DISUSUN OLEH
AGMAS KATANA YOVI I.M
NIM 4.21.13.1.02
i
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui, Menyetujui,
Dept. Head Machining, Pembimbing Lapangan 1,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi, Pembimbing,
iii
KATA PENGANTAR
iv
9 Bpk. Suratman selaku Staff Engineering Prod. FMC Machining.
10 Bpk. Mulahir dan Bpk. Widada selaku Staff Programer FMC Machining.
11 Bpk. Eko K dan Bpk. Narno selaku Staff New Model FMC Machining.
12 Seluruh Staff, Foreman, Sub Foreman, dan Karyawan di Dept. Machining.
13 Teman-teman magang industri di PT. Chemco Harapan Nusantara.
14 Kedua orang tua dan keluarga yang telah sepenuhnya mendukung penulis
baik moril maupun materil.
15 Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis berharap laporan magang industri ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis khususnya dan para pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan laporan magang industri ini banyak terdapat kekurangan dan masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran dan
masukan dari semua pihak yang bersifat membangun untuk perbaikan laporan
magang industri ini.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
2.8 Departemen Machining ....................................................................... 11
2.8.1 Struktur Organisasi Departemen Machining............................. 11
2.8.2 Produk Yang Diproses Departemen Machining ........................ 11
2.8.3 Mesin-Mesin Pada Departemen Machining ............................... 12
BAB 3 PELAKSANAAN MAGANG ................................................................ 13
3.1 Waktu Pelaksanaan .............................................................................. 13
3.2 Kegiatan Magang ................................................................................. 13
BAB 4 LANDASAN TEORI .............................................................................. 14
4.1 Computer Numerical Control (CNC) ................................................. 14
4.1.1 Sejarah Perkembangan CNC ....................................................... 14
4.1.2 Prinsip Kerja CNC ........................................................................ 15
4.1.3 Komponen Utama Mesin CNC .................................................... 16
4.2 Fanuc Robodrill .................................................................................... 17
4.2.1 Fitur Mesin Fanuc Robodrill ....................................................... 18
4.2.2 Part Mesin Fanuc Robodrill ......................................................... 19
4.3 Coolant ................................................................................................... 23
4.3.1 Fungsi Coolant ............................................................................... 24
4.3.2 Tipe Coolant ................................................................................... 24
4.4 Perawatan.............................................................................................. 28
4.4.1 Pengertian Perawatan ................................................................... 28
4.4.2 Tujuan Perawatan......................................................................... 28
4.4.3 Keuntungan – Keuntungan Adanya Perawatan ........................ 29
4.4.4 Lingkup Kegiatan Perawatan ...................................................... 29
4.4.5 Jenis – Jenis Perawatan ................................................................ 31
4.4.6 Elemen Waktu Dalam Perawatan ............................................... 33
BAB 5 PEMBAHASAN ...................................................................................... 35
5.1 Analisa Masalah ................................................................................... 35
5.2 Desain Modifikasi ................................................................................. 38
BAB 6 PENUTUP................................................................................................ 41
vii
6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 41
6.2 Saran ...................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 42
LAMPIRAN ......................................................................................................... 43
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
x
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikaji pada latar belakang, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut : “Diperlukan upaya untuk Meminimalisasi
Down Time Mesin Pada Mesin Fanuc Robodrill”.
1.3 Tujuan
Tujuan dari laporan magang industri ini adalah
1 Sebagai syarat kelulusan mata kuliah Magang Industri di Program Studi
Sarjana Terapan Teknik Mesin Produksi dan Perawatan Politeknik Negeri
Semarang.
2 Sebagai syarat akhir kegiatan Magang Industri di PT. Chemco Harapan
Nusantara Plant I Cikarang.
3 Memaparkan proses Modifikasi Center Through Coolant Pada Mesin Fanuc
Robodrill.
2
Identifikasi Masalah
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Data
Pembahasan
Kesimpulan
3
1.5.3 Pengumpulan Data
Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini
ada dua cara yaitu dengan melakukan observasi lapangan dan studi literatur.
Observasi digunakan untuk memperoleh dan mengumpulkan data yang
dibutuhkan.
Pengamatan ini dilakukan di Departemen Machining PT. Chemco
Harapan Nusantara Plant I Cikarang. Sedangkan Studi literatur digunakan
untuk mendapatkan data-data serta teori-teori yang mendukung dalam
penelitian. Pencarian literatur berasal buku, jurnal dan website atau situs-situs
yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.
1.5.4 Pembahasan
Tahap ini berupa pembahasan hasil analisis yang berupa langkah-
langkah untuk memecahkan permasalahan yang diteliti.
1.5.5 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dari analisis hasil pengolahan data, dapat
ditarik kesimpulan mengenai Upaya Meminimalisasi Down Tme Mesin
Pada Mesin Fanuc Robodrill.
4
Bab 3 berisi tentang pelaksanaan dan kegiatan selama magang industri. Pada
bab ini dapat diketahui apa saja yang penulis lakukan pada saat magang industri.
Bab 4 merupakan landasan teori. Bab ini berisi tentang teori-teori yang
digunakan dalam penyusunan laporan ini, pengertian secara umum yang berasal
dari buku, jurnal dan website atau situs-situs yang berhubungan dengan
permasalahan yang diteliti.
Bab 5 berisi tentang pembahasan dari permasalahan yang diteliti. Dalam bab
ini dapat mengetahui korelasi antara teori yang telah diperoleh di perkuliahan serta
penerapannya sebagai pemecahan masalah di industri.
Bab 6 berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan yang diberikan pada bab
ini merupakan hasil akhir dari keseluruhan proses yang telah dilakukan serta saran
berupa improvement yang telah di bahas.
5
BAB 2
TINJAUAN PERUSAHAAN
6
2.2 Visi, Misi dan Motto Perusahaan
1 Visi PT. Chemco Harapan Nusantara adalah :
“Meraih Kepercayaan Customer Dalam Menggunakan Produk Perusahaan”.
2 Misi PT. Chemco Harapan Nusantara adalah :
“Menjadi yang Terbaik Diantara Banyak Perusahaan Automotive di Kawasan
Asia”.
3 Motto Kerja PT. Chemco Harapan Nusantara adalah 5s :
Seiri = Pemilihan
Seiton = Penataan
Seiso = Pembersihan
Seiketsu = Pemantapan
Shitsuke = Pembiasaan
7
Gb. 2. 1 Factory Layout Plant I Cikarang
Plant II Karawang
PT. Chemco Harapan Nusantara Plant II Karawang terletak di Kawasan
Industri Mitra Karawang (KIM) Jl. Mitra Raya Blok II Kav. E7-12 Karawang,
Jawa Barat.
8
2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
PT. Chemco Harapan Nusantara tergolong sebagai perusahaan besar dengan
jumlah karyawan 4.688 orang (Jan, 2016) dan telah menggunakan berbagai
peralatan produksi berteknologi canggih. Struktur organisasi PT. Chemco Harapan
Nusantara (terlampir).
9
Gb. 2. 3 Diagram Alir Produksi Perusahaan
10
Support Sub Assy Steering, Rear Cover, Case Transmission 4x4, Case
Transmission 4x2, dll.
3 Casting Wheel
Motorcycle Wheels and Passenger Car Wheels.
11
Carburator, Cover Thermostat, Plug Drain, Flange Final Driven, Gear Box
Spidometer, Panel, dll.
12
BAB 3
PELAKSANAAN MAGANG
13
BAB 4
LANDASAN TEORI
14
perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan mekanis ini segera
digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital,
menciptakan mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (Computer
Numerical Control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain.
Berbeda dengan pendahulunya, pada mesin-mesin CNC ini telah digunakan
mikroprosesor yang dapat mengakses data jauh lebih banyak dan lebih cepat.
Saat ini mesin CNC mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di
dunia manufaktur modern. Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat
dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk masal dengan hasil yang
sama persis dan waktu permesinan yang cepat.
15
4.1.3 Komponen Utama Mesin CNC
Komponen utama mesin CNC terdiri atas 2 (dua) bagian utama yaitu
bagian mekanik dan bagian pengontrol / pengendali.
1 Bagian Mekanik
Bagian mekanik adalah semua komponen mekanis yang fungsi
utamanya berkaitan langsung dengan proses permesinan. Komponen
tersebut antara lain kepala tetap, kepala lepas, landasan mesin, eretan,
motor penggerak, pemegang pahat, poros penghantar, unit transmisi dan
sebagainya.
2 Bagian Pengontrol
Bagian Pengontrol adalah komponen mekanis yang fungsi utamanya
untuk mengendalikan dan mengatur berlangsungnya proses permesinan.
Terdiri atas panel kontrol dengan berbagai saklar dan tombol yang
berfungsi antara lain mengaktifkan mesin, memutar dan mengatur putaran
spindel utama, menggerakkan eretan, memutar tool turret, membuat dan
mengontrol program.
Fungsi-fungsi di atas dapat dilaksanakan karena adanya peralatan
elektronika di dalam panel berupa modul-modul papan rangkai
(board). Modul-modul tersebut antara lain CPU board, main spindle
board, power supply board, step motor board, disk drive board dan
sebagainya.
Bagian di dalam komputer yang terpenting adalah CPU (Central
Processing Unit) karena disinilah semua masukan diproses. Selain CPU
ada bagian penting lain bernama memori yang berfungsi sebagai tempat
menyimpan data. Terdapat dua jenis memori:
(1) Rom / Eprom (Read Only Memory / Erasable Programmable Read
Only Memory) adalah tempat untuk menyimpan data secara
permanen sehingga tidak mudah hilang.
(2) Ram (Random Access Memory) adalah tempat menyimpan data
sementara, yaitu data-data yang akan diakses.
16
4.2 Fanuc Robodrill
Fanuc Robodrill merupakan jenis mesin CNC Machining Center. CNC
Machining Center adalah salah satu jenis mesin CNC yang banyak digunakan
dalam proses manufacturing. Dikatakan Machining Center karena mesin tersebut
mampu mengerjakan berbagai macam proses machining. Misalnya proses Milling,
Drilling, Boring, Tapping, dll.
17
4.2.1 Fitur Mesin Fanuc Robodrill
1 Linear Machining dan Arc Machining
Tingkat kepresisisan yang tinggi pada linear dan arc milling dengan
berbagai sudut yang dapat dilakukan. Drill dan tapping juga bisa
dilakukan.
2 High Speed Turret
Turret yang memungkinkan memudahkan pemilihan acak untuk
perubahan tool dengan kecepatan tinggi.
3 Rigid Tapping
Rigid tapping dimana spindle dengan sumbu Z berhubungan langsung.
Hal ini memungkinkan proses tapping yang presisi dalam waktu yang
singkat.
4 Multifungsi NC
Berbagai fungsi NC yang mendukung berbagai jenis proses pemesinan
seperti drilling, tapping, milling dan model pemesinan yang lain.
5 Sistem Pendeteksi Titik Absolut
Posisi absolut yang dapat terdeteksi oleh sistem adalah salah satu fitur
standar. Kembali ke titik referensi tidak diperlukan setelah arus listrik
dimatikan (diperlukan penggantian baterai tahunan).
6 Sangat Handal
Permasalahan konvensional yang terjadi dengan teknologi pneumatik
dan hidrolik telah terpecahkan menggunakan teknologi elektronik.
Hasilnya, kehandalan telah cukup ditingkatkan dan perawatan yang
terjamin mudah.
7 Optimum Pemilihan Kecepatan Spindle
Kecepatan motor spindle dapat diubah pada rentang : 100 min-1 sampai
10.000 min-1, 240 min-1 sampai 24.000 min-1 sebagai pilihan. Kecepatan
spindle di program setiap 1 min-1 dan karena itu kecepatan spindle
optimal dapat diatur.
8 Motor Servo AC dengan Kinerja Tinggi
Motor servo untuk sumbu X, Y, dan Z menggunakan motor servo AC.
Jadi tidak ada perawatan termasuk penggantian brush.
18
Tingkat perpindahan yang cepat setiap sumbu adalah 48 m/min (sumbu
X, Y, Z), sehingga meminimalkan waktu tunggu bila pemotongan
dilakukan.
9 Fungsi Operasi Cepat
Fungsi operasi yang cepat melebihi pengoperasian mesin CNC
konvensional disediakan sebagai standar. Fungsi ini memungkinkan
operator untuk mengoperasikan mesin seperti yang diinginkan dengan
layar grafis dan panduan.
10 Fungsi Keselamatan
Fungsi yang terkait dengan keselamatan dari mesin yang mendukung
tanda CE / standar keamanan China mematuhi 3 kategori menurut
standar keselamatan Eropa EN954-1.
19
Gb. 4. 3 Tampak Luar Mesin Fanuc Robodrill
20
2. Kontroller
21
3. Panel Operasi
22
(5) Coolant
(6) Door
(7) Axis selection key
(8) Operation slection key
(9) Rapid transverse override keys
(10) Alarm / status key
(11) Quick NC key
(12) Alphabet key (ABC-Z)
(13) MDI keys
(14) Manual pulse generator
(15) Cycle start / feed hold
(16) Override
(17) Emergency stop botton
(18) Input protection key
(19) RS-232-C interface
(20) Memory card slot
4.3 Coolant
Coolant atau cairan pemotongan (Cutting fluid) adalah jenis pendingin dan
pelumas yang dirancang khusus untuk proses pengerjaan logam, seperti permesinan
dan stamping. Ada berbagai jenis cairan pemotongan, yang meliputi minyak, emulsi
minyak-air, pasta, gel, aerosol (kabut), dan udara atau gas lainnya. Cairan
pemotongan dapat dibuat dari hasil penyulingan minyak bumi, lemak hewan,
minyak tumbuhan, air dan udara, atau bahan baku lainnya.
Sifat-sifat yang dicari dalam cairan pemotongan yang baik adalah
kemampuan untuk :
Menjaga benda kerja pada suhu stabil.
Memaksimalkan life time tool.
Menjamin keamanan bagi orang yang menanganinya (toksisitas, bakteri,
jamur) dan untuk lingkungan saat dilepaskan atau dibuang.
Mencegah karat pada bagian mesin dan tool.
23
4.3.1 Fungsi Coolant
Fungsi dari coolant adalah :
(1) Pendinginan
Pemotongan logam menghasilkan panas akibat gesekan dan energi
yang hilang saat deformasi material. Udara sekitarnya memiliki
konduktivitas termal yang rendah (perilaku panas buruk) yang berarti itu
adalah pendingin yang buruk. Pendingin udara lingkungan kadang-kadang
cukup untuk pemotongan ringan. Pada pekerjaan produksi memerlukan
pemotongan berat selama jangka waktu yang panjang dan biasanya
menghasilkan panas lebih dari pendingin udara lingkungan. Daripada
berhenti produksi sementara alat mendingin, menggunakan pendingin cair
dapat menghilangkan secara signifikan panas yang berlebih, dan juga
dapat mempercepat pemotongan dan mengurangi gesekan dan keausan
pahat.
(2) Pelumasan
Selain pendinginan, cairan pemotongan juga membantu proses
pelumasan antarmuka antara ujung tool dan chip. Pelumasan ini juga
membantu mencegah chip yang menempel ke tool, yang akan
mengganggu pemotongan berikutnya.
24
Coolant fluid dari coolant tank dipompa menuju coolant hose yang
berada diluar mesin. Pada cover mesin terpasang joint assembly untuk
menghubungkan coolant hose diluar mesin dan didalam mesin.
Selanjutnya coolant fluid mengalir melalui adapter, disinilah coolant fluid
dibagi ke 3 (tiga) nozzle untuk hasil penyemprotan yang lebih merata. Pada
nozzle, coolant fluid disemprotkan dengan tekanan tinggi menuju antara
ujung tool dan permukaan benda kerja.
Coolant fluid dari coolant tank dipompa menuju coolant hose yang
selanjutnya langsung dialirkan ke nozzle. Nozzle pada flood coolant
terpasang pada sisi-sisi bawah lantai mesin agar hasil penyemprotan lebih
tepat sasaran.
25
sisa hasil proses machining tidak dapat keluar secara sempurna karena
celah antara tool dan lubang yang diproses terlampau sempit dengan
tingkat kepresisian yang tinggi. Jika itu terjadi maka dapat mengakibatkan
tool tertancap pada lubang karena terganjal oleh chip sisa hasil proses
machining. Pendinginan pada ujung tool-pun jika hanya menggunakan
external coolant kurang maksimal, yang dapat memperpendek life time
tool itu sendiri.
26
Untuk diagram aliran center through coolant dijelaskan pada gambar
dibawah ini :
27
4.4 Perawatan
4.4.1 Pengertian Perawatan
Perawatan adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan
untuk menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat
berfungsi dengan baik seperti dalam kondisi sebelumnya (Supandi, 1990).
Dari pengertian tersebut diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan
bahwa fungsi perawatan sangat berhubungan erat dengan proses produksi.
28
4.4.3 Keuntungan – Keuntungan Adanya Perawatan
Adapun beberapa keuntungan yang akan diperoleh dengan adanya
perawatan yang baik dari mesin dan peralatan produksi antara lain sebagai
berikut (Ahyari, 1987) :
(1) Mesin dan peralatan produksi akan dapat digunakan dalam jangka
waktu yang relatif lebih panjang.
(2) Pelaksanaan proses produksi akan berjalan dengan lancar. Sejauh tidak
ada hal-hal lain yang mengganggu di luar mesin dan peralatan
(misalnya bahan baku, tenaga kerja, dan lain sebagainya), maka dengan
adanya pemeliharaan yang baik diharapkan fasilitas produksi juga dapat
berfungsi dan berjalan dengan baik pula.
(3) Dapat menghindarkan diri, atau setidak-tidaknya dapat menekan
sekecil mungkin dari kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari
mesin dan peralatan produksi yang digunakan selama proses produksi
berjalan. Hal ini disebabkan oleh adanya perbaikan-perbaikan yang
dilakukan segera pada setiap kerusakan-kerusakan kecil yang terjadi,
sehingga dapat mencegah timbulnya kerusakan besar selama proses.
(4) Karena mesin dan peralatan produksi berjalan dengan stabil dan baik,
maka pengendalian proses dan pengendalian kualitas proses dalam
perusahaan atau pabrik dapat dilaksanakan dengan baik pula.
(5) Dapat mencegah terjadinya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan
peralatan produksi yang digunakan, maka berarti perusahaan dapat
menekan biaya pemeliharaan bagi mesin dan peralatan tersebut.
(6) Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka
penyerapan bahan baku juga dapat berjalan dengan normal pula.
(7) Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan perlatan produksi,
maka pembebanan mesin dan peralatan yang ada akan menjadi semakin
baik.
29
(1) Maintenance Activities
Maintenance activities ini adalah suatu kegiatan untuk melindungi alat
dari kerusakan yang terdiri dari lima macam kegiatan yaitu :
a Normal operation adalah dengan menjaga cara pengoprasian mesin
sesuai dengan prosedur operasinya.
b Daily maintenance adalah melakukan kegiatan pemeliharaan harian
berupa pembersihan, memeriksa dan menambah pelumasan, melakukan
pengencangan baut-baut.
c Periodical maintenance yaitu melakukan kegiatan pemeliharaan secara
periode tertentu terutama ditujukan untuk pengukuran tingkat
kerusakan.
d Predictive maintenance yaitu merupakan kegiatan pemeliharaan untuk
meramalkan keadaan mesin-mesin dengan melihat kecenderungan
kerusakan dan dengan melakukan pengecekan,
e Breakdown maintenance adalah suatu kegiatan pemeliharaan yang
dilakukan karena mesin mengalami kerusakan yang tidak terduga
sebelumnya untuk mengembalikan ke kondisi semula.
30
4.4.5 Jenis – Jenis Perawatan
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan dapat
dibagi menjadi dua cara :
(1) Perawatan yang direncanakan (Planned maintenance)
(2) Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned maintenance)
Berdasarkan tujuannya, jenis perawatan adalah sebagai berikut
(Assauri, 1999) :
(1) Preventive maintenance (Perawatan Pencegahan)
Yang dimaksud dengan preventive maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah timbulnya kerusakan-
kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang
dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu
digunakan dalam proses produksi. Termasuk dalam preventive maintenance
ini adalah bagaimana caranya mempergunakan mesin dan peralatan
produksi tersebut serta menjaga kebersihan dari mesin dan peralatan
produksi baik bagian luar maupun bagian dalam yang dapat dibersihkan.
Bagaimana para karyawan menghidupkan mesin, menggunakannya untuk
operasi produksi dan mematikan mesin tersebut perlu mendapatkan
pengarahan yang tepat dari bagian maintenance.
Di samping cara-cara penggunaan mesin dan perlatan produksi,
preventive maintenance ini juga meliputi penggantian minyak pelumas,
penggantian suku cadang dan lain sebagainya. Penggantian semacam ini
bertujuan untuk mencegah proses produksi menjadi terganggu dikarenakan
mesin dan peralatan produksi tidak dapat berfungsi dengan baik lantaran
kehabisan pelumas, atau suku cadang yang seharusnya sudah saatnya
diganti tetapi belum dilakukan penggantiannya. Dengan adanya preventive
maintenance yang baik maka diharapkan mesin dan perlatan produksi akan
selalu berada dalam kondisi yang optimal untuk melaksanakan proses
produksi yang telah direncanakan perusahaan.
31
(2) Corrective atau Breakdown Maintenance (Perawatan Perbaikan)
Corrective atau breakdown maintenance adalah kegiatan pemeliharaan
dan perawatan yang dilakukan setelah terjadi suatu kerusakan atau kelainan
pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik,
atau dengan kata lain pemeliharaan yang harus dilakukan karena adanya
kerusakan-kerusakan mesin dan peralatan produksi.
Kegiatan corrective maintenance yang dilakukan sering disebut
kegiatan perbaikan atau reparasi. Perbaikan yang dilakukan karena adanya
kerusakan yang dapat terjadi akibat tidak dilakukannya preventive
maintenance ataupun telah dilakukan preventive maintenance, tetapi sampai
pada suatu waktu tertentu mesin atau peralatan tersebut tetap rusak. Maksud
dari tindakan perbaikan ini adalah agar mesin atau peralatan yang rusak
dapat digunakan atau berfungsi kembali dalam keadaan normal untuk proses
produksi. Untuk memperbaiki mesin dan perlatan yang mengalami
kerusakan maka prinsip kerja dari mesin atau perlatan yang bersangkutan
harus dikuasai agar diagnosa terhadap kerusakan dapat dilakukan dengan
cepat dan tepat. Sifat kerusakan atau breakdown mesin dan peralatan
produksi dapat dibedakan menjadi :
Sporadis, yaitu breakdown yang terjadi mendadak, dramatis atau
kerusakan-kerusakan alat yang tidak terduga, breakdown jenis ini bisa
terjadi dan mudah ditanggulangi.
Kronis, yaitu minor breakdown tetapi frekuensi kejadiannya tinggi.
Breakdown jenis ini sering diabaikan atau dilupakan setelah beberapa
kali usaha penanggulangan gagal.
32
masih dapat diupayakan agar jalannya proses produksi tersebut menjadi
lebih baik lagi. Misalnya diusahakan perbaikan agar konsumsi bahan bakar
menjadi lebih hemat, penyerapan bahan baku menjadi lebih sedikit untuk
setiap unit produk, pengurangan suara bising yang ditimbulkan oleh mesin
dan peralatan produksi, dan lain sebagainya. Oleh karena itu improvement
maintenance ini lebih banyak mengarah kepada peningkatan kemampuan
mesin dan peralatan produksi ataupun peningkatan kualitas proses, pada
umumnya masih jarang perusahaan-perusahaan melakukannya.
33
(3) Waktu Rintangan (Down Time) : Waktu dimana sistem tidak dapat
digunakan akibat adanya kerusakan yang terjadi, waktu ini dapat dibagi
menjadi :
a Downtime akibat penggantian pencegahan :
Waktu pembongkaran.
Waktu menyiapkan komponen.
Waktu pemasangan.
b Downtime akibat penggantian kerusakan :
Waktu membawa peralatan ke bengkel.
Waktu pembongkaran.
Waktu menemukan kerusakan.
Waktu menunggu komponen pengganti.
Waktu pemasangan komponen.
Waktu pengujian.
34
BAB 5
PEMBAHASAN
35
untuk menutup, dan aliran coolant fluid dikembalikan lagi ke coolant tank.
Akibatnya coolant fluid tidak sampai ke tool, dengan kata lain tidak terjadi proses
pendinginan menggunakan center through coolant yang selanjutnya akan
berpengaruh kepada life time tool dan kualitas produk yang dihasilkan.
36
Karena banyaknya order pada PT. Chemco Harapan Nusantara Plant I
Cikarang, maka semua departemen juga terkena imbasnya, yaitu produksi yang
dituntut 24 jam dalam 6 hari kerja, itu juga dilakukan oleh Departemen Machining.
Dengan kondisi seperti ini, maka adanya masalah yang sudah dijelaskan diatas
merupakan salah satu faktor yang bisa mengganggu proses produksi.
Oleh karena itu penulis berinisiatif untuk melakuakan improvement
maintenance pada center through coolant. Improvement maintenance adalah
perawatan yang bersifat perbaikan atau pembenahan pada kekurangan-kekurangan
fungsi mesin (Ahyari, 1987). Improvement yang dilakukan adalah dengan
menambahkan proses filtrasi dan pengendapan pada coolant tank sebelum proses
pemompaan menuju ke suction filter dan seterusnya.
Berikut dijelaskan diagram alir center through coolant setelah di modifikasi
pada gambar dibawah ini.
Coolant fluid dari coolant tank di pompa melewati hose menuju ke mesh filter
yang dilapisi dengan spon filter yang berada pada tanki bagian atas. Kemudian
turun ke tanki pengendapan, disini geram halus / chip yang terbawa coolant fluid
dapat terpisah karena berat jenis yang lebih besar. Selanjutnya coolant fluid
mengalir lagi ke tanki akhir yang kemudian di pompa menuju suction filter, disini
coolant fluid disaring menggunakan filter 150 µm. Lalu mengalir ke coolant valve
dan dilanjutkan ke pressure switch, disinilah tekanan coolant fluid dapat diatur yang
selanjutnya terbaca pada pressure gauge. Setelah masuk ke line filter, coolant fluid
disaring lagi menggunakan filter 10µm. Pada check valve unit-lah, buka tutupnya
coolant valve diatur. Kemudian coolant fluid mengalir ke hose dan diteruskan ke
nozzle sampai keluar dari tool.
37
Dengan penambahan proses filtrasi dan pengendapan seperti ini, maka
coolant fluid yang di pompa menuju suction filter dan seterusnya akan menjadi
lebih bersih dari geram halus / chip. Life time filter juga menjadi lebih panjang,
efeknya waktu penggantian filter menjadi lebih lama dan down time mesin juga ikut
menurun.
Dengan metode seperti diatas, diperkirakan waktu penggantian suction filter
dan line filter menjadi 12 (dua belas) bulan sekali. Dibandingkan dengan metode
standar yang penggantiannya tiap 3 (tiga) bulan sekali, maka dengan metode
tersebut dapat meminimalkan biaya perawatan, meminimalisasi down time mesin
dan memaksimalkan proses produksi. Karena tujuan umum perawatan di industri
adalah memperpanjang waktu pengoperasian fasilitas industri yang digunakan
semaksimal mungkin, dengan biaya perawatan yang seminimum mungkin
(Supandi, 1990).
38
Gb. 5. 7 Desain Tanki Tambahan Center Through Coolant
39
maka coolant fluid akan mengalir ke tanki nomor 4, sedangkan geram halus / chip
akan tetap tertinggal didasar tanki pengendapan.
Nomor 4 merupakan tanki akhir, disini coolant fluid sudah menjadi lebih
bersih karena telah melalui proses pengendapan. Pada tanki akhir dilengkapi
dengan lubang pipa overflow pada nomor 5 untuk mengantisipasi coolant fluid yang
berlebih jika penyetelan katup pada hose yang tidak sesuai standar. Lubang over
flow ini dialirkan menuju coolant tank utama yang dapat disirkulasikan kembali,
sehingga coolant fluid tidak terbuang sia-sia.
Pada tanki pengendapan dan tanki akhir juga dilengkapi dengan drain cock
pada nomor 6 & 7 untuk mempermudah dalam pembersihan dan pengurasan tanki
pada saat dilakukan preventive maintenance.
Nomor 8 merupakan lubang untuk pipa suction pompa center through
coolant, dan nomor 9 merupakan lubang untuk suction pompa tanki. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat gambar dibawah ini.
40
BAB 6
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Setelah dipaparkan proses modifikasi center through coolant pada mesin
fanuc robodrill maka efeknya antara lain :
1 Life time suction filter dan line filter lebih panjang sehingga dapat
mengurangi cost pembelian part.
2 Memperpanjang waktu preventive maintenance.
3 Menurunkan atau meminimalisasi down time mesin.
4 Jangka waktu preventive maintenance lebih panjang maka proses produksi
menjadi lebih maksimal.
6.2 Saran
Saran yang dapat penulis berikan antara lain :
1 Melakukan pemasangan modifikasi center through coolant pada semua
mesin fanuc robodrill yang digunakan pada proses reaming.
2 Proses improvement di atas harus dilakukan monitoring secara berkelanjutan
dan konsisten agar dapat lebih maksimal.
41
DAFTAR PUSTAKA
42
LAMPIRAN
43
Lampiran 1 Struktur Organisasi PT. Chemco Harapan Nusantara
44
Lampiran 2 Struktur Organisasi Departemen Machining PT. Chemco Harapan Nusantara Plant I Cikarang
45
Lampiran 3 Catatan Harian Kegiatan di Lapangan
MAGANG INDUSTRI
CATATAN HARIAN KEGIATAN DI LAPANGAN
Nama : Agmas Katana Yovi Izzu Muhammadi
NIM : 4.21.13.1.02
Program Studi : Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
Tempat Magang : PT. Chemco Harapan Nusantara Plant I Cikarang
Waktu Pelaksanaan : 7 November 2016 – 10 Februari 2017
No. Tanggal Kegiatan
1 07 Nov 2016 Pengarahan P&GA
2 08 Nov 2016 - Pengarahan P&GA
- Pengenalan Departemen Machining
3 09 Nov 2016 Bantu Final Inspection Piston Master Cylinder
4 10 Nov 2016 Bantu Final Inspection Piston Master Cylinder
5 11 Nov 2016 - Machining Holder Pillion K64 LH
- Machining Bracket Lever K64
6 12 Nov 2016 OFF
7 13 Nov 2016 OFF
8 14 Nov 2016 Machining Adjuster Chain K64
9 15 Nov 2016 Machining Bracket Lever K64
10 16 Nov 2016 Machining Holder Main Step K64 RH & LH
11 17 Nov 2016 - Machining Arm Main Step K64 RH & LH
- Machining Holder Main Step K64 RH & LH
12 18 Nov 2016 - Machining Holder Main Step K64 RH & LH
- Machining Adjuster Chain K64
13 19 Nov 2016 OFF
14 20 Nov 2016 OFF
15 21 Nov 2016 - Machining Adjuster Chain K64
- Machining Holder Pillion K64 RH
46
16 22 Nov 2016 - Machining Adjuster Chain K64
- Machining Bracket Lever K64
17 23 Nov 2016 - Machining Bracket Lever K64
- Machining Holder Pillion K64 RH
18 24 Nov 2016 Machining Holder Main Step K64 RH & LH
19 25 Nov 2016 - Machining Holder Main Step K64 RH & LH
- Machining Adjuster Chain K64
20 26 Nov 2016 OFF
21 27 Nov 2016 OFF
22 28 Nov 2016 Machining Adjuster Chain K64
23 29 Nov 2016 Machining Adjuster Chain K64
24 30 Nov 2016 Machining Bracket Lever K64
25 01 Des 2016 Machining Adjuster Chain K64
26 02 Des 2016 - Machining Adjuster Chain K64
- Machining Crown Handle BK6
- Machining Lever K93
27 03 Des 2016 OFF
28 04 Des 2016 OFF
29 05 Des 2016 Machining Adjuster Chain K64
30 06 Des 2016 - Machining Adjuster Chain K64
- Machining Holder Main Step K64 RH & LH
31 07 Des 2016 - Machining Adjuster Chain K64
- Machining Holder Main Step K64 RH
32 08 Des 2016 - Machining Holder Main Step K45G RH & LH
- Machining Holder Pillion K45G LH
- Machining Holder Main Step K64 LH
33 09 Des 2016 Machining Adjuster Chain K64
34 10 Des 2016 OFF
35 11 Des 2016 OFF
47
36 12 Des 2016 OFF
37 13 Des 2016 - Bantu Ganti Bearing Spindle Mesin Fanuc Robodrill
- Bantu Ganti Bearing Spindle Mesin Ocean BM-250
38 14 Des 2016 - Machining Holder Fork Upper 9080
- Machining Holder Pillion K64 RH
39 15 Des 2016 - Machining Holder Pillion K64 RH
- Machining Holder Fork Upper 9080
40 16 Des 2016 - Machining Holder Fork Upper 9080
- Machining Holder Pillion K64 LH
41 17 Des 2016 OFF
42 18 Des 2016 OFF
43 19 Des 2016 - Machining Holder Pillion K64 RH & LH
- Machining Holder Fork Upper 9080
44 20 Des 2016 - Machining Holder Pillion K64 RH
- Machining Holder Fork Upper 9080
45 21 Des 2016 - Machining Holder Pillion K64 RH
- Machining Holder Fork Upper 9080
- Machining Holder Main Step K45G RH & LH
46 22 Des 2016 - Machining Holder Fork Upper 9080
- Machining Holder Main Step K45G RH & LH
47 23 Des 2016 Machining Arm Pillion K64 RH
48 24 Des 2016 OFF
49 25 Des 2016 OFF
50 26 Des 2016 OFF
51 27 Des 2016 OFF
52 28 Des 2016 OFF
53 29 Des 2016 OFF
54 30 Des 2016 OFF
55 31 Des 2016 OFF
48
56 1 Jan 2017 OFF
57 2 Jan 2017 Izin
58 3 Jan 2017 Machining Arm Pillion K45G RH
59 4 Jan 2017 Machining Arm Pillion K45G RH
60 5 Jan 2017 Machining Holder Pillion K64 RH & LH
61 6 Jan 2017 Bantu Running Test Mesin Ocean BM-250
62 7 Jan 2017 OFF
63 8 Jan 2017 OFF
64 9 Jan 2017 - Cek Kebocoran Udara Semua Line Machining
- Bantu Penggantian Spray Gun
65 10 Jan 2017 - Bantu Penyusunan Ulang Lay Out Machining
66 11 Jan 2017 - Mengganti Silinder Pintu Mesin Ocean BM-250
- Bantu Penggantian Bearing dan Ball Screw Sumbu y
Mesin Ocean BM-250
67 12 Jan 2017 Bantu Pemasangan Kipas Mesin Mazak Nexus 150
68 13 Jan 2017 Bantu Pemasangan Rotary Table Mesin Fanuc
Robodrill
69 14 Jan 2017 OFF
70 15 Jan 2017 OFF
71 16 Jan 2017 - Bantu Pemasangan Flood Coolant Mesin Fanuc
Robodrill
72 17 Jan 2017 Bantu Penyusunan Ulang Lay Out Machining
73 18 Jan 2017 Bantu Penyusunan Ulang Lay Out Machining
74 19 Jan 2017 - Bantu Pemasangan Kipas Mesin Fanuc Robodrill
- Bantu Penggantian Jig
75 20 Jan 2017 Bantu Pemasangan Lampu Mesin Drill
76 21 Jan 2017 OFF
77 22 Jan 2017 OFF
78 23 Jan 2017 Izin
49
79 24 Jan 2017 Mengganti Hose Coolant Assy Mesin Fanuc
Robodrill
80 25 Jan 2017 Memodifikasi Box Panel
81 26 Jan 2017 Memodifikasi Box Panel
82 27 Jan 2017 Izin
83 28 Jan 2017 OFF
84 29 Jan 2017 OFF
85 30 Jan 2017 On Project Memodifikasi Center Through Coolant
Mesin Fanuc Robodrill
86 31 Jan 2017 On Project Memodifikasi Center Through Coolant
Mesin Fanuc Robodrill
87 1 Feb 2017 On Project Memodifikasi Center Through Coolant
Mesin Fanuc Robodrill
88 2 Feb 2017 On Project Memodifikasi Center Through Coolant
Mesin Fanuc Robodrill
89 3 Feb 2017 On Project Memodifikasi Center Through Coolant
Mesin Fanuc Robodrill
90 4 Feb 2017 OFF
91 5 Feb 2017 OFF
92 6 Feb 2017 On Project Memodifikasi Center Through Coolant
Mesin Fanuc Robodrill
93 7 Feb 2017 Kunjungan Dosen Pembimbing
94 8 Feb 2017 Presentasi Laporan Magang Industri
95 9 Feb 2017 Presentasi Laporan Magang Industri
96 10 Feb 2017 Penutupan Magang Industri
Mengetahui Cikarang, 10 Februari 2017
Pembimbing Lapangan Mahasiswa Magang Industri
50
51