Anda di halaman 1dari 17

CRITICAL JOURNAL REVIEW

M.K FILSAFAT PENDIDIKAN


PRODI PENDIDIKAN IPA-
FMIPA

Skor Nilai :

JURNAL FILSAFAT PENDIDIKAN

(Pelaksanaan Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran, Yulia Citra, 2012)

NAMA MAHASISWA : WIKI NADIA HUSNA

NIM : 4223151002

DOSEN PENGAMPU : Dr. NURMAYANI M.Ag

MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS ILMU MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2022

1
EXCECUTIVE SUMMARY

Jurnal yang saya analisis berjudul Filsafat Ilmu pendidikanUntuk

Indonesia. Saya memilih jurnal ini karena menurut saya jurnal ini sudah cukup

baik sehingga saya tertarik menggunakan jurnal ini untuk direview supaya

melihat dan meninjau lebih dalam lagi kelebihan dan kekurangan jurnal ini.

Ilmu pendidikan dan filsafat pendidikan di Indonesia telah mengalami

stagnasi, artinya tidak berkembang sebagaimana mestinya. Ilmu pendidikan

sudah direduksi menjadi ilmu pengajar, dan filsafat pendidikan tidak lagi

dijadikan basis atau fondasi oleh guru dalam kegiatannya mengajar.

Harapan saya semoga Critical Journal Review ini memberi manfaat bagi

pembaca untuk lebih mengetahui dan memahami tentang perlunya pendidikan

karakter

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan rahmatnya berupa kesehatan, kecerdasan, kesempatan dan

sebagainya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Jurnal Review Mata

Kuliah Filsafat Pendidikan dengan judul “Filsafat Ilmu pendidikanUntuk

Indonesia”. Critical Jurnal Review ini ditulis guna memenuhi tuntutan tugas

Mata Kuliah Filsafat Pendidikan sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional

Indonesia (KKNI).

Sejak awal persiapan hingga makalah ini selesai ditulis, saya mendapat banyak

dorongan, semangat, serta bantuan dari berbagai pihak dan pada kesempatan kali

ini saya mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada semua pihak yang telah membantu. Semoga Tuhan Yang Maha

Esa memberikan balasan setimpal atas kebaikan tersebut. Terima kasih dan

penghargaan khususnya saya sampaikan kepada : Ibu Dr. Nurmayani M.Ag

Selaku Dosen Pengampu mata kuliah Filsafat Pendidikan, Orang tua tercinta yang

telah memberikan dukungan berupa doa, materi, dan motivasi, teman-teman

yang telah memberikan dukungan secara langsung maupun tidak langsung. Saya

menyadari sebagai manusia yang memiliki banyak kekurangan, tentu Critical

Jurnal Review yang saya susun tidak mungkin luput dari kekurangan. Oleh

karena itu, saya meminta maaf apabila terdapat kesalahan dan hal-hal yang

mengganjal dihati mengenai Critical Jurnal Review ini. Hanya kepada Tuhan

Yang Maha Esa lah saya memohon agar Critical Jurnal Review ini mendapatkan

nilai yang terbaik dan bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para

pembaca serta dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Medan, September 2022

3
Wiki Nadia Husna

4
DAFTAR ISI

      

EXECUTIVE SUMMERY...............................................................................................2

KATA PENGANTAR......................................................................................................3

DAFTAR ISI.....................................................................................................................4

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR.............................................................................5

B. Tujuan Penulisan CJR..........................................................................................5

C. Manfaat CJR...........................................................................................................5

D. Identitas Jurnal Yang Direview .........................................................................6

BAB II RINGKASAN JURNAL

A. Pendahuluan  ........................................................................................................7

B. Ringkasan Isi Journal ..........................................................................................7

.BAB III PEMBAHASAN

A. Pembahasan Isi Journal .......................................................................................13

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................................................15

B. Saran.......................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................16

A.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasional Pentingnya CJR

Untuk memenuhi pencapaian ketuntasan mata kuliah Filsafat Pendidikan

salah satunya yaitu memenuhi tugas Critical Journal Review, pemilihan topik yang

relevan dengan mata kuliah Filsafat Pendidikan.

Dalam Critical Journal Review ini, saya akan memaparkan masalah tersebut

lewat pembahasan berikut. Semoga usaha ini dapat bermanfaat bagi pembaca

umumnya dan bagi penyusun khususnya.

B. Tujuan Penulisan Critical Jurnal Review

Mengkritik Jurnal (critical journal review) ini dibuat sebagai salah satu

referensi ilmu yang bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun

pembaca dalam mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu jurnal, menjadi

bahan pertimbangan, dan juga menyelesaikan salah satu tugas individu mata

kuliah Filsafat Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

C. Manfaat Critical Jurnal Review

1. Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dan

sebuah jumal atau hasil karya tulis ilmiah lainnya secara ringkas.

2. Mengetahui kelebihan dan kelemahan jurnal yang dikritik.

3. Mengetahui latar belakang dan alasan jurnal tersebut dibuat.

4. Mengetahui kualitas jumal dengan membandingkan

terhadap karya dari penulis yang sama atau penulis lainnya.

5. Memberi masukan kepada penulis jurnal berupa kritik dan

saran terhadap cara penulisan, isi, dan substansi jurnal

A.
D. Identitas Artikel dan Journal

Nama Journa : Filsafat Ilmu pendidikanUntuk Indonesia

EdisiTerbit : 2013

Pengarang Artikel : Darwis A. Soelaiman

Penerbit           : Majelis Pendidikan Mejelis Aceh

Kota Terbit     : Aceh

Nomor ISSN   : 1693 – 7775

Nama Journal : The education system in Indonesia at a time of significant

changes

EdisiTerbit : 2014

Pengarang Artikel : Tatang suratno

Penerbit            :  Centre international d'études pédagogiques

Kota Terbit      : Jakarta

Nomor ISSN   : 1254-4590

BAB II

B.
RINGKASAN ISI  JURNAL I

A. PENDAHULUAN

       Sinyalemen para pakar pendidikan menunjukkan bahwa ilmu

pendidikan dan filsafat pendidikan di Indonesia telah mengalami stagnasi, artinya

tidak berkembang sebagaimana mestinya. Ilmu pendidikan sudah direduksi

menjadi ilmu pengajar, dan filsafat pendidikan tidak lagi dijadikan basis atau

fondasi oleh guru dalam kegiatannya mengajar. Kurikulum pada Lembaga

Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti FKIP dan STKIP sudah gersang

dengan mata kuliah ilmu pendidikan dan filsafat pendidikan, sehingga calon guru

lulusan LPTK itu tidak merasa perlu memahami ilmu dan filsafat pendidikan

kalau mengaja

Dalam hal ini model yang dikembangkan adalah sebuah model terpadu dari

3 macam model yang dibahas, yaitu: (1). Model Filosophis, (2) Model “Kemas

Kedepan” (Kebudayaan, Masyarakat, dan Kehidupan Masa depan), dan (3) Model

Siostem Pemikiran 4 L (Pemikiran Lahir, Luhur, Logik, dan Lateral)

B. DESKRIPSI ISI JOURNAL

RINGKASAN ISI JURNAL

a)      Eksistensi dan status ilmu pendidikan di Indonesia

Ada sejumlah analisis yang telah dilakukan oleh para pakar pendidikan Indonesia

mengenai eksistensi atau status Ilmu Pendidikan di Indonesia sekarang ini, antara

lain oleh Ahmad Sanusi, Mochtar Buchori, H.A.R. Tilaar, dan Winarno

Surachkmad. Dalam tulisannya yang berjudul “Ilmu Pendidikan di Indonesia Dewasa

Ini” Professor Buchori (1988) sampai kepada kesimpulan dengan mengatakan

bahwa ilmu pendidikan di Indonesia kini sedang mengalami krisis identitas,

B.
antara lain karena ilmu pendidikan telah direduksi ke taraf ilmu keguruan.

Profesor Tilaar (1996) mengatakan bahwa ilmu pendidikan di Indonesia sekarang

ini adalah dalam keadaan buta dan tuli, karena ilmu tersebut tidak ditopang oleh

falsafah yang mendasari pendidikan nasional, tidak memperhitungkan kehidupan

masyarakat Indonesia yang majemuk (bhinneka), dan tidak didasarkan kepada

pengetahuan yang nyata tentang perkembangan jiwa dan fisik anak Indonesia,

serta ilmu pendidikan itu tidak didukung oleh “body of knowledge “ yang

relevan dengan masyarakat Indonesia dan juga tidak didukung oleh lembaga

yang menjadi soko guru dari ilmu pendidikan di Indonesia. Profesor Winano

Surakhmad (1996) mengatakan bahwa ilmu pendidikan (bukan hanya di

Indonesia) merupakan ilmu yang kontra produktif, karena ilmu pendidikan itu

sekarang ini tidak memiliki daya pikat, bukan saja karena ia lamban dan statis,

tetapi juga karena tidak peka dan tidak menghiraukan aspirasi kemajuan

b)     Alternatif model untuk filsafat ilmu pendidikan Indonesia

a.       MODEL FILOSOFIS : yaitu bertolak dari analisis terhadap Filsafat Pendidikan

Barat, Filsafat Pendidikan Islam, dan Filsafat pendidikan Pancasila.

b.      MODEL “KEMAS KEDEPAN” : (Kebudayaan, Masyarakat, dan Kehidupan

Masa Depan) yang bertolak dari analisis terhadap masyarakat dan kebudayaan

Indonesia serta kehidupan masa depan, atau analisis sosio-budaya.

c.       MODEL SISTIM PEMIKIRAN 4L (SP4L) : yang merupakan pemikiran saintifik

tentang manusia seutuhnya, terdiri dari pemikiran LUHUR, Pemikiran LAHIR,

Pemikiran LOGIK, dan Pemikiran LATERAL.

1.      Model  filosofis (Filsafat Pendidikan Barat, Islam, dan Pancasila)

Dalam model ini dipertemukan antara filsafat pendidikan Barat yang berakar

pada alam pikiran masyarakat Barat, filsafat pendidikan Islam, yang berakar pada

ajaran agama Islam, dan filsafat pendidikan Pancasila, yang berakar pada

masyarakat dan budaya Indonesia. Ketika filsafat pendidikan digunakan sebagai

B.
landasan dalam menyuusun dan mengembangkan sistim pendidikan di Indonesia

2.      Model  “kemas kedepan” (Kebudayaan, Masyarakat, dan Kehidupan Masa

Depan).

Antara pendidikan, masyarakat, dan kebudayaan mempunyai hubungan yang

sangat erat, yang tidak mungkin ketiganya dipisahkan. Betapa erat dan

pentingnya hubungan-hubungan itu dengan sangat menarik, secara luas dan

mendalam telah diuraikan oleh Professor Tilaar dalam bukunya “Pendidikan,

Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia”. Secara singkat dapat dikatakan

bahwa pendidikan adalah dari dan untuk masyarakat, masyarakat membuat

kebudayaan, dan nilai-nilai kebudayaan ditrannsformasikan melalui pendidikan.

Pendidikan mempersiapkan individu dan masyarakat, dan selanjutnya individu

dan masyarakat menciptakan, melestrarikan, dan mengembangkan kebudayaan.

Kebudayaan mempengaruhi manusia, manusia mempengaruhi kebudayaan.

Dengan demikian apabila kita perlu merumuskan bagaimana tujuan pendidikan

haruslah bertolak dari masyarakat dan kebudayaan, artinya dari kebutuhan dan

aspirasi masyarakat serta dari nilai-nilai budaya masyarakatnya.

RINGKASAN ISI JUNAL 2

The education system in Indonesia at a time of significant changes Education in

the past centuries

       Perkembangan pendidikan di Indonesia telah dipengaruhi oleh prinsip-

prinsip agama atau tradisional, kepentingan penguasa yang berkuasa, dan

semangat kedaulatan sebagai bangsa (Tilaar, 1995; Djojonegoro, 1996; Mestoko et

al., 1985). Pada zaman kuno, pendidikan di kepulauan itu disampaikan melalui

magang dalam pengaturan keluarga dan masyarakat. Pada era kolonial Belanda

(1600s – 1942), pendidikan hanya ditujukan untuk sekelompok orang tertentu

melalui klasifikasi sekolah berdasarkan keturunan dan status sosial.

B.
Interregnum

Krisis moneter pada akhir 1990-an memicu kesadaran publik tentang

mereformasi rezim sentralistik sebagai bagian dari tuntutan untuk masyarakat

yang demokratis dan adil. Dalam "Orde Reformasi" ini, ada dua peraturan baru

yang relevan dengan masa depan sistem pendidikan nasional: otonomi daerah,

dan minimum 20 persen dari anggaran negara yang dialokasikan untuk

pendidikan

Untuk mendukung pencapaian pendidikan universal, pemerintah

meluncurkan dana Bantuan Operasional Sekolah berdasarkan perhitungan biaya

unit masing-masing siswa. Selain itu, undang-undang tersebut membantu

beberapa sekolah dalam mematuhi standar nasional untuk menjadi “Sekolah

Standar Internasional”

Curriculum, pedagogy, and assessment   

Tujuan pendidikan dalam mengembangkan karakter bangsa telah disusupi

oleh kepentingan pemerintah dalam menggambarkan masyarakat yang mereka

bayangkan. Dalam reformasinya, pemerintah telah melakukan upaya serius untuk

memodernisasi kurikulum terpusat melalui studi sistematis struktur program dan

mata pelajaran inti berdasarkan "pembelajaran aktif" dan "proses pendekatan"

(1975-1994). Upaya ini telah disertai dengan pelaksanaan ujian akhir yang

bertujuan untuk menentukan kelulusan siswa dan memilih jalur mereka untuk

pendidikan lebih lanjut. Namun, sekolah sebenarnya memiliki tingkat otoritas

dalam menentukan kelulusan siswa.

Teacher professionalism

B.
Peran inspirasional yang dimainkan oleh para guru ketika mereka

membangun dasar-dasar sistem pendidikan nasional membuat orang

menganggap profesi mereka sebagai pekerjaan yang sangat dihormati dan

diinginkan: para guru dianggap sebagai pembangun bangsa dan pemimpin

masyarakat. Namun, program cepat untuk inisiatif pendidikan universal dengan

cepat mempekerjakan ratusan ribu guru yang tidak siap. Karena sebagian besar

guru adalah pegawai negeri dan mereka tersindikasi dalam satu-satunya

perserikatan yang diakui oleh pemerintah, mereka diminta untuk memberikan

kurikulum nasional. Dengan pertumbuhan ekonomi, profesi lain mulai

mengesampingkan status istimewa guru sebelumnya di masyarakat. Saat ini ada

hampir 4 juta guru mulai dari taman kanak-kanak hingga pendidikan menengah;

di sekolah umum, swasta, dan Islam; dan dengan status pegawai negeri dan

sementara, status kontrak berbasis sekolah. Perbedaan status menghasilkan selisih

pendapatan

Education in the “post” era

Bagaimana seorang pelajar Indonesia dengan prestasi rendah dalam

matematika, sains, dan membaca merasa sangat bahagia di sekolah? Apa teori

perubahan di balik paradoks seperti itu? Pelajaran apa yang bisa dipelajari dan

apa kemungkinan arah masa depan?

Tidak semua reformasi berhasil, terutama dalam hal hasil dan efek pada siswa.

Tujuannya berani dan berani, dan masalahnya jelas, tetapi solusi yang diusulkan

tidak sama seperti yang diharapkan. Mungkin saja rezim sebelumnya

menggunakan "gangguan" otokrasi (Hargreaves dan Shirley, 2009) untuk

mempertahankan kekuasaan mereka. Demikian pula, reformasi saat ini dapat

dibutakan oleh "driver salah" atau terinfeksi oleh "GERM", Gerakan Reformasi

Pendidikan Global (Sahlberg, 2011) yang memerlukan standarisasi, peningkatan

B.
fokus pada mata pelajaran inti, kurikulum yang ditentukan, dan meminjam ide-

ide reformasi berorientasi pasar, dan akuntabilitas dan kontrol tinggi. Ini dapat

menghambat praktik pembelajaran yang mengembangkan keterampilan berpikir

tingkat tinggi dan mewujudkan kebajikan dan nilai-nilai (Hargreaves dan Shirley,

2009)

BAB III

B.
PEMBAHASAN/ANALISIS

A. Pembahasan/Analisis

Kelebihan dan kekurangan isi jurnal

1. Dari aspek ruang lingkup isi jurnal

Kelebihan :

Artikel journal ini menurut saya cukup akurat Karena apa yang

dibahas didalam nya berlandas kan hal positif yang harus bias

dicontoh semua orang setidaknya orang orang bisa memimpin dirinya

sendiri,telah diteliti terlebih dahulu dan lebih lanjut lagi sehingga

hasilnya cukup jelas dan detail.

Kekurangan :

Artikel journal ini menurut saya cukup akurat Karena apa yang

dibahas didalam nya berlandas kan hal positif yang harus bias

dicontoh semua orang setidaknya orang orang bisa memimpin dirinya

sendiri,telah diteliti terlebih dahulu dan lebih lanjut lagi sehingga

hasilnya cukup jelas dan detail

2. Dari aspek tata bahasa dalam isi jurnal

Kelebihan :

Karena journal ini dalam bahasa Inggris, menurut saya bahasa yang

dipakai sangat baik dapat menanbah kosa kata bahasa inggris bagi

pembaca.Dalama spek bahasa dapat dilihat bahwa bahasa yang

digunakan sudah benar sesuai dengan tata bahasa yang diterapkan,

dan bahasa yang digunakan juga sopan dan tidak menyinggung

pembaca

Kekurangan :

menurut saya,tidak ada kekurangan dalam artikel ini,Tetapi bahasa

yang digunakan sudah bias dikatakan terlalu rumit untuk dimengerti

B.
untuk orang-orang yang kurang pengetahuannya dalam bahasa

inggris.

B.
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Setiap karya tulis pastinya memiliki ciri-ciri yang berbeda-beda antar satu

dengan yang lain, baik itu dari segi bahasanya, kelebihannya dan kekurangannya.

Jurnal pasti mengandung informasi yang sudah dipaparkan dengan jelas oleh

penulisnya terlepas dari kekurangan yang terkandung dalam setiap jurnal, namun

dapat dipastikan setiap jurnal akan membawa kauntungan bagi pembaca dalam

hal pendapatan informasi lebih.

Dalam kedua jurnal ini, terkandung informasi yang sangat melimpah yang

mana membuat pembaca menjadi tertarik untuk membaca atau menganalisis

jurnal ini seperti yang telah saya lakukan. Diatas telaah saya sampaikan ringkasan

dan juga kelebihan serta kekurangan dari masing- masing jurnal yang diharapkan

dapat menjadi perbandingan antara opini atas pembaca jurnal tersebut.

B. Saran

Membaca dan meriview isi dari artikel journal ini saya melihat pribadi

individu Masih Banyak penuh dengan Kekurangan dalam berfilsafat Soal bidang

keilmuan ,seharusnya penulis dapat lebih dalam dalam memahami materi yang di

tulis di dalam journal tersebut.

B.
DAFTAR PUSTAKA

Soelaiman, D.A. (2013). Filsafat Ilmu pendidikanUntuk Indonesia. Jurnal

Pencerahan, 7(2)

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPP/article/view/2036/1997

Suratno, T. (2014). The education system in Indonesia at a time of significant

changes.

https://journals.openedition.org/ries/3814

B.

Anda mungkin juga menyukai