Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW ( CJR)

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN

Disusun guna memenuhi tugas KKNI secara individu pada :

MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

DOSEN PENGAMPU : Parlaungan Gabriel Siahaan, S.H., M.Hum.

DISUSUN OLEH :

NAMA : ARSISKA SARI

NIM : 7223540007

KELAS : B

PROGRAM STUDI S1 ILMU EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, atas berkat karunia-Nyalah saya dapat
menyelesaikan tugas Critical Journal Review ini tanpa halangan yang berarti dan selesai tepat
pada waktunya.

Dalam penyusunan tugas ini, saya tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Parlaungan Gabriel Siahaan, S.H., M.Hum. yang telah memberikan tugas Critical
Journal Review ini sehingga saya dapat lebih memahami lebih jauh mengenai seperti apakah
sebenarnya yang dibahas dalam jurnal yang saya review serta apa kelebihan serta
kekurangannya dan oleh karena itu saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan
baik.

CJR ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita
semua mengenai serta memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila. Apabila dalam tugas
ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya
pengetahuan dan pemahaman saya masih terbatas.
Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan tugas ini. Akhir kata saya berharap semoga jurnal
review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kita khususnya. Atas
perhatiannya saya mengucapkan terimakasih.

Medan, 24 Agustus 2023

Arsiska Sari

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. 3

BAB I ......................................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................................... 4

1.1 Identitas Jurnal ................................................................................................................. 4

FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA MENUJU BANGSA


BERKARAKTER .................................................................................................................... 4

1.2 Penjelasan Keterkaitan Jurnal kedalam Mata Kuliah ....................................................... 5

BAB II ....................................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 7

2.1 Resume Jurnal ............................................................................................................. 7

BAB III.................................................................................................................................... 11

HASIL PEMBAHASAN ........................................................................................................ 11

3.1 Latar Belakang Masalah yang Dikaji ............................................................................. 11

3.2 Permasalahan yang Dikaji .............................................................................................. 11

3.3 Kajian Teori dan Konsep yang digunakan ..................................................................... 11

3.4 Metode yang digunakan ................................................................................................. 13

3.5 Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan ..................................................................... 13

BAB IV .................................................................................................................................... 15

PENUTUP............................................................................................................................... 15

4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 15

4.2 Saran ............................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

LAMPIRAN............................................................................................................................ 17

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Identitas Jurnal


a. Jurnal Utama

Judul Artikel FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN DI INDONESIA


MENUJU BANGSA BERKARAKTER
Jurnal Jurnal Filsafat Indonesia
Tahun 2019
Penulis Yoga Putra Semadi
Volume dan Vol.2 No.2 dan 8 Halaman
Halaman
ISSN E-ISSN : 2620-7982, P-ISSN : 2620-7990
Alamat Situs https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JFI/article/view/21286

b. Jurnal Pembanding 1

Judul Artikel FILSAFAT PANCASILA DALAM PENDIDIKAN KARAKTER


DI SEKOLAH DASAR
Jurnal Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang
Tahun 2022
Penulis Yulia Marni
Volume dan Vol.8 No.2 dan 9 Halaman
Halaman
ISSN P-ISSN : 2477-5673, E-ISSN : 2614-722X
Alamat Situs https://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/view/567

c. Jurnal Pembanding 2

Judul Artikel FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA DALAM PERSFEKTIF


PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA
Jurnal Jurnal Ilmu Aqidah
Tahun 2021

4
Penulis Marjuni Marjuni
Volume dan Vol.7 No.1 dan 18 Halaman
Halaman
ISSN P-ISSN : 2477-5711, E_ISN : 2615-3130
Alamat situs https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/aqidah-
ta/article/view/20784

1.2 Penjelasan Keterkaitan Jurnal kedalam Mata Kuliah


Filsafat Pancasila dan mata kuliah Pendidikan Pancasila memiliki keterkaitan yang erat
dalam konteks pendidikan di Indonesia. Keduanya berfungsi untuk mengembangkan
pemahaman dan penghayatan terhadap nilai-nilai, prinsip, dan ideologi yang mendasari negara
Indonesia, yaitu Pancasila. Berikut adalah penjelasan mengenai keterkaitan antara keduanya:

• Filsafat Pancasila dalam Pendidikan:

Filsafat Pancasila adalah dasar ideologis negara Indonesia yang mencakup lima sila, yaitu
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan,
dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Dalam pendidikan, Filsafat Pancasila
diintegrasikan sebagai landasan moral, etika, dan ideologi dalam pembentukan karakter peserta
didik.

• Mata Kuliah Pendidikan Pancasila:

Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan bagian dari kurikulum pendidikan di tingkat
perguruan tinggi. Mata kuliah ini bertujuan untuk mendalami dan mengajarkan nilai-nilai
Pancasila kepada mahasiswa, agar mereka memahami, menghargai, dan mampu
mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

• Keterkaitan Antar Dua Konsep:


1. Pemahaman Mendalam: Mata kuliah Pendidikan Pancasila memberikan kesempatan
bagi mahasiswa untuk memahami lebih dalam tentang arti dan implikasi dari setiap sila
dalam Pancasila.

5
2. Pengembangan Karakter: Keduanya berkontribusi dalam membentuk karakter bangsa
yang berintegritas, nasionalisme, dan cinta tanah air melalui nilai-nilai seperti
persatuan, keadilan, dan kemanusiaan.
3. Penerapan dalam Kehidupan: Mahasiswa melalui mata kuliah ini diajarkan bagaimana
mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, termasuk
dalam interaksi sosial dan dalam berkontribusi pada pembangunan bangsa.

• Peran dalam Pendidikan Nasional:

Filsafat Pancasila dan mata kuliah Pendidikan Pancasila secara keseluruhan mendukung
tujuan pendidikan nasional Indonesia, yaitu menghasilkan generasi muda yang memiliki
kepribadian yang kuat, cinta tanah air, serta mampu berkontribusi positif terhadap kemajuan
bangsa dan negara.

Dengan demikian, keterkaitan antara Filsafat Pancasila dalam pendidikan dan mata kuliah
Pendidikan Pancasila sangat penting dalam membentuk kesadaran nasional dan kepribadian
bangsa yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila. Keduanya bekerja sama untuk
membentuk generasi muda yang bertanggung jawab, beretika, dan berkontribusi positif bagi
pembangunan bangsa.

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Resume Jurnal :


A. Jurnal Utama

Dalam artikel ini, pembahasan berpusat pada filsafat Pancasila dalam konteks pendidikan
di Indonesia. Penulis menekankan pentingnya Pancasila sebagai sumber inspirasi, nilai, dan
moral bagi bangsa Indonesia. Studi yang dilakukan dalam artikel ini didasarkan pada tinjauan
literatur, dengan mengkaji berbagai sumber seperti buku, artikel, dan referensi terkait filsafat
Pancasila dalam pendidikan. Pancasila dianggap sebagai sistem pengetahuan dengan struktur
logis formal, terdiri dari prinsip-prinsip hierarkis dan saling terkait. Ia juga dipandang sebagai
filsafat yang menjadi acuan kognitif intelektual bagi pemikiran dan usaha ilmiah bangsa
Indonesia. Nilai dan moral yang berasal dari Pancasila diyakini sebagai hasil sublimasi dan
kristalisasi nilai-nilai budaya dan agama bangsa. Filsafat Pancasila memiliki akar yang kuat
dalam nilai-nilai budaya Indonesia dan harus ditanamkan pada siswa melalui pendidikan
nasional di semua tingkatan. Landasan filosofis pendidikan Indonesia didasarkan pada
keyakinan bahwa orang Indonesia adalah makhluk Tuhan dengan hak dan tanggung jawab yang
melekat, hidup dalam masyarakat yang pluralistik, dan menghadapi tantangan dari komunitas
global yang sedang berkembang. Pendidikan memainkan peran penting dalam pembangunan
dan keberlanjutan suatu bangsa, dan di Indonesia, pendidikan dipandu oleh prinsip-prinsip
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Pendidikan bukan hanya sebagai sarana transfer
pengetahuan, tetapi juga sebagai cara untuk mentransmisikan ideologi bangsa kepada generasi
mendatang. Oleh karena itu, filsafat pendidikan di Indonesia memiliki akar yang kuat dalam
filsafat Pancasila.

Konvergensi, dipelopori oleh William Stern, yang berpendapat bahwa anak dilahirkan
dengan pembawaan baik dan buruk. Hasil pendidikan itu bergantung dari pembawaan dan
lingkungan. Pendidikan diartikan sebagai penolong yang diberikan kepada lingkugan anak
didik untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah berkembangnya pembawan
yang buruk. Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan mempunyai peranan yang amat
penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan bangsa. Indonesia adalah
negara yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang dasar 1945 yang di dalamnya
diatur bahwa pendidikan diusahakan dan diselenggarakan oleh pemerintah sebagai satu sistem
pengajaran nasional. Aristoteles mengatakan, bahwa tujuan pendidikan sama dengan tujuan

7
didirikannya suatu negara (Rapar, 1988). Demikian juga dengan Indonesia. Pendidikan selain
sebagai sarana tranfer ilmu pengetahuan, sosial budaya juga merupakan sarana untuk
mewariskan ideologi bangsa kepada generasi selanjutnya. Pendidikan suatu bangsa akan secara
otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang dianutnya. Pancasila adalah dasar dan ideologi
bangsa Indonesia yang mempunyai fungsi dalam hidup dan kehidupan bangsa dan negara
Indonesia. Filsafat adalah berfikir secara mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari
kebenaran, filsafat pendidikan adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan
berdasarkan filsafat, apabila kita hubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan
ditinjau dari filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang
menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional Indonesia wajar
apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.

B. Jurnal Pembanding 1

Artikel ini membahas tentang pentingnya pendidikan karakter yang berbasis pada filsafat
Pancasila dalam konteks sekolah dasar di Indonesia. Penulis mengeksplorasi bagaimana
Pancasila diintegrasikan ke dalam sistem pendidikan dan menekankan pentingnya
menanamkan nilai-nilai Pancasila sejak usia dini. Metode penelitian yang digunakan adalah
tinjauan pustaka, termasuk artikel, buku, kisah hidup, wawancara, introspeksi, dan observasi
teks visual.

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran yang sangat penting dalam
membentuk karakter individu dan masyarakat. Artikel ini menguraikan tiga aspek Pancasila,
yaitu ontologi, epistemologi, dan aksiologi, dan bagaimana ketiga aspek ini dapat
diintegrasikan ke dalam pendidikan karakter di sekolah dasar.

Aspek ontologi dalam Pancasila mengacu pada pandangan tentang hakikat manusia dan
alam semesta. Dalam konteks pendidikan karakter, hal ini berarti mengajarkan siswa untuk
menghargai keberagaman, menghormati hak asasi manusia, dan menjaga keseimbangan
dengan alam. Pendidikan karakter harus mendorong siswa untuk menjadi individu yang
bertanggung jawab, peduli terhadap sesama, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

Aspek epistemologi dalam Pancasila berkaitan dengan cara kita memperoleh


pengetahuan dan kebenaran. Dalam pendidikan karakter, hal ini berarti mengajarkan siswa
untuk memiliki kemampuan berpikir kritis, mampu memahami dan mengevaluasi informasi

8
dengan bijak, serta memiliki kepekaan terhadap nilai-nilai moral dan etika. Pendidikan karakter
harus mendorong siswa untuk menjadi individu yang memiliki pengetahuan yang baik,
berpikiran terbuka, dan mampu mengambil keputusan yang tepat.

Aspek aksiologi dalam Pancasila berkaitan dengan nilai-nilai yang dijunjung tinggi
dalam kehidupan bermasyarakat. Seiring dengan tujuan pendidikan nasional yang
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, pendidikan karakter perlu
mempedomani Pancasila sebagai landasan hidup yang lebih baik.

Sekolah dasar merupakan tahap awal pendidikan formal yang ditempuh oleh bangsa
Indonesia menuju tujuan kehidupan. Di dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2003, pendidikan sekolah dasar ini merupakan upaya untuk mencerdaskan
dan mencetak kehidupan bangsa yang bertaqwa, cinta dan bangga terhadap bangsa dan negara,
terampil, kreatif, berbudi pekerti, dan santun serta mampu menyelesaikan permasalahan di
lingkungannya. Upaya ini akan nampak pada pengembangan karakter yang dilakukan sekolah
dalam pembelajaran. Berbagai bidang studi yang diberikan tidak luput dari penanaman karakter
serta pengintegrasiannya di lapangan. Nilai-nilai yang dikembangkan selalu merujuk pada
Pancasila sebagai filsafat dalam pendidikan ini.

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki tiga aspek utama, yaitu ontologi,
epistemologi, dan aksiologi. Aspek ontologi mengacu pada pandangan tentang hakikat manusia
dan alam semesta. Dalam pendidikan karakter, hal ini berarti mengajarkan siswa untuk
menghargai keberagaman, menghormati hak asasi manusia, dan menjaga keseimbangan
dengan alam.

C. Jurnal Pembanding 2

Artikel ini membahas tentang nilai-nilai Pancasila dan implementasinya dalam pendidikan
di Indonesia. Penulis menjelaskan bahwa Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat
Indonesia yang memuat lima dasar yang merupakan jati diri bangsa Indonesia. Pancasila
memiliki nilai-nilai yang meliputi nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan
keadilan. Nilai-nilai ini menjadi landasan dalam pembangunan karakter dan identitas bangsa
Indonesia.

9
Pada bagian selanjutnya, artikel ini menyoroti pentingnya pendidikan Pancasila dalam
membentuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Penulis menekankan
bahwa pendidikan Pancasila harus mencakup pemahaman mendalam tentang sila-sila dalam
Pancasila dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Hal ini penting agar generasi muda
dapat menginternalisasi dan mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-
hari.

Selain itu, artikel ini juga membahas tentang implementasi pendidikan Pancasila dalam
konteks pendidikan Islam di Indonesia. Penulis menjelaskan bahwa Pancasila tidak
bertentangan dengan Islam dan dapat menjadi landasan dalam pendidikan. Ketuhanan Yang
Maha Esa merupakan sila pertama dalam Pancasila yang mengakui adanya Tuhan yang maha
esa dan menghormati pluralitas keagamaan. Artikel ini menekankan pentingnya memadukan
nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan agar tercipta harmoni dan
keselarasan dalam masyarakat Indonesia.

Selanjutnya, artikel ini juga membahas tentang peran Pancasila dalam membentuk
ideologi dan nilai-nilai negara Indonesia. Pancasila dianggap sebagai landasan filosofis negara
yang mencerminkan identitas dan karakter bangsa. Artikel ini menyoroti pentingnya persatuan,
kerjasama, dan keadilan sosial dalam masyarakat Indonesia, serta pentingnya musyawarah dan
demokrasi dalam proses pengambilan keputusan.

10
BAB III

HASIL PEMBAHASAN

3.1 Latar Belakang Masalah yang Dikaji


Latar belakang masalah yang dikaji dalam artikel ini adalah pentingnya filsafat
Pancasila dalam konteks pendidikan di Indonesia. Pancasila dianggap sebagai sumber inspirasi,
nilai, dan moral bagi bangsa Indonesia. Namun, masih terdapat tantangan dalam
mengimplementasikan filsafat Pancasila dalam pendidikan, seperti kurangnya pemahaman dan
kesadaran akan nilai-nilai Pancasila, serta adanya pengaruh-pengaruh negatif dari budaya asing
yang dapat menggeser nilai-nilai Pancasila. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi dan
penelitian untuk memahami lebih dalam tentang filsafat Pancasila dalam pendidikan dan
bagaimana mengintegrasikannya secara efektif dalam sistem pendidikan di Indonesia.

3.2 Permasalahan yang Dikaji


Permasalahan yang dikaji adalah implementasi filsafat Pancasila dalam sistem
pendidikan di Indonesia. Meskipun Pancasila dianggap sebagai sumber nilai dan moral bagi
bangsa Indonesia, masih terdapat tantangan dalam mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila
dalam pendidikan, seperti kurangnya pemahaman dan kesadaran akan nilai-nilai Pancasila,
serta adanya pengaruh-pengaruh negatif dari budaya asing yang dapat menggeser nilai-nilai
Pancasila. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi dan penelitian untuk memahami lebih dalam
tentang filsafat Pancasila dalam pendidikan dan bagaimana mengintegrasikannya secara efektif
dalam sistem pendidikan di Indonesia.

3.3 Kajian Teori dan Konsep yang digunakan


A. Jurnal Utama
1. Konvergensi: Konsep ini dipelopori oleh William Stern dan berpendapat bahwa
pendidikan bergantung pada pembawaan dan lingkungan anak didik. Pendidikan
diartikan sebagai penolong untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan
mencegah berkembangnya pembawaan yang buruk.
2. Filsafat Pancasila: Filsafat Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa Indonesia
yang menjiwai kehidupan sehari-hari. Pancasila dianggap sebagai sumber inspirasi,
nilai, dan moral bagi bangsa Indonesia.

11
3. Nilai: Nilai-nilai Pancasila merupakan ide atau konsep tentang apa yang dianggap
penting dalam hidup. Nilai-nilai ini terkandung dalam hati nurani manusia dan menjadi
dasar prinsip akhlak.
4. Etika dan Estetika: Etika berkaitan dengan aturan dan bagaimana manusia berperilaku,
sedangkan estetika berkaitan dengan pemikiran tentang keindahan dan apa yang disukai
oleh manusia.
5. Filsafat Pendidikan: Filsafat pendidikan merupakan pemikiran yang mendalam tentang
pendidikan berdasarkan filsafat. Filsafat pendidikan berhubungan dengan teori umum
pendidikan dan pembentukan kemampuan dasar manusia .

B. Jurnal Pembanding 1
1. Filsafat Pancasila: Penulis mengacu pada konsep dan nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Pancasila dipandang sebagai landasan hidup
yang lebih baik dan menjadi pedoman dalam pembentukan karakter individu dan
masyarakat.
2. Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi: Penulis menguraikan tiga aspek Pancasila,
yaitu ontologi (pandangan tentang hakikat manusia dan alam semesta), epistemologi
(cara memperoleh pengetahuan dan kebenaran), dan aksiologi (nilai-nilai yang
dijunjung tinggi). Ketiga aspek ini diintegrasikan ke dalam pendidikan karakter di
sekolah dasar.
3. Pendidikan Karakter: Penulis membahas pentingnya pendidikan karakter di sekolah
dasar dalam membentuk karakter individu dan masyarakat. Pendidikan karakter
bertujuan untuk mencerdaskan dan mencetak kehidupan bangsa yang bertaqwa,
berakhlak mulia, dan bertanggung jawab.

C. Jurnal Pembanding 2
1. Pertama, penulis menggunakan konsep Pancasila sebagai dasar pandangan hidup
bangsa Indonesia. Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang menjadi landasan dalam
pembangunan karakter dan identitas bangsa.
2. Selanjutnya, penulis juga menggunakan konsep pendidikan Pancasila sebagai
mekanisme untuk menanamkan dan mewariskan nilai-nilai Pancasila kepada generasi
muda. Pendidikan Pancasila dianggap sebagai kaidah filosofis dalam bidang
pendidikan yang menggambarkan aspek pelaksanaan filsafat dan prinsip-prinsip yang

12
menjadi dasar dari filsafat dalam upaya memecahkan persoalan-persoalan pendidikan
secara praktis.
3. Dalam konteks pendidikan Islam, penulis menggunakan konsep memadukan nilai-nilai
Islam dengan nilai-nilai Pancasila. Pancasila dianggap tidak bertentangan dengan Islam
dan dapat menjadi landasan yang kuat dalam pendidikan. Penulis juga menyoroti
pentingnya menghormati pluralitas keagamaan dalam implementasi nilai-nilai
Pancasila.

3.4 Metode yang digunakan


A. Jurnal Utama

Metode yang digunakan untuk menyusun artikel ini adalah study kepustakaan. Study
kepustakaan, yaitu menelaah sumber-sumber, baik itu buku, artikel, referensi-referensi
yang berkaitan dengan filsafatPancasila dalam pendidikan di Indonesia untuk membentuk
bangsa yang berkarakter.

B. Jurnal Pembanding 1

Metode yang penulis lakukan pada penelitian ini adalah studi literasi/kajian Pustaka
melalui pembedahan terhadap artikel-artikel dan buku sebagai bahan rujukan ditambah lagi
dengan melihat studi kisah hidup, pengalaman individu, wawancara, instrospeksi serta
pengamatan terhadap teks visual.

C. Jurnal Pembanding 2

Metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini tidak spesifik. Oleh karena itu, tidak
ada kutipan khusus untuk metode penelitian yang digunakan dalam jurnal ini.

3.5 Perbandingan Kelebihan dan Kekurangan


A. Kelebihan Jurnal
1. Jurnal Utama
• Pada jurnal ini memuat penjelasan tentang filsafat pancasila secara umum dan luas
sehingga memudahkan pembaca memahaminya.
• Memuat penjelasan terkait metode penelitian dan teknik pengumpulan data.

13
• Memuat kajian teori yang menggunakan pendapat para ahli di dalamnya.

2. Jurnal Pembanding 1
• Penjelasan pada jurnal ini lebih spesifik membahas tentang filsafat sebagai pendidikan
karakter di sekolah dasar.
• Lebih membahas filsafat dalam sudut pandang psikologi anak.
• Lebih mudah dipahami karena objek penelitiannya jelas.

3. Jurnal Pembanding 2
• Membahas implementasi filsafat Pancasila dalam Pendidikan dan dalam islam.
• Artikel ini menyoroti tentang keadilan sosial.

B. Kekurangan Jurnal
1. Jurnal Utama
• Tidak mencantumkan objek penelitian secara spesifik.
• Artikel ini tidak memberikan rujukan yang spesifik atau sumber yang dapat diverifikasi
untuk mendukung pernyataan yang dibuat.
• Tidak adanya analisis kritis.

2. Jurnal Pembanding 1
• Kurangnya data dan analisis yang mendalam.
• Metode penelitian yang tidak terperinci.
• Jurnal ini mungkin memiliki bias atau kecenderungan penulis yang dapat
mempengaruhi interpretasi dan kesimpulan yang diambil.

3. Jurnal Pembanding 2
• Kurangnya penjelasan mengenai metode penelitian yang digunakan. Artikel ini tidak
memberikan informasi tentang desain penelitian, metode pengumpulan data, atau
teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

14
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Jurnal ini menyoroti pentingnya memasukkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip Filsafat
Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan. Hal ini dianggap penting untuk membentuk karakter
generasi muda yang memiliki kesadaran akan identitas nasional, pluralisme, toleransi, dan
keberagaman. Jurnal ini menekankan peran penting pendidik dalam menyampaikan nilai-nilai
Pancasila kepada siswa. Pendidik diharapkan menjadi contoh teladan dalam mengamalkan
nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari dan memfasilitasi diskusi yang membantu
siswa memahami implikasi filsafat Pancasila. Jurnal ini juga menyajikan gagasan bahwa
filsafat Pancasila dapat menjadi landasan untuk pendidikan karakter. Dengan mengintegrasikan
konsep-konsep seperti gotong royong, keadilan sosial, dan persatuan Indonesia, pendidikan
dapat membantu membentuk individu yang berakhlak mulia dan berkomitmen terhadap
kemajuan bangsa.

4.2 Saran
Meskipun jurnal ini memberikan wawasan yang berharga, tetap diperlukan penelitian
lebih lanjut untuk menjelajahi dampak konkret dari penerapan filsafat Pancasila dalam
pendidikan, baik dari segi prestasi akademik maupun perkembangan karakter siswa. Juga
diharapkan penelitian selanjutnya memuat teori-teori yang berkaitan dengan penelitian
terdahulu.

15
DAFTAR PUSTAKA

Filsafat Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia menuju Bangsa Berkarakter. Semadi,


Yoga Putra. 2019. 2019, Jurnal Filsafat Indonesia.
Filsafat Pancasila Dalam Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar. Marni, Yulia. 2022.
Padang : Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 2022, Vol. Volume.8 No.2.
Filsafat Pendidikan Pancasila Dalam Perspektif Pendidikan Islam Di Indonesia. Marjuni,
Marjuni. 2021. Makasar : Jurnal Ilmu Aqidah, 2021, Vol. Volume.7 No.1.

16
LAMPIRAN

1. Jurnal Utama :

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JFI/article/view/21286
2. Jurnal Pembanding 1 :

https://journal.stkipsubang.ac.id/index.php/didaktik/article/view/567
3. Jurnal Pembanding 2

https://journal3.uin-alauddin.ac.id/index.php/aqidah-ta/article/view/20784

17

Anda mungkin juga menyukai