Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL JOURNAL

REVIEW
MK. FILSAFAT
PRNDIDIKAN

(Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan)

(Nopen Omeri, 2015)

(Karakter Pendidikan untuk Membentuk Pendidikan Karakter)

(Abdul Jalil, 2012)

DISUSUN OLEH :

NAMA : YOHANA SIRAIT

NIM : 4203121056

DOSEN PENGAMPU : LIDIA SIMANIHURUK S.Si., M.Pd.

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


NOVEMBER 2020

2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat-Nya saya masih diberi kesempatan dan kesehatan untuk dapat

menyelesaikan critical jurnal review ini dengan judul “Perkembangan Emosi”.

Critical jurnal review ini saya selesaikan guna memenuhi tugas yang

diberikan oleh ibu dosen Lidia Simanihuruk S.Si., M.Pd. pada mata kuliah Filsafat

Pendidikan. Terimakasih saya ucapkan kepada ibu dosen yang telah memberikan

tugas ini kepada saya sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan saya

baik mengenai materi maupun kritik.

Saya menyadari bahwa critical jurnal review ini masih jauh dari kata

sempurna karena masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya

dengan kerendahan hati meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran yang

membangun guna perbaikan dan penyempurnaan tugas saya selanjutnya.

Akhir kata saya ucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada

dalam critical jurnal review yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat

sebagaimana mestinya bagi para pembaca. Akhir kata saya ucapkan sekian dan

terima kasih.

Medan, 07 Desember 2020

Yohana Sirait

(4203121056)

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Rasionalisasi Pentingnya CJR ......................................................................... 1
B. Tujuan CJR ........................................................................................................... 1
C. Manfaat CJR ......................................................................................................... 2
D. Identitas Jurnal ..................................................................................................... 2
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL ............................................................................... 3
A. Jurnal Utama .................................................................................................... 3
B. Jurnal Pembanding .............................................................................................. 6
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................ 9
A. Pembahasan Isi Jurnal ..................................................................................... 9
B. Kelebihan Isi Jurnal ........................................................................................... 10
C. Kekurangan Isi Jurnal ....................................................................................... 10
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................... 11
A. Kesimpulan..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Mengkritik sebuah jurnal atau lebih adalah salah satu krgiatan yang harus di

kuasai oleh siswa/mahasiswa.terlebih lagi untuk kita calon pendidik

bangsa.Banyak jurnal-jurnal yang bereadar sekarang ini yang bisa dikritik. Baik

dari segi penulisan,cocok tidaknya bahan materi dengan pembaca, maupun dari

segi kelengkapan materi.

Adapun tujuan penulis di dalam makalah ini adalah untuk menguraikan

tentang kelebihan dan kekurangan dari dua buah jurnal serta perbedaan antara

kedua jurnal tersebut hal ini di lakukan demi memenuhi tugas mata kuliah

“Keterampilan Penerapan Konsep Pendidikan Masyarakat“ dimana tujuan adalah

tidak lain untuk meningkatkan kemampuan mahsiswa di dalam menilai sebuah

jurnal.di dalam maklaah ini jua tidak ada maksud untuk menyudutkan beberapa

pihak tertentu.

Pada makalah ini di sertakan keunggulan dan kelemahan dari jurnal

tersebut. Baik dari segi tulisan dan pemakaina bahasa,bahan materi yang di

sampaikan,maupun dari segi kelengkapan materi.karena pada dasar nya tidak

ada jurnal yang sempurna. Dengan demikian di harapkan tidak da pihak- pihak

yang tersinggung atas penyajian makalah ini. Karena makalah ini di buat dari

sufut opini pembaca

B. Tujuan CJR

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan.

2. Menambah pengetahuan mahasiswa dalam hal meriview.

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam meringkas, menganalisa, dan

membandingkan serta memberi krirtik pada suatu jurnal.

1
4. Memperkuat pemahaman pembaca terhadap penting nya mengetahui

pendidikan karakter.

C. Manfaat CJR

1. Untuk menamabah pengetahuan tentang Pendidikan karakter.

2. Menambah wawasan penulis tentang jurnal yang baik dan benar.

3. Dapat menjadi sumber referensi bagi pembaca maupun pengkritik jurnal.

D. Identitas Jurnal

1. Jurnal utama

Judul Jurnal : Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan

Nama jurnal : Manajer Pendidikan

Nama pengarang : Nopan Omeri

Volume : vol.9, no.3

Halaman : 464-468

Tahun : 2015

2. Jurnal pembanding

Judul Jurnal : Pendidikan Karakter Melalui Pembiasaan di Sekolah Dasar

Nama jurnal : Teknologi Pendidikan

Nama pengarang : Lailatus Shoimah, Sulthoni, Yerry Soepriyanto

Volume : vol.1, no.2

Tahun : 2018

Halaman : 169-175

ISSN : 2615-8787

2
BAB II RINGKASAN ISI JURNAL

A. Jurnal Utama

1. Pendahuluan

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk berkembangnya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.Pendidikan

merupakan bagian penting dari kehidupan manusia yang tak pernah bisa

ditinggalkan.

Pendidikan sebagai sebuah kegiatan dan proses aktivitas yang disengaja

merupakan gejala masyarakat ketika sudah mulai disadari pentingnya upaya

untuk membentuk, mengarahkan, dan mengatur manusia sebagaimana dicita-

citakan masyarakat.

Pendidikan karakter, sekarang ini mutlak diperlukan bukan hanya di

sekolah saja, tapi dirumah dan di lingkungan sosial. Bahkan sekarang ini peserta

pendidikan karakter bukan lagi anak usia dini hingga remaja, tetapi juga usia

dewasa. Mutlak perlu untuk kelangsungan hidup Bangsa ini. karakter adalah

kunci keberhasilan individu. Dari sebuah penelitian di Amerika, 90 persen kasus

pemecatan disebabkan oleh perilaku buruk seperti tidak bertanggung jawab,

tidak jujur, dan hubungan interpersonal yang buruk. Selain itu, terdapat

penelitian lain yang mengindikasikan bahwa 80 persen keberhasilan seseorang di

masyarakat ditentukan oleh emotional quotient.

3
2. Deskripsi

a. Makna Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter adalah suatu sistem penamaan nilai-nilai karakter yang

meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk

melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri

sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan. Pengembangan karakter

bangsa dapat dilakukan melalui perkembangan karakter individu seseorang.

perkembangan budaya dan karakter dapat dilakukan dalam suatu proses

pendidikan yang tidak melepaskan peserta didik dari lingkungan sosial,budaya

masyarakat, dan budaya bangsa. Lingkungan sosial dan budaya bangsa adalah

Pancasila, jadi pendidikan budaya dan karakter adalah mengembangkan nilai-

nilai Pancasila pada diri peseta didik melalui pendidikan hati, otak, dan fisik.

Pendidikan karakter dimaknai sebagai pendidikan nilai, pendidikan budi

pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, yang tujuannya mengembangkan

kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-buruk, memelihara

apa yang baik itu, dan mewujudkan kebaikan itu dalam kehidupan sehari-hari

dengan sepenuh hati.

b. Tujuan Pendidikan Karakter

Tujuan Pendidikan Pendidikan Karakter Bangsa diantaranya adalah sebagai

berikut :

1) Mengembangkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan Warga

Negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

2) Mengembangkan Kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan

sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya dan karakter bangsa

3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai

generasi penerus bangsa

4) Mengembangkan kemampuan pesrta didik menjadi manusia yang mandiri,

kreatif, berwawasan kebangsaan.

4
5) Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar

yang aman,jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa

kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan.

Nilai-nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa merupakan Nilai-nilai

yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa dan

diidentifikasi dari sumber-sumber Agama, karena masyarakat Indonesia adalah

masyarakat beragama, maka kehidupan individu, masyarakat, dan bangsa selalu.

c. Strategi Pendidikan Karakter

Strategi Pendidikan Karakter yang akan dibahas adalah Strategi Pendidikan

Karakter melalui Multiple Talent Aproach (Multiple Intelligent).Strategi

Pendidikan Karakter ini memiliki tujuan yaitu untuk mengembangkan seluruh

potensi anak didik yang manifestasi pengembangan potensi akan membangun

Self Concept yang menunjang kesehatan mental. Konsep ini menyediakan

kesempatan bagi anak didik untuk mengembangkan bakat emasnya sesuai

dengan kebutuhan dan minat yang dimilikinya.

Menurut Gardner (1999), manusia itu sedikitnya memiliki 9 kecerdasan.

Kecerdasan manusia, saat ini tak hanya dapat diukur dari kepandaiannya

menguasai matematika atau menggunakan bahasa.Ada banyak kecerdasan lain

yang dapat diidentifikasi di dalam diri manusia. Sedangkan menurut Howard

Gardner (1999) yang menjelaskan 9 kecerdasan ganda, apabila dipahami dengan

baik, akan membuat semua orang tua memandang potensi anak lebih positif.

Kecerdasan adalah kemampuan untuk memecahkan masalah, kemampuan

untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan, kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.

Melalui pengenalan Multiple Intellegence, kita dapat mempelajari kekuatan atau

kelemahan anak dan dapat memberikan mereka peluang untuk belajar melalui

kelebihan mereka, tujuannya adalah agar anak memiliki kesempatan untuk

mengeksplorasi dunia.

5
B. Jurnal Pembanding

1. Pendahuluan

Pendapat Muslich (2011:36) terkait dengan sistem pendidikan masih fokus

pada pengembangan akademi atau kognitif, sedangkan pengembangan afektif

kurang diperhatikan. Menjadikan anak pandai dan mahir dalam teknologi saja

tidak cukup. Karakter baik perlu ditanamkan pada anak. Agar nilai-nilai karakter

anak dapat tertanam kembali menjadi karakter bangsa yang dapat diunggulkan

Negara.

Pendidikan karakter merupakan upaya agar menjadikan anak untuk

berkarakter baik (Akbar,2015). Pendidikan karakter diarahkan agar anak memiliki

rasa hormat, tanggungjawab khususnya pada diri sendiri, jujur, peduli, adil dan

membantu siswa untuk memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai

tersebut dalam kehidupan.

Tahap penting dalam melaksanakan pendidikan karakter adalah sekitar

umur 6 – 11 tahun yakni pada saat anak sekolah dasar. Karena saat usia dasar,

anak akan mengalami perkembangan motorik yang sangat pesat tak terkecuali

perkembangan kepribadian, budi pekerti, intelektual, bahasa dan emosional.

2. Deskripsi

a. Pendidikan Karakter

Pendidikan sebagai proses aktivitas atau kegiatan yang disengaja oleh

masyarakat merupakan sebuah upaya agar membentuk, mengarahkan, dan

mengatur manusia agar seperti yang diharapkan bersama. Sedangkan karakter

memiliki arti nilai-nilai baik yang bisa berdampak baik terhadap lingkungan dan

dalam diri anak yang terwujudkan dalam prilaku.

Jadi pendidikan karakter dapat diartikan sebagai upaya sadar dan terencana

untuk menumbuhkan nilai-nilai prilaku baik individu yang terwujud dalam

pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan perbuatan berdasarkan aturan yang

sudah berlaku di masyarakat dan negara.

6
b. Tujuan Pendidikan Karakter

Mulyasa (2012:9) menjelaskan tujuan pendidikan karakter adalah untuk

meningkatkan mutu dan hasil pendidikan secara kompleks, terpadu, dan sesuai

dengan standart kompetensi lulusan yang mengarah pada kualitas pembentukan

karakter dan akhlak mulia anak. Kemendiknas (2010:7) menyebutkan tujuan

pendidikan karakter sebagai berikut:

1) untuk menumbuhkan sikap atau sifat yang baik pada diri anak.

2) membiasakan siswa berprilaku terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai umum

yang berlaku di masyarakat serta kearifan lokal yang religius.

3) menanamkan dan mengambangkan jiwa kepemimpinan yang tanggung jawab.

4) menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan siswa dalam hal

kemandirian, kreativitas, dan memiliki wawasan kebangsaan.

5) mengembangkan lingkungan sekolah yang aman, jujur, dan bersahabat.

c. Nilai-nilai Pendidikan Karakter

Sumber-sumber yang digunakan dalam mengembangkan nilai-nilai karakter

bangsa menurut Kemendiknas (2010:8) yaitu sebagai berikut:

1) Agama: agama adalah berisi ajaran-ajaran dan kepercayaan bahwa Tuhan itu

ada, dan apapun yang dilarang harus dijauhi dan apa yang diperintahkan

harus dilakukan.

2) Pancasila: pancasila adalah dasar Negara Indonesia. Kelima sila pancasila

adalah nilai-nilai yang mengatur kehidupan politik, hukum, ekonomi,

kemasyarakatan, budaya dan seni masyarakat Indonesia.

3) Budaya: Posisi budaya menjadi penting dalam kehidupan masyarakat. Karena

nilai-nilai budaya menjadi konsep dasar komunikasiantar masyarakat.

4) Tujuan Pendidikan Nasional: sebagai sumber yang menghubungkan dalam

pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa.

Nilai-nilai karakter dijabarkan sebagai berikut: religius atau keagamaan,

jujur (berkata apa adanya), toleransi disiplin/taat, kerja keras, kreatif, mandiri,

7
demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan serta cinta tanah air,

menghargai prestasi, bersahabat dan komunikatif, cinta damai, gemar membaca,

peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.

d. Pembiasaan

Penanaman karakter harus dibiasakan dan diamalkan secara berulangulang

agar menjadi kebiasaan dan terbentuk karakter sesuai yang diinginkan.

Pembiasaan adalah salah satu metode pengajaran yang dirasa efektif.

Strategi untuk menanamkan dan melaksanakan pendidikan karakter dapat

dilakukan melalui pembiasaan pada anak. Melalui pembiasaan, anak tidak hanya

belajar benar dan salah, tetapi anak akan merasakan dan dapat membedakan nilai

baik dan tidak baik serta anak akan bersedia melakukannya atau tidak.

Pendidikan karakter melalui pembiasaan dapat dilaksanakan dalam

kegiatan sehari-hari secara terprogram dan tidak terprogram (Mulyasa, 2012:167).

Sedangkan menurut Akbar (2011:19) praktikkan pendidikan karakter dapat

dilakukan melalui berbagai program pembiasaan baik melalui program yang

bersifat rutin, insidental maupun yang terprogram.

8
BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Jurnal

1. Pendidikan karakter menurut jurnal utama adalah suatu sistem penamaan

nilai-nilai karakter yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau

kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik

terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun

kebangsaan. Sedangkan menurut jurnal pembanding, pendidikan karakter

adalah upaya sadar dan terencana untuk menumbuhkan nilai-nilai prilaku

baik individu yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan dan

perbuatan berdasarkan aturan yang sudah berlaku di masyarakat dan negara.

Berdasarkan kedua pendapat diatas, filsafat pendidikan adalah hal-hal yang

dilakukan demi untuk membangun nilai-nilai perilaku atau karakter pada diri

sendiri.

2. Tujuan pendidikan karakter menurut jurnal utama yang direview adalah

untuk mempersiapkan peserta didik menjadi Warga Negara yang lebih baik,

yaitu Warga Negara yang memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan

nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sebagai Warga Negara. Sedangkan

menurut Mulyasa (2012:9) menjelaskan tujuan pendidikan karakter adalah

untuk meningkatkan mutu dan hasil pendidikan secara kompleks, terpadu,

dan sesuai dengan standart kompetensi lulusan yang mengarah pada kualitas

pembentukan karakter dan akhlak mulia anak.

Berdasarkan kedua pendapat diatas maka dapat diambil kesimpulan bahwa

tujuan dari pendidikan karakter adalah untuk meningkatkan sisi positif dari

kepribadian seseorang secara menyeluruh sebagai seorang warga negara.

9
B. Kelebihan Isi Jurnal

a. Jurnal utama

1. Jurnal utama sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah

kebahasaan bahasa indonesia.

2. Pembahasan materi dilengkapi dengan pendapat-pendapat para ahli sehingga

dapat meyakinkan pembaca.

3. Tujuan penelitian disertakan dengan jelas.

b. Jurnal pembanding

1. Jurnal utama sudah menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai kaidah

kebahasaan bahasa indonesia.

2. Pembahasan materi dilengkapi dengan pendapat-pendapat para ahli sehingga

dapat meyakinkan pembaca.

3. Identitas jurnal disertakan dengan jelas.

C. Kekurangan Isi Jurnal

a. Jurnal utama

1. Identitas jurnal masih ada yang kurang seperti ISSN dari jurnal tersebut tidak

tertera.

b. Jurnal pembanding

1. Tujuan penelitian yang tidak dijelaskan secara jelas.

10
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan materi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan karakter adalah hal-hal yang dilakukan demi untuk membangun

nilai-nilai perilaku atau karakter pada diri sendiri. Tujuan dari pendidikan

karakter adalah untuk meningkatkan sisi positif dari kepribadian seseorang

secara menyeluruh sebagai seorang warga negara.

11
DAFTAR PUSTAKA

Omeri, N. (2015). Pentingnya Pendidikan Karakter dalam Dunia Pendidikan.

Manajer Pendidikan , 464-468.

Shoimah, L., Sulthoni, & Soepryanto, Y. (2018). Pendidikan Karakter Melalui

Pembiasaan di Sekolah Dasar. Teknologi Pendidikan , 169-175.

12

Anda mungkin juga menyukai