MATA KULIAH :
PENDIDIKAN PANCASILA
DIBUAT OLEH
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke khadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena Berkat,anugerah dan kasih-NYA kepada penulis , sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Critical Jurnal Review ini dengan baik untuk memenuhi tugas dari
mata kuliah Pendidikan Pancasila. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada pihak-
pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan tulisan ini, terutama kepada Dosen
Pengampu Bapak Daniel Harapan Parlindungan Simanjuntak. Tulisan ini berisi ulasan-
ulasan dari jurnal yang penulis bahas, mulai dari identitas jurnal, pembahasan, kritik
serta kesimpulan dan saran dari jurnal tersebut. Terlepas dari itu semua, penulis
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekuarngan dan kesalahan baik dari segi
susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki tulisan ini menjadi yang lebih baik lagi ke waktu yang akan datang.
Akhir kata penulis berharap Critical Jurnal Review ini dapat memberikan
manfaat kepada semua pembaca. Terimakasih.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................................................... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya Cjr ................................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan Cjr ................................................................................................................ 1
C. Manfaat Cjr .................................................................................................................................. 2
D. Identitas Jurnal .......................................................................................................................... 2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
C. MANFAAT CJR
Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam suatu jurnal.
Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya.
C. IDENTITAS JURNAL
ISSN 2477-5940.
2
BAB II
RINGKASAN ISI ARTIKEL
A. PENDAHULUAN
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan berfungsi untuk mengembangkan kemampuan
dan pengembangan karakter, karakter dan peradaban martabat bangsa dalam konteks
pendidikan bangsa. Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi
siswa agar menjadi manusia yang beriman dan takut kepada Tuhan Yang Maha Esa,
mulia, sehat, berpengetahuan luas, terampil, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis dan akuntabel. Menurut Said (2011) karakter berarti memiliki
kualitas positif seperti saling memperhatikan, adil, jujur satu sama lain, mau
memaafkan, sadar akan kehidupan, di masyarakat dan sebagainya.
Namun, sebagai ungkapan pendiri bangsa bahwa perjuangan akan semakin
parah karena lawan tidak lagi berada di luar, tetapi dari dalam, kenyataan yang
dihadapi di era ini yang bahkan dapat mempengaruhi sebagai negara berdaulat datang
dari dalam negeri. bangsa itu sendiri yaitu kepentingan diri tinggi, sektoral, partisan,
egoisme tinggi, ketidakjujuran, fanatisme buta, pelemahan hukum, pengabaian
kepentingan publik dan nasional (Wibowo, 2014).
Pendidikan yang bisa membentuk karakter Bangsa adalah pendidikan yang
mengandung nilai-nilai Pancasila yang dilindungi kepala sekolah untuk mengatasi
tantangan dan ancaman (UUD 1945), tetapi tidak mudah, sebagai fenomena penguatan
negatif dalam pendidikan, di antaranya yang lain berkelahi dengan siswa, narkoba,
korupsi, plagiarisme, dan menyontek dalam ujian seperti menyontek, kerpek, dan
lainnya (Kemendikbud, 2014).
Diharapkan masalah-masalah ini dapat dipelajari lebih dalam dengan imbalan
pengembangan karakter Bangsa yang mengandung nilai-nilai karakter Pancasila.
Karakter yang baik adalah kekuatan untuk menghadapi semua tantangan dan ancaman
yang dapat merusak upaya untuk mencapai tujuan dan cita-cita yang tidak pernah
ditentukan Martoredjo (2006). Oleh karena itu, fokus pada pengembangan
pembentukan karakter Nasional menjadi hal yang sangat penting .
3
B.DESKRIPSI ISI
Nilai merupakan penghargaan atau kualitas dari suatu hal yang menjadi dasar
untuk menentukan perilaku manusia Winarno (2007). Nilai adalah motor sejarah dan
sosial. Situasi Bhinneka yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia menjadikan
pendidikan karakter yang relevan dalam kerangka visi sentral pendidikan Pratama
(2015). Pancasila sebagai filosofi negara dan Undang-Undang Dasar Negara 1945 adalah
pedoman utama pelaksanaan kehidupan negara dan nasional Indonesia. Terkait
dengan fungsinya sebagai dasar negara, semua undang-undang dan peraturan yang
berlaku harus merupakan turunan dari prinsip dan nilai yang terkandung di dalamnya.
Melalui nilai-nilai Pancasila, yang berfungsi mengarahkan, mengendalikan, menentukan
perilaku seseorang. Nilai pancasila diekstraksi dari puncak budaya, nilai-nilai agama
dan adat istiadat bangsa Indonesia. Nilai pancasila yang diekstraksi dari Bumi
Indonesia sendiri merupakan cara hidup / tuntunan masyarakat Indonesia, dengan
demikian nilai Pancasila secara individu diartikan sebagai cerminan perilaku hidup
sehari-hari yang dimanifestasikan dalam cara berperilaku dan bertindak dalam suatu
cara.
Kurikulum bukan hanya kumpulan daftar mata pelajaran, karena mata pelajaran
hanyalah sumber materi pembelajaran bagi peserta didik untuk mencapai kompetensi.
Banyak perubahan terjadi dalam kurikulum 2013. Seiring kebijaksanaan Pemerintah
tentang pendidikan wajib 12 tahun, standar kompetensi lulusan menjadi dasar untuk
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah
berpartisipasi dalam proses pendidikan selama 12 tahun (Kemendikbud, 2014).
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Dimana didalamnya,
dirumuskan secara terpadu tentang kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang harus dikuasai peserta didik. Seiring memudahkan pencapaian kompetensi yang
ditentukan, pembelajaran tematik dipilih sebagai dasar untuk pembelajaran.
Pembelajaran tematik adalah pendekatan pembelajaran yang didasarkan pada
pemilihan tema yang sesuai di dunia anak-anak sehingga menarik minat belajar.
Kompatibilitas yang diharapkan antara materi dengan dunia nyata dan minat belajar
anak-anak dapat mendorong anak-anak untuk terlibat aktif dan mendapatkan
signifikansi dalam proses pembelajaran (Indriasih, 2015).
Perubahan mendasar dalam kurikulum tahun 2013 antara lain meliputi aspek
kompetensi lulusan, posisi mata pelajaran, pendekatan, struktur kurikulum, proses
4
pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran dan struktur kegiatan ekstrakurikuler saat
menggunakan pendekatan tematik untuk pendekatan terpadu (Kemendikbud, 2013).
Kurikulum 2013 didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi yang
ditandai dengan pengembangan kompetensi dalam bentuk sikap, pengetahuan,
keterampilan berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam mata
pelajaran. Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan
pengetahuan yang diuraikan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi dasar dapat
dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (penguasaan pembelajaran) sesuai dengan
prinsip kurikulum berbasis kompetensi.
Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat, kurikulum yang
berpusat pada kebutuhan, kebutuhan dan minat peserta didik dan lingkungan.
Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa peserta didik berada di posisi sentral dan
pembelajaran aktif. Kurikulum harus responsif dan relevan dengan kebutuhan hidup,
pengembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni harus diarahkan pada
proses pengembangan, akulturasi dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung
seumur hidup, terutama kelambatan penting berdasarkan nasional. kepentingan dan
kepentingan daerah.
Penilaian afektif siswa adalah kompetensi siswa yang didefinisikan sebagai sikap
yang tercermin dalam perilaku sehari-hari. Tujuan utama dari hasil pembelajaran
afektif adalah proses internalisasi. Proses internalisasi adalah proses untuk
menetapkan "sesuatu" ke dalam perilaku individu. Jika dapat ditelusuri kembali hampir
semua destinasi memiliki komponen afektif kognitif. Diberi peringkat afektif menurut
taksonomi Krathwohl lima menerima (menghadiri), merespons, menilai,
mengorganisasi, dan karakterisasi.
BAB III
PEMBAHASAN
5
A. PEMBAHASAN ISI JURNAL
Berdasarkan hasil analisis melalui Instrumen penelitian yaitu lembar validasi,
lembar respons siswa (angket), dan lembar penelitian dimodifikasi dari angket yang
disediakan pemerintah dalam program pemantauan dan evaluasi sehingga instrumen
tersebut layak digunakan. Pengamatan aktivitas belajar dan siswa yang menunjukkan
karakter yang baik memberikan skor yang sangat baik, persentase kelayakan berada
dalam kriteria yang layak (76%).
Jadi pengimplementasi Kurikulum 2013 dalam membangun karakter peserta
didik dengan nilai-nilai Pancasila pada anak usia sekolah di kelima SD di Kecamatan
kamal, Madura yaitu SDN Banyuajuh 2, SDN Banyuajuh 3, SDN Banyuajuh 6, SDN Kamal
1, SDN Gili Anyar ini berjalan dengan baik dimana kompetensi dasar yang dipelajari
dapat dikuasai setiap peserta didik (penguasaan pembelajaran) sesuai dengan prinsip
kurikulum berbasis kompetensi dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat, kurikulum yang
berpusat pada kebutuhan, kebutuhan dan minat peserta didik serta lingkungan dan
menganalisis karakter peserta didik yang dapat dibangun oleh Kurikulum 2013 tentang
anak usia sekolah dasar.
Dalam kurikulum 2013 peringkat afektif siswa yang terkandung dalam KI 1 dan
KI 2, sejalan dengan pengukuran domain afektif mencakup aspek penerimaan,
memberikan respons, penilaian, organisasi, karakterisasi. Kemampuan siswa yang
diharapkan dalam sikap dimensi menjadi manusiawi bahwa pencapaian pribadi
dilakukan melalui proses menerima, melaksanakan, menghargai, dan mempraktikkan
perilaku yang mencerminkan keyakinan pribadi, karakter yang mulia (jujur, sopan,
peduli, disiplin, demokratis), percaya diri, dan bertanggung jawab untuk berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial, lingkungan alam, serta dunia dan
peradabannya (Indriani & Eka, 2015).
B. ANALISIS JURNAL
6
menggambarkan implementasi Kurikulum
2013 dalam membangun karakter peserta
didik dengan nilai-nilai Pancasila pada
anak usia sekolah dan menganalisis
karakter Bangsa yang dapat dibangun
oleh Kurikulum 2013 tentang anak usia
sekolah dasar.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 5 sekolah
dasar di Kecamatan kamal, Madura yaitu
SDN Banyuajuh 2, SDN Banyuajuh 3, SDN
Banyuajuh 6, SDN Kamal 1, SDN Gili Anyar
Assement Data Mengumpulkan data menggunakan
lembar observasi, lembar kuesioner, dan
catatan lapangan juga didukung dengan
tinjauan literatur
Langkah Penelitian Tidak ada langkah-langkah dalam jurnal
ini
Teknik pengumpulan Data Deskripstif kualitatif dan kuantitatif
Hasil Penelitian Hasil penelitian dari jurnal ini ialah
Berdasarkan hasil analisis melalui
Instrumen penelitian yaitu lembar
validasi, lembar respons siswa (angket),
dan lembar penelitian dimodifikasi dari
angket yang disediakan pemerintah dalam
program pemantauan dan evaluasi
sehingga instrumen tersebut layak
digunakan. Pengamatan aktivitas belajar
dan siswa yang menunjukkan karakter
yang baik memberikan skor yang sangat
baik, persentase kelayakan berada dalam
kriteria yang layak (76%). Jadi
pengimplementasi Kurikulum 2013 dalam
membangun karakter peserta didik
7
dengan nilai-nilai Pancasila pada anak
usia sekolah di kelima SD di Kecamatan
kamal, Madura yaitu SDN Banyuajuh 2,
SDN Banyuajuh 3, SDN Banyuajuh 6, SDN
Kamal 1, SDN Gili Anyar ini berjalan
dengan baik dimana kompetensi dasar
yang dipelajari dapat dikuasai setiap
peserta.
8
karakter yang mulia (jujur, sopan, peduli,
disiplin, demokratis), percaya diri, dan
bertanggung jawab untuk berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial,
lingkungan alam, serta dunia dan
peradabannya (Indriani & Eka, 2015)
Pemilihan referensi
dari penulis sudah sangat mencukupi.
Terlebih penulis memberikan
simpulan dan pendeskripsian secara
rinci kepada pembaca untuk dapat
mengetahui dan memahami isi jurnal.
Judul
Judul penelitian cukup jelas, akurat,
tidak ambigu, dan menggambarkan
apa yang akan diteliti serta menarik
perhatian pembaca yang
menggambarkan secara jelas
mengenai inti masalah atau mengapa
judul penelitian tersebut diangkat
Sasaran / Hipotesis Penelitian
9
disajikan dalam tinjauan pustaka.
10
kompetensi dasar yang dipelajari dapat
dikuasai setiap peserta didik (penguasaan
pembelajaran) sesuai dengan prinsip
kurikulum berbasis kompetensi dan
memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan perbedaan
dalam kemampuan dan minat, kurikulum
yang berpusat pada kebutuhan,
kebutuhan dan minat peserta didik serta
lingkungan dan menganalisis karakter
peserta didik yang dapat dibangun oleh
Kurikulum 2013 tentang anak usia
sekolah dasar.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat diambil suatu kesimpulan yaitu
dimana pengimplementasi Kurikulum 2013 dalam membangun karakter peserta didik
11
dengan nilai-nilai Pancasila pada anak usia sekolah di kelima SD di Kecamatan kamal,
Madura yaitu SDN Banyuajuh 2, SDN Banyuajuh 3, SDN Banyuajuh 6, SDN Kamal 1, SDN
Gili Anyar ini berjalan dengan baik dimana kompetensi dasar yang dipelajari dapat
dikuasai setiap peserta didik (penguasaan pembelajaran) sesuai dengan prinsip
kurikulum berbasis kompetensi dan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat, kurikulum yang
berpusat pada kebutuhan, kebutuhan dan minat peserta didik serta lingkungan dan
menganalisis karakter peserta didik yang dapat dibangun oleh Kurikulum 2013 tentang
anak usia sekolah dasar.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan tersebut diatas, maka diakhir penulisan laporan
penelitian tindakannya penulis menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru dalam pembelajaran ini hendaknya lebih banyak memahami pendidikan
karakter yang berbasis nilai pancasila sehingga siswa dapat mengembangkan
kemampuan dan minat mengikuti proses belajar mengajar yang dilakukan.
2. Siswa diberi kesempatan untuk menemukan dan menerapkan ide- idenya, dan guru
sebaiknya sebagai fasilitator.
DAFTAR PUSTAKA
https://academia.edu/40220544/Cjr_pancasila
12
Widjaja, H., (1995) Pedoman Pelaksanaan Pendidikan Panasila di Perguruan Tinggi.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Indriani, Dian Eka, (2015) Pengembangan Perangkat Model Koperasi Script dalam
Pembelajaran IPA untuk meningkatkan Pemahaman Konsep IPA dan
Keterampilan Berkomunikasi Siswa di Sekolah Dasar, JPPS (P.495-502)
Surabaya: Unipres
Redaksi Kawan Pustaka, (2004) UUD 1945 dan Perubahannya, Jakarta: Kawan Pustaka.
Said, M., (2011) Pendidikan Karakter di Sekolah, Surabaya: PT Temprina Media Grafika.
13