEGIATAN SISWA

PRAKTIK KERJA INDUSTRI


PERBAIKAN GARDAN PADA MOBIL TRUCK FUSO BANJARMASIN

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD YAZID AL BASTAMI
TEKNIK KENDARAAN RINGAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN


DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 KERTAK HANYAR
Alamat: Jl. A.Yani Km.10 Tatah Amuntai Kec.Kertak Hanyar
2019-2020

i
LEMBAR PERSETUJUAN OLEH DUNIA USAHA / INDUSTRI

Diterima Tanggal : ………………………


Disetujui Tanggal : ………………………

Mengetahui,
Kepala Dunia Kerja, Pembimbing Praktik Dunia Kerja,

HANAFI PAK JAN

PERBAIKAN GARDAN PADA MOBIL TRUCK FUSO BANJARMASIN


OLEH
MUHAMMAD SYAHRUNI

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN


SMKN 1 KERTAK HANYAR

Kertak Hanyar, 10 Januari 2020

Guru Penguji
Yulansyah.ST.,M.Pd

ii
HALAMAN PENGUJI

PERBAIKAN GARDAN PADA MOBIL TRUCK FUSO BANJARMASIN

DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD YAZID AL BASTAMI
TEKNIK KENDARAAN RINGAN

Guru Penguji

Yuliansyah, ST, M.Pd


Kertak Hanyar, November 2017

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Hidayah-nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Hasil Kerja Siswa Prakerin
ng dimulai pada 16 September sampai dengan tanggal 16 Desember 2019 pada
Tahun Pelajaran 2019/2020 ini.
Penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan
dan bimbingannya dalam menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Industri
(Prakerin), terutama kepada yang terhormat:
1. Tajuddin S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Kertak Hanyar
2. Yuliansyah, ST,.M.Pd selaku Kepala Program Jurusan Teknik Kendaraan
Ringan.
3. Syarifah Khasanah Istiqamah S.Pd: selaku Ketua Pelaksana Prakerin.
4. Suhairi, S.Pd, selaku guru pembimbing Prakerin dari sekolah.
5. Hanafi, selaku kepala tempat pelaksana Prakerin.
6. Pembimbing praktik yang telah memberikan bimbingan dengan baik selama
Prakerin.
7. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan serta do’a dalam
kegiatan ini.
8. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu penyusunan dalam
menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini merupakan wujud tanggung jawab penyusun secara tertulis
atas pelaksanaan Praktik Kerja Industri dalam rangka kegiatan Praktek Kerja
Industri (Prakerin).
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun
harapkan.Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak
yang membacanya.

Kertak Hanyar, 10 Januari 2020

Muhammad Yazid Al Bastami

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER .......................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN OLEH DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI.... ii
HALAMAN PENGUJI. ...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1


A. Latar Belakang Prakerin ............................................................... 1
B. Tujuan Prakerin Kerja Industri ..................................................... 1
C. Tujuan Penyusunan LaporanPrakerin ........................................... 1
D. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 2

BAB II TINJAUAN UMUM BENGKEL. ...................................................... 3


A. Sejarah Bengkel ............................................................................ 3
B. Lokasi Bengkel ............................................................................. 3
C. Keselamatan Kerja di Tempat Kerja ............................................ 4

BAB III SISTEM DIFERENSIAL ................................................................... 5


A. Cara Kerja Sistem Deferensial ..................................................... 5
B. Jenis Hypoid ................................................................................. 8
C. Penyetelan Penggerak Aksel ....................................................... 10

BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 13


A. Pemeriksaan Sistem Diferensial .................................................. 13
B. Pembongkaran .............................................................................. 13
C. Perakitan ....................................................................................... 14

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 15


A. Kesimpulan ................................................................................... 15
B. Saran. ............................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 16

v
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PRAKERIN


Laporan Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini merupakan laporan yang
harus dibuat para Siswa SMK semua kolompok karena merupakan persyaratan
guna untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional / Ujian Akhir Sekolah.Upaya ini
ditempuh untuk meningkatkan mutu Siswa SMK dalam rangka tuntunan dunia
usaha yang semakin ketat.
Praktek Kerja Industri dilaksanakan pada akhir tahun sebelum siswa
menyelesaikan program pendidikan, yang dimaksudkan untuk memberikan
gambaran pengalaman yang nyata pada siswa tentang tuntunan dari dunia industri
sehingga akan terbuka cakrawala berpikir siswa yang lebih mendekatkan diri
dengan lapangan pekerja dan profesinya nanti.

B. TUJUAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


a. Tujuan umum
1. Pemenuhan Kompetensi sesuai tuntutan Kurikulum
2. Implementasi Kompetensi ke dalam dunia kerja
3. Penumbuhan etos kerja/Pengalaman kerja.
b. Tujuan khusus
1. Agar siswa mampu menerapkan ilmu dari sekolah di dunia usaha
2. Untuk mengetahui seberapa ketrampilan yang dimiliki oleh siswa
3. Untuk menambah pengalaman di dunia kerja.

C. TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN PRAKERIN


Kita dapat memahami kata ‘ laporan’ yang dengan kata lain dapat disebut
pemberitahuan atau informasi.
Jadi tujuan laporan ini yaitu untuk memberitahukan dan menginformasikan
tentang kejadian dan pengalaman melaksanakan Praktek Kerja Industri ini,
disamping laporan ini disusun, juga bertujuan sebagai berikut :
1. Sebagai tanda bukti Penulis telah melaksanakan Praktek Kerja Industri.

1
2. Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir
Sekolah.
3. Sebagai bukti yang sangat bermanfa’at bagi lembaga ketrampilan atau SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan ) dibidang Teknik Otomotif.
4. Sebagai pedoman dan cacatan bagi penulis.
5. Sebagai buku cacatan dan aturan yang berguna bagi kita khususnya bagi teknisi
yang akan datang.

D. METODE PENGUMPULAN DATA


Dalam menyelesaikan laporan ini, data di peroleh dengan cara:
1. Dari teori pelajaran di sekolah
2. Observasi yaitu dengan cara terjum lamgsung ke lapangan guna
mengumpulkan data yang akan di susun atau waktu pelaksanaan prakerin.
3. Dengan cara mewawancarai mekanik pada saat melaksanakan prakerin
4. Dari sumber lain yaitu buku pengetahuan tentang otomotif dan browsing
internet.

2
BAB II
TINJAUAN UMUM BENGKEL

A. SEJARAH BENGKEL
Bengkel Mitra Bersama didirikan oleh Bapak Hanafi pada tahun 1996
yang awalnya itu Bapak Hanafi seorang diri membuka bengkel tersebut di
daerahLingkar Selatan Km.20 Dengan terus berjalannya waktu bengkel ini belum
mendapat banyak pelanggan.Akhirnya pada tahun 1996 beliau pindah bengkel ke
kalikabong. Setelah berjalanya tahun bengkel tersebut mendapatkan banyak
pelanggan dan hidup di situ sampai menambah karyawan.
Karyawan dari adik dan kakanya istrinya.Bengkel itu pun masih rame
sampai sekarang. Adapun struktur organisasi bengkel sebagai berikut:

PIMPINANHan
afi

Mekanik 1 Mekanik 2 Mekanik 3


Pak Jan Mas Ferry Mas Agung

STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bengkel

B. LOKASI BENGKEL

Jalan. Lingkar Selatan Km. 20


Gambar 2.2 Lokasi Bengkel

3
C. KESELAMATAN KERJA DI TEMPAT KERJA
1. Menjaga kedisiplinan dalam bekerja
2. Melaksanakan peraturan didalam bekerja
3. Menjaga kekompakan atau kerjasama dalam bekerja
4. Memakai Wear Pack saat bekerja
5. Memakai alas kaki pada saat bekerja
6. Menghilangkan sifat ceroboh atau tidak tanggungjawab

4
BAB III
SISTEM DIFERENSIAL

A. CARA KERJA SISTEM DIFERENSIAL


1. Cara Kerja Gardan
Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan
pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat
membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir.
Untuk mempelajari cara kerja gardan berikut ini , sebaiknya Anda baca terlebih
dahulu postingan saya tentang mengenal gardan . Adapun cara kerja gardan
adalah sebagai berikut :

Gambar 3.1 Bagian-bagian Garden


a. Pada Saat Mobil Berjalan Lurus
Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan
kanan sama-sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang
ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan
perpindahan putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive
pinion . Drive pinion akan memutar ring gear, dan ring gear bersama-sama
dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential
case, maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential
case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan
pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat
jalan lurus, maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear
kiri untuk berputar dalam satu kesatuan.
Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak
berputar, pinion gear hanaya membawa side gear untuk berputar bersama-

5
sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila
differential case berputar satu kali, maka side gear juga berputar satu kali
juga, demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini
kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian
menggerakkan roda.
b. Pada saat kendaraan membelok :
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda
bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda
bagian luar. Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada
roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian
urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut; Putaran dari as kopel
akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion akan memutar
ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka differential case akan
terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda
kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi
perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar. Gaya perlawanan
dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari
side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan
diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat
dari side gear kiri. Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda
kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada
roda kiri karena side gear kanan berputar lebih cepat.
2. Penggerak Sudut
a) Bagian – bagian poros penggerak aksel

Gambar 3.2 Bagian-bagian Poros Penggerak Aksel

6
1) RumahPenggerak Aksel
2) Gigi Pinion
3) Gigi Korona
4) Gigi Kerucut Samping/Matahari
5) Rumah Differensial
6) Poros Gigi Kerucut Antara
7) Gigi Kerucut Antara/Planet
8) Mounting Rumah Penggerak aksel
9) Tutup Debu
10) Poros Aksel
11) Penghubung Bola/Penghubung CV
12) Bantalan Rumah Diferensial
13) Bantalan Poros Pinion
14) Sil Oli
b) Penggunaan
Kendaraan dengan motor memanjang, untuk meneruskan putaran ke
roda-roda diperlukan penggerak sudut. Karena arah putaran motor berbeda
dengan arah putaran roda-roda
c) Fungsi

Gambar 3.3 Arah Putar Roda


Merubah arah putaran dari arah putaran mesin ke kanan (a) menjadi arah
putaran maju (b) ke roda - roda.
d) Jenis Penggerak Sudut
Pada saat sekarang penggerak aksel hanya menggunakan penggerak
sudut roda korona.Tetapi pada sistem lama, misalnya merek PEUGEOT
menggunakan penggerak roda cacing.

7
Perbandingan gigi pada :
• Sedan station antara 3,5 : 1 s/d 4,5 : 1
• Truk antara 5 : 1 s/d 12 : 1
Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya
digunakan pada truk.
Kerugian :
• Suara tidak halus
• Gaya pada gigi besar (Konstruksi Berat)

Gambar 3.4 Ring gear jenis biasa


B. Jenis Hypoid
Sumbu poros pinion tidak segaris dengan aksis roda korona
Konstruksi ini digunakan pada sedan, station dan truk
Keuntungan :
• Suara halus
• Permukaan gigi yang memindahkan gaya lebih besar
• Poros penggerak ( Gardan ) lebih rendah
Kerugian :
• Perlu oli khusus GL 4 atau GL 5
• Gesekan antara gigi lebih besar

Gambar 3.5 Jenis Hypoid

8
e) Bentuk Gigi
Dari bentuk giginya, roda korona ada 2 macam
• Klingenberg
• Gleason

Klingenberg :
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar sama (A=B)
• Disebut gigi spiral karena bentuk gigi sebagian dari busur spiral
• Kebanyakan digunakan pada mobil Eropa dan Jepang

Gambar 3.6 Jenis Gigi Klingenberg


Gleason :
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar tidak sama (a#b)
• Disebut gigi lingkar karena bentuk-bentuk gigi sebagian dari busur
lingkaran.
• Kebanyakan digunakan pada mobil Amerika

Gambar 3.7 Jenis Gigi Gleason

9
C. Penyetelan Penggerak Aksel

Gambar 3.8 Gardan


Keterangan :
1) Tinggi pinion
Untuk mendapatkan posisi gigi pinion yang tepat terhadap gigi roda korona
2) Pre – load pinion
Agar keausan bantalan tidak menyebabkan kebebasan bantalan
3) Celah bebas gigi roda korona (Back Lash)
Roda korona dapat berputar dengan baik/halus dan tidak menimbulkan suara
persentuhan gigi atau suara dengung
4) Pre-load bantalan rumah diferensial (Keseluruhan)
Agar keausan bantalan tidak menimbulkan kebebasan bantalan / gerak aksial
roda korona
5) Memeriksa Persinggungan gigi
Untuk menempatkan posisi permukaan kontak gigi pinion dan roda korona
benar ( di tengah – tengah ) sehinggga suara halus dan keausan merata

10
4) Bentuk Rumah Aksel (Penggerak Aksel)
Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :
a) Aksel Banjo

Gambar 3.9 Axel Banjo


Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda
korona kurang kuat, biasa digunakan pada kendaraan sedan, Station dan Jep

b) Aksel Spicer

Gambar 3.10 Aksel spicer


Rumah bantalan lebih kuat menahan gaya ke samping / aksial roda
korona jenis ini sering digunakan pada jeep dan truk

c) Aksel Terompet

Gambar 3.11 Aksel terompet

11
Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah
aksel, jenis ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona
biasanya digunakan pada jenis kendaraaan beratJarang lagi digunakan pada
kendaraan, karena :
• Konstruksi rumit
• Penyetelan sulit
• Harga mahal

12
BAB IV
PEMBAHASAN

A. PEMERIKSAAN SISTEM DIFERENSIAL


Pemeriksaan poros gardan dibagi menjadi 3 bagian \aitu;
1) Pembongkaran
• Lepas sambungan universal dair diferensial dan bantalan pen\angga tengah
dari rangka kemudian lepaskan poros propeller
• Sebelum melepaskan poros propeller dari flens penyambung jangan lupa
untuk member tanda pemasangan.
• Masukkan peralatan khusus ke dalam ujung belakang dari rumah transmisi
untuk mencegah kebocoran oli.
• Siapkan poros propeller di atas bangku kerja
• Beri tanda pemasangan flens yoke dan poros propeller.
• Lepaskan map ring dan buka bantalan spider/ jarum bagian belakang.
• Buka dan lepas snap ring dari bantalan jarum/spider bagian depan.
• Tekan ujung yang satu dari bantalan jarum dengan ragum dan soket ukuran
14 mm dan 21 mm sehingga sisi lainnya dari batnalan jarum masuk ke
dalam soket ukuran 21 cm
• Pukul poros propeller hingga bantalan jarum ditarik keluar dan jaga
bantalan tidak boleh berjatuhan.

2) Pemeriksaan
• Cuci bagian yang dibongkar dan periksa kemungkinan rusak aus atau
berkarat.
• Periksa bagian yang diberi nomor kemungkinan aus, rusak dan berubah
bentuk
• Yoke sambungan dengan selubung periksa bagian -bagian yang mungkin
aus, rusak dan berubah bentuk.
• Periksa yoke flens sambungan universal kemungkinan aus dan rusak.

13
3) Perakitan
• Pasang komponen-komponen poros propeller sesuai nomor urutnya.
• pasang pada sipder pada Yoke dengan menggunakan peralatan khusus dan
ragam atau alat pengepres yang lebih dahulu dipasang pada bantalan pada
salah satu bagian spider dengan cara yang sama.
• Sesudah dipsang, pemeriksa kehalusan putaran dengan jalan memutar
selubung atau flens yoke ke kiri dan ke kanan.
• Pasang poros dengan kelengkapan setelah tanda-tanda pemasangan yang
dibuat waktu melepas dicocokkan.
• Pada waktu memasang poros propeller 3 sambungan, pertama-tama setel
posis bantalan tengah dalam kendaraan tanpa beban.
• Cocok garis tengah bantalan harus tegak lurus pada garis tengah poros
tengah.
• Setel selesai pemasangan bagian sambungan univesal, selubung yoke yang
masuk ke dalam transmisi harus diberi minyak pelumas
• Keraskan baut pengikat menurut spesifikasinya.

14
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Banyak sekali sistim pada kendaraan yang telah saya praktekan
dibengkel “FATMAH JAYA” antara lain adalah sistim transmisi, sistim suspensi,
sistim rem, sistim pengapian, sistim pendinginan, turun mesin, sistem diferensial
dan masih banyak yang lainnya. Penulis mengambil salah satu sistim yang telah di
praktekan yaitu “SISTEM DIFERENSIAL” .
Kegiatan prakerin sangat membantu memperdalam pengetahuan siswa
mengenai otomotif dan dunia kerja khususnya.Kegiatan prakerin juga sangat tepat
untuk meningkatkan ketrampilan siswa dan sebagai sarana perbandingan antara
praktek disekolah dengan didunia kerja secara nyata.
B. SARAN-SARAN
1. Saran untuk sekolah :
a. Melengkapi sarana dan prasarana untuk praktek disekolah.
b. Menyediakan peralatan praktek yang lebih maju sesuai dengan
perkembangan teknologi.
c. Mengutamakna guru-guru pengajar yang lebih handal.
d. Pihak sekolah memberikan teori sejelas-jelasnya dalam pelajaran
danpraktek agar siswa dapat menerapkannya didunia kerja dengan mudah.
e. Pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan pihak bengkel/industry
untuk memepermudah siswanya dalam melaksanakan prakerin.
f. Pihak sekolah memberikan penambahan teori mengenai teknologi terbaru
yang selama ini sudah berkembang.
2. Saran untuk bengkel :
a. Meningkatakn salinan komunikasi antara siswa praktek kerja industri dan
mekanik.
b. Kerjasama antara pembimbing dengan siswa praktek kerja industri
senantiasa harus diperhatikan.
c. Kelengkapan alat masing-masing mekanik perlu ditambahkan untuk
d. meningkatkan kemudahan dalam memperbaiki kendaraan dan siswa yang
sedang melaksanakan prakerin juga bisa mempelajarinya.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://harunaink.blogspot.com/2014/09/v-behaviorurldefaultvmlo_6.html

http://ckprod.blogspot.com/2016/06/makalah-gardan.html

16
17

Anda mungkin juga menyukai