Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JOURNAL REVIEW

“STRATEGI PEMBELAJARAN”
Perbedaan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Model
Pembelajaran Langsung

DOSEN PENGAMPU : Dra.Effi Aswita Lubis ,M.Pd.

DISUSUN OLEH:

NAMA : Pasran Sitanggang ( 7213143001)


Yohanes Sitorus (7213143026)
KELAS : Pendidikan Bisnis A
MATA KULIAH : STRATEGI PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah Swt, Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya, Penulis dapat menyelesaikan tugas “Critical Jurnal
Review” ini.
Terima kasih pula penulis ucapkan kepada Ibu Dra.Effi Aswita Lubis.,M.Pd.
selaku dosen pengampu dalam mata kuliah Strategi Pembelajaran yang sudah memberikan
penulis kesempatan untuk menyelesaikan tugas ini sebagaimana mestinya untuk memenuhi
proses pengumpulan nilai.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian makalah ini tidak terlepas
dari peran dan dukungan dari banyak pihak. Kerena itu dalam kesempatan ini, Penulis
ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada semua
pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tugas ini. Selain itu Penulis
juga menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih terdapat banyak kekurangan,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Penulis berharap
semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Amin

Medan, Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii
BAB. I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................... 1
1.3 Identitas Jurnal ........................................................................................ 1
BAB. II RINGKASAN JURNAL ...........................................................................2
BAB. III PEMBAHASAN....................................................................................... 6
3.1 Analisis....................................................................................................6
3.2 Kelebihan dan Kelemahan Jurnal ............................................................. 6
BAB. IV KESIMPULAN & SARAN ......................................................................7
4.1 Kesimpulan ............................................................................................. 7
4.2 Saran .......................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 8

ii
Perbedaan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Model Pembelajaran Langsung

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mengingat begitu pentingnya pelajaran matematika, maka usaha untuk mencapai
keberhasilan siswa dalam belajar matematika sangat diperlukan. Untuk itu pembelajaran
matematika harus membentuk wawasan siswa dalam berpikir kritis, logis, dan kreatif,
sehingga mereka dapat mengembangkan, mengkolaborasikan dengan permasalahan-
permasalahan yang muncul dalam kehidupan sehari-hari. Faktanya, perkembangan
pengetahuan dan teknologi yang menopang perkembangan budaya dan kehidupan manusia
diberbagai belahan dunia sejak masa lalu , kini, dan masa yang akan datang juga sangat
dipengaruhi oleh kemajuan dalam bidang matematika. Dalam pembelajaran matematika
pemecahan masalah merupakan kegiatan yang sangat penting, karena prosedur pemecahan
dapat melatih kemampuan analisis siswa yang diperlukan untuk menghadapi masalah-
masalah yang ditemuinya dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan dan keterampilan
berpikir juga diperlukan dalam menyelesaikan masalah matematika supaya dapat dialihkan
pada bidang lain dalam kehidupan.
1.2 Tujuan
Menganalisis perbedaan model pembelajaran konstruktivisme dan pembelajaran
langsung.
1.3 Identitas Jurnal
Judul : Perbedaan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Model
Pembelajaran Langsung
Pengarang : Mohammad Dadan Sundawan
Download : www.e-journal.unswagati-crb.ac.id
Volume dan No : Volume XVI, No 1
Tahun terbit : Maret 2016
Jurnal : Logika
ISSN : 1978-2560

BAB II

Critical Journal Review 4


Perbedaan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Model Pembelajaran Langsung

RINGKASAN JURNAL

2.1 Model Pembelajaran Konstruktivisme


Menurut Ruseffendi, E.T. (1991:240) “Model pembelajaran adalah suatu jalan,
cara atau kebijaksanaan yang ditempuh oleh guru atau siswa dalam pencapaian tujuan
pengajaran dilihat dari sudut bagaimana proses pengajaran atau materi pengajaran itu,
umum atau khusus dikelola”.
Teori belajar konstruktivisme beranjak dari psikologi perkembangan intelektual
Piaget yang memandang belajar sebagai proses pengaturan sendiri (self regulation) yang
dilakukan seseorang dalam mengatasi konflik kognitif. Piaget dan para konstruktivis
(Dahar, Ratna Willis 1991:167) mengemukakan ”Dalam mengajar, seharusnya
diperhatikan pengetahuan yang telah diperoleh siswa sebelumnya”. Menurut teori belajar
konstruktivisme, pengetahuan fisik dan pengetahuan logika matematika dibangun sendiri
oleh anak melalui pengalaman dimana terjadi interaksi antara struktur kognisi
(pengetahuan) awal yang telah dimiliknya dengan informasi dari lingkungan.
Menurut Hosley (Hamzah 2001:8) teori belajar konstruktivisme yang secara
umum meliputi empat tahap teori belajar sebagai berikut :
a. Tahap apersepsi (mengungkapakan konsepsi awal dan membangkitkan
motivasi belajar siswa).
b. Tahap eksplorasi.
c. Tahap diskusi dan penjelasan konsep.
d. Tahap pengembangan dan aplikasi konsep.
Yager (Hamzah 2001:29) mengajukan penahapan belajar dengan konstruktivisme
lebih lengkap lagi, hal ini dapat menjadi pedoman dalam pembelajaran secara umum dalam
pembelajaran matematika sebagai berikut:
a. Tahap pertama, siswa didorong agar mengemukakan pengetahuan awalnya tentang
konsep yang akan dibahas. Bila perlu guru memancing tentang pertanyaan
problematis tentang fenomena yang sering dijumpai sehari-hari oleh siswa dan
mengaitkannya dengan konsep yang akan dibahas. Selanjutnya siswa diberi
kesempatan untuk mengkomunikasikan dan mengilustrasikan pemahamannya
tentang konsep tersebut.
b. Tahap kedua, siswa diberi kesempatan pengumpulan, pengorganisasian, dan
menginterprestasikan data dalam suatu kegiatan yang telah dirancang oleh guru.
Secara keseluruhan pada tahap ini akan terpenuhi rasa keingintahuan siswa tentang
fenomena dalam lingkungannya.

Critical Journal Review 5


Perbedaan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Model Pembelajaran Langsung

c. Tahap ketiga, siswa memikirkan penjelasan dan solusi yang didasarkan pada hasil
observasi siswa, ditambah dengan pengetahuan guru. Selanjutnya siswa
membangun pemahaman baru tentang konsep yang sedang dipelajari.
d. Tahap keempat, guru berusaha mencipatakan iklim pembelajaran yang
memungkinkan siswa dapat mengaplikasikan pemahaman konseptualnya, baik
melalui kegiatan maupun melalui pemunculan masalah-masalah yang berkaitan
dengan isu-isu dalam lingkungan siswa tersebut.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang
mengacu pada pembelajaran konstruktivisme lebih memfokuskan pada kesuksesan siswa
dalam mengorganisasikan pengalaman, dengan kata lain siswa lebih diutamakan untuk
mengkonstruksi sendiri pengalaman mereka.

2.2 Model Pembelajaran Langsung


Model pembelajaran langsung dirancang secara khusus untuk mengembangkan
minat belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif yang
terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Depdiknas
(Widaningsih, Dedeh 2005:7) mengemukakan ciri-ciri model pembelajaran langsung
sebagai berikut :
a. Adanya tujuan pembelajaran dan prosedur penilaian hasil belajar.
b. Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran.
c. Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang mendukung berlangsung dan
berhasilnya pengajaran.
Di dalam penerapan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
langsung terdapat fase-fase yang harus ditempuh sebagai berikut :
1. Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
2. Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan
3. Membimbing pelatihan
4. Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
5. Memberikan latihan dan penerapan konsep

2.3 Teori Belajar yang Mendukung Model Pembelajaran Konstruktivisme


Teori-teori yang mendukung pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran konstruktivisme antara lain, sbb :
a. Teori Ausubel

Critical Journal Review 6


Perbedaan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Model Pembelajaran Langsung

Teori Ausubel terkenal dengan belajar bermaknanya dan pentingnya pengulangan


sebelum belajar dimulai. Ausubel membedakan antara belajar menemukan dengan belajar
menerima. Kaitan antara belajar Ausubel dengan model pembelajaran konstruktivisme
adalah belajar bermakna. Belajar bermakna yang dikemukakan oleh Ausubel sesuai dengan
model pembelajaran konstruktivisme karena siswa secara aktif mengkonstruksi sendiri
pengetahuannya dengan cara mengemukakan kembali.
b. Teori Plaget
Kaitan antara teori belajar Piaget dengan model pembelajaran konstruktivisme
yaitu pada pembelajaran konstruktivisme siswa secara aktif mengkonstruksi sendiri
pemahaman dengan cara interaksi dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan
akomodasi. Begitu juga dengan teori belajar Piaget, seorang individu dapat memberikan
respon terhadap stimulus disebabkan karena bekerjanya skema.
c. Teori Burner
Teori belajar yang dikemukakan oleh Bruner sejalan dengan model pembelajaran
konstruktivisme. Bruner memandang proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif
jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori,
aturan, atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
Begitu juga pembelajaran matematika menurut pandangan konstruktivisme adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengonstruksi pengetahuan dengan
membandingkan pengetahuan baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
sebelumnya.
2.4 Teori Belajar yang Mendukung Pembelajaran Langsung
Salah satu teori yang mendukung pembelajaran langsung adalah teori belajar
bermaknanya Ausubel. Teori Ausubel terkenal dengan belajar bermaknanya dan
pentingnya pengulangan belajar sebelum belajar dimulai. Sesuai dengan pendapat Ausubel
diatas, cocok diterapkan dalam menggunakan model pembelajaran langsung karena dalam
pelaksanaanya guru hanya memberikan konsep-konsep dan setiap konsep diberikan guru
dengan memberikan contoh-contoh dalam penerapannya. Selain itu, dalam model
pembelajaran langsung pengaturan awal mengarahkan siswa ke materi yang akan mereka
pelajari, dan mendorong mereka untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan
yang dapat digunakan dalam membantu menanamkan pengetahuan baru, dalam
pelaksanaan pembelajaran hal ini disebut apersepsi. Apersepsi dilaksanakan oleh guru pada
model pembelajaran langsung.

Critical Journal Review 7


Perbedaan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Model Pembelajaran Langsung

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Analisis Review Jurnal


Jurnal ini secara umum membahas mengenai perbedaan model pembelajaran
konstruktivisme dan model pembelajaran langsung serta teori yang mendukung kedua
model pembelajaran tersebut. Dalam jurnal ini dijelaskan bahwa model pembelajaran
konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses pembelajaran yang
menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan
terjadinya konflik kognitif. Model pembelajaran konstruktivisme juga merupakan salah
satu metode pembelajaran yang efektif jika diterapkan dalam pelajaran matematika. Dalam
jurnal ini juga dijelaskan mengenai model pembelajaran langsung. Model pembelajaran
langsung adalah model pembelajaran yang dirancang khusus untuk menunjang proses
belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan deklaratif yang terstruktur dan dapat
dipelajari selangkah demi selangkah. Model pembelajaran langsung adalah pembelajaran
menggunakan lima fase, yaitu menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa,
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan, membimbing pelatihan, mengecek
pemahaman dan memberikan umpan balik, memberikan latihan dan penerapan konsep.

3.2 Kelebihan dan Kelemahan Jurnal


3.2.1 Kelebihan
Kelebihannya sebagai berikut :
1. Bahasanya mudah dimengerti.
2. Pembahasannya sangat menarik
3. Memiliki issn
4. Memiliki Kajian Teori
3.2.2 Kelemahan
1. Dalam jurnal tersebut tidak dijelaskan secara langsung mengenai
perbedaan model pembelajaran konstruktivisme dan model
pembelajaran langsung..
2. Data yang digunakan penulis untuk mendukung gagasan teorinya hanya
berupa data sekunder ( data yang bersumber dari buku sejenis dan teori
para ahli ).
3. Kalimat yang digunakan kurang padu atau jelas.

Critical Journal Review 8


Perbedaan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Model Pembelajaran Langsung

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Model pembelajaran konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang proses


pembelajaran yang menyatakan bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) di
awali dengan terjadinya konflik kognitif. Pada akhir proses belajar pengetahuan akan di
bangun sendiri oleh anak melalui pengalamannya dari hasil interaksi dengan
lingkungannya. Model pembelajaran konstruktivisme juga merupakan salah satu model
pembelajaran yang cukup efektif jika diterapkan dalam pembelajaran matematika. Bagi
guru matematika disarankan mencoba menerapkan model pembelajaran konstruktivisme
pada materi dalam menyampaikan materi pelajaran lainnya dengan persiapan yang lebih
baik, demi tercapainya tujuan pengajaran matematika terutama pada kemampuan siswa
dalam pemecahan masalah.
Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang dirancang khusus
untuk menunjang proses belajar siswa berkenaan dengan pengetahuan deklaratif yang
terstruktur dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah.

4.2 Saran
Saran yang dapat diberikan antara lain, sbb :
1. Penulis dapat membuat tabel perbandingan mengenai perbedaan model
pembelajaran konstruktivisme dan model pembelajaran langsung agar
pembaca lebih mudah dalam membandingkan kedua model pembelajaran
tersebut.
2. Bagi yang ingin melaksanakan penelitian yang relevan, yaitu menerapkan
pembelajaran konstruktivisme, disarankan untuk menerapkan pembelajaran
konstruktivisme terhadap kemampuan matematika lainnya atau pada materi
yang berbeda.

Critical Journal Review 9


Perbedaan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Model Pembelajaran Langsung

DAFTAR PUSTAKA
Dadan,Sudawan,M.2016. Perbedaan Model Pembelajaran Konstruktivisme dan Model
Pembelajaran Langsung.Cirebon: Jurnal LOGIKA.

Critical Journal Review 10

Anda mungkin juga menyukai