DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD YAZID AL BASTAMI
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
i
LEMBAR PERSETUJUAN OLEH DUNIA USAHA / INDUSTRI
Mengetahui,
Kepala Dunia Kerja, Pembimbing Praktik Dunia Kerja,
Guru Penguji
Yulansyah.ST.,M.Pd
ii
HALAMAN PENGUJI
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD YAZID AL BASTAMI
TEKNIK KENDARAAN RINGAN
Guru Penguji
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Hidayah-nya sehingga dapat menyelesaikan Laporan Hasil Kerja Siswa Prakerin
ng dimulai pada 16 September sampai dengan tanggal 16 Desember 2019 pada
Tahun Pelajaran 2019/2020 ini.
Penyusun menyampaikan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan
dan bimbingannya dalam menyelesaikan kegiatan Praktek Kerja Industri
(Prakerin), terutama kepada yang terhormat:
1. Tajuddin S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMKN 1 Kertak Hanyar
2. Yuliansyah, ST,.M.Pd selaku Kepala Program Jurusan Teknik Kendaraan
Ringan.
3. Syarifah Khasanah Istiqamah S.Pd: selaku Ketua Pelaksana Prakerin.
4. Suhairi, S.Pd, selaku guru pembimbing Prakerin dari sekolah.
5. Hanafi, selaku kepala tempat pelaksana Prakerin.
6. Pembimbing praktik yang telah memberikan bimbingan dengan baik selama
Prakerin.
7. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan dukungan serta do’a dalam
kegiatan ini.
8. Serta pihak-pihak lain yang telah membantu penyusunan dalam
menyelesaikan laporan ini.
Laporan ini merupakan wujud tanggung jawab penyusun secara tertulis
atas pelaksanaan Praktik Kerja Industri dalam rangka kegiatan Praktek Kerja
Industri (Prakerin).
Penyusun menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun
harapkan.Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak
yang membacanya.
iv
DAFTAR ISI
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2. Sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Nasional dan Ujian Akhir
Sekolah.
3. Sebagai bukti yang sangat bermanfa’at bagi lembaga ketrampilan atau SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan ) dibidang Teknik Otomotif.
4. Sebagai pedoman dan cacatan bagi penulis.
5. Sebagai buku cacatan dan aturan yang berguna bagi kita khususnya bagi teknisi
yang akan datang.
2
BAB II
TINJAUAN UMUM BENGKEL
A. SEJARAH BENGKEL
Bengkel Mitra Bersama didirikan oleh Bapak Hanafi pada tahun 1996
yang awalnya itu Bapak Hanafi seorang diri membuka bengkel tersebut di
daerahLingkar Selatan Km.20 Dengan terus berjalannya waktu bengkel ini belum
mendapat banyak pelanggan.Akhirnya pada tahun 1996 beliau pindah bengkel ke
kalikabong. Setelah berjalanya tahun bengkel tersebut mendapatkan banyak
pelanggan dan hidup di situ sampai menambah karyawan.
Karyawan dari adik dan kakanya istrinya.Bengkel itu pun masih rame
sampai sekarang. Adapun struktur organisasi bengkel sebagai berikut:
PIMPINANHan
afi
STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bengkel
B. LOKASI BENGKEL
3
C. KESELAMATAN KERJA DI TEMPAT KERJA
1. Menjaga kedisiplinan dalam bekerja
2. Melaksanakan peraturan didalam bekerja
3. Menjaga kekompakan atau kerjasama dalam bekerja
4. Memakai Wear Pack saat bekerja
5. Memakai alas kaki pada saat bekerja
6. Menghilangkan sifat ceroboh atau tidak tanggungjawab
4
BAB III
SISTEM DIFERENSIAL
5
sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila
differential case berputar satu kali, maka side gear juga berputar satu kali
juga, demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini
kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian
menggerakkan roda.
b. Pada saat kendaraan membelok :
Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda
bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda
bagian luar. Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada
roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian
urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut; Putaran dari as kopel
akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion akan memutar
ring gear. Dengan berputarnya ring gear maka differential case akan
terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda
kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi
perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar. Gaya perlawanan
dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari
side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan
diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat
dari side gear kiri. Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda
kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada
roda kiri karena side gear kanan berputar lebih cepat.
2. Penggerak Sudut
a) Bagian – bagian poros penggerak aksel
6
1) RumahPenggerak Aksel
2) Gigi Pinion
3) Gigi Korona
4) Gigi Kerucut Samping/Matahari
5) Rumah Differensial
6) Poros Gigi Kerucut Antara
7) Gigi Kerucut Antara/Planet
8) Mounting Rumah Penggerak aksel
9) Tutup Debu
10) Poros Aksel
11) Penghubung Bola/Penghubung CV
12) Bantalan Rumah Diferensial
13) Bantalan Poros Pinion
14) Sil Oli
b) Penggunaan
Kendaraan dengan motor memanjang, untuk meneruskan putaran ke
roda-roda diperlukan penggerak sudut. Karena arah putaran motor berbeda
dengan arah putaran roda-roda
c) Fungsi
7
Perbandingan gigi pada :
• Sedan station antara 3,5 : 1 s/d 4,5 : 1
• Truk antara 5 : 1 s/d 12 : 1
Jenis biasa :
Sumbu poros pinion segaris dengan aksis roda korona Konstruksi ini hanya
digunakan pada truk.
Kerugian :
• Suara tidak halus
• Gaya pada gigi besar (Konstruksi Berat)
8
e) Bentuk Gigi
Dari bentuk giginya, roda korona ada 2 macam
• Klingenberg
• Gleason
Klingenberg :
• Tebal puncak gigi bagian dalam dan bagian luar sama (A=B)
• Disebut gigi spiral karena bentuk gigi sebagian dari busur spiral
• Kebanyakan digunakan pada mobil Eropa dan Jepang
9
C. Penyetelan Penggerak Aksel
10
4) Bentuk Rumah Aksel (Penggerak Aksel)
Dari bentuk rumah penggerak aksel dapat dibedakan tiga macam :
a) Aksel Banjo
b) Aksel Spicer
c) Aksel Terompet
11
Rumah bantalan merupakan satu kesatuan yang kokoh dengan rumah
aksel, jenis ini paling kuat menahan gaya ke samping / aksial roda korona
biasanya digunakan pada jenis kendaraaan beratJarang lagi digunakan pada
kendaraan, karena :
• Konstruksi rumit
• Penyetelan sulit
• Harga mahal
12
BAB IV
PEMBAHASAN
2) Pemeriksaan
• Cuci bagian yang dibongkar dan periksa kemungkinan rusak aus atau
berkarat.
• Periksa bagian yang diberi nomor kemungkinan aus, rusak dan berubah
bentuk
• Yoke sambungan dengan selubung periksa bagian -bagian yang mungkin
aus, rusak dan berubah bentuk.
• Periksa yoke flens sambungan universal kemungkinan aus dan rusak.
13
3) Perakitan
• Pasang komponen-komponen poros propeller sesuai nomor urutnya.
• pasang pada sipder pada Yoke dengan menggunakan peralatan khusus dan
ragam atau alat pengepres yang lebih dahulu dipasang pada bantalan pada
salah satu bagian spider dengan cara yang sama.
• Sesudah dipsang, pemeriksa kehalusan putaran dengan jalan memutar
selubung atau flens yoke ke kiri dan ke kanan.
• Pasang poros dengan kelengkapan setelah tanda-tanda pemasangan yang
dibuat waktu melepas dicocokkan.
• Pada waktu memasang poros propeller 3 sambungan, pertama-tama setel
posis bantalan tengah dalam kendaraan tanpa beban.
• Cocok garis tengah bantalan harus tegak lurus pada garis tengah poros
tengah.
• Setel selesai pemasangan bagian sambungan univesal, selubung yoke yang
masuk ke dalam transmisi harus diberi minyak pelumas
• Keraskan baut pengikat menurut spesifikasinya.
14
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Banyak sekali sistim pada kendaraan yang telah saya praktekan
dibengkel “FATMAH JAYA” antara lain adalah sistim transmisi, sistim suspensi,
sistim rem, sistim pengapian, sistim pendinginan, turun mesin, sistem diferensial
dan masih banyak yang lainnya. Penulis mengambil salah satu sistim yang telah di
praktekan yaitu “SISTEM DIFERENSIAL” .
Kegiatan prakerin sangat membantu memperdalam pengetahuan siswa
mengenai otomotif dan dunia kerja khususnya.Kegiatan prakerin juga sangat tepat
untuk meningkatkan ketrampilan siswa dan sebagai sarana perbandingan antara
praktek disekolah dengan didunia kerja secara nyata.
B. SARAN-SARAN
1. Saran untuk sekolah :
a. Melengkapi sarana dan prasarana untuk praktek disekolah.
b. Menyediakan peralatan praktek yang lebih maju sesuai dengan
perkembangan teknologi.
c. Mengutamakna guru-guru pengajar yang lebih handal.
d. Pihak sekolah memberikan teori sejelas-jelasnya dalam pelajaran
danpraktek agar siswa dapat menerapkannya didunia kerja dengan mudah.
e. Pihak sekolah mengadakan kerjasama dengan pihak bengkel/industry
untuk memepermudah siswanya dalam melaksanakan prakerin.
f. Pihak sekolah memberikan penambahan teori mengenai teknologi terbaru
yang selama ini sudah berkembang.
2. Saran untuk bengkel :
a. Meningkatakn salinan komunikasi antara siswa praktek kerja industri dan
mekanik.
b. Kerjasama antara pembimbing dengan siswa praktek kerja industri
senantiasa harus diperhatikan.
c. Kelengkapan alat masing-masing mekanik perlu ditambahkan untuk
d. meningkatkan kemudahan dalam memperbaiki kendaraan dan siswa yang
sedang melaksanakan prakerin juga bisa mempelajarinya.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://harunaink.blogspot.com/2014/09/v-behaviorurldefaultvmlo_6.html
http://ckprod.blogspot.com/2016/06/makalah-gardan.html
16
17