Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JOURNAL

REVIEW MK. METODE


PENELITIAN
ANTROPOOGI
PRODI S1 PENDIDIKAN
ANTROPOLOGI

SKOR NILAI:

CRITICAL JOURNAL RIVIEW

Disusun Oleh:

Kelompok 1

1. Esrawati Simanullang 3213122041


2. Marlina T. Sinaga 3212322003
3. Melly Angella Sinaga 3213322004
4. Malboro Simbolon 3213322006

Dosen Pengampu

1. Dr. Rosmadhana, M.Si


2. Purnama Sari, S.Pd, M.Pd

Mata Kuliah:

Metode Penulisan Antropologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Critical Journal Riview
dengan Mata Kuliah Metode Penulisan Antropologi yang diberikan oleh dosen pengampu
yang bernama ibu Dr. Rosmadhana, M.Si dan ibu Purnama Sari, S.Pd, M.Pd. tujuan
penulisan Critical Journal Review ini untuk menambah wawasan pengetahuan penulis. Oleh
sebab itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan Critical Journal
Riview yang tela penulis buat, mengigat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.

Semoga Critical Journal Review sederhanan ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya supaya berkenan di hati para saudara/I, kiranya laporan yang telah penulis
susun ini dapat berguna bagi penulis sendirir maupun orang yang membacanya. Sebelumnya
penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis
memohon krituk dan saran yang membangun dami perbaikan Critical Journal Review ini di
waktu yang akan datang. Demikianlah CJR yang penulis sajikan kepada saudara/I, penulis
ucapakan sekian dan terimakasi.

Medan, September 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR ...................................................................
1.2 Tujuan Penulisan CJR.................................................................................
1.3 Manfaat CJR ..............................................................................................
1.4 Identitas Jurnal ...........................................................................................
BAB II RINGKASAN JURNAL ..................................................................
BAB III PEMBAHAN ...................................................................................
3.1 Metode Penelitian ......................................................................................
3.2 Keterkaitan Kelebihan dan Kekurangan Jurnal .........................................
BAB IV PENUTUP ........................................................................................
4.1 Kesimpulan................................................................................................
4.2 Saran ........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR
Critical Journal Review (CJR) adalah salah satu tugas yang harus diselesaikan
mahasiswa. Tugas ini membantu mahasiswa dalam menemukan masalah pada artikel-
artikel yang terdapat pada jurnal yang ingin di review oleh mahasiswa tersebut. Dalam
membuat Critical Journal Review (CJR) bukan hanya langsung membaca artikel tertentu
saja melainkan harus memperhatikan beberapa hal terlebih dahulu diantaranya,
menyesuaikan tema jurnal dengan tugas mata kuliah, membaca segala keterangan
diantaranya identitas jurnal, pendahuluan, metode penelitian. Pembahasan dan hasil
penelitian serta kesimpulan dalam jurnal. Langkah-langkah yang harus digunakan
tersebut akan membantu penulis untuk mencari jurnal yang baik dan dapat digunakan
oleh para mahasiswa untuk tugas dangan landasan yang jelas dan terdaftar secara
nasional. Dengan adanya Critical Journal Review ini akan membuat mahasiswa lebih
rajin untuk membaca serta mencari jurnal yang sebenarnya sangat penting dalam
menambah wawasan mahasiswa tersebut.
1.2 Tujuan penulisan CJR
1. Untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Metode Penulisan Antropologi.
2. Untuk menambah wawasan penulis dalam membaca serta mengkritik sebuah jurnal.
3. Memahami dan menganalisi kelebihan dan kekurangan jurnal yang di review oleh
mahasiswa.
1.3 Manfaat CJR
1. Melatih kemampuan mahasiswa dalam memahami serta mengkritik sebuah jurnal
yang di rivew.
2. Menumbuhkan polah berfikir yang kreatif dalam mengulas suatu jurnal.
3. Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbit berikutnya.
1.4 Identitas Jurnal
1. Identitas Jurnal Utama
Judul Artikel : Konseling Antara Budaya terhadap Perkawinan Batak
Toba dan Nias di Kecamatan Sibabangun
Nama Jurnal : Ristekdik (Jurnal Bimbingan dan Konseling)
Penulis : Surkatno dan Rizky Fardhani Lubis
Volume dan Halaman : vol 4, no. 2 dan halaman 127-133
ISSN : ISSN online: 2241-206X
ISSN Cetak: 2527-4244
Tahun Terbit : 2019
Penerbit : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan
Kota Terbit : Sumatera Utara
Alamat Situs :
http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/Ristekdik/article/view/905

2. Identitas Jornal Pembanding


Judul Artikel : Studi Etnografi Pada Suku To Balo di Desa Bulo-Bulo
Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Sulawesi
Selatan
Nama jurnal : Jurnal PENA
Penulis : Rezky Juriarsih Nur, dkk
Volume dan Halaman : vol. 3, no. 2, hal 503-515
ISSN : 2355-3766
Tahun Terbit : 2016
Penerbit : Universitas Muhammadiyah Makasar
Kota Terbit : Makasar
Alamat Situs :
https://journsl.unidmuh.sc.id/index.php/pena/article/view/1002
BAB II
RINGKASAN JURNAL
2.1 Ringkasan Jurnal Utama
Konseling Antar Budaya Terhadap Perkawinan Batak Toba dan Nias di
Kecamatan Sibabangun

Budaya batak yang memiliki perbedaan dengan budaya Nias ,dengan demikian maka
dalam proses konseling Antar Budaya ini akan muncul berbagai permasalahan karena
perbedaan budaya yang ada. pembahasan hasil reduksi data yang dibutuhkan dalam
penelitian sesuai dengan tujuan dilakukannya penelitian mengenai permasalahan dalam
konseling antar budaya terhadap perkawinan suku budaya batak toba dan nias di
kecamtan Sibabangun, yaitu :

a. Konsensus (Kesepakatan Awal Sebelum Pernikahan


Melihat aspek analisis mengenai kesepakatan ini, hampir semua pasangan yang
menjadi informan penelitian, mengakui telah melakukan kesepakatan dengan
pasangan masingmasing ketika sebelum meresmikan pernikahan. Para responden
mengatakan, agama menjadi landasan mutlak kehidupan rumah tangga mereka.
Kalaupun berbeda budaya, agama yang dianut oleh keluarga tetap harus satu.
Inilah kesepakatan yang diakui oleh beberapa responden tersebut yang dapat
menguatkan niat mereka untuk tetap mempertahankan hubungan tersebut hingga
jenjang pernikahan.
b. Pola Pikir Terbuka Terhadap Budaya Pasangan
Etnis Batak Toba maupun etnis Nias, memiliki perbedaan makna tentang peran
istri dan suami dalam sebuah relasi pernikahan. Ketika individu memutuskan
melakukan pernikahan, peran yang akan dijalaninya dan yang akan dijalani
pasangannya dapat berubah sesuai dengan kondisi yang diharapkan. Dalam hal ini
peran-peran tersebut melalui proses adaptasi. Bahkan peran-peran yang
dijalankan, yang seharusnya sesuai dengan kepercayaan, nilai dan norma yang
diwariskan oleh budayanya, dapat tereliminasi tanpa disadari. Mayoritas pasangan
yang memutuskan melakukan pernikahan antar etnis harus memiliki pola pikir
terbuka terhadap budaya yang dibawanya dan dibawa oleh pasangannya, termasuk
kepercayaan, nilai dan norma. Sebagaimana sikap yang dijalankan oleh pasangan
keluarga bapak Mando dan pasangan keluarga bapak Tarihoran.
c. Kesamaan atau Kesalahpahaman
Kesalahpahaman ini dikarenakan munculnya kecemasan dan ketidakpastian dalam
pertemuan budaya. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya
ketidakpastian dan kecemasan. Faktor-faktor tersebut adalah motivasi,
pengetahuan dan tindakan. Kesamaan dari para responden yang terlibat dalam
penelitian ini adalah sikap hormat kepada orang tua dan keluarga lainnya.
Terutama jika hubungan beda budaya tersebut mendapatkan pertentangan dari
awal. Pernyataan dari ketiga responden di atas menggambarkan, bagaimana
budaya yang berbeda memiliki sikap yang sama mengenai hubungan dengan
orangtua dan keluarga besar.
d. Penyesuaian
Yang paling menonjol dalam kasus perkawinan campuran adalah perbedaan
ekspektasi tidak hanya oleh kedua individu, tetapi juga anggota keluarga besar
masingmasing individu. Bahkan ketika pasangan tersebut menyatakan untuk tetap
mempertahankan hubungan hingga ke jenjang lebih serius. Penyesuaian dengan
keadaan, bahwa keluarga besar tidak setuju, selanjutnya ditempuh sikap untuk
meredam ketegangan dengan berupaya melakukan pendekatan secara persuasif
kepada keluarga. Responden 1 dan 2 memilih untuk tidak berusaha saling
menyesuaikan dengan budaya pasangannya, karena menurut mereka patokan yang
jelas dalam keluarga adalah dasar agama.
e. Penyelesaian Konflik
Budaya memudahkan kehidupan dengan memberikan solusi-solusi yang telah
disiapkan untuk memecahkan masalahmasalah, dengan menetapkan pola-pola
hubungan, dan cara-cara memelihara kohesi dan konsensus kelompok. Melihat
kondisi perkawinan campuran antar budaya, hampir semua responden dan iforman
juga memiliki pendapat masing-masing, menyatakan tidak ada konflik antara
mereka dengan pasangan, yang berlatar belakang budaya.
2.2 Ringkasan Jurnal Pembanding
Studi Etnografi Pada Suku To Balo di Desa Bulo-Bulo Kecamatan Pujananting
Kabupaten Barru Sulawesi Selatan
1. Sistem Kekerabatan
a. Sistem Pernikahan
Sistem pernikahan pada keluarga to balo adalah sama dengan sistem
pernikahan yang ada dimsayarakat tidak ada yang berbeda. Keluarga to balo
juga menika dengan masyarakat lainnya yang tidak termasuk to balo. Anggota
keluarga to balo menika dengan seseorang bukan atas dasara paksaan atapun
dijodohkan. Tetapi, keluarga to balo menika karena atas dasar keinginan
sendiri dan saling memiliki keterkaitan antara satu sama lain.
b. Prosesi Pernikahan
Dalam keluarga to balo, upacara dimulai dengan jalinan hubungan
berdasarkan cinta kasih yang sah menurut adat dan agama. Adat pernikahan
yang terdapat pada keluarga to balo juga memiliki taha-tahap yang harus
dilalui sebelum terjadinya akad pernikahan, adapun tahapan yang harus dilalui
dalah akkusissing artinya kunjungan dari pihak laki-laki kepada pihak
perempuan. Asshuro, uang panai dan sungreng. Amuntuli yaitu memberitahu
kepada seluruh keluarga mengenai pernikahan yang akan dilaksanakan. Hanya
saja keluarga to balo berasal dari keluarga yang sederhana sehingga prosesi
pernikahan tidak terlalu mewah dan sangat sederhana.
c. Bahasa
Bahasa yang digunakan keluarga to balo adalah bahasa bentong. Bahasa
bentong merupakan perpaduan antara bahasa bugis, konjo dan makassar.
Bahasa bentong bahasa yang digunakan pada masayarakat di Desa Bulo-Bulo.
d. Sistem Religi
Agama yang dimiliki oleh keluarga to balo adalah agama islam. Ketika bulan
ramadhan tiba, maka masyarakat to balo juga melaksanakan puasa, zakat dan
juga ikut melaksanakan labaran dengan masyarakat sekitar. Adapaun keluarga
to balo yang tidak melaksanakan puasa itu dikarenakan sakit
e. Kepemimpinan dalam Keluarga
Kepemimpinan dalam keluarga to balo, yang menjadi seorang pemimpin
adalah pihak ayah atau sang suami, karena pihak laki-laki yang bertanggung
jawab sepenuhnya dalam sebuah keluarga.
f. Garis Keturunan
Keluarga Garis keturunan keluarga to balo ditarik dari garis keturunan ayah
dan ibu. Dalam keluarga to balo ayah dan ibu memiliki peranan penting dalam
keluarga.
g. Jumlah Keluarga
Jumlah keluarga to balo saat ini, mencapai 30 orang yang terdiri dari beberapa
kepala keluarga. Jumlah anggota keluarga yang mememiliki kelainan fisik
sepeprti belang atau balo berjumlah 6 orang dan anggota yang balo dari duluh
sampai sekarang tidak pernah lebih dari 10 orang. Berdasarkan jawaban dari
informan menyatakan bahwa tidak semua anggota keluarga to balo memiliki
kelainan fisik dengan belang diseluruh tubuh. Tetapi, hanya sebahagian kecil
saja anggota keluarga yang memiliki belang diseluruh tubuh.
h. Hubungan Kekeluargaan
Hubungan kekeluargaan to balo sangat erat dan sangat akrab antara semua
anggota keluarga. Keluarga to balo masih menerapkan budaya gotong royang
yaitu saling membantu antara keluarga yang satu dengan keluarga yang lain,
jika keluarga lain sedang mengalami keulitan.
i. Sistem Mata Pencaharian
Bertani merupakan sistem mata pencaharian keluarga to balo . Tatacara
bertani yang dilakukan oleh keluarga to balo yaitu dengan menanam padi
disawah.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Metode Penelitian


1. Metode Penelitian pada Jurnal Utama
a. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian jurnal ini adalah metode
penelitian kualitatif. Alasan penulis menggunakan metode ini sesuai sesuai
dengan pendapat Lofland (dalam Moleong) yang menyebutkan sumber data
utama dalam penelitian kualitatif ialah Kata-kata, dan tindakan, selebihnya
adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.
b. Sasaran tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-
lain. Sasaran yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mengkaji tentang
perbedaan perkawinan suku Batak dan Nias yang dianalisis melalui kata-kata
dari hasil wawancara, catatan lapangan dan foto dari sumber data utama
wawancara, catatan lapangan dan foto dari sumber data utama yang ditemui di
lapangan.
c. Teknik penentuan informan dalam jurnal tersebut menggunakan teknik
purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel didasarkan atas tujuan
tertentu (orang yang betul dipilih memiliki kriteria sebagai sampel), dan
d. Jenis sumber data yang dimanfaatkan oleh peneliti dalam jurnal tersebut ialah
data primer dan data sekunder.
e. Data-data yang telah terkumpul dijadikan sebagai usaha untuk memperoleh
makna dan data-data yang telah terkumpul dijadikan sebagai usaha untuk
memperoleh makna dan pemahaman dari sasaran kajian yang ingin diteliti.
f. Lokasi penelitian yang digunakan sebagai tempat meneliti adalah di
Kecamatan Sibabangun. Alasan tempat meneliti memilih lokasi ini dengan
beberapa pertimbangan yaitu: lingkungan mendukung untuk dilakukan
penelitian karena pada lokasi tersebut terdapat subyek yang memiliki budaya
yang berbeda.
g. Wawancara dilakukan selama dua minggu. Arikunto mengatakan,“sumber
data adalah objek penelitian dimana data menempel, sumber dapat berupa
benda, hal, orang, atau tempat peneliti mengamati, membaca atau bertanya
tentang data”.
h. Sumber data yang dalam penelitian tersebut adalah 3 pasang responden yang
melakukan perkawinan beda suku, 4 masyarakat. Sumber data yang akan
diwawancarai diperoleh dengan beberapa pertimbangan, seperti orang-orang
yang dipandang tahu tentang situasi sosial dari ceri tahu tentang perkawinan
beda budaya, sehingga dapat mengungkap bagaimana menghadapi persoalan
konseling antar budaya, dalam perkawinan beda budaya. Karena begitu
kuatnya hubungan kekeluargaan dalam etnis Nias, sehingga pendapat keluarga
selalu dijadikan pertimbangan untuk mengambil keputusan.
2. Metode Penelitian Pada Jurnal Pembanding
a. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian jurnal ini adalah metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan etnografi. Alasan penulis
menggunakan metode ini karena sesuai dengan Sugiyono, 2012 mengatakan
dalam penelitian kualitatif menghendaki data dan informasi yang berbentuk
deskripsi dan narasi untuk dapat mengungkapkan makna yang berada di balik
deskripsi atau uraian informan.
b. Sasaran yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan sistem
kekerabatan dan sistem mata pencaharian masyarakat suku to balo yang
dianalisis melalui observasi kelompok, wawancara dengan masyarakat suku to
balo, dan metode documenter.
c. Teknik penentuan informan dalam jurnal tersebut menggunakan teknik
dilakukan dengan tekniksampling jenuh, yaitu teknik pengambilan sampel
didasarkan atas tujuan tertentu (orang yang betul dipilih memiliki kriteria
sebagai sampel).
d. Lokasi penelitian yang digunakan sebagai tempat meneliti adalah di Desa
BuloBulo Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Sulawesi Selatan. Alasan
tempat meneliti memilih lokasi ini dengan beberapa pertimbangan yaitu:
lingkungan mendukung untuk dilakukan penelitian karena pada lokasi tersebut
Suku to balo mengasingkan diri dari masyarakat yang lain jauh dari pelosok
masyarakat tempat tinggal mereka.
e. Objek dalam penelitian Jurnal tersebut adalah masyarakat suku to balo di Desa
Bulo-Bulo kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.
f. Penelitian tersebut dilakukan pada tanggal 20 Mei 2017 yang bertempat di
Desa Bulo-Bulo Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Sulawesi Selatan.
g. Teknik pengumpulan data pada penelitian tersebut yaitu dengan dua sumber
data yaitu data primer (observasi dan wawancara), dan data sekunder (studi
kepustakaan dan internet searching).
h. Teknik analisis data pada penelitian tersebut yaitu dengan pengumpulan data,
reduksi data, display data atau penyajian data, dan verifikasi data.

3.2 Keterkaitan Kelebihan dan Kekurangan Jurnal


1. Keterkaitan Jurnal
Keterkaitan adalah perbedaan dan persamaan yang mendasar antar topik satu dengan
yang lainnya. Adapun keterkaitan dalam analisis jurnal ini yaitu :
 Topik yang dibahas sama yaitu tentang permasalahan kehidupan suatu suku
dan budaya.
 Dalam jurnal mencoba membanding antara kehidupan suatu suku atau etnis
dipandang dari sistem kekerabatan dan mata pencaharian serta dari sudut
pandang perkawinan.
 Menyimak metode dan strategi secara pasti dalam pandangan secara umum.
2. Kelebihan Jurnal
a. Jurnal Utama
Kelebihan dalam setiap karya tulis pastinya tersebar di berbagai tulisannya,
namun pastilah ada beberapa yang menonjol pada setiap karya ilmiah/tulis.
Kelebihan dalam jurnal pertama terletak pada materi yang cukup lengkap
ilmiah/tulis. Terlihat pada sub-sub judul dalam jurnal tersebut yang lengkap
dan mendetail. Kemudian jurnal ini sangat terpercaya karena penulis
mencantumkan banyak referensi/daftar pustaka sehingga jurnal tersebut sangat
memikat para pembaca.
b. Jurnal Pembanding
Berikutnya kelebihan pada jurnal kedua dicantumkannya beberapa pernyataan
dari informan pada sub-sub capaian, Kemudian jurnal memiliki daftar daftar
pustaka atau referensi referensi yang cukup banyak sehingga terkesan lebih
berisi dengan kata lain jurnal terlihat lebih terpercaya dan kuat dikarenakan
banyaknya referensi yang tercantum. Penulis juga memasukkan poin-
poin penting kedalam jurnal dengan uraian yang lengkap namun tidak boros
kalimat.
3. Kekurangan Jurnal
Jika kita mencari sebuah kekurangan dalam sebuah karya ilmiah seseorang
mungkin, karena setiap penulis mempunyai kemampuan dan metode yang
berbeda-beda. Namun menurut saya kekurangan yang ada dalam jurnal ini antara
lain adalah jurnal ini antara lain adalah:
a. Jurnal Utama
Jurnal ini juga mengalami beberapa kesalahan dalam pengeditan kata
misalnya kekurangan huruf dalam kata atau kalimat.
b. Jurnal Pembanding
Jurnal kedua ini memiliki kekurangan yaitu dari segi tata bahasa
memiliki bahasa yang sulit dimengerti dan dipahami sehingga pembaca
sulit memahami isi jurnal tersebut. Jurnal ini juga memiliki ukuran huruf
kecil sehingga sedikit menyulitkan pembaca untuk menganalisis isi jurnal
tersebut.

  
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Kesimpulan

Kedua jurnal ini sama-sama membahasa tentang kebudayaan. Dimana pada jurnal utama
membahas tentang sistem pernikahan yang berebeda suku yaitu suku Batak Toba dengan
suku nias. Kedua suku tersebut memiliki sistem kebudayaan yang berbeda sehingga
terjadinya konseling antar budaya terhadapa suku budaya batak toba dan nias. Konseling
anatar budaya tersebut meliputi konsesus atau kesepakatan awal sebelum menikah, pola piker
terbuka terhada budaya yang berbeda pada pasangan tersebut, kesamaan atau
kesalahpahaman, penyusaian dan penyelesaian konflik.

Sedangkan suku To balo di Sulawesi selatan ini sistem kebudayaannya di Tarik dari garis
keturunan bilateral atau partilinear. Pada sistem pernikahan keluarga atau suku to balo tidak
memiliki perbedaan dengan sistem pernikahan suku lainnya. Pada proses pernikahan tahap-
tahap yang harus dilakukan yaitu akad pernikahan kunjungan pihak laki-laki kerumah pihak
perempuan dan tahap selanjutnya asshuro atau pemberian mahar.

4.2 Rekomendasi

Menurut penulis, jurnal ini memiliki kelebihan yang cukup banyak, tetapi jurnal ini
juga memiliki kekurangan. Jurnal ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk mahasiswa
tetapi juga perlu digabungkan dengan materi lainnya agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Tim kelompok berharap kedepannya semoga para penulis jurnal dapat terus berkarya dalam
membuat e-jurnal mengenaik tentang pendidikan dan memberikan materi-materi berbabis e-
jurnal yang lebih lengkap serta memberi inovasi untuk menambah wawasan dan cara berfikir.
Sekiranya materi-materi dari e-jurnal menjadi referensi baik untuk menjadi pegangan bagi
dosen dan mahasiwa maupun untuk masyarakat umum.
DAFTAR PUSTAKA

Surkatno, Ricky Fardhani Lubis, 2019. “Konseling Antara Budaya Terhada perkawinan
Batak Toba dan Nias di Kecamatan Sibabangun”. Dalam jurnal Ristekdik. 4(2) hal 127-133.
Sumatera Utara: Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan.

Rezky Juriarsih Nur, dkk. “Studi Etnografi Pada Suku To Balo di Desa Bulo-Bulo
Kecamatan Pujananting Kabupaten Barru Sulawesi Selatan”. 2016. Jurnal PENA 3(2) hal.
503-515. Makasar: Universitas Muhammadiyah Makasar.

Anda mungkin juga menyukai