Anda di halaman 1dari 3

Lampiran: Diskusi Kasus Kepemimpinan Sekolah

LEMBAR DISKUSI KEPEMIMPINAN SEKOLAH

NAMA :
ASAL SEKOLAH :
TANGGAL :

Instruksi:
Berikut ini adalah tiga contoh kasus yang terjadi di lingkungan sekolah. Silahkan anda menganalisis
setiap kasus dengan menjawab pertanyaan berikut:
1. Kompetensi apa saja yang tercermin dari kasus tersebut?
2. Indikator apa saja yang tampak dari kasus tersebut?
3. Kompetensi apa saja yang belum tercermin dari kasus tersebut, namun diperlukan untuk
penyelesaian kasus?
Anda dapat menggunakan bahan ajar Perdirjen 6565/B/GT/2020 sebagai panduan dalam pengerjaan.
Analisa kasus dapat dikerjakan di bawah bacaan kasus.

Kasus 1
Pak Rudi baru saja diangkat menjadi kepala sekolah sebuah Sekolah Dasar yang baru 3 tahun
beroperasi. Ia merasa senang sekali dengan promosi yang ia dapatkan dan merasa percaya diri
akan dapat memimpin SD tersebut untuk dapat berkembang. Namun baru 2 bulan memimpin,
ia mulai menghadapi permasalahan yang terus berdatangan. Mulai dari komplain orang tua
terkait kamar mandi, kegiatan pembelajaran yang dinilai tidak berkualitas, sarana yang tidak memadai
serta komunikasi dengan guru yang belum berjalan baik. Setiap kali ia menerapkan kebijakan
baru selalu saja ditanggapi dingin oleh staff. Pak Rudi berupaya menjalankan tugasnya sebaik mungkin
terutama ia fokuskan pada hal-hal yang bersifat administratif.
Kasus 2
Seorang kepala sekolah swasta unggulan di sebuah kota besar. Sekolah yang dipimpinnya ini
sangat progresif. Animo masyarakat pun sangat besar untuk memasukan anaknya ke sekolah
tersebut. Sang kepala sekolah adalah tipe orang yang sangat bersemangat untuk terus belajar
tentang manajemen sekolah dan penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas. Segala informasi yang ia
dapatkan baik dari hasil mengikuti seminar, workshop, studi banding maupun saran-saran dari rekan
yang dianggap sukses dalam memimpin sekolah telah diterapkan. Namun, ketika melakukan evaluasi
terhadap kinerja sekolahnya, ia mendapatkan informasi bahwa guru-guru merasa beban kerjanya terlalu
berat dikarenakan kebijakan yang dibuat oleh manajemen. Kepala sekolah merasa terkejut akan
kenyataan ini dan perlu mendapatkan saran lebih jauh.
Kasus 3
Pada saat pembelajaran daring dengan aplikasi zoom berlangsung, wali kelas mendapati hanya 12
murid dari 36 murid yang aktif berpartisipasi saat diskusi dan pengumpulan tugas. Dua puluh empat
murid lainnya absen dari kegiatan pembelajaran tanpa memberikan kabar kepada wali kelas atau
berpartisipasi secara pasif. Guru berdiskusi dengan kepala sekolah. Kepala sekolah menyarankan guru
untuk berkunjung ke rumah murid-murid yang absen atau pasif saat pembelajaran. Selain itu, kepala
sekolah juga mengajak guru untuk melakukan analisis sederhana terkait proses pembelajaran yang
berlangsung, seperti, metode, materi, alat dan bahan yang digunakan, dan sebagainya. Pada saat
kunjungan, para murid menyatakan bahwa mereka tidak memiliki kuota dan mengalami kesulitan sinyal.
Wali kelas merasa bahwa para murid tersebut hanya mencari-cari alasan. Hingga saat ini, kasus ini
belum terselesaikan.

Anda mungkin juga menyukai