Anda di halaman 1dari 8

BAP PERKULIAHAN

Materi : Pendekatan Managemen Berbasis Sekolah


Tanggal : Selasa, 30 Agustus 2022
Mata Kuliah : Managemen Berbasis Sekolah
Dosen Pengampu : Novita Indah Hasibuan,S.Pd.,M.Pd
Pemateri : Kelompok 1
1. REBEKAH ROSE SHARON BR.S (7213143002)
2. NADILA MUTIARA (7213143025)
3. MUHAMMAD FAIRUZ IDHAM (7213143004)
4. DORMAULI BERLYANTI S (7213143019)
5. VERI FEBRIAN (7213343009) (Tidak ikut dalam
pengerjaan tugas)

SESI PERTAMA
1. Nama : Tessa Rifka Simarmata
NIM : 7213343005
Kelompok : 4
Pertanyaan : Bagaimanakah cara Sekolah memanfaatkan otonomi yang di berikan
untuk mengembangkan mutu pendidikan?
Jawaban :
Penjawab : MHD. Fairuz Idham
berbicara mengenai bagaimana cara sekolah memanfaatkan otonomi yang diberikan tersebut
tentu sangat luas kalau dibahas secara rinci. Tetapi paling tidak, saya sedikit menjelaskan dan
menyebutkan saja salah satu diantaranya sehingga dapat menggambarkan seperti apa pihak
sekolah dalam memanfaatkan pemberian otonomi tersebut. Dengan pemberian otonomi
secara luas kepada pihak sekolah, sehingga sekolah dapat mandiri dalam mengembangkan
sekolah masing-masing guna untuk meningkatkan mutu pendidikan. Kemudian bagaimana
caranya ? Tentunya semua kembali kepada pihak sekolah, artinya bagaimana mereka mampu
memiliki daya tanggap kritis dalam melihat berbagai hal dan kendala dalam sekolahnya,
kebutuhan dan keperluan sekolahnya, serta peluang, tantangan dan hambatan yang juga harus
diperhitungkan oleh sekolah tersebut, termaksud memanfaatkan potensi yang dimilikinya.
Salah satu caranya adalah dengan mengalokasikan dana BOS dari pemerintah pusat untuk
pengembangan potensi peserta didik misalnya dengan “Latihan kepemimpinan,
kepramukaan, public speaking, Les sekolah, dan lain sebagainya”. Hal tersebut juga selaras
dengan bagaimana membentuk ranah kognitif psikomotorik dan kompetensi afektif peserta
didik. Apa yang telah saya sebutkan sebelumnya itu merupakan contoh dalam memanfaatkan
potensi yang ada dengan adanya pemeberian otonomi kepada sekolah. Selanjutnya saya akan
menyebutkan salah satu contoh sikap mandiri dan kreatif terhadap sebuah kendala dalam
sebuah institusi sekolah yang juga tercipta karena melalui adanya pemberian otonomi
tersebut. Sikap mandiri dan kreatif ini saya temukan dan saksikan sendiri dalam observasi
yang pernah saya lakukan di sekolah “SMPN 37 KONSEL”. Dimana kondisi sekolah mereka
yah boleh dikatakan lumayan sederhanalah dan masih banyak kebutuhan-kebutuhan sekolah
yang belum terpenuhi sampai saat ini. Misalnya saja gedung sekolah yang masih kurang,
kemudian ruangan lab IPA yang belum tersedia meskipun alat-alat peraganya telah ada dan
jumlahnya juga hanya beberapa. Kemudian lab komputer dan perpustakaan yang juga belum
tersedia dan lain sebagainya. Meskipun dengan kondisi yang demikian, akan tetapi tidak
membuat mereka kehilangan akal dan bersikap pasrah atau apa adanya. Justru dengan
keterbatasan itu, mereka malah mendesainnya hingga menutupi kekurangan-kekurangan
yang ada. Dimana “ROMBEL/ruangan belajar” yang tersedia di sekolah tersebut sebenarnya
ada 8, akan tetapi karena belum memiliki ruang perpustakaan dan lain sebagainya sehingga
pihak sekolah terkait menyekat 1 ruangan tersebut menjadi beberapa ruangan multi fungsi
yakni ruang perpustakaan,ruang administrasi guru, ruang Kepsek, dan ruang UKS. Hal
tersebut menunjukkan sikap mandiri dan kreatif mereka, meskipun bentuknya juga masih
sangat sederhana.

Tanggapan
• Nama : Indah Kristina
NIM: 7211143004
Kelompok : 6
Yaitu dengan menuntut dukungan tenaga kerja yang terampil dan berkualitas agar dapat
membangkitkan motivasi kerja yang lebih produktif dan memberdayakan otoritas daerah
setempat,serta membuat efisien sistem dan menghilangkan birokrasi saling tumpang
tindih.Menurut saya dengan cara memperbaiki komponen-komponen yang ada pada sekolah
yaitu baik dari komponen kurikulum,proses pengajaran,keuangan,tenaga
kependidikan,kesiswaan ,sarana dan prasarana maupun hubungan sekolah dengan masyarakat
dan layanan khusus yang terdapat dalam sekoklah.

2. Nama : Dinda Herpina Hasibuan


NIM : 7213343006
Kelompok : 3
Pertanyaan : Tadikan kelompok penyaji menjelaskan tentang tahapan implementasi
manajemen berbasis sekolah. Jika salah satu dari tahapan tersebut tidak terpenuhi,
maka bagaimanakah manajemen berbasis sekolah tersebut?
Jawaban :
Penjawab : Nadila Mutiara
Menurut pendapat kelompok kami Maka managemen berbasis sekolah tersebut tidak berjalan
dengan baik. Setiap sekolah pasti memiliki tujuan dan visi misinya jadi jika tahapan tersebut
tidak terpenuhi maka sekolah tersebut tidak dapat mewujudkan tujuan dan visi misi dari
sekolah tersebut.

Tanggapan
• Nama : Indah Kristina
NIM: 7211143004
Kelompok: 6
Kalau tahapan mbs salah satunya tidak terpenuhi, maka visi dan misi sekolah tidak berjalan
dengan baik. Contohnya jika kita sebagai kepala sekolah maka kita harus mencari tau, apa
sebab dari tidak terjalan nya salah satu tahapan mbs yang sudah disusun dan di rancang
dengan baik. Maka sebab itu, kita harus memperbaiki semuanya agar tujuan mbs untuk
kedepannya tercapai. Dengan seperti itu juga maka Akreditas sekolah dapat semakim baik dan
sekolah dapat menjadi unggul..
3. Nama : Emy Cyintia Manik
NIM : 7213143023
Kelompok ; 7
Pertanyaan : menurut kelompok kalian apa hambatan yang mungkin terjadi pada saat
mengimplementasikan mbs ke suatu sekolah?
Jawaban :
Penjawab : Rebekah Rose Sharon Br Saragih
Menurut kelompok kami, Beberapa hambatan /permasalahan yang ditemui pada
implementasi MBS adalah kualitas para siswa baik di bidang akademik maupun non
akademik masih belum
menunjukan hasil yang diharapkan dan mampu meningkatkan kualitas Sekolah, hal ini terlihat
dari pelaksanaan pembelajaran yang tidak menarik perhatian siswa. Selanjutnya tenaga
kependidikan yang mengajar kurang berdedikasi terhadap tanggung jawabnya sebagai tenaga
pengajar. Kurangnya dedikasi
tersebut dikarenakan ada beberapa guru masih mendapatkan insentif yang rendah.

Tanggapan
• Nama : Indah Kristina
NIM: 7211143004
Kelompok: 6
Hambatan Implementasi MBS1.Hambatan Peningkatan PartisispasiPeran serta siswa dalam
memberikan kritik dan saran terhadap sekolah belummaksimal dikarenakan peningkatan
masukan dari siswa disebabkan ketakutan siswaterhadap pegawai sekolah akan adanya
tekanan dalam pemberian nilai, masih banyak siswa yang tidak mengetahui bagaimana tata
cara menyampaikan kritik dan saran yang baik. Selain itu, peningkatan masukan dari orang
tua siswa belum terlihat karena sifatorang tua siswa yang lebih memperhatikan hasil akhir
sesuai dengan dana yangdikeluarkan tanpa mengetahui proses pendidikan.Hambatan
Peningkatan Transparansi. Adanya masalah peningkatan kepercayaan warga sekolah bahwa di
dalam sekolah tidak ada praktik KKN dan adanya masalah pengurangan pelanggaran terhadap
peraturan perundang undangan yang berlaku di sekolah. .Hambatan Peningkatan
"kuntabilitas"danya masalah sarana dan prasarana maupun hubungan sekolah dengan
masyarakat dan layanan khusus yang terdapat dalam sekoklah.

• Nama : Ika Tri Octaviani


NIM : (7213143012)
Kelompok : 2
Dalam suatu jurnal yg sudah ber ISSN tentang Implementasi MBS dimana didalam jurnal
tersebut memuat faktor penghambat dalam pengimplemetasian MBS di sekolah tersebut
adalah peran komite sekolah masih kurang dalam menjadi mitra kerja kepala sekolah dalam
mengambil setiap keputusan dan juga sikap sebagian kecil orangtua yang masih acuh tak acuh
terhadap perkembangan anak di sekolah.

SESI KEDUA
1. Nama : Meliana Pebriyanti Simamora
NIM : 7213343022
Kelompok: 5
Pertanyaan: Menurut kalian, bagaimana penerapan manajemen berbasis sekolah yang
baik guna meningkatkan mutu pendidikan disekolah?
Jawaban :
Penjawab: Rebekah Rose Sharon Br Saragih
Untuk meningkatkan mutu pendidikan melalui MBS ada beberapa hal yang bisa dilaksanakan:
1) Penyelenggaraan pendidikan perlu dilakukan secara sentralistik, untuk memenuhi
kebutuhan mutu sekolah dalam pendidikan nasional;
2) meningkatkan peran kepala sekolah dan guru;
3) mengikutsertakan orang tua dan masyarakat dalam proses pendidikan di sekolah.

Tanggapan
• Nama : Indah Kristina
NIM : 7211143004
Kelompok : 6
1.Merumuskan visi untuk kemajuan dan keberhasilan academik siswa.
2.Menciptakan suasana sekolah yang sangat kayak untuk pendidikan dan pembelajaran.
3.Menanamkan sikap kepemimpinan terhadap seluruh staf akademik dan non akademik.
4.Meningkatkan pembelajaran.
5.Mengelola seluruh staf akademik dan non-akademik untuk mengelola proses.

2. Nama : Fifin Sajdah Amimi


NIM : (7212443011)
Kelompok: 8
Pertanyaan: Menurut kelompok kalian mampukah MBS ini membenahi sistem
pendidikan di negara kita?Lalu apasih dampak penerapan fungsi MBS bagi kulitas
siswa tersebut?
Jawaban :
Penjawab: Dormauli Berlyanti Sitanggang
Apakah MBS ini dapat membenahi sistem pendidikan di negara ini? Jawabannya sudah pasti
Ya, karena MBS memberikan kebebasan kepada sekolah untuk menentukan kebijkan dan
membuat program sekolah. Hal ini menyebabkan lebih besarnya tanggung jawab sekolah
yang bisa membuat sekolah itu lebih mandiri. Sehingga sekolah mampu membuat kebijakan
atau program-program yang sesuai dengan potensi dan bakat siswa di sekolah tersebut
Lalu apakah dampak mbs ini dalam bagi kualitas siswa?
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah proses mengelola sumber daya secara efektif
untuk mencapai tujuan yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah dan mendorong
pengambilan keputusan partisipatif secara langsung semua komponen warga sekolah, yaitu;
kepala sekolah, guru, siswa, orang tua dan masyarakat. Dalam manajemen berbasis sekolah,
semua stakeholder pendidikan seperti kepala sekolah, guru, siswa hingga orang tua akan turut
dilibatkan dalam sistem pengajaran. Bagi siswa, sistem ini dapat membuat mereka lebih aktif
dan partisipatif dalam proses pengajaran sehingga tidak hanya terfokus pada pemahaman teori
saja. Dengan demikian, dampak penerapan fungsi manajemen berbasis sekolah bagi kualitas
siswa adalah kualitas siswa akan lebih meningkat karena mereka turut dilibatkan dalam
pengajaran dan tidak hanya terpaku pada pemahaman teori saja.
Tanggapan
• Nama: Badty Silaen
NIM : 7213343001
Kelompok : 4
Tentu saja iya karena dapat kita lihat dari visi misi MBS inisangat sesuai dengan kebijakan
pemerintah yang diedarkan dan mampu membenahi sistem pendidikan yang ada di Indonesia
dimana esensi MBS= otonomi daerah + fleksibel+ partisipasi untuk mencapai sasaran sekolah
dan lalu dampak dari penerapan mbs
• adanya keterbukaan dari komponen seluruh sekolah dalam proses pelaksanaan
Pendidikan
• terjalinnya komunikasi yang berkesinambungan
• peningkatan mutu pendidikan lebih terjamin
• terwujud nya demokrasi dari seluruh komponen baik guru masyakarat dan siswa
• output yang ada dapat mempertanggungjawabkan secara akurat

3. Nama : Risky Esra Silvia Simarmata


NIM : 7213343003
Kelompok : 7
Pertanyaan: bagaimana ciri-ciri jika manajemen berbasis sekolah tersebut sudah
terlaksana dengan baik di sekolah?
Jawaban :
Penjawab: Nadila Mutiara
• Terwujudnya upaya meningkatkan peran serta Komite Sekolah, masyarakat, DUDI
(dunia usaha dan dunia industri) untuk mendukung kinerja sekolah
• Program sekolah disusun dan dilaksanakan dengan mengutamakan kepentingan proses
belajar mengajar (kurikulum), bukan kepentingan administratif saja.
• Menerapkan prinsip efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya sekolah
(anggaran, personil dan fasilitas)
• Mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kondisi
lingkungan sekolah walau berbeda dari pola umum atau kebiasaan.
• Menjamin terpeliharanya sekolah yang bertanggung jawab kepada masyarakat.
• Meningkatkan profesionalisme personil sekolah.
• Meningkatnya kemandirian sekolah di segala bidang.
• Adanya keterlibatan semua unsur terkait dalam perencanaan program sekolah (misal: KS,
guru, Komite Sekolah, tokoh masyarakat,dll).
• Adanya keterbukaan dalam pengelolaan anggaran pendidikan sekolah

Tanggapan
• Nama : Martha Friska
NIM : (7212443015)
Kelompok: 7
Sebuah sekolah dapat dikatakan telah menerapkan MBS apabila memiliki ciri-ciri yaitu:
a. Selain melaksanakan kurikulum yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sekolah
mengembangkan kurikulum tersendiri yang sesuai dengan kebutuhan siswanya.
b. Mempunyai hak penuh untuk mengelola sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia
maupun sumber daya lainnya termasuk keuangan.

Anda mungkin juga menyukai