Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
Berkat,anugerah dan kasih NYA kepada penulis , sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Critical Jurnal Review ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari mata kuliah
Pendidikan Pancasila. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang telah
membantu penulis menyelesaikan tulisan ini
Tulisan ini berisi ulasan-ulasan dari jurnal yang penulis bahas, mulai dari identitas jurnal,
pembahasan, kritik serta kesimpulan dan saran dari jurnal tersebut.
Terlepas dari itu semua, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuarngan dan
kesalahan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki tulisan ini menjadi yang lebih baik lagi ke waktu yang akan datang. Akhir kata
penulis berharap Critical Jurnal Review ini dapat memberikan manfaat kepada semua
pembaca. Terimakasih
Medan, 3 Oktober
2023
Sandra Harianja
DAFTAR ISI
EXECUTIVE SUMMARY ................................................................................................ i
A. PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
A. KESIMPULAN ........................................................................................................ 14
B. REKOMENDASI .................................................................................................... 14
PENDAHULUAN
Critical jurnal review merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada. Terdapat beberapa hal
penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dnegan topic
yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali
dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri, seperti
dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi yang membuat jurnal ilmiah,
memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis, terdapat
abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal, introduction, metodologi yang diusulkan,
implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka. Langkah penting dalam mereview sebuah
jurnal, yaitu mengemukakan bagia diskusi, mengemukakan bagian pendahuluan,
mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal yang perlu ditampilkan dalam critical jurnal
review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan teori yang digunakan oleh peneliti sebagai
acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin dicapai, mengungkapkan metode yang
digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, alat pengumpul data, dan analisis
data yang digunakan, mengambil hasil dari penelitian yang telah dilakukan dengan
memberikan deskripsi singkat, jelas, dan padat, serta menyimpulkan isi dari jurnal.
Pengarang
Dian Eka Indriani
ISSN 2460-8475
Pengarang
Ika Lis Mariatun
A. PENDAHULUAN
Namun, sebagai ungkapan pendiri bangsa bahwa perjuangan akan semakin parah
karena lawan tidak lagi berada di luar, tetapi dari dalam, kenyataan yang dihadapi di era
ini yang bahkan dapat mempengaruhi sebagai negara berdaulat datang dari dalam negeri.
bangsa itu sendiri yaitu kepentingan diri tinggi, sektoral, partisan, egoisme tinggi,
ketidakjujuran, fanatisme buta, pelemahan hukum, pengabaian kepentingan publik dan
nasional (Wibowo, 2014).
Pendidikan yang bisa membentuk karakter Bangsa adalah pendidikan yang
mengandung nilai-nilai Pancasila yang dilindungi kepala sekolah untuk mengatasi
tantangan dan ancaman (UUD 1945), tetapi tidak mudah, sebagai fenomena penguatan
negatif dalam pendidikan, di antaranya yang lain berkelahi dengan siswa, narkoba,
korupsi, plagiarisme, dan menyontek dalam ujian seperti menyontek, kerpek, dan lainnya
(Kemendikbud, 2014).
B. DESKRIPSI ISI
Nilai merupakan penghargaan atau kualitas dari suatu hal yang menjadi dasar untuk
menentukan perilaku manusia Winarno (2007). Nilai adalah motor sejarah dan sosial.
Situasi Bhinneka yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia menjadikan pendidikan
karakter yang relevan dalam kerangka visi sentral pendidikan Pratama (2015). Pancasila
sebagai filosofi negara dan Undang-Undang Dasar Negara 1945 adalah pedoman utama
pelaksanaan kehidupan negara dan nasional Indonesia. Terkait dengan fungsinya sebagai
dasar negara, semua undang-undang dan peraturan yang berlaku harus merupakan turunan
dari prinsip dan nilai yang terkandung di dalamnya. Melalui nilai-nilai Pancasila, yang
berfungsi mengarahkan, mengendalikan, menentukan perilaku seseorang. Nilai pancasila
diekstraksi dari puncak budaya, nilai-nilai agama dan adat istiadat bangsa Indonesia. Nilai
pancasila yang diekstraksi dari Bumi Indonesia sendiri merupakan cara hidup / tuntunan
masyarakat Indonesia, dengan demikian nilai Pancasila secara individu diartikan sebagai
cerminan perilaku hidup sehari-hari yang dimanifestasikan dalam cara berperilaku dan
bertindak dalam suatu cara.
Kurikulum bukan hanya kumpulan daftar mata pelajaran, karena mata pelajaran
hanyalah sumber materi pembelajaran bagi peserta didik untuk mencapai kompetensi.
Banyak perubahan terjadi dalam kurikulum 2013. Seiring kebijaksanaan Pemerintah
tentang pendidikan wajib 12 tahun, standar kompetensi lulusan menjadi dasar untuk
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah
berpartisipasi dalam proses pendidikan selama 12 tahun (Kemendikbud, 2014).
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Dimana didalamnya,
dirumuskan secara terpadu tentang kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang harus dikuasai peserta didik. Seiring memudahkan pencapaian kompetensi yang
ditentukan, pembelajaran tematik dipilih sebagai dasar untuk pembelajaran. Pembelajaran
tematik adalah pendekatan pembelajaran yang didasarkan pada pemilihan tema yang
sesuai di dunia anak-anak sehingga menarik minat belajar. Kompatibilitas yang
diharapkan antara materi dengan dunia nyata dan minat belajar anak-anak dapat
mendorong anak-anak untuk terlibat aktif dan mendapatkan signifikansi dalam proses
pembelajaran (Indriasih, 2015).
Perubahan mendasar dalam kurikulum tahun 2013 antara lain meliputi aspek
kompetensi lulusan, posisi mata pelajaran, pendekatan, struktur kurikulum, proses
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan struktur kegiatan ekstrakurikuler saat
menggunakan pendekatan tematik untuk pendekatan terpadu (Kemendikbud, 2013).
Penilaian afektif siswa adalah kompetensi siswa yang didefinisikan sebagai sikap
yang tercermin dalam perilaku sehari-hari. Tujuan utama dari hasil pembelajaran afektif
adalah proses internalisasi. Proses internalisasi adalah proses untuk menetapkan "sesuatu"
ke dalam perilaku individu. Jika dapat ditelusuri kembali hampir semua destinasi
memiliki komponen afektif kognitif. Diberi peringkat afektif menurut taksonomi
Krathwohl lima menerima (menghadiri), merespons, menilai, mengorganisasi, dan
karakterisasi.
BAB III
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis melalui Instrumen penelitian yaitu lembar validasi, lembar
respons siswa (angket), dan lembar penelitian dimodifikasi dari angket yang disediakan
pemerintah dalam program pemantauan dan evaluasi sehingga instrumen tersebut layak
digunakan.
Pengamatan aktivitas belajar dan siswa yang menunjukkan karakter yang baik
memberikan skor yang sangat baik, persentase kelayakan berada dalam kriteria yang layak
(76%).
Jadi pengimplementasi Kurikulum 2013 dalam membangun karakter peserta didik dengan
nilai-nilai Pancasila pada anak usia sekolah di kelima SD di Kecamatan kamal, Madura yaitu
SDN Banyuajuh 2, SDN Banyuajuh 3, SDN Banyuajuh 6, SDN Kamal 1, SDN Gili Anyar ini
berjalan dengan baik dimana kompetensi dasar yang dipelajari dapat dikuasai setiap peserta
didik (penguasaan pembelajaran) sesuai dengan prinsip kurikulum berbasis kompetensi dan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam
kemampuan dan minat, kurikulum yang berpusat pada kebutuhan, kebutuhan dan minat
peserta didik serta lingkungan dan menganalisis karakter peserta didik yang dapat dibangun
oleh Kurikulum 2013 tentang anak usia sekolah dasar.
Dalam kurikulum 2013 peringkat afektif siswa yang terkandung dalam KI 1 dan KI 2,
sejalan dengan pengukuran domain afektif mencakup aspek penerimaan, memberikan
respons, penilaian, organisasi, karakterisasi. Kemampuan siswa yang diharapkan dalam sikap
dimensi menjadi manusiawi bahwa pencapaian pribadi dilakukan melalui proses menerima,
melaksanakan, menghargai, dan mempraktikkan perilaku yang mencerminkan keyakinan
pribadi, karakter yang mulia (jujur, sopan, peduli, disiplin, demokratis), percaya diri, dan
bertanggung jawab untuk berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, lingkungan
alam, serta dunia dan peradabannya (Indriani & Eka, 2015).
B. ANALISIS JURNAL
• Telaah Jurnal
Secara keseluruhan jurnal ini sudah cukup baik dan telah
memenuhi standard penulisan serta baik dalam hal penelitian.
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diambil suatu kesimpulan yaitu
dimana pengimplementasi Kurikulum 2013 dalam membangun karakter peserta didik
dengan nilai-nilai Pancasila pada anak usia sekolah di kelima SD di Kecamatan
kamal, Madura yaitu SDN Banyuajuh 2, SDN Banyuajuh 3, SDN Banyuajuh 6, SDN
Kamal 1, SDN Gili Anyar ini berjalan dengan baik dimana kompetensi dasar yang
dipelajari dapat dikuasai setiap peserta didik (penguasaan pembelajaran) sesuai
dengan prinsip kurikulum berbasis kompetensi dan memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat,
kurikulum yang berpusat pada kebutuhan, kebutuhan dan minat peserta didik serta
lingkungan dan menganalisis karakter peserta didik yang dapat dibangun oleh
Kurikulum 2013 tentang anak usia sekolah dasar.
B. SARAN
2. Siswa diberi kesempatan untuk menemukan dan menerapkan ide- idenya, dan
guru sebaiknya sebagai fasilitator.
DAFTAR PUSTAKA
Dirgantoro, A, (2015). Model Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
untuk Mencapai Kecerdasan Masyarakat, Partisipasi Masyarakat dan Tanggung Jawab
Masyarakat, Revolusi Pendidikan Karakter Bangsa. Malang: FIS UNM.
Widjaja, H., (1995) Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Panasila di Perguruan Tinggi. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada.
Winarno, (2007) Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan, Surakarta: PT. Bumi Aksara.
Indriani, Dian Eka, (2015) Pengembangan Perangkat Model Koperasi Script dalam
Pembelajaran IPA untuk meningkatkan Pemahaman Konsep IPA dan Keterampilan
Berkomunikasi Siswa di Sekolah Dasar, JPPS (P.495-502) Surabaya: Unipres
Pratama, AW, (2015) Potret Pendidikan Karakter di Indonesia, Revolusi Pendidikan Karakter
Bangsa (hal. 126-132), Malang: FIS UNM.
Redaksi Kawan Pustaka, (2004) UUD 1945 dan Perubahannya, Jakarta: Kawan Pustaka.
Said, M., (2011) Pendidikan Karakter di Sekolah, Surabaya: PT Temprina Media Grafika.
Soejadi, (1999) Pancasila Sebagai Sumber Tertib Hukum Indonesia, Yogyakarta: Lukman
Offset.