Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JURNAL REVIEW

MK : PENDIDIKAN
PANCASILA

Skor Nilai :

CRITICAL JURNAL REVIEW

NAMA MAHASISWA : VIONALITA L. TOBING

NIM : 1193311079

DOSEN PENGAMPU : MARYATUN KABATIAH , S.Pd, M.Pd

MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

PROGAM STUDI S-1 PGSD 2019

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

APRIL 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan Critical Journal Review untuk mata kuliah Pendidikan Pancasila. Terwujudnya
Critical Journal Review ini tidak dapat terlepas dari bimbingan dan dorongan serta arahan dari
berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Maka dengan kesempatan ini,
kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu MARYATUN KABATIAH, S.Pd ,M.Pd
selaku dosen mata kuliah Pendidikan Pancasila yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
Critical Journal Review ini.

Penulisan Critical Journal Review ini bertujuan agar pembaca dapat lebih memahami materi
yang kami sajikan. Kami sadar bahwa dalam penulisan Critical Journal Review ini banyak sekali
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar penulisan
Critical Journal Review ini dapat lebih baik lagi.

Akhir kata kami mengucapkan semoga Critical Journal Review ini bermanfaat bagi para
pembaca dan dapat lebih mengerti tentang materi yang telah kami sajikan.

Medan, April 2020

Penyusun
Vionalita L. Tobing

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... i

DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii

BAB 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1

1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR ................................................................................ 1


1.2 Tujuan CJR ............................................................................................................ 1
1.3 Manfaat CJR .......................................................................................................... 1
1.4 Identitas Jurnal ....................................................................................................... 1

BAB II

PEMBAHASAN .............................................................................................................. 2

2.1 Identitas Jurnal ....................................................................................................... 2


2.2 Ringkasan Jurnal .................................................................................................... 3

BAB III

PERBANDINGAN JURNAL .......................................................................................... 7

3.1. Pembahasan Jurnal ................................................................................................. 7


3.2. Kelebihan dan Kekurangan .................................................................................... 9

BAB IV

PENUTUP........................................................................................................................ 12

3.1 Kesimpulan............................................................................................................ 12
3.2 Saran...................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 12


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Dalam Critikal Journal Review ini mahasiswa dituntut untuk mengkritisi beberapa journal,dan
meringkas menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dipahami oleh mahasiswa yang
melakukan critikal journal review ini, termasuk didalamnya mengerti akan kelemahan dan
keunggulan journal. Pembuatan tugas critikal journal review ini juga melatih, menambah, serta
menguatkan pemahaman mahasiswa betapa pentingnya mengkritikalisasi suatu karya yang ada
berdasarkan faktual, sehingga terciplah mahasiswa-mahasiswa berkarakter logis.

1.2. Tujuan CJR


1.2.1. Untuk mengetahui apa saja yang dibahas didalam jurnal yang di review.
1.2.2. Untuk menyelesaikan tugas KKNI.

1.3. Manfaat CJR


1.3.1. Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
1.3.2. Dapat mengetahui bagamana jurnal yang baik dan benar.
1.3.3. Dapat mengetahui bagaimana teknik-teknik dalam penulisan suatu jurnal.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Identitas Jurnal


2.1.1. Jurnal Utama
Judul Jurnal : Philosophy of Education in Indonesia: Theory and Thoughts
of Institutionalized State (PANCASILA)
Nama Pengarang : Dwi Siswoyo
Jenis Jurnal : Asian Social Science
Penerbit : Canadian Center of Science and Education
Volume : Vol. 9, No. 12
Tahun Terbit 2013
ISSN : 1911-2017
DOI : http://dx.doi.org/10.5539/ass.v9n12p136

2.1.2. Jurnal Pembanding


Judul Jurnal : Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa
Indonesia Nama Pengarang: Ida Bagus Brata, Ida Bagus Nyoman Wartha
Jenis Jurnal : Jurnal Santiaji Pendidikan
Penerbit : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas mahasaraswati
Denpasar
Volume : Volume 7, Nomor 1
Tahun Terbit 2017
ISSN : 2087-9016
2.2. Ringkasan Jurnal
2.2.1. Jurnal Utama
Abstrak
Kajian ini mengusulkan urgensi dari Citra Ideal Manusia Indonesia (Citra Ideal Manusia
Indonesia) di Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dalam Konstruk Filsafat
Indonesia Pendidikan Nasional. Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Indonesi diharapkan
bersifat dinamis dan kerangka kontekstual dalam perkembangan teori, praksis sistem pendidikan
dan kebangsaan, serta acuan dalam memecahkan masalah pendidikan nasional dari sudut
pandang filosofis. Jenis kajian ini bersifat filosofis studi, yaitu studi hermeneutis. Tujuan dari
penelitian ini adalah karya para "founding fathers" (khususnya Bung Karno) Pancasila, dan karya
Ki Hadjar Dewantara, Notonagoro dan Driyarkara tentang Filsafat Pancasila, tentang pendidikan
dan kebangsaan, serta berdialog dengan karya-karya tokoh terkait lainnya, dan refleksi atas
berbagai masalah filosofis pendidikan nasional. Metodologi yang digunakan adalah hermeneutis
dialektika. Hasil penelitian menunjukkan Urgensi Pancasila sebagai falsafah dasar bangsa
Indonesia. Itu citra ideal manusia Indonesia merupakan fokus utama pembangunan dan
penyelenggaraan bangsa Indonesia sistem Pendidikan.

Pendahuluan
Dalam dekade terakhir, diamati di berbagai bidang termasuk pendidikan bahwa pemikiran teknis
telah menggantikan dasar dan pemikiran komprehensif. Selain itu, berbagai upaya reformasi
pendidikan nampaknya lebih cenderung tambal sulam dan parsial, disintegrasi, tidak kokoh
dibangun sebagai satu kesatuan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Untuk menerapkan
Pendidikan nasional, khususnya dalam membina upaya reformasi pendidikan nasional, perlu
adanya acuan filosofis, yaitu konstruk filosofis Pendidikan Nasional Pancasila, sebagai pemberi
jalan mengetahui citra ideal masyarakat Indonesia yang dapat menjadi acuan pencapaian
pendidikan kebangsaan.

Perkembangan Filsafat Pendidikan Nasional Indonesia yaitu Filsafat Nasional Pancasila


Pendidikan diharapkan berperan sebagai sumber teori dan praktik nasional yang kontekstual dan
dinamis pendidikan di Indonesia.

Antisipatif berarti tanggap terhadap apa yang akan datang untuk mengambil tindakan progresif;
reflektif, kontemplasi diri berarti menegakkan kejelasan intelektual dan tanggung jawab moral;
rejuvenative, artinya peremajaan iman, konsep dan implementasi falsafah pendidikan nasional
Pancasila.
Pernyataan masalah
Pandangan Pancasila tentang kenyataan, manusia, pengetahuan dan nilai mengandung makna
bahwa pendidikan bertujuan untuk berkembang potensi siswa untuk menjadi manusia yang
beriman, berbudi luhur, sehat, berilmu, kretif dan menjadi warga negara yang demokratis dan
akuntabel. Demikianlah sistem filsafat, teori, pengajaran, praktik Pendidikan nasional pancasila
harus diatur sedemikian rupa sehingga menjadi kebijakan tunggal untuk menyelesaikan
permasalahan bangsa pendidikan, dan membangun citra ideal manusia Indonesia.

Tujuan Studi
Tujuan dari penelitian ini adalah menyimpulkan Citra Ideal Manusia Indonesia dalam Konstruksi
Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila, yaitu mengkonstruksi Filsafat Pendidikan Nasional
Indonesia yang diharapkan menjadi muara acuan dalam pembentukan Manusia Indonesia.
Konstruksi Filosofis Bangsa Pancasila Pendidikan akan dinamika upaya pengembangan teori
kerangka kontekstual, sistem pendidikan nasional dan praksis, serta sebagai acuan penyelesaian
masalah pendidikan nasional dari segi filosofis.

Metodologi
Metode penelitian yang digunakan adalah hermeneutika dialektika. Analisis data penelitian ini
digunakan pendekatan dialektika hermeneutik (Gbr. Madison, 1988: 29-30) yang unsur-unsurnya
adalah sebagai berikut: (1). Koherensi, (2) pemahaman, (3) penetrasi, (4) akurasi, (5) kelayakan,
(6) kontekstualisasi, (7) sintesis, dan (6) Bernada.

Hasil dan Diskusi


 Urgensi Pancasila sebagai Falsafah Dasar Bangsa Indonesia
Tanpa Negara Pancasila Indonesia akan hancur tanpa ada rasa ikatan kebangsaan Indonesia
dalam upaya untuk mencapai tujuan dan cita-cita kebangsaan Indonesia dalam bingkai
dinamis kehidupan damai yang tertib antarbangsa.

 Kemanusiaan Indonesia Ideal


Hakikat citra manusia Indonesia Pancasila dapat ditemukan dan ada tercermin dari tampilan
gambar di atas; dapat dirumuskan sebagai berikut, yaitu:
 Pertama, Kesatuan Harmoni Terorganisir Tubuh Dinamis (Fisik) -Jiwa (Spiritual)
 Memiliki Sifat Moral (Susila) Kemanusiaan
 Memiliki Kemampuan atau Keahlian
 Memiliki Kepribadian Indonesia
 Kedudukan Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila
Kedudukan filsafat pendidikan nasional, teori pendidikan kebangsaan, dan pengajaran
pendidikan nasional praktik pendidikan masing-masing kebangsaan dalam pandangan hierarki
yang berbeda dari tingkat kedalaman, bergerak dari kebanyakan dalam filosofi pendidikan
nasional yaitu, agak kurang dari itu yaitu teori pendidikan nasional, dan terutama kurang
dalam pendidikan nasional dan pengajaran praktek pendidikan nasional yang baru.

Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dapat dikatakan mampu menentukan akar dari
kekokohan Sistem pendidikan nasional Indonesia. Dari akar inilah akan mengalir esensi
pendidikan nasional yang mampu membina dan langkah-langkah pendidikan akan memandu
perkembangan teori dan praksis kebangsaan, sehingga pendidikan terselenggara tidak ada bias
dan melahirkan insan Pancasila Indonesia. Namun ironisnya, hingga saat ini belum ada upaya
yang dilakukan pemerintah merumuskan konstruk falsafah pendidikan nasional
(mengkonstruksi falsafah pendidikan nasional Pancasila). Hiruk pikuk reformasi pendidikan
yang dilakukan hingga saat ini masih bersifat parsial, secara teknis bersifat “meminjam” dan
reaktif, Kurang menelaah terlebih dahulu akar permasalahan sehingga landasan pendidikan
nasional penting dalam masalah pendidikan nasional yang komprehensif tidak tersentuh.

Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila adalah pemikiran yang sistematis atau koheren tentang
pendidikan nasional. Sementara Ajaran Pendidikan Nasional Pancasila dapat diartikan sebagai
seperangkat peraturan perundang-undangan pendidikan nasional tentang disusun atau dibuat
oleh orang atau badan yang berwenang, dan memiliki kekuatan mengikat untuk pemeliharaan
nasional pendidikan.

Implikasi dan Rekomendasi


Hasil penelitian membuktikan bahwa falsafah pendidikan nasional Pancasila sebagai landasan
bagi pendidikan pelaksanaan, perluasan, dan peningkatan sistem pendidikan nasional. Warga
negara Indonesia adalah diharapkan mengadopsi skala nilai-nilai Pancasila, khususnya di bidang
pendidikan. Pendidik memiliki peran untuk menjadi contoh yang baik agar siswa dan peserta
didik mampu berkembang menjadi individu yang memiliki kebebasan dan kesempatan untuk
belajar mandiri. Selain itu, pengadopsian nilai-nilai Pancasila juga dapat digunakan dalam
metode pengajaran. Pendidikan metode yang digunakan guru dengan mempertimbangkan tujuan
pendidikan yang ingin dicapai dan aktif berpusat pada siswa belajar.
Kesimpulan
Kesimpulannya, bangsa Indonesia harus selalu berjuang terus dalam melakukan revitalisasi,
reinovasi, rekonstruksi, dan mewujudkan kembali Pancasila dalam masyarakat, bangsa dan
negara. Citra ideal bangsa Indonesia adalah Pancasila, manusia berperilaku religius, humanis,
dan menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi keadilan dalam dinamika harmoni yang terorganisir,
kesatuan jasmani rohani yang sehat, sebagai manusia yang bermoral, serta kemampuan /
keterampilan dan kepribadian orang Indonesia yang mampu menerapkan dan mengembangkan
kehidupan yang tertib dan damai dalam pertemuan dan interaksi satu sama lain dan dunia.
Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila, Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila,
sebagai landasan dan basis sumber daya pendidikan nasional Indonesia, dalam menciptakan citra
bangsa Indonesia yang ideal orang-orang.
BAB III

PERBANDINGAN JURNAL

3.1. Pembahasan Jurnal


3.1.1. Jurnal Utama
Kajian ini mengusulkan urgensi dari Citra Ideal Manusia Indonesia (Citra Ideal Manusia
Indonesia) di Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Pancasila dalam Konstruk Filsafat
Indonesia Pendidikan Nasional. Konstruk Filsafat Pendidikan Nasional Indonesi diharapkan
bersifat dinamis dan kerangka kontekstual dalam perkembangan teori, praksis sistem pendidikan
dan kebangsaan, serta acuan dalam memecahkan masalah pendidikan nasional dari sudut
pandang filosofis. Jenis kajian ini bersifat filosofis studi, yaitu studi hermeneutis. Tujuan dari
penelitian ini adalah karya para "founding fathers" (khususnya Bung Karno) Pancasila, dan karya
Ki Hadjar Dewantara, Notonagoro dan Driyarkara tentang Filsafat Pancasila, tentang pendidikan
dan kebangsaan, serta berdialog dengan karya-karya tokoh terkait lainnya, dan refleksi atas
berbagai masalah filosofis pendidikan nasional. Metodologi yang digunakan adalah hermeneutis
dialektika. Hasil penelitian menunjukkan Urgensi Pancasila sebagai falsafah dasar bangsa
Indonesia. Itu citra ideal manusia Indonesia merupakan fokus utama pembangunan dan
penyelenggaraan bangsa Indonesia sistem Pendidikan.

3.1.2. Jurnal Pembanding


Tulisan ini bertujuan mengkaji sejarah perumusan Pancasila menjadi azas dasar falsafah negara
dan pemersatu bangsa. Metode yang digunakan adalah studikepustakaan, yaitu rangkaian
kegiatan mencari, membaca, mencatat, menelaah laporan-laporan, dan bahan pustaka yang
memuat teori-teori yang relevan dengan permasalahan dalam mengungkapkan peristiwa masa
lampau. Hasil kajian menunjukkan bahwa kemerdekaan yang diraih oleh bangsa Indonesia
bukanlah hadiah dari Belanda ataupun Jepang. Kemerdekaan diraih melalui perjuangan panjang
penuh liku-liku dengan pengorbanan harta benda, jiwa, dan raga. Pada 17-08-1945 merupakan
titik kulminasi perjuangan bangsa. Kemerdekaan secara de facto belum cukup, dukungan dan
pengakuan dunia internasional (de yure) sangat dibutuhkan. Salah satu syarat untuk diakui oleh
dunia internasional, bahwa negara merdeka itu wajib memiliki Dasar Negara dan UUD Negara.
Perumusan Pancasila sebagai calon Dasar Negara dimulai melalui sidang BPUPKI. Usulan calon
Dasar Negara telah disampaikan oleh tokoh-tokoh dihadapan sidang pertama BPUPKI. Pada
sidang kedua disampaikan hasil rumusan Pancasila oleh Panitia sembilan yang lazim dikenal
sebagai Piagam Jakarta. Susunan Pancasila, terutama sila pertama dalam Piagam Jakarta
diusulkan untuk diganti, sehingga menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. UUD 1945 dan
Pancasila disahkan oleh PPKI menjadi Dasar Negara, pemersatu, dan rumah bersama bangsa
Indonesia.
3.2. Kelebihan dan Kekurangan

JURNAL KELEBIHAN KEKURANGAN


Jurnal  Struktur dari jurnal ini sudah bagus,  Tidak memiliki kekurangan
Utama yaitu terdapat abstrak yang sudah yang berarti.
merangkum keseluruhan isi jurnal,
yaitu pendahuluan atau pengantar,
metode penelitian, pembahasan,
hasil penelitian dan kesimpulan.
 Pada bagian metode penelitian
penulis menjelaskan dengan jelas
metode penelitian yang digunakan.
 Hasil penelitian dan pembahasan
pada jurnal ini sudah bagus karena
dijelaskan dengan rinci.
 Kesimpulan sudah jelas, singkat,
dan padat. Serta sudah
merefleksikan hasil penelitian.
 Tulisan atau font yang digunakan
baik, sehingga jelas pada saat
dibaca.

Jurnal  Kesimpulan sudah jelas, singkat,  Tidak memiliki kekurangan


Pembanding dan padat. Serta sudah yang berarti.
merefleksikan hasil penelitian.

 Tulisan atau font yang digunakan


baik, sehingga jelas pada saat
dibaca.

 pembahasan pada jurnal ini sudah


bagus karena dijelaskan dengan
rinci.
 Kesimpulan sudah jelas, singkat,  Bacaan terlalu monoton
dan padat. Serta sudah  Tidak memiliki kekurangan yang
merefleksikan hasil penelitian. berarti.
pembahasan pada jurnal ini sudah bagus karena dijelaskan dengan rinci.

Tulisan atau font yang digunakan baik, sehingga jelas pada saat dibaca.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Dari penjelasan kelebihan dan kekurangan yang telah dijelaskan atau dipaparkan di atas, jurnal
memiliki kelebihan dan kekurangan baik dari segi segi materi, pembahasan, hasil, penelitian, dan
judul. Maka dapat disimpulkan bahwa jurnal tersebut bagus dan dapat dijadikan referensi
walaupun ada beberapa yang harus diperbaiki. Akan tetapi, jurnal tersenut tetap bagus dan layak
dijadikan sebagai bahan referensi.

4.2. Saran
Kami menyadari bahwa kajian review yang telah kami lakukan ini tidak terlepas dari
kekurangan, seperti halnya pepatah yang mengatakan, “tak ada gading yang tak retak, tak ada
satupun manusia yang sempurna”. Maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
sangat kami harapkan sehingga dapat dijadikan bahan evaluasi untuk kedepannya lebih baik.
Akhirnya, semoga kajian ini memberikan manfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan
dalam keilmuan tentang pengkajian sebuah jurnal. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Siswoyo, Dwi. 2013. Philosophy of Education in Indonesia: Theory and Thoughts of


Institutionalized State (PANCASILA). Asian Social Science: Canadian Center of Science
and Education.
Bagus, Ida. 2017. Lahirnya Pancasila Sebagai Pemersatu Bangsa Indonesia. Jurnal Santiaji
Pendidikan: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas mahasaraswati
Denpasar.
Sudrajat, Ajat. 2016. Demokrasi Pancasila dalam Perspektif Sejarah. Jurnal-jurnal Ilmu Sosial
dan Humanora.

Anda mungkin juga menyukai